2 SISI SALING BERDAMPINGAN masalalu yang menyakitkan.
Kita belajar untuk memaafkan dan
Karya : Khoirur Rozikin merelakan apa yang telah terjadi. Melalui penolakan untuk terus terpuruk dalam kesedihan dan kegelapan kita mampu melihat cahaya Patah dan tumbuh adalah dua sisi dari sebuah perjalanan di ujung terowongan. Kita menemukan kekuatan dalam diri kita kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses patah kita untuk bergerak maju dan mencapai tujuan baru. mungkin mengalami kegagalan kehilangan atau kekecewaan yang melukai hati dan jiwa kita. Namun dalam proses ini kita juga Tumbuh adalah proses yang tidak bisa terjadi dengan memiliki kesempatan untuk tumbuh belajar dan menjadi tangguh. sendirinya. Butuh usaha ketekunan dan pemahaman yang mendalam Patah dan tumbuh selalu beriringan dalam perjalanan kehidupan tentang diri kita sendiri. Kita perlu belajar untuk menghadapi rasa kita. takut dan keraguan yang muncul di sepanjang jalan. Kita perlu merangkul perubahan dan menjadi pembelajar seumur hidup. Setiap individu mengalami patah dalam kehidupannya. Ini Tumbuh adalah tentang mengambil langkah kecil yang kokoh setiap bisa berupa patah hati setelah hubungan yang berakhir kegagalan hari meskipun terkadang langkah – langkah tersebut tidak terasa dalam mencapai impian atau kehilangan yang mendalam dari orang signifikan. yang kita cintai. Saat kita dihadapkan pada keadaan ini seringkali kita merasa putus asa hancur dan kehilangan yang mendalam dari Dalam perjalanan patah dan tumbuh kita juga dapat orang yang kita cintai. Saat kita dihadapkan pada keadaan ini menemukan dukungan dari orang – orang yang ada di sekitar kita. seringkali kita merasa putus asa hancur dan kehilangan arah. Keluarga teman atau bahkan terapis dapat memberikan bantuan dan Namun, janganlah merasa terlalu lama dalam keadaan patah ini. dorongan yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan ini. Mereka dapat menjadi telinga yang mendengarkan pundak yang Dalam patah kita memiliki kesempatan untuk menemukan menopang atau pusat pengarahan untuk kita mencari pemahaman diri kita yang sejati. Kita dapat merenung tentang kegagalan dan dan kekuatan baru. Dalam tali persaudaraan dan cinta yang terjalin kesalahan, kita serta belajar dari pengalaman yang telah kita alami. kita dapat menemukan dukungan yang membantu kita melewati Dari situ kita dapat mengenali apa yang perlu diperbaiki menggali masa sulit dan tumbuh menjadi versi terbaik diri kita. kekuatan kita dan menemukan tujuan hidup baru yang lebih bermakna. Proses patah ini mungkin membutuhkan waktu setiap Patah dan tumbuh adalah sepasang pasangan tak terpisahkan langkah yang diambil menuju penyembuhan akan membantu dalam dalam kehidupan. Ketika kita mengalami patah kita harus ingat proses tumbuh kita. bahwa proses tumbuh akan mengikuti. Jika kita terus bejuang dan berusaha keluar dari keadaan patah kita akan menemukan bahwa Tumbuh adalah hasil dari kesadaran dan transformasi yang ketahanan dan kesuksesan ada di ujung jalan. Saat patah hati kita alami setelah patah. Saat kita memilih untuk bangkit dari sembuh kita dapat menemukan kebahagiaan dalam cinta baru yang keadaan patah tersebut kita mulai melepaskan keterkaitan terhadap lebih baik. Saat impian kita hancur kita dapat menemukan tujuan hidup yang baru dan lebih bermakna. Dan saat kita kehilangan orang yang kita cintai kita dapat menemukan kedamaian dalam kenangan yang indah.
Jangan takut untuk beranjak dari proses patah menuju
tumbuh. Jadilah pribadi yang tangguh dan tekun. Percayalah bahwa setiap patah akan meembawa kita lebih dekat kepada diri kita yang sejati. Dalam proses ini kita akan menemukan keindahan dalam perjalanan dan kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat lebih bijaksana dan lebih berdaya tahan. Patah dan tumbuh akan selalu beriringan dan kita memiliki kekuatan untuk mengubah patah menjadi kesempatan untuk tumbuh. menjadi CEO dari salah satu perusahaan terbesar dan tertua di DORONGLAH MOBILMU Indonesia, dialah Dr. Handry Satriago. Karya : Hasan Albana Dari cerita di atas, bisa kita ambil pelajaran bahwa setiap Di ceritakan terdapat seseorang yang sudah duduk di kursi orang pasti punya kesulitan dan kesusahan masing-masing, dan ada roda selama 30 tahun, dan dia bercerita bahwa ketika umurnya kesusahan yang hanya kita yang mengalaminya, berhentilah masih 17 tahun dokter memvonis dirinya memiliki penyakit kanker berharap orang lain akan mengerti apa yang kita susahkan, karena kelenjar getah bening yang menyebabkan dia tidak bisa berjalan. hal itu akan percuma, satu-satunya cara adalah dengan menghadapinya. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki Ketika itu, dia merasa dunia gelap, dia marah kepada dirinya, sekarang, Jangan pernah takut pada kesusahan, kegagalan, kesulitan, dia marah kepada semua orang, dia frustasi luar biasa. sehingga dia apapun itu, jangan pernah menyerah pada keadaan. Gagal, bangkit mengurung diri di kamar selama berhari-hari, tidak mau keluar dan lagi. Gagal, berjuang lagi. Gagal, berusaha lagi. Dengan inilah, suatu bertemu orang lain. Sampai akhirnya ayahnya membuka paksa pintu saat kita pasti akan berada pada titik tertinggi dari yang dinamakan kamarnya, kemudian membuka jendela, lalu dia duduk di sebelah kesuksesan. Layaknya sebuah ketapel yang ketika ditarik anaknya sambil mengatakan, “ Nak, ayah hanya ingin kebelakang akan terhempas jauh kedepan dan kupu-kupu yang menyampaikan satu hal, hidup ini pilihan, kalau kamu memilih mengepakkan sayap indah pada waktunya. Dan seperti tema pada untuk gak mau ngapa-ngapain tidur aja disini ya nggak papa, kami buku ini “ Patah dan tumbuh yang akan selalu beriringan”. sebagai orang tua Cuma bisa mendukungmu. Tapi kalau itu pilihanmu, seumur hidup kamu akan selalu merasa sedih karena kamu akan selalu membandingkan hidup kamu dengan orang lain. Namun ada pilihan kedua nak, itu seperti mendorong mobil di jalanan yang menanjak, gak boleh berhenti karena kalau berhenti mobilnya turun lagi, harus terus di dorong, kalau kamu capek nggak papa, pelan tapi tetep dorong, jangan berhenti. Inilah pilihan yang membuat kamu bisa bangkit dan menjalani hidup yang lebih baik lagi. ” setelah mengatakan itu, ayahnya keluar dari kamar. Beberapa menit setelahnya, dia keluar dari kamar dan bilang pada ibunya, “ bu saya mau sekolah ”. sejak hari itu, dia mendorong mobilnya , susah memang tapi kalau dia gak berani dorong mobilnya, dia gak akan sampai seperti ini, gak mungkin dia sukses, bisa ke luar negeri dan RITUS TEMPO Ketika semua harapan itu tak terwujud maka hadir 2 Karya : Rizka Andhika Fitriyah kemungkinan yang terjadi, pertama; ia memilih untuk terpuruk dalam drama Qais dan Layla atau kedua; ia memilih untuk kembali Aqiqah, Al-I’dzar, Tasyakuran atau apapun sebutan bagi bangkit menengadah, mengerjakan semua ritus yang ada dan sebuah ritual keagamaan yang biasanya diselubungi oleh sebuah kembali berharap kepada Sang Kuasa. Manusia yang memilih pengharapan akan tumbuhnya kebaikan didalamnya. Entah terpuruk dalam kesedihan dan patahnya hati tak kan mendapatkan pengharapan akan gemah ripah loh jinawi, pengharapan akan toto perubahan karena Tuhan pun tak akan merubah jika ia memang tak tentrem karto raharjo ataupun pengharapan agar nantinya sebuah mau. Tuhan akan biarkan ia dalam nestapa sebagai buntut dari apa generasi menjadi generasi ulil albab dan qurrota a’yun semuanya yang ia lakukan namun jika mau Tuhan tak akan sekejam itu, telah menunjukan bahwa hakikatnya manusia hanya memiliki mungkin Tuhan akan lebih baik dari yang ia harap. Dan bagi sedikit kapabilitas dalam hidupnya. Namun sepertinya ritus manusia yang kembali bangkit serta menyusuri jalan- Nya, semacam itu kian memudar di zaman yang semakin dikatakan melaksanakan perintah- Nya, menemani usaha dengan do’a tanpa modern ini kegiatan tersebut hanya dianggap penghambat kemajuan. putus asa maka Tuhan akan beri ia bunga ketika ia minta daun, Manusia lebih percaya usaha yang berhubungan dengan realita Tuhan akan beri ia buah ketika ia minta bunga. daripada usaha yang berhubungan dengan niskala, itu hanya dongeng yang menina bobokan sang pemimpi hingga ia semakin Saat Tuhan melihat hamba-Nya cemas akan harapan, hanyut dan tenggelam dalam mimpi, anggapnya. khawatir akan masa depan namun tetap mengucapkan do’a meski lelah disaat itulah Tuhan menguji sekaligus mengangkat derajat Ia gunakan apapun yang ia miliki untuk mendapatkan manusia. Ketika manusia lelah akan hasil yang dibawah rerata, kemajuan, ia gunakan tangan untuk mengatur segalanya padahal ia cemas akan kekasihnya benarkah akan ia miliki? khawatir akankah sendiri tak tahu darimana asalnya. Ia gunakan kaki yang jika esok atau lusa ia tetap hidup? Hidup dengan lebih baik kah? Atau sendinya tak lagi elastis maka tak mungkin ia bisa melangkah, lebih buruk kah ? disaat itu Tuhan ingin melihat ikhtiar yang berjalan, berlari menjemput rizqi. Manusia sadar akan keterbatasan manusia lakukan. Tuhan ingin lebih lama mendengar do’a yang itu namun uniknya manusia tetap saja pongah dan menutup mata dipanjatkan. Tuhan hanya ingin manusia menunggu dengan tenang, terhadap maujudnya. Mereka tetap bekerja sebagai Tuhan yang sabar, tak bosan dengan ritual yang ditetapkan karena pada ketika berkata “Jadilah!” maka apapun itu harus jadilah ia seakan hakikatnya dengan ritus itulah manusia akan selalu dekat dengan dengan kuasa dan kehendaknya semua bisa terjadi sesuai rencana. Tuhan. Tak peduli akankah melumuri tangan dengan yang halal saja atau mengambil yang haram pula agar lebih mulus melancarkan akal Sejenak kita putar waktu, di setting tempat yang tak sejuk bulus. Ia melakukan semua hal yang disebutnya sebagai usaha dan seramai Jogja. Di dekat pesisir pantai dengan udara hangatnya, untuk mencapai tujuan. Sayang usaha itu tak dibarengi dengan saat dimana bertemu dengan keluarga bukan hal yang susah karena keyakinan akan adanya kekuatan yang berasal dari Tuhan. tak ada jarak pemisah. “ Nak, besok kita buat syukuran ya. Kita undang tetangga Tuhan tetapkan maka akan Ia beri sebaik-baik langkah tumbuh untuk makan tumpeng bersama”. Kata ibu dengan membelai setelah patah terluka. Sungguh Tuhan tidak menutup mata atas usaha rambutku dan do’a yang telah manusia lakukan, hanya saja... “ Untuk apa bu? Untuk mensyukuri apa yang baru saja aku Maukah kamu menanti dengan bahagia? dapat ? bukan kah dengan sholat itu sudah menunjukkan bahwa kita Tuhan hendak mengekalkan senyummu dengan rasam- Nya telah bersyukur atas apa yang Ia beri?“. tanyaku heran Maka tunggulah. “ Iya, sholat juga salah satu bentuk syukur kita, tapi bukankah sholat itu kebutuhan kita? Kalau kamu tidak mendapatkan karunia dan mendapatkan musibah apa kamu akan tidak sholat? Bagaimanapun kondisimu, sholat harus selalu kamu lakukan, karena itu berkaitan dengan hubunganmu dan yang Kuasa. Tapi ketika kamu mendapat nikmat yang lebih tak apalah kita membaginya dengan orang di sekitar kita. Berbagi kebahagiaan bersama toh kita juga tidak rugi dengan syukuran ini kita bisa meningkatkan interaksi dengan tetangga itu salah satu manfaatnya”.
Akhirnya ritus memang penting bukan hanya yang bersifat
devosi pribadi tapi juga ritus sosial karena pada dasarnya sifat individual dan sosial harus saling seimbang. Itulah kenapa Tuhan mencipkan ritus dengan berbagai macam agar kita mampu menyeimbangkanya dan tidak berat sebelah apalagi meninggalkannya. Manusia bukanlah robot atau pun mesin dan Tuhan juga tidak melihatnya seperti itu. Manusia telah diberi kebebasan untuk memilih, melaksanakan titah atau melanggarnya, untuk berusaha atau berputus asa. Yang pasti hanya Tuhan yang memiliki otoritas atas segala peristiwa yang terjadi di langit dan bumi.
Lalu dimana peran manusia atas terjadinya segala peristiwa?
Manusia bisa berupaya dengan seluruh ruh dan wujudnya untuk memasukan keinginan dalam sebuah kertas, melipatnya, memasukanya pada do’a pengharapan. Dan pada tempo yang telah