Anda di halaman 1dari 9

Galau Ku Update Membawa Dosa

(Sulistia Dwi Lestari)

Narasumber: Eki Prayoga

Galau?

Kalian pernah merasakan yang namanya GALAU? Apasih galau itu?

Galau adalah sebuah penyikapan yang dilakukan oleh seseorang atas masalah yang
menimpanya. galau adalah “kegamangan rasa karena ketidak-jelasan”. Ya, sesuatu yang
tidak jelas terkadang bisa menimbulkan kegalauan. Misalnya nilai ujian yang belum keluar
terkadang membuat kita galau, lebih-lebih kalau nilainya keluar dan hasilnya kurang baik,
bisa lebih galau lagi. Jika kita merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka arti galau
adalah “kacau tidak keruan (pikiran)”, artinya adalah suatu keadaan atau kondisi dimana
seseorang sedang mengalami pikiran atau perasaan yang sedang kacau tidak karuan. Dalam
kondisi seperti ini seseorang merasa “terkurung” dalam keadaan yang ada dan merasa
kesulitan untuk mengambil keputusan apalagi untuk menyelesaikannya.

Kondisi seseorang ketika mendapatkan sebuah masalah yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk. Seringkali orang banyak menganggap bahwa galau adalah wujud dari kesedihan atas
masalah yang dihadapi. Setiap orang memiliki masalah dengan kadar yang berbeda,
perbedaan itu telah sedemikian sempurna hingga mustahil Allah memberikan masalah yang
tidak dapat diselesaikan oleh hambaNya. Allah menguji kita sesuai tingkat keimanan kita
kepada-Nya. Ujian dari Allah bertujuan untuk membuktikan kebenaran keyakinan keimanan
seseorang, apakah ia layak disebut orang beriman ataukan orang munafik yang hanya
menampakkan zahirnya dan menyembunyikan batinnya. “Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah:
155)
Nah, biasanya ngapain aja sih kamu kalau galau? Menulis curahan hati di status sosial media?
Memposting apapun itu yang berkenaan dengan kegalauan hati? dan menyebarkan postingan-
postingan tentang kesedihan? Melalui story whatsapp atau story instagram?.

Berikut beberapa hal yang sering dilakukan orang yang sedang galau:

1. Melamun

Ketika kamu melamun itu artinya kamu sedang membayangkan kehidupan orang lain yang
lebih indah, atau membayangkan hidupmu apabila lebih baik daripada saat ini. Kalian pernah
dengar lagu Positive Thinking dari Kobe? Salah satu liriknya berbunyi “jangan melamun, tak
ada gunanya, tak akan merubah keadaan. Awas! Nanti kesurupan, kemasukan setan, jadi
tambah edan...” nah itu benar sekali. Jangan suka melamun ya!

2. Gak Konsen

Masih berhubungan dengan melamun, ketika kamu galau kamu jadi gak konsen. Ketika
dipanggil temen kamu akan diam saja, baru ketika yang manggil berteriak, kamu akan
menoleh dengan kaget, kayak kesamber petir gitu deh. Selain itu kamu jadi sering nabrak-
nabrak, iya kalau yang ditabrak cewek cantik atau cowok ganteng, kalau yang ditabrak mobil
sedang jalan dengan kecepatan 100 km/jam, bisa melayang nyawa kau.

3. Gak Semangat

Saat kamu lagi galau, kamu akan melihat dunia ini dari sisi yang sangat negatif. Setiap hal
akan kamu lakukan dengan tidak sepenuh hati, malahan sebagian dengan melamun.
Akibatnya pekerjaan menjadi tidak maksimal. Bahkan jalan aja gontai gitu, kayak sepatunya
terbuat dari besi 50 kilogram.

4. Tertawa Berlebihan

Tertawa boleh jadi tanda seseorang lagi bahagia, tetapi tertawa yang berlebihan menunjukan
sebaliknya. Seseorang cenderung menutupi kegalauannya dengan tertawa yang terkesan
dipaksakan, atau jika ada yag benar-benar lucu, dia akan memaksimalkan tertawanya agar ia
lupa dengan kegalauanya.
5. Sering Tidur

Orang yang galau akan sering tidur. Benar sekali, untuk melupakan semua hal yang
membuatnya galau, cara terampuh adalah tidur. Dengan tidur badan menjadi lebih rileks dan
pikiran menjadi fresh kembali. Tetapi sayang sekali, tidur tidak seperti obat sakit kepala yang
cespleng, langsung sembuh, tidur lebih mirip obat bius saja, ketika kamu bangun, kamu akan
galau lagi.

6. Sering Mengeluh

‘Orang yang galau merasa seakan-akan hidupnya yang paling menderita di dunia ini. so, tidak
heran jika mereka sering mengeluh. Mengeluh pada keluarga, sahabat, atau rumput yang
bergoyang. Tambahkan lagi, mengeluh di sosial media.

Berbagai cara dilakukan untuk menyelesaikan masalah ataupun kegalauan yang menimpa
seseorang. Sebagaian besar memanfaatkan jejaring sosial sebagai media mempublikasikan
kegalauannya. Mayoritas orang yang galau suka melebih-lebihkan masalah yang
menimpanya. Hal yang mereka lakukan ini adalah bukti bahwa mereka adalah orang yang tak
mampu menerima ujian yang menimpanya. Penyikapan seseorang atas masalah yang
menimpanya menunjukkan tingkat pemahaman mereka terhadap masalah itu sendiri.
“Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan di bumi. Apabila kamu menampakkan atau
menyembunyikan apa yang ada pada dirimu, maka Allah akan memperhitungkan kamu
lantaran perbuatan itu. Lalu Dia mengampuni orang yang dikehendaki-Nya dan mengazab
orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (QS Al Baqarah: 284)
Penggalau adalah sedikit orang yang tak mampu menyalurkan resah mereka dengan cara
yang benar, padahal cukuplah Allah bagi kita, tidak ada Tuhan selain diriNya. Hanya
kepadaNya kita bertawakkal..” Status berisi keluhan, kegalauan, kebimbangan kadang ditulis
dengan berlebihan, padahal mengeluh tidak menyelesaikan masalah yang menimpanya.
Galau tidak memberikan solusi atas masalah seseorang.

Menurut Islam, curhat dan doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Jika dilakukan di Facebook
atau sosial media lainnya, maka berpotensi jadi "syirik kecil", riya', ingin diperhatikan dan
dipuji orang lain, jadinya "menduakan Allah".
"Alhamdulillah Ya Rabb!", "Ya Allah....!," "Ya Tuhanku...! " Demikian penggalan status
Facebuker yang biasa muncul di status update. Mereka curhat dan berdoa kepada Allah Swt,
tapi di Facebook, bukan di atas sajadah, di masjid, atau di kamar pribadinya di kala sunyi.
Ikuti kata hati dan libatkan akal pikiranmu. Mereka ibarat pemandu yang akan memantapkan
setiap langkahmu. Mulailah membuka mata dan telinga. Pertimbangkan saran atau pendapat
dari orang-orang yang kamu cinta. Keputusan terbaik adalah melakoni keinginan dan bersiap
menanggung resikonya, bukan diam atau tak melakukan apa-apa. Jangan minder jika kamu
terlihat berbeda. Yakinilah bahwa Tuhan sengaja menciptakan manusia dengan keunikannya.
Demi bisa keluar dari kegalauan hidupmu, kamu layak menempa diri agar jadi pribadi yang
terbuka dan tak pelit ilmu. Setiap orang terlahir dengan perannya di dunia ini. Kerjakan apa
yang kamu yakini, karena tak ada orang lain kecuali dirimu sendiri. Manusia tak akan
sanggup hidup sendirian. Segera temukan orang-orang yang bisa membantumu berkembang.
Berusaha jadi orang baik itu sah-sah saja. Tapi jangan habiskan waktumu demi berusaha
menyenangkan semua orang di dunia.

Bagaimana Fenomena Curhat dan Doa di Facebook dalam Perspektif Islam? Tidak ada
larangan secara tegas, karena zaman Rasulullah Saw belum ada Facebook atau sosial media
lainnya. Namun, sebagai agama universal, berlaku bagi seluruh umat manusia dan sepanjang
masa, Islam sudah memprediksi Fenomena Curhat dan Doa di sosial media itu. Salah satunya
hadits ini:

"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja,
walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi).

Ini panduan sekaligus peringatan Nabi Saw bagi kaum Muslim. Sendal yang putus adalah
contoh masalah kecil. Facebuker biasanya demikian. Sandal putus saja jadi status.

Menurut Islam, doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Mengadu dan curhat itu hanya kepada
Allah. Jika dilakukan di sosial media, maka berpotensi jadi "syirik kecil", riya', ingin
diperhatikan dan dipuji orang lain, jadinya "menduakan Allah", makanya disebut syirik,
meskipun syirkul asghar.
Nah sebenarnya ada beberapa manfaat dan dampak baik jika kita menggunakan media sosial
secara positif, antara lain.

1. Menambah Teman

Media Sosial bisa dijadikan sebagai tempat untuk memperluas jaringan pertemanan kita.

2. Tempat Berkomunikasi

Media Sosial bisa dijadikan sebagai tempat untuk berkomunikasi di mana pun dan kapan pun.

3. Tempat Berbagi

Media Sosial bisa dijadikan sebagai tempat berbagi, baik itu berbagi curhat, curahan hati,
berbagi cerita, maupun berbagi pengetahuan.

4. Berpengetahuan Luas

Tanpa sadar sosmed membuat kita semakin cerdas, semakin banyak informasi yang didapat
semakin luas juga pengetahuan kita.

5. Tempat Beropini (Berpendapat)

Jika secara face to face, mungkin anda merasa malu, takut dan gerogi untuk menyampaikan
opini. Namun di media sosial kita bebas menyampaikan segala pendapat kita tanpa perlu
berhadapan secara langsung.

6. Menjadi Diri Sendiri.

Mungkin di dunia nyata, anda telah menjadi seseorang yang bukan diri sendiri, nah di media
sosial, anda bisa dengan bebas menjadi apapun yang anda sukai bahkan menjadi diri sendiri.\

Nah itulah beberapa manfaat baik adanya media sosial. Namun kita harus paham, jika ada
manfaat baik pasti ada juga manfaat buruk yang ditimbulkan media sosial, antara lain:

1. Hoaks dan fitnah merajalela


Dengan menjamurnya informasi yang ada dimedia sosial, hal ini dimanfaatkan
segelintir kelompok maupun individu untuk menyebarkan berita-berita palsu dengan
tujuan dan maksud tertentu.

2. Banyak akun kloning

Media sosial terbesar saat ini facebook, pada awal tahun 2018 mengumumkan bahwa
sebagian besar pengguna facebook memiliki akun kloningan dan akun palsu.
Persentase akun duplikat sebanyak 10% dan akun palsu sebesar 4% dari jumlah
pengguna aktif bulanan facebook.

3. Banyak mata-mata

Hal yang paling menyebalkan di media sosial adalah di mata-matai. Bisa oleh
pasangan atau pacar, keluarga, hingga orang-orang kantor dengan tujuan dan maksud
tertentu. Hal ini membuat privasi kita sedikit terganggu.

4. Kecanduan

Dengan berbagai fitur yang kekinian di media sosial akan semakin membuat anda
kecanduan. Apalagi kalau tidak update sehari saja, bisa-bisa anda dinilai orang yang
ketinggalan zaman.

5. Munculnya tindak kejahatan

Tidak semua orang itu baik di media sosial. Sudah banyak kasus orang-orang yang tak
bertanggung jawab menggunakan media sosial untuk berbuat kejahatan, seperti
penipuan. Nah dari beberapa manfaat positif dan negatif diatas membuat kita sedikit
paham tentang efek dari menggunakan media sosial.

Berikut adalah cara menggunakan sosial media dengan baik dan bijak:

1. Filter Pertemanan

Hampir semua media sosial memiliki fitur untuk menfilter siapa saja yang bisa berteman dan
mengikuti kita. Misalnya di Instagram, Anda bisa mengaktifkan mode akun private. Hal ini
akan membatasi Informasi yang dapat di akses publik tentang diri Anda.
2. Pasang Foto Profil Sewajarnya

Foto adalah hal pertama yang akan di lihat orang lain, selain untuk mengidentifikasi itu
memang akun Anda, foto juga dapat menyebabkan orang lain bisa dengan mudah menilai diri
Anda. Misalnya ketika Anda memasang foto yang tidak enak di lihat, lalu bayangkan apa
yang ada dipikiran orang lain tentang foto tersebut.

Tidak hanya foto profil, foto-foto yang Anda bagikan di media sosial juga akan demikian.
Bisa saja orang yang tak bertanggung jawab menyimpan foto Anda tersebut, dan digunakan
untuk hal-hal yang tidak baik.

3. Pikir Duhulu sebelum Membuat Status

Hal ini mungkin terlihat simple namun cukup berdampak bagi diri kita sendiri. Kebanyakan
dari kita seolah tak memikirkan lebih dulu apa yang hendak kita tulis di status media sosial,
atau bahasa kerena “asal ceplas-ceplos”. Bisa saja kan status kamu dapat menyinggung
bahkan menyakiti perasaan orang lain, tentu hal ini tidak baik untuk kita lakukan.

Maka sebelum membuat status, pikirkan terlebih dahulu “Apa yang hendak kamu tulis, apa
tujuannya, dan apa dampaknya”. Jangan sampe status kamu menjadi bumerang kamu sendiri
di kemudian hari.

4. Publish Informasi Seadaanya, Jangan Bersifat Pribadi

Memberikan informasi tentang identitas diri dirasa tidak ada masalahnya. Namun akan
menjadi masalah jika kamu memberikan informasi yang bersifat sangat pribadi. Seperti
nomor telepon, alamat rumah, dan informasi penting lainnya.

Bukan mengajarkan berpikiran negatif, namun bisa saja informasi penting tersebut menjadi
celah yang bisa di manfaatkan orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk berbuat
kejahatan.

5. Bijak Membagikan Konten

Kita bisa menganggap bahwa semua yang ada di media sosial itu 100 persen adalah konten,
baik video, status, dan gambar, itu semua termasuk konten juga. Nah dari hal itu, apakah
kamu pernah membagikan konten orang lain di media sosial milikmu ? jawabannnya
mungkin pernah.
Jika pernah. Mungkin Anda harus lebih bijak untuk membagikan konten-konten di media
sosial kedepannya. Karena jika Anda justru membagikan konten yang negatif, misalnya,
profaganda, SARA, rasis, makar, dan sebagainya. mungkin Anda akan terlihat setuju,
mendukung, atau mengakui tentang konten tersebut.

Daripada membagikan konten-konten yang gak jelas, lebih baik kamu membagikan konten-
konten yang positif, misalnya konten yang bisa mendidik, atau konten yang bisa menambah
pengetahuan.

6. Bijak Memilih Informasi Yang di Dapatkan

Banyak sekali informasi yang akan kita dapat di media sosial. Dan tak menutup
kemungkinan. setengah dari informasi yang kita dapat adalah informasi yang hoax. Maka dari
itu, selektif lah untuk memilah-milah informasi di media sosial. Jangan mudah percaya
informasi yang belum jelas sumbernya.

7. Jangan Suka Pamer

Salah satu yang paling menyebalkan di media sosial adalah ketika kita melihat seseorang
membuat status yang terkesan mau pamer. Ya, sesekali pamer juga tidak ada masalah,
terkadang berbagi semua pencapaian dan prestasi dengan maksud bisa memotivasi orang lain
adalah salah satu hal yang positif juga.

Namun hal positif itu mungkin bisa berubah menjadi negatif jika kata “pamer” itu
menimbulkan kesan merendahkan orang lain, terlihat sombong, dan terlihat paling istimewa
sendiri. Ya mungkin orang-orang itu dalam hidupnya sedikit sekali mendapatkan sebuah
“Pujian”, atau mungkin hidup mereka tak bahagia sehingga mencari kebahagiaan di dunia
“Virtual”.

Tak perlu memaksakan diri mendapatkan pengakuan dari orang lain kok, karena orang yang
benar-benar tulus menyayangi Anda tak butuh semua pengakuan tersebut. Oleh karena itu,
hindarilah membuat status-status yang terkesan mau pamer.

8. Jangan Oversharing/Spamming

Buatlah kesan kepada teman-teman media sosial bahwa kamu bukanlah orang yang suka
“nyampah”. Walaupun kita semua berhak memposting apapun di media sosial, namun kalo
terlalu oversharing “setiap yang dilakukan harus dikatakan semua”, mungkin hal itu tidaklah
baik. Sebab akan membuat Anda jadi tidak menarik lagi di mata orang lain. Jangan sampai
Anda dicap sebagai orang “lebay”.

Dan lagi, jangan berpikiran ketika melihat beranda sosmed seseorang yang terlihat sepi
seperti “kuburan” itu sama sekali tidak ada yang istimewa yang dapat mereka bagikan.
Karena bisa jadi kehidupan di dunia “nyata-nya” lebih bahagia daripada dunia “virtual-nya”.
So, hindari Oversharing dan Spamming.

9. Selalu Punya Etika Saat Berinteraksi di Sosmed

Selanjutnya adalah menjaga etika saat berinteraksi di media sosial. Diantara kita mungkin
sering memberikan komentar pada sebuah postingan di media sosial. Nah kalo iya, usahakan
komentar tersebut masih dalam koridor yang wajar. Hindari menyindir dan hormati perasaan
orang lain, kemudian, tidak usah mengeluarkan kata-kata yang kasar, meskipun tak saling
mengenal. Itu karena komentar kamu akan di lihat oleh publik.

10. Interaksi Seperlunya Saja

Batasi interaksi di media sosial seperlunya saja, baik itu berkomentar, percakapan, atau
memberikan sebuah like. Hormati privacy orang lain, lebih baik kita “cukup tahu saja”
daripada membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Jadikan akun sosial media mu sebagai pintu kebaikan. Tulis status yang informatif dan
inspiratif, sesekali humor dan promosi produk/jasa, bukan menjadi ruang curhat dan doa.
Wallahu a'lam bish-showaab.

Anda mungkin juga menyukai