DIBUAT OLEH :
NIM : B1031171135
PRODI/KELAS : AKUNTANSI/C
Nim : B1031171135
Prodi/Kelas : Akuntansi/C
BAB III
TEORI-TEORI ETIKA
b) Apa yang membedakan sikap Haji bambang dan Nyoman Bagiana karang
dengan sikap pemerintah amerika serikat dan sekutu-sekutunya dalam
menangani kasus teroris ?
Jawaban :
Haji bambang dan Nyoman Bagiana Karang dalam menghadapi kasus
terorisme menggunakan seluruh potensi dan hakekat utuhnya sebagai
manusia dengan melibatkan kecerdasan pisik (PQ), kecerdasan intelektual
(IQ), kecerdasan emosional (EQ),dan kecerdasan spiritual (SQ) yang mereka
miliki sedangkan sikap Amerika Serikat lebih cenderung menggunakan
egoisme semata, mereka lebih melibatkan kecerdasan fisik(PQ), dan
kecerdasan intelektual (IQ) nya dalam menghadapi kasus terorisme,walaupun
kecerdasan emosional (EQ)nya juga ikut dilibatkan, tapi lebih kepada
kecerdasan emosional yang cenderung negative karena lebih kepada ajakan
agar masyarakat Amerika Serikat menganggap kelompok tertentu sebagai
musuh. Sikap pemerintah Amerika Serikat juga cenderung mengabaikan
kecerdasan Spiritual (SQ) yang dimilikinya dalam menghadapi kasus
terorisme ini.
c) Dalam menghadapi kasus teroris yang mirip, suasana bathin masyarakat kuta
tetap tenang dan damai, berbeda dengan suasana bathin pemerintah dan
sebagian masyarakat amerika serikat yang penuh dendam, kebencian, dan
ketakutan. Mengapa bisa demikian, bagaimaina hal tersebut bisa terjadi bila
ditinjau menurut teori yang telah dipelajari sebelumnya ?
Jawaban :
Penyebab terjadinya perbedaan suasana bathin masyarakat Kuta (Bali)
dengan masyarakat Amerika dalam menghadapi kasus terrorisme,
berdasarkan teori etika yang ada:
Perbedaanya adalah terletak pada penggunaan kecerdasan spiritual
(SQ) yang dimilikinya dalam menghadapi kasus terorisme. Dalam hal ini
penggunaan kecerdasan spiritual (PQ) masyarakat kuta telah mengaplikasikan
kecerdasan spiritual tersebut dalam menghadapi kasus terorisme (bom Bali)
kecerdasan ini terdapat dalam teri teonom yang telah dikemukakan
sebelumnya, sedangkan masyarakat Amerika Serikat cenderung tidak
menggunakan hal tersebut. Suasana bathin akan menjadi tenang apabila kita
mampu mengelola kecerdasan spiritual yang dimiliki.
Ketenangan bathin itu akanhadir bila jiwa dan raga kita selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan. Takkan ada kebencian, kemarahan, dendam,
semua itu bisa dikelola dengan baik apabila kecerdasan spiritual itu
digunakan. Dengan tuntunan Tuhan yang ditulis melalui kitab suci masing-
masing ummat beragama, akan menjadi pedoman dalam mengelola
kecerdasan spiritual yang kita miliki, kecerdasan yang merupakan pusat dan
paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber
bimbingan atau pengarahan bagi tiga kecerdasan lainnya.
d) Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kedua orang yang berbeda agama- Haji
Bambang dan Nyoman Bagiana karang di desa kuta Bali dalam menghadapi
kerawanan konflik akibatnkeragaman budaya suku, agama,adat, dan bahasa
bagi bangsa Indonesia ?
Jawaban :
Perbedaan agama atau keyakinan bukanlah halangan menciptakan
situasi yang kondusif, tentram dan damai di tanah air ini. Dalam menyikapi
setiap perbedaan baik agama, suku, adat dan sebagainya, hendaknya kita
kembali berpedoman kepada kitab suci kita masing –masing, karena tujuan
utama yang diajarkan dalam kitab suci semua agama adalah untuk
mendapatkan kebahagiaan baik didunia dan di akhirat. Ini juga sama denga
apa yang dikemukakan dalam teori etika teonom. Kecerdasan pisik,
intelektual, emosional itu penting, tapi yang terpenting adalah kecerdasan
spiritual karena itulah kecerdasan yang paling mendasar yang mampu
mempengaruhi ketiga kecerdasan lainnya.
BAB IV
b) Mengapa peran Bulog saat ini tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh sebagian
besar rakyat Indonesia jika dikaitkan dengan berbagai konsep system
ekonomi, konsep kesadaran, dan konsep etika?
Jawaban :
Berdasarkan Visi dan Misi Bulog mendasari fungsi Bulog sebagai
perusahaan Umum yang mengemban tugas sebagai pengendali ketahanan
pangan nasional yang berkelanjutan. Namun pada kenyataannya, Bulog tidak
menjalankan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Hal
tersebut dikarenakan Bulog tidak menjalankan etika bisnis dan profesi sesuai
fungsinya, berikut contoh kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh
Bulog :
1) Korupsi Impor Sapi Fiktif
Kasus yang terjadi pada tahun 2001 tersebut, menyeret Direktur
Utama Perum Bulog yaitu Widjanarko sebagai tersangka. Handy (2009)
menjelaskan, dalam pengadaan 3.000 ekor sapi, Bulog menunjuk tiga
perusahaan rekanan. Masing-masing PT Karyana Gita Utama, PT Surya
Bumi Manunggal dan PT Lintas Nusa Pratama. Dari tiga perusahaan itu
hanya PT Karyana Gita Utama yang bisa menepati kontrak, yakni
mendatangkan 1.000 ekor sapi sebelum Lebaran pada tahun 2001.
Sedangkan dua perusahaan lainnya terbukti gagal atau wanprestasi.
Dari situlah, Widjanarko kemudian diseret dalam kasus impor sapi fiktif.
Sejumlah dokumen menunjukkan pada 28 November 2001, Kepala Sub
Unit Keuangan Bulog Setiabudi Hidayat dan Kasubdit Verifikasi Bulog
Muchlis berkirim surat ke Bank Bukopin tempat menyimpan uang Bulog,
untuk membatalkan transaksi senilai Rp 11 miliar lebih kepada PT Surya
Bumi Manunggal dan PT Lintas Nusa Pratama karena kedua rekanan
Bulog itu ternyata tidak memenuhi persyaratan kontrak kerja sama.
Namun, dua hari kemudian tepatnya tanggal 30 November 2001,
Widjanarko selaku pucuk pimpinan Bulog menganulir surat tersebut.
Widjanarko pun meminta Bank Bukopin segera mencairkan dana
pengelolaan sapi potong kepada PT Surya Bumi Manunggal dan PT
Lintas Nusa Pratama.
2) Korupsi Subsidi Pangan Rakyat Miskin
Kasus ini terjadi pada tahun 1999. Menurut Majalah Trust (2004),
Akbar Tandjung merupakan ketua umum DPP Partai Golkar yang
dipercaya untuk menyalurkan subsidi pangan rakyat miskin di Jawa
Timur dan Jawa Barat. Hal ini dilakukan karena pada masa itu terjadi
kemarau panjang dan sejumlah orang kekurangan pangan.
Sebagai penyalur subsidi, ditunjuklah Yayasan Raudlatul Jannah
yang terletak di bilangan Jakarta Barat. Penyidikan kemudian
menyimpulkan bahwa daerah-daerah yang dikatakan oleh Akbar dibantu
dengan dana Bulog itu ternyata tak pernah menerima apa pun. Hal ini
diperkuat oleh keterangan Winfred, kontraktor penyalur sembako
tersebut.
3) Keterlambatan Penyaluran Raskin
Barak Banten (2011) mengatakan bahwa, Harga kebutuhan pokok
menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat menyulitkan ekonomi Keluarga
Miskin (Gakin) disebagian wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
namun tak membuat pemangku otoritas bergeming.
Gambaran ketidakpedulian tersebut, terlihat dari lambannya Perum
Bulog Divre Jawa Barat mengalokasikan beras untuk rakyat miskin
(Raskin) kepada masyarakat penerima manfaat. Untuk bulan Agustus
lalu, masyarakat miskin di Desa Gobang seharusnya sudah menerima
alokasi beras Raskin sekitar delapan ton. Sementara di Ciampea sekitar
7,5 ton untuk Agustus.
Seharusnya pada pertengahan bulan Agustus sudah disalurkan.
bahkan seharusnya diberikan untuk dua bulan (Agustus dan September).
Tapi untuk Agustus pun belum disalurkan. Keterlambatan penyaluran
beras Raskin, adalah buntut dari penutupan gudang Subdivre Bulog
Dramaga sejak beberapa bulan lalu akibat kasus internal Bulog.
d) Mengapa kasus seperti penjualan VLCC pada perusahaan Pertamina itu dapat
muncul dan sering menimpa perusahaan BUMN ?
Jawaban :
Karena penjualan Tanker Pertamina secara bisnis menimbulkan
kontroversi karena perbedaan persepsi soal untung rugi dalam pelegoan itu
dan BUMN di anggap tak punya kuasa menjual tankernya.
a) Coba Anda teliti dan berikan penalaran, apakah struktur manajemen dan
mekanisme proses keputusan yang dilakukan oleh Manajemen Adam Air
telah sesuai dengan “tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance—GCG)”?
Jawaban :
Struktur manajemen PT Adam Air dimana Presdirnya Adam
Suherman yang menguasai 50% saham dan Wakil Presdir sekaligus Direktur
Keuangan Gustiono Kustanto (juga mewakili PT Bakti Investama yang
menguasai 50% saham) dan Direksi lainnya yang berasal dari keluarga Adam
Suherman, mencerminkan bahwa kondisi manajemen yang demikian adalh
tidak sesuai dengan prinsip GCG yaitu:
Transparansi: manajemen Adam Air tidak saling terbuka, dalam
pengambilan keputusan dan penyampaian informasi sehingga terjadi ketidak
harmonisan antara Dewan Komisaris
Akuntabilitas: manajemen Adam Air saling curiga mengenai laporan
kuangan dan pengelolaan keuangan sehingga hal ini sangat berpengaruh
terahadap operasional perusahaan.
Kemandirian: karena dalam struktur manajemen Adam Air tidak ada
pemegang saham mayoritas dan saham minoritas, sehingga hal ini sulit untuk
pengambilan kebijakan dan juga tidak ada pihak yang independent
(Komisaris dan Direktur Independen)
Kewajaran: karena manajemen Adam Air hanya mementingkan
pemegang saham tidak mempertimbangkan stakeholder yang lain
b) Coba Anda Identifikasi, siapa saja yang dapat dimasukkan dalam kelompok
pemangku kepentingan (stakeholders), serta apa saja kepentingan untuk
Adam Air tersebut?
Jawaban :
Stakeholder dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu kelompok primer
atau market stakeholder dan kelompok sekunder atau nonmarket stakeholder.
Kelompok primer adalah mereka yang berinterkasi langsung dengan
perusahaan, termasuk didalamnya adalah: pelanggan, pemasok, pemegang
saham, kreditor, serta karyawan perusahaan.
Kelompok sekunder adalah mereka yang secara tidak langsung
berinteraksi dan bertransaksi dengan perusahaan, tetapi mereka mempunyai
kepentingan dan kekuatan yang dapat mempengaruhi kepentingan
perusahaan, termasuk didalamnya adalah: pemerintah, media massa, lembaga
swadaya masyarakat dan sebagainya.
Berdasar teori diatas, maka kepentingan dari pihak primer adalah:
a) Pelanggan/konsumen sangat berkepentingan dengan keselamatan
penerbangan dan pelayanan yang baik dari maskapai Adam Air, apalagi
berbagai kecelakaan telah menimpa Adam Air
b) Pemasok, dalam hal ini adalah: 1) perusahaan leasing pesawat yang
menyewakan pesawatnya kepada Adam Air, mereka tentunnya
berkepentingan terhadap ketepatan pembayaran sewa pesawat, 2) PT
Angkasa Pura juga mengharapkan ketepata waktu atas biaya yang
berkaitan dengan penggunaan bandara, apalgi Adam Air sering
mennunggak, 3) PT Pertamina sebagai pemasok bahan bakar, 4)
Produsen sparepart pesawat.
c) Pemegang saham, sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan
sehingga perusahaan selalu dalam keadaan sehat dilihat dari
likuiditasnya, solvabilitasnya, profitabilitasnya dan akhirnya akan dapat
berjalan untuk waktu yang lama.
d) Karyawan perusahaan, sangat berkepentingan dengan kelangsungan
hidup perusahaan, karena mereka membutuhkan income yang dapat
dipakai sebagai biaya hidup dirinya sendiri dan keluarag, juga
membutuhkan kenyamanan dan kepastian bekerja.
d) Coba Anda jelaskan, apakah menurut Anda manajemen Adan Air telah
memperhatikan proses keputusan etis dalam penutupan operasinya?
Jawaban :
Dalam kasus penutupan PT Adam Air, berdasar teori etika:
1) Pihak manajemen sangat egois dan hanya memetingkan kepentingannya
sendiri (pemegang saham) karena tidak memperhatikan nasib para
karyawan, hal itu dibuktikan anatara pihak pemegang sahm keluarga
Adam Suherman dengan pihak PT Bhakti Investama yang saling
berseteru terhadap penyelesaian karyawan.
2) Pihak manajemen tidak mengambil suatu keputusan yang menyeluruh,
yaitu bagaimana kepentingan para stakeholder yang yang lain harus
diperhatikan
3) Pihak manajemen berkewajiban untuk memenhui hak para karyawan,
konsumen , kreditor, pemegang saham dan pihak lain.
BAB VI
a) Menurut Anda, apakah ada hubungan antara etika dan lingkungan hidup ?
Jawaban :
b) Konsep-konsep etika apa saja yang dapat anda terapkan untuk kasus
lingkungan diatas ?
Jawaban :
Konsep etika Lingkungan biosentris, yang memendang perilaku etis bukan
hanya dinilai dari sudut pandang manusia, tetapi juga dari sudut pandang
nonmanusia (Flora, Fauna, dan benda-benda bumi nonorganisme) sebagai satu
kesatuan sistem lingkungan (ecosystem).
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Prinsip responsibilitas, dimana pengelola wajib memberikan pertanggung
jawaban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para pemangku
kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Jawaban :
a) Coba Anda kaji tindakan Sukarman dan Kawan-kawan dilihat dari teori-
teori dan konsep-konsep etika yang Anda kenal!
Jawaban :
Jawaban :
Menurut saya tindakan DPR, Pemerintah dan Investor tidak tepat karena
telah bertentangandengan deontologist dan teleologis dimana pemerintah akan
menghilangkan sebagian besarmata pencaharian para petani tersebut dan
melanggar etika lingkungan hidup dimanalingkungan akan rusak bila digunakan
untuk pertambangan yang belebihanDari stakeholder mereka hanya
mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan nasippara petani
kedepannya
Jawaban :
Dari teori hakikat manusia yang utuh , sukarman memiliki karakter Taqwa
(pasrah diri) ,Tawaduk (berilmu), dan sabar. Dan memiliki IQ yang tinggi dalam
kesadaran dan keabdian dan SQ pada kreatifitas.
Jawaban :
1) Coba anda indentifikasi, pelanggaran prinsip etika apa saja yang dilakukan
oleh sepuluh KAP tersebut, serta jelaskan alasannya!
Jawaban :
Pelanggaran prinsip etika yang dilakukan oleh sepuluh KAP adalah kasus
tersebut melanggar prinsip - prinsip etika yang digariskan dalam kode etik
akuntansi yaitu seperti prinsip integritas , objektivitas , kompetensi serta sikap
kecermatan dan kehati hatian professional . alasanya karena 10 KAP tersebut telah
melaksanakan pengauditan pada bank bank yang bermasalah yang sudah jelas –
jelas hal tersebut melanggar kode etik sebagai seorang akuntan public .
2) Menurut Anda, apakah fungsi BPKP? Apa pebedaan BPKP dengan BPK
dilihat dari fungsinya ?
Jawaban :
3) Coba anda cari dan pelajari mekanisme dari badan dan peradilan profesi
yang ada dibawah organisasi IAI!
Jawaban :
a. kantor akuntan public Ketaatan terhadap kode etik adalah tanggung jawab
pimpinan KAP dimana anggota itu bekerja.Managing partner dan partner serta
manager KAP melaksanakan pengawasan terhadap ditaatinya perilaku ini.
d. Dewan Pertimbangan Profesi IAI badan ini berfungsi sebagai peradilan tingkat
banding untuk kasus-kasus yang telah diputuskan hukumnya berdasar keputusan
pada tingkat Badan Pengawas Profesi.
Jawaban :
Menurut saya dalam menghadapi kasus ini akuntan perlu untuk berpegang
pada kode etik profesi akuntan agar tidak ada lagi kecurangan kecurangan yag
mengakibatkan kebangkrutan perusahaan , Seharusnya sanksi yang dijatuhkan
sesuai dengan ketentuan dan disesuaikan dengan pelanggaran etika yang
dilakukan. Sanksi yang ringan tidak akan memberikan efek jera sehingga
kesalahan tersebut bisa saja berlanjut. Sanksi yang dijatuhkan harus setimpal
dengan pelanggaran yang dilakukan agar dapat memberika efek jera bagi
tersangka.
1.) Tidak benar karena menurut saya pencatatan atas penjualan PT Great River
melanggar standar akuntansi yang berlaku karena seorang akuntan public justinus
adithya sidharta telah melakukan kesalahan dalam mengaudit suatu laporan
keuangan PT Great River kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor
investigasi dari BAPEPAM yang menemukan indikasi penggelembungan account
penjualan , piutang dan aset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan
Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas
dan gagal dalam membayar utang. Berdasarkan investigasi tersebut Bapepam
menyatakan bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Great River
ikut me njadi tersangka , dan juga Akuntan public yang mengaudit Laporan
keuangan PT Great River pada tahun 2003 menyatakan alasan dugaan
overstatement menggunakan metode pencatatan untuk akun penjualan yang
berbeda dengan ketentuan yang ada .
2.) menurut saya ada hubugannya sebab antara kesalahan pencatatan atas laporan
keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutang karena disini
laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan terjadi overstatement yaitu
kelebihan pencatatan, maka nilai yang tercantum pada laporan keuangan tidak
sesuai dengan yang ada pada perusahaan, dimana asset perusahaan lebih besar
pada laporan keuangan dengan jumlah asset perusahaan pada kondisi yang
sesungguhnya, sehingga terjadi kesulitan arus kas yang dialami perusahaan karena
aktiva yang dimiliki perusahaan untuk membayar utang-utangnya tidak sesuai
dengan keadaan real (nyata) perusahaan. Sehingga apabila perusahaan ingin
membayar hutang-hutangnya dengan asset yang dimiliki perusahaan maka nilai
asset perusahaan tidak sesuai dengan yang tercatat pada isi laporan keuangan.
3.) Menurut saya benar telah terjadi indikasi penipuan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan karena Bapepam menemukan kelebihan pencatatan atau
overstatement penyajian account penjualan dan piutang dalam laporan tersebut.
Kelebihan itu berupa penambahan aktiva tetap dan penggunaan dana hasil emisi
obligasi yang tanpa pembuktian.Akibatnya, Great River kesulitan arus kas.
4.) Menurut saya justinus a. sidharta telah menyalahi aturan terutama dalam kode
etik profesi akuntan yang berkaitan dengan integritas dan objektifitas , karena
justinus a sidharta tidak bersikap jujur dalam melaporkan kondisi keuangan PT
great river .
5.) Langkah yang harus saya lakukan sebagai auditor yaitu dengan melakuakan
prosedur audit yaitu prosedur analitis , inspeksi , konfirmasi , permintaan
keterangan , perhitungan , penelusuran , pemeriksaan bukti pendukung ,
pengamatan , pelaksanaan ulang , dan teknik audit dengan bantuan computer
dimana dengan menggunakan prosedur tersebut dapat mendukung pendekatan
audit top-down maupun pendekatan auditor bottom-up. Auditor akan
mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika
merencanakan audit dan mengembangkan program audit Diberikan.
BAB VIII
1. Coba Anda identifikasikan pelanggaran prinsip etika dan Aturan Etika apa saja
yang dilanggar oleh AA dengan mengacu pada pedoman kode etik AICPA!
Jawaban :
Mengacu pada pedoman kode etik AICPA, AA banyak melakukan
pelanggaran prinsip etika, yaitu sebagai berikut.
Pelanggaran prinsip paling utama yang dilakukan oleh AA adalah
objektivitas dan independensi, serta integritas. Kedekatan hubungan personel
Enron dengan personel AA, penerimaan jumlah fee yang besar, dan perekrutan
personel AA oleh Enron dianggap dapat mengganggu independensi AA dalam
menjalankan tugasnya. Untuk diakui sebagai seorang yang bersikap independen,
akuntan publik harus bebas dari setiap interfensi pimpinan dan pemilik
perusahaan. Akuntan publik juga tidak hanya bersifat obyektif dan tidak memihak
tetapi harus pula menghindari keadaan-keadaan yang menyebabkan hilangnya
kepercayaan masyarakat atas sikapnya. Hal ini bertujuan agar akuntan publik
dapat memberikan opini yang obyektif dan jujur atas laporan keuangan klien
sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan. AA tidak dapat
memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik sebagai Kantor Akuntan
Publik yang masuk kategoti bigfive dan tidak berperilaku profesional serta
konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan
melakukan penyamaran data.
Selain itu, AA juga melanggar prinsip-prinsip etika yaitu tanggung
jawab, kehati-hatian dan kepentingan publik. AA sebagai seorang professional
tidak melakukan pertimbangan moral dan professional dalam menjalankan
tugasnya. Salah satunya mengenai isu untuk merancang Special Purpose Entity
(SPE) untuk tujuan memperoleh hasil akuntansi yang diinginkan Enron. AA
seharusnya bisa memberikan saran/rekomendasi yang lebih baik dan sesuai
dengan standar/aturan yang berlaku umum, atau dengan bisa dikatakan AA
seharusnya memberikan kemampuan maksimalnya untuk memenuhi keinginan
klien. Itulah sebabnya AA dianggap melanggar prinsip etika kehati-hatian (due
care). AA tidak menghormati kepercayaan public apalagi dengan reputasinya
sebagai KAP peringkat satu dunia. Sedangkan aturan etika AICPA yang dilanggar
oleh AA adalah sebagai berikut.
1. No. 101 Independensi
“Seorang CPA yang berpraktik publik harus bersikap independen dalam
melaksanakan jasa professional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmi yang
diumumkan oleh badan-badan yang ditunjuk oleh Dewan.”
Pada intepretasi independen awal ditujukan pada hubungan kepentingan dan
bisnis dapat memperlemah independensi. Oleh karena itu kedekatan hubungan
personel Enron dan AA serta perilaku AA yang layaknya karyawan Enron dapat
berpengaruh terhadap sikap independensi AA dalam menjalankan tugasnya.
2. No. 102 Integritas dan Objektivitas
“Dalam pelaksanaan setiap jasa professional, seorang CPA harus menjaga
objektivitas dan integritas, harus bebas dari pertentangan kepentingan, dan tidak
diperbolehkan salah menyajikan fakta atau mensubordinasikan pertimbangannya
kepada pihak lain.”
Kedekatan hubungan personel Enron dengan personel AA dapat menurunkan
kepercayaan publik, dalam hal ini masyarakat, terhadap opini yang diberikan oleh
AA atas laporan keuangan Enron. Masyarakat sebagai salah satu pengguna
laporan keuangan Enron akan ragu apakah opini yang diberikan oleh AA berasal
dari prosedur audit yang dilakukan atau berasal dari hubungan dekat dengan
personel Enron. Penerimaan fee yang besar dianggap dapat mempengaruhi
objektivitas AA dalam menjalankan tugas. Selain itu AA berperan sebagai auditor
eksternal sekaligus auditor internal Enron.
3. No. 202 Kesesuaian standar
“Seorang CPA yang melaksanakan auditing, review, kompilasi, konsultasi
manajemen, perpajakan, atau jasa profeional lainnya harus mematuhi standar-
standar dan setiap interpretasi yang diterbitkan oleh badan-badan yang ditunjuk
oleh Dewan.”
Konsultasi Enron dengan AA dianggap tidak sesuai dengan standar etika dan
profesi yang berlaku. Walaupun menginginkan hasil akuntansi atau laporan
keuangan yang baik, AA dan Enron tidak boleh mengabaikan standar yang
berlaku umum.
4. No. 501 Tindakan yang mendiskreditkan
“Seorang CPA tidak boleh melakukan suatu perbuatan yang mendiskreditkan
profesi.” Menurut aturan tersebut, tindakan mendeskredistkan (act discreditable)
diartikan sebagai tindakan yang dilakukan anggota yang dapat merusak atau
mengganggu reputasi dan integritas profesi. Contoh tindakan personel AA yang
sering hadir dalam berbagai acara Enron dan berperilaku layaknya karyawan
Enron. Selain itu AA menerima fee yang besar, yang melebihi kewajaran dari
Enron atas jasa yang dilakukan.
Jawaban :
2. Apakah menurut anda reaksi yang disampaikan oleh Todung Mulya Lubis
dimedia massa dalam menggapai keputusan Majelis adalah wajar dan
dapat dibenarkan ?
Jawaban :
Menurut saya reaksi todung lubis di media massa adalah hal yang tidak
wajar karena apa yang dia perbuat sudah melanggar kode etik profesi sebagai
seorang advokat .
Jawaban :
Menurut saya , saya tidak setuju dengan apa yang telah diutarakan oleh
todung lubis yang merasa bahwa dirinya tidak melanggar kode etik advokat
karena sudah jelas bahwa dia sudah melanggar kode etik profesi sebagai seorang
advokat yaitu berupa pelanggaran kepentingan dan lebih mementingkan dari pada
penegak hukum . dan juga dia telah membeberkan atau membuka hasil legal audit
TBH KKSK yang seharusnya di rahasiakan dalam persidangan .