Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

EKONOMI BISNIS DAN PROFESI

DISUSUN OLEH

Kelompok 9
1. Brian Meirel Pesulima (202130371)
2. George Adolfo Pattiasina (202130351)
3. Theofany Pattinasarani (202130324)
4. Tiara Maromon (202130
Kasus “Haji Bambang Bertemu Tuhan”

Pertanyaan:

1. Coba Anda jelaskan perilaku Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang dengan
menggunakan berbagai teori etika yang telah Anda pelajari. Adakah dari teori-teori tersebut
yang mampu menjelaskan perilaku kedua orang tersebut? Jelaskan!
2. Bandingkan dengan sikap pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya dalam menangani
kasus teroris serupa yang menghancurkan gedung WTC. Apa yang membedakan sikap Haji
Bambang dan Nyoman dengan sikap pemerintah AS dan sekutu-sekutunya?
3. Dalam menghadapi kasus teroris yang hampir sama, suasana batin masyarakat Kuta tetap
tenang dan damai, berbeda dengan suasana batin pemerintah dan sebagian masyarakat
Amerika Serikat yang penuh dendam, kebencian, dan ketakutan. Mengapa bisa demikian?
Jelaskan menurut teori yang telah Anda pelajari!
4. Pelajaran apakah yang dapat Anda petik dari kedua orang yang berbeda agama-Haji
Bambang dan Nyoman-di desa Kuta, Bali dalam menghadapi kerawanan konflik akibat
keragaman budaya, suku, agama, adat, dan bahasa bagi bangsa Indonesia?

Jawaban Kasus

1. Perilaku Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang dalam menghadapi kasus bom Bali
sesuai dengan teori etika teonom. Yakni menurut teori etika teonom, seseorang yang
melakukan suatu tindakan berdasarkan hakekat utuh sebagai manusia dengan melibatkan
kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ) yang dimlikinya. Haji Bambang, Nyoman Bagiana Karang dan
masyarakat Kuta lainnya menggunakan kecerdasan fisik (PQ) dan kecerdasan intelektual (IQ)
untuk berusaha menyelamatkan diri masing-masing agar terhindar dari musibah yang
sedang terjadi. Mereka juga menggunakan kecerdasan emosional (EQ) untuk menolong
warga lainnya yang terluka maupun yang tewas. Apa yang mereka lakukan merupakan
perintah dari Tuhan yang terdapat dalam kitab suci mereka masing-masing, yaitu saling
menolong sesama makhluk Tuhan. Tindakan saling menolong mereka sebagai bentuk rasa
hormat dan cinta kepada Tuhannya, yang melibatkan kecerdasan spiritual (SQ).

2. Sikap Haji Bambang dan Nyoman dalam menangani kasus teroris dengan kecerdasan fisik
(PQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ)
dengan tidak terpancing emosi dan tidak saling menyalahkan namun lebih memilih
membantu menyelamatkan korban terorisme, sedangakan sikap Amerika Serikatdan
sekutunya menggunakan kecerdasan fisik (PQ) dan kecerdasan intelektual (IQ) dengan
melakukan pembalasan kepada Afganistan dan Irak.

3. Perbedaan antara masyarakat Bali dan masyarakat Amerika dapat dilihat dari kecerdasan
spiritual (SQ) yang dimilikinya, yaitu lebih terkait kepada soal seberapa masingmasing
masyakarat dekat dengan Tuhannya. Masyarakat Amerika Serikat lebih memilih untuk
membalas dendam karena mereka masih menganggap bahwa negara mereka berkuasa dan
cenderung tidak menggunakan kecerdasan spiritualnya, sedangkan masyarakat Bali lebih
memilih untuk hidup rukun, damai dan menggunakan kecerdasan spiritualnya. Karena jika
kita menggunakan kecerdasan spiritual (mendekatkan diri kepada Tuhan) maka suasana
batin akan menjadi tenang dan damai, tidak akan ada rasa dendam, kebencian, dan
ketakutan.

4. Dalam menghadapi setiap perbedaan agama, budaya, suku, adat, dan sebagainya,
hendaknya setiap manusia kembali berpedoman terhadap kitab sucinya masing-masing,
karena tujuan utama yang diajarkan pada kitab suci semua agama adalah untuk
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Perbedaan agama, budaya, suku, adat,
dan sebagainya, bukan berarti adanya suatu halangan untuk hidup damai dengan umat
manusia lainnya dan bukan halangan untuk saling tolong menolong sesama umat manusia.
Kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ), dan kecerdasan emosional (EQ) itu
penting, tetapi kecerdasan spiritual (SQ) lebih penting karena kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang paling mendasar yang mampu mempengaruhi ketiga kecerdasan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai