Anda di halaman 1dari 28

BAB 3

TEORI-TEORI ETIKA

KASUS: HAJI BAMBANG BERJUMPA TUHAN

a) Coba anda jelaskan parilaku Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang bila
dikaitkan dengan menggunakan berbagai teori etika yang telah dipelajari.
Adakah teori-teori tersebut yang mampu menjelaskan perilaku kedua orang
tersebut ?

Apa yang dilakukan oleh Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang
sesuai dengan Teori Etika Teonom karena apa yang mereka lakukan itu, yakni
menghadapi kasus bom bali dapat dijelaskan sebagai berikut :Dalam teori
teonom jika seseorang melakukan sesuatu pekerjaan / tindakan berdasarkan
hakekat hakekat manusia yang utuh dengan melibatkan kecerdasan pisik (PQ),
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual
(SQ) yang dimilikinya.
b) Bandingkan dengan sikap pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya dalam
menangani kasus teroris serupa yang menghancurkan Gedung WTC. Apa yang
membedakan sikap Haji bambang dan Nyoman Bagiana karang dengan sikap
pemerintah amerika serikat dan sekutu-sekutunya?

Haji bambang dan Nyoman Bagiana Karang dalam menghadapi kasus


terorisme menggunakan seluruh potensi dan hakekat utuhnya sebagai manusia
dengan melibatkan kecerdasan pisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ),
kecerdasan emosional (EQ),dan kecerdasan spiritual (SQ) yang mereka miliki
sedangkan sikap Amerika Serikat lebih cenderung menggunakan egoisme
semata, mereka lebih melibatkan kecerdasan fisik(PQ), dan kecerdasan
intelektual (IQ) nya dalam menghadapi kasus terorisme,walaupun kecerdasan
emosional (EQ)nya juga ikut dilibatkan, tapi lebih kepada kecerdasan
emosional yang cenderung negative karena lebih kepada ajakan agar
masyarakat Amerika Serikat menganggap kelompok tertentu sebagai musuh.
Sikap pemerintah Amerika Serikat juga cenderung mengabaikan kecerdasan
Spiritual (SQ) yang dimilikinya dalam menghadapi kasus terorisme ini.

c) Dalam menghadapi kasus teroris yang mirip, suasana bathin masyarakat kuta
tetap tenang dan damai, berbeda dengan suasana bathin pemerintah dan
sebagian masyarakat amerika serikat yang penuh dendam, kebencian, dan
ketakutan. Mengapa bisa demikian? Jelaskan menurut teori yang telah
dipelajari sebelumnya ?

Penyebab terjadinya perbedaan suasana bathin masyarakat Kuta (Bali) dengan


masyarakat Amerika dalam menghadapi kasus terrorisme, berdasarkan teori
etika yang ada:
Perbedaanya adalah terletak pada penggunaan kecerdasan spiritual
(SQ) yang dimilikinya dalam menghadapi kasus terorisme. Dalam hal ini
penggunaan kecerdasan spiritual (PQ) masyarakat kuta telah mengaplikasikan
kecerdasan spiritual tersebut dalam menghadapi kasus terorisme (bom Bali)
kecerdasan ini terdapat dalam teri teonom yang telah dikemukakan
sebelumnya, sedangkan masyarakat Amerika Serikat cenderung tidak
menggunakan hal tersebut. Suasana bathin akan menjadi tenang apabila kita
mampu mengelola kecerdasan spiritual yang dimiliki.

d) Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kedua orang yang berbeda agama- Haji
Bambang dan Nyoman Bagiana karang di desa kuta, Bali dalam menghadapi
kerawanan konflik akibatnkeragaman budaya suku, agama,adat, dan bahasa
bagi bangsa Indonesia ?

Perbedaan agama atau keyakinan bukanlah halangan menciptakan


situasi yang kondusif, tentram dan damai di tanah air ini. Dalam menyikapi
setiap perbedaan baik agama, suku, adat dan sebagainya, hendaknya kita
kembali berpedoman kepada kitab suci kita masing –masing, karena tujuan
utama yang diajarkan dalam kitab suci semua agama adalah untuk
mendapatkan kebahagiaan baik didunia dan di akhirat. Ini juga sama denga apa
yang dikemukakan dalam teori etika teonom. Kecerdasan pisik, intelektual,
emosional itu penting, tapi yang terpenting adalah kecerdasan spiritual karena
itulah kecerdasan yang paling mendasar yang mampu mempengaruhi ketiga
kecerdasan lainnya.

KASUS : SAHRUDIN, ASA PASCA TAMBANG RAKYAT

a) Bagaimana Anda menilai pribadi Sahrudin dilihat dari hakikat manusia utuh?

Bapak Sahrudin pintar memanfaatkan peluang dengan cara memanfaatkan


alam yang rusak dan tanah yang berlubang akibat galian tambang. Lubang-
lubang inilah yang dijadikan sebagai tempat usaha baru untuk
membudidayakan ikan nila. Walaupun usahanya ini sempat di cibir karena
menghasilkan keuntungan yang sedikit, namun lambat laun menghasilkan
kesuksesan. Bapak Sahrudin juga orang yang gigih dan pantang menyerah
dibuktikan dengan kebangkrutan.

Usaha ikan nilanya tidak mematahkan semangatnya untuk membuat usaha


baru yaitu usaha peternakan sapi Bali. Ia jg merupakan seorang yang peduli
dengan pendidikannya. Di sela-sela waktu liburnya dia berkuliah untuk meraih
gelar sarjananya. Dilihat dari hakikatnya sebagai manusia, Bapak Sahrudin
merupakan orang yang pantang menyerah, gigih, dan tidak berhenti belajar.
Sahruddin merupakan Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

b) Bagaimana Anda menjelaskan tindakan tindakan Sahrudin berdasarkan teori-


teori etika yang telah Anda pelajari?
Tindakan sahrudin bisa di kategorikan sebagai egoisme etis karena dia
mementingkan diri sendiri dengan etap berusaha mewujudkan ambisinya tetapi
tidak merugikan orang lain malah dia membantu banyak orang. Tindakan ini
juga bisa di sebut sebagai tindakan utilitarianisme seperti di sebutkan dalam
teori nya “the greatest happiness the of the greatest number” yang di lihat dari
sudut pandang kepentingan banyak orang. Dalam teori utilitarianisme tindakan
harus di nilai benar atau salahnya dari konsekuensi nya seperti akibat dari
penangkaran ikan yang di buat oleh sahrudin dan tujuan juga hasilyang di
terima sahrudin dan masyarakat sekitar dari program penangkaran ikan dan
sapi di lahan pertambangan.

c) Bagaimana Anda menjelaskan tindakan PT Koba Tin serta dinas-dinas terkait


Provinsi Babel dalam kaitannya dengan usaha kelompok Sahrudin?

PT Koba Tin serta dinas-dinas terkait provinsi babel sangat


mendukung dan mengapresiasi usaha sahruddin, bahkan PT koba tin
menyetujui pembuatan keramba jaring apung sebanyak 12 petak , dan PT
Koba Tin juga memberi bantuan 290 ekor ikan indukan. dan dinas kelautan
dan perikanan provinsi kepulauan bangka juga ikut serta dalam pembuatan
kolam ikan sebanyak 32 kolam. bahkan dinas perikanan dan kelautan babel
juga tidak ingin ketinggalan, mereka memberi pelatihan bagaimana cara
berternak sapi yang baik , pemerintahpun memberi bantuan sapi bergulir
sebesar 42 ekor sapi bali induk dan kini jumlahnya menjadi 63 ekor.
Sahruddin dan institut pertanian bogor juga mengembangkan limbah kotoran
sapi menjadi sumber listrik dan bahan bakar memasok dan akhirnya warga
yang awalnya memandang remeh kini ikut bergabung di kelompok sahruddin.
BAB 4

HAKIKAT EKONOMI DAN BISNIS

KASUS: BULOG-IMPLEMENTASI EKONOMI PANCASILA

a) Setujukah anda bahwa awal pembentukan Bulog sebenarnya merupakan salah


satu wujud implementasi sistem ekonomi Pancasila? Jelaskan jawaban anda
dengan mengemukakan ciri-ciri ekonomi Pancasila!

Saya setuju. Awal mula dari pembentukan Bulog pada masa orde baru tidak
lain adalah untuk kemakmuran masyarakat Indonesia, perusahaan tersebut
ditujukan untuk pemerataan kebutuhan pokok, dari daerah surplus kebutuhan
pokok ke daerah defisit kebutuhan pokok. Hal itu tentu menerapkan ciri-ciri
dari ekonomi Pancasila, antara lain untuk keadilan dan kebersamaan
masyarakat, hak dan kebebasan individu, serta kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

b) Mengapa peran Bulog saat ini tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh sebagian
besar rakyat Indonesia? Jelaskan jawaban anda dikaitkan dengan berbagai
konsep sistem Ekonomi, konsep kesadaran, dan konsep etika!

Berdasarkan Visi dan Misi Bulog mendasari fungsi Bulog sebagai


perusahaan Umum yang mengemban tugas sebagai pengendali ketahanan
pangan nasional yang berkelanjutan. Namun pada kenyataannya, Bulog tidak
menjalankan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Hal
tersebut dikarenakan Bulog tidak menjalankan etika bisnis dan profesi sesuai
fungsinya, berikut contoh kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh
Bulog :

1) Korupsi Impor Sapi Fiktif Kasus yang terjadi pada tahun 2001 tersebut,
menyeret Direktur Utama Perum Bulog yaitu Widjanarko sebagai tersangka.
Handy (2009).

2) Korupsi Subsidi Pangan Rakyat MiskinKasus ini terjadi pada tahun 1999.
Menurut Majalah Trust (2004),Akbar Tandjung merupakan ketua umum DPP
Partai Golkar yang dipercaya untuk menyalurkan subsidi pangan rakyat
miskin di Jawa Timur dan Jawa Barat. Hal ini dilakukan karena pada masa itu
terjadi kemarau panjang dan sejumlah orang kekurangan pangan. Sebagai
penyalur subsidi, ditunjuklah Yayasan Raudlatul Jannah yang terletak di
bilangan Jakarta Barat. Penyidikan kemudian menyimpulkan bahwa daerah-
daerah yang dikatakan oleh Akbar dibantu dengan dana Bulog itu ternyata
tak pernah menerima apa pun.
3) Keterlambatan Penyaluran Raskin Barak Banten (2011) mengatakan bahwa,
Harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat menyulitkan
ekonomi KeluargaMiskin (Gakin) disebagian wilayah Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Gambaran ketidakpedulian tersebut, terlihat dari lambannya
PerumBulog Divre Jawa Barat mengalokasikan beras untuk rakyat
miskin(Raskin) kepada masyarakat penerima manfaat.

c) Coba berikan pemikiran anda, apakah menurut anda keberadaan Bulog saat ini
masih diperlukan?

Keberadaan Bulog masih harusdipertahankan, jika tidak ada lagi pilar-pilar


penopangnya. Bulog masih dibutuhkan. Hanya saja, harus dilakukan
perubahan paradigma terhadap lembaga itu. Jika pada masa lalu Bulog
menapakkan kakinya di dua tempat, yaitu sebagai regulator sekaligus
pedagang, maka di masa mendatang, Bulog seyogyanya hanya sebagai
regulator, yaitu menjadi semacam lembaga otoritas pangan nasional (national
food authority), khususnya untuk beras sebagai komoditi pangan pokok.

KASUS: BANYAK KORPORASI BESAR YANG MELAKUKAN PENIPUAN

a) Bagaimana anda menjelaskan hubungan antara kejahatan yang dilakukan oleh


korporasi-korporasi besar di Amerika Serikat dengan sistem ekonomi
kapitalis global yang berlaku saat ini?

Karena dalam system ekonomi kapitalis tujuan manusia direndahkan hanya


untuk mengejar kemakmuran ekonomi (fisik) semata dan mengabaikan
kekuatan Tuhan. Sistem ekonomi ini juga melupakan tujuan tertinggi hakikat
sebagai manusia, yaitu kebahagiaan di akhirat. Maka tidak heran bila
pertumbuhan ekonomi di negara- negara barat tidak dilandasi oleh asas
moralitas dan keTuhanan sehingga kejahatan marak dilakukan oleh korporasi-
korporasi besar di amerika serikat yang menganut sistem ekonomi kapitalis
global.

b) Menurut anda, apakah korupsi dan manipulasi tidak hanya terjadi pada system
ekonomi kapitalis saja? Bagaimana pendapat anda tentang korupsi di negara
penganut sistem ekonomi Pancasila yang diterapkan di Indonesia?

Hal itu juga berlaku pada system ekonomi komunis dan system ekonomi
pancasila yang diterapkan di Indonesia karena pada dasarnya system ekonomi
apa pun dapat saja memunculkan banyak persoalan yang bersifat tidak etis
seperti korupsi dan manipulasi lainnya. Etis tidaknya suatu tindakan lebih
disebabkan oleh tingkat kesadaran individual, bukan karena sistem ekonomi
tersebut. Karena sistem pada dasarnya memiliki tujuan yang baik untuk
kesejahteraan, hanya saja dalam pelaksanaannya oleh individu terkadang tidak
sesuai dengan tujuan tersebut.

c) Bagaimana anda menjelaskan perilaku korporasi-korporasi besar tersebut


dikaitkan dengan lima dimensi bisnis?

Dimensi ekonomi, dari sudut pandang ini kegiatan produktif dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Di satu sisi mereka telah memenuhi aspek dimensi
ini yaitu dengan memperoleh keuntungan tetapi di sisi yang lain mereka juga
mencemari dimensi ini yaitu mencari keuntungan dengan cara yang salah.

Dimensi etis, dari sudut pandang ini bisnis masih banyak menimbulkan pro
dan kontra karena belum semua pihak mempunyai pemahaman yang sama
tentang pengertian etika dan ukuran yang tepat untuk menilai etis tidaknya
suatu tindakan bisnis. Tetapi dalam kasus ini korporasi-korporasi tersebut
telah melanggar dimensi etis karena sudah berprilaku tidak baik seperti
melakukan penipuan, suap dan lain-lain

Dimensi hukum, dari sudut pandang ini bisnis masih diatur oleh hukum
yang mengatur perilaku manusia dan bila dilanggar akan kena sanksi hukum.
Dalam kasus ini korporasi-korporasi tersebut sudah melanggar dimensi
hukum karena sudah melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum
dan sudah sering mendapatkan sanksi hukum.

Dimensi sosial, dari sudut pandang ini banyak pihak yang merasa dirugikan
oleh korporasi yang sewenang-wenang. Halini tentu menjadi koflik antara
perusahaan dan pemegang saham yang harus diperbaiki.

Dimensi spiritual, dari sudut pandang ini, banyak korporasi yang tidak
menegakkan kepercayaannya kepad Tuhan, mereka lebih berlomba-lomba
untuk kesejahteraan diri sendiri, sehingga dampaknya merugikan lingkungan
dan merugikan sesama.
d) Menurut anda, apakah ada yang salah dengan sistem ekonomi Pancasila
sehingga Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi menjelang akhir abad
ke-20?

Sistem ekonomi di Indonesia tidak salah, hanya saja cara pelaksanaannya


yang dilakukan oleh manusia tidak sesuai dengan nilai yang terdapat dalam
ciri-ciri dan prinsip Pancasila. Karena memiliki kekuasaan, manusia cenderung
untuk serakah, berlomba-lomba untuk memperkaya golongan atas. Tanpa
memperhatikan kondisi golongan bawah.

e) Sebagaimana dikatakan oleh Zamansky, para eksekutif perusahaan AS belum


jera walaupun hukum telah ditegakkan oleh pemerintah. Menurut anda, apa
yang kira-kira menyebabkan para eksekutif AS tidak pernah jera melakukan
kejahatan walaupun hukum telah ditegakkan oleh pemerintah?

Ketidakjeraan itu kembali lagi dengan sifat alami dari manusia, yaitu tidak
pernah merasa puas dan selalu serakah. Manusia tidak pernah merasa apa yang
dipunya sudah cukup, mereka cenderung berlomba-lomba menunjukkan
bahwa mereka lebih baik, lebih kaya dan lebih maju, hal-hal yg tidak baik halal
dilakukan.
BAB 5

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

KASUS: DUGAAN KORUPSI VLCC

a) Menurut Anda, siapakah yang disebut dengan pemegang saham dari PT


Pertamina tersebut?

Menurut kelompok kami pemegang saham dari PT Pertamina adalah


Pemerintah Republik Indonesia, karena Pertamina adalah perusahaan energi
nasional yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
selaku Kuasa Pemegang Saham.

b) Menurut Anda, apakah tindakan Direksi dan Komisaris Pertamina di atas dapat
dibenarkan bila dilihat dari UU PT?

Dapat dibenarkan, karna Pertamina berubah menjadi persero tahun lalu


(2003) maka, juragan migas itu tunduk pada UU Perseroan Terbatas. Sehingga
setiap penjualan aset (bukan saham) cukup dengan persetujuan komisaris lewat
Rapat Umum Pemegang Saham.
c) Menurut Anda siapa yang seharusnya berwenang untuk memutuskan divestasi
aset Pertamina tersebut?

Menurut kelompok kami Direksi lah yang berwenang untuk melakukan


divestasi aset Pertamina tersebut.

d) Mengapa kasus seperti penjualan VLCC pada perusahaan Pertamina itu dapat
muncul dan sering menimpa perusahaan BUMN?

Karena penjualan Tanker Pertamina secara bisnis menimbulkan


kontroversi karena perbedaan persepsi soal untung rugi dalam pelegoan itu dan
BUMN di anggap tak punya kuasa menjual tankernya.

e) Coba pelajari berbagai peraturan pemerintah tentang penjualan aset BUMN


dan berikan pendapat Anda bagaimana seharusnya menurut prinsip-prinsip
penerapan GCG!

Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER –


02/MBU/2010 bagian kedua tentang penjualan pasal 5,6 dan7, menyatakan
bahwa pemindahtanganan dengan cara Penjualan dapat dilakukan apabila
memenuhi persyaratan, penjualan dilakukan sepanjang hal tersebut
memberikan dampak yang lebih baik bagi BUMN, penjualan dapat dilakukan
dengan cara Penawaran Umum, Penawaran Terbatas, dan Penunjukan
Langsung. Sesuai dengan prinsip GCG, Komisaris serta Direksi harus bersikap
profesionalisme untuk menyelamatkan perusahaan dalam keadaan apapun dan
melakukan aktivitas ekonomi sesuai dengan memperhatikan aspek indepedensi
dan profesionalitas agar menghasilkan dampak positif bagi perusahaan

KASUS: DUGAAN PENYIMPANGAN MANAJEMEN ADAM AIR


a) Coba Anda teliti dan berikan penalaran, apakah struktur manajemen dan
mekanisme proses keputusan yang dilakukan oleh Manajemen Adam Air telah
sesuai dengan “tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance—GCG)”?

Struktur manajemen PT Adam Air dimana Presdirnya Adam Suherman


yang menguasai 50% saham dan Wakil Presdir sekaligus Direktur Keuangan
Gustiono Kustanto (juga mewakili PT Bakti Investama yang menguasai 50%
saham) dan Direksi lainnya yang berasal dari keluarga Adam Suherman,
mencerminkan bahwa kondisi manajemen yang demikian adalh tidak sesuai
dengan prinsip GCG yaitu:
Transparansi: manajemen Adam Air tidak saling terbuka, dalam
pengambilan keputusan dan penyampaian informasi sehingga terjadi ketidak
harmonisan antara Dewan Komisaris
Akuntabilitas: manajemen Adam Air saling curiga mengenai laporan
kuangan dan pengelolaan keuangan sehingga hal ini sangat berpengaruh
terahadap operasional perusahaan.
Kemandirian: karena dalam struktur manajemen Adam Air tidak ada
pemegang saham mayoritas dan saham minoritas, sehingga hal ini sulit untuk
pengambilan kebijakan dan juga tidak ada pihak yang independent (Komisaris
dan Direktur Independen)
Kewajaran: karena manajemen Adam Air hanya mementingkan
pemegang saham tidak mempertimbangkan stakeholder yang lain

b) Coba Anda Identifikasi, siapa saja yang dapat dimasukkan dalam kelompok
pemangku kepentingan (stakeholders), serta apa saja kepentingan untuk Adam
Air tersebut?

Stakeholder dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu kelompok primer


atau market stakeholder dan kelompok sekunder atau nonmarket stakeholder.
Kelompok primer adalah mereka yang berinterkasi langsung dengan
perusahaan, termasuk didalamnya adalah: pelanggan, pemasok, pemegang
saham, kreditor, serta karyawan perusahaan.
Kelompok sekunder adalah mereka yang secara tidak langsung
berinteraksi dan bertransaksi dengan perusahaan, tetapi mereka mempunyai
kepentingan dan kekuatan yang dapat mempengaruhi kepentingan perusahaan,
termasuk didalamnya adalah: pemerintah, media massa, lembaga swadaya
masyarakat dan sebagainya.
Berdasar teori diatas, maka kepentingan dari pihak primer adalah:
1) Pelanggan/konsumen sangat berkepentingan dengan keselamatan
penerbangan dan pelayanan yang baik dari maskapai Adam Air, apalagi
berbagai kecelakaan telah menimpa Adam Air
2) Pemasok, dalam hal ini adalah: 1) perusahaan leasing pesawat yang
menyewakan pesawatnya kepada Adam Air, mereka tentunnya
berkepentingan terhadap ketepatan pembayaran sewa pesawat, 2) PT
Angkasa Pura juga mengharapkan ketepata waktu atas biaya yang
berkaitan dengan penggunaan bandara, apalgi Adam Air sering
mennunggak, 3) PT Pertamina sebagai pemasok bahan bakar, 4) Produsen
sparepart pesawat.
3) Pemegang saham, sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan
sehingga perusahaan selalu dalam keadaan sehat dilihat dari likuiditasnya,
solvabilitasnya, profitabilitasnya dan akhirnya akan dapat berjalan untuk
waktu yang lama.
4) Karyawan perusahaan, sangat berkepentingan dengan kelangsungan hidup
perusahaan, karena mereka membutuhkan income yang dapat dipakai
sebagai biaya hidup dirinya sendiri dan keluarag, juga membutuhkan
kenyamanan dan kepastian bekerja.

Kepentingan pihak sekunder adalah:


1) Pemerintah, dalam hal ini sebagai pembuat Undang-undang dan
Departemen Perhubungan sebagai atoritas pemerintah dalam menetapkan
peraturan atau keputusan yang berhubungan dengan penerbangan.
2) Media massa, sebagai sumber informasi kepada masyarakat akan semua
hal yang harus diterima oleh masyarakat, baik mengenai kinerja
perusahaaan, kejadian-kejadian yang menimpa perusahaan maupaun hal
baik yang diterima perusahaan.
3) Lembaga Swadaya Masyarakat, misal serikat pekerja karyawan PT Adam
Air ( bagian dari Asosiasi Karyawan Penerbangan Indoneisia )
berkepentingan terhadap hak dan kewajiban karyawan dan masa
depannya. ( LSM yang berhubungan dengan penerbangan missal: Asosiasi
Pilot Internasional, Federasi Pilot Indonesia, Indonesia Air Traffic
Controllers Association)

c) Coba Anda jelaskan, apakah menurut Anda manajemen Adan Air telah
memperhatikan proses keputusan etis dalam penutupan operasinya?

Dalam kasus penutupan PT Adam Air, berdasar teori etika:


1) Pihak manajemen sangat egois dan hanya memetingkan kepentingannya
sendiri (pemegang saham) karena tidak memperhatikan nasib para
karyawan, hal itu dibuktikan anatara pihak pemegang sahm keluarga Adam
Suherman dengan pihak PT Bhakti Investama yang saling berseteru
terhadap penyelesaian karyawan.
2) Pihak manajemen tidak mengambil suatu keputusan yang menyeluruh,
yaitu bagaimana kepentingan para stakeholder yang yang lain harus
diperhatikan
3) Pihak manajemen berkewajiban untuk memenhui hak para karyawan,
konsumen , kreditor, pemegang saham dan pihak lain.
BAB 6
PRINSIP DAN KODE ETIK DALAM BISNIS

KASUS: PEMERINTAH MENGABAIKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

a) Menurut anda, apakah ada hubungan antara etika dengan lingkungan hidup?

Ada hubungan antara etika dan Lingkungan hidup dikarenakan perilaku


manusia berpengaruh terhadap keberadaan bumi beserta isinya, bukan hanya
menentukan keberadaan umat manusia saja. Etika bisnis berkaitan dengan
lingkungan karena bisnis berada dilingkungan. Etika bisnis dipengaruhi oleh
lingkungan dan lingkungan jugadi pengaruhi oleh etika bisnis. Lingkungan
disini dibagi menjadi Lingkungan intern dan ekstern. Lingkungan intern ini
dimungkinkan untuk dikendalikan oleh para pelaku bisnis, sehingga dapat
diarahkan sesuai dengan keinginan perusahaan sedangkan lingkungan ekstern
yaitu lingkungan yang berada diluar kegiatan bisnis yang tidak mungkin dapat
dikendalikan begitu saja oleh para pelaku bisnis sesuai dengan keinginan
perusahaan. pelaku bisnislah yang harus mengikuti ”kemauan”lingkungan
ekstern tersebut, agar kegiatan bisnis bisa ”selamat” dari pengaruh lingkungan
tersebut .Hubungan etika bisnis dan lingkungan intern merupakan bentuk
pengendalian tindakan atau perilaku bisnis terhadap lingkungan disekitar bisnis.
Lingkungan intern meliputi tenaga kerja, peralatan dan lain-lain. Lingkungan
extern yang mempengaruhi etika dalam bisnis yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro, lingkungan mikro yaitu pemerintah, pesaing, publik, dan
konsumen. Lingkungan makro yaitu demografi, sosial politik,dan sosial
budaya.

b) Konsep-konsep etika apa saja yang dapat Anda terapkan untuk kasus
lingkungan diatas ?

Konsep etika lingkungan biosentris, yang memendang perilaku etis bukan


hanya dinilai dari sudut pandang manusia, tetapi juga dari sudut pandang non
manusia (flora, fauna, dan benda-benda bumi nonorganisme ) sebagai satu
kesatuan sistem lingkungan (ecosystem).

c) Menurut Anda, benarkah pemerintah tidak perduli terhadap kerusakan


lingkungan? Berikan fakta-fakta lain yang Anda ketahui untuk
mendukungpendapat Anda!

Dalam kasus ini, menurut saya pemerintah kurang perduli terhadap


kerusakan lingkungan yang terjadi, kesimpulan ini kami dapatkandengan
diterbitkannya keputusan Menteri Negara ESDM nomor 42.K/30.00/DJB/2008
yang memperpanjang iLin konstruksi MSM. Hal ini memberi kesan bahwa
ESDM tidak ingin kegiatan MSM untuk dihalangi.

d) Seandainya perusahaan tambang PT meares Soputan Mining menggunakan


analisis dampak lingkungan, apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
hal ini ?

Yang harus diperhatikan adalah penyusunan rencana pengelolaan dan


pemantauan lingkungan hidup agar dapat menjaga lingkungan dari oprasi
proyek yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
e) Apakah ada hubungan analisis dampak lingkungan di atas dengan analisis
stakeholder dan Corporate Social Responsibility ? Jelaskan!

Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup meliputi tidak melakukan
pencemaran, tidak berkontribusi dengan perubahan iklim, tidak berkontribusi
dalam limbah,dll oleh karena itu hubungan dengan AMDAL diatas adalah
melindungi lingkungan dengan tidak melakukan pencemaran.

f) Bila ingin mengaitkan suatu proses keputusan atau tindakan dengan prinsip-
prinsip etika bisnis atau kode etik profesi, tunjukan dan jelaskan pinsip-
prinsip mana atau unsur kode etik yang mana yang relevan dengan kasus
diatas ?

Prinsip responsibilitas, dimana pengelola wajib memberikan pertanggung


jawaban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para
pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya.

g) Warga setempat menginformasikan keluhannya ini melalui media massa


(jumpa pers) karena merasa perusahaan dan pemerintah tidak lagi perduli
terhadap keluhan masyarakat. Apa nama istilah yang tepat terhadap
tindakan warga semacam ini? jelaskan!

Istilah tersebut dinamakan ekternalwhistleblowing, adalah tindakan


yang dilakukan seseorang atau beberapa orang untuk membocorkan
masalah kepada media atau khalayak ramai.

KASUS: BERGURU HIDUP PADA GUMUK PASIR

a) Coba Anda kaji tindakan sukarman dan kawan-kawan dilihat dari teori-teori
dan konsep-konsep etika yang Anda kenal?
Dilihat dari teori-teori dan konsep-konsep etika , sukarman dan
kawan-kawan memiliki sikap Utilitarianisme dimana member manfaat/
kegunaan bagi banyak orang, kesejahteraan duniawi masyarakat hakikat
tidak utuh( PQ,IQ,EQ) dan sikap deontology dengan tindakan itu sendiri,
kewajiban mutlak setiap orang demi kewajiban itu sendiri dan hakikat tidak
utuh (IQ,EQ). Konsep etika kepribadian dan karakter sukarman baik tidak
mudah putus asa dan tetap berjuang untuk melanjutkan hidupnya dengan
menemukan pekerjaan yang tepat dengan bertani.kecerdasannya
IQ,PQ,EQ,SQ nya sudah berkembang dengan tepat.

b) Coba dikaji apakah tinddakan pemerintah,DPR, dan investor pertambangan


sudah tepat dilihat dari analisis stakeholder dan etika lingkungan hidup?

Menurut saya tindakan DPR,Pemerintah dan Investor tidak tepat


karena telah bertentangan dengan deontologist dan teleologis dimana
pemerintah akan menghilangkan sebagian besar mata pencaharian para
petani tersebut dan melanggar etika lingkungan hidup dimana lingkungan
akan rusak bila digunakan untuk pertambangan yang belebihan Dari
stakeholder mereka hanya mementingkan keuntungan semata tanpa
memikirkan nasip para petani kedepannya.

c) Bagaimana Anda melihat sosok Sukarman ditinjau dari teori hakikat


manusia utuh sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya?

Dari teori hakikat manusia yang utuh , sukarman memiliki karakter


Takwa( pasrah diri),Tawaduk(berilmu), dan sabar. Dan memiliki IQ yang
tinggi dalam kesadaran dan keabdian dan SQ pada kreatifitas .

d) Bagaimana pandangan Anda dalam menghadapi kasus tersebut?

Pandangan saya yaitu pemerintah seharusnya tidak memaksakan


untuk mengubah tempat tersebut menjadi pertambangan hanya karena
devisa, mereka juga harus memperhatikan nasip para petani ,bila mereka
digusur mata pencaharian apa yang harus mereka dapatkan setelahnya, perlu
dilakukan kajian ulang atas AMDAL tersebut dan mencari alternative lain
bila para petani tersebut digusur untuk menafkahi keluarganya.

BAB 7
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN INDONESIA

KASUS: KARTU MERAH BUAT 10 KAP PAPAN ATAS

a) Coba anda identifikasi, pelanggaran prinsip etika apa saja yang dilakukan
oleh sepuluh KAP tersebut, serta jelaskan alasannya?

Dalam kasus tersebut, akuntan yang bersangkutan banyak


melanggar kode etik profesi akuntan. Kode etik pertama yang dilanggar
ialahprinsip pertama tentang tanggung jawab profesi. Dengan menerbitkan
laporan palsu, maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang diberikan
masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap independen dalam
penyajian laporan keuangan. Kode etik kedua yang dilanggar ialah
kepentingan publik dan objektivitas. Para akuntan dianggap telah
melakukan kebohongan publikdengan penyajian laporan keuangan yang
telah di rekayasa dan mereka dianggap tidak objektif dalam menjalankan
tugas. Dalam hal ini, mereka telah bertindak berat sebelah yaitu
mengutamakan kepentingan klien, hal ini sangat menyimpang dari kode etik
akuntan yang telah diterapkan oleh IAI.

b) Menurut anda, apakah fungsi BPKP? Apa perbedaan BPKP dengan BPK
dilihat dari fungsinya?

Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi :


a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan;
c. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
d. pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap
kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga
Perbedaan yang paling jelas dapat dilihat dari peran dan fungsi
masing-masing institusi. BPK sebagai auditor eksternal melaksanakan
pemeriksaan yang sifatnya lebih represif (seluruhnya kegiatan audit)
sedangkan BPKP lebih kepada pengawasan yang bersifat
preventif/pembinaan (tidak sepenuhnya kegiatan audit).

c) Coba anda cari dan pelajari mekanisme dari badan peradilan profesi yang
ada di bawah organisasi IAI!

Mekanisme IAI
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka,tergantung terutama sekali pada pemahaman dan
tindakan sukarela anggota.
Di samping itu,kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan
oleh sesama anggota dan olehopini publik, dan pada akhirnya oleh adanya
mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etikoleh organisasi, apabila
diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.Jika perlu, anggota
juga harus memperhatinkan standar etik yang ditetapkan oleh
badanpemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan
laporannya untuk mengevaluasikepatuhan klien terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d) Bagaimana pendapat anda tentang kontroversi putusan yang telah diambil
oleh BP2AP terhadap sepuluh KAP diharaplan dengan keberatan yang
disampaikan oleh Direktur Pembinaan Akuntan dan jasa DJLK Depkeu
kepada Ketua MK IAI?

Pendapat saya putusan yang diambil oleh BP2AP terhadap 10 KAP


memang tidak tepat,karena Menteri keuangan lah yang memiliki hak untuk
memberikan sanksi tersebut, dan tindakan Direktur Pembinaan Akuntan
dan jasa penilai DJLK sudah tepat.

KASUS: PT GREAT RIVER INTERNATIONAL TBK

a) Coba anda pelajari dan cari rujukan yang sesuai, apakah benar pencatatan
atas penjualan PT Great River melanggar standar akuntansi yang berlaku
umum?

Pelanggaran yang terjadi pada kasus PT GREAT RIVER merupakan


pelanggaran terhadap Standar Professional Akuntan Publik (SPAP) yang
dilakukan oleh seorang akuntan public bernama Justinus Aditya berkaitan
dengan laporan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Great River
Internasional Tbk tahun 2003.
(a) Alasan dugaan overstatement karena pencatatan untuk akun penjualan
menggunakan metode yang berbeda dari ketentuan yang ada. Dengan metode
ini , perusahaan menyertakan dana bahan baku yang dikeluarkan oleh pemesan
sebagian dari pendapatan. Pemrusahaan menerima order pakaian dari luar negri
dengan bahan baku dari pemesan. Jadi, Great River Interasional TBK hanya
mengeluarkan ongkos operasi pembuatan pakaian. Akan tetapi, pada saat
pesanan dikirim keluar negeri, nilai ekspornya dicantumkan dengan
menjemuhkan harga bahan baku,aksesoris, ongkos kerja, dan laba perusahaan.
(b) Adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan keuangan PT Great
River Internasional Tbk.
(c) Terdapat indikasi penipuan dalam penyajian laporan keuangan.
Pasalnya, Bapepam menemukan kelebihan pencatatn penyajian akun penjualan
dan piutang dalam laporan tersebut . kelebihan itu berupa penambahan asset
tetap dan penggunaan dana hasil emisi obligasi yang tanpa pembuktian.

b) Menurut anda, apakah ada hubungannya antara kesalahan pencatatan atas


laporan keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutangnya
?

Menurut saya jelas terdapat hubungan antara kesalahan pencatatan atas


laporan keuangan dengan kesulitan perusahaan dalam membayar hutang,
karena dalam kasus tersebut di sebutkan bahwa ditemukan indikasi
penggelembungan akun penjualan, piutang dan asset hingga ratusan miliar
rupiah di Great River. Akibatnya, Great River mengalami kesulitan arus kas.
Kesalahan pencatatan atas laporan keuangan dapat menghambat arus kas masuk
dan arus kas keluar karena kesalahan pencatatan tersebut dapat mendefisitkan
kas yang ada pada perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan kesulitan dalam
membayar hutang-hutangnya.

c) Menurut anda, apakah benar ada indikasi penipuan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan sebagaimana disinyalir oleh Bapepam LK atau
hanya sekadar pelanggaran etika saja?

Menurut kami benar adanya indikasi penipuan yang dilakuakan oleh


manajemen perusahaan, hal ini dibuktikan :
1. Sekitar bulan Juli hingga September 2004. PT Bank Mandiri telah
membeli obligasi PT Great River International, Tbk sebesar Rp50 miliar dan
memberi fasilitas Kredit Investasi; Kredit Modal Kerja; dan Non Cash Loan
kepada PT. Great River Internasional senilai lebih dari Rp265 milyar yang
diduga mengandung unsur melawan hukum karena obligasi tersebut default dan
kreditnya macet. Obligasi tersebut saat ini berstatus default atau gagal,
sedangkan kreditnya macet. Pembelian obligasi dan pemberian kredit itu diduga
kuat melawan hukum.
2. Selanjutnya kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor
investigasiAryanto, Amir Jusuf, dan Mawardari Bapepam yang menemukan
indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset hingga ratusan
milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang mengakibatkan
perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar
utang. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam, diperoleh bukti sebagai
berikut :
a. Pada bulan Agustus 2005 telah menemukan adanya: Overstatement atas
penyajian akun penjualan dan piutang dalam Laporan Keuangan GRIV per 31
Desember 2003; dan
b. Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan
penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya.
c. Menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan
asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang
mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal
dalam membayar utang. Selain itu manajemen perusahaan juga melanggar nilai
etika profesi yang berlaku dan juga melanggar prinsip tata kelola pada
perusahaan Prinsip tata kelola yang dilanggar yaitu:
1. Transparansi: prinsip keterbukaan dalam proses keputusan dan
penyampain informasi.keterbukaan dalam penyampaian informasi. Dalam
kasus perusahaan Great River transparansi terlihat dilanggar pada:
menggelembungkan akun penjualan atau penyimpanan dana 2 obligasi
sehingga kenyataan isi laporan keuangan perusahaan great
2. river tidak sesuai dengan kondisi kenyataan sebenarnyaa. Akuntabilitas:
prinsip dimana para pengelola berkewajiban untuk membina sistem akuntansi
yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Dalam kasus Great river ini pihak manajemen tidak mengelola sistem akuntansi
yang efektif sehingga menghasilkan laporan keuangan yang tidak dapat
dipercaya. Perhitungan pajak untuk menghindari sanksi pajak metode
pencatataan akuntansi yang diterapkan Great River berbeda dengan ketentuan
yang ada. Menghindari sansksi pajak untuk mengurangi biaya pembayaran
pajak dimana jika cogs di masukkan biaya bahan bakunya maka cogs akan lebih
tinggi dan gross profitnya menurun sehingga biaya untuk membayar pajaknya
rendah. Padahal jelas sekali disini bahwa perusahaan great river bahan bakunya
dari pemesannya.
3. Independensi : keadaan dimana para pengelola dalam mengambil suatu
keputusan bersifat profesional, bebas dari konflik kepentingan dan bebas dari
pengaruh atau tekanan. Pelanggaran prinsip ini terjadi pada: dimana empat
orang direksi perusahaan itu ditetapkan menjadi tersangka, termasuk
pemiliknya Sunjoto Tanudjaja. Dimana mnyebabkan hilangnya obyektifitas
Justinus A Keterlibatan Pihak Auditor Eksternal Dimana Justinus Aditya selaku
akuntan public di perusahaan Great River melakukan kesalahan dalam
mengaudit laporan keuangan PT. Great River International, Tbk. Dugaan
keterlibatan auditor semakin kuat setelah adanya temuan auditor investigasi dari
bapepam yang menemukan indikasi penggelembungan account
penjualan,piutang,dan asset hingga ratusan miliyar rupiah pada laporan
keuangan great river yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya
kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar utang. Babepam juga menyatakan
bahwa akuntan public yang memeriksa laporan keuangan great river ikut
menjadi tersangka.

d) Menurut anda, apakah Justinus A. Sidharta dapat dikatakan telah melanggar


prinsip dan aturan etika? Kalau ya, prinsip dan aturan etika yang manakah
yang telah dilanggar? Kalau tidak, apa alasanya?

Melihat kasus perusahan Great River dalam pelanggaran atas tanggung


jawab profesi atau pelanggaran standar professional akuntan public (SPAP)
berkaitan dengan laporan audit atas laporan keuangan konsolidasi Perusahaan
Great River interbational Tbk tahun 2003. Pelanggaran terhadap Prinsip Etika
Profesi Akuntan : Tanggung Jawab Profesi. Dalam melaksanakan tanggung-
jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Tidak seperti hal yang dilakukan Akuntan public melanggar standar
professional Akuntan public dimana berkaitan dengan laporan audit atas
laporan keuangan konsolidasi Perusahaan Great River. Pelanggaran etika dan
prinsip profesi akuntansi telah dilanggar dalam kasus ini, yaitu pada prinsip
pertama berupa pelanggaran tanggung jawab profesi untuk memelihara
kepercayaan masyarakat pada jasa professional seorang akuntan Kepentingan
Publik Pelanggaran ditemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian
laporan keuangan Great River. Dimana Seharusnya Setiap anggota
berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme. Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin. Pelanggaran Seperti, 4 orang anggota direksi
perusahaan ditetapkan sebagai tersangka, temasuk pemiliknya, 4 dalam kasus
adanya temuan auditor instetigasi Aryanto, Amir, Jusuf dan Mawar, yang
menemukan indikasi pengelembungan akun penjualan, piutang, dan asset
hingga ratusan miliar rupiah. Tentunya dalam kasus Great River jelas tercoreng
nama Profesi Akuntan Publik, dimana statement masyrakat berubah menjadi
negative mengenai akuntan public. Padahal tidak semua akuntan public seperti
itu. Obyektivitas Pihak Deputy managing director Johan Malonda dan Junstinus
selama mengaudit tidak menemukan adanya penggelembungan akun penjualan
atau penyimpangan dana obligasi, namun ia mengakui dimana metode
pencatatan akuntansi yang diterapkan Great River berbeda dengan ketentuan
yang ada, mereka tidak memikirkan kepentingan public melainkan hanya
mementingkan kepentingan klien. Padahal, Setiap anggota harus menjaga
obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya. Kompotensi dan kehati-hatian professional : dimana
terdapat dugaan overstatement pada laporan keuangan Great River tahun 2003
dimana pencatatan untuk akun penjualan menggunakan metode yang berbeda
dari ketentuan yang ada.
Kerahasiaan Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam, terdapat indikasi
penipuan dalam penyajian laporan keuangan menemukan kelebihan pencatatan
penyajian akun penjualan dan piutang dalam laporan tersebut. Perilaku
Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Dia telah melanggar etika professional sebagai auditor dimana memberikan
opini audit yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Standar Teknis Setiap
anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan
berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan
dari penerima jasa selama penugasan 5 tersebut sejalan dengan prinsip integritas
dan obyektivitas. Jelas sekali terlihat bahwa dia melanggar standar teknis
professional dalam menjalankan penugasaannya.

e) Seandainya anda selaku auditor menemukan keraguan terhadap


praktik/metode akuntansi yang diterakan oleh perusahaan, langkah apa yang
harus anda lakukan untuk memastikan ketetapan penerapan praktik/metode
akuntansi tersebut?

Tuntutan untuk melaksanakan audit bersifat normatif, dalam melaksanakan


audit seorang auditor menerapkan prosedut audit sesuai denga standar yang
disterima umum. Untuk menetapkan standar, diperlukan konsep yang
mendasarinya sehingga standar tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang
dapat digunakan dalam audit. (Abdul Halim, 2003). Konsep adalah bentuk
abstraksi yang diambil dari pengamatan, pengalaman, ide umum yang
membantu kita melihat kesamaan dan perbedaan. Dengan konsep ini kita akan
lebih mudah dan lebih baik memahami suatu persoalan yang dibahas. Tanpa
konsep maka permasalahan hanya merupakan hasil pengamatan yang
berserakan yang tidak berkaitan satu sama lain. Konsep akan membantu
pemikiran dan membuat struktur teori dan membantu pengembangan ilmu.
(Sofyan Harahap, 1991).
Auditing merupakan studi intelektual yang mendalam yang layak disebut
disiplin. Karena auditing menyediakan kesempatan dan bahkan meminta usaha
keras intelektual, karena dengan usaha yang keras tersebut teori yang
mendasarinya dapat diungkapkan, dikembangkan, dipahami dan digunakan
untuk pengembangan profesi. Mautz dan Sharaf (1961) mengemukakan bahwa
dalam teori auditing ada lima konsep dasar, yaitu:
1. Bukti (evidence), Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang
tentang aktivitas usaha, sebagai dasar untuk memberikan kesimpulan, yang
dituangkan dalam pendapat auditor. Bukti harus diperoleh dengan cara-cara
tertentu agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan.
Bukti dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Authoritarianisme, yaitu bukti yang diperoleh berdasarkan informasi dari
pihak lain
b. Mistikisme, yaitu bukti dihasilkan dari intuisi.
c. Rasionalisasi, yaitu pemikiran asumsi yang diterima,
d. Empidikisme, yaitu pengalaman yang sering terjadi,
e. Pragmatisme, yaitu merupakan hasil praktik,

2. Kehati-hatian dalam Pemeriksaan Konsep ini berdasarkan adanya issue


pokok tingkat kehati-hatian yang diharapkan pada auditor yang
bertanggungjawab (prudent auditor). Dalam hal ini yang dimaksud dengan
tanggung jawab yaitu tanggungjawab seorang profesional dalam
melaksanakan tugasnya. dengan konsep konservatif. Auditor juga seorang
manusia, oleh karenanya meskipun seseorang sudah disebut sebagai auditor
yang berpengalaman dan memiliki profesionalisme yang tinggi, pasti juga tak
luput dari kesalahan, namun sebagai seorang yang profesional ia dituntut utk
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi.

3. Penyajian Atau Pengungkapan Yang Wajar Konsep ini menuntut adanya


informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan
mencerminkan posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan yang
wajar. Konsep ini dijabarkan lagi dalam tiga sub konsep, yaitu:
a. Accounting propriety yang berhubungan dengan penerapan prinsip
akuntansi tertentu, dalam kondisi tertentu.
b. Adequate Disclosure yang berkaitan dengan jumlah dan luasnya
pengungkapan.
c. Audit obligation yang berkaitan dengan kewajiban auditor untuk bersikap
independen dalam memberikan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai