Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rina Rahmawati

Kelas : AK4C

NIM : 171520024

SOAL KASUS

 HAL : 38-39

Bapak Petrus Octavianus; Menebar Pelayanan bagi Sesama Bapak Anak Miskin.

Pertanyaan :

a. Coba Anda lukiskan / ceritakan kembali berdasarkan uraian singkat tentang


riwayat hidup Pak Octav tersebut, hubungan antara hakikat manusia utuh
dengan pribadi Pak Octav tersebut !
Jawab :

Pak Octav memiliki karakter dan kepribadian yang terbentuk dari sisi
pengalaman hidupnya, yang diawali dari ayahnya yang meninggal, kemudian
dirawat kerabat orang tuanya dan akhirnya harus terlantar. Pak Octav dapat
mengambil kesimpulan dalam kehidupannya. Awalnya pak Octav merasa akan
mampu menjalani kehidupan bersama orang tuanya. Tetapi setelah orang tuanya
tiada, beliau mampu membuktikan diri bahwa beliau adalah seseorang yang
dapat bertahan hidup secara mandiri. Sehingga dalam hal ini, karakter bapak
Octav begitu kuat. Ketika dia terlantar di Surabaya, dia bertahan hidup dengan
cara memulung botol-botol bekas, dan ketika saat dia memulung, beliau bertemu
dengan dengan bu Kandar, seorang petugas sosial. Dan kemudian pak Octav
dibawa dan dirawat di panti asuhan karena pak octav sudah terlalu besar maka
disewakan rumah dekat panti. Berbicara mengenai manusia yang utuh otomatis
semuanya berpusat pada kebahagiaan dan tidak terlepas dengan kepribadian
seseorang.
Jika di lihat dari karakter Pak Octav, dia memiliki Intelektual(IQ), Hati (EQ),
Tubuh (PQ) dan jiwa/roh (SQ) yang utuh. Intelektual(IQ) dari bapak Octav tidak
bisa diragukan lagi, dengan segala prestasi dan gelar yang beliau dapatkan.
Berbicara mengenai Hati (EQ) berarti berhubungan dengan Sosio etika
seseorang. Bapak Octavianus memiliki perilaku yang etis. Dia mampu
bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan, dia sabar dalam menjalani
hidupnya. Salah satu sifatnya juga yaitu amanah, dan semuanya itu dilakukan
dengan hati yang tulus. Jiwa/roh (SQ) berhubungan dengan unsur keagamaan.
Dapat dilihat bahwa beliau ikhlas dan sabar. Jika semua sifat digabungkan maka
akan mendapatkan kebahagiaan dengan karakter yang positif dan Intelektual
yang tinggi maka dapat dikatakan bahwa Pribadi Pak Octavianus merupakan
sosok pribadi yang utuh.

b. Bila menghayati pribadi Pak Octav, seberapa jauh Anda telah merealisasikan
apa yang telah dilaksanakan oleh Pak Octav ? Lakukan refleksi diri dan berikan
jawaban jujur mengenai pengalaman Anda sendiri !
Jawab :

Jika dilihat dan dibandingkan dengan apa yang sudah dilakukan pak
Octav jauh sekali dengan apa yang saat ini saya alami. pak Octav memiliki hati
yang kuat saat harus ditinggalkan oleh orang tuanya , beliau mengalami kejadian
yang menurut saya sangat mematahkan harapan hidup dimulai dari hidup
bersama kerabatnya lalu mengumpulkan kaleng bekas hingga ia tinggal didekat
panti asuhan. Tetapi sangat berbeda dengan apa yang pak Octav alami. Beliau
mampu meneruskan hidupnya. Walaupun menurut saya, hal itu tidak mungkin
menumbuhkan rasa bahagia karena kita tidak bersama keluarga tercinta. Apabila
adanya keluarga maka akan semangat untuk menjalani kehidupan, karena
adanya dorongan dari keluarga. Tetapi, hal itu tidak membuat pak Octav putus
asa, dia mampu menyelesaikan pendidikannya hingga mendapat gelar doctor di
universitas luar negeri . Hal itu berbanding terbalik dengan saya. Saya yang saat
ini menjalani perkuliahan, tidak pernah mengalami bagaimana perjuangan pak
Octav yang saat itu tidak memiliki orang tua, yang bahkan mampu
menyelesaikan kuliahnya. Saya sangat mendapat motivasi dari pak Octav,
mungkin kehidupan saya saat ini adalah yang terbaik, yang belum tentu dimiliki
oleh orang lain. Selama masih diberi kesempatan berkumpul dengan keluarga,
saya harus bangkit untuk lebih berprestasi lagi. Saat ini saya memang tidak
sepandai pak Octav, tetapi saya mencoba memperbaiki diri. Kebahagiaan tidak
akan didapatkan apabila kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang saat ini
kita dapatkan. Dari pengalaman pak Octav saya mendapatkan pembelajaran
yang luar biasa, walau memang saya belum pernah merasakan perjuangan yang
sulit pak Octav jalani.

c. Bisakah Anda menjelaskan kecerdasan apa saja yang dimiliki oleh Pak Octav ?
Jawab :

1. Intelektual (IQ), dari pak Octav tidak bisa diragukan lagi, dengan segala
prestasi dan gelar yang beliau dapat dan kemampuannya dalam beradaptasi.
2. Hati (EQ) berarti berhubungan dengan Sosio etika seseorang. pak Octav
memiliki perilaku yang etis. Dia mampu bertanggung jawab dengan apa yang
dia lakukan, dia sabar dalam menjalani hidupnya. Salah satu sifatnya juga
yaitu beramanah, dan semuanya itu dilakukan dengan hati yang tulus.
3. Jiwa/roh (SQ) berhubungan dengan unsur keagamaan. Dapat dilihat bahwa
beliau ikhlas dan sabar menjalani kehidupan.

d. Setujukah Anda bahwa Pak Octav telah mencapai kecerdasan spiritual yang
tinggi? Jelaskan !
Jawab :
Setuju. pak Octav memiliki spiritual yang tinggi, hal itu terlihat saat pak
Octav sendiri mampu memberikan makna dalam hidupnya. Dan bukan hanya
pada dirinya tetapi dia juga mampu memberikan kehidupan bagi orang lain
seperti anak asuh yang sudah ditampung sejak tahun 1960 dan tersebar di
seluruh Indonesia.

e. Apa yang anda pahami tentang hakikat manusia tidak utuh dan hakikat manusia
utuh? Jelaskan!
Jawab :
Menurut saya, manusia tidak utuh, adalah manusia yang tidak memiliki
keseimbangan antara PQ, IQ, EQ, SQ yang baik. Sedangkan manusia yang utuh
adalah manusia yang memiliki keseimbangan PQ, IQ, EQ, SQ yang baik.
Menurut covey, untuk menciptakan manusia yang berkarakter bagus, diperlukan
pengembangan kompetensi secara utuh dan seimbang antara PQ, IQ, EQ, dan
SQ.

 HAL : 39-40
Privatisasi Sarat Komersialisasi

Pertanyaan :

a. Menurut Anda, apakah Anda sepakat dengan pendapat Miftah Thoha bahwa
fungsi perguruan tinggi (PT) dalam kerangka RUU BHP makin jauh dari cita-cita
pendiri Republik ini? Jelaskan alasannya!
Jawab :
Ya, saya sependapat dengan Miftah Thoha dikarenakan pada pembukaan
UUD 1945 sudah jelas sekali dikatakan bahwa Republik ini sudah berkomitmen
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dan apabila ditinjau dari filosofi tujuan negara, maka pendidikan merupakan
kewajiban negara yang tidak boleh memberatkan rakyat. Dan jika RUU BHP ini
diterapkan niscaya hanya akan segelintir orang saja (orang kaya) yang bisa ikut
berpartisipasi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Apakah yang Anda ketahui tentang pengertian “nilai”? Menurut Anda, nilai-nilai
apakah yang ingin dicapai dari proses pendidikan?
Jawab :

Nilai adalah kualitas suatu hal yang menyebabkan hal tersebut disukai,
diinginkan, dan dianggap sangat bermanfaat. Nilai juga dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang baik atau yang buruk. Nilai yang ingin dicapai dalam proses
pendidikan adalah nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai
pendidikan etika, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya.
c. Apakah menurut Anda sistem pengelolaan PT berdasarkan RUU BHP sejalan
dengan pencapaian cita-cita pendidikan ? (hubungkan dengan teori-teori etika
dan teori nilai yang anda ketahui!)
Jawab :

Saat ini, sistem tersebut belum sejalan dengan cita-cita pendidikan. Nilai
etika tentang kebiasaan hal baik kini tercemar dengan desakan kebutuhan hidup.
Ada yang berkata, bahwa kehidupan tidak akan rumit jika uang berjalan. Lambat
laun kebiasaan baik tercemar oleh hal itu. Sehingga dapat dikatakan, nilai etika
yang dulu baik kini perlahan tercemar dengan hal negatif yang seharusnya tidak
boleh terjadi.

d. Carilah referensi dari beberapa literatur tentang hakikat otonomi daerah!


Bagaimana pendapat Anda tentang penerapan otonomi daerah tersebut bila
diimplementasikan pada pengelolaan PT?
Jawab :

Hakikat otonomi daerah yaitu hak dan kewajiban untuk pemerintahan


daerah untuk di beri wewenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya
di daerahnya sendiri. Dari pengertian ini, jika prinsip otonomi daerah diterapkan
dalam pengelolaan PT, bisa jadi ada keseimbangan antara pemberi ilmu dengan
penerima ilmu. Pihak-pihak yang bersangkutan saling berkesinambungan. Aturan
antara memberikan kewajibannya dan memperoleh haknya. Tentu hal itu
diperlukan kesadaran masing-masing pihak, sehingga prinsip otonomi daerah
yang hendak dicapai akan membuahkan hasil yang maksimal dalam dunia
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai