Anda di halaman 1dari 3

Khotbah Minggu 10 Juli 2022

Mazmur 34:1-23
Dalam Perlindungan Tuhan
Tema mingguan : Kecaplah dan Lihatlah, Tuhan itu baik
Damai sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita semua….

Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan, mengawali khotbah ini bolehkah saya
bertanya, sudah bersyukur kah kita kepada Tuhan di hari ini? bagus kalau torang, tau bersyukur
kepada Tuhan, karena sepatutnya kita umat Tuhan untuk selalu menaikkan syukur terima kasih
kepada Tuhan atas segala pertolongan Tuhan dalam hidup kita, untuk nafas hidup, untuk segala
sesuatu yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Itu tugas kita sebagai orang Kristen. Dalam segala
keadaan, segala waktu, mari torang biasakan kehidupan kita untuk mau dekat kepada Tuhan,
bersyukur kepada Tuhan. Sebagaimana bacaan kita saat ini, mazmur 34:1-23 merupakan sebuah
kesaksian hidup berupa syair ucapan syukur dari seorang pemazmur yakni Daud.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Daud adalah orang yang diurapi Tuhan menjadi raja Israel,
menggantikan Saul. Dalam kisahnya, Daud meninggalkan padang gembalaan dan menjadi
prajurit kerajaan yang gagah perkasa. Kemenangan demi kemenangan diperoleh Daud, sehingga
menyebabkan kecemburuan Raja Saul, ‘Saul mengalahkan beribu-ribu musuh tetapi Daud
berlaksa-laksa’ (1 Samuel 18:7) sehingga membuat Saul membenci dan merencanakan untuk
membunuh Daud, dan menyebabkan Daud harus melarikan diri dari kejaran demi kejaran bahkan
sampailah dia di negeri Filistin, musuh dari bangsa Israel dan bertemu dengan Raja Akhis, atau
Abimelekh dari Gat, dan karena takut kepada Raja Akhis ini maka Daud berpura-pura menjadi
gila Daud dikatakan menggores gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke
janggutnya, sehingga membuat sang Raja percaya dan mengusir Daud itu kita bisa baca dalam
(1 Samuel 21:10-15). Memang apa yang dilakukan oleh Daud ini tidaklah dapat dibenarkan
namun dalam situasi seperti demikian Daudpun tidak mempunyai pilihan lain. Sehingga setelah
dia melewati situasi mencekam di Gat, Daud menyadari, Daud melihat, Daud merasakan akan
pertolongan Tuhan dalam hidupnya dan Daud menaikkan syukur.

Daud berada dalam situasi yang tegang, situasi yang mengancam hidupnya, namun dalam
ayat yang kedua dikatakan bahwa aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu, segala waktu
itu berarti dalam waktu apapun, baik waktu sehat sakit, malang bahagia, dan waktu-waktu yang
lain yang menggambarkan kehidupan manusia. Daud bermegah oleh karena Tuhan, karena
Tuhan mendengar Daud dan menjawab Daud pada waktu ia mencari Tuhan, Tuhan telah
melepaskan Daud dari segala kegentarannya. Ini yang menjadi kesaksian dari Daud, bahwa
Tuhan mendengar orang yang minta tolong, Daud memposisikan diri sebagai orang yang
tertindas yang berseru kepada Tuhan dan diselamatkan oleh Tuhan.

Ayat 8 dituliskan bahwa malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan
Dia lalu meluputkan mereka. Tuhan menjaga orang-orang yang takut akan Tuhan, tidak
dibiarkan, tidak ditinggalkan Tuhan kehidupan orang-orang yang takut akan Dia.

Untuk itu Daud mengatakan kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan sesuai dengan tema
kita warga GMIM di minggu yang berjalan ini diambil dari ayat 9 ini. kecaplah berarti
merasakan sesuatu dan lihatlah berarti memandang/melihat apa yang harus dirasa dan dilihat?
Ya kebaikan Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Daud mengajak untuk merasakan untuk
memandang kepada Tuhan sehingga akan merasakan akan kebaikan Tuhan. Kalau kita tidak
benar-benar merasakan kebaikan Tuhan maka kita tidak akan pernah bersyukur kepada Tuhan.
Jangan dulu tu jaoh torang da lia Tuhan pe bae pa torang, tapi mulailah dengan ketika dipagi hari
torang masih bernafas, dimalam hari torang masih boleh lewati hari, itu dulu yang torang syukuri
kehidupan yang masih torang nikmati. Jangan torang pikir kebaikan Tuhan itu nanti pas torang
dapat pekerjaan, pas torang dapat yang torang inginkan, dan lain-lain.

Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan,

Dalam syair pujian ini, Daudpun memberi kesaksian bahwa, orang yang takut akan Tuhan tidak
akan berkekurangan, orang yang hidup dalam kebenaran kehidupannya akan senantiasa ditolong
oleh Tuhan, Tuhan memberikan kelegaan, Tuhan melepaskan dari kesesakan, Tuhan
memulihkan mereka yang patah hati dan remuk jiwanya, mata Tuhan tertuju kepada orang-orang
benar. Dan sebaliknya bagi mereka yang hidup tidak takut akan Tuhan maka hanya aka nada
penghukuman. Jadi keuntungan menjadi orang-orang yang hidup takut akan Tuhan adalah
kehidupan yang senantiasa diberkati dan ditolong oleh Tuhan. Sekalipun dikatakan dalam ayat
20 ‘kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu’.

Dan perkara menjadi orang benar bukanlah sesuatu yang mudah tapi bukan berarti tidak dapat
dipenuhi. Daud merasa penting sekali membangun karakter takut akan Tuhan sedari anak-anak,
sehingga ayat 12-15 Daud mengajak anak-anak, untuk takut akan Tuhan. Ada beberapa hal yang
diajarkan Daud yakni :
1. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Jadi pentingnya menjaga lidah, lidah ini atau mulut ini memang berbahaya, torang
mungkin so mengalami ini bahaya perkara lidah toh? Dari cerita ubi kong so jadi kolak
gara-gara lidah. Jadi perhatikan jangan masih anak-anak kong somo tabiasa ini, badusta,
menceritakan sesuatu yang buruk, memfitnah orang, menghakimi orang sehingga
membawa kita jauh dari hidup takut akan Tuhan.
2. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, belajar untuk tidak melakukan hal-hal
yang jahat yang tidak berkenan kepada Tuhan dan melakukan apa yang baik yang
berkenan kepada Tuhan, jadi apa yang baik menurut Firman Tuhan, bukan baik menurut
torang pe kehendak sendiri.
3. Carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya. Jangan hidup beking rusuh,
jangan hidup Cuma for bakusalah deng birman, bakuslaah deng keluarga tapi Musti cinta
damai, musti ada kasih dalam kehidupan sebagai orang Kristen.

Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan….

Pada akhirnya melalui Firman ini kita belajar untuk melihat dan merasakan kebaikan Tuhan
dalam kehidupan kita sehingga membawa kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dalam
segala keadaan. Dalam kesesakanpun itu, dalam kemalanganpun, dalam dukacita sekalipun kita
akan mampu untuk berysukur kepada Tuhan, karena kita benar-benar mengalami kebaikan
Tuhan, pertolongan-pertolongan Tuhan dalam hidup kita sebagai manusia. Orang Kristen
memang tidak dijanjikan akan selalu ada dalam kehidupan yang damai dan tentram, kita akan
merasakan berbagai macam penderitaan dalam hidup, namun kita meyakini bahwa penderitaan
yang kita alami takkan pernah melebihi batas kemampuan kita sebagai manusia, karena orang
yang dekat dengan Tuhan akan mampu memandang kepada Tuhan, dan meminta pertolongan
kepada Tuhan dan Tuhan mendengar dan menjawab sesuai dengan kehendakNya. Untuk itu
dalam segala keadaan apapun itu, bersyukurlah kepada Tuhan. Tidak ada alasan kita untuk tidak
bersyukur kepada Tuhan, karena anugerah keselamatan telah kita terima melalui Yesus Kristus.

Anda mungkin juga menyukai