Anda di halaman 1dari 2

Mazmur 27:7-14 (“TUHAN MENDENGAR SERUAN ORANG PERCAYA”)

PENDAHULUAN

Satu pujian yg menggugah hati saya ketika membaca Teks Firman Tuhan.....berjudul : Dengar Tuhan ...

Tuhan, masihkah mau Kau mendengarkan Doaku....Tuhan masihkah gerangan Sembahku Kau terima....Mana
TanganMu....????. Gelapnya jalan yang kini kutempuh/ Sesatkah anakMu kini melangkah....Dengar
Tuyhan...Ratapanku..Reff. Tiada lagi tempat bagiku, semua penuh tanya...Tiada lagi 2 x teman bagiku semua telah
pergi.....Andai kudapat membelokkan arah jalanku, memberi semua pinta orang....Kembalikan
Cerahhidupku....Dengar Tuhan....Ratapanku ) 2 x. Mazmur Ratapan Daud, yang sangat menyentuh hati, oleh
karena beratnya beban hidup yang dia pikul...seperti Ratapan T. Yesus dari kayu Salib...:Eli, eli lama
sabacktani.....!!!!’. Saya juga merinding mendengar : Seruan/ Ratapan PM. Italia, melalui satu eruan/ Pujian :
Dalam menghadapi Covid 19...: Dia berseru : “Covid 19, diluar kwndali kami....mereka semua keluar dari rumah
masing-masing....seraya berseru : Kami berserah....putus asa...orang-orang Italia pasrah...Mereka bersujud minta
ampunan Tuhan. Tak ada lagi yang dapat menyelamatkan mereka, selain memohon kepada Tuhan
Yesus...memohon belas kasihNya.....merekaa mencari wajah Tuhan, yang maha besar dan Hidup...demikianlah juga
seruan bangsa-bangsa...Orang-orangMu akan kembali kepadaMu. Engkau akan menyembuhkan tanah mereka dan
membebaskan meeka, dari setiap penyakit yang mengerikan. Masih banyak generasi, yang membutuhkan Tuhan di
abad 21 ini....YA BAPA SORGAWI....Terima kasih buat putraMu, yang mati untuk kami, karena dosa yang Kau
tanggung 2000 tahun yg lalu, tak akan sia-sia......Orang-orangMu akan kembali kepadaMU dn Engkau akan
mengampuni mereka, menyelamatkan mereka....membebaskan mereka dari setiap penyakit yg mengerikan ini.....

Didalam kenyataan kehidupan banyak anak-anak Allah yang hidup dalam keadaan Pandemi virus corona/ Covid 19,
sekarang ini, muncul keraguan akan kuasa dan kasih Allah. Ditengah-tengah situasi yang tidak seperti keinginan kita (baik
ekonomi, situasi keluarga, sakit penyakit dan pergumulan lain) terkadang ada yang bersungut-sungut, menyalahkan Allah
bahkan hilang iman dan pengharapannya kepada Allah; merasa bahwa Allah tidak mengasihi kita, Allah tidak peduli bahkan
meninggalkan kita. Pergumulan yang berat di dalam kehidupan membuat manusia terkadang lupa akan apa yang Allah
telah perbuat di dalam kehidupannya, mencari jalan pintas, bahkan mencari pertolongan lain di luar Allah; yang pada
kenyataannya bukannya semakin meringankan beban dan pergumulan itu.
Oleh karena itu pada Minggu exaudi ini, kita diingatkan dan diteguhkan kembali untuk
senantiasa berseru dan berserah kepada Allah saja di dalam segala situasi kehidupan kita. Minggu ini adalah minggu
Exaudi yang artinya : Dengarlah seruan yang ku samapaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku (Mazmur 27 : 7).

URAIAN NATS
Mazmur 27 : 7 – 14. Mazmur 27 ini adalah mazmur Daud=Ratapan dan Doa yang menggambarkan bagaimana Daud
mengalami kesesakan, ketakutan dan keterancaman hidupnya tetap berlindung dan berserah kepada Allah. Bahkan Daud
dengan tegas mengatakan bahwa Allah itu adalah terang, benteng dan keselamatanNya (ay. 1), oleh karena itu tidak ada
satupun yang akan mengalahkannya, termasuk situasi dan pergumulan hidup yang berat sekalipun. Daud begitu meyakini
dan mengimani bahwa Allah tidak akan sekali-kali meninggalkan dia ditengah-tengah pergumulannya. Segala yang terjadi
di dalam kehidupannya tidak akan luput dari Allah yang akan senantiasa menolong dia.

Ayat 7 :”Dengarlah, Tuhan. Seruan yang kusampaikan”.... Pemasmur ditengah-tengah pergumulannya tetap berseru
kepada Allah. Ini mencerminkan sikap iman percaya Daud yang teguh kepada Allah. Dia yakin bahwa hanya Allah
yang sanggup untuk meluputkannya dari segala persoalan yang mendera hidupnya. Daud tidaklah mengandalkan diri dan
kekuatannya, dia juga tidak mencari tempat untuk meminta pertolongan yang lain karena dia sangat tahu bahwa hanya
Allahlah tempat perlindungannya. Dia begitu tahu diri akan kemampuan dirinya yang sungguh sangat terbatas dan dia
begitu sungguh mengenal Allah yang memiliki kuasa melebihi segala yang ada di muka bumi ini ( Pola hidup
Theocentris )..

Ayat 8 :”Hatiku,mengikuti FirmanMu”......Carilah wajahKu”... Bukan hanya berseru kepada Allah dengan kata-kata,
tetapi Daud lebih dalam menyatakan imannya bahwa hatinya mengikuti firmanNya. Daud sungguh menyerahkan
kehidupannya kepada kehendak dan rencana Allah. Daud ingin tetap berlaku setia kepada apa yang Allah kehendaki
sekalipun ia berada dalam kesesakan. Mencari wajah Allah berarti senantiasanmendekatkan diri kepadaNya (menjalin
hubungan yang baik dan intim bersama Allah); mencari Wajah Allah berarti tetap berada di dalam pengawasa dan
perlindungan cinta kasih Allah...Theocentris. Ketika kami di melayani di Rsort Dumai..ada pergumulan batin...menghadapi
masyarakat yg fanatik. Ketika inang menghadapi Pergumulan ditengaah Pelayanannya, aya menyarankan : Hadirkanlah
Tuhan Yesus ditengah pelayananmu...Dengan Berdoa dan baca kitab suci....Istri saya mulai melakukannya tiap hari masuk
kantor/pelayanannnya. Apa yg terjadi kemudian...ada kuasa Allah yg tuut bekerja dalam pelayanannya...bahan dipercaya
untuk urusan Haji....mendapat berkat yg lebih....mereka yg ingin mengganggu, akhirnya tersigkir....ketkutan sendiri.....

Ayat 9 :”Engkaulah pertolonganku...janganlah meninggalkan aku”...... Daud menyadari bahwa ia adalah manusia yang
terbatas, yang terkadang tidak bisa luput dari kesalahan dan pelanggaran. Kesalahan dan pelanggaran yang dia perbuat
bisa saja menbuat Allah memalingkan wajahNya dari padanya. Oleh karena itu Daud semakin memantapkan iman
pengharapannya bahwasanya Allah tidak akan pernah berpaling darinya dan meninggalkan dia.

Ayat 10 :”Sekalipun ayhku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku”... Ayah dan ibu adalah orang
yang paling dekat dengan anaknya; yang selalu ada setiap anaknya membutuhkan dia; yang senantiasa mengasihi,
menjaga, melindungi dan mencukupkan segala yang dibutuhkan oleh anaknya. Orang tua adalah tempat ternyaman
seorang anak untuk mencurahkan isi hatinya dan mendapat perlindungan dari segalan ancaman kehidupan. Namun Daud
menyatakan bahwa Allah itu melebihi dari seorang ayah dan ibu secara manusia. Allah akan senantiasa memperhatikan
dan mengasihi dia. Sekalipun secara manusia (kekerabatan) tidak ada lagi tempat untuk mengadi, tetapi Daud memiliki
Allah. Orang tua pasti memiliki keterbatasan di dalam menjaga dan mengasihi anaknya, tetapi Allah, yang adalah pemilik
kehidupan ini dengan kuasa dan kasihnya akan senantiasa menjaga kehidupan umatNya..
Ayat 11. Tunjukkanlah jalanMu kepadaku ya Tuhan.

Ayat 12-14:”......Nantikanlah Tuhan...ya, nantikanlah Tuhan”...

Daud menyrukan untuk menantikan Tuhan....mnunggu Jawaban Doa dari Tuhan....kita semua sedang menunggu Jawaban
atas doa yg kita serukan.... Seorng rohaniawan menulis...: Belum terjawab? Jangan katakan tak terkabul. Mungkin
bagianmu belum engkau kerjakan sepenuhnya; Kerja baru dimulai saat doamu yang pertama diucapkan. Dan Allah akan
menyelesaikan apa yg sudah dimulai. Meskipun bertahun-ahun teelah lewat, jangan putus asa. KemuliaanNya akan
kaulihat, suatu ketika diuatu tempaat. Teguhkanlah hatimu. Penundaan Allah bukan berarti penolakanNya. Doa yg
dinaikkan orang percaya oleh pertolongan Roh Kueus ntuk kita, akan dijawab dan diselesaikan oleh Allah. Jangan biarkan
waktu penantian ini, melemahkan Iman kita....karena waktu yang digunakan untuk menanti pertolongan Allah...tidak akan
sia-sia.....

Daniel 3 : 21 – 29 ; Nabi Elia 1 Raja-rja 17:1-24; Job=Ayub..dll


Perikop ini menyatakan bagaimana Allah dengan kuasanya mampu meluputkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari
perapian yang menyala-nyala. Kepatuhan dan kesetiaan dan iman mereka kepada Allah membawa mereka kepada
keselamatan jiwa raga. Nyatalah kuasa dan kemuliaan Allah yang senantiasa menjaga dan melindungi anak-anakNya dari
segala kesusahan dan sengsara. Allah tidak akan membiarkan ketidakbaikan dan kebinasaan mendekat kepada setiap
orang yang sungguh percaya kepadaNya. Iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah iman yang teruji sekalipun nyawa
mereka terancam. Tidak ada sedikitpun penyangkalan iman yang mereka lakukan kepada Allah sekalipun pada saat itu raja
Nebukadneser telah membuat suatu perintah bagi semua rakyat supaya menyembah patung emas dan barangsiapa yang
melanggar perintah itu haruslah dibuang hidup-hidup kedalam perapian yang menyala-nyala. Hal itu tidak membuat
Sadrakh, Mesakh dan Abednego meninggalkan iman percayanya kepada Allah. Allah menyatakan kuasaNya dengan
meluputkan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu (bahkan 7 kali lebih panas dari biasanya) dan hal ini membuat
raja Nebukadneser yaang tidak percaya kepada Allah mengakui kemahakuasaan Allah dan mewajibkan seluruh rakyatnya
untuk menyembah Allah.

APLIKASI
1. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang hidup tanpa beban dan pergumulan. Segala pergumulan dan
tantangan itu tujuannya adalah untuk membuktikan kemurnian iman kita sebagai orang yang percaya kepada Allah (1
Petrus 1 : 7). Oleh karena itu jangan pernah lari dari pergumulan dan tantangan hidup tetapi sebagai anak-anak Allah harus
tetap berani menghadapi masalah itubersama-sama dengan Allah. Bukan dengan mengandalkan diri, harta,
jabatan/pangkat atau manusia tetapi dengan tetap mengandalkan Allah sebagai satu-satunya benteng perlindungan dan
keselamatan kita. Sekalipun berada dalam kesesakan yang begitu mengancam, tetaplah berseru kepada Allah dan Dia
(dengan caraNya dan pada waktuNya) akan mendengar dan menjawab serian setiap anak-anakNya. Tetaplah hidup
dalam iman dan pengharapan kepada Allah saja....berpusat kepada Allah/ Theocentris.....

2. Tetaplah menjaga persekutuan yang intim dengan Allah.Didlam situasi apapun, ttaplah menjalin Hubungan dan
Persekutuan yang benar dengan Allah akan senantiasa membuat kita menjadi orang percaya yang tangguh dalam
menghadapi segala pergumulan dan situasi hidup ini. Sekalipun hidup berada dalam keterancaman tetapi oleh karena
persekutuan dengan Allah, kita tidak aka goyah dan kalah.

3. Tetaplah hidup dalam kesetiaan dan ketaatan akan firman Allah....”Hatiku mengikuti FirmanMu”..... Keberbedaan
kita dari dunia dan keberanian kita menyaksikan identitas keimanan kita malalui tingkah laku kehidupan kita itulah yang
Allah inginkan. Tidak sedikit anak-anak Allah yang kehilangan identitas keimanannya hanya oleh karena tuntutan
kehidupan. Bahkan ada yang meninggalkan Allah hanya demi mendapatkan pengakuan dari dunia ini.

4. Penderitaan banyak orang zaman ini...Kesepi sendirian...merasa lungunan....sepi sendiri....Kita tidak pernah
sendiri....sekalipun orang-orang disekitar kita meninggalkan kita. Ingatlah bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita.
Sungguh Tuhan kita Yesus Kristus telah naik ke sorga, tetapi IA menjanjikan Roh Kudus sebagai penolong bagi kita; yang
akan senantiana menuntun, menguatkan dan menghibur kita disepanjang jalan kehidupan ini. Jangan pernah meratapi
keadaan, jangan pernah menyalahkan Tuhan, jangan biarkan kondisi kehidupan (baik keterpuruken dan kesenangan)
menguasai diri kita dan membuat iman percaya kita goyah.

Anda mungkin juga menyukai