Anda di halaman 1dari 3

TUHAN Adil dan Pelindung Kita

Mzm. 11:1-7
TUHAN, tempat perlindungan
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani
berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!" Sebab, lihat orang fasik melentur
busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus
hati di tempat gelap. Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang
benar itu? TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar
dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang
fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-
Nya.

Selama seseorang masih hidup: tak akan pernah terhindar dari problem, kesukaran dan persoalan
hidup! Disaat kita sedang mengalami persoalan dan beban berat, terkadang ada suara-suara yang
menyarankan untuk terbang bebas kemanapun yang kita suka. Atau pergi ke tempat yang hening
untuk menenangkan diri.
Ada yang bilang : Hidup didunia hanya sekali. Nikmatilah sepuas-puasnya.
Saudara pernah mendengar orang yang berkata demikian? Ini menunjukkan bagaimana ia
mempunyai prinsip dalam hidup ini dan bagaimana menjalaninya. Orang yang mempunyai
prinsip demikian tidak pernah merasa cukup dan puas. Selalu ingin lebih dan lebih lagi, begitu
terus seumur hidupnya. Dalam pikirannya hanya uang, kenyamanan, kemewahan dan hal-hal
yang enak-enak saja.

1) Perlindungan TUHAN.

Setiap kita pasti pernah atau bahkan sering bergumul. Pernah atau sedang mengalami
persoalan. Bagaimana jika persoalan hidup itu datang terus menerus seolah olah tidak ada putus
putusnya? Letakkan percaya kepada-Nya. Hanya Dia yang paling layak dipercaya.
Keyakinan kepada TUHAN. Kekuasaan tertinggi TUHAN. TUHAN yang berkuasa peduli
dan memelihara kita.
Terkadang problem, kesukaran dalam hidup datang bertubi-tubi seperti Mike Tayson yang
memukul bertubi-tubi sampai di sudut ring tinju. Tetapi percayalah, pertolongan-Nya tidak
pernah terlambat. Ia memelihara orang-orang pilihan-Nya. Saat seseorang mengalami problem,
persoalan dan kesukaran, ada beberapa jalan yang ditempuh: Pertama mencari pertolongan orang
lain. Kedua, tetap menantikan pertolongan Tuhan.
Lantas bagaimana pemazmur lakukan saat mengalami persoalan?
Pemazmur menyampaikan pujian kepada TUHAN. Saat ia mengalami persoalan pergumulan.
TUHAN adalah tempat perlindungan. Mengapa mesti lari? Daud menghadapi dan menyerahkan
tantangan hidupnya kepada Tuhan. Tuhan juga melihat kedalaman hati manusia. Daud lebih
memilih percaya kepada Tuhan karena Ia Mahatahu. Termasuk dalam hal sengsara, kesukaran
dan pergumulan yang dialaminya.
Lantas bagaimana sikap kita dengan kita saat mengalami mengalami pergumulan. Apakah kita
juga mengarahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Bahwa Tuhan adalah jalan yang membawa
orang pada pertolongan-Nya yang nyata.
Ketika kita dihadapkan dengan kesulitan, apakah yang akan kita lakukan?

2) Jangan tegoda oleh sahabat-sahabat yang melemahkan.

Orang yang percaya kepada Tuhan, meskinya tidak takut oleh musuh-musuhnya. Mungkin
tergoda dengan sekitarnya, mendapat ketakutan dari sekitarnya dan merasakan bahayanya, tetapi
bukankah perlindungan-Nya lebih berkuasa dari apapun. Pakailah Hikmat Tuhan untuk
menghadapi segala sesuatu.

Kita cenderung melihat reputasi seseorang yang hebat untuk menapatkan nasihat ataupun suatu
dorongan. Adakah pertama-tama kita minta nasihat pertimbangan kepada Tuhan disaat
mengalami pergumulan ataupun pengambilan keputusan?
Berdiri diatas fondasi iman dan pengharapan yang teguh. Apapun problem kesukaran yang
dihadapi, kita harus tetap berdiri teguh di dalam Tuhan. Memiliki Iman dan pengharapan yang
teguh. Larilah menuju kasih karunia TUHAN..

TUHAN menguji orang benar dan orang fasik.


Setiap orang mempunyai ujiannya sendiri-sendiri. Tuhan mempunyai maksud tertentu baik
kepada orang beriman maupun orang fasik. Roh-Nya ada di dalam orang-orang kudus-Nya, bait-
bait suci yang hidup itu, dan Tuhan adalah Roh itu. TUHAN yang mengatur dunia. Kita
mungkin tahu apa yang tampaknya dilakukan oleh manusia-manusia begitu baik dan sempurna,
tetapi TUHAN tahu siapa mereka, karena si Penyepuh tahu nilai emas ketika Dia telah
mencobanya. Dalam pelayanan, dalam studi ataupun pekerjaan, mari lakukan dengan mata yang
tertuju pada Tuhan. Khususnya dalam melayani, mari lakukan yang terbaik, semata-mata karena
cinta Tuhan. Bukan dengan pamrih atau motivasi lain seperti mendapatkan hormat dari orang
lain, mendapatkan pujian, posisi atau keuntungan duniawi lainnya.
Sebagai orang yang telah percaya kepada TUHAN, kita akan mendapati betapa banyak musuh
dan orang-orang yang membenci kita, memfitnah kita, selalu melihat sisi negatif yang kita miliki
dan selalu menghakimi kita dengan pandangan mata mereka yang penuh kegelapan. Namun,
kasih dan perlindungan Tuhan dari segala yang jahat berlaku bagi semua orang. Tidak peduli
seluruh dunia memusuhi kita, semua teman-teman kita memusihi kita dan orang-orang di sekitar
kita tapi kalau TUHAN dipihak kita: itu sudah cukup. Tidak perlu takut kepada siapapun yang
mungkin mencemooh kita dengan pikiran negatif mereka. Tapi taruhlah hidup ini di hadapan
Tuhan. Karena bukan manusia yang memegang waktu tapi Tuhanlah yang memegang waktu.

Marilah melihat segala sesuatu adalah hal yang baik, jangan melihat yang negatif dari seseorang.
Jika kita salah maka katakan salah. Jangan suka menghakimi sekitar kita dan berbicara tidak
sesuai kenyataan tapi mari melihat sekitar kita sebagai kebaikan untuk kita. Jika kita tahu
keadilan TUHAN maka kita harus lakukan bagian kita karena bagian orang lain adalah
tanggungjawab dirinya kepada TUHAN. Jika kita mengarahkan untuk yang baik silakan tapi
jangan menghakimi dengan perkataan negatif kepada orang lain karena penghakiman hanya
datang dari Tuhan. Yang perlu kita lakukan jika kita melihat hal itu salah dan kita mengarahkan
namun yang kita arahkan tak mau mendengar maka cukup kita doakan, selebihnya biarlah
TUHAN melakukan bagian-Nya. Karena TUHANlah yang lebih tahu dan Maha adil. Karena kita
memiliki bagian tersendiri. Jangan mengabil bagian TUHAN. Jangan menjadi seperti Raja Saul
yang sebenarnya bukan baginya namun dia berusaha untuk merebutnya. Tapi jadilah seperti Raja
Daud yang mau tetap menerima Raja Saul yang berusaha membunuhnya. Tapi pada akhirnya
keadilan TUHAN nyata. Maka lakukanlah bagian kita.

YAVAREKH’KHA ABBA YHWH BE”SHEM YESHUA HAMASIACH


VEYISH’MEREKHA

Anda mungkin juga menyukai