Anda di halaman 1dari 5

Minggu, 16 Oktober 2022

Tema : Tuhan hadir di saat Sukses dan Gagal.


Bahan : Mazmur 37:21-26

Kitab Mazmur adalah kitab yang menarik dan terpanjang di dalam Alkitab. Judul dalam bahasa Ibrani untuk
kitab Mazmur adalah tehillim , yang berarti “Puji-Pujian”. Kitab ini berisi nyanyian pujian, Doa memohon Pertolongan
Tuhan, dan berisi syair yang menyatakan kepercayaan kepada Tuhan. Selain itu, kitab ini juga berisi berbagai perasaan
yang ada pada manusia, antara lain dukacita dan sukacita, keraguan dan kepercayaan, hati yang terluka dan terhibur,
keputusasaan dan pengharapan, kemarahan dan ketenangan, keinginan balas dendam dan mengampuni. Mazmur ditulis
oleh beberapa penulis : Daud (73 pasal), Musa (1 Pasal, Mzm 90), Asaf (12 Pasal), Bani Korah (11 Pasal), Heman (1
Pasal), Ethan (1 Pasal) dan Yedutun (1 pasal). Kitab Mazmur memperlihatkan karya Tuhan yang dilakukan-Nya bagi
orang yang percaya kepada-Nya. Dia memberikan Topangan, perlindungan, kemenangan, pembenaran, pimpinan,
sukacita, kehidupan, kekuatan, dan pengampunan.
Mazmur 37
Tema umum dari pasal ini adalah sikap orang percaya terhadap orang fasik yang rupanya mereka lebih berhasil
tetapi orang benar sepertinya selalu mengalami kesukaran hidup. Mazmur ini mengajarkan bahwa orang fasik akhirnya
akan dijatuhkan dan kehilangan segala sesuatu yang telah mereka peroleh di Dunia, sedangkan orang benar yang tetap
setia kepada Allah akan mengalami kehadiran, pertolongan Tuhan dalam hidupnya.
Orang Fasik adalah Orang yang berdosa namun tidak mau mengakui dosanya. Orang yang tidak mau bertobat,
tidak mau memperbaiki diri, dan hidup hanya untuk kepentingan diri sendiri.
Sedangkan orang benar adalah orang berdosa yang mau bertobat. Orang berdosa yang mau dibaharui
kehidupannya oleh Allah. Orang berdosa yang mau memperbaiki dirinya terus menerus pada hal yang lebih baik. Ayat 21-
26 merupakan pengalaman iman yang dialami Daud bersama Allah.
Ayat 21-22,
Daud menuliskan kontrasnya kehidupan antara orang benar dan orang Fasik. Orang benar akan diberkati dan akan
mewarisi negeri. Dalam bahasa aslinya, Mewarisi Negeri diterjemahkan Mewarisi tanah. Yang dimaksud adalah Tanah
perjanjian. Tanah perjanjian identik dengan kehidupan yang melimpah susu dan madu. Susu dan madu melambangkan
kesejahteraan hidup. Daud ingin menegaskan, orang benar akan di berkati dengan hidup sejahtera. Sedangkan orang fasik
akan habis lenyap atau hilang tak terlihat. Walau kelimpahan ada pada orang fasik, namun pada waktunya semua akan
lenyap. Ungkapan “Orang benar mewarisi Negeri” di tulis 5 kali dalam pasal ini, hal yang sama tentang ungkapan “Orang
fasik akan dilenyapkan” di tulis 5 kali. Ini bentuk penegasan dari Daud tentang kontrasnya kehidupan orang Benar dan
Orang fasik.
Ayat 23-24,
Ayat ini bagian dari pengalaman iman seorang Daud. Daud sungguh merasakan pertolongan Tuhan dalam
hidupnya pada segala situasi. Mazmur 37 di tulis oleh Daud di usia tua, dia meninggal di usia 70 Tahun (Pada usia 30
Tahun menjadi Raja, Selama 40 Tahun memerintah sebagai Raja). Dia merasa Tuhanlah yang telah mengendalikan
hidupnya, yang menetapkan langkah-langkahnya. Bahkan ketika ia jatuh dan tak berdaya, Tuhan menopang tangannya.
Ada syarat yang disampaikan Daud, bahwa yang di topang dan di tolong adalah mereka yang berkenan kepada-Nya.
Daud mengalami penderitaan yang cukup berat sepanjang hidupnya. Menghadapi ancaman Raja Saul yang terus mengejar
dan ingin membunuhnya. Dia harus bersembunyi di goa-goa bahkan pernah menyamar menjadi orang gila. Daud harus
Menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar. Menghadapi anaknya Absalom yang memberontak terhadapnya
sehingga ia pun harus menyingkir dari kerajaannya. Menghadapi masalah pribadi atas persinahan yang dia lakukan
dengan Betseba istri Uria, Ibu dari anaknya Salomo. Merencanakan kematian Uria karena cintanya kepada Betseba. Dan
begitu banyak kisah hidup yang Daud Alami, dia tuangkan rasa penyesalan dan rasa syukurnya kepada Tuhan dalam kitab
Mazmur. Semua pengalaman-pengalaman iman inilah yang membuat Daud merasa betapa Tuhan telah menetapkan
langkah-langkahnya, telah memelihara hidupnya walau dia orang berdosa. Yang menarik dari hidup seorang Daud adalah,
Dia tetap TAAT kepada Allah. Ketika Nabi Natan menegurnya tentang persinahan dengan Betseba, Daud tidak membela
diri tapi mengakui kesalahan-kesalahannya. Ketika dia di kejar-kejar oleh Saul dia merasa betapa Allah terus
meluputkannya dari bahaya.
Pengalaman iman inilah yang dia tuangkan dalam ayat 23 dan 24. Walau dia terjatuh, tidak sampai tergeletak
karena Tuhan menopangnya. Daud mau menyampaikan bahwa dalam hubungan baiknya dengan Tuhan, akan tetap ada
waktunya dia terjatuh, namun Tuhan tetap setia kepadanya.
Ayat 25-26,
Daud menunjukkan bahwa orang benar pasti diberkati. Diberkati karena dalam keberdosaannya, mereka mau
bertobat, mau memperbaharui diri, mau terus memperbaiki diri. Orang benar yang hidupnya berkenan kepada Tuhan akan
sangat diberkati. Bukan hanya dirinya yang terberkati tapi keluarganya pun ada dalam jaminan penyertaan Allah. Bukan
hanya 1 orang yang mewarisi negeri sejahtera, tapi anak dan cucu pun akan menikmatinya. Apa yang dia lakukan akan
berpengaruh besar kepada keturunannya. Mereka tidak akan kekurangan, bukan karena mereka berusaha mendapatkan
berkat, tapi karena Ayah Ibu dan nenek moyang mereka yang Hidupnya berserah kepada Tuhan. Kesetiaan manusia
kepada Allah, akan berpengaruh besar dalam kehidupan leluarganya. Itulah yang disaksiakan Daud sejak masa muda
sampai masa Tua.
Aplikasi
Mari kita memperhatikan Pohon kelapa. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan
dapat mencapai 10 – 14 meter lebih. Orang yang memanjat pohon kelapa akan dengan mudah untuk sampai di puncak
karena tanpa hambatan. Namun jika saja dia jatuh, maka tidak ada penopang, akan langsung tergeletak di tanah. Karena
pohon ini tinggi, bisa jadi orang yang terjatuh tidak bisa berdaya lagi.
Orang yang mendapatkan kesuksesan dengan mudah tanpa berserah kepada Tuhan, akan sama dengan orang yang
memanjat pohon kelapa. Dia terlihat sukses dan luar biasa, namun sekali ia jatuh, ia akan sulit untuk bangkit lagi karena
dia berjalan sendiri sesuai dengan kekuatannya. Ia tidak berjalan bersama Tuhan. Ia menetapkan langkahnya dan berjalan
sendiri.
Mari kita melihat pohon Nangka. Batang pohon nangka tegak, berkayu, bulat, kasar, bercabang dan berwarna
hijau kotor. Orang yang memanjat pohon Nangka tidak mudah untuk sampai di puncak, karena ada hambatan cabang-
cabang. Pelan tapi pasti menuju puncak. Jika dia terjatuh, maka tidak akan sampai tergeletak, karena ada cabang-cabang
yang menopangnya. Jika dia terjatuh lagi, maka masih ada cabang di bawahnya. Dia tidak akan benar-benar jatuh sampai
ke tanah. Akan ada waktunya dia bisa bangun dan kembali naik ke atas.
Orang yang menjalani hidup dengan berserah penuh kepada Tuhan akan menjalani hidup dalam Skenario Allah.
Seperti memanjat pohon Nangka, Skenario Allah untuk hidup manusia tidak selalu mulus. Akan ada hambatan-hambatan
(Cabang Pohon) untuk tidak cepat sampai di puncak. Jika terjatuh, Tuhan menopang kita dengan kekuatan baru dari
pengalaman hambatan masa lalu (Cabang Pohon). Kita tidak langsung tergeletak di tanah, Tuhan menopang kita.
Ini sedikit gambaran hidup orang Fasik dan orang benar. Orang Fasik menjalani hidup sesuai dengan
keinginannya, tidak berserah kepada Allah. Maka pada saatnya dia akan menemukan dirinya tidak lagi berdaya karena
mereka akan hilang lenyap. Dia seperti orang yang memanjat pohon kelapa, jika terjatuh langsung tergeletak di tanah.
Namun hidup orang benar akan diberkati. Dia hidup dalam pengendalian Allah. Dia menjalani hidup sesuai
kehendak Allah, baik melewati suka maupun duka. Dia yakin Tuhan besertanya, kalaupun saatnya dia jatuh, dia akan
tetap mendapatkan kekuatan baru yang dari Allah. Dalam kegagalan pun Tuhan akan hadir disana.
Yang perlu kita renungkan bersama dari Nats bacaan kita hari ini :
1. Orang benar mewarisi Negeri (Ayat 21-22)
Mewarisi Negeri atau mewarisi tanah. Tanah perjanjian identik dengan hidup yang berlimpah susu dan madu.
Susu dan madu melambangkan kesejahteraan. Orang benar akan mewarisi hidup yang sejahtera. Sejahtera dalam berbagai
hal. Sejahtera makan dan minum, mungkin kita tidak kaya tapi hidup dalam kecukupan, tanpa kekuatiran dan kegelisahan
yang berlebihan tentang kebutuhan keluarga. Sejahtera Hati dan pikirannya, dia tidak gelisah tentang berbagai tantangan
hidup karena Dia tahu, ada Tuhan yang mengendalikan hidupnya. Dia tahu ada suka, ada duka. Dia tahu akan tetap ada air
mata ketika mengikut Tuhan, tapi di hati kecilnya selalu ada kekuatan baru dari Tuhan. Orang benar adalah orang berdosa
yang mau dibaharuai hidupnya oleh Tuhan. Orang berdosa yang mau bergantung kepada Tuhan. Bergantung kepada
Tuhan bukan hanya saat kita butuh. Bergantung kepada Tuhan, ketika setiap hari memelihara hubungan dengan Tuhan
dalam Doa, dalam perenungan Firman Tuhan. Ketika berdoa setiap hari, kita menyampaikan isi hati kepada Tuhan.
Ketika membaca Alkitab setiap hari, Tuhan menyampaikan isi hatinya kepada kita. Hubungan yang seimbang, kita
bicara, Tuhan pun bicara. Bukan hubungan yang egois, hanya kita yang bicara (Berdoa setiap hari, Curhat kepada Tuhan)
tapi tidak mau mendengarkan isi hati Tuhan (Merenungkan Firman-Nya). Orang yang setia dalam Doa dan perenungan
Firman Tuhan setiap hari, akan memiliki hati yang bersih dan pikiran yang jernih. Hati yang bersih dan pikiran yang
jernih akan menjadikan seseorang merasakan sejahtera batin. Orang benar mewarisi Negeri, mewarisi sejahtera. Sejahtera
jasmani dan sejahtera batin.

2. Tuhan hadir di saat Sukses dan Gagal (Ayat 23-24)


“Tuhan menetapkan langkah-langkah orang” mempunyai makna bahwa Tuhanlah yang mengendalikan hidup
manusia. Tuhan merancang kehidupan Manusia dengan sangat baik menurut kehendak-Nya.
Bagi orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan, hidupnya akan seperti orang yang memanjat pohon Nangka.
Untuk sampai pada kesuksesan butuh proses yang tidak mudah, akan selalu ada tantangan-tantangan untuk sampai pada
keberhasilan. Namun karena hidupnya berkenan kepada Tuhan, maka tantangan itu bisa di lewati dengan baik.
Walau pun kita sampai di puncak, akan tetap ada waktunya terjatuh. Tapi selama kita tetap setia kepada Allah,
kejatuhan itu tidak akan membuat kita tidak berdaya, tapi kita akan tetap berharap kepada Allah. Tuhan pun tidak akan
membiarkan kita jatuh tergeletak. Tuhan akan menopang kita dalam kegagalan, dengan kekuatan kasih-Nya. Orang-orang
yang bersandar kepada Allah, tidak akan di permalukan walau mengalami masa-masa suka atau masa-masa gagal dalam
hidupnya.
Tuhan hadir dalam segala situasi, Dia hadir dalam segala situasi yang tidak menyenangkan. Tapi kita tidak boleh
lupa, untuk tetap mendekat kepada-Nya dalam situasi apapun. Dia yang mengendalikan hidup, Dia yang akan mengangkat
kita kembali pada rencana indah-Nya.
Jika kita bukanlah orang yang setia kepada-Nya, namun Dia tetap mau menjumpai dan mau menolong kita. Itu
adalah kemurahan Allah semata. Orang yang tidak setia namun terus menerima anugerah dari Allah, harus selalu
bersyukur. Bukan tetap hidup dalam dosa dan berharap agar Tuhan terus menjumpainya. Dia harus belajar dari kemurahan
Tuhan, yang menjumpainya dalam kesalahan, maka dia harus berjumpa dengan Tuhan dalam Doa, Beribadah di Gereja,
merenungkan Firman Tuhan.
Tuhan yang mengatur kehidupan kita. Dia yang membuat skenario kehidupan. Jika kita ingin hidup ini tetap baik
adanya, teruslah bersandar kepada-Nya. Entah kita ada di situasi gagal atau sukses, Dia hadir di sana. Entah kita dalam
situasi menangis atau bahagia, Dia hadir disana. Kita cukup mengikuti kehendak-Nya. Kehendak Allah sama dengan
meninggalkan kehendak pribadi kita untuk mengikuti rencana-Nya.
3. Keluarga dari Orang benar, tidak akan di tinggalkan. (Ayat 25-26)
Orang benar adalah orang berdosa yang mau memperbaiki diri dalam pengenalan akan Tuhan. Bukan
memperbaiki diri satu kali saja tapi terus menerus. Orang yang mau dibaharui oleh Allah. Orang-orang seperti ini,
berkenan kepada Allah. Tujuan hidup kita harusnya, bukan sekedar melakukan kehendak Tuhan untuk menerima berkat.
Seharusnya tujuan hidup kita adalah supaya hidup ini berkenan kepada-Nya. Orang yang hidup berkenan kepada-Nya
akan terus di berkati. Bukan hanya dia yang terberkati tapi keluarganya pun akan merasakannya.
Bersyukurlah untuk keluarga yang menjadi pelayan Tuhan, menjadi Majelis, Menjadi pengurus komisi atau
apapun perannya dalam pelayanan. Apa yang dia lakukan dalam pelayanan Gereja akan jadi berkat bagi kita sebagai
anggota keluarga. Terkadang orang berpikir, “saya tidak pernah berdoa dan masuk Gereja, namun usaha selalu
berhasil”. Dia lupa bahwa ada Orang Tua yang mendoakannya dengan air mata, sehingga dia sampai pada titik ini. Dia
lupa bahwa ada Suami/Istri yang terus menyebut namanya dalam doa, sehingga hidupnya berjalan dengan baik. Dia lupa
bahwa ada anak-anak yang terus mendoakannya. Terkadang, keberhasilan kita hari ini bukan karena kehebatan kita, tapi
karena Tuhan bermurah hati menjawab doa anggota keluarga yang terus mendoakan kita.
Lihatlah diri kita yang berhasil hari ini. Mungkin orang tua kita atau Nenek kakek kita adalah Majelis yang sangat
lama di Gereja, mungkin mereka adalah pengurus Gereja yang sangat setia sebelum mereka Tua, atau sebelum mereka
meninggal. Kesetiaannya kepada Tuhan di masa lalu, membawa pengaruh besar dalam hidup kita. Jangan sombong
dengan hidup kita yang sukses hari ini tanpa bergantung kepada Tuhan. Yakinlah kesuksesanmu hari ini, adalah doa dari
anggota keluarga. Jika mereka meninggal, tidak ada lagi yang mendoakan kita. Akan cukup sulit menjalani hidup tanpa di
doakan oleh siapapun.
Kita yang hidup hari ini di ajak untuk tetap setia kepada Tuhan. Yakinlah pelayanan yang kita lakukan hari ini di
Gereja dalam bidang apapun, akan menjadi berkat bagi anak-anak bahkan bagi cucu-cucu. Mungkin terlihat sederhana
yang kita lakukan hari ini, Tapi Tuhan akan bermurah hati kepada keluarga kita. Mungkin ada anggota keluarga yang
protes dengan keaktifan kita di Gereja, tapi tetaplah melayani. Mereka tidak tahu apa yang kita buat hari ini, membawa
berkat bagi mereka.
Bagi kita yang mempunyai keluarga yang sangat setia dalam pekerjaan Tuhan, dukunglah mereka. Yakinlah,
hidup kita yang terberkati hari ini, bukan hanya karena kita berusaha, tapi itu adalah berkat dari Tuhan karena ada anggota
keluarga yang setia melayani Tuhan. Keluarga dari orang benar tidak akan di tinggalkan. Selamat menikmati bulan
keluarga. Teruslah menyebut nama anggota keluarga di dalam doa. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt. Boya R. P. Djabu, S.Si-Teol
Tata Ibadah Bulan Keluarga
Minggu, 16 Oktober 2022
Tema : “ Tuhan hadir di saat Sukses dan Gagal.”

 Lagu Pembuka :
“BERSAMA KELUARGAKU“
(semua) Kami datang di hadiratMu, dalam satu kasih, dengan bersehati
Berjanji setia sampai akhir, mengasihiMu Yesus
Bersama k’luargaku melayani Tuhan, Bersatu s’lamanya mengasihi Engkau
Tiada yang dapat melebihi kasihMu ya Tuhan, bagi kami Engkau segalanya
(Solo) Gelombang badai hidup coba menghalangi,
namun kuasa Tuhan buka jalan kami
(semua) Bersama k’luargaku melayani Tuhan, Bersatu s’lamanya mengasihi Engkau
Tiada yang dapat melebihi kasihMu ya Tuhan, bagi kami Engkau segalanya.
 Panggilan Beribadah : Mazmur 1:1-6 (Membaca berbalasan)
 Votum dan Salam
 Nats Pembimbing : Yeremia 29:11
 Pujian : KJ 417:1 (Serahkan Pada Tuhan)
 Litani Doa Pengakuan Dosa
Pel : Ya Tuhan, Saat kami merenungkan hidup ini, sungguh kami menyadari, betapa kami sering melupakan-Mu dalam
menjalani setiap tugas dan pekerjaan. Kami berjalan sendiri seolah-olah kami sudah mampu menjalani hari hidup, dengan
kekuatan kami sendiri.
Jem : Tiba pada waktunya, kami menemui bahwa beban hidup kami semakin berat, kami mulai mencari jalan keluar dengan cara
sendiri, yang menjadikan kami semakin jauh dari-Mu.
Pel : Ampunilah kami ya Tuhan, atas cara hidup kami yang sia-sia dan tidak berkenan dihadapan-Mu. Ampunilah kami atas
kesombongan diri, yang selalu merasa mampu berjalan tanpa Tuhan.
Jem : Ingatkanlah kami akan pengorbanan-Mu di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kami. Walau kami hidup penuh dosa,
namun selalu ada cinta yang tidak pernah berlalu yang kami dapatkan dari-Mu.
Semua : Ampunilah kami ya Tuhan, dan layakkanlah kami untuk menikmati ibadah saat ini. Amin
 Pujian ”Saat Ku Renungkan”
Saat ku renungkan hidup bersama-Mu, seringkali ku melupakan-Mu
Ku berjalan sendiri seakan ku mampu, lalui tanpa kekuatan-Mu
Smakin berat beban hidupku, smakin kumenjauh dari-Mu
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu, Cinta yang ku dapat dari-Mu
Tlah teruji lalui rentangan sang waktu
Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku.
 Berita Anugerah : Yesaya 55:7-8
 Pujian NKB 34:3 (SetiaMu, Tuhanku, tiada bertara)
DamaiMu ‘Kau beri, dan pengampunan, dan rasa kuatir pun hilang lenyap,
kar’na ‘ku tahu pada masa mendatang: Tuhan temanku di t’rang dan gelap.
Reff SetiaMu Tuhanku, mengharu hatiku, setiap pagi bertambah jelas.
Yang ‘ku perlukan tetap ‘Kau berikan, sehingga akupun puas lelas.
 Petunjuk Hidup Baru : Amsal 16:2-9
 Pujian KJ 416:3 (Tersembunyi Ujung Jalan)
 Pelayanan Firman Tuhan : Mazmur 37:21-26
 Pujian : Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang, yang hidupnya berkenan kepada-Nya
Apabila ia jatuh tak sampai terg’letak, sbab Tuhan menopang tangan-Nya
Ref: Tangan-Nya, tangan-Nya, sbab Tuhan menopang tangan-Nya
Apabila ia jatuh tak sampai terg’letak, sbab Tuhan menopang tangan-Nya
 Doa Syukur dan Syafaat
 Persembahan : PKJ 146:1-3 (Bawa Persembahanmu)
1. Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan
dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Reff: Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.
2. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi
oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kau terima.
3. Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai
agar kerajaanNya makin nyatalah. Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.
 Pengakuan Iman Rasuli
 Pengutusan dan Berkat
PF : Tuhan selalu hadir. Terlihat atau tak terlihat, sesungguhnya Dia terus bekerja. Hingga bahkan apa yang tak tampak baik, bisa
dijadikan-Nya baik bagi kita.
J: Terasa atau tak terasa, sesungguhnya Dia terus beserta. Hingga tak ada langkah sendiri atau hati yang merasa sepi.
PF : Terakui atau tak terakui, sesungguhnya Dia terus mengasihi. Hingga tiada kesalahan tak terampuni atau keputusasaan tak terobati.
J: Sebab, Dia selalu hadir dan selalu dekat, pada setiap hati yang terus mengundang-Nya untuk menetap.
Semua : Bagian kita tinggal Percaya. Hanya percaya.
PF : Pulanglah dengan sejahtera dan lakukanlah Firman Tuhan dalam hidup kita setiap hari. Arahkanlah hati dan pikiranmu
kepada Tuhan, dan terimalah berkat-Nya : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau
dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
Engkau damai sekahtera dari saat ini sampai selama-lamanya.
J : Amin, Amin, Amin.
 Pujian Penutup : KJ 410:1,3 (Tenanglah kini hatiku) Pdt. Boya R. P. Djabu, S.Si-Teol
Liturgi Khusus lagu-Lagu Kidung Jemaat
Tata Ibadah Bulan Keluarga
Minggu, 16 Oktober 2022
Tema : “ Tuhan hadir di saat Sukses dan Gagal.”

 Lagu Pembuka : KJ 17:1,6


 Panggilan Beribadah : Mazmur 1:1-6 (Membaca berbalasan)
 Votum dan Salam
 Nats Pembimbing : Yeremia 29:11
 Pujian : KJ 417:1 (Serahkan Pada Tuhan)
 Litani Doa Pengakuan Dosa
Pel : Ya Tuhan, Saat kami merenungkan hidup ini, sungguh kami menyadari, betapa kami sering melupakan-Mu dalam
menjalani setiap tugas dan pekerjaan. Kami berjalan sendiri seolah-olah kami sudah mampu menjalani hari hidup, dengan
kekuatan kami sendiri.
Jem : Tiba pada waktunya, kami menemui bahwa beban hidup kami semakin berat, kami mulai mencari jalan keluar dengan cara
sendiri, yang menjadikan kami semakin jauh dari-Mu.
Pel : Ampunilah kami ya Tuhan, atas cara hidup kami yang sia-sia dan tidak berkenan dihadapan-Mu. Ampunilah kami atas
kesombongan diri, yang selalu merasa mampu berjalan tanpa Tuhan.
Jem : Ingatkanlah kami akan pengorbanan-Mu di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kami. Walau kami hidup penuh dosa,
namun selalu ada cinta yang tidak pernah berlalu yang kami dapatkan dari-Mu.
Semua : Ampunilah kami ya Tuhan, dan layakkanlah kami untuk menikmati ibadah saat ini. Amin
 Pujian KJ 26:2 (mampirlah dengar doaku)
 Berita Anugerah : Yesaya 55:7-8
 Pujian KJ 3:2 (Kami Puji dengan riang)
 Petunjuk Hidup Baru : Amsal 16:2-9
 Pujian KJ 416:3 (Tersembunyi Ujung Jalan)
 Pelayanan Firman Tuhan : Mazmur 37:21-26
 Pujian : KJ 50:1,2 (Sabda-Mu Abadi)
 Doa Syukur dan Syafaat
 Persembahan : KJ 288 :1-5 (Mari Puji Raja Sorga)
 Pengakuan Iman Rasuli
 Pengutusan dan Berkat
PF : Tuhan selalu hadir. Terlihat atau tak terlihat, sesungguhnya Dia terus bekerja. Hingga bahkan apa yang tak tampak baik, bisa
dijadikan-Nya baik bagi kita.
J: Terasa atau tak terasa, sesungguhnya Dia terus beserta. Hingga tak ada langkah sendiri atau hati yang merasa sepi.
PF : Terakui atau tak terakui, sesungguhnya Dia terus mengasihi. Hingga tiada kesalahan tak terampuni atau keputusasaan tak terobati.
J: Sebab, Dia selalu hadir dan selalu dekat, pada setiap hati yang terus mengundang-Nya untuk menetap.
Semua : Bagian kita tinggal Percaya. Hanya percaya.
PF : Pulanglah dengan sejahtera dan lakukanlah Firman Tuhan dalam hidup kita setiap hari. Arahkanlah hati dan pikiranmu
kepada Tuhan, dan terimalah berkat-Nya : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau
dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
Engkau damai sekahtera dari saat ini sampai selama-lamanya.
J : Amin, Amin, Amin.
 Pujian Penutup : KJ 410:1,3 (Tenanglah kini hatiku) Pdt. Boya R. P. Djabu, S.Si-Teol

Anda mungkin juga menyukai