Anda di halaman 1dari 6

Kalau rusak pergilah kebengkel

Mazmur 23:4

Pendahuluan
Ada seorang anak yang berambisi untuk menjadi jenderal angkatan darat. Anak ini pandai
dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk membawanya kemanapun ia mau.
Dia juga adalah anak yang taat kepada Tuhan dan sealu berdoa agar impiannya dapat
terwujud. Namun, sayang sekali apa yang didambakannya selama ini tidak terjadi. Dia
ditolak untuk bergabung dengan angkatan darat karena memiliki telapak kaki yang rata.
Dia berlulang kali berusaha namun selalu gagal. Anak ini kemudian merasa sangat kecewa
kepada Tuhan, ia merasa bahwa Tuhan tidak ada di pihaknya. Ia merasa Tuhan tidak adil
kepadanya. Ia menjalani hari-harinya dengan tidak lagi mengutamakan Tuhan dalam
kehidupannya.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah,
ia menjadi dokter dan bebrapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia
menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi di mana pasien tidak memiliki
kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli muda ini. Sekarang, semua
pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Setelah ia menjadi lebih tua, maka ia melatih para ahli bela lain yang bercita-cita tinggi
dengan tehknik beda barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu
hari, ia menutup matanya dan pergi menghadap Tuhan. Di situ, masih penuh dengan
kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doaya tidak perna dijawab, dan
Tuhan berkata: "Pandanglah ke langit anak-Ku, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan".

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk
bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk dalam angkatan darat dan menjadi
prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan
berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil
untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis
depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk
dikirim ke kaum keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang
tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun
engkau tidak setuju," Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan
kehidupannya, hari demi hari dan banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat
senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarga dan kehidupan baru yang telah
diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli beda.

Kemudian di antara para pasiennya, ie melihat anak laki-laki yang juga memiliki impian
untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat
bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang
dilakukannya. Hari ini anak itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat
menjadi jenderal setelah ahli beda itu menyelamatkan nyawanya.
Sampai di situ, ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia
mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alat-Nya untuk menyelamatkan
beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu.
Mungkin saat ini kita merasa Tuhan tidak ada dipihak kita, tapi harus kita pahami bahwa
bukan Tuhan yang menjauhi kita tapi kita yang justru menjauh dari Tuhan. Bahkan ketika
kita menemui kegagalan sekalipun, Tuhan tetap mengasihi kita dan punya banyak cara untuk
memulihkan kita ketika kita percaya dengan yakin kepada-Nya.

Mazmur 127:1 "Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga"

Isi :

Mengapa berjalan bersama Tuhan itu penting ?


1. Banyak Perlindungan

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan kita, tetapi Tuhan tahu apa yang akan
terjadi di depan kita, oleh sebab itu jika kita berjalan bersama dengan Tuhan, Dia mampu
melindungi kita. Disaat kita telah di pilih oleh Tuhan untuk melayani-Nya kita tidak akan
dapat menghindar dari panggilan itu, sekalipun kita memiliki kekurangan dan mencoba
menghindar dari panggilan itu, Tuhan selalu punya cara untuk menurunkan pertolongan-Nya,
Seperti Musa yang telah di pilih Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel, tetapi Musa
menggunakan berbagai cara untuk menghindar panggilan Tuhan itu, tetapi Tuhan juga punya
banyak cara untuk membuat Musa taat pada panggilan Tuhan itu. Apapun yang terjadi, ikut
saja dan berjalanlah bersama Tuhan, karena Tuhanlah sang pencipta. Tuhan mampu
melakukan semua hal dalam hidup kita. Dia mampu memberikan pertolongan karena Tuhan
tidak pernah kehabisan akal untuk menolong kita. Tuhan tidak akan pernah mengecewakan
kita, Yesus Putra-Nya yang Tunggal saja diberikan untuk menebus hidup kita, apalagi
perkara kecil dalam hidup kita, pasti Tuhan mampu menolong.

2. Berjalan bersama dengan Tuhan bukan Berarti tidak ada masalah.

Arti nya disaat berjalan bersama dengan Tuhan kita juga akan dihadapi dengan masalah,
tetapi dengan masalah yang di hadapi itulah, Tuhan ingin menunjukkan kepada kita bahwa
Dia mampu menyelesaikan setiap masalah, dan agar Nama Tuhan dapat di permuliakan.
Dengan masalah yang diijinkan terjadi dalam hidup kita juga, Tuhan ingin memproses dan
mengajarkan kita untuk dapat lebih dewasa secara rohani, Karena kedewasaan seseorang
akan dapat terlihat saat sedang menghadapi masalah.

Tuhan tidak meminta sesuatu yang kita punya, tetapi Tuhan meminta sesuatu yang tidak kita
punya. Karena Tuhan mampu membuat apa yang tidak ada menjadi ada, mujizat Tuhan
masih ada. Tuhan tidak hanya bertanggung jawab terhadap masa lalu dan masa kini, tetapi
Tuhan juga menjamin masa depan kita. karena Dia Allah yang tidak pernah meninggalkan
kita.
Tetaplah berjalan bersama Tuhan, karena tangan-Nya akan tetap senantiasa menjaga dan
melindungi, tidak peduli apapun yang sedang kita hadapi saat ini. Dia Tuhan yang tidak
pernah meninggalkan kita. Berjalan bersama Tuhan bukan berarti hidup kita tidak mengalami
masalah, karena dengan masalah Tuhan ingin mengajarkan kita untuk menjadi lebih dewasa
dalam hidup. Dan dengan masalah kita dapat tetap berteriak kepada Tuhan dan
mengandalkan Tuhan.

3 Cara Berjalan bersama Tuhan


1.Memahami Pengertian Dasar tentang Berjalan bersama Tuhan
memahami apa arti berjalan bersama Tuhan secara spiritual, mulailah dengan membayangkan
Anda sedang berjalan bersama seorang teman atau anggota keluarga Anda, lalu cobalah
mengartikan kata-kata tadi secara harfiah. Bertanyalah kepada diri sendiri bagaimana Anda
berinteraksi dengan orang yang menemani Anda, apa yang Anda harapkan dari orang ini,
bagaimana Anda berbicara dan bersikap kepadanya?
 Pada saat berjalan bersama seseorang, Anda berdua akan menuju ke arah yang sama.
Langkah Anda berdua sama cepat dan orang yang satu tidak akan meninggalkan
yang lainnya. Anda akan saling berbicara dan tetap memperhatikan satu sama lain.
Intinya, selalu ada keselarasan, kesatuan, dan kebersamaan di antara Anda berdua
selama perjalanan.
Di dalam Kitab Suci, ada beberapa kisah tentang laki-laki dan perempuan yang hidup taat
kepada Allah, tetapi agar dapat memahami apa artinya berjalan bersama Tuhan, carilah
contoh-contoh yang secara spesifik menggunakan frasa “berjalan bersama Allah.”
 Henokh adalah seorang laki-laki yang pertama kali disebut di dalam Kitab Suci
sebagai orang yang berjalan bersama Allah, dan oleh sebab itu, kisah tentang
Henokh menjadi contoh yang paling umum digunakan untuk menjelaskan konsep
ini. Dikutip dari Kitab Suci, "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga
ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-
anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima
tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah
diangkat oleh Allah." (Kejadian 5:22–24).
 Inti dari ayat di atas, Henokh selalu hidup dalam kebersamaan yang akrab dengan
Tuhan, sedemikian akrabnya sampai Tuhan mengangkat Henokh ke surga pada hari
terakhir hidupnya di dunia ini. Meskipun ayat ini tidak mengatakan bahwa setiap
orang yang berjalan bersama Tuhan akan diangkat ke surga tanpa harus menghadapi
kematian, ayat ini menegaskan bahwa hidup bersama Tuhan akan membuka jalan
yang menuju ke sana.

2. Bacalah Kitab Suci Pandangan Kristiani meyakini bahwa Kitab Suci adalah Sabda Allah.
Kitab Suci mungkin tidak memberikan petunjuk yang spesifik tentang arah kehidupan yang
Anda pilih, tetapi Kitab Suci memperlihatkan gambaran yang baik tentang apa yang Tuhan
inginkan bagi dan dari kehidupan manusia.
 Karena Tuhan tidak pernah meminta seseorang untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan Kitab Suci, Anda bisa mendapatkan bimbingan agar tidak salah
melangkah dengan berusaha mengerti semua yang diajarkan di dalam Kitab Suci.

3.Berdoalah. Doa akan membuat orang beriman tetap terhubung erat secara pribadi dengan
Tuhan. Doa ucapan syukur, pujian, dan doa permohonan semuanya baik. Hal yang terpenting
untuk didoakan adalah apa yang ada di dalam hati Anda sendiri.
 Pikirkan lagi cara Anda bersikap pada saat berjalan dengan seorang teman. Mungkin
kadang-kadang Anda berjalan sambil berdiam diri, tetapi biasanya Anda berdua akan
berbicara, tertawa, dan menangis bersama. Doa adalah cara orang beriman berbicara,
tertawa, dan menangis bersama Tuhan.

Bagaimana berjalan bersama Tuhan?


Berjalan bersama Tuhan artinya melangkah dalam iman dan persatuan dengan Tuhan
selama hidup Anda. Kemudian, yang terpenting, Anda akan berjalan ke arah yang benar
dengan selalu berfokus pada Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya.

Yohanes 15: 5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-
apa.
Di Ayat ini kristus berbicara mengenai Buah Yang dihasilkan murid muridnya ,Melalui
sebuah perumpaan mengenai pokok Anggur, Bahwa Yesus kristus adalah pokok Anggur
Yang Benar , dan ia mengambarkan sebagai perumpaan perumpamaan untuk menunjukan
kerendahan Hatinya

#1 BERJALAN BERSAMA TUHAN PERLU MENGEJAR DAN MENDAPATKAN


TUHAN
Mengejar dan mendapatkan Tuhan melalui: Sangkal diri, Pikul salib, dan Ikut Tuhan
Luk 9 : 23 (TB)
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Ini adalah bagian kita dalam mengikut Tuhan. Ingat apa yang diajarkan pada persekutuan dua
minggu lalu bahwa sangkal diri, pikul salib, itu BERKAT. Kenapa? Karena saat kita
melakukan hal ini, kita akan mendapatkan dan mengenal Tuhan! Bukankah itu lebih dari
“berkat” apapun?

#2 BERJALAN BERSAMA TUHAN HARUS SEIRAMA


Tuhan mempunyai irama-Nya. Bayangkan kalau kita tidak mengikuti iramanya Tuhan dan
mau memakai irama kita sendiri? Kita akan “ketinggalan”! Dan kalau begitu berarti kita tidak
“berjalan bersama” lagi.
Maz 37 : 23-24 (TB)
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.
Kata “menetapkan langkah” itu merujuk pada irama. Tuhan mau supaya langkah kita dan
langkah Tuhan itu sama, seirama. Bagaimana caranya supaya kita punya irama yang sama
dengan Tuhan?
Kita bisa membangun kebiasaan berjalan seirama dengan cara:

1. BERDOA

 Berbicara.

Berbicara itu tidak ada batasnya. Ada yang salah ketika kita berbicara sama Tuhan tapi
merasa takut, “Kira-kira Tuhan mau denger ga ya? Tuhan marah ga ya?”. Ketika kita sulit
cerita sama Tuhan atau ketika sosok Tuhan menyeramkan buat kita, coba cek hati kita.
Mungkin ada luka hati atau pola pikir yang salah sehingga kita takut sama Tuhan.

 Berseru (Yer 29 : 12-15)

Berseru artinya shout atau berteriak. Ketika kita mengalami masalah, berserulah pada Tuhan.
Ayat ini memberi janji pada kita bahwa ketika kita berseru, Tuhan mendengar. Selama kita
hidup, kita pasti berjumpa dengan masalah. Milikilah respon yang benar! Berserulah kepada
Tuhan! Akan ada kelepasan dan pemulihan ketika kita berseru.

 Mengalahkan musuh
 Membuka jalan (Kol 4 : 2-4)

Ini doa Paulus ketika dalam penjara. Doa mampu membuka pintu-pintu dan jalan yang
tertutup.

 Mengalirkan kuasa (Yak 5 : 14-16)

Doa yang lahir dari iman melahirkan kuasa yang nyata. Ini adalah janji Tuhan. Mari kita
menjadi pelaku firman dan mengalami hal ini! Jangan ragu-ragu, “Memangnya doa saya
berkuasa?” – ya doa kita berkuasa, bukan karena kita tetapi karena Tuhan, karena kita adalah
anak-anak-Nya maka kita memiliki kuasa.
Yoh 1 : 12 (TB)
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Hati-hati juga dengan perkataan kita karena saat kita berkata-kata (baik kepada diri sendiri
ataupun kepada orang lain), kita sedang berdoa.

 Dalam doa ada penyembahan, pengucapan syukur, pengakuan, dan permohonan (Mat
6 : 5-15)

Doa Bapa kami bukanlah “template” dalam artian kita mengulang-ngulang doa itu seperti
mantra. Yesus mengajar kita melalui doa ini bahwa dalam doa kita harusnya menyembah dan
memuliakan Tuhan, mengucap syukur serta mengakui dan mohon ampun jika ada dosa.
Penutup
Berjalan Bersama Tuhan berarti hidup yang bersedia dipimpin oleh Tuhan sehingga
hidupnya penuh damai sejahtera. Ada banyak orang merasa berjalan bersama Tuhan, tapi
tidak menyerahkan hidupnya dipimpin oleh Tuhan. Dia tetap berjalan sendiri menurut
kehendaknya. Sehingga hidupnya jauh dari damai sejahtera Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai