Anda di halaman 1dari 2

MENJAGA KESUCIAN HATI Ayat nats: Ams.

22: 10-12 Pendahuluan: Dalam pembacaan Alkitab yang sudah kita baca ini terambil dari sebuah nats yang terdiri dari tiga ayat namun satu tujuan yang sama. Tiga ayat yang memiliki maksud dan tujuan yang selaras demi kemuliaan Kerajaan Sorga. Dan tujuan ini menjadi sebuah tolak ukur apakah kita dapat belajar dari nats ini. Tujuan yang terlihat sederhana namun bermakna bagi kehidupan kita para pengikut Tuhan. Tak terelakkan pergolakan masalah terjadi dalam kehidupan kita, namun Alkitab ingin memberikan satu suguhan yang baru, yang tidak dapat disangkal oleh orang yang hidup di dunia ini, yaitu sebuah tujuan mulia yang dapat memuliakan nama Tuhan. Tiga ayat ini memberikan refleksi kepada kita untuk tidak menyikapi permasalahan dalam kehidupan dengan gegabah. Dan tiga ayat ini melakukannya dengan benar. Tujuan ketiga ayat ini ialah menjaga kesucian hati. Bukankah dunia ini selalu berpandangan bahwa setiap manusia harus menjaga kesucian diri. Baik itu pria maupun wanita harus menjaga kesucian diri. Atau kalau saya boleh bilang harus menjaga jasmani ini dari perzinahan, percabulan dan maksiat. Itukan yang selalu dicanangkan oleh setiap orang yang fanatik atas kesucian diri. Ada di media massa, seseorang yang menolak adanya goyangan ngebor inul daratista. Akan tetapi saudara-saudara, dia sendiri memiliki istri lebih dari satu. Ini memberikan contoh yang gamblang kepada setiap manusia bahwa seseorang ini tidak mengerti akan kesucian hati. Kesucian hati tidak timbul karena melakukan anti percabulan dan sejenisnya. Namun kesucian hati adalah pilihan yang harus ditegakkan dalam kehidupan kita. Kesucian hati tidak berbicara menentang percabulan dan lain sebagainya. Namun kesucian hati berbicara tentang bagaimana gaya hidup kita menangkis semua permasalahan yang ada dalam diri kita maupun di luar diri kita. Siapkah anda jika saya memberikan sebuah pernyataan bahwa Kesucian hati adalah jalan yang tidak hanya kita perlu pelajari. Akan tetapi kesucian hati adalah sebuah pelajaran yang harusnya semua orang harus pahami. Ada sebuah kapal yang berlayar di tengah-tengah lautan. Ketika kapal itu hampir mencapai daratan, terlihat ada sebuah badai di tengah-tengah antara kapal dan daratan. Apa yang harus dilakukan kapal itu? Apakah kapal itu harus menerjang saja badai itu? Atau ada satu hal yang menarik, ketika kapal itu menerjang saja badai itu, yang terjadi adalah kapal itu diombang-ambingkan dengan lautan. Lalu, apa yang harus dilakukan kapal itu? Seharusnya kapal itu sebelum berlayar, yang mengemudikan kapal itu haruslah orang yang mengerti betul apa itu badai. Yang mengemudikan kapal itu haruslah orang yang paham betul apa itu badai dan lautan. Jika tidak, badai yang akan berkuasa atas kapal itu. Jika pengemudi kapal itu paham akan badai, maka kapal itu akan menguasai badai itu. Begitulah kehidupan, setiap masalah haruskah kita terjang saja? Yesus berkata dalam Matius 7: 24 bahwa setiap orang yang mendengarkan perkataan Yesus dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana. Artinya bahwa setiap orang yang paham betul perkataan Yesus, maka ia adalah orang yang bijaksana. Alkitab tidak kurangkurang mencatat beribu-ribu permasalahan dalam kehidupan. Dan mari dengarkan saya, Alkitab selalu menjadi solusi atas permasalahanmu. Karena Alkitab adalah Firman Allah itu sendiri. Maka yang harus kita lakukan, pahami dahulu permasalahanmu dengan dengar-dengaran akan Firman Tuhan. Saya masuk dalam inti khotbah, nats kita pada saat ini ingin menceritakan ada tiga hal yang harus kita pahami untuk menjaga kesucian hati. 1. Untuk dapat menjaga kesucian hati kita. Maka kita haruslah jangan ikut dalam sebuah pencemoohan (ayat 10). Apa itu cemooh? Cemooh dapat berbicara tentang merendahkan orang lain. Yesus berkata kepada orang-orang farisi yang mencemooh wanita pelacur yang ketahuan berzinah dan ingin menghakiminya, jikalau dosa orang farisi ini tidak lebih besar dari wanita pelacur ini, bolehlah melempar batu pertama kali. Akan tetapi semua orang-orang farisi pergi. Kisah ini memberikan sebuah pelajaran bagi kita untuk tidak merendahkan orang lain walaupun faktanya memang rendahlah orang itu. Karena kesucian hatimu telah rusak atas tindakanmu. Setiap pertengkaran faktanya adalah timbul dari merendahkan antara satu sama lainnya. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mulailah saat ini untuk berusaha tidak menjadi pencemooh. Sifat mencemooh adalah sifat yang menunjukkan secara tidak langsung bahwa si pencemooh lebih besar kedudukannya daripada yang dicemooh. Namun pemikiran itu salah, karena orang yang mencemooh malah menjadikan yang dicemooh lebih baik daripada si pencemooh itu sendiri. Mari lihat sejarah dari orang-orang yang besar saat ini. Ambillah contoh dari kehidupan daud, sebelum daud menghadapi goliat, daud dicemooh oleh saudara-saudaranya sendiri. Bahkan saat berhadapan dengan goliatpun daud dicemooh habis-habisan. Namun semua orang itu belum tahu kalau mereka merusak hati mereka sendiri. Dari kehidupan daud, mari kita beralih ke kehidupan Yesus, Yesus tidak pernah marah atas segala yang dilakukan orang

farisi terhadap dia. Sikap orang farisi yang merendahkan Yesus tidaklah digubris oleh Yesus. Lalu apa alasan Yesus marah terhadap orang farisi? Yesus marah karena orang farisi hanya pintar beribadah namun kehidupannya tidak mencerminkan ibadah yang telah dilakukan oleh orang farisi. Kemunafikan orang farisilah yang ditentang oleh Yesus. Mereka melarang Yesus dan murid-muridnya untuk melakukan yang tidak boleh dilakukan di hari sabat karena tidak menghargai hari sabat itu. Akan tetapi alkitab mencatat, orang farisipun melakukan semua ibadahnya itu di hari sabat agar semua orang menaruh hormat kepadanya bukan kepada Tuhan yang mendirikan hari sabat itu sendiri. Bukankah itu juga berbicara hati antara Yesus dan orang Farisi. Sampai saat ini anda mengerti pemberitaan FirmanTuhan ini? Mari kita lanjutkan ke hal yang kedua. 2. Untuk dapat menjaga kesucian hati kita. Maka kita haruslah menjadi orang yang mawas diri dan baik dalam tutur kata (ayat 11). Alkitab mencatat dalam sebuah kisah Yesus, apa yang keluar dari mulut itulah yang ada dalam dasar hati. Saat saya renungkan Firman ini, saya mendapatkan pewahyuan agar saya belajar untuk mawas diri dan harus dapat mengatur mulut saya. Bukankah selama ini juga semua orang yang selalu banyak bicara, selalu orang itulah yang didapati memiliki banyak kesalahan? Coba pikirkan jika memang seseorang yang salah pasti akan berusaha mencari cara agar dia menjadi benar. Karena dia butuh pembenaran maka dia mengumbar perkataan-perkataan. Jika orang yang benar, maka sebenarnya ia tidak perlu berkata-kata, maka waktulah yang akan membuktikannya. Kebenaran selalu pasti dari Tuhan. Amin? Maka jika kebenaran itu selalu disalahkan, maka Tuhan akan melakukan pembenarannya menurut cara Tuhan. Yang sampai saat ini saya sering acapkali temukan, Tuhan menyatakan kebenarannya melalui waktu. Waktu yang membuktikan, ada Hamba Tuhan yang menutupi kesalahannya pada akhirnya kesalahannya itu juga terungkap. Waktu tidak dapat dihentikan. Waktu adalah senjata pamungkas untuk membuktikan kebenaran. Maka dari itu, saat kita melakukan segala aktifitas kita sehari-hari, landasi itu dengan mawas diri. Jika tidak, kita tidak akan menjaga hati kita, pikiran kita dan jiwa kita bahkan roh kita dari perbuatanperbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Apakah itu menjadi keinginan kita? Tentu kita tidak mau. Setiap hari, kita dipertemukan oleh sebuah pilihan yang menantang kita untuk tidak mawas diri. Banyak kasus pelecehan seksual itu karena tidak mawas diri. Hati mereka telah rusak dan hancur karena mereka mementingkan pilihan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Puji Tuhan kita terus diingatkan akan Firman Tuhan untuk mawas diri. Saat saya mempersiapkan khotbah ini, saya menemukan kebenaran bahwa orang yang mawas diri akan menjadi orang yang lebih dari pemenang. Yusuf saat dihasut untuk melakukan zinah dengan istri potifar, dia lari. Karena dia mawas diri. 3. Untuk dapat menjaga kesucian hati kita. Maka kita haruslah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan sepenuhnya. Berbicara tentang menaruh kepercayaan kepada Tuhan, mari kita kembalikan kepada kita masingmasing. Saat saya melontarkan kata percaya, apa yang menjadi pandangan anda terhadap kata percaya itu sendiri? Pasti berbeda-beda, karena ada orang yang percaya yang hanya percaya saja tanpa melakukannya. Ada yang percaya kepada Tuhan sehingga dalam kehidupannya semua dipercayakan kepada Tuhan. Akan tetapi mari kita lihat arti sebenarnya apa percaya yang dimaksud dalam ayat 12. Rupanya percayakan segala sesuatu itu tidak gampang bagi yang belum mengetahui konsep percaya yang benar. Jika mau mengerti konsep percaya yang benar, mari kita baca sekali lagi ayat 12. Ayat ini menerangkan semuanya tentang konsep percaya yang benar. Mata Tuhan mengetahui pengetahuan. Kata pengetahuan adalah mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi di masa lampau, yang sedang terjadi di masa sekarang dan yang akan terjadi di masa mendatang. Dan itu sebuah kebenaran bahwa jika kita menaruh kepercayaan dengan yang memiliki pengetahuan ini, maka esok segala sesuatu akan terjadi seturut kemuliaan dan kebesaran Tuhan. Siapa yang berada di kebaktian ini yang mau mempercayakan kepada sumber kedamaian yang ada di dunia ini? Itulah yang seharusnya diketahui oleh semua orang. Dan selanjutnya ada kalimat bahwa perkataan sang pengkhianat akan digagalkan oleh Tuhan. Artinya segala celaka akan dihindarkan oleh Tuhan. Akan tetapi, percayakan dahulu hidupmu kepada Tuhan. Jika tidak mempercayai sepenuhnya kepada Tuhan, maka rusaklah hatimu. Kesucian hatimu tidak dapat dijaga. Semua orang mencemaskan hari esoknya, itu juga sebuah indikasi kalau hatinya telah rusak. Marilah kita sebagai umat Tuhan. Kita memuliakan nama Tuhan dengan hidup kita. Salah satunya, menjaga kesucian hati. Terakhir namun tidak kalah penting, sebelum saya akhiri Firman Tuhan ini. Hiduplah memuliakan Tuhan dengan salah satunya menjaga kesucian hati masing-masing. Karena kasih Allah akan berada dalam kehidupan kita selama ini. Bahkan sampai Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Amin. Saya berdoa kiranya Firman Tuhan ini tidak hanya hadir dalam kehidupan anda namun anda bisa menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan ini. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Anda mungkin juga menyukai