Anda di halaman 1dari 3

Dalam kehidupan sehari-hari kita semua pasti sering dihadapkan dengan banyak

kejadian, kejadian yang kadang kesabaran kita diuji di sana. Setiap manusia pasti punya
ketakutan hanya saja, kita perlu belajar untuk mengolah rasa, mengolah rasa takut, menjadi
keberanian, rasa sedih menjadi bahagia, rasa tidak mampu menjadi mampu.Bagaimana cara
kita bisa melakukan itu? Untuk itu maka kita perlu terlebih dahulu mengenal siapa itu Allah,
sebab Allah lah yang memberi kita kemampuan, kesanggupan, dalam segala hal. Ketika kita
mengenal Allah, tahu Allah, maka yang akan kita dapatkan adalah ketenangan batin, jika kita
mengingat Allah, Allah akan mengingat kita balik. Kebanyakan dari kita baru ingat Allah
kalau ada di situasi sedih, gagal, kecewa dan lain sebagainya, itu pun yang kita katakan hanya
keluhan “ Ya Allah, kenapa harus aku? Apa salahku Ya Allah?”. Namun pada saat kita
bahagia, adakah Allah di situ? Adakah Allah dalam perasaan itu? Jangan-jangan kita hanya
melibatkan Allah kalau ada butuhnya aja, maka mendekatkan diri kepada Allah adalah hal
yang penting untuk kita merasa yakin jika Allah selalu bersama kita. Kalau kita tahu dan
benar-benar yakin jika Allah selalu bersama kita, maka tidak ada lagi yang menjadi
kekhawatiran ataupun bebah di hidup kita.
Allah selalu senang kalau kita bergantung kepada-Nya, meminta hanya kepada-Nya
dan bersandar hanya kepada-Nya. Kalau mau dijabarkan maksud dari Allah ada bersama kita
itu sangat luas sekali. Allah ada disaat kita sehat, maupun sakit.Allah ada disaat kita senang,
maupun susah. Allah ada disaat kita bahagia, ataupun sedih. Allah ada disaat kita bisa,
maupun gak bisa. Allah ada disaat kita kuat, ataupun lemah. Pertanyaanya adalah adakah kita
untuk Allah? Sudahkah kita menyediakan waktu untuk bersama Allah? Atau yang lebih
mendasar lagi, bagaimana cara kita berkenalan atau mendekatkan diri kepada Allah?
Setiap orang punya caranya sendiri-sendiri dalam melakukan apapun termasuk
bagaimana cara mereka mendekatkan diri kepada tuhannya, dan yang aku tulis di sini
merupakan cara aku dan pengalaman pribadi ku. Jujur aku sendiri pun masih harus banyak
belajar karena masih sangat jauh dari kata baik apalagi sempurna. Aku yang dulu kurang
begitu mengenal tuhanku sendiri sekarang mulai mengenal dan merasa lebih dekat dengan
Allah dengan cara ku. Dan tulisanku di sini juga banyak terinspirasi dari buku-buku islami
yang pernah aku baca.
Jika kita membahas alam semesta, apa yang akan muncul di benak kita? Luas kah?
Indah kah? Atau apa? Yang paling pertama yang harus dilakukan unruk mendekatkan diri
kepada Allah adalah kita harus mengakui kebesaran dan keagungan-Nya. Biasakan jika kita
melihat sesuatu yang indah di alam semesta ini maka itu adalah ciptaan Allah. Seperti
gunung-gunung yang sangat besar dan tinggi, lautan yang sangat luas pun langit yang sangat
cerah. Dengan mengingat bahwa Allah adalah pencipta itu semua, maka kita akan sadar
dengan kekuatan dan kebesaran Allah yang sangat luar biasa dan itu akan menjadi pondasi
pertama keimanan kita kepada Allah.
Seorang muslim yang beragama islam maka harus mengakui bahwa tuhan kita satu
yaitu Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Selain mengenal Allah,
penting juga bagi kita untuk mengenal Nabi Muhammad SAW. Agama islam tidak secara
langsung menjadi agama yang besar dan dipercayai banyak orang, tapi sangat banyak cobaan
dan rintangan yang dilalui pada zaman nabi Muhammad dan para sahabat nabi yang Masya-
Allah keimanan di hati mereka tidak perlu diragukan lagi, mereka tidak takut apapun kecuali
Allah. Perjuangan dan keberanian mereka membela agama islam sangat luar biasa. Dan
mu’jizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad bukanlah dongeng semata. Banyak
sekali sumber yang bisa kita cari untuk mengetahui kisah nabi dan para sahabatnya. Bisa dari
buku-buku sirah nabawiyyah, film-film bertema sejarah islam dan juga ceramah-ceramah
para ulama.
Dengan mempelajari kisah-kisah Nabi Muhammad dan para sahabat dan sahabiyat
nabi banyak sekali pelajaran yang bisa kita dapatkan bukan hanya tentang agama islam tapi
juga tentang kehidupan dan bersosialisasi, mulai dari hal kecil seperti meminum air sampai
dengan mengelola sebuah negara semua diajarkan pada saat itu. Dan jika kita sudah paham
dengan kekuatan Allah dalam mengatur kehidupan manusia di muka bumi ini, maka akan
muncul perasaan takut kepada Allah. Maksud dari takut di sini adalah takut untuk melakukan
maksiat setelah tau bisa saja ada azab yang langsung diberikan kepada kita. Dengan adanya
perasaan takut tersebut akan membuat kita berpikir lagi dalam melakukan hal-hal di hidup ini
dan akan lebih sering bagi kita untuk mengingat Allah.
Terakhir adalah berdoa dan bersyukur. Salah satu hal yang paling aku yakini di dunia
ini adalah kekuatan sebuah doa. Allah yang maha bijaksana telah memberikan kita
kemudahan dalam banyak hal, termasuk berkomunikasi langsung dengan-Nya, yaitu dengan
berdoa. Allah senang kepada orang yang meminta dan berdoa hanya kepada-Nya karena itu
janganlah kita ragu untuk berdoa. Jangan kita berpikir kalau kita masih banyak kekurangan
dan kelalaian kepada Allah jadi kita sungkan dan tidak mau berdoa. Berdoalah sebanyak
mungkin, memintalah sebanyak mungkin selagi itu adalah hal yang baik, kita tidak tahu doa
mana yang akan dikabulkan lebih dulu oleh Allah. “laa hawla wala quwwata illa billahil
aliyyil adzhiim” Tidak ada daya dan kemampuan kecuali dengan pertolongan Allah, kalimat
ini merupakan kalimat yang luar biasa yang jika kita paham maknanya akan membuat kita
lebih mencintai dan dicintai oleh Allah. Kalimat tadi dan doa seakan menjadi pintu untuk kita
berjalan ke masa depan kita yang lebih baik. Bagaimanapun mustahilnya sebuah doa, ingat,
mustahil itu ukuran manusia. Sudah pasti tidak ada yang mustahil buat Allah SWT. Makin
banyak berdoa maka makin banyak kesempatan pintu yang bisa kita lewati dan kalau kita
berhasil masuk kedalam pintu tersebut akan ada perasaan bahagia dan bersyukur yang lebih
dan lebih dan lebih lagi. Apa pun yang datangnya dari Allah, kembalikan lagi aja ke Allah.
Entah itu kesusahan, kesenangan, kesedihan, kenikmatan, perasaan, keadaan dan lain-lain.
dengan cara bersyukur.
Ketika kita menempatkan Allah paling depan, percayalah Allah pun akan
menempatkan segala sesuatunya terdepan juga. Tentu saja masih sangat banyak hal yang bisa
dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah selain dari yang aku tulis sebelumnya,
seperti solat, berdzikir, membaca Al-Quran, membaca shalawat dan lain sebagainya, dan
semuanya butuh proses. Ketika kita sudah mampu melewati langkah demi langkah sebuah
proses, Allah pasti menggantikannya berkali-kali lipat, jadi jangan lupa untuk diamalkan ya
😊
Berbahagialah, ketika kita punya Allah. Yang maha menerima, maha bijaksana, maha
pengasih, maha penyayang, maha pemberi balasan, tapi juga maha pengampun. Hidup itu
soal proses, perjalanan, pengalaman. Makin besar usaha, makin besar pula hasilnya.

- laa hawla wala quwwata illa billahil aliyyil adzhiim –


- Tidak ada daya dan kemampuan kecuali dengan
pertolongan Allah –

Tita Trianita
NIM : 21416273201040
Penulis lahir di Bogor, 22 Agustus 2001. Saat ini penulis tercatat
sebagai mahasiswi di Universitas Buana Perjuangan, Karawang,
jurusan Psikologi. Penulis ikut tergerak menyumbangkan
tulisannya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas segala
berkah dan hidayah yang selalu diberikan, serta penulis ingin
membagikan pengalaman pribadi bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah agar bisa
sedikit memotivasi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai