Anda di halaman 1dari 1

Nama: Fania Triwidyanti Subagio

NIM: 2110026004
Fakultas: Kedokteran
Prodi: Kedokteran Gigi
Refleksi Kritis
Berdasarkan Dokumen Gerejawi Dei Verbum, sebagai seorang mahasiswa saya
mungkin menjalankan kehidupan saya dengan kurang baik, sering kali saya merasa bahwa saya
tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada saya, bahkan saya sering bertanya tanya
didalam doa, “Tuhan mengapa saya seperti ini?” dan tanpa saya ketahui ternyata Tuhan itu
adil, Tuhan bahkan rela menyerahkan dirinya untuk menebus dosa dari umat manusia. Sering
kali kita merasa hidup kita sulit, bahkan saya sendiri merasa, mengapa kehidupan saya sesusah
ini? Mengapa Tuhan tidak mempermudah segala urusan saya? Namun setelah saya membaca
Dokumen Gerejawi Dei Verbum, saya menyadari bahwa Tuhan banyak sekali memberikan
wahyu kepada kita. Saya juga merasa banyak sekali wahyu yang Tuhan berikan, seperti saat
saya ujian, saya diberi kemudahan sehingga nilai ujian saya bisa mendapatkan nilai yang baik.

Terkadang saya bertanya dalam hati, sebenernya wahyu Tuhan itu seperti apa? Apakah
wahyu dari Tuhan itu memang ada? Ternyata memang ada. Kepada Allah yang menyampaikan
wahyu manusia wajib menyatakan "ketaatan iman" Demikianlah manusia dengan bebas
menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan "kepatuhan akal budi
serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyu. Tuhan tidak pernah
membiarkan saya untuk kesusahan, dibalik kesusahan yang saya alami pasti ada saja wahyu
yang saya dapatkan. Kunci dari mewahyu adalah iman kita, bagaimana kita taat akan iman.
Dengan adanya berkat wahyu Allah itulah “segala, yang dalam hal-hal ilahi sebetulnya tidak
mustahil diketahui oleh akalbudi manusia, dalam keadaan umat manusia sekarang dapat
diketahui oleh semua dengan mudah, dengan kepastian yang teguh dan tanpa tercampuri
kekeliruan mana pun juga”

Saya sebagai umat manusia juga merasa bahwa saya perlu meneruskan wahyu Tuhan
kepada orang orang disekitar kita. Kita juga bisa mewartakan kerajaan Allah kepada sesama
kita. Misalnya banyak membantu sesame kita yang memerlukan pertolongan, berusaha berbuat
baik kepada siapapun.

Anda mungkin juga menyukai