Anda di halaman 1dari 5

2016

Makalah Akhir

Etika
Andreas Alvaro VAlentino (24416091)
Selama 5 bulan terakhir ini belajar etika, saya banyak mendapat pelajaran penting dan
sangat bermanfaat untuk kedepannya. Dahulu sebelum saya mendapat pelajaran etika, saya
adalah pribadi yang ambisius dan sering kali mengikuti keinginan diri sendiri (tidak mau
mengikuti kehendak Tuhan). Saya sering bertanya – tanya mengapa hidup saya selalu di
landa pergumulan yang sangat berat. Dan mengapa saya selalu saja tidak bisa mencapai apa
yang saya inginkan atau kehendaki. Saya sering kecewa akan Tuhan. Saya menganggap
bahwa Tuhan tidak mengerti dan mendengar doa – doa saya.

Tetapi setelah saya mendalami pelajaran etika ini, saya belajar banyak akan pelajaran
pelajaran di kehidupan ini. Saya menjadi sadar bahwa hidup ini Tuhan sudah rancang ke
depannya. Segala sesuatu yang terjadi di hidup ini baik itu suka maupun duka, itu semua
Tuhan izinkan terjadi karna ada maksud dan tujuan dari Tuhan.

Saya belajar bahwa segala yang terjadi di kehidupan ini, kita harus memandang dari
kacamata Tuhan, bukan kacamata kita sebagai manusia. Jika kita hanya memandang dari
kacamata kita sendiri, yang ada hanyalah perasaan kedagingan kita yang selalu merasa
kurang puas, tidak terima, dan selalu menyalahkan Tuhan. Padahal maksud Tuhan bukanlah
seperti itu.

Saat membaca buku “Dirancang Bagi Kemuliaan” saya belajar bahwa kita diciptakan
sebagai gambar dan rupa Allah yang baik. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain. Dan kita sebagai manusia yang di anugrahi akal
budi dan pikiran, tahu membedakan yang baik dan buruk, sudah sepatutnya kita hidup
melakukan yang terbaik. Tuhan telah memberikan kita yang terbaik, maka kita juga harus
memberikan kepada-Nya yang terbaik juga sebagai anak-Nya.

Selain itu saya pun menjadi lebih mengerti bahwa tujuan utama di hidup ini adalah
memuji dan memuliakan Tuhan. Saya menjadi mengerti mengapa memuliakan Tuhan ini
sangatlah penting. Saya sadar bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara dan
titipan dari Tuhan. Harta, kekayaaan, jabatan, pekerjaan, pasangan hidup, anak dan lain-lain.
Itu semua Tuhan yang beri, oleh karena kemurahan Tuhan. Apa yang Tuhan beri, sewaktu –
waktu dapat Tuhan ambil kembali juga. Kita manusia tidak bisa apa – apa. Kita tidak bisa
melawan kehendak Tuhan atau keputusan Tuhan.

Itulah mengapa kita hidup untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Karena jika bukan
dari Tuhan, kemana lagi kita akan menyembah dan memohon akan tuntunan dan penyertaan
Tuhan di hidup kita ? Apakah ke sesame manusia ? manusia bisa apa ? hanya Tuhan lah satu
– satunya penolong hidup kita. Hal lainnya yang saya belajar adalah jika kita hidup untuk
memuliakan nama Tuhan maka kita juga harus turut menjaga dan memelihara segala yang
Tuhan telah beri di hidup kita. Terlebih lagi akan tubuh kita sendiri. Anak remaja zaman
sekarang pada umumnya sering penasaran dan ingin mencoba – coba akan hal baru dan
setelah itu terjerumus kedalam hal – hal duniawi. Rokok, narkoba, miras, sex bebas,
pornografi & mastrubasi dsb.

Hal – hal tersebut dapat merusak citra diri kita sebagai anak Allah. Itu sama saja
dengan merusak diri kita sendiri yang telah Tuhan ciptakan sebaik mungkin. Sama saja kita
tidak bisa menjaga dan memelihara pemberian Tuhan. Dan pada akhirnya kita hanya menyia-
nyiakan berkat dan anugrah yang Tuhan beri.

Saya senang bahwa materi – materi etika ini mencakup hal-hal yang sangat kritis
terlebih khususnya bagi para anak muda. Hal ini membuat kita dapat berpikir jernih dan jauh
terlebih dahulu sebelum kita mengambil keputusan. Selain itu saya juga belajar bagaimana
kita sebagai anak muda dalam memilih dan menentukan pasangan hidup. Hal ini tentu
sangatlah penting, karena akan berlanjut ke jenjang yang berikutnya yaitu pernikahan. Dalam
memilih pasangan kita tidak bisa hanya melihat “tampangnya” saja atau fisiknya saja. Dalam
memilih pasangan kita harus mengetahui secara mendalam bibit, bebet, bobotnya. Seluk
beluk dan latar belakangnya juga kita harus tahu.

Hal ini bertujuan agar kita tahu apakah kita telah siap melangkah ke jenjang
pernikahan atau tidak ? apakah kita siap hidup berdampingan seumur hidup dengan pasangan
kita? Apakah kita siap menerima keluarga dia? Apakah kita siap menerima segala
kekurangannya ? Apakah keluarga kita juga dapat menerima dia ? hal ini perlu di
pertimbangkan matang – matang agar tidak ada kata penyesalan pada akhirnya.

Semua hal yang telah saya dapatkan itu akan saya jadikan bekal untuk menata masa
depan saya, terutama dalam mencapai target – target di dalam hidup saya. Dalam jangka
pendek ini di masa perkuliahan, target saya adalah dapat memaksimalkan nilai saya yaitu
dengan belajar bersungguh – sungguh dan terus berdoa minta penyertaan Tuhan. Saya harus
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap pergumulan, godaan dan cobaan di dunia
perkuliahan ini. Setelah saya lulus, jika Tuhan berkenan saya ingin bekerja di tempat yang
saya inginkan. Jika Tuhan mengizinkan saya ingin bekerja di perusahaan minyak asing atau
pabrik pesawat terbang. Membalas semua usaha dan kebaikan kedua orangtua saya yang
sudah membesarkan saya hingga saat ini.
Tapi balik lagi, itu semua hanyalah rencana saya. Yang menentukan adalah Tuhan.
Yang memberi adalah Tuhan. Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi di dalam hidup saya.
Saya percaya Tuhan akan memberikan tempat yang terbaik dan cocok bagi saya. Dan semua
itu ada maksud Tuhan. Untuk sekarang ini saya hanya bisa terus berusaha belajar dan berdoa
sebaik mungkin dan biarlah kehendak Tuhan yang bekerja di kehidupan saya.

Demikian refleksi makalah akhir saya, saya sangat berterimakasih sekali atas
pengajaran bapak selama kurang lebih 5 bulan ini. Hal – hal yang bapak ajarkan sangatlah
berguna bagi saya dan merubah cara pandang saya akan hidup ini. Kurang lebih nya mohon
maaf. Tuhan Yesus Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai