Email : tasyagintoee99@gmail.com
Abstrak : This journal examines the ethics of seeking a biblical life partner. The aim of this
research is to provide new understanding to Christian young people regarding looking for a
life partner according to the Bible, so that Christian young people do not make mistakes in
choosing a life partner. There are various kinds of findings that the author has obtained,
namely from the many Christian young people who have found a life partner up to the level
of marriage, but there are quite a few who have not or even no longer want to look for a life
partner with various kinds of perceptions that influence absolute decision making. Ethics in
this case also helps young people to be able to choose a life partner who is in accordance
with the Bible or God’s Word. The findings in this research help young Christians who are
Abstrak: Jurnal ini mengkaji tentang etika mencari pasangan hidup yang alkitabia. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman baru kepada pemuda-pemudi kristen
Kristen tidak salah dalam memili pasangan hidup. Ada berbagai macam temuan yang
penulis dapatkan, yaitu dari sekian banyak pemuda-pemudi kristen yang mendapat
pasangan hidup sampai ke jenjang pernikahan tetapi tidak sedikit pula yang belum bahkan
sudah tidak mau lagi mencari pasangan hidup dengan berbagai macam persepsi yang
mempengaruhi pengambilan keputusan yang mutlak. Etika dalam hal ini juga membantu
pemuda-pemudi untuk bisa memili pasangan hidup yang sesuai dengan Alkitab atau
Firman Allah. Temuan dalam penilitian ini membantu pemuda-pemudi Kristen yang
berpasangan merupakan sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah dan itu perluh di hargai.
Oleh karenanya dalam mencari Pasangan Hidup yang Alkitabiah alangkah lebih baik
menggunakan Etika. Etika dalam mencari pasangam hidup sangat penting,agar bernilai
ibadah, sehingga ketika masuk ke hubungan yang lebih serius dalam hal ini berrumah
Jodoh atau pasangan hidup merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap
makhluk hidup. Manusia sebagai makhluk sosial yang pada dasarnya tidak bisa hidup
tanpa orang lain yang membutuhkan manusia lain sebagai pendukung dan penolongnya
tentunya sangat menginginkan pasangan hidup. Pasangan hidup yang dimaksut disini
adalah laki-laki dan perempuan yang saling bertemu ketika telah berdamai dengan diri
sendiri dan siap menjalani hubungan seumur hidup. Setiap orang memiliki kriteria
tersendiri di dalam memilih calon pasangan hidup. Ada yang berdasarkan bentuk tubuh
yang proporsional dan aduhai. Ada yang berdasarkan wajah ganteng dan cantik. Ada
yang berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan dan status sosial. Ada yang berdasarkan
profesi dan lain sebagainya. Berbagai kriteria orang dalam mencari pasangan hidup
menunjukkan bahwa setiap orang mempunyi keinginan dan mimpi untuk mendapatkan
calon pasangan hidup yang ideal. Apakah salah apabila seseorang memiliki keinganan
dan mimpi untuk mendapatkan calon pasangan hidup yang ideal? Jawabannya tentu
saja tidak. Bagaimanapun manusia adalah makhluk yang diberi kehendak bebas (free
will) meskipun kehendak bebas yang dimaksud adalah kehendak bebas yang
bertanggung jawab dan sesuai koridornya Allah. Sah-sah saja memiliki keinginan dan
mimpi mendapatkan calon pasangan hidup yang ideal. Namun ideal bagi manusia
belum tentu ideal bagi Tuhan. Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan
Allah, dan menjadikan manusia sebagai ciptaan yang paling spesial dan mulia yang
Allah ciptakan diantara ciptaan Allah yang lain. Maka benar atau salah dalam
kehidupan harus ditentukan oleh rancangan Tuhan semula. Banyak pemuda Kristen
yang salah dalam mencari dan menentukan pasangan hidup oleh karena itu perlu
konsep yang benar dalam mengambil keputusan dalam hal memilih siapa yang menjadi
suami atau isterinya. Itulah sebabnya peneliti ingin melihat bagaimana konsep yang
benar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengertian ini
adalah sebagai berikut; Untuk mengetahui tujuan dari berpacaran; Untuk mengetahui
Kejadian 6:2, “maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa
Pertama, memilih pasangan hidup tidak berlainan iman. Anak-anak Allah mencari
pasangan hidup dengan anak-anak Allah. Anak-anak dunia mencari pasangan hidup
dengan anak-anak dunia. Apabila anak-anak Allah mencari pasangan hidup dengan
anak-anak dunia, maka bersiaplah salah satu dari mereka meninggalkan statusnya.
demi gesekan sampai akhirnya muncul api besar yang menghanguskan. Mungkin ada
anak-anak Allah yang berkata, “Aku akan menjadi terang bagi anak-anak manusia
tersebut!”. Namun faktanya, banyak anak-anak manusia yang menjadi “terang” bagi
anak-anak Allah. Jika demikian, orang tersebut sudah mempertaruhkan masa depannya.
Kedua, memilih pasangan hidup tidak berdasarkan daya tarik fisik. Penampilan fisik
memang perlu bagi sebagian orang tetapi jangan menilai seseorang dari penampilan
fisik karena penampilan fisik atau penampilan luar yang memukau dan wah seringkali
menipu.
Ketiga, memilih pasangan hidup tidak asal-asalan apalagi karena faktor kefefet sehingga
siapa saja diterima tanpa ada unsur seleksi, Perlu pertimbangan yang panjang dan
hanya satu kali. Salah memilih berarti masuk dalam penderitaan yang berkepanjangan.
Keempat, memilih pasangan hidup tidak berdasarkan perasaan (emosi) dan keinginan
pribadi. Banyak orang Kristen memilih pasangan hidup berdasarkan apa yang mereka
rasakan dan apa yang mereka inginkan, bukan apa yang Allah rasakan dan Allah
kehendaki.
Kriteria pasangan hidup : Faktor Ibadah satu iman. Calon pasangan itu harus seiman.
Apakh dia memiliki kematangan rohani yang setara dengan arti pentingnya Tuhan
dalam kehidupannya? Dia boleh berkata bahwa dia seorang Kristen, tetapi jika dia tidak
peduli dengan Tuhan, itu berati dia tidak matang secara rohani. Kita juga harus
Kalau dia tidak rela berkorban, perhitungan sekali dengan pekerjaan Tuhan, Berarti dia
Faktor Cinta. Apakah dia mencintai saya atau hanya membutuhkan saya? Apakah dia
mengutamakan kepentingan saya diatas kepentingan orang lain? Apakah kita menjadi
yang paling penting dalam hidupnya setelah Tuhan? Jadi faktor cinta ini penting sekali.
Respek. Apakah dia menghargai saya ataukah dia hanya memanfaatkan saya? Apakah
dia memikirkan pertimbangan saya sewaktu saya mengemukakan pendapat ataukah dia
justru mempertanyakan dan meragukan terus menerus pertimbangan saya? Kalau itu
yang terjadi, dia memang kurang menghargai. Berikutnya, apakah , masa lalu, dan masa
depan saya apa adanya. Selain itu, seberapa jauhkan dia berani mengabaikan pikiran,
pendapat atau perasaan saya? Jika dia menghargai saya tidak seharusnya dia
mengabaikan pikiran saya. Apakah dia mengagumi saya? Perasaan kagum juga adalah
cikal bakal respek terhadap saya. Penghargaan ini berhubingan dengan rasa hormat dari
kedua pihak.
menunjukkan bahwa dia tidak percaya pada kita, padahal kita tidak berbuat apa-apa.
mempercayai pertimbangan kita atau dapatkah dia mempercayai saya dalam hubungan
dengan lawan jenis? Dia tidak terus-terusan cemburu tetapi dia percaya bahwa kita bisa
menjaga diri dengan baik. Sering kali orang mengatakan bahwa dia cemburu karena dia
sangat mengasihi kita. Dia cemburu ketika kita sedang bersama orang lain bukan karena
tidak percaya, melainkan karena dia mencintai kita. Sudah tentu kita harus introspeksi
diri. Kalau kita memang mempunyai latar belakang gonta-ganti pacar, pacar kita akan
lebih mudah cemburu terhadap kita. Selain itu, apakah kita memang terlalu mudah
larus dalam pergaulan dengan lawan jenis. Meskipun tidak ada maksut apa-apa dalam
hati kita, tetapi karena sekarang kita sudah berpacaran, kita harus mengurangi intensitas
relasi dengan lawan jenis. Ketika kita siap untuk berpacaran kita juga harus siap
Orang yang terlalu bernafsu akan melihat sesuatu yang negatif sebagai hal yang positif.
Fakta bahwa pernikahan didirikan diatas pengenalan mendalam dan bukan perkiraan
belaka.
https://www.google.co.id/books/edition/Telaga_3_Hidup_Tanpa_Penyesalan_Memilih/
xpieDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=arti+pasangan+hidup&pg=PA43&printsec=frontcover
Cinta Sejati adalah cinta yang dilandasi oleh kecintaan pada Tuhan Sang Maha Cinta.
Cinta yang bukan berdasarkan pada keinginan ego dan hawa nafsu semata. Memang
benar perasaan cinta bisa jatuh kepada siapa saja, tetapi kita harus memastikan jika rasa
seperti itu. Sesuai dengan ajaran agama, jika cinta itu termasuk dalam kategori cinta
terlarang tentu harus segera diakhiri. Agama sudah mengatur itu semua. Ada beberapa
unsur yang melekat didalamnya. Yaitu sebuah sikap yang dipersembahakan untuk
pasangannya dengan tulus berdasarkan kepatuhan pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ada dua pengaruh yang akan terjadi yaitu pengaruh baik dan pengaruh buruk. Walau tidak
ada niatan untuk memengaruhi pasangan supaya menjadi baik atau menjadi buruk, tetapi
saja pengaruh itu akan merasuki pola pikir dan perilaku pasangan. Jika pasangan anda
membuat anda menjadi semakin taat kepada Tuhan, juga membuat ahlak atau perilaku
anda menjadi semakin baik, maka pasangan anda memiliki cinta sejati. Tetapi jika anda
menjadi semakin jauh dari Tuhan dan menjadi pribadi yang tidak baik, maka cinta seperti
ini bukanlah cinta sejati. Itu cinta imitasi. Begitupun sebaliknya, jika anda memiliki cinta
sejati maka anda pun akan membawah pengaruh baik kepadanya. Ia akan menjadi pribadi
yang baik dan taat kepada Tuhan. Saling memengaruhi pada kebaikan adalah spirit dari
cinta sejati. Jika itu tidak terjadi, maka kebersamaan hanyalah sebuh kesiasiaan. Tak akan
2. Menjaga kesetiaan
Kesetiaan adalah buah dari cinta. Jika seseorang benar-benar cinta kepada pasangannya
pasti akan dengan sekuat tenaga mejaga kesetiaannya. Kesetiaan adalah mutiara yang
terbentuk melalui proses yang lama dan tidak mudah. Kesetiaan akan diuji oleh dua hal
yaitu suka dan duka. Rasa suka atau situasi yang menyenangkan bersama orang lain yang
bukan pasangan kemudian muncul rasa suka yang tidak biasanya, yang membuat seseorang
Cinta sejati dilalui dengan kesadaran bahwa kebersamaan bukan hanya untuk bersenang-
senang tetapi untuk tujuan yang mulia atau dalam bahasa agamanya adalah sebagai ibadah.
Ketika kebersamaan berangkat dari niat yang baik bersama orang yang baik, maka getaran
Manusiawi jika ketertarikan seseorang berawal dari pandangan dan penilaian pikiran
seperti karena dia tampan dan csntik, juha karena dia cerdas atau kaya, tetapi keputusan
hatilah yang pada akhirnya akan menjadi penentu. Rasa nyaman dan aman bersumber dari
hati , jadi jika ingin memastikan apakah cinta diantara anda adalah cinta sejati atau bukan,
rasakan saja apakah saat bersamanya anda merasa nyaman atau tidak? Biasanya jika
seseorang merasa gelisa ketika bersama kekasihnya, pasti ada sesuatu yang tidak sesuai
4. Rela Berkorban
Salah satu cinta yang tulus adalah cinta orang tua kepada anak-anaknya. Yang menjadi ciri
utama bahwa orang tua mencintai anak-anaknya adalah terlihat dari kerelahan melakukan
sebuah pengorbanan, bahkan sebuah pengorbanan yang ekstrim. Cinta diantara sepasangan
kekasih pun demikian, bersedia melakukan pengorbanan. Pengorbanan tidak harus yang
besar tetapi yang sederhanan namun memberi makna yang mendalam. Seperti
hal. Namun pada kenyataannya tidak semua orang mampun melakukannya, karena tidak
https://www.google.co.id/books/edition/Semua_Akan_Pindah_Pada_Waktunya/
IQD3DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=arti+pasangan+hidup&pg=PT54&printsec=frontcover
tak ada dua orang yang benar benar cocok atas segala hal. Sebab sebuah hubungan selalu
tentang kompromi. Ada berbagai hal yang sangat berbeda, namun akan di anggap tak apa-
apa. Jodoh dan cinta adalah peristiwa sulit dirasional. Sedangkan perkara mencari pasangan