Anda di halaman 1dari 1

PRINSIP UTAMA DALAM PACARAN :

1. Pacaran bukan cari jodoh !

2. Pacaran adalah untuk menikah ! Kalau belum siap menikah , jangan pacaran ! Bersahabatlah dengan sebanyak-
banyaknya teman lawan jenis untuk mempelajari macam-macam karakter mereka. Iblislah yang akan terus
berusaha untuk menghancurkan masa remaja dan masa muda kita dengan cara mulai pacaran pada usia muda.

3. Ciptakan pergaulan yang sehat dengan sesama lawan jenis dilingkungan yang sehat.

- Naksir, simpati, idola, bersahabat dekat dengan lawan jenis tidak masalah selama tidak berdua- duaan. Kalau perlu
sekali, bisa ajak orang ketiga.

- Saling menghormati dan sopan dalam pergaulan dan tidak coba-coba untuk lakukan kontak fisik sebelum masuki masa
pacaran dalam arti sudah siap untuk menikah.

- Dengan demikian kita tidak akan kehilangan masa muda kita yang ceria dan tidak mengganggu perasaan dan sekolah
kita.

4. Targetkan kapan menikah dan kapan akan mulai pacaran.

5. Pacaran dimulai setelah hasil doa. Minta masing-masing berdoa apakah memang pasangannya ini adalah
teman hidup yang Tuhan berkenan. Jangan mulai pacaran sebelum yakin akan kehendak Tuhan! Bersahabat
saja dulu.

6. Pacaran bukan untuk cari yang cocok/tidak cocok. Pacaran justru untuk saling mencocokkan diri.

7. Yang saya sukai belum tentu cocok buat saya dan yang cocok dengan saya belum tentu saya suka. Suka dan
cinta tidak sama dengan cocok. Menarik sekali Tuhan tidak mengutamakan cinta (romantis) dalam prasyarat
pernikahan tapi kecocokan dimana mereka bisa saling melengkapi.

8. Jangan takut untuk berbeda pendapat / berselisih selama masa pacaran . Yang penting adalah belajar
menyelesaikan perbedaan dan perselisihan sesuai dengan Firman Tuhan.

9. Buatlah jadwal rutin pada waktu pacaran, jangan terlalu sering bertemu dan hati-hati dengan kontak fisik ,
kalau perlu buat kesepakatan bersama.

 3 unsur penting pernikahan yang sejahtera:

a) Menentukan pasangan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan

b) Langkah-langkah menuju pernikahan yang sesuai dengan kehendak Tuhan

c) Mengisi pernikahan dengan hidup berumah tangga yang sesuai dengan kehendak Tuhan

 Prinsip Mutlak:

1. Pilih pasangan yang seiman

2. Andalkan Tuhan

3. Periksa sifat-sifatnya

4. Gunakan hikmat- Cari di tempat yang baik

2. II Korintus 6: 14-15 mengenai Pasangan Yang Seimbang dalam segala hal.

 Ilustrasi mengenai 2 kerbau “ yang tidak seimbang” tidak bisa dipasang dalam 1 kuk bersama-sama.

 Seimbang bukan sekedar satu iman saja !. Jangan sampai seseorang pura-pura/ terpaksa jadi Kristen hanya
sekedar untuk bisa menikah. Seimbang juga dalam hal kematangan spiritual, visi dan misi yang sama dalam
membangun keluarga, intelektual, kultur budaya, sepelayanan, dsb.

HB8 “Keluarga“GKPB MDC Bandung

Anda mungkin juga menyukai