Anda di halaman 1dari 5

Fransisca Teresia (X9)

LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )


Satuan Pendidikan SMA Negeri 39 Jakarta
Materi Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti
Materi Pokok : Aku dan Sesamaku/Kebersamaan dengan orang
lain tanpa kehilangan identitas
Kelas/Program : X
Semester : GENAP
Waktu : 2 x 45 Menit

Ayo Kerjakan !!!

Kegiatan Pembelajaran: Model Discovery Learning


1. Stimulus: Apakah kamu pernah punya sahabat atau saat ini sedang bersahabat dengan seseorang?
Saya sedang bersahabat dengan seseorang.
2. Mengidentifikasi pengalaman: Tuliskan peristiwa yang kamu pernah alami dengan sahabatmu, dengan
waktu secara berurut! Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang yang pernah saya alami dengannya. Mulai
dari peristiwa menyenangkan hingga menyedihkan. Salah satunya ialah berkeliling menyusuri jalan-jalan
yang belum pernah kita kenal/lalui sebelumnya. Kita menyebutnya dengan pertualangan. Selain itu, kita
juga pernah ngerjain orang bareng, mengetuk pintu rumah orang lalu lari. Dan masih banyak lagi peristiwa
lainnya.

3. Mengumpulkan mata: renungkan beberapa pertanyaan berikut dan tuliskan jawaban:


a. Mengapa kamu bersahabat dengan dia?
Karna dia adalah orang yang mengerti saya, begitu pun sebaliknya. Selain itu kita juga memiliki
banyak kesamaan, oleh karena itu saya merasa nyaman meluangkan banyak waktu bersamanya.
b. Sudah berapa lama persahabatan kalian terjalin?
Sudah dari kelas 2 Sd. Sudah 8 tahun kita bersahabat.
c. Siapakah yang sering mengalah dalam persahabatanmu, mengapa?
Kita sama-sama suka mengalah, terkadang dia mengalah untuk saya, dan begitu pun sebaliknya.
4. Mengolah data:
a. Temukan apa yang mendasari persahabatanmu!
Banyaknya kesamaan antara kita dan sikap saling mendukung di antara kita.
b. Seberapa berartinya persahabatan itu bagimu?
Sangat berarti, karna menurut saya dengan bersahabat akan menjauhkan kita dari perasaan
kesepian dan memberikan perasaan didukung.
5. Verifikasi:
a. Tuliskan harapanmu terhadap persahabatanmu!
Saya sangat berharap bisa terus menjalin persahabatan ini hingga kami tua dan melihat anak kami
bersahabat juga seperti kami.
b. Tuliskan usahamu memelihara persahabatan!
1. Menjaga komunikasi, komunikasi bagi kami sangat penting. Bukan berarti kami selalu
bertemu setiap hari, namun kami akan selalu mengirim pesan lewat whatsapp untuk saling tau
kondisi satu sama lain. Saling bercerita tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita
masing-masing, teruma kini, saat kami sudah tidak satu sekolah.
2. Saling membantu dalam keadaan yang sulit.
3. Saling memahami satu sama lain.
4. Menjalin hubungan baik juga dengan orangtua satu sama lain.
c. Bandingkan dengan pershabatan Yonatan dan Daud dalam 1 Samuel 18-20!
Persahabatan kami mirip dengan persahabatan Daud dan Yonatan yang didasari dengan kasih.
Bahkan Yonatan mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Ia melakukan banyak hal untuk
melindungi Daud dari bahaya.
6. Menyimpulkan: Tuliskan kesimpulanmu!
Persahabatan bisa membuat kehidupan kita menyenangkan titik sahabat yang baik akan memberikan pengaruh
yang positif dan membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Dalam persahabatan harus ada ikatan kasih yang
didalamnya saling memperhatikan, meneguhkan, rela berkorban, dan saling melindungi. Kita harus benar
memilih sahabat. Karna saat kita ada di lingkungan/pergaulan yang buruk, hal ini akan dapat merusak
kebiasaan baik kita.

Kegiatan Pembelajaran: Wawancara (Model Inquiry Learning)

Lakukan wawancara kepada orangtuamu dantuliskan jawaban mereka dalam tabel wawancara.
No Pertanyaan Jawaban

1 Usia berapa tahun yang ideal untuk pacaran? 19 tahun keatas

2 Dengan orang seperti apa sebaiknya pacaran? Satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan. Hal yang terpenting
adalah dengan orang yang percaya.
Selain itu, dengan orang yang baik
yang dapat memberikan pengaruh
baik juga dalam hidup.
3 Apakah norma/aturan untuk berpacaran? Tetap menjaga kekudusan dan
tidak memberi pengaruh buruk.
4 Apakah pacar harus menjadi suami/istri kelak? Pacaran adalah masa pengenalan
dan persiapan menikah. Jadi, ketika
kita sudah berpacaran seharusnya
menikah juga kelak. Namun,
terkadang kita bisa salah memilih
pasangan. Mungkin kita sudah
berpacaran dengan seseorang,
namun jika Tuhan tidak
menghendaki ia menjadi pasangan
maka kita tak bisa berbuat apa apa.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah kamu lakukan minggu ini, jawab pertanyaan berikut:
1. Uraikan pendapatmu dengan ayat-ayat berikut dalam kaitannya dengan hasil wawancara dengan
orangtuamu
a. 1 Korintus 3:16-17, 6:18-20
Ayat ini sangat mengambarkan apa yang telah dikatakan oleh orangtua saya. Orangtua saya berkata
bahwa dalam pacaran kita harus tetap menjaga kekudusan tubuh, jangan sampai melakukan hal-hal
yang diluar batas dan merusak kekudusan tubuh sebagai bait Allah.
b. Roma 1:24-29
Kita harus memghindari hawa nafsu dalam sebuah hubungan karena hal ini dapat merusakan
kebenaran Allah dan Allah tidak menyukainya. Selain itu pacaran yang benar adalah antara laki-
laki dan perempuan, bukan dengan sesama jenis. Sebab Allah dari semula juga menciptakan laki-
laki dan perempuan, yaitu adam dan hawa
2. Bagaimanakah pendapatmu terhadap hubungan cinta
a. Simson dan Delila
Melalui kisah Simson, kita belajar untuk selalu berhati-hati di dalam bergaul dengan orang-orang
di sekitar kita. Jangan langsung mudah untuk jatuh cinta, karna Ada cinta yang baik dan tulus, yang
bisa membantu kita menjadi orang yang lebih baik. Namun, sebaliknya, ada juga cinta yang
munafik seperti Delila yang dapat menjerumuskan kita ke dalam hal-hal yang negatif.
b. Rut dan Boas
Kisah Boas yang rela menikahi janda sederhana seperti Rut mengajarkan kita arti ketulusan dan
pengorbanan dalam mencintai. Apa yang dilakukan oleh Boas sungguh merupakan sebuah
pengorbanan, tanggung jawab, dan kesetiaan yang luar biasa. Dan, pengorbanan Boas pun tidaklah
sia-sia. Tuhan memberkati keluarga Boas dan Rut, sehingga mereka melahirkan seorang anak laki-
laki yang kemudian menjadi nenek moyang Raja Daud, bahkan nenek moyang Sang Mesias! Nama
Boas juga muncul dalam daftar silsilah Tuhan Yesus
c. Yusuf dan Maria
Ketika Maria mengandung Yesus dari Roh Kudus, Yusuf menghindari untuk menceraikan Maria
secara terang-terangan demi menjaga nama baik dan keselamatan Maria. Pada masa itu, apabila
seorang perempuan melakukan zina dengan laki-laki lain yang bukan pasangannya, pasangannya
itu berhak untuk menceraikan dia secara terang-terangan dan sang perempuan akan dirajam sampai
mati. Namun, Yusuf tidak melakukan hal itu karena dia mencintai Maria dan takut akan Allah.
Yusuf membuktikan cintanya kepada Maria dengan cara menghormati, melindungi, dan
menikahinya. Ketika orang-orang jahat mencari-cari mereka untuk membunuh bayi Yesus, mereka
saling menopang melewati segala tantangan.
Apakah yang dapat diteladani dari hubungan mereka?
Dari kisah cinta Simson dan Delila, kita dapat belajar tentang pentingnya kepercayaan. Dari kisah Maria
dan Yusuf, kita belajar tentang kesetiaan, keberanian, dan kepercayaan kepada Tuhan. Dari kisah Rut dan
Boas, kita belajar tentang kesetiaan, kerendahan hati, dan kemurahan hati. Secara keseluruhan, kita dapat
belajar tentang nilai-nilai seperti kepercayaan, kesetiaan, pengorbanan, dan kerendahan hati dalam
hubungan cinta.
3. Apa yang harus lakukan sekarang berkaitan dengan hasil wawancara dengan orangtuamu dan dari
pertanyaan No 1 & 2 ?
Saat hendak menjalin sebuah hubungan, ada baiknya untuk kita memilih pasangan yang baik, yang mampu
membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik juga. Begitu pun kita, saat kita menjadi pasangan orang
lain, kita pun harus mampu membawanya menjadi pribadi yang lebih baik. Sama-saling mengingatkan dan
menjadi pasangan yang takut akan Tuhan. Tidak melalukan apa yang tidak baik dihadapanNya.
4. Rumuskan kesimpulanmu!
Ketika Maria mengandung Yesus dari Roh Kudus, Yusuf menghindari untuk menceraikan Maria secara
terang-terangan demi menjaga nama baik dan keselamatan Maria. Pada masa itu, apabila seorang
perempuan melakukan zina dengan laki-laki lain yang bukan pasangannya, pasangannya itu berhak untuk
menceraikan dia secara terang-terangan dan sang perempuan akan dirajam sampai mati. Namun, Yusuf
tidak melakukan hal itu karena dia mencintai Maria dan takut akan Allah. Yusuf membuktikan cintanya
kepada Maria dengan cara menghormati, melindungi, dan menikahinya. Ketika orang-orang jahat mencari-
cari mereka untuk membunuh bayi Yesus, mereka saling menopang melewati segala tantangan.

Kegiatan Penelitian Alkitab: Metode Problem Based Learning


1. Mengorientasikan, mengorganisasikan, membimbing dan menganalisis
a. Membaca Kitab 2 Samuel 13
b. Temukan dan tuliskan tokoh utama dalam bacaan!
Amnon, Tamar, Absalom, Yonadab, Daud.
c. Peristiwa apa yang terjadi di antara tokoh-tokoh tersebut?
Amnon jatuh cinta pada Tamar (adik perempuannya, namun dari ibu yang berbeda). Lalu Yonadab,
sahabatnya menyarankan agar ia berpura-pura sakit agar bisa meminta Tamar untuk
membuatkannya makan. Amnon menyuruh setiap orang keluar dari kamarnya hingga hanya tersisa
Tamar. Ia memperkosa Tamar dan mengusirnya. Hal ini, membuat Absalom, kakak dari Tamar
(dari ibu yang sama), menyimpan dendam yang sangat besar kepada Amnom. Daud sangat marah
akan hal itu, namun ia tidak melakukan tindakan apa-apa.
d. Teliti penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
Hal ini dapat terjadi karna adanya hawa nafsu Amnon, dan karena ia tak takut akan Tuhan.
e. Cinta seperti apa yang dimiliki oleh Amnon?
Cinta yang dimiliki Amnon adalah cinta yang didasarkan pada hawa nafsu.
f. Daftarkan/tuliskan akibat yang ditimbulkan dari kejahatan Amnon!
1. Hal ini menimbulkan rasa benci Amnon terhadap Tamar, bahkan lebih besar dari rasa cintanya
sebelumnya.
2. Membuat sedih hati Tamar.
3. Timbul dendam Absalom terhadap Amnon.
4. Daud menjadi marah.
5. Membuat Amnon mati dibunuh oleh Absalom.
g. Berikan/tuliskan pendapat pribadiu tentang masalah Amnon dan Tamar!
Menurut saya, Amnon lebih didorong oleh nafsu daripada cinta. Meskipun kata cinta mungkin
digunakan dalam konteks hubungan antara Amnon dan Tamar, motif utama Amnon adalah hawa
nafsu dan keinginan seksual terhadap Tamar. Amnon tidak menunjukkan cinta yang sejati atau
perhatian yang tulus terhadap Tamar. Sebaliknya, dia terobsesi dengan keinginannya untuk
memiliki Tamar secara seksual. Tindakannya memperkosa Tamar tambah menunjukkan bahwa
dorongan utamanya adalah nafsu dan keinginan pribadi, bukan cinta yang sejat

h. Buatlah kesimpulan!
Yang ada pada diri Amnon bukanlah cinta, melainkan nafsu. hawa nafsu yang ada pada diri Amnon
tidak dapat di kontrol karena ia tidak punya rasa takut akan Tuhan. Jika ia adalah orang yang takut
akan Tuhan, tentu ia tidak akan melakukannya. Perilaku dosa ini sangat berdampak buruk
kedepannya, untuk kedua belah pihak, dan ini akan membuat terputusnya hubungannya dengan
sesamanya Tamar. Untuk itu, kita perlu mengandalkan Tuhan dalam menjalin suatu hubungan agar
tidak berdampak buruk. Dari kisah ini juga kita belajar bahwa kita harus dapat memilih seorang
sahabat yang baik, yang tidak memberi pengaruh negatif kepada kita. Tidak seperti, Yonadab,
sahabat Amnon yang memberikan Amnon ide jahat.

Anda mungkin juga menyukai