Anda di halaman 1dari 22

Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak Dijawab

Tanya: Saya diberitahu bahwa doa adalah hal yang pasti bahwa ketika saya berdoa, Tuhan akan
menjawab. Lalu mengapa beberapa doa saya tampaknya tidak pernah dijawab?
Jawab: Setiap dari kita pernah mengalami kekecewaan ketika segalanya tidak bekerja seperti yang kita
inginkan, dan jika kita berdoa untuk sesuatu yang tidak kunjung datang juga, kita kecewa pertama karena
kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, dan kedua karena kelihatannya Tuhan tidak menepati
janjiNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bahkan ketika ada alasan logis mengapa sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, kita bertanyatanya mengapa Tuhan tidak membuat hal itu terjadi. Padahal jika Dia Tuhan, Dia bisa melakukan apa saja,
dan jika Dia mengasihi kita sebanyak yang Alkitab katakan Dia, kenapa Dia tidak melakukannya? Pada
saat-saat seperti itu, sangat mudah untuk menyalahkan Tuhan karena tidak menjawab doa kita.
Tentu saja kita tidak boleh mempertanyakan Tuhan dalam keadaan seperti itu, seolah-olah kita lebih tahu
dari Dia. Lebih baik kita bertanya kepada Tuhan apakah yang salah dalam langkah kita, agar kita dapat
belajar dan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal untuk melakukan apa yang terbaik
bagi semua orang yang terlibat, dan Dia tidak pernah mundur dari janji-janji yang telah diberikan pada
Alkitab. Sebaliknya, kita sebagai manusia kadang-kadang melakukan kesalahan. Karena Tuhan telah
memberi kita kehendak bebas, pilihan yang kita ambil dapat membatasi Tuhan dalam menjawab doa kita.

Ketika kita merasa doa tidak dijawab oleh Tuhan, ada beberapa pertanyaan harus ditanyakan pada diri kita
sendiri, yaitu:

Apakah permintaan kita termotivasi oleh kasih yang tidak mementingkan diri dan kepedulian
terhadap orang lain?

Apakah kita percaya dan mengklaim janji-janji dari Firman Tuhan?

Apakah kita beriman dan melangkah dengan iman untuk meraih hasil yang diinginkan?

Apakah Tuhan tidak dapat melakukan apa yang kita minta karena pilihan orang lain buat?

Apakah ini mungkin belum waktunya Tuhan untuk menjawab, atau bukan rencana-Nya bagi kita?

Apakah mungkin bahwa jawaban lain dari Tuhan akan memberikan hasil lebih baik untuk masa
depan?

Tuhan Tak Abaikan Kita Ketika Doa Tak Dijawab


*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan selalu menjawab doa kita, tetapi tidak selalu segera menjawab atau dalam cara kita inginkan.
Terkadang Dia mengatakan ya, kadang-kadang Dia mengatakan tidak, dan kadang-kadang Dia mengatakan
tunggu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses terjawabnya sebuah doa, termasuk diri dan situasi
kita, Tuhan dan kehendak-Nya, dan situasi dari orang lain yang terlibat.
Kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya hasil yang dapat kita peroleh, orang lain juga tidak mengontrol
sepenuhnya, dan Tuhan juga secara khusus membatasi DiriNya untuk tidak mengontrol sepenuhnya (red:
ingat, ada kehendak bebas yang Tuhan berikan bagi kita). Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa
doa tidak selalu bisa dijawab.
Tetapi jika kondisinya tepat, untuk hasil yang Tuhan tahu itu yang terbaik, Ia pasti akan menjawab. Jadi
jangan pernah ragu sedikitpun bahwa Tuhan akan menjawab doa kita. Percaya kepada-Nya dan
bersyukurlah atas jawabannya bahkan ketika kita belum melihat jawabannya!
Sumber: letjesushelpyou.com

Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai


Kehidupan
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam
bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
Kejadian 6:18
Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang
cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancer tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan
akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat
menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan.
Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan
mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu
dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga
berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan
juga dapat berubah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kapal kecil tidak akan bertahan mengarungi samudera yang sedang diterpa oleh badai. Mungkin saja kapal
tersebut dapat tenggelam oleh ganasnya badai yang menerpa. Kapal yang lebih besar dan mempunyai
teknologi yang lebih canggih akan dapat bertahan mengarungi badai yang hebat. Apalagi didukung oleh
nakhoda yang berpengalaman, maka kapal itu akan dapat melalui badai dengan selamat.
Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk
mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita
melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi.
Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk.
Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia
akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam
setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk.
Untuk dapat melewati badai kehidupan yang begitu dahsyat, kita juga membutuhkan kapal yang besar dan
kuat yang dapat mengarungi badai seburuk apapun. Tuhan ingin agar kita membangun bahtera kehidupan
agar dapat mengarungi lautan yang luas dan bahkan melalui semua badai kehidupan yang pernah ada.
Bangunlah bahtera kehidupan kita dengan membina keintiman dengan Tuhan. Berdoa senantiasa
kepadaNya, baca FirmanNya setiap hari dan lakukan apa yang menjadi perintahNya, dengan demikian kita
membangun bahtera kita untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Semakin rutin kita membangun
keintiman dengan Tuhan, semakin kuat bahtera kehidupan yang kita bangun.
Jadikanlah Yesus sebagai nahkoda kehidupan kita, biarlah Dia yang menuntun arah langkah hidup kita.
Melalui setiap Firman yang kita baca, maka Tuhan akan memperdengarkan suaraNya. Dan setiap Firman
yang kita dengar merupakan hikmat yang Dia berikan bagi kita untuk menuntun hari-hari kita. Biarkan
Tuhan yang membawa kita mengarungi lautan untuk mencapai tujuan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bina keintiman dengan Tuhan agar kita dapat senantiasa berada di dalam bahtera kehidupan dan jadikan
Yesus sebagai nahkoda hidup kita, sehingga kita dapat melalui berbagai macam masalah yang ada.
Haleluya!

Yesus Adalah Penolong & Penghibur Yang Setia

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Mazmur 42:6
Bacaan: 2 Tawarikh 20:1-26
*courtesy of PelitaHidup.com
Seberapa banyak umat Kristen yang senantiasa berada dalam masalah? Tentu semua umat Tuhan akan
menghadapi berbagai masalah selama kita masih hidup. Tidak ada satupun yang dapat hidup tanpa melalui
masalah.
Yang paling penting adalah bagaimana kita menjalani dan keluar dari masalah itu? Apakah kita akan

menggunakan kekuatan kita sendiri untuk berusaha keluar dari masalah tersebut? Apakah kita akan
menggunakan cara-cara duniawi yang tidak berkenan kepada Tuhan untuk cepat keluar dari masalah
tersebut?
Yosafat memberi kita pelajaran yang berharga bagi kita pada saat kita mendapat masalah dan tekanan yang
begitu berat. Yosafat mengajarkan kita untuk berharap kepada Tuhan yang merupakan penolong dan
penghibur yang setia.
Apa yang dilakukan Yosafat pada saat mendapat masalah yang begitu berat?
1. Cari Tuhan

Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. 2 Tawarikh 20:3a

Yosafat mendapat serangan dari musuhnya pada saat itu. Dia tahu bahwa musuhnya merupakan lawan yang
berat. Dia menjadi sangat ketakutan, tetapi dia mengambil keputusan yang tepat pada saat itu, mencari
Tuhan.
Seberapa besar kekuatan yang kita miliki? Seberapa mampu kita mengatasi masalah yang kita hadapi? Ada
saat-saat dimana kita tidak dapat mengatasinya dengan tenaga dan kekuatan kita sendiri. Datanglah pada
Tuhan, carilah wajahnya. Biarlah mata kita tertuju kepadanya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan tergiur dengan cara-cara duniawi yang memberikan jalan pintas. Mungkin pada awalnya cara-cara
seperti itu memberi jalan keluar, tetapi semua hal duniawi hanya akan membawa kita kepada kehancuran.
Tuhan ingin agar kita datang kepadaNya. Tuhan rindu agar kita mendekat kepadanya. Datanglah pada
Yesus, maka Dia akan menolong dan menghibur diri kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
2. Mata Tertuju Kepada Tuhan

Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu. 2 Tawarikh 20:12b
Musuh yang datang menyerang Yosafat dan bangsanya merupakan laskar yang sangat besar, yang susah
untuk dikalahkan. Walau demikian, Yosafat tidak fokus kepada lawannya yang berat itu, tetapi Yosafat
belajar untuk memfokuskan dirinya kepada Tuhan. Dia tidak melihat apa yang ada di depan matanya. Dia
belajar untuk mengarahkan matanya kepada Tuhan.
Arahkan mata iman kita kepada Yesus. Jangan terpengaruh oleh keadaan sekeliling kita. Walaupun keadaan
tidak berjalan seperti yang kita inginkan, tetap arahkan mata kita kepada Yesus.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat. Ibrani 11:1
Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang
melainkan Allah. 2 Tawarikh 20:15b
Kita dapat melihat bahwa Tuhan memberikan kemenangan besar kepada Yosafat. Mari belajar untuk
percaya kepada Tuhan. Berharaplah kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan jawaban bagi setiap
masalah yang kita hadapi.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
Di saat tidak ada yang menolong, Yesuslah pengharapan kita. Dia yang menolong dan menghibur kita. Dia
adalah Tuhan yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita. Dia akan menyertai jalan hidup kita, Dia akan
menuntun kita dan memberi kita kekuatan. Dia menghibur kita di saat kita sedih dan berada dalam
kesesakan.

Badai kehidupan boleh datang menerpa, tetapi kita tidak boleh takut. Walaupun secara fisik kita tidak
melihat perubahan apapun, kita harus belajar beriman bahwa Dia, Yesus, sedang mengulurkan tangannya
untuk menolong kita. Dia selalu ada bagi kita. Haleluya!
.
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat
terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di
dalam laut;
sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Mazmur
46:2-4

Mengucap Syukur Kepada Tuhan Ketika


Menghadapi Masalah
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)
Ketika Rasul Paulus mengatakan, Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, ia tidak mengatakan bahwa
kita hanya harus bersukacita ketika segala sesuatunya baik. Bahkan ketika keadaan terasa begitu berat dan
menekan, Alkitab mengajarkan bahwa kita tetap dapat bersukacita dengan mengikuti langkah sederhana
berikut ini:

Jangan Kuatir Tentang Apapun Juga

Kuatir tidak akan merubah keadaan karena sama artinya dengan kesal tetapi tidak melakukan tindakan apaapa. Tidak ada orang yang dilahirkan sebagai si tukang kuatir. Kuatir lebih merupakan sebuah tanggapan
yang kita pelajari dalam hidup seiring dengan berjalannya waktu. Kita mungkin belajar kuatir dari orang
tua kita, atau mungkin dari teman sepermainan kita atau mungkin juga kita belajar menjadi kuatir dari
pengalaman hidup kita sebelumnya. Kabar baiknya adalah: karena kuatir merupakan sesuatu yang kita
pelajari, maka kuatir juga dapat kita tinggalkan atau buang dari hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Caranya? Mudah saja, kok. Yesus berkata dalam Matius 6:34, Sebab itu janganlah kamu kuatir akan
hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.
Hiduplah dari hari ke sehari dengan iman dan percaya kepadaNya.

Berdoalah Untuk Segala Sesuatu

Daripada terus menerus hidup dalam kekuatiran, lebih baik gunakan waktu yang ada untuk berdoa. Jika
waktu yang Anda gunakan untuk berdoa sama dengan waktu untuk merasa kuatir, maka kekuatiran Anda
akan makin berkurang dan berkurang. Apakah Tuhan peduli dengan cicilan mobil Anda? Jawabannya
adalah ya. Ia sangat peduli dengan segala detil dari kehidupan Anda dan saya. Hal ini berarti bahwa kita
dapat mengadukan semua masalah yang Anda hadapi kepada Tuhan melalui doa-doa Anda.

Mengucap Syukurlah Dalam Segala Hal

Ketika Anda berdoa, berdoalah dalam doa dengan ucapan syukur. Emosi manusia yang paling sehat
bukanlah cinta tetapi rasa syukur. Rasa syukur ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita yang
membuat kita lebih tahan menghadapi berbagai tekanan hidup dan tidak rentan terhadap penyakit. Mereka
yang penuh rasa syukur dalam hidupnya akan bahagia. Tetapi orang-orang yang tidak memiliki rasa syukur
akan merasa hidup mereka tidak menyenangkan karena tidak ada satupun yang dapat membuat mereka
merasa bahagia. Mereka tidak pernah merasa puas. Apapun yang mereka dapatkan atau capai tidak pernah
cukup dan selalu terasa kurang. Jadi, jika Anda mulai mengolah, membina dan membudidayakan kebiasaan
untuk memiliki rasa syukur; bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup kita sekecil apapun itu,
ketahuilah bahwa beban dan tekanan hidup yang Anda rasakan akan berkurang.

Pikirkan Perkara Yang Baik dan Benar

Jika Anda ingin mengurangi tingkat stress dalam hidup Anda, maka Anda harus merubah pola pikir Anda
terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara Anda berpikir sangat menentukan bagaimana perasaan
Anda, dan perasaan Anda menentukan tindakan yang akan Anda lakukan. Alkitab mengajarkan bahwa jika
kita ingin agar hidup kita berubah, kita harus merubah apa yang ada di dalam pikiran kita.
Untuk mencapai hal tersebut Anda harus dengan tenang dan sadar memilih untuk memikirkan apa yang
baik dan benar saja. Kita harus memilih untuk selalu berpikir positif dan berpikir sesuai dengan firman
Tuhan.

Apa hasil dari melakukan ke-4 hal tersebut di atas? Paulus mengatakan bahwa kita akan memiliki damai
sejahtera dari Tuhan yang melampaui segala hal yang akan memapukan kita menjalani hari demi hari dalam
hidup kita dengan penuh sukacita dan kemenangan. Siapkah Anda untuk menerimanya?
*courtesy of PelitaHidup.com
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus. (Filipi 4:)

Mengucap Syukur Kepada Tuhan Ketika


Menghadapi Masalah
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)
Ketika Rasul Paulus mengatakan, Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, ia tidak mengatakan bahwa
kita hanya harus bersukacita ketika segala sesuatunya baik. Bahkan ketika keadaan terasa begitu berat dan
menekan, Alkitab mengajarkan bahwa kita tetap dapat bersukacita dengan mengikuti langkah sederhana
berikut ini:

Jangan Kuatir Tentang Apapun Juga

Kuatir tidak akan merubah keadaan karena sama artinya dengan kesal tetapi tidak melakukan tindakan apaapa. Tidak ada orang yang dilahirkan sebagai si tukang kuatir. Kuatir lebih merupakan sebuah tanggapan
yang kita pelajari dalam hidup seiring dengan berjalannya waktu. Kita mungkin belajar kuatir dari orang
tua kita, atau mungkin dari teman sepermainan kita atau mungkin juga kita belajar menjadi kuatir dari
pengalaman hidup kita sebelumnya. Kabar baiknya adalah: karena kuatir merupakan sesuatu yang kita
pelajari, maka kuatir juga dapat kita tinggalkan atau buang dari hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Caranya? Mudah saja, kok. Yesus berkata dalam Matius 6:34, Sebab itu janganlah kamu kuatir akan
hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.
Hiduplah dari hari ke sehari dengan iman dan percaya kepadaNya.

Berdoalah Untuk Segala Sesuatu

Daripada terus menerus hidup dalam kekuatiran, lebih baik gunakan waktu yang ada untuk berdoa. Jika
waktu yang Anda gunakan untuk berdoa sama dengan waktu untuk merasa kuatir, maka kekuatiran Anda
akan makin berkurang dan berkurang. Apakah Tuhan peduli dengan cicilan mobil Anda? Jawabannya
adalah ya. Ia sangat peduli dengan segala detil dari kehidupan Anda dan saya. Hal ini berarti bahwa kita
dapat mengadukan semua masalah yang Anda hadapi kepada Tuhan melalui doa-doa Anda.

Mengucap Syukurlah Dalam Segala Hal

Ketika Anda berdoa, berdoalah dalam doa dengan ucapan syukur. Emosi manusia yang paling sehat
bukanlah cinta tetapi rasa syukur. Rasa syukur ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita yang
membuat kita lebih tahan menghadapi berbagai tekanan hidup dan tidak rentan terhadap penyakit. Mereka

yang penuh rasa syukur dalam hidupnya akan bahagia. Tetapi orang-orang yang tidak memiliki rasa syukur
akan merasa hidup mereka tidak menyenangkan karena tidak ada satupun yang dapat membuat mereka
merasa bahagia. Mereka tidak pernah merasa puas. Apapun yang mereka dapatkan atau capai tidak pernah
cukup dan selalu terasa kurang. Jadi, jika Anda mulai mengolah, membina dan membudidayakan kebiasaan
untuk memiliki rasa syukur; bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup kita sekecil apapun itu,
ketahuilah bahwa beban dan tekanan hidup yang Anda rasakan akan berkurang.

Pikirkan Perkara Yang Baik dan Benar

Jika Anda ingin mengurangi tingkat stress dalam hidup Anda, maka Anda harus merubah pola pikir Anda
terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara Anda berpikir sangat menentukan bagaimana perasaan
Anda, dan perasaan Anda menentukan tindakan yang akan Anda lakukan. Alkitab mengajarkan bahwa jika
kita ingin agar hidup kita berubah, kita harus merubah apa yang ada di dalam pikiran kita.
Untuk mencapai hal tersebut Anda harus dengan tenang dan sadar memilih untuk memikirkan apa yang
baik dan benar saja. Kita harus memilih untuk selalu berpikir positif dan berpikir sesuai dengan firman
Tuhan.

Apa hasil dari melakukan ke-4 hal tersebut di atas? Paulus mengatakan bahwa kita akan memiliki damai
sejahtera dari Tuhan yang melampaui segala hal yang akan memapukan kita menjalani hari demi hari dalam
hidup kita dengan penuh sukacita dan kemenangan. Siapkah Anda untuk menerimanya?
*courtesy of PelitaHidup.com
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus. (Filipi 4:)

Refleksi Surgawi
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa,
ditinggikan di bumi! Mazmur 46:11
Seorang teman menunjukkan foto yang dia ambil di Taman Nasional Shinjuku Gyoen, sebuah taman yang
besar di tengah kepadatan kota Tokyo. Foto itu menunjukkan langit biru yang indah dengan sebuah pohon
di tengah foto.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika saya puji dia atas keindahan hasil jepretannya, dia menjadi geli. Dia berkata, Kamu melihatnya
secara terbalik. Itu adalah gambar pantulan langit pada danau.
Ketika saya perhatikan dengan seksama, saya menyadari bahwa dia berkata benar. Yang sebelumnya saya
pikir adalah pemandangan yang indah merupakan pantulan pada permukaan danau, yang persis seperti
cermin. Saya kagum betapa bersih langit dan sekitarnya yang tercermin pada air yang tenang. Hal itu
membuat saya merenungkan betapa indahnya jika hidup saya mencerminkan kedamaian dan ketenangan
surgawi.
Tuhan mengajarkan saya untuk mengetahui bahwa Dia mengawasi dan memegang kontrol atas hidup kita.
Dia berkata, Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.

Tetapi ketika ada masalah yang datang menimpa, hal itu dapat mengacaukan kehidupan roh saya dan
membuat saya tak berdaya. Orang lain dapat melihat gelombang yang mengacaukan hidup saya, dan bukan
pantulan ketenangan surgawi.
Saya tidak dapat menghindari badai kehidupan, tetapi badai tersebut tidak boleh merampas damai sejahtera
Allah dalam hidup saya. Saya dapat berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa pencobaan ini tidak akan
melebihi dari yang dapat saya tanggung; Tuhan akan senantiasa menyediakan jalan keluar.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan juga siap, bersedia dan sanggup memberikan kebaikan dari setiap situasi dan keadaan, jika hati saya
siap dan saya mengandalkan tuntunan dan pertolongan dari Tuhan.

Jadi, ketika masalah datang menimpa, saya punya pilihan: apakah saya akan mencerminkan badai laut yang
bergelora, atau orang lain akan melihat bahwa hidup saya tetap mencerminkan damai surgawi di dalam
setiap tindak dan perilaku saya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya. 1 Korintus 10:13
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah. Roma 8:28
Sumber: letjesushelpyou.com

Meraih Upah Melalui Ujian Iman


Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagaibagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan
utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:2-4

Menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus bukanlah merupakan jalan yang mulus tanpa kendala. Setiap
umatNya pasti akan mengalami keadaan dimana imannya akan diuji.
*courtesy of PelitaHidup.com
Melalui ujian terhadap iman kita inilah akan membawa kita kepada kesempurnaan iman, sehingga kita akan
semakin menyerupai Yesus di dalam setiap langkah kehidupan kita.
Tidak jarang sebagian dari umat Tuhan tidak sabar dalam menghadapi ujian ini. Mereka merasa putus asa
dan tidak mau tetap berpegang teguh pada imannya.
Padahal Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi dari kekuatan yang kita miliki. Setiap
pencobaan yang ada pasti ada jalan keluarnya. Dan ketika kita mau tetap berharap kepada Yesus, disana ada
jalan keluarnya.

Dalam Alkitab ada beberapa tokoh yang mengalami pencobaan-pencobaan yang menguji iman mereka.
Mari kita lihat mengapa mereka dapat tahan uji dan menerima kemenangan dari Tuhan.
1. Abraham

Tuhan memberikan seorang anak perjanjian kepada Abraham, yaitu Ishak, melalui istrinya Sara yang
kandungannya telah tertutup oleh karena lanjut usia. Tentunya anak ini merupakan kebanggaan dan
pengharapan bagi Abraham untuk dapat meraih janji Tuhan yang akan menjadikan dia sebagai bapa segala
bangsa. Abraham menerima janji Tuhan yang akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya.
Tetapi Tuhan justru meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya dan menjadikannya sebagai
korban bakaran. Sebagai manusia, hal ini merupakan pukulan yang sangat berat karena Ishak merupakan
pengharapannya untuk dapat meraih janji-janji Tuhan. Bagaimana mungkin dia dapat memiliki keturunan
yang banyak jika anak yang merupakan anak perjanjian harua dikorbankan?
*courtesy of PelitaHidup.com
Disini Abraham menunjukkan kesetiaan imannya kepada Tuhan. Dan dengan iman dia melakukan apa yang
diperintahkannya kepada dia.
Terima ayat Alkitab melalui
Facebook
. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di

Facebook
Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

Tepat pada saat dimana dia akan menghujamkan pisaunya, Tuhan menghentikannya. Tuhan melihat bahwa
Abraham tidak ragu-ragu mengikuti perintah Tuhan. Lalu Tuham menyediakan domba jantan sebagai ganti
korban untuk dipersembahkan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Abrahampun diberkati secara berlimpah-limpah dan Tuhan menggenapi FirmanNya dengan membuat
keturunannya menjadi banyak seperti banyaknya debu tanah. Dan kita dapat mengenal Abraham sebagai
bapa orang beriman.
2. Yusuf

Yusuf mendapatkan mimpi bahwa semua saudara-saudaranya dan orangtuanya datang untuk sujud
menyembah dia. Bukannya melihat mimpi itu menjadi kenyataan, tetapi Yusuf malah dibenci oleh saudarasaudaranya. Bahkan mereka berniat untuk membunuh Yusuf. Mereka menjebloskan Yusuf ke dalam sumur
kering dan tidak lama setelah itu mereka menjualnya kepada orang Midian yang kemudian dijual lagi
kepada Potifar.
Dalam keadaannya seperti itu, Yusuf tetap melakukan apa yang menjadi pekerjaannya. Tuhanpun menyertai
Yusuf dan menjadikan segala yang dikerjakannya berhasil.
Seakan tidak pernah berhenti, Yusuf kembali mengalami pencobaan. Dia dirayu oleh istrinya Potifar. Tetapi
Yusuf tetap tidak mau tergoda dan justru mendapatkan fitnah. Ia dijebloskan ke dalam penjara karena
dituduh menggoda istri Potifar.
Sekali lagi Tuhan tetap menyertai Yusuf di dalam penjara dan membuat dia menjadi kesayangan bagi
kepala penjara. Berbagai kejadian dialami oleh Yusuf sampai kepada kisah dimana dia mendapat
kesempatan untuk menjelaskan arti dari mimpi Firaun.
Yusufpun mendapat perkenanan di hati Firaun dan kemudian Firaun mengangkatnya sebagai penguasa di
tanah Mesir.
Disini kita dapat melihat bahwa dalam segala kejadian yang dialami oleh Yusuf, tidak sekalipun Yusuf
meninggalkan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menyertai Yusuf dan membuat segala yang dikerjankannya
menjadi berhasil.
Tidak hanya itu, pada masa-masa kelaparan, saudara-saudaranya-pun datang ke Mesir untuk membeli
makanan. Dan pada akhirnya kita semua mengetahui bahwa mimpi yang pernah didapatkannya lebih dari
20 tahun sebelumnya menjadi kenyataan. Iman telah membawa Yusuf mendapatkan apa yang
dimimpikannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Masih banyak kisah-kisah di Alkitab yang dapat memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan ingin agar
umatNya tetap setia di dalam iman walau apapun yang terjadi.
Apa yang kita alami dalam kehidupan ini memang tidaklah mudah. Mungkin sulit bagi kita untuk
memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Mungkin ada hal yang harus kita korbankan seperti
Abraham yang harus mengorbankan anaknya. Mungkin ada hal-hal yang harus kita alami seperti Yusuf
yang dikhianati oleh saudara-saudara kandungnya, difitnah dan dimasukkan ke penjara dan masih banyak
lagi. Tetapi satu hal yang Tuhan inginkan untuk tetap kita lakukan, yaitu tetap melangkah dengan iman.
Jangan pernah lepaskan iman kita kepada Yesus. Jangan pernah menyerah kepada keadaan yang kita alami.
Tetap jalani langkah demi langkah dalam hidup kita sambil menjaga iman kita kepada Yesus. Tuhan telah
menyediakan sesuatu yang besar bagi kita. Dan Dia pasti akan menggenapi segala Firman yang telah Dia
janjikan bagi kita. Haleluya!

Terobosan Iman: Meraih Janji Tuhan

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat. Ibrani 11:1
Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan kacamata Allah. Dengan
melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam
hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya
kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan
yang terbaik bagi hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan
apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu
terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya
tidak berjalan seperti yang kita harapkan.
Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah
hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa
sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar
dapat meraih berkat yang telah tersedia.
Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang
terbaik bagi hidup kita?
1. Melihat Dengan Mata Iman

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah
lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. Ibrani 11:11

Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah
lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang
telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang
anak.
Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia
memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.
2. Bangkit Dari Keterpurukan

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari
empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 1 Raja-raja 19:8
*courtesy of PelitaHidup.com
Setelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh
Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan
kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan
mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan
bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya. Dia
tidak mau terintim
Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus
bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan
yang kita alami.
Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan
sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.
3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

dan berkata kepada segenap umat Israel: Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa
baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan
memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Bilangan 14:7-8
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk
melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki

oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai,
yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke
Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.
Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang
harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu
memberikan yang terbaik bagi kita.
Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan
mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar
kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan
percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang
telah disediakan tersebut.
Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita
kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman,
bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!
.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah. Roma 8:28

Ucapan Syukur: Sikap Yang Mendatangkan


Mujizat
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada
orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan
roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk
perempuan dan anak-anak. Matius 15:36-38
Kisah ini terjadi setelah Yesus berkotbah kepada orang banyak dan menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa mereka harus memberi makan kepada orang
banyak. Tetapi yang ada pada mereka hanyalah beberapa roti dan ikan, yang secara manusia, makanan
tersebut tidak akan cukup untuk memberi makan ribuan orang.
Yesus meminta murid-muridNya untuk membawa makanan tersebut dan kemudian mengucap syukur atas
makanan itu. Setelah Ia memecah-mecah roti dan membagikan kepada orang banyak, secara ajaib semua
orang dapat makan dengan kenyang, bahkan ada sisanya. Apa yang tadinya tidak mungkin menjadi
mungkin.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Apakah rahasia di balik mujizat yang terjadi itu? Rahasianya ada pada pengucapan syukur.
Ada kuasa di dalam ucapan syukur.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menyerahkan segalanya termasuk masalah-masalah
yang kita alami kepada tangan Tuhan.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita berserah sepenuhnya.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau dibentuk
dan diproses dengan caraNya.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup kita.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kuasa Tuhan bekerja mengubahkan hidup
kita.

Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menanggalkan segala keinginan kita dan menerima
atas apa yang sedang terjadi, bahkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.

Dan masih banyak lagi yang bisa kita peroleh dari sebuah ucapan syukur.

.
Bagaimana kita mengucap syukur?

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang masih kita miliki.

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang sedang terjadi.

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kasihNya yang masih tercurah bagi kita.

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita.

Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang kita kerjakan.

Dan masih banyak lagi cara lain untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sama seperti kisah mujizat yang terjadi di atas, hal itu juga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Seberat
apapun masalah yang kita hadapi dalam pekerjaan/bisnis, separah apapun masalah rumah tangga yang kita
alami, seburuk apapun keadaan keuangan yang dihadapi, hadapilah dengan sikap yang selalu mengucap
syukur dalam segala keadaan. Kuasa Tuhan akan bekerja dalam kehidupan kita, sehingga mujizat akan
terjadi. Pekerjaan kita akan dipulihkan, hubungan keluarga juga dipulihkan, bahkan keuangan yang serba
minim juga akan dipulihkan.
Ucapan syukur akan mendatangkan kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan akan mencurahkan RohNya
agar bekerja dalam hidup kita, memberi kita hikmat untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan
yang sesuai dengan kehendakNya. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang akan Tuhan berikan bagi
kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kuncinya ada pada ucapan syukur. Janganlah bersungut-sungut atas apa yang kita alami, karena sungutsungut tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi sebaliknya, ucapan syukur akan mendatangkan berkat
berkelimpahan atas kehidupan kita. Nama Yesus ditinggikan.
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah
dan Bapa kita. Efesus 5:20

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ? Ayub
35:10b
Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam
keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji
Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.
Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi
kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang
melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
*courtesy of PelitaHidup.com
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram,
bahkan sangat sukar melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan
persoalan demi persoalan.

Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita.
Merasakan hidup sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah? Apakah Ia sudah
melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul
dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.
Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan
memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya.
Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat
menjawab pertanyaan kita, Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam
pergumulan?

Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?


1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut.
Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di
tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. Jangan takut.
Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau masalah.
Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan
anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak
mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi
anak yang manja dan penakut.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu,
sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam.
Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: Guru, Engkau tidak perduli kalau
kita binasa?. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah!.
Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Markus 4 : 37-39
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap
kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan
mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan
sanggup meluputkan kita.
Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah setiap badai persoalan yang datang itu
akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi
lemah, janganlah takut.
Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan Zefanya 3:17a
.
2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa.
Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika
pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan
dan menewaskan mereka.
Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan
kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari
Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan
kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja
Keluaran 14:13-14

Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir
yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan
memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah
dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka
sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan
tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan
kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu
bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan
mengalahkan musuhnya.
Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus
mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang
berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.
Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah
kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita
harus berusaha melakukan FirmanNya.
.
3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.
Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah,
yang malah menjadi Pembela bagi kita Roma 8:34
Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:
a). Ia memberi kekuatan
Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil
Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang
berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang
hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk
dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada
waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah. Itu
sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka,
bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus
menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.
Lalu katanya: Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah.
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. Sambil
berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka! Dan
dengan perkataan itu meninggallah ia. Kisah Para Rasul 7:56,59-60
Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus
dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa
Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.
Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan
memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita
dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga
kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita
bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari
tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.

Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan
kekuatan yang baru dariNya. Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi
lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah, Yesaya 40:31.
b). Ia menyediakan pertolongan
Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka
Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur
pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada
masa kekeringan itu.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan
engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai
Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti
dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi
kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. Bersiaplah,
pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan
seorang janda untuk memberi engkau makan. 1 Raja-Raja 17 : 4-9
Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang
percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai
burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.
Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan
cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan
memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.
Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya
serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya. Percayalah bahwa pertolonganNya tidak
pernah terlambat. Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan Ratapan 3:26
c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita
Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata malaikat dalam
bahasa Ibrani Malak, bahasa Yunani Angelos yang berarti pesuruh. Para malaikat adalah pesuruh
atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus
memperoleh keselamatan? Ibrani 1:14
Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh Raja Darius, dan kepada
merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua
karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan
terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat
alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan
tugasnya.
Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan
bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa
yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan
dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa.
Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka
rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.
Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.

Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia
kepada Daniel: Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah
sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?. Lalu kata Daniel kepada raja: Ya raja,
kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu,
sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi
juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan Daniel 6:21-23
Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak
terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya
mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk
selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat
mengenal Allah.
Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya
kepada Allah.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: Bangunlah segera! Maka gugurlah
rantai itu dari tangan Petrus Kisah Para Rasul 12: 7
Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang
dikenakan padanya.
Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan
manusia, mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa
setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama
dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.
Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam
kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang
cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.
Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup
mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudarasaudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf,
yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudarasaudaranya serta kehidupan banyak orang.
Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu,
Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan
mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya yang baik.
Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya
pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai
pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan
sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab
Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk
kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu
bangsa yang besar Kejadian 50:20
Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan
harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat.
Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua
persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup
ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita.
Percayalah!

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka Ibrani 7:25
Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau
dan tidak akan meninggalkan Engkau Yosua 1:5b
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang
menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat Wahyu 1:3

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah


Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang
akan memulihkan semangat yang patah? Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang
selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status
sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya
pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap
orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami
tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya 1 Kor 10:13
*courtesy of PelitaHidup.com
Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa
hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah
semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya. Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan
membuat seseorang itu menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya. Dalam menghadapi setiap
masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar
kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi
bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal
seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk
menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk
bersembunyi.
.

Ada beberapa kondisi yang dialami nabi Elia ini, yaitu:

a). Ia kelelahan, lelah jasmani setelah perjalanan panjang, empat puluh hari,
empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu gunung horeb.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kemudian ia ingin mati, katanya: Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini
tidak lebih baik daripada nenek moyangku 1 Raj 19:4b.

Terima ayat Alkitab melalui


Facebook
. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di
Facebook
Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

b). Ia merasa telah gagal membuat bangsa Israel untuk bertobat,


*courtesy of PelitaHidup.com
c). Ia merasa kesepian, hanya seorang diri saja dalam pergumulan untuk kebenaran Allah.
Jawabnya: Aku bekerja segiat-giatNya bagi Tuhan, Allah semesta alam,karena orang Israel
meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan
pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku 1 Raj19:10
Allah tidak tinggal diam, Ia tetap memperhatikan Elia yang sedang patah semangat itu. Ia membiarkan Elia
istirahat dan tertidur, kemudian Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan Elia. Allah juga
datang untuk memberikan semangat kepadanya dan memperkuat imannya di gunung Horeb itu. Allah
sesungguhnya tidak akan meninggalkan nabi ataupun umat-Nya yang setia.
Firman Tuhan kepadanya:, pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan
setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Elisa bin Safat, dari Abel Mehola, menjadi nabi
menggantikan Engkau 1 Raj 19:15-16
Ketika anak-anak Tuhan putus asa dimanapun mereka berada, melalui Yesus Kristus mereka dapat
memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi.
Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau terpengaruh oleh keadaan,
sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan.
Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang
bersemangat akan tetap optimis, mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk
menghadapi setiap kesukaran.
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku Fil 4:13
*courtesy of PelitaHidup.com
Orang yang bersemangat memiliki iman, tetap percaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang
yang bersemangat dalam hidup ini, apapun kondisi yang sedang terjadi, tetap miliki semangat. Semangat
sangat diperlukan untuk memperoleh apa yang ingin kita capai. Karena dengan bersemangat kita akan tetap
mengarahkan pandangan kita kepada tujuan, dan ada usaha untuk mencapainya.
.
Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:
1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko

Orang yang bersemangat memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup dan siap
mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan hati yang mantap. Ingat, bagaimana
kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego ? Ada sebuah perintah yang telah dibuat bahwa ketika mendengar
bunyi sangkakala, seruling, kecapi atau alat musik lainnya maka haruslah setiap orang sujud menyembah

patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar. Mereka tidak mau menyembah patung yang telah
didirikan oleh raja Nebukadnezar tersebut.
Dalam Kitab Daniel 3:6 Siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke
dalam perapian yang menyala-nyala.
Didapatilah bahwa mereka tidak mengindahkan titah itu, mereka tidak mau memuja dan menyembah
patung tersebut. Adalah sebuah ancaman bagi mereka, dengan resiko mereka harus dimasukkan kedalam
perapian. Mereka tidak khawatir, cemas dan takut, malah dengan berani untuk menerima hukuman itu.
Mereka tetap mempertahankan iman yang mereka percayai.
Beginilah yang mereka ucapkan kepada raja itu, Daniel 3:17-18 Jika Allah yang kami puja sanggup
melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memujja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
Mereka berani berkata tidak dan merekapun berani bertindak menerima hukuman yang sudah ditetapkan
itu. Dengan amarah raja itu memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya, dan
ketika mereka dicampakkan kedalam api, mereka tidak terbakar, rambut di kepala mereka tidak hangus,
bahkan bau kebakaranpun tidak ada.
Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang menyala-nyala itu ; berkatala ia: Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah kemari! Dan 3:26
Merekapun keluar dengan selamat dari perapian , Tuhan menyertai mereka. Dengan berani mereka
mengatakan sekalipun Allah tidak menolong, mereka siap untuk mati bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tidak
tinggal diam, mereka diluputkan dari panas api itu, mereka tidak terbakar, tidak ada bau hangus, mereka
tetap utuh seperti sediakala.
*courtesy of PelitaHidup.com
Apabila engkau berjalan melalui api engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar
engkau. Yes 43:2b
Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran, Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela
FirmanNya. Jadi, jangan takut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar kita
dapat meraih keberhasilan.
.
2. Sikap tidak mau menyerah

Dalam Alkitab ada sebuah cerita tentang seorang perempuan yang sudah 12
tahun menderita pendarahan. Perempuan ini sudah diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun keadaannya
makin memburuk. Perempuan ini tidak putus asa, ia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Tatkala ia
mendengar berita tentang Yesus Sang Penyembuh itu, iapun berusaha untuk mencari Yesus, sebab ia yakin
Yesuslah yang dapat menolong untuk menyembuhkannya.
Perempuan ini adalah orang yang bersemangat. Ketika Yesus dalam perjalanan menuju rumah kepala
ibadat, ditengah kerumunan banyak orang, perempuan ini berusaha untuk menghampiri Yesus agar
menerima kesembuhan dariNya. Perempuan ini tidak mau menyerah, dia tetap memiliki semangat, dia terus
berjalan untuk menghampiri Yesus sekalipun ia sedang dalam penderitaan, mungkin ia berjalan tidak
seperti orang normal karena penyakitnya itu, jalannya lambat tapi ia terus berusaha untuk maju mendekati
Yesus dari arah belakang.

Perempuan ini mempunyai suatu tujuan untuk sembuh, ia memiliki iman, Karena katanya dalam
hatinya:Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. (Mat 9:21). Setelah hal itu dilakukannya iapun
menjadi sembuh. Jerih payahnya tidak sia-sia. Ia berhasil, ia sembuh. Setiap orang yang mau mendekatkan
diri kepada Yesus tidak akan menyerah, tetap berjuang sampai memperoleh apa yang ingin dicapai.
Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu 2 Taw
15:7
Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sunggguh-sungguh mencari Dia Ibr 11:6b
Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa, membaca Firman Allah,
mengikuti ibadah dan memuji menyembah Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya,
itu janjiNya.
.
3. Iman yang teguh

Rasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan hidupnya untuk melayani


Tuhan, ia memenuhi panggilan Tuhan sebagi salah satu rasul yang ikut menderita bagi Kristus.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 2 Kor 4:8
Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap
kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian. 2 Kor 11:27
Dalam mengiring Yesus, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan dan aniaya. Paulus juga mengalami
kesedihan, ia ditinggalkan oleh teman-temannya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama, tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan
aku, Tetapi Tuhan mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan,
Dan Tuhan akan melepaskan aku, dari setiap usaha yang jahat, Dia akan menyelamatkan aku, sehingga
aku masuk ke dalam kerajaanNya di Sorga. Bagilah kemuliaan selama-lamanya. 2Tim 4:16-18
Di Roma pada saat itu sedang terjadi penganiayaan yang hebat, dan tidak ada seorangpun yang berani
mengakui mengenal rasul Paulus. Paulus merasa kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan
kehadiran Tuhan, yang memberikan kekuatan padanya. Paulus mengakui bahwa ia mempunyai keyakinan
yang kokoh, sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus
sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan
dan kekuatan baginya. Karena iman yang teguh Rasul Paulus tetap berjuang, dan bahkan setia sampai mati
bagi Tuhan.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang Adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya. 2 Tim 4:7-8
Apapun keadaan yang kini tengah kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan, putus asa atau
melepaskan iman saat menghadapi berbagai masalah. Hadapilah semua bersama Tuhan, kita akan dapat
mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang kita butuhkan
terjadi atas kita, harus tetap kita percaya, sebab ada firman Tuhan tertulis:
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah Maz
89:35

Semua yang Tuhan janjikan itu melalui Firman-Nya, tidak akan ditarik kembali, dan Tuhan tidak
mengingkari Janji-Nya itu. Arahkan pandangan, pikiran dan hati kepada FirmanNya, sebab itulah
kebenaran yang akan memulihkan kita. Allah itu sangat baik.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk
jiwanya Maz 34:19.
Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renungkan dan perkatakanlah Firman
Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.
Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetaplah bersemangat, miliki
keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan
sampai menjadi sebuah kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang
bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk meraih keberhasilan. Selamat
berjuang dan tetap semangat, Tuhan Yesus memberkati kita semuanya.
.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata
nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab
waktunya sudah dekat Wahyu 1:3.

Jangan Biarkan Sukacitamu Hilang!


Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah Berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
I Tesalonika 5:16-18
*courtesy of PelitaHidup.com
Tahukah Anda bahwa Allah ingin agar Anda dan saya senantiasa bersukacita? Ia ingin agar kita dapat hidup
bahagia dan terbebas dari segala beban hidup yang ada. Ia ingin agar kita mencintai hidup kita masingmasing, tidak peduli apapun keadaan yang sedang kita alami dan hadapi saat ini. Sejatinya, apabila kita
memiliki sukacita di tengah-tengah masa sukar dalam hidup kita, hal ini membuktikan bahwa kita memiliki
iman dan percaya bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai dan memberikan jalan keluar untuk setiap
masalah yang kita hadapi.
Sukacita adalah kekuatan kita. Ketika kita memiliki sukacita Allah yang suprantural dalam hidup kita,
maka kita akan mampu untuk tetap berdiri tegak dan bertahan terhadap apapun yang terjadi dalam hidup
ini. Anda mungkin berkata, Saya kan bukan tipe orang yang periang. Saya orang yang serius. Saya bahkan
jarang tertawa. Semua kita sadar bahwa Tuhan menciptakan kita masing-masing berbeda satu sama lain,
tetapi Anda dapat melatih diri Anda sendiri agar memiliki lebih banyak kesempatan untuk tertawa. Sebuah
artikel menyebutkan bahwa seorang anak rata-rata dapat tertawa sebanyak 200 kali setiap harinya,
sedangkan rata-rata orang dewasa hanya tertawa sebanyak 4 kali sehari. Mengapa bisa demikian? Kita
membiarkan tekanan hidup, stres dan berbagai jenis tanggung jawab menguasai hidup kita. Hal ini sedikit
demi sedikit akan mengikis dan mencuri sukacita Allah yang sudah kita miliki.

Hari ini! Saat ini! Mari kita buat keputusan untuk merebut kembali sukacita Allah dalam hidup kita &
jangan biarkan sukacita Allah tersebut hilang! Buat keputusan bahwa Anda akan melihat jauh ke depan
kepada rencana Tuhan dan tidak berpusat pada masalah yang sedang Anda alami dan hadapi saat ini. Lihat
bagaimana Tuhan akan melakukan rencana terbaikNya untuk kebaikan Anda dan saya. Mari minta
kepadaNya agar mengisi hati kita dengan sukacita dan damai sejahteranya yang ajaib setiap hari sehingga
kita dapat hidup dalam kekuatanNya dan mengalami kemenangan hari demi hari di sepanjang hidup kita!

Nantikanlah Tuhan
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah. Yesaya 40:31
*courtesy of PelitaHidup.com
Apakah Anda memerlukan kekuatan dan dukungan saat ini? Seringkali lebih mudah bagi kita untuk merasa
lemah, berkecil hati atau bahkan merasa putus asa ketika kita terus menerus melihat keadaan hidup ini.
Anda mungkin merasa lelah dan letih setelah mengalami pergumulan secara roh dan emosi. Tetapi,
ketahuilah bahwa Anda dapat menantikan-nantikan Tuhan dan Alkitab berkata bahwa ketika Anda
melakukannya, kekuatan Anda akan diperbaharui.
Menanti-nantikan Tuhan berarti menaruh kepercayaan dan pengharapan Anda kepada Tuhan. Anda hidup
dalam iman dan pengharapan akan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, jika Anda menunggu seseorang,
misalnya seorang tamu istimewa untuk makan malam dengan Anda, maka Anda mungkin tidak hanya
duduk diam di rumah sambil membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Anda pasti akan membuat
persiapan yang terbaik untuk tamu istimewa tersebut seperti membersihkan dan merapikan rumah atau
ruangan yang akan digunakan serta memastikan bahwa segala sesuatunya sempurnya untuk menyambut si
tamu. Biasanya Anda bahkan akan mempersiapkan segala sesuatunya beberapa minggu sebelumnya
termasuk menu apa yang akan Anda sajikan serta pakaian yang akan Anda kenakan. Hal seperti itulah yang
seharusnya Anda lakukan ketika Anda menanti-nantikan Tuhan. Menanti bukan hanya sekedar duduk diam
menunggu apa yang akan terjadi nanti, tetapi lebih kepada mempersiapkan segala sesuatunya untuk
menyambutNya dengan cara terbaik yang dapat Anda lakukan
Siapkah Anda bagi karya Allah yang akan dinyatakan dalam hidup Anda? Apakah Anda sedang menantinantikan Tuhan? Ketika Anda melangkah dalam iman, Ia akan menemui Anda. Ia akan memperbaharui
kekuatan Anda dan memberi kemenangan kepada Anda dalam setiap segi kehidupan Anda!
Doa Kita Hari ini:
*courtesy of PelitaHidup.com
Bapa di Surga, terima kasih karena Engkau berjanji akan memperbaharui kekuatanku. Aku mau menantinantikanMu. Aku mau percaya kepadaMu. Aku mau mempersilakan Engkau berkarya secara luar biasa
dalam hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
Sumber: joelosteendotcom

Meraih Rancangan Damai Sejahtera yang Tuhan


Sediakan
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Tuhan selalu menetapkan rancangan damai sejahtera bagi setiap umatNya yang mau datang padaNya. Dia
senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita sebagai umatNya. Yang menjadi masalah bagi sebagian
orang adalah mereka belum mengerti bagaimana meraih janji yang telah disediakan tersebut.
Kenapa harus diraih? Karena Tuhan memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih jalan yang
akan ditempuhnya, apakah jalan kebenaran atau sebaliknya. Tentunya jika kita memilih jalan yang sudah
Tuhan sediakan, maka setiap janji-janjiNya akan berlaku bagi kita semua.
*courtesy of PelitaHidup.com
Apa yang harus dilakukan untuk meraih janji rancangan damai sejahtera dan meraih masa depan
yang penuh harapan tersebut?
1. Berseru dan Berdoa
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu
Yer 29:12

Mungkin kita harus mencoba bertanya kepada diri kita sendiri: Kapan terakhir kali kita berdoa?
Seberapa banyak kita berdoa dalam satu hari?
Berdoa bukanlah merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Doa merupakan komunikasi dua arah
yang kita lakukan kepada Tuhan. Oleh karena Dia adalah Bapa kita, maka sudah selayaknyalah kita berdoa
sebagaimana kita melakukan komunikasi dengan orang tua (jasmani) kita.
Kita tidak perlu takut untuk mengungkapkan isi hati kita kepada Tuhan. Bahkan tidak perlu dengan katakata yang bagus atau diatur-atur, karena Tuhan melihat ketulusan hati kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman Tuhan bahkan mengatakan kepada kita untuk berseru kepadaNya. Berseru merupakan suatu
tindakan atau ungkapan yang mengerahkan sekuat tenaga/upaya kita untuk mengeluarkan isi hati/pikiran
kita.
Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh keberanian berseru dan berdoa kepadaNya, sehingga kita dapat
melihat karya Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita, rancangan damai sejahtera digenapi bagi kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita
menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Ibr
4:16
.
2. Cari Wajah Tuhan
Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap
hati Yer 29:13
Masalah demi masalah selalu datang kepada kita, mulai dari masalah yang ringan hingga masalah yang
sangat berat. Dengan datangnya masalah-masalah tersebut, seringkali kita mencoba untuk menyelesaikan
semuanya dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Dan tidak jarang kita menemui jalan buntu atas
masalah yang kita hadapi.
Satu-satunya jalan keluar bagi setiap masalah kita adalah dengan datang kepadaNya, mencari wajahNya.
Yesus adalah jawaban bagi setiap masalah kita. Tidak ada pribadi lain yang dapat memberikan jalan keluar
terbaik selain Yesus. Dan ketika kita datang mencari wajahNya, maka Dia akan menyatakan diriNya kepada
kita. Dia akan memberikan ketenangan, damai sejahtera, sukacita, kekuatan baru, pemulihan dan hikmat
yang baru untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Dia akan memberikan kita kemampuan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya sehingga kita sanggup
melalui masalah yang kita hadapi dan mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan tidak pernah menyembunyikan diriNya terhadap kita. Ketika kita menanggalkan segala yang tidak
berkenan kepadaNya (Yes 59:1-2), dan kita datang mencari wajahNya dengan penuh ketulusan, maka Dia
pasti akan menyatakan diriNya bagi kita.
.
Dan janji pemulihan bagi kita akan digenapi oleh Tuhan jika kita setia datang mencari wajahNya, kita setia
berada di dalam hadiratNya. Masa depan yang penuh harapan dan rancangan damai sejahtera telah
disediakan bagi kita semua yang taat dan setia kepadaNya. Haleluya!
Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan
keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana
kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke
tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. Yer 29:14

Anda mungkin juga menyukai