Anda di halaman 1dari 30

Renungan Harian Kita

Renungan harian online kristen dan katolik, santapan harian, bahan saat teduh, Kumpulan
khotbah hamba Tuhan, Mujizat Tuhan, Mujizat kesembuhan, Kata-kata bijak, kata-kata
penghiburan, kata-kata motivasi, lirik dan chord lagu rohani, kisah cinta dan sahabat sejati,
humor, kisah nyata dan kesaksian kristen, dan kisah-kisah kehidupan yang mengharukan dan
menguatkan Iman rohani kita. Anda bisa berbagi cerita dengan mengirim cerita Anda ke
renunganhariankita@yahoo.com

RENUNGAN HARIAN KITA SUPPORTED BY...

Pengharapan | Pengampunan | Pergumulan | Kesembuhan |


Persahabatan | Percintaan | Kepahitan | Pertobatan | Karakter |
Motivasi & Bijak | Kumpulan Khotbah | Mujizat | Pria Sejati | Wanita
Bijak | Profesional muda | Suami-Istri |

Yuk Gabung facebook dan twitter renungan harian kita


 Twitter Renungan Harian Kita
 Facebook Renungan Harian Kita

Menampilkan entri terbaru dengan label Renungan untuk Suami-Istri (reflection for
Husband and wife). Tampilkan entri lawas

Selasa, 12 Juli 2011


Meredakan Kemarahan
Efesus 4:26
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 13; Matius 13; 2 Raja-Raja 9-10

Mungkin tidak banyak dari Anda yang mengenal pasangan suami istri asal Amerika
Serikat ini, tetapi jika Anda mengetahui apa yang telah mereka lakukan di dalam
kehidupan mereka pasti akan membuat mulut Anda terbuka lebar. Percy Arrowsmith dan
Florence sempat masuk ke dalam buku rekor Guinness tahun 2005 sebagai suami istri
tertua di dunia karena keduanya telah menikah selama 80 tahun.

Saat sebuah media lokal menanyakan mengenai rahasia keawetan rumah tangganya,
pasangan kakek nenek ini menjawab bahwa mereka tidak akan pernah tidur sebelum
konflik antarkeduanya selesai. Menurut mereka, membawa kemarahan di waktu tidur
tidaklah mengenakkan. Mereka juga mengungkapkan, setiap bertengkar mereka selalu
berusaha mengampuni sebelum larut malam agar hari itu bisa ditutup dengan ciuman
dan genggaman tangan.

Kemarahan dapat datang tiba-tiba; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat
melihat ketidakadilan. Pemazmur mengetahui apa yang dialami oleh hampir setiap
manusia di dunia ini sehingga ia menuliskan mengenai bagaimana cara meredakannya.
Pemazmur memberikan nasihat agar bagi orang yang marah hendaklah memberhentikan
amarahnya (Mazmur 37:8) dan menyerahkan masalah yang ia sedang hadapi kepada
Tuhan (ayat 5). Biarkanlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan di saat kita
alami ketidakadilan (ayat 10:11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai
sampah yang membusuki hati.

Apakah Anda sedang marah atau seringkali marah? Datangnya marah tak bisa dicegah,
tetapi ia bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia
bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan
kemarahan mengotorkan hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur
Anda!

Kemarahan itu bagaikan kanker, ia harus segera dibabat sebelum merambat.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan tentang karakter, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and
wife)

Jumat, 29 Oktober 2010


Orang Tua Yang Penuh Sukacita
Kerinduan setiap keluarga adalah mengalami keharmonisan, kebahagiaan dan sukacita.
Namun sayangnya banyak keluarga-keluarga Kristen yang tidak mengalami hal ini.
Justru keadaan di dalam adalah kebalikan dari apa yang diharapkan. Yang ada di dalam
banyak rumah tangga adalah pertengkaran, tidak ada rasa damai serta tidak
dirasakannya sukacita. Padahal memiliki sukacita adalah kunci untuk memperoleh
kekuatan bagi setiap keluarga.
Sukacita (joy) adalah unsur penting yang harus dimiliki di dalam keluarga. Sukacita itu
menular, jadi jika orang tua mampu menciptakan suasana sukacita, maka atmosfir
keluarga pun akan dipenuhi oleh sukacita. Anak-anak akan melihat dan mencontoh apa
yang orang tuanya kerjakan. Bilamana orang tua mereka mudah bersungut-sungut di
dalam menghadapi masalah dalam hidup, maka anak-anak pun akan mengikuti jejak
dari orang tuanya. Tetapi jika orang tua memberikan contoh teladan bahwa mereka
terus bersukacita sekalipun banyak masalah silih berganti, maka hal ini akan menular
kepada anak-anak sehingga roh sukacita tersebut akan mereka miliki.

Mengapa kita harus bersukacita ? Karena itulah perintah Tuhan di dalam Filipi 4:4,
bersukacitalah senantiasa. Apabila kita percaya penuh kepada Tuhan, maka kita akan
berani menghadapi pergumulan hidup tanpa ketakutan, kekuatiran yang tentunya
menghilangkan sukacita. Pegang erat Firman Tuhan, maka kita akan semakin percaya
bahwa IA punya 1001 jalan keluar bagi masalah keluarga kita.

Jadilah agent sukacita !!! Itulah yang sering kami ajarkan kepada anak-anak kami,
Rachel & Jacob. Dimana pun saja kami berada, kami selalu berusaha menciptakan
suasana sukacita, kami berusaha selalu bersyukur sekalipun harus menghadapi ujian-
ujian dalam hidup. Di dalam mezbah keluarga, kami doakan pergumulan kami sehingga
anak-anak tahu dan mengerti. Lalu setelah berdoa, kami tersenyum dan berkata, “Nah
… kita tunggu saja tangan Tuhan menolong kita”. Kami ajarkan mereka untuk percaya
Tuhan, karena IA adalah Tuhan yang peduli, Tuhan yang melindungi. Ketika kami
lakukan hal tersebut, maka tertanam di dalam hidup mereka bahwa masalah boleh
datang tetapi orang tua mereka tetap bersukacita karena percaya kepada Tuhan,
sehingga hal ini tertransfer pada keduanya. Ketika mereka menghadapi masalah-
masalah kecil, mereka tetap bersyukur dan bersukacita.

Keluarga harmonis bisa dimiliki setiap orang. Mulailah dengan menjadi pribadi yang
penuh dengan menjadi pribadi yang penuh sukacita. Suami istri yang penuh sukacita
akan mentransferkan hal tersebut kepada anggota keluarga lainnya, maka perlahan-
lahan awan kelabu persungutan di dalam rumah tangga akan tersingkir oleh sinar
mentari sukacita.

Ps.Edward Supit & Ps.Levi Samodro Supit

Bersukacilah selalu
* Buah roh sukacita
* Jangan pernah menukar kebahagiaan
* Toko grosir surga
* Kata bijak mengatasi kekhawatiran

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan keluarga, Renungan untuk orang tua (reflection for Parents), Renungan
untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife)

Jumat, 15 Oktober 2010


SETIA DALAM KEKOSONGAN
Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau;
sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam,
di situ jugalah aku ermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku (Rut 1:16)

"Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang." Inilah sebuah ungkapan
yang menyatakan ketidaksetiaan. Tak mudah memang untuk setia, apalagi jika
kesetiaan tidak hanya untuk diucapkan, tetapi perlu dibuktikan.

Ada tiga penguji kesetiaan. Pertama, waktu. Seberapa lama kita bisa setia? Kedua,
jarak. Kita bisa setia saat dekat, tetapi bagaimana jika kita terpisah jauh? Ketiga,
keadaan. Kalau lagi senang kita akan setia, tetapi bagaimana jika dalam keadaan yang
sulit?

Rut adalah seorang yang setia. Waktu Naomi dan keluarganya baru datang ke Moab,
mereka adalah keluarga yang memiliki harta. Jadi, boleh dikatakan Rut menikah dengan
anak dari keluarga yang lumayan berada-Alkitab tidak menyebut berapa banyak
kekayaan Naomi, tetapi ada pernyataan bahwa Naomi "pergi dengan tangan penuh"
(1:21). Akan tetapi, setelah Elimelekh dan kedua anaknya meninggal dunia, Naomi jatuh
miskin "tetapi dengan tangan kosong Tuhan memulangkan aku". Di sinilah kesetiaan Rut
diuji dan ia berhasil. Rut tidak meninggalkan Naomi dalam "kekosongannya".

Mudah sekali untuk setia kepada orang yang banyak harta benda dan tinggi kedudukan.
Sebaliknya, sulit sekali untuk setia kepada orang yang sedang jatuh atau tidak punya
apa-apa lagi. Rut bisa tetap setia karena dasar kesetiaannya adalah kasih, bukan harta.
Oleh sebab itu, jikalau kita mau menjadi orang yang setia, baik kepada istri atau suami,
pelayanan, bahkan kepada Tuhan, kita harus mengubah dasar kesetiaan kita. Biarlah
kasih yang selalu menjadi alasan mengapa kita setia -RY

JANGAN BIARKAN KESETIAAN KITA DITENTUKAN OLEH HARTA TETAPI TENTUKANLAH


KESETIAAN KITA OLEH KASIH

Sumber: http://www.glorianet.org/rh/ 072009/15.html

Renungan yang mengajarkan arti kesetiaan dan cinta


* Kesetiaan membawa Anda pada promosiNya
* Sahabat sejati
* Letak kekuatan
* Berkorban itu Indah
* LOVE 101

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

3 komentar

Label: Renungan Untuk Pekerja, Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri
(reflection for Husband and wife), Renungan untuk Wanita

Rabu, 11 Agustus 2010


I Love You Forever
Diambil dari kumpulan khotbah Ps. Edward & Ps. Levi Supit

Kalimat “I love you” adalah kalimat yang sangat universal, singkat tapi memiliki power
yang sangat kuat. Hanya dengan mengucapkan kalimat ini, kita bisa membuat hati dari
pasangan kita bergetar dan tiba-tiba ada perasaan yang sulit dilukiskan oleh ribuan
kata-kata sekalipun memenuhi seluruh hatinya. Ketika orang tua berkata, “I love you”
atau “Aku sayang kamu nak”, hal yang sama juga terjadi kepada mereka. Hati mereka
mendapatkan ketentraman dan perlindungan yang sulit dilukiskan oleh pujangga hebat
sekalipun.

Jadi, kalimat “I love you” adalah seperti tetesan air segar di musim kering, seperti
harum bunga mawar di tengah kesesakan, seperti terang bulan purnama di tengah
kegelapan. Semua orang rindu untuk mendapatkan hal ini.

Suami istri, apalagi yang baru menikah pasti mendengar dan mendapatkan kalimat ini
hampir setiap saat. Orang tua yang baru mendapatkan bayi juga pasti membisikkan
kalimat ini di telinga sang bayi berkali-kali sambil mencium gemas sang buah hati.
Kalimat “I love you” sanggup membawa suasana kebahagiaan bagi segala usia.

Namun, pada saat rumah tangga mulai dihadang badai, perahu rumah tangga
terombang-ambing di tengah samudera masalah, adakah kalimat “I love you” sesekali
terdengar ? Ketika sang buah hati mulai pandai membantah, sang bayi yang dulu
menggemaskan telah tumbuh menjadi anak yang lihai dalam melawan orang tua, pandai
berbohong, juara dalam menjadi anak yang malas serta menghindar dari pekerjaan yang
ditugaskan, adakah kalimat “I love you” ini tetap memiliki power ? Rasanya kalimat ini
tiba-tiba hilang begitu saja seperti melarikan diri dari rumah tangga !!! Hilang tanpa
meninggalkan jejaknya.

Untuk itu, alangkah baiknya jika setiap orang menambahkan satu kata lagi di belakang
kalimat yang powerful ini menjadi “I LOVE YOU FOREVER” !!!. Karena kata FOREVER
berarti selamanya kita akan mencintai orang tersebut. Selamanya sang suami akan
mencintai istrinya sekalipun ada gunung masalah yang harus dilaluinya. Selamanya sang
istri akan mencintai suaminya, sekalipun harus melewati lembah kekelaman yang sangat
dalam. Selamanya orang tua akan mengasihi anak-anaknya sekalipun sang anak
rasanya tidak tahu lagi cara berterima kasih kepada orang tuanya.

Kiranya kalimat “I LOVE YOU FOREVER” ini mampu membantu bahtera-bahtera keluarga
yang sedang berjuang keras di tengah-tengah hantaman gelombang masalah dan tiupan
angin badai yang sangat kencang. Sekalipun di tengah gelora masalah ucapan ini hilang
terbawa badai, tetapi kalimat ini telah diukir dalam hati setiap kita oleh tangan Tuhan
yang penuh kasih ... I LOVE YOU FOREVER !!!

-Ps. Edward & Ps. Levi Supit-

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

2 komentar

Label: Cinta Sejati, Renungan tentang percintaan, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for
Husband and wife)
Selasa, 10 Agustus 2010
Sampai Maut Memisahkan Kita
Di ambil dari Kumpulan Khotbah Ps. Levi Supit

Pemeran tokoh film Superman yang sangat terkenal yaitu Christopher Reeve memang
telah tiada. Namun ia meninggalkan sebuah kisah keharmonisan keluarga yang menjadi
inspirasi bagi banyak keluarga di dunia ini, termasuk tokoh-tokoh dunia seperti Hillary
Clinton dan suaminya yaitu Bill Clinton.

Sang Superman menikah dengan Dana, wanita yang ia cintai pada tahun 1992 dan
melahirkan putera mereka yang bernama William. Namun, di usia ke-3 pernikahan
mereka, Christ jatuh dari kuda dan menjadi cacat total. Tentunya hal itu membuat Christ
menjadi putus asa dan sering ingin mengakhiri hidupnya. Di sinilah ujian kesetiaan
mereka diuji oleh Tuhan. Dana tidak pernah putus asa akan keberadaan suaminya. Ia
dengan setia menjalani hari-harinya dengan merawat suami tercinta yang cacat, yang
harus terus menerus dibantu bahkan yang kecewa dan pesimis akan hidupnya. Dana
tidak pernah menyerah. Ia tidak mundur ataupun menyesali nasibnya. Tetapi justru ia
senantiasa berada di sisi Christ untuk memberikan semangat hidup dan menunjukkan
cintanya. Tentunya itu bukanlah sebuah ujian yang ringan bagi Dana. Ada banyak
kesempatan dan alasan baginya untuk meninggalkan Christ, tetapi ia tetap menjaga
keharmonisan keluarganya. Perjuangan Dana tidak pernah sia-sia karena akhirnya Christ
kembali menemukan jati dirinya, ia bisa menerima keadaannya dan bahkan
semangatnya bangkit lagi untuk mendirikan yayasan sosial menolong orang-orang cacat.
Luar biasa !!! Pada tahun ke-9 kelumpuhannya, Christ meninggal dunia akibat
komplikasi jantung. Istrinya berkata di acara pemakaman seperti ini, ”Ketika kami
menikah, aku berjanji kepada Christ bahwa aku akan mencintainya, mendampinginya
dalam keadaan sehat atau sakit dan aku telah memenuhi janji pernikahan itu. Tetapi
sekarang aku mau mengubah janji pernikahan itu yaitu aku bukan sekedar akan
mencintai, menghormati sampai maut memisahkan kami, tetapi aku akan mencintainya
selamanya”. Ternyata janji tersebut pun Dana genapi. Hanya 1 tahun 6 bulan dari
kematian Christ, Dana terserang kanker paru-paru dan akhirnya meninggal dunia. Kisah
cinta mereka adalah kisah cinta abad ini.

Sungguh indah bagi setiap pasangan untuk terus mengingat janji nikah yang telah kita
ucapkan di hari pernikahan. Sebuah janji untuk mencintai, menghormati dan
menghargai di dalam segala kondisi. Tentunya ketika kondisi berada dalam zona
nyaman, bahagia dan baik-baik saja maka janji nikah ini akan sangat mudah untuk
digenapi. Tetapi ketika janji nikah ini diuji lewat tantangan, sakit penyakit, keuangan,
jabatan bahkan godaan orang ke-3 dalam rumah tangga, barulah kemurnian dan
kualitas cinta kita akan terlihat.

Setiap tahun semua pasangan suami istri akan menginjak kembali 1 hari ulang tahun
pernikahan mereka. Tentunya angka tahun pernikahan akan terus bertambah dan tidak
pernah berkurang. Di saat itulah menjadi saat yang tepat untuk memperkatakan kembali
janji nikah yang telah diucapkan. Ini sangat berguna untuk memperbaharui komitmen
sebuah pernikahan sehingga keluarga yang harmonis bisa tercapai dan tentunya dimulai
dari hubungan suami istri yang harmonis. Semakin bertambah usia pula, semakin
bertambah keharmonisan. Seperti halnya janji nikah yang berkata, ”Aku akan
mencintaimu di saat senang dan susah, miskin atau kaya, sakit maupun sehat ... sampai
maut memisahkan kita”

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
1 komentar

Label: Cinta Sejati, Kumpulan Khotbah Hamba Tuhan, Renungan tentang percintaan,
Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife)

Minggu, 18 Juli 2010


L.O.V.E
A : Aku tdk menyukai istriku lg !
B : Pulang dan cintailah dia
A : Anda tdk mengerti aku, aku sdh tdk punya perasaan itu lg.
B : Pulang dan cintailah dia
A : Tetapi scr emosi aku berarti tdk jujur kalau aku memperlakukan istriku spt itu, pdhl
aku tdk merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dg mantap)
B : Kira2 1 minggu stlh ibumu plg dr RS & membawamu plg, dan kamu menangis
menjerit2 di tengah mlm krn popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya
masih sangat letih, berjalan di lantai yg dingin tanpa alas kaki utk mengganti popokmu
dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh2 menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi jg tidak jujur?

Ukuran besarnya cinta bukan krn dia menikmati mengganti popok di tengah mlm,
melainkan krn ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tdk begitu menyukainya.

Pernikahan tdk hanya didasari persaan Cinta, lbh dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorg menikahi istrinya pasti krn cinta, ttp cinta yg menggebu2 akan
padam seiring dg berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yg membuat Cinta manggebu2 menjadi Cinta yg matang dan dewasa.
Lalu.. Apa yg disebut dg Cinta Sejati ?? Cinta yg sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta yg
tdk memikirkan untung rugi, cinta yg rela berkorban demi seseorg yg dikasihinya. Inilah
cinta yg hrs diusahakan dlm setiap Pernikahan.

Ada org berkata "aku cinta kamu".. berarti : "aku ingin memilikimu & biarlah kamu
kumiliki" adalah cinta yg egois krn hanya bergantung pd Perasaan seseorg. Sebab
perasaan akan dimakan oleh wkt dan bisa saja perasaan ini muncul pd diri org
lain/pasangan org lain.

Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tdk menarik, komitmenlah
yg menyelamatkan pernikahan.. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dlm keadaan
suka maupun tdk utk mengasihi pasangan & mempertahankan Pernikahan yg telah
Tuhan anugrahkan.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

1 komentar

Label: Cinta Sejati, Renungan tentang percintaan, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for
Husband and wife)
Minggu, 11 Juli 2010
Pernikahan Bukan Peternakan
"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Beberapa minggu yang lalu ada salah seorang siswa yang sudah berkeluarga
berbincang-bincang dengan saya selepas kuliah. Obrolan akhirnya sampai kepada
keluarga, dan dia bercerita bahwa ia menceraikan istrinya dan kemudian menikah lagi.
Alasannya apa? "karena tidak bisa punya anak.." katanya ringan sambil tertawa kecil.
Saya merasa kaget, tapi sebenarnya itu adalah sebuah potret kehidupan. Begitu banyak
orang yang akhirnya mengalami kegagalan rumah tangga karena kekecewaan akan
pasangannya yang belum juga mampu menghadirkan keturunan. Ketika usia terus
bertambah, namun tidak juga mendapat keturunan, apalagi setiap hari ditanyai "kapan
punya anak" dari keluarga atau teman-teman, mereka pun mulai berpikir bahwa
pernikahan mereka telah gagal. Sebagian lagi akan memakai hal ini sebagai alasan
untuk menikah lagi untuk kedua kalinya. Apakah saya merasa tidak butuh keturunan?
Sama sekali tidak. Saya masih terus berdoa agar Tuhan berkenan memberkati kami
dengan keturunan. Saya, sama seperti pasangan lainnya, tentu mengharapkan
keluarganya dilengkapi dengan anak-anak. Wajar jika kita berharap akan lahirnya anak-
anak dari pernikahan kita. Namun yang ingin saya sampaikan adalah, tujuan utama
sebuah pernikahan bukanlah untuk mempunyai anak. Pernikahan bukanlah peternakan.

Dari contoh siswa saya di atas tadi, dan banyak kasus lain mengenai kegagalan rumah
tangga akibat tidak mendapat keturunan, saya melihat adanya salah kaprah mengenai
tujuan utama mendirikan lembaga pernikahan. Mereka memandang pernikahan
layaknya sebuah peternakan, dimana kita bisa mengembangbiakkan keturunan kita.
Sekali lagi, pernikahan bukanlah peternakan. Sebuah pernikahan, dimana Tuhan sendiri
yang memateraikan pembentukannya, punya tujuan yang jauh lebih penting daripada
sekedar memiliki keturunan. Apalagi jika dasarnya hanyalah "kejar tayang" atau takut
disebut "bujang lapuk/perawan tua", akibat nafsu, gengsi, desakan orang tua dan lain-
lain. Itu semua bukanlah tujuan utama sebuah pernikahan menurut firman Tuhan. Ayat
bacaan hari ini menyatakan dengan jelas tujuan Allah menciptakan pasangan buat
manusia, yaitu sebagai penolong. Tuhan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam (ay
21), yang menunjukkan sebuah hubungan erat, bahwa istri adalah bagian hidup suami,
bukan sekedar alat pemuas nafsu dan "pabrik" pembuat anak.Tapi Tuhan melengkapi
kita dengan seorang pasangan agar kita bisa saling melengkapi, saling
menyempurnakan dan saling menolong. Dalam sebuah pernikahan yang diberkati Tuhan,
kita bisa mengalami, menikmati dan saling berbagi sukacita dan cintakasih. Kita bisa
saling support ketika salah satu tengah mengalami kesulitan. Kita bisa menghidupkan
sebuah persekutuan dengan memuliakan Allah diatas segalanya. Janji pernikahan yang
kita ucapkan pun menyatakan hal itu, bukan menyatakan bahwa kita menikah untuk
membuat anak. Memiliki penerus garis keturunan adalah penting dan merupakan
dambaan hampir setiap orang, namun itu bukanlah yang terutama.

"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN.." (Mazmur
127:3). Anak adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Jangan tawar hati jika hingga
saat ini anda masih seperti saya yang belum saatnya dikaruniai anak. Biarlah itu terjadi
sesuai kehendak Tuhan, Sang Pencipta. Yang penting adalah kita menyadari hakekat
dari sebuah pernikahan sesuai apa yang difirmankan Tuhan. Jangan merasa bahwa
tanpa anak, lembaga pernikahan yang anda bangun sebagai sebuah kegagalan. Karena
ada Allah yang bertahta di atasnya, yang telah memberkati dan mengikat penyatuan
hubungan antara suami dan istri. Jadikan pernikahan sebagai tempat dimana anda bisa
bersinergi dengan pasangan untuk memuliakan Tuhan, dan bersama-sama seiring
sejalan melakukan kehendak Allah atas kehidupan kita. Pernikahan yang gagal bukanlah
pernikahan yang tidak melahirkan anak, melainkan pernikahan yang tidak berjalan
sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ada anak atau tidak, tetaplah miliki pernikahan yang sukses penuh dengan kebahagiaan

Sumber : Email

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife)

Senin, 12 April 2010


KASIH YANG MENYATUHKAN
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih
menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)

Hidup dalam sebuah ikatan membutuhkan kasih. Ikatan suami istri, ikatan keluarga,
ikatan rohani yaitu gereja kita membutuhkan kasih. Rasul Petrus memberi nasehat
kepada jemaad di Asia kecil, penerima suratnya agar mereka saling mengasihi, sebab
kasih menutupi banyak dosa. Membangun hubungan tidak akan selalu mulus, tidak akan
berlangsung indah-indah saja. Dosa pasti muncul, sebab justru ketika orang percaya
berkomitmen untuk saling mengasihi, Iblis tidak senang, ia akan berusaha
menghancurkan. Dosa dapat menyebabkan gesekan, kesalahpahaman bahkan
pertengkaran. Dalam kondisi seperti itulah dibutuhkan kasih. Nah dalam hal mengasihi,
harus ada yang memulai. Jika masing masing bersikeras merasa diri benar, maka kasih
tidak akan muncul. Harus ada seseorang yang sadar, bahwa mereka bersaudara, bahwa
mereka terikat dalam suatu ikatan komitmen hidup bersama, tidak ada kata berpisah,
dan harus sadar bahwa dalam setiap pertengkaran tidak ada yang 100% benar dan
100% salah, pasti kedua belah pihak mempunyai andil sekecil apapun.

Dalam suatu percekcokan yang paling saya ingat antara Bapak dan Ibu saya ialah ketika
cekcok, bapak berdiri dari tempat duduk, mengambil dua lembar kertas dan berkata
pada Ibu, “ayo daftarkan semua hal yang kita tidak saling sukai”. Ibu kemudian mulai
menulis . Bapak memandang Ibu sejenak, dan kemudian menulis dikertasnya. Ibu
menulis lagi, sejenak berhenti memandang Bapak, kemudian menulis lagi, demikian juga
dengan Bapak. Akhirnya keduanya selesai. “ayo kita tukar kertas” kata Bapak, mereka
saling memberikan daftar keluhan mereka, “kembalikan punyaku.” Kata Ibu ketika
melihat kertas Bapak. Ternyata dari atas sampai kebawah kertas Bapak menulis, “aku
mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu.”

MOTIVASI: Ketika saudara terlibat konflik, ingatlah bahwa saudara mempunyai andil
dalam menyebabkannya, ingatlah komitmen saudara untuk hidup bersama. Ulurkan
kasih. (T)

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
0 komentar

Label: Renungan tentang Kasih, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and
wife)

Sabtu, 20 Februari 2010


Chastity VS Abstinence
Sharing, by francisca.m0nica

Percabulan merupakan dosa. Gereja mengajarkan demikian dan saya yakin semua orang
setuju. Bahkan Yesus berkata, bila kita sudah mengingini perempuan atau laki-laki saja,
kita sudah berbuat cabul dalam pikiran. Lalu kita mungkin bertanya : “bagaimana
dengan hasrat seksual saya?”

Admit it : We have sexual desire

“Saya manusia biasa. Saya seorang Kristiani yang taat. Tapi… Bagaimanapun, saya akui,
saya juga memiliki dorongan seksual.”

Selama ini mungkin kita berpikir bahwa dorongan seksual adalah dosa. Bila muncul
pikiran soal seks, mungkin kita cenderung berkata pada diri kita, “Don’t think about sex!
Don’t think about sex! Lupakan itu!” Kita cenderung menahan hasrat seksual kita,
khususnya bagi yang belum menikah, kita tahu bahwa belum saatnya untuk melakukan
hubungan seks. Dan kita berpikir bahwa untuk menjadi seorang yang baik, yang kudus,
yang suci, kita harus melupakan seks.

Mari buang semua pikiran lama, dan akuilah, kita memiliki keinginan seksual. Siapapun
kita, laki-laki atau perempuan, seorang biarawan maupun awam, seorang pelayan Tuhan
maupun umat biasa, semua manusia memiliki keinginan seksual.

Seksualitas kita merupakan suatu GIFT atau karunia dari Tuhan. Dan dorongan seksual
bukanlah suatu dosa. Sebab seksualitas manusia diciptakan Tuhan juga. Tuhan tidak
menciptakan sesuatu yang buruk. Dengan adanya seks, suatu kehidupan baru dapat
muncul. Tuhan menciptakan manusia dan Ia berkata, “amat sangat baik”, Tuhan juga
berkata demikian terhadap seksualitas kita.

Dalam menghadapi dorongan seksual kita, terdapat 2 jenis pandangan, yaitu :

1. Abstinence

Di sekolah maupun di keluarga, bila ada pertanyaan mengenai seks, mungkin guru dan
orang tua kita akan berkata : “itu hanya untuk yang sudah menikah.” atau “tidak boleh
sebelum married!” Apa yang guru dan orang tua itu katakan, mengajarkan anak-
anaknya tentang abstinence.

Jika kita lihat di kamus, abstinence artinya menahan nafsu. Seperti halnya ketika sedang
berpuasa, kita menahan nafsu untuk tidak makan atau seperti berpantang, kita
menahan nafsu untuk makan makanan kesukaan kita.

Namun, bila abstinence ini kita terapkan terhadap dorongan seksual. Seseorang tidak
akan sepenuhnya bebas dari dorongan seksualnya. Yang ada ia malah menahan,
menahan dan menahan hasrat seksualnya. Akibatnya dapat muncul bentuk pelampiasan
seksual seperti ketergantungan pada pornografi dan masturbasi. Dan, bila seseorang
sudah mencapai suatu kebebasan untuk melakukan hubungan seksual, segala dorongan
yang terpendam itu akan BOOOM meledak. Akibatnya dorongan seksual menjadi tidak
murni.

2. Chastity

Chastity berbeda dengan abstinence. Tepatnya, chastity jauh lebih indah daripada
abstinence. Bila abstinence mengajarkan kita untuk berkata TIDAK pada seks, chastity
tidak hanya mengajarkan kita untuk berkata TIDAK, tetapi juga berkata YA pada cinta
sejati dan segala keinginannya.

Chastity tidak mengajarkan kita untuk menahan atau mengabaikan segala hasrat
seksual alamiah kita, tetapi membantu kita mengarahkan hasrat seksual kita. Sebab
Tuhan menginginkan kita untuk mampu mengendalikan dorongan seksual kita dan
mengarahkannya kepada dorongan yang lebih dalam yaitu mencintai dengan murni.

“When you decide firmly to lead a clean life, chastity will not be a burden on you: it will
be a crown of triumph.” St. Josemaria Escriva

Tuhan memberikan manusia akal budi. Akal dan budi kita seharusnya mampu
mengendalikan semua yang kita inginkan, termasuk mengendalikan dan mengarahkan
hasrat seksual kita. Manusia berbeda dari binatang. Akal dan budi inilah membedakan
kita dari binatang. Binatang hidup berdasarkan naluri atau insting atau keinginannya
saja.

Chastity ialah gaya hidup baru yang dapat kita terapkan untuk menemukan cinta sejati.
Karena cinta sejati bukan hanya soal seks, melainkan cinta sejati adalah soal
pengorbanan diri, pemberian diri secara total, bebas, setia dan berbuah. Dan hanya
orang-orang yang mampu mengendalikan hasrat seksualnya yang mampu untuk
menemukan makna cinta sejati itu.

Let’s make chastity as our lifestyle!

“Only the chaste man and the chaste woman are capable of true love.” Pope John Paul II

SUmber : http://truelovecelebration.org

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

1 komentar

Label: Cinta Sejati, Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for
Husband and wife), Renungan untuk Wanita

Kamis, 10 Desember 2009


DIATUR OLEH TUHAN
“pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya” Amsal 31:26b
Untuk mempersatukan dua manusia sebagai suami isteri, Allah telah mengatur bahwa
haruslah ada ketaatan dan kasih dalam rumah tangga mereka. Dia tidak meminta suami
atau isteri mencari kesalahan masing-masing. Dia tidak menetapkan suami-suami untuk

menjadi instruktur isteri-isteri, atau isteri-isteri untuk menjadi guru suami mereka.
Seorang suami tidak perlu mengubah isterinya, demikian juga halnya dengan isteri.
Bagaimanapun sifat dan keadaan pasangan hidupmu, hendaklah kau mengharap hidup
dengannya selamanya. Mereka masing-masing harus belajar menutup mata akan
kekurangan masing-masing. Mereka harus belajar mencintai, bukan mencoba mencari
kesalahan masing-masing.

Sebagai orang Kristen kita harus belajar menyangkal diri. Menyangkal diri berarti
melengkapi seorang terhadap yang lain. Keluarga butuh disiplin, berarti harus belajar
mau menyisihkan pendapatnya sendiri dalam memberikan pertimbangan pasangan
hidupnya. Pengajaran yang lemah lembut harus ada di lidah para isteri, baik terhadap
anak-anaknya, maupun terhadap suami atau sesamanya.

Demikian pula sebagai mempelai Kristus, harus taat dan hidup setia kepada mempelai
laki-laki, yaitu Kristus Yesus, tanpa mempedulikan keadaan dan situasi kita. Kita harus
mempersembahkan kehidupan kita seutuhnya kepada Kristus, dan tidak hidup separuh
buat ilah-ilah lain. Kata Tuhan, “Berpegangkah pada perintahKu, dan engkau akan
hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu” (Amsal 7:2)

Isteri yang cakap lebih berharga dari pada permata.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife),
Renungan untuk Wanita

Senin, 23 November 2009


Jika kita suami istri mulai...
Jika kita suami istri mulai belajar berkomunikasi dgn baik, maka rumah tangga pasti
akan mengalami perubahan dan pemulihan. Untuk itu kita perlu jujur pada diri sendiri
bagian mana yg perlu kita ubah.

Prinsip komunikasi yg sehat :


1. Jadilah pendengar yg baik (Ams 18:13)
2. Berpikir sebelum berbicara (Ams 15:23,28, Yak 1:19)
3. Berbicara dengan kasih (Efe 4:15,25)
4. Jangan menghukum pasangan dgn puasa bicara
5. Jauhi berdebat (Ams 17:9)
6. Kendalikan amarah waktu berbicara (Ams 14:29)
7. Mintalah maaf bila bersalah (Yak 5:16)
8. Jangan merengek (Ams 10:19)
9. Berhentilah mengkritik, membangunlah (Roma 14:13)
10. Hargailah pendapat orang lain (Fil 2:1-4, Efe 4:2)

Hal yg perlu diperhatikan saat berbicara :


1. Volume - jgn terlalu keras
2. Pitch - Nada suara jgn tinggi/membentak
3. Moment - cari wkt yg tepat utk membicarakan masalah.

Sembilan puluh persen gesekan yg terjadi dlm kehidupan sehari2 disebabkan oleh nada
bicara yg kurang baik.

Amsal 15:23
Seseorg bersuka cita krn jawaban yg diberikannya dan alangkah baiknya perkataan yg
tepat pd waktunya !

Teman, ketika kemarahan memuncak, pikirkanlah akibat-akibatnya. ...

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife)

Minggu, 11 Oktober 2009


MEREDAKAN KEMARAHAN
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: Janganlah matahari
terbenam, sebelum padam kemarahanmu (Efesus 4:26)

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri
tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun,
sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa
rahasianya? "Sederhana!" kata mereka. "Kami tidak akan pergi tidur sebelum
menyelesaikan konflik.

Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling
mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan
genggaman tangan."

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat
melihat ketidakadilan. Mazmur 37 ditulis bagi orang muda yang panas hatinya ketika
melihat orang-orang jahat sukses. Mereka berbuat curang (ayat 1), melakukan tipu
daya, tetapi hidup lebih berhasil ketimbang dirinya yang hidup lurus (ayat 7).

Kemarahan pun muncul. Jika dipendam, kemarahan ini akan berbuahkan iri hati dan
kepahitan. Satu kali ia bakal meledak dan bertindak main hakim sendiri! Maka,
pemazmur menasihatinya untuk berhenti marah (ayat 8) dan menyerahkan masalahnya
kepada Tuhan (ayat 5). Biarlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan (ayat
10,11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki
hati.

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa dicegah,
tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak,
lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan
mengotori hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda! --JTI

KEMARAHAN ITU BAGAIKAN KANKER IA HARUS SEGERA DIBABAT SEBELUM MERAMBAT

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

2 komentar

Label: Renungan tentang karakter, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and
wife)

Selasa, 22 September 2009


Jadilah isteri atau suami, sahabat, kekasih dan belahan jiwa
Anda bukan hanya ditakdirkan menjadi suami atau isteri tetapi lebih dari itu, anda juga
harus menjadi sahabat, kekasih dan belahan jiwa jadi dengan bukan hanya sebagai isteri
tapi juga sebagai sahabat, kekasih dan belahan jiwa maka kebersamaan akan terasa
indah, baik sesudah dan seperti sebelum menikah.

Mengapa tidak hanya menjadi suami atau isteri tetapi harus menjadi sahabat, kekasih
dan belahan jiwa????

Hal ini karena dalam pernikahan akan banyak sekali masalah yang timbul karena
kebersamaan ini.

Dengan menjadi SAHABAT, dalam kebersamaan diharapkan orang bisa saling terbuka
membicarakan masalah yang dialami secara "blak-blakan" tanpa rasa jangun, prasangka
dan saling mempercayai.

Lihatlah kehidupan dalam persahabatan, mereka hidup berjauhan tetapi bisa saling
bertemu untuk meneguhkan dalam pembicaran, sharing dan bahkan adu pendapat
tetapi tetap saling membangun karena ada kepercayaan bahwa apa yang "perdebatkan"
demi kebaikan dan hasil dari "perdebatan" tidak mempengaruhi persahabatan.

Sahabat adalah relasi yang saling membangun, meneguhkan dan bankan menegur agar
kebaikan dicapai.

Jika suami isteri bisa hidup sebagai SAHABAT maka pertengkaran pasti akan bsia
diselesaikan dengan baik karena dalam persahabatan tidak mencari keuntungan sendiri.

Disamping sebagai sahabat dalam hubungan suami isteri juga harus sebagai KEKASIH.

Kekasih adalah masa sebelum ada ikatan dalam perkawinan atau masa pacaran.

Jika suami isteri hidup sebagai kekasih, maka keinduan selalu ada dan keinginan untuk
bertemu selalu "menghantui" bahkan akan teras sepi jika tidak ada relasi diantara
berdua.
Kekasih selalu akan nampak baik dan indah karena disana selalu dipenuhi oleh cinta
yang membara.

Jika dalam perkawianan "sifat" pacaran sebagai kekasih ada maka kebaikan pasti selalu
ada karena setiap dari mereka tetap menjaga untuk selalu rukun dan saling belajar
untuk melengkapi satu dengan yang lainya bahkan dalam banyak masalah selalu
dibicarakan dalam suasan yang mesra karena takut saling menyakiti.

Maka selalulah memandang isteri atau suami adalah sebagai kekasih hati dan selalu
menjadikan mereka sebagai yang paling berharga.

Setelah sebagai sahabat dan kekasih, jadikan suami atau isteri anda sebagai BELAHAN
JIWA.

Jika orang memperlakukan isterinya sebagai belahan jiwa maka "ketergantungan" akan
selalu ada dalam diri mereka bahwa tanpa suami atau isteri maka akan ada hal yang
kurang bahkan hidup menjadi tidak sempurna.

Jadi tanpa keberadaan isteri atau suami hidup seperti burung yang kehilangan sayap
hingga tidak bisa bergerak dengan bebas bahkan lama-kelamaan mati.

Belahan jiwa adalah inti peran paling sentral dalam setiap perkawainaan.

Dengan berani menjadikan isteri atau suami sebagai belahan jiwa maka dapat dipastikan
kehidupan bersama akan menajadi lebih baik karena mereka tidak akan saling menyakiti
tetapi saling menjaga dan menyempurnakan.

Maka selalulah memandang isteri atau suami sebagai belahan jiwa atau dalam bahasa
jawa adalah "garwo" atau "sigaraning nyowo".
Suami atau isteri adalah separo dari nyawa/kehidupan mareka yang telah menikah.

Maka jika ada masalah dalam keluarga, ingatlan sakramen pernikahan Anda dimana hati
Anda telah dibelah dan separo dari hati Anda dikorbankan kepada Allah dan diganti
dengan separo hati pasangan Anda.

Jika peran suami atau siteri telah dilengkapi dengan peran sebagai SAHABAT, KEKASIH
dan BELAHAN JIWA, maka perkawianan akan terasa indah dan menyenangkan karena
diantara satu pribadi dengan pribadi lainya yang telah disatukan dalam sakramen akan
selalu bisa menjadi tumpuan dalam kehidupan mereka.

Selamat membangun keluarga berdasarkan peran sebagai suami atau isteri, sahabat,
kekasih dan belahan jiwa.

Saya berdoa untk kebaikan keluarga Anda,

Jika ada masalah selalulah ingat kalau Anda sedang bersama dengan sahabat Anda,
kekasih Anda dan bahkan Jiwa Anda sendiri.
Tanpa isteri atau suami hidup akan menjadi sangat berbeda bahkan menjadi sangat
menderita.

Salam dalam cinta membangun keluarga sebagai ISTERI atau SUAMI, SAHABAT,
KEKASIH dan BELAHAN JIWA.

Sumber : Email

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU
0 komentar

Label: Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife),
Renungan untuk Wanita

Rabu, 16 September 2009


Jangan Menendang Kucing Jika Digigit Anjing
Satu kali, saat berjalan pulang dari gereja, seorang pendeta bertemu seorang bapak
yang ia tahu tadi tidak datang ke kebaktian. “Halo, Pak.Mengapa tadi tidak datang ke
kebaktian ?” Tanya pendeta itu. Bapak itu lalu menceritakan sikap seorang majelis yang
minggu lalu sungguh menjengkelkannya. “Oh, begitu. Lalu mengapa Anda tidak pulang
dan melampiaskannya dengan memukul istri anda saja?” sahut sang pendeta. “Lho? Pak
pendeta ini bagaimana? Istri saya kan tidak salah apa-apa.” Jawab si bapak dengan
keheranan. “Nah, Tuhan pun tidak punya salah apa-apa dengan anda bukan?”

Jangan menendang kucing jika anda digigit anjing. Tentu saja, ilustrasi diatas bukannya
ingin mengatakan bahwa beribadah di gereja adalah hal yang terpisah, bahwa hal itu
dapat dilakukan tanpa perlu menjalin hubungan yang baik dengan para jemaat dan para
hamba Tuhan di gereja. Justru, kita harus ingat, bahwa saat kita melakukan sesuatu
kepada sesama kita berarti kita juga melakukan sesuatu kepada Tuhan. Jika Tuhan
adalah Kepala Gereja, bagaimana mungkin kita mencintai kepala tapi membenci tubuh-
Nya? Dan jika suatu saat kita mungkin kesal dengan beberapa oknum di gereja, apakah
kekesalan itu layak untuk ditukar dengan hubungan kita dengan Tuhan.

Mulailah belajar melihat sesama dan persekutuan dengan saudara seiman kita dalam
kerangka ini. Mengasihi Tuhan berarti juga mengasihi sesama. Bahkan Alkitab
menyatakan, jangan kita melayani dan memberi persembahan pada Tuhan jika hati kita
masih ada permasalahan dengan orang lain. Demikian pula sebaliknya, jangan sampai
pelayanan dan persekutuan kita yang seharusnya untuk memuliakan Tuhan, justru
dilakukan hanya demi menyenangkan manusia saja. Singkatnya, ibadah, pelayanan, dan
persekutuan kita merupakan suatu kesatuan, yang semua didasari oleh kasih pada
Tuhan dan sesama. Sudahkah kita melakukannya?

Jangan menendang kucing jika Anda digigit anjing.

Sumber : Unknown

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Renungan untuk orang tua (reflection for Parents), Renungan untuk Pria, Renungan
untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife), Renungan untuk Wanita

Selasa, 08 September 2009


4 Wives
There was a rich merchant who had 4 wives. He loved the 4th wife the most and
adorned her with rich robes and treated her to delicacies. He took great care of her and
gave her nothing but the best.He also loved the 3rd wife very much. He’s very proud of
her and always wanted to show off her to his friends. However, the merchant is always
in great fear that she might run away with some other men. He too, loved his 2nd wife.
She is a very considerate person, always patient and in fact is the merchant’s
confidante. Whenever the merchant faced some problems, he always turned to his 2nd
wife and she would always help him out and tide him through difficult times. Now, the
merchant’s 1st wife is a very loyal partner and has made great contributions in
maintaining his wealth and business as well as taking care of the household. However,
the merchant did not love the first wife and although she loved him deeply, he hardly
took notice of her.

One day, the merchant fell ill. Before long, he knew that he was going to die soon. He
thought of his luxurious life and told himself, “Now I have 4 wives with me. But when I
die, I’ll be alone. How lonely I’ll be!”
Thus, he asked the 4th wife, “I loved you most, and owed you with the finest clothing
and showered great care over you. Now that I’m dying, will you .....

....
Readmore
Click this link ->4 Wives
---

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Kisah-kisah kehidupan, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife)

Senin, 07 September 2009


Hubungan Yang Langgeng Tidak Terjadi Begitu Saja
Amsal 31:10 -
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata.

Jim diam menatap televisi sementara hati Carol terasa sakit, sambil berpikir mengapa
suaminya marah kepadanya. Mereka baru setahun menikah dan Carol mulai melihat
hubungan mereka makin memburuk. Ia hanya berpikir jangan-jangan ia akan segera
bergabung dengan jutaan pasangan lain yang pernikahannya berakhir dengan
perceraian. Akhirnya ia memecah kesunyian dengan bertanya kepada Jim dimana
salahnya, Jim tidak menjawab. Hatinya terasa sakit selama beberapa saat, tetapi ia
mengulangi pertanyaannya. Jawaban Jim sangat menyakitkan hatinya sehingga ia mulai
meragukan kemampuannya sebagai isteri.

Jim berkata, "Aku bosan dan lelah melihat kamu terlalu serius memandang segala
sesuatu. Kamu terlalu sensitif! Bila sebelumnya aku tahu kamu emosional seperti ini,
mungkin aku tidak akan menikahimu. Tetapi, karena kita telah menikah, kupikir kamu
perlu melakukan bagianmu. Hentikan tindakanmu yang berlebihan dan jangan terlalu
perasa terhadap apa yang aku katakan dan lakukan. Bila kita ingin pernikahan kita
berhasil, kamu tidak boleh kekanak-kanakan!"

Apakah ini kedengarannya sudah biasa terjadi? Dengan kata-kata kasar seperti ini, Jim
tanpa sadar telah membawa hubungan mereka ke jalan kehancuran yang menimbulkan
beberapa perubahan yang tidak menarik - perubahan yang akhirnya akan
menghancurkan hubungan mereka. Masalah utama Jim, yang juga dialami oleh ribuan
suami lainnya adalah ia gagal untuk memahami perbedaan dasar antara sifat alamiah
pria dan wanita. Jim telah menyerang dua dari kekuatan alamiah terbesar yang dimiliki
isterinya, kepekaan dan kesadarannya yang berdasarkan intuisi terhadap hidup ini dan
menganggapnya sebagai kelemahan.

Sebagai tanggapan terhadap teguran Jim, Carol, seperti ribuan isteri lainnya, akan mulai
membentuk suatu sikap yang keras, tidak berperasaan terhadap kehidupan secara
umum dan khusunya terhadap Jim. Bila pernikahan mereka bertahan selama beberapa
tahun berikutnya, dengan cemas Jim akan menemukan bahwa kepekaan Carol akhirnya
lenyap dan ia telah kehilangan sebagian besar ketertarikannya terhadap isterinya. Kalau
saja ia mengerti bahwa kewaspadaan Carol adalah salah satu kekuatannya yang
terbesar dan kalau saja ia mulai memperlakukan isterinya dengan halus, lembut dan
ramah, hubungan mereka akan makin bertambah kuat dan makin memuaskan.

Perbedaan emosional dan mental antara pria dan wanita dapat menjadi penghalang yang
tidak dapat diatasi terhadap satu hubungan yang memuaskan bila ini diabaikan atau
dimengerti secara keliru. Namun perbedaan tersebut bila diketahui dan dihargai, dapat
menjadi batu loncatan ke arah suatu hubungan yang berarti dan memuaskan.

Sebagai contoh, wanita memiliki suatu keuntungan yang luar biasa dalam dua bidang
kehidupan yang paling penting: mengasihi Allah dan mengasihi orang lain (Mat. 22:36-
40). Wanita memiliki suatu kemampuan intuitif untuk mengembangkan hubungan yang
berarti dan kerinduan akan komunikasi yang intim, dan ini membuat mereka mampu
memasuki apa yang Yesus katakan sebagai dua perintah yang terbesar. Kasih kepada
Allah dan kepada orang lain berarti membangun hubungan. Allah berkata bahwa tidak
baik bila pria hidup sendirian dan Ia menciptakan seorang Penolong dan Pelengkap yang
penting - wanita. Pria pasti membutuhkan bantuan untuk menciptakan dan memelihara
hubungan, namun bagaimana wanita dapat membantu sehingga pria mau
mendengarkan dan menerimanya?

Bila seorang wanita memahami kekuatannya dan untuk apa kekuatan itu diciptakan,
citra dirinya (self-image) hampir tidak dapat dirusak, bagaimanapun cara suaminya
meremehkan dia. Bila suami ataupun isteri memahami satu sama lain dan mulai
menanggapi dengan tepat, hubungan mereka dapat berkembang ke arah pernikahan
yang mereka impikan. Carol mulai dapat membuat Jim sadar akan kebutuhannya yang
terdalam akan kasih, keyakinan dan keamanan, tanpa merasa mementingkan diri sendiri
karena merindukan kebutuhannya terpenuhi. Sayangnya, dengan cara seperti yang
dialami oleh Jim dan Carol, mungkin tidak lama lagi mereka akan bergabung dengan
barisan satu juta lebih pasangan suami isteri yang tiap tahun bercerai.

Namun jangan putus asa! Pernikahan Anda tidak harus menjadi bagian dari statistik
yang mengherankan ini. Dengan sarana yang tepat, Anda dapat mengukir suatu
pernikahan yang lebih memuaskan dari suatu pernikahan yang tampaknya tidak
berpengharapan. Namun sarana itu sendiri tidak akan membuat ini menjadi kenyataan.
Sarana itu harus dipakai dan dipergunakan dengan tepat dan konsisten.

Bila suami Anda bersedia melakukannya bersama Anda, Anda akan memperkuat
pernikahan Anda jauh lebih cepat. Bila seorang suami memahami kebutuhan isterinya
dan belajar cara memenuhi kebutuhan tersebut, hubungan yang ada akan bertumbuh
lebih cepat.

Dalam konseling saya melihat jika saya dapat membuat sang suami melakukan
bagiannya terlebih dahulu, akan jauh lebih mudah bagi sang isteri untuk melaksanakan
tanggung jawabnya dalam hubungan yang ada dengan rasa antusiasme dan komitmen
yang lebih besar. Suami Anda akan mulai sadar bahwa Anda adalah satu pribadi yang
istimewa dan mulai memperlakukan Anda dengan lebih halus, lembut, sensitif dan
pengertian. Sayangnya, wanita biasanya lebih memperhatikan hal memperdalam
hubungan pernikahan mereka dibandingkan pria.

Bila hubungan Anda dengan suami kurang dari apa yang Anda rindukan dan ia hanya
menunjukkan sedikit perhatian terhadap perasaan Anda, pada awalnya Anda akan
merasa sulit untuk mulai melangkah. Tetapi bila Anda untuk sementara bersedia
melupakan kurangnya tanggapan yang diberikan dan melakukan beberapa usaha
tambahan, Anda dapat terus melangkah dengan satu keyakinan akan hubungan yang
lebih baik lagi. Saya juga yakin bahwa kerinduan suami Anda akan suatu hubungan yang
lebih baik akan makin meningkat sebagai tanggapan terhadap perubahan yang ia lihat
dalam diri Anda.

Saya telah berbicara dengan beratus-ratus wanita yang telah menikah. Saya
menemukan sedikit sekali yang tidak menginginkan perbaikan hubungan dengan suami
mereka. Beberapa wanita merasa lebih puas dibandingkan wanita lain, tetapi sebagian
besar mereka merindukan suami yang lebih mengasihi dan lebih romantis. Banyak
wanita yang mengatakan bahwa mereka ingin suami mencintai mereka lebih daripada ia
mencintai siapapun dan apapun. Anda mungkin berpikir, "Itu mustahil. Tidak ada pria
yang mencintai seperti itu!" Namun saya secara pribadi telah melihat makin banyak
suami-suami yang diubahkan menjadi pencinta-pencinta "yang mustahil". Perubahan
yang diinginkan tidak terjadi begitu saja, pria membuat itu terjadi bila mereka tahu apa
yang harus dilakukan.

Sumber :
Gary Smalley - Alasan Tersembunyi Mengapa Pria Berperilaku Tertentu

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

2 komentar

Label: Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife),
Renungan untuk Wanita

Jumat, 05 Juni 2009


Pasanganku Mendengkur!
Bacaan hari ini: Bilangan 11:4-9
Ayat mas hari ini: 1Korintus 10:10
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 14-16

Sebuah surat pembaca di koran berisi keluhan seorang istri yang tak dapat tidur karena
suaminya mendengkur saat tidur. Lalu, muncul banyak surat tanggapan. Ada yang
memberi tips supaya tidak mendengkur. Ada yang bersimpati. Ada juga yang ikut
mengeluh. Sampai suatu hari, sebuah surat tanggapan berbunyi, “Mendengkur adalah
musik terindah di dunia. Jika tak percaya, bertanyalah kepada para janda.” Sejak itu,
tidak ada lagi surat berisi keluhan tentang pasangan mendengkur. Ya, para istri tetap
lebih senang mendengar dengkuran suaminya daripada tidur sendiri dengan hati sunyi.

Mengeluh bukan hal asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke Kanaan, mereka
mengeluh tentang apa yang mereka makan. Mereka mengeluh tidak bisa makan daging,
ikan, mentimun, semangka, bawang prei! Mereka tidak bersyukur bahwa setiap pagi,
Tuhan memberi mereka manna dari surga, roti malaikat (Mazmur 78:25). Mereka malah
menganggap bawang merah lebih berharga. Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu
biasa. Namun, sadarkah kita bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan
kita? Mengeluh membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera. Mengeluh
membuat kita tidak mampu menghitung berkat Tuhan. Sibuk mengeluhkan hal-hal kecil,
bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal besar yang Tuhan sediakan.

Demikian juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada berfokus pada kelemahan
pasangan, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya? Bersyukurlah untuk
pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa, tidak rapi. Bersyukurlah karena ia
adalah salah satu berkat terbesar yang Tuhan berikan!
HATI YANG BERSYUKUR MELIHAT MAWAR YANG INDAH DI TENGAH DURI-DURI

Sumber : Renunganharian.net

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Prayer, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife), Renungan
untuk Wanita

Sabtu, 30 Mei 2009


Mengajarkan Firman Tuhan Pada Anak
Ayat bacaan: Ulangan 6:6-7
"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila
engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Ada seorang teman online saya orang Amerika yang sudah lanjut usia. Baru-baru ini ia
menggali kembali foto-foto lama keluarganya, dan mengenalkan ayahnya yang sudah
lama meninggal dunia. Dia mengatakan betapa bersyukurnya dirinya memiliki sosok
ayah seperti beliau, yang selalu memberi kasih sayang, perhatian dan mengajarkan budi
pekerti selama ia bertumbuh. "Apa yang ia wariskan pada saya bukan uang atau harta
kekayaan, namun segala bentuk perhatian dan kasih sayangnya mengasuh saya hingga
dewasa,hal itu sungguh warisan yang sangat berharga. Saya tidak akan bisa seperti
sekarang tanpa sosok seperti ayah." itu katanya. Apa yang kita tinggalkan bagi orang
lain disebut sebagai warisan. Biasanya orang akan mengacu pada harta kekayaan, baik
uang maupun benda, ada pula yang mewariskan kekuasaan, perusahaan, dan hal-hal
lain yang dianggap bernilai tinggi. Sebaliknya, warisan juga bisa mengacu pada hal-hal
negatif, seperti warisan hutang, reputasi/nama buruk dan sebagainya.

Warisan apa yang baik untuk kita berikan pada keturunan kita? Sudah pasti tidak akan
ada yang mau meninggalkan warisan dalam bentuk hutang dan reputasi buruk. Banyak
orang tua akan selalu berusaha untuk meninggalkan warisan harta sebanyak-
banyaknya. Tapi Alkitab mencatat ada sebuah warisan yang jauh lebih berharga
dibandingkan harta benda dan bentuk-bentuk kekayaan lainnya, yaitu warisan iman
akan Kristus. Mari kita baca dalam kitab Ulangan 6. "Apa yang kuperintahkan kepadamu
pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-
ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu,
apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun." (Ulangan 6:6-7). Kita diwajibkan untuk memahami firman Tuhan, mengenal
pribadi Allah lewat Kristus, dan harus pula mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anak kita. Ketika kekayaan berupa harta benda dan uang pada suatu saat akan
habis lenyap, tidak demikian halnya dengan iman akan Kristus. Ini adalah bekal yang
sungguh bermanfaat sepanjang kehidupan di dunia, dan menjadi bekal untuk kehidupan
kekal kelak.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus mengenalkan firman Tuhan sejak dini pada
anak-anak kita. Ketika kita duduk di rumah, dalam perjalanan, ketika berbaring dan
ketika kita bangun. Ini menunjukkan bahwa kita haruslah mengenalkan dan
mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang dalam berbagai aspek kehidupan
mereka. Tidak cukup berhenti hanya sampai tidak menghalang-halangi seperti renungan
yang kita baca kemarin, namun kita juga dituntut untuk mengajarkan secara berulang-
ulang pada setiap kesempatan, pada setiap aspek kehidupan mereka, sepanjang
perjalanan hidup mereka sejak awal hingga dewasa, kapan saja kita masih punya
kesempatan untuk berada bersama-sama mereka. Lebih jauh lagi, kita juga harus
mampu menjadi teladan bagi mereka, bagaimana kita menerapkan firman Tuhan dalam
kehidupan sehari-hari kita, dan bagaimana aplikasinya secara nyata.

Daud menyadari hal ini. "Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan
kuajarkan kepadamu!" (Mazmur 34:13). Apa yang hendak diajarkan Daud mengenai
takut akan Tuhan pada mereka? Kita lihat ayat selanjutnya. "Siapakah orang yang
menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah
lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;
jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah
mendapatkannya! Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya
kepada teriak mereka minta tolong; wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat
jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang
benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala
kesesakannya." (ay 13-18). Dan seterusnya hingga perikop ini selesai.

Sudahkah anda dengan tekun mengajarkan anak-anak anda untuk mengenal Kristus,
dan demikian mengenal pribadi Allah? Dan yang lebih penting lagi, sudahkah anda
menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka? Semua ini akan menjadi bekal yang
sungguh berharga bagi perjalanan kehidupan mereka di masa mendatang. Firman Tuhan
berkata: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa
tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."(Amsal 22:6). Ini investasi
yang sangat penting, sekaligus akan menjadi warisan yang paling berharga bagi mereka.

Mewariskan iman tidak hanya berguna di dunia, tapi juga di Surga

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

1 komentar
Label: Renungan untuk orang tua (reflection for Parents), Renungan untuk Suami-Istri
(reflection for Husband and wife)

Jumat, 15 Mei 2009


Ternyata Ayah itu MENAKJUBKAN! !!!
Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi
lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu
membutuhkan kehadirannya.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia
tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di
album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji! Dia akan
memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi
sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-
teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) ,
tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu
jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang
mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.
Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak
baik dan menyayangi.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar
senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus
dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana
menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak
terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar
dengan cepat.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang
tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika
pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur
semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus
berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia
akan menyatakan rasa
tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal
menunggumu.

AYAH ITU MURAH HATI.....


Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu
butuhkan.... .
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun
kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya
disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak
gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah,
kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup
kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal
yang baik persis seperti caranya....
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan
rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa
melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata ....


ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat
senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau
mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur
sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar
selama hampir satu bulan.

Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan
berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan
pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam
hidupmu,jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah
pada Yang Menciptakannya"

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,,jadilah lebih kuat dan tegar
daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu ,
berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah
ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau
seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-
anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi
jangan pernah kau
gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu
dulu....
Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang
terbaik....
Dan terpenting adalah...
Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan
membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun
mencintaimu karena cintaNya.
Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

5 komentar

Label: Kasih Bapa, Renungan tentang Kasih, Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-
Istri (reflection for Husband and wife), Renungan untuk Wanita

Senin, 27 April 2009


Makan Malam Berkesan
1 Timotius 5:4 - Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya
mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan
membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada

Allah.
Setelah 21 tahun menikah, suatu hari isteriku meminta kesediaanku untuk makan
malam diluar dan menonton bersama seorang wanita. “Aku mencintaimu, tetapi aku
tahu bahwa wanitu itu juga mencintaimu dan sangat mengharapkan untuk bisa
menghabiskan sedikit waktu bersamamu.” Wanita yang dimaksudkan oleh isteriku tak
lain adalah ibuku sendiri yang sudah menjanda selama 19 tahun. Karena kesibukan dan
tanggung jawab sebagai kepala keluarga, belakangan ini aku memang tidak punya
waktu untuk menjenguknya. Malam itu aku menelepon ibu dan mengajaknya makan
malam diluar dan menonton berdua. Ibu seolah tak percaya ajakanku. “Nggak salah?
Apakah kau baik-baik saja?” Tanya ibu padaku. “Iya Bu, kita akan pergi berdua saja,”
jawabku.

Sepulang dari bekerja aku langsung menuju kerumah ibu. Dalam perjalanan kerumah
ibu, aku merasa sedikit tegang. Aku tahu ketegangan ini disebabkan karena aku tidak
pernah pergi berdua dengannya. Setiba didepan rumah, ibu sudah menunggu didepan
pintu. Ibu menata rambutnya seindah mungkin dan ia mengenakan gaun yang dulu
dikenakannya pada ulang tahun terakhir pernikahannya. Ia tersenyum sambil berkata,
“Aku mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan pergi makan dan menonton
dengan anak laki-lakiku.” Ibu mengatakan itu sambil berjalan ke mobilku.

Setiba di restoran, kami terlibat dalam perbincangan yang sangat menyenangkan. “Aku
ingat saat-saat makan di restoran seperti ini, ketika kamu masih kecil dulu,” kata Ibu
tersenyum sambil membaca daftar menu yang disediakan. Dalam perjalanan pulang, ibu
berkata kepadaku, “Aku ingin pergi lagi bersamamu seperti malam, ini tetapi itu pun
kalau engkau bersedia.”

Beberapa hari kemudian ibu meninggal dunia karena serangan jantung. Tak lama
setelah itu, aku menerima sebuah amplop berisi kwitansi dari restoran tempat kami
makan malam sebelumnya. Ada catatan kecil yang ibu tuliskan disana, “Aku sudah
membayar tagihan ini. Aku tidak yakin apakah aku masih berumur panjang, namun
demikian aku tetap membayar untuk dua orang. Satu untukmu dan satu lagi untuk
isterimu. Engkau tidak akan pernah tahu betapa berartinya malam itu bagiku. Aku
mengasihimu anakku.”

Ini adalah saat yang tepat untuk Anda mengoreksi diri mengenai keharmonisan
hubungan dengan orang tua, khususnya ibu yang sudah melahirkan Anda. Ibu yang dulu
mencurahkan kasih sayang kepada Anda, ibu yang selalu berdoa dan mengharapkan
yang terbaik bagi Anda, yang menangis kepada Tuhan untuk Anda. Marilah kira belajar
menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, anak yang bisa membahagiakan mereka.
Kita melakukan ini bukan semata-mata untuk menyenangkan manusia, tetapi kita tahu
bahwa perbuatan seperti ini akan menyukakan hati Tuhan. Anda yang saat ini sedang
mengalami keretakan hubungan dengan orang tua, segeralah pulihkan hubungan itu.

DOA: Bapa, mampukan aku mengasihi dan membahagiakan orang tuaku. Aku berdoa
kiranya Engkau memberkati mereka dengan kekuatan. Dalam Nama Tuhan Yesus aku
mohon. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Latihlah kepekaan untuk mendengarkan jeritan batin seorang ibu,
sekalipun mulutnya tertutup rapat.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar
jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

1 komentar

Label: Renungan untuk Pria, Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife),
Renungan untuk Wanita

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Entri (Atom)

Arsip Renungan
 ▼ 2011 (199)
o ► Oktober (2)
o ► September (15)
o ► Agustus (22)
o ▼ Juli (18)
 Tidur Nyenyak
 Berterima Kasih
 Hidup Tenang dan Tenteram
 Biru
 Tidak Melihat Sebagai Kegagalan
 Tergesa Membawa Celaka
 Di Balik Kebisingan
 Percaya Pada Tuntunan Tuhan
 Pembawa Kristus
 Meredakan Kemarahan
 Bukan Mimpi Belaka
 Tangan Terbuka VS Tangan Tergenggam
 Panggilan Tertinggi
 Jadilah Bijak
 Terkenal dan Dihormati
 Orang yang Tak Pernah Keliru
 Pengampunan yang Melimpah
 Tiga Kata Ajaib
o ► Juni (19)
o ► Mei (26)
o ► April (24)
o ► Maret (26)
o ► Februari (19)
o ► Januari (28)

 ► 2010 (308)

 ► 2009 (328)

 ► 2008 (322)

 ► 2007 (182)

Artikel Renungan favorit pembaca


 Kata-kata bijak tentang pengharapan

Kumpulan kata-kata mutiara & kata-kata bijak tentang pengharapan dalam bahasa
inggris . Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Al...

 Kumpulan Kata-kata Mutiara

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat
menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena...

 Aku Lemah Tapi Dia Kuatkan

1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-
hatilah supaya ia jangan jatuh. Adalah fakta bahwa setiap m...

 Kumpulan kata-kata bijak kristen

Kumpulan kata-kata hikmat , kata-kata penghiburan Jarak paling jauh antara masalah
dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Or...

 Belajarlah Dari Burung

Amsal 12:27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga. Tuhan menjanjikan kepada ...

 Berpikir Bijaksana

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua...

 Be Your Self

Titus 2:7a Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hidup
adalah seperti sebuah koin. Anda dapat menggunakan hi...
 Sahabat Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan
diri sendiri Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang...

 Ujian Air Panas

Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila


kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu...

 Sejauh Mana Kita Mengasihi Sesama?

Markus 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada...

Rekomedasikan blog ini ke orang lain, klik tombol berikut


Check THis oUT !!
Lirik Lagu Rohani
Surat dari Yesus
Pesan dari BAPA
Referensi lagu natal

Kalo suka blog ini di share ya ^-^

Mau Renungan Tiap hari ke email Anda?? Daftar kan


email Anda Di bawah ini
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Kami akan kirim verifikasi ke email Anda, segera check email Anda dan lakukan
verifikasi.
Ayo join RHKer's Followers
Yuk Join FaceBook RHK ^-^
RHKers on Facebook

Kategori Renungan
 Band / Artis Rohani (6)
 Christian comment graphics for friendster-myspace (4)
 Cinta Sejati (51)
 Event (4)
 Humor (28)
 Ice breaker - Permainan kelompok - Games (5)
 It's all about Jesus (5)
 Jangan Menyerah (10)
 Kasih Bapa (81)
 Kasih Ibu (15)
 Kata-kata Bijak (145)
 Kata-kata Motivasi (6)
 Kata-kata mutiara (17)
 Kata-kata Penghiburan (34)
 Kesaksian (11)
 Kesehatan (18)
 Kiat sukses (100)
 Kisah Natal (21)
 Kisah Paskah (4)
 Kisah Sukses Tokoh Dunia (36)
 Kisah Sukses Tokoh Indonesia (8)
 Kisah Sukses Tokoh Kristen (14)
 Kisah-kisah kehidupan (242)
 Kumpulan Gambar (7)
 Kumpulan Khotbah Hamba Tuhan (5)
 Lirik Lagu (1)
 Lirik Lagu Rohani (23)
 Lowongan Pekerjaan (3)
 Mujizat (25)
 Pasang Iklan (1)
 Pengumuman (5)
 Perlu Untuk Diketahui (49)
 Pertobatan (24)
 Prayer (10)
 r (1)
 Renungan Bahasa Inggris (27)
 Renungan buat bangsa dan negara (1)
 Renungan dimasa Pergumulan (201)
 Renungan Firman Tuhan (113)
 Renungan keluarga (3)
 Renungan Paskah (3)
 Renungan tentang Berkat (42)
 Renungan tentang hikmat kebijaksanaan (46)
 Renungan tentang Iman (36)
 Renungan tentang karakter (247)
 Renungan tentang Kasih (56)
 Renungan tentang Kepahitan (reflection of bitterness) (20)
 Renungan tentang Kesabaran (5)
 Renungan tentang Keselamatan (5)
 Renungan tentang kesembuhan (36)
 Renungan tentang Pengharapan (5)
 Renungan tentang percintaan (51)
 Renungan tentang persahabatan (51)
 Renungan ttg Pengampunan (23)
 Renungan untuk orang tua (reflection for Parents) (65)
 Renungan Untuk Pekerja (190)
 Renungan untuk Pelayan Tuhan (79)
 Renungan untuk Pria (177)
 Renungan untuk Suami-Istri (reflection for Husband and wife) (50)
 Renungan untuk Wanita (186)
 Sajak Kristen (12)
 Sekilas Tentang Film (7)
 Surat dari Bapa (6)
 Surat dari Yesus (4)
 Tentang Doa (27)
 Tentang Dosa (15)
 Tentang Roh Kudus (4)
 Tips-Tips (26)
 Video Anak-anak kristen (4)

Cari Renungan Tentang...

Web renungan-harian-kita.blogspot.com

Kasih Opini mu disini...

Kunjungi link ini juga


 Belanja fashion online
 Games And Icebreakers
 Harian wanita
 Hillsong United Australia
 HP dan PDA
 Inspiring Story
 Jesus Inspires
 Julita Manik
 Klinik Rohani
 Kumpulan Humor
 Kumpulan lagu rohani
 Lady Yuliana
 Lirik Lagu Rohani
 Materi Renungan
 Mawar Sharon Church
 Pelita Hati
 Renungan Harian Inggris
 Renungan harian online
 Renungan Kristen
 Renungan Rohani
 Rumah Renungan
 The Answer

Blog

Anda mungkin juga menyukai