Anda di halaman 1dari 3

Prosedur Kumbah Lambung

Persiapan Alat

• Naso gastric tube/ Pipa penduga lambung/ sonde( ukuran disesuaikan)


• Sarung tangan steril
• Pelicin/ lubricant
• Bengkok (nierbekken) berisi larutan desinfektan
• Kain pengalas
• Spuit steril, berukuran 10cc atau 20cc
• Cairan isotonis, NaCl 0,9%
• Wadah/ Botol steril yang sudah diberi label
• Gunting
• Plester
• Stetoskop
• Suction apparatus

Persiapan Penderita

• Mengadakan pendekatan pada anak atau keluarga


• Persetujuan dari orang tua
• Anak dipuasakan semalam, minimal 6-8 jam sebelum pemeriksaan

Pelaksanaan

1. Penderita disiapkan dalam posisi berbaring


2. Pasang kain pengalas dada
3. Pasang sarung tangan
4. Pipa penduga lambung diambil, kemudian diukur dari epigastrium sampai ke hidung, belok
ke telinga dan diberi tanda
5. Ujung pipa dilicinkan dengan air atau diolesi dengan jelly
6. Ujung pipa dimasukkan lewat hidung tanpa sedasi , penderita dianjurkan mengeluarkan
lidah (bila penderita sadar) supaya ujung slang sampai pada pangkal lidah, setelah itu
penderita disuruh menelan dan menarik nafas panjang, pipa dimasukkan sampai batas
tertentu yang telah diberi tanda
7. Periksa apakah pipa betul-betul masuk ke lambung dengan cara:
memasukkan udara ke dalam lambung 2-3cc dengan spuit sambil didengar
kan dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi letupan berarti posisi pipa sudah
tepat masuk di lambung. Fiksasi pipa dengan plester.
8. Masukkan cairan isotonis Na Cl 0,9% steril sebanyak 25 cc. Biarkan selama
2 - 3 menit sambil daerah lambung ditepuk-tepuk ringan atau badan penderita
Dimiringkan ke kiri dan kekanan perlahan lahan.
9. Cairan lambung dihisap dengan spuit, usahakan sebanyak 10 cc atau lebih. Cairan lambung
dimasukkan dalam wadah/botol steril yang telah diberi etiket.
10. Spesimen segera dikirim , sebelum 2 jam. Apabila pengiriman tertunda, maka spesimen
Harus disimpan dalam larutan Natrium bikarbonat 10%
11. Jika sudah selesai, slang dicabut dan direndam dengan larutan desinfektan
12. Penderita dirapikan dan alat-alat dibersihkan

Pengumpulan dan pengiriman spesimen

o Pergunakan wadah plastik steril disertai keterangan identitas penderita, jenis


spesimen tanggal dan jam pengambilan
o Pengambilan spesimen dengan cara aseptik agar tidak terkontaminasi dengan flora
komensal. Jangan menggunakan bahan fiksasi atau pengawet untuk spesimen yang
akan di biakkan/ di kultur.
o Pengiriman segera, usahakan sebelum 2 jam, untuk mecegah pertumbuhan flora
lain/ kontaminan.
 Simpan spesimen dalam lemari es apabila pengiriman tertunda.
 Walaupun spesimen dari dahak / sputum dapat bertahan hingga 7 hari
pada suhu 4 derajat Celcius tanpa mengurangi viabilitas dan
sensitivitas M.Tb, dianjurkan secepat mungkin mengirim spesimen.
o Spesimen cairan /bilasan lambung sebaiknya segera diproses, sebelum 4 jam
sejak dari waktu pengambilan. Apabila pengiriman tertunda, maka spesimen
harus disimpan dalam larutan Natrium bikarbonat 10%.
Proses Spesimen
 Spesimen dari kumbah lambung diambil untuk diperiksa secara langsung dan juga di
biakkan. Pewarnaan untuk deteksi bakteri tahan asam menggunakan carbolfuchsin, Ziehl-
Neelsen Kinyoun dan fluorochrome ( auramine dan rhodamine).Pemeriksaan sediaan
langsung umumnya dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen atau carbolfuchsin. Pengecatan
dengan fluorochrome ( auramine dan rhodamine) akhir-akhir ini juga digunakan,dan
dilaporkan memberikan hasil yang lebih baik daripada pengecatan carbolfuchsin.
Pengecatan dengan fluorochrome dilakukan apabila spesimen diperiksa dibawah
mikroskop fluoresen ( ultraviolet).Pada pewarnaan Carbolfuchsin kuman tampak
berwarna merah dan dasar sediaan berwarna biru. Pemeriksaan dilakukan dengan
mikroskop pembesaran 1000 X, dilakukan sedikitnya pada 300 lapangan pandang .
 gastric spesimen dinetralisir 100 mg sodium bikarbonat tiap 5-10 ml cairan aspirasi &
didinginkan
 dekontaminasi digestif dgn N acetyl L cystein (~ 4% sodium hydroxide & 2,9% sodium
citrate dehydrate) → homogen
 cairan solusi didiamkan 15 menit & dinetralkan 50 mlbuffer fosphat & disentrifuge selama
20 menit
 diinokulasi pada Lowenstein Jensen media dan metode BACTEC radiometric. Ada metode
baru untuk mengidentifikasi mikobakterium yaitu dengan menggunakan Nucleic Acid
Amplification Tests ( NAAT) , suatu teknik amplifikasi dari sekuen DNA yang spesifik
yang dikenal sebagai tehnik Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun tehnik baru
tersebut belum dilaksanakan sebagai pemeriksaan rutin karena mahal dan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai