Anda di halaman 1dari 1

2 Raja:Raja 4: 42-44 “Tuhan Selalu Punya Cara

Nat Pembimbing ; Ayt 43 C


Situasi bangsa Israel pada zaman para raja sangat tidak
menggembirakan. Setelah pemerintahan raja Daud dan Salomo
kondisi mereka semakin parah, seringkali mereka ada dalam
kesulitan di dalam kehidupan mereka, terutama tentang rohani dan
kehidupan moral mereka. Mereka mengalami berbagai kesulitan
hidup, antara lain sakit penyakit, kelaparan, dan bahkan kematian. memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang
Dalam situasi hidup yang serba sulit itu maka tidak heran kalau mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan
pada akhirnya mereka menjadi tawar hati, dan mungkin saja pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya.  Hal ini
mereka meragukan penyertaan Allah sebagaimana telah dijanjikan memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah
kepada leluhur mereka. Dengan kata lain, kesulitan-kesulitan hidup ditengah-tengah kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun
yang terus silih berganti telah membuat bangsa itu menjadi pesimis Tuhan mengetahui dan Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari
atau ragu-ragu dan mereka kehilangan pengharapan, Mereka berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan memberikan
berpikir bahwa seolah-olah Tuhan tidak lagi menolong mereka. kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang
Saya kira, kita pun kalau terlalu sering berada dalam situasi sulit patut kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi
lama-lama juga akan menjadi orang yang pesimis dan bahkan tidak Allah yaitu Elisa ada dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita
percaya Kepada Janji Tuhan yang akan selalu menyertai kita. percaya bahwa ada penyertaan dan pertolongan Tuhan diantara
Pada Zaman itu Bangsa Israel Mengikuti hukum Musa, orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika kita tetap
Bahwa hulu hasil dari segala yang tumbuh di tanah yang akan mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan
dipersembahkan kepada TUHAN merupakan bagian dari hamba selalu ada pertolongan Tuhan.
TUHAN. Oleh karena itu, Ada seorang dari Baal-Salisa yang Ini masalah keyakinan, Ketik kita YAKIN, maka Ketika
datang kepada Elisa dengan membawa roti hulu hasil, yaitu dua hidup penuh kesulitan namun tidak selalu buruk seperti yang biasa
puluh roti jelai serta gandum baru (ay. 42). Secara matematika, roti kita bayangkan atau takutkan. Demikianlah orang yang selalu
ini hanya cukup untuk kebutuhan 20 orang saja (20 %), sedangkan optimis, yakin bahwa Tuhan pasti menjawab setiap persoalan yang
mereka yang hadir ada 100 orang, sudah tentu masih kurang 80 roti dihadapi. Itulah yang ditegaskan di ayat 44, yaitu bahwa kebutuhan
lagi (80 %) dan ini sangat tidak seimbang. Maka, sangatlah wajar 100 orang tadi terpenuhi bahkan ada sisanya. Luar biasa bukan?
kalau pelayan Elisa tidak berani menghidangkan roti itu bagi Allah selalu punya cara sendiri untuk menyatakan bahwa Dia
mereka: “Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan adalah Allah sumber segala berkat, dan bahwa di dalam Tuhan ada
seratus orang?” (ay. 43a). Mama/Mama dsini juga misalnya kalau kelimpahan. Melalui peristiwa ini, bangsa Israel kembali melihat
diberi tugas atau tanggung jawab untuk membagi atau kemampuan Allah menyediakan makanan bagi umat-Nya, tidak
menghidangkan makanan bagi banyak orang sedangkan persediaan seperti Baal yang tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka juga belajar
makanan itu sangat terbatas atau sedikit. Sudah pasti ada rasa bahwa berkat Allah jauh lebih banyak dibanding apa yang
kuatir dan pasti tidak berani menghidangkannya, tidak mau ambil dipersembahkan manusia kepada-Nya.
risiko! Tetapi Itulah perhitungan dan pertimbangan kita sebagai Sdra/sdri, kita tentu pernah berada dalam kesulitan,
manusia, Namun, Elisa sangat yakin akan pertolongan Allah. Dia bahkan kesulitan itu kadang-kadang menghalangi kita untuk berani
berkata kepada pelayannya: “Berikanlah kepada orang-orang itu, menghadapi kehidupan,terkadang membuat kita untuk tidak mau
supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang maju. sehingga kita pun pada akhirnya bimbang dan tidak berani
akan makan, bahkan akan ada sisanya” (ay. 43b). mengambil risiko. Kita juga pernah mengalami kekurangan dalam
Melalui perkataan ini, Elisa mengajarkan dan mengajak berbagai hal, terutama kekurangan kebutuhan sehari-hari. bahkan
kita semua untuk berani melihat bahwa Allah selalu mampu kita pernah menghadapi sakit penyakit, baik oleh diri sendiri,
menyediakan kebutuhan umat-Nya, bahkan dalam situasi-situasi maupun anggota keluarga kita dan masih banyak lagi, Itulah
yang nampaknya hampir tidak ada jalan keluar. Kita teringat kehidupan, karena itulah hidup, hidup tidak pernah lepas dari yg
dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang namanya kesulitan atau persoalan. Namun, di tengah-tengah
dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua kesulitan itu Tuhan Allah pasti hadir dan memberi kita
belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan kelimpahan. Dalam Mazmur 34:11 TUHAN Allah menyakinkan
kita: “Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang
yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik” 
Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita umat yg
percaya kepad-Nya. Pengalaman iman yang dialami Elisa dan
pelayannya mengajarkan kita bahwa Bersama Tuhan ada
kehidupan yang penuh harapan. Tuhan akan kasih ktg hikmat
untuk ktg bisa ambil jalan terbaik dari kesulitan itu. Oleh karena
itu, jangan kuatir sebab Tuhan selalu punya cara untuk menolong
kita semua. Amin

Anda mungkin juga menyukai