Situasi bangsa Israel pada zaman para raja sangat tidak menggembirakan. Setelah pemerintahan raja Daud dan Salomo kondisi mereka semakin parah, seringkali mereka ada dalam kesulitan di dalam kehidupan mereka, terutama tentang rohani dan kehidupan moral mereka. Mereka mengalami berbagai kesulitan hidup, antara lain sakit penyakit, kelaparan, dan bahkan kematian. memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang Dalam situasi hidup yang serba sulit itu maka tidak heran kalau mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pada akhirnya mereka menjadi tawar hati, dan mungkin saja pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya. Hal ini mereka meragukan penyertaan Allah sebagaimana telah dijanjikan memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah kepada leluhur mereka. Dengan kata lain, kesulitan-kesulitan hidup ditengah-tengah kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun yang terus silih berganti telah membuat bangsa itu menjadi pesimis Tuhan mengetahui dan Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari atau ragu-ragu dan mereka kehilangan pengharapan, Mereka berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan memberikan berpikir bahwa seolah-olah Tuhan tidak lagi menolong mereka. kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang Saya kira, kita pun kalau terlalu sering berada dalam situasi sulit patut kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi lama-lama juga akan menjadi orang yang pesimis dan bahkan tidak Allah yaitu Elisa ada dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya Kepada Janji Tuhan yang akan selalu menyertai kita. percaya bahwa ada penyertaan dan pertolongan Tuhan diantara Pada Zaman itu Bangsa Israel Mengikuti hukum Musa, orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika kita tetap Bahwa hulu hasil dari segala yang tumbuh di tanah yang akan mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan dipersembahkan kepada TUHAN merupakan bagian dari hamba selalu ada pertolongan Tuhan. TUHAN. Oleh karena itu, Ada seorang dari Baal-Salisa yang Ini masalah keyakinan, Ketik kita YAKIN, maka Ketika datang kepada Elisa dengan membawa roti hulu hasil, yaitu dua hidup penuh kesulitan namun tidak selalu buruk seperti yang biasa puluh roti jelai serta gandum baru (ay. 42). Secara matematika, roti kita bayangkan atau takutkan. Demikianlah orang yang selalu ini hanya cukup untuk kebutuhan 20 orang saja (20 %), sedangkan optimis, yakin bahwa Tuhan pasti menjawab setiap persoalan yang mereka yang hadir ada 100 orang, sudah tentu masih kurang 80 roti dihadapi. Itulah yang ditegaskan di ayat 44, yaitu bahwa kebutuhan lagi (80 %) dan ini sangat tidak seimbang. Maka, sangatlah wajar 100 orang tadi terpenuhi bahkan ada sisanya. Luar biasa bukan? kalau pelayan Elisa tidak berani menghidangkan roti itu bagi Allah selalu punya cara sendiri untuk menyatakan bahwa Dia mereka: “Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan adalah Allah sumber segala berkat, dan bahwa di dalam Tuhan ada seratus orang?” (ay. 43a). Mama/Mama dsini juga misalnya kalau kelimpahan. Melalui peristiwa ini, bangsa Israel kembali melihat diberi tugas atau tanggung jawab untuk membagi atau kemampuan Allah menyediakan makanan bagi umat-Nya, tidak menghidangkan makanan bagi banyak orang sedangkan persediaan seperti Baal yang tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka juga belajar makanan itu sangat terbatas atau sedikit. Sudah pasti ada rasa bahwa berkat Allah jauh lebih banyak dibanding apa yang kuatir dan pasti tidak berani menghidangkannya, tidak mau ambil dipersembahkan manusia kepada-Nya. risiko! Tetapi Itulah perhitungan dan pertimbangan kita sebagai Sdra/sdri, kita tentu pernah berada dalam kesulitan, manusia, Namun, Elisa sangat yakin akan pertolongan Allah. Dia bahkan kesulitan itu kadang-kadang menghalangi kita untuk berani berkata kepada pelayannya: “Berikanlah kepada orang-orang itu, menghadapi kehidupan,terkadang membuat kita untuk tidak mau supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang maju. sehingga kita pun pada akhirnya bimbang dan tidak berani akan makan, bahkan akan ada sisanya” (ay. 43b). mengambil risiko. Kita juga pernah mengalami kekurangan dalam Melalui perkataan ini, Elisa mengajarkan dan mengajak berbagai hal, terutama kekurangan kebutuhan sehari-hari. bahkan kita semua untuk berani melihat bahwa Allah selalu mampu kita pernah menghadapi sakit penyakit, baik oleh diri sendiri, menyediakan kebutuhan umat-Nya, bahkan dalam situasi-situasi maupun anggota keluarga kita dan masih banyak lagi, Itulah yang nampaknya hampir tidak ada jalan keluar. Kita teringat kehidupan, karena itulah hidup, hidup tidak pernah lepas dari yg dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang namanya kesulitan atau persoalan. Namun, di tengah-tengah dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua kesulitan itu Tuhan Allah pasti hadir dan memberi kita belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan kelimpahan. Dalam Mazmur 34:11 TUHAN Allah menyakinkan kita: “Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik” Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita umat yg percaya kepad-Nya. Pengalaman iman yang dialami Elisa dan pelayannya mengajarkan kita bahwa Bersama Tuhan ada kehidupan yang penuh harapan. Tuhan akan kasih ktg hikmat untuk ktg bisa ambil jalan terbaik dari kesulitan itu. Oleh karena itu, jangan kuatir sebab Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita semua. Amin