Anda di halaman 1dari 12

Khotbah pemakaman @betel 080221

Yohanes 14:1-14 Rumah Bapa

Sidang pemakaman yang terkasih,

Ketika kita meninggalkan rumah, kita biasanya menitip pesan kepada anggota keluarga yang kita
tinggal supaya mereka menjaga rumah baik2, supaya ketika kita pulang yah rumah akan tetap baik2.
Begitu juga ketika kita melepas naka2, saudara kita untuk pergi jauh, pergi merantau, kita juga
berpesan supaya mereka ingat kepada Tuhan, jangan lupa berdoa nak, jangan tinggalkan ibadah dll
supaya hidup mereka akan baik2 saja.

Pikirkan ini. Mereka perlu berlatih enam hari seminggu selama 1 tahun untuk sebuah
pertandingan selama 10 menit.

Suka atau tidak, hidup kita adalah sebuah pertandingan. Kita perlu bertanding melawan
kemalasan, bertanding untuk mengasihi dan mengampuni, bertanding melawan keegoisan,
bertanding menghadapi tekanan dan pergumulan, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan
kerohanian, seringkali kita melewatkan waktu-waktu berlatih, tetapi kita tetap bertanding.
Bertanding tanpa berlatih sama dengan “bunuh diri”. Atau dengan kata lain, kita
merencanakan untuk kalah.

Berlatih yang saya maksud adalah meluangkan waktu untuk membaca, merenungkan, dan
mengingat kebenaran Firman Tuhan. Akan tiba waktunya di mana hari pertandingan kita tiba
dan yang perlu kita lakukan adalah mempraktekkan apa yang telah kita latih

1.Doa

Paulus sadar betul bahwa dasar pelayanannya adalah maksud dan kasih karunia Tuhan
semata, dengan tujuan agar rahmat Tuhan dalam Kristus Yesus dapat dinyatakan kepada
dunia (2 Timotius 1: 9-12). Sebab itu, ia selalu membawa setiap pekerjaannya, orang-orang
yang ia layani, dan rekan-rekan pelayanannya dalam doa (1 Timotius 2: 1-4; 2 Timotius 1: 3).

Sikap Paulus ini mengingatkan kita untuk juga memelihara kehidupan doa. Dengan berdoa,
kita mengakui bahwa setiap profesi atau pelayanan yang kita kerjakan untuk Tuhan
sesungguhnya berasal dari Tuhan sendiri dan bisa kita lakukan karena kesanggupan yang
diberikan-Nya semata. Kita tidak bisa berhasil tanpa perkenan Tuhan.

2. Teladan

Nasihat Paulus kepada Timotius untuk bertekun dalam firman Tuhan dan setia dalam
pekerjaan pelayanannya bukan sekadar teori (2 Timotius 1: 13; 2 Timotius 3: 10). Paulus
sendiri adalah orang yang sangat giat bekerja, giat belajar dan mengajarkan firman Tuhan.
Meski banyak menghadapi kesulitan, ia tak kenal lelah memberitakan Injil. Tindakannya
berpadanan dengan perkataannya.
Integritas Paulus mengingatkan kita untuk mengevaluasi diri: Apakah perkataan dan tindakan
kita sudah selaras? Ketika kita hanya bisa bicara, tetapi tidak melakukan tindakan nyata, kita
tidak akan mencapai apa-apa, apalagi menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak kita.

3. Pengharapan

Paulus tidak menjadi tawar hati ketika menghadapi berbagai masalah yang menghadang. Ia
tidak hanya semangat di awal, lalu kehilangan optimisme dalam proses yang sulit. Apa
gerangan yang membuatnya bertahan hingga akhir? Kita bisa melihat dengan jelas
pengharapan yang dimiliki Paulus dalam surat-suratnya. Pengharapan di dalam Pribadi Tuhan
yang tidak berubah (2 Timotius 1: 12), pengharapan di dalam kebangkitan Kristus yang
menyelamatkan setiap orang percaya (2 Timotius 2: 10), dan pengharapan di dalam janji
Tuhan yang akan menyediakan upah pada waktu-Nya (2 Timotius 4: 8).

Harus diakui kadangkala masalah yang datang silih berganti membuat kita tawar hati dalam
berkarya. Pengharapan Paulus mengingatkan kita bahwa kita juga punya pengharapan yang
sama. Kita punya Tuhan yang tidak pernah berubah kuasa dan kasih-Nya, Dia telah
menyelamatkan Anda, Dia memperhatikan segala pekerjaan Anda dan akan memberikan
upah pada waktu-Nya. Sebab itu, kita dapat mengerjakan segala sesuatu yang dipercayakan-
Nya dengan penuh optimisme. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia ketika kita melakukannya
dengan hati yang tertuju kepada Tuhan.

4. Ketekunan

Pengharapan yang dimiliki Paulus melahirkan sikap tekun yang luar biasa. Pekerjaan yang ia
lakukan untuk memberitakan Injil tidaklah mulus. Ia harus menghadapi orang-orang yang
bermaksud jahat (2 Timotius 4: 14). Ketika menghadapi kesulitan, ia bahkan ditinggalkan
oleh teman-temannya (2 Timotius 4: 10, 16). Namun, pengharapan Paulus kepada Tuhan
membuatnya tetap tekun berusaha. Banyak surat penggembalaannya bahkan ditulis dari
dalam jeruji penjara. Paulus tidak menjadikan penghargaan manusia sebagai ukuran
keberhasilannya. Ia mengarahkan pandangannya kepada mahkota kehidupan yang telah
disediakan Tuhan.

Adakalanya kita juga bekerja dengan orientasi yang keliru. Berfokus hanya pada upah dan
penghargaan manusia. Dengan mudah kita bisa kecewa dan mundur ketika situasi menjadi
sulit atau orang-orang di sekitar tidak memberi tanggapan yang sesuai dengan harapan.
Ketekunan Paulus mendorong kita untuk juga ikut bertekun, bekerja dengan mengarahkan
pandangan pada upah yang disediakan Tuhan sendiri. Ketika kelak kita dipanggil
menghadap-Nya, kita dapat dengan lega berkata seperti Paulus, “Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”

DEAR PELANGI

 DAFTAR ISI
 ARTIKEL
 MIMBAR
o KHOTBAH
o RENUNGAN
o ILUSTRASI
o MOTIVASI
o TATA IBADAH
o NATAL
 KABAR
o CURHAT
o KISAH
 LAINNYA
o PUISI
o GAMES
o DRAMA

Beranda  ›  KHOTBAH

KHOTBAH PEMAKAMAN : SETIA


SAMPAI AKHIR (II Timotius 4:6-8)
Ditulis oleh Diana Pesireron Senin, 08 Juli 2019 Tambah Komentar

Tertullianus, seorang tokoh Gereja berkata begini : “Darah para martyr adalah
benih bagi Gereja”. Rasul Paulus dan rasul - rasul lainnya telah menjadi martyr
dalam Pekabaran Injil pada abad – abad pertama. Mereka disebut martyr karena
telah memberi seluruh kehidupan mereka sampai mati demi Pekabaran Injil.
Ada yang mati disalibkan terbalik. Ada yang dirajam. Ada yang dibakar hidup –
hidup. Dalam sejarah Pekabaran Injil para martyr membuktikan bahwa mereka
adalah orang – orang yang setia sampai hembusan nafas terakhir.

Rasul Paulus memberi nasihat bagi Timotius dalam II Timotius 4:6-8 agar
Timotius setia memenuhi panggilan pelayanan. Paulus sedang berpikir tentang
kematiannya yang sudah dekat sebagai sebuah kurban persembahan demi
pekabaran Injil bagi Tuhan. Paulus memandang kehidupan Kristen sebagai
"pertandingan". Kata Pertandingan juga mengandung arti sebuah pergumulan
"sebuah perjuangan". Bagi Paulus apa yang dialaminya bukan sebuah
perjuangan yang suram dan sesaat. Tapi merupakan suatu pertandingan yang
menuntut kesungguhan, segenap semangat dan pengabdian.

Meskipun perjuangan itu penuh ujian dan tantangan tapi Paulus telah
menyelesaikan pertandingannya dengan tetap setia kepada Tuhan. Paulus sudah
memelihara iman pada masa-masa ujian yang berat, keputusasaan yang hebat
dan banyak kesusahan baik ketika diserang oleh guru palsu bahkan dipenjarakan
karena Injil. Paulus memperoleh mahkota kemenangan bukan mahkota yang
fana tapi mahkota kemenangan kasih karunia.

Berhadapan dengan kematian tidak membuat Paulus menjadi susah hatinya,


justru menjadi makin kokoh keyakinannya. Makin besar ujian yang dialami,
makin cemerlang pula janji kemenangan itu bersinar. Sudut pandang kemasa
depan inilah yang menjadi Nasihat Paulus supaya Timotius sebagai pemberita
firman bersikap siap sedia, menguasai diri dalam segala hal, dan “menunaikan”
tugas pelayanannya, seperti seorang atlit yang mencapai garis finis dengan baik.

Baca Juga

 ALLAH SETIA KEPADA JANJI-NYA (Ulangan 7:1-11)


 PUJILAH ALLAH KARENA KEBAIKANNYA (Mazmur 105:1-45)
 HIDUPLAH SESUAI INJIL KRISTUS DAN TEGUH DALAM IMAN (Filipi 1:27-
30)

Hari ini kita melepas kepergian Almarhumah kekasih kita, hamba Tuhan, yang
dipanggil Tuhan dari tengah – tengah kehidupan Keluarga Besar ……. Di
panggil Tuhan dari tengah – tengah barisan para pelayan dalam GKI Di Tanah
Papua. Di panggil Tuhan dari tengah – tengah kehidupan persekutuan bergereja
dan bermasyarakat. Tuhan telah menetapkan batas kehidupannya dan ia telah
mencapai garis Finish.

Dari rumah duka ini kita mengenang kebersamaan dengannya: kebersamaaan


sebagai istri, sebagai saudara, sebagai mama, sebagai rekan sepelayan, sebagai
rekan sepersekutuan di Gereja, sebagai rekan para perempuan yang setia
berbagi dan setia melayani sampai akhir
Hidup Almarhumah telah menjadi teladan kesetiaan kepada Kristus sang
pemilik pekerjaan ini saat alamrhumah melayani di medan – medan Pekabaran
Injil yang sulit. Masa-masa ujian yang berat dalam pelayanan maupun ketika
masa sakitnya telah dilalui sampai mencapai garis finish. Dan di sini saat ini
ketika kita mengenangnya dan melepaskan kepergiannya kita semua aminkan
dan imani bahwa telah tersedia mahkota kebenaran sebagai kemenangan kasih
karunia dari Kristus kepada almarhumah.

Seperti halnya tak ada yang sia-sia dan berlalu begitu saja dalam kehidupan,
maka begitu juga dalam kematian, tak ada kematian yang sia-sia ketika kita
sudah memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki bagi kehidupan ini.
Bagi keluarga yang ditinggalkan : Kita tahu bahwa Allah adalah Allah yang
memelihara kita. KepadaNya dapat kita curahkan segala kesusahan kita.
Memang kita tidka bisa mengerti segala sesuatu dalam hidup ini tetapi kita tahu
bahwa segala sesuatu terjadi di dalam Tuhan, dan Tuhan bersama kita dalam
segala hal. Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan melewati hari – hari ini.
Tuhan menghendaki kitapun setia kepadaNya : Setia sampai akhir agar keluarga
dan kita semua keluar sebagai pemenang. Tuhan memberkati.

Bagikan Artikel ini

Artikel Terkait

KEKUATAN DAN PENGHIBURAN DALAM DUKACITA (Kejadian 28:16-19)

YESUS KRISTUS MENJADI PENGANTARA DALAM PERJANJIAN BARU


(Ibrani 9:11-28)

KEBAIKAN ALLAH DALAM DUKACITA (Roma 8:28)


KUASAILAH DIRIMU DAN BERITAKANLAH INJIL KRISTUS (II Timotius 4:1-
5)

TAHUN BARU: BERKAT ABRAM UNTUK SEMUA BANGSA (Kejadian 12:1-9)

PUJILAH ALLAH KARENA KEBAIKANNYA (Mazmur 105:1-45)

HIDUPLAH SESUAI INJIL KRISTUS DAN TEGUH DALAM IMAN (Filipi 1:27-
30)

ALLAH SETIA KEPADA JANJI-NYA (Ulangan 7:1-11)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PEMAKAMAN : SETIA SAMPAI


AKHIR (II Timotius 4:6-8)"

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa
yang sopan.

Posting Lebih Baru Posting Lama

YANG PALING BARU


HIDUPLAH SESUAI INJIL KRISTUS DAN TEGUH DALAM IMAN (Filipi
1:27-30)

ABOUT ME

Diana Pesireron
Waropen, Papua, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup
sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL
Lihat profil lengkapku

CARI DI DEAR PELANGI

ARSIP BLOG
 ►  2021 (14)

 ►  2020 (110)

 ▼  2019 (261)
o ►  Desember (32)
o ►  November (30)
o ►  Oktober (12)
o ►  September (25)
o ►  Agustus (4)
o ▼  Juli (28)
 TATA IBADAH PEMBUKAAN RETREAT WANITA
 KHOTBAH HARI DOA SYUKUR PERSEKUTUAN WANITA GKI
(Ti...
 KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI (Mazmur
35:18)
 AKU ADALAH MILIKMU (Mazmur 139:13-16)
 WARISAN IMAN (II Timotius 1:5)
 MENGHADAPI MASALAH BERSAMA TUHAN (I Samuel 17:40-
54)
 HIDUP MENJADI TELADAN (Matius 5:13-16)
 ALLAH PENUNTUN HIDUP KITA (Keluaran 13:17-21)
 KEKUATIRAN (Matius 6:24-34)
 ALLAH BEKERJA DALAM KESULITAN MANUSIA (Matius
6:25...
 HIDUP SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG BENAR (Lukas 19:12-
27)
 TETAP PERCAYA JANJI ALLAH (Kejadian 18:1-15)
 LATIH DIRI BERIBADAH (Kejadian 4:1-16; I Timotius ...
 KASIHILAH TUHAN DAN LAKUKAN PERINTAHNYA (Ulangan
6...
 KASIH SETIA YANG KEKAL (Mazmur 77:12-21)
 KELUARGA YANG DIBERKATI (I Tawarikh 17:27)
 PERCAYA SAJA (Lukas 8:50)
 MEMBANGUN HUBUNGAN KELUARGA DI RUMAH (Efesus
6:1-9)
 KHOTBAH PEMAKAMAN : SETIA SAMPAI AKHIR (II Timotiu...
 TENANGLAH (Matius 14:27)
 TUHAN MENGGEMBALAKAN UMAT MANUSIA (Mazmur 23:1-
6)
 MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI (II Korintus 8:12)
 KASIH TIDAK CEMBURU (I Korintus 13:4a)
 MEMBUKA KELUARGA KITA UNTUK PERSEKUTUAN
(Filemon 1...
 PEMELIHARAAN ALLAH SEBESAR IMAN ANDA (II Raja - ra...
 MEMULAI DARI KELUARGA (Mazmur 101:2)
 ANAK MENGIKUTI TELADAN ORANG TUA (Kejadian 26:6-11)
 KELUARGA YANG DICIPTAKAN OLEH ALLAH (Kejadian 5:1-5)
o ►  Juni (26)
o ►  Mei (10)
o ►  April (27)
o ►  Maret (29)
o ►  Februari (27)
o ►  Januari (11)

 ►  2011 (2)

TOPIK
 ARTIKEL (38)
 DRAMA (11)
 GAMES (4)
 ILUSTRASI (7)
 KHOTBAH (120)
 KISAH (3)
 MOTIVASI (12)
 NATAL (30)
 PUISI (3)
 RENUNGAN (106)
 TATA IBADAH (53)

POPULER BULAN INI

RENUNGAN UNTUK PENGHIBURAN KEDUKAAN (Yakobus 1:2-8)

Suka dan duka, susah dan senang menjadikan hidup penuh warna, penuh rasa dan
penuh arti. Untuk menghadapi berbagai keadaan dalam hidup, Ya...


MINGGU ADVENT : MENANTI DAN MENDAPAT KEKUATAN BARU (Yesaya
40:27-31)

Siapa yang bisa lepas dari kesulitan dan pergumulan dalam hidup? Tidak seorangpun!
Orang Israel juga mengalami pergumulan berat. Bangs...

RENUNGAN : PENGUCAPAN SYUKUR DUKA

Bacaan Alkitab : Filipi 4:13 Saudara – saudara yang dikasihi Tuhan. Prajurit yang
hebat bukan dibentuk dalam barak atau lapang...

PENGORBANAN DARAH KRISTUS (Ibrani 9:11-28)

Dalam tubuh manusia, darah sangat penting. Darah menyangkut soal hidup. Ada
orang – orang yang dapat hidup karena bantuan (donor) dara...

BERKAT DARI PERSAUDARAAN YANG RUKUN (Mazmur 133:1-3)

Kerukunan adalah dambaan setiap persekutuan. Persekutuan manapun entah keluarga,


jemaat maupun masyarakat, semuanya menginginkan ker...

SAHABAT
dHianSi. Diberdayakan oleh Blogger.




 About
 Contact
 Privacy Policy
 Disclaimer
 Terms of Service

Copyright 2019 DEAR PELANGI

Anda mungkin juga menyukai