5. Bernyanyi Lagu “Bimbing Aku, Tuhan Allah” (BE. 712:1-2 “Togu Au, Ale Jahowa”)
Bimbing aku Tuhan Allah, dalam dunia kelam.
Engkau kuat dan setia, bimbing aku yang lemah!
Roti Surga, Roti Surga, (kenyangkanlah jiwaku! 2X)
Mazmur ini merupakan doa Daud. Ia mengalami kesulitan-kesulitan yang luar biasa di
awal kehidupannya bahkan di masa tuanya. Dia menggambarkan dirinya hampir mati
(20), kehilangan kekuatan (9), dan kehilangan rasa hormat karena orang-orang
menganggap bahwa Tuhan telah meninggalkan dia (11). Karena itu ia membutuhkan
bantuan dan pertolongan Tuhan untuk membebaskan dirinya dari semua musuh dan
kesusahannya (1-2, 18). Kekacauan yang menimpa Daud di masa tuanya ketika ia
dikejar-kejar oleh Absalom, anaknya yang memberontak karena ketidakpuasan atas
tindakannya. Namun ia tetap memelihara iman dan keyakinannya kepada Allah. Ia
mengaku bahwa ia telah berjalan di jalan Tuhan sejak kecil bahkan mulai dari
kandungan ibunya (5-6). Daud bertahan dengan percaya kepada Tuhan yang mengurus
semua masalahnya. Dengan penuh kemenangan ia mengatasi cobaan hidup. Ia
bertekad untuk menjalankan sisa hidupnya dengan keyakinan bahwa Allah akan
menunjukkan kuasa dan kebaikan-Nya di dalam hidupnya.
Daud mendorong kita untuk mengingat kemenangan di masa lalu dan bagaimana Tuhan
telah menjadi penyelamat bahkan sejak kita dilahirkan. Kita melihat bagaimana Daud
mengalami pergumulan yang begitu besar di mana dia dilepaskan oleh Tuhan dari
kesulitan yang mengancam nyawanya. Bisa kita gambarkan pengalaman Daud di mana
dia tidak bisa lari ke belakang, ke kiri, ke kanan; dan di depannya maut sebentar lagi
akan menelannya. Dalam waktu yang kritis demikian, tiba-tiba pertolongan Tuhan
datang menyelamatkan nyawanya. Dia dilepaskan dari bayang-bayang maut. Dari Daud
kita belajar, tidak ada gunanya untuk menjalani hidup kita mempercayai Tuhan selama
tiga perempat pertama perjalanan hidup kita dan kemudian melepaskan Tuhan pada
akhir hidup kita. Dari perspektif pergumulan Daud ketika ia menuliskan mazmur ini kita
semakin mengerti bahwa melalui kesulitan dan penderitaan, kita dapat mengakui
besarnya anugerah Tuhan dalam hidup kita. Di dalam Tuhan Yesus begitu banyak
anugerah Tuhan di dalam hidup kita. Karena itu, “Ikutlah Yesus!” Amin!
Renungan:
“Dengan mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan menolong kita dari kesulitan-kesulitan
kita, kita memiliki semangat yang begitu besar untuk memuji Tuhan.”
13. Marsijalangan