Anda di halaman 1dari 54

MATERI PENYULUHAN

komisi KAR

KOMISI KAR
a. Minggu, 05 September 2021

Tema: Yesus Sandaran Hidupku (Amsal 3: 25-26)

Adik-adik…seperti ayat yang baru saja kita baca, kadang-kadang kita khawatir, dan kadang kita harus bertahan dalam penderitaan
tanpa melihat sinar di ujung terowong yang gelap. Bila ini terjadi, penting untuk terus meyakini Allah yang mempunayi rencana yang melebihi
akal kita. Bagian kita adalah menyerahkan kekhawatiran kita kepadaNya, belajar hidup hari demi hari, dan berterima kasih kepada para penolong
yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup kita yaitu Roh kudus.

Soal bertahan hidup saat ini kita dapat belajar dari seekor binatang yaitu Jerapah. Mengapa harus jerapah, bukan kuda atau heawan
yang lainnya? Karean binatang yang satu ini sanagt unik dibandingkan dengan hewan lain yang berkeliaran di alam bebas. Postur tubuhnya yang
begitu tinggi, dengan kaki-kai yang panjang, leher yang tinggi tentu ini cukup merepotkannya bertahan di alam bebas. Tapi tahukah kalian, dari
semenjak dilahirkan sampai menjelang dewasa, jerapah banyak diajarkan bagaiman cara bertahan hidup dari serangan hewan buas lainnya.
Bahkan dari sat anak jerapah baru lahir sudah mendapatkan pelajaran cara bertahan hidup. Dari pertama lahir di dunia, semua anak jerapah pasti
merasakan bagaiman sakitnya jatuh dari ketinggian 3 meterdan mendarat langsung ke tanah pakai punggungnya. Inilah pelajaran sakit pertama
yang diajarkan sang induk jerapah, bahwa jatuh memang sakit tetapi bertahan dari sakit itu yang akan membuatnya lebih lama bertahan hidup.

Cara mendidik jerapah memang secara nyata bisa dibilang sangat kasar bahkan jauh dari kata sayang induk kepada anaknya. Karena
begitu anaknya lahir san induk jerapah akan langsung menempatkan tubuhnya di atas badan sang anak, kemudian menendangnya berkali-kali
sampai jerapah milai bangun dan mau belajar berdiri meski kaki-kakinya masih sangat lemah. Setelah mampu berdiri sang induk akan mulai
mengajari berjalan, bergerak bahkan berlari karena memang itulah satu-satunya cara bertahan dari serangan hewan buas lainnya di alam. Nah…
adik-adik bagaimana dengan kita? Seperti anak jerapah yang dididik bertahan dalam kerasnya alam, demikian juga hendaknya kita sebagai anak-
anak Tuhan. Kesulitan, tantangan, halangan, rintangan, dan kegagalan hidup tidak ada bedanya dengan tendangan dan sepakkan kakiinduk
jerapah saat mendidik anaknya. Belajar bertahan hidup dengan terus bersandar kepada pertolongan Tuhan dan jangan mengeluh. Datang kepada
Tuhan, selalu bersandar kepadaNya, bertekun dalam doa dan belajar FirmanNya, maka kita akan dididikNya cara bertahan hidup melewati segala
kekhawatiran kita. Amin

b. Minggu, 12 September 2021


Tema: Allah mengubah hati saya (Mazmur 139:23-24)

Adik-adik kita tahu dan kita sudah sudah melihat bahwa Allah memilih orang-orang yang akan dipakai dalam pekerjaanNya dan Allah
juga memilih umatNya. Mereka dipilih dan diubahkan oleh Allah. Tidak ada orang yang dipilih Allah dan dibiarkan tetap berada dosa dan
kemauannya sendiri. Hal yang sama berlaku juga di sepanjang sejarah umat Allah. Kita perlu mengenali hati kita dan mencocokkannya dengan
hati Allah karena kita diciptakan dan ditebus untuk menjalankan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Kita diberikan hidup dan semua kesempatan
dipelihara dan dituntun Allah untuk hidup kita berarti.

Apakah hidup yang paling berarti? Yaitu ketika hidup kita betul-betul cocok dengan rencana Allah. Oleh karena itu pemazmur
mengingatkan bahwa kita perlu senantiasa berdoa memohon Allah menyelidiki dan menguji hati kita, sehingga kita tahu apakah kita serong atau
tidak. Allah sudah menyediakan firmanNya untuk menuntun kita. Mari kita selalu berpegang pada firmanNya. Amin

c. Minggu, 19 September 2021


Tema: Jangan Bersedih (Filipi 4:6)

Adik-adik bagaimana perasaanmu ketika membaca atau mendengar kalimat di atas? Apa yang terlintas dalam pikiranmu? Dalam bacaan
kita hari ini Tuhan Yesus mengatakan:”janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginannmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Kakak ingin menceritakan sebuah ilustrasi tentang seekor burung yang sakit
dan tak berdaya.

Ada seekor burung yang hidup di padang pasir, sedang sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal. Suatu
hari seekor burung merpati lewat, jadi burung yang tidak bahagia itu menghentikan burung merpati dan bertanya “mau pergi ke mana?”Merpati
itu menjawab “ Aku akan pergi ke surga”. Maka burung yang sakit itu berkata, “Tolong cari tahu kapan penderitaanku akan berakhir?” Burung
merpati itu berkata, “tentu, aku akan melakukannya.” Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada burung yang sakit. Burung merpati
melanjutkan perjalanannya mencapai surge dan membagikan pesan burung yang sakit itu kepada malaikat di pintu surga. Malaikat itu berkata,
“selama 7 tahun ke depan hidup burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu.” Burung merpai
berkata,”ketika burung yang sakit mendengar ini, dia pasti berkecil hati. Bisakah menyarankan solusi apapu untuk ini?...”Tanya burung merpati
kepada malaikat. Sang Malaikat menjawab, “katakana padanya untuk selalu mendoakan ini,” TERIMA KASIH TUHAN UNTUK
SEMUANYA”.

Burung merpati itu bertemu dengan burung yang sakit lagi dan menyampaikan pesan malaikat itu kepadanya. Saat tujuh hari merpati itu
lewat lagi, dia melihat burung yang sakit itu sangat senang, bulunya tumbuh di tubuhnya, tanaman kecil tumbuh di daerah gurun, kolam kecil air
juga ada di sana, burung itu bernyanyi dan menari riang. Merpati itu tercengang . malaikat telah mengatakan bahwa tidak aka nada kebahagiaan
bagi burung itu selama tujuh tahun ke depan. Dengan keadaan ini, burung merpati pergi mengunjungi malaikat di gerbang surga. Burung merpati
itu mengajukan pertanyaan kepada Malaikat. Sang Malaikat menjawab, “ya memang benar tidak ada kebahagiaan untuk burung itu selama 7
tahun, tetapi karena burung itu selalu mengucapkan, “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dalam setiap situasi, hidupnya
berubah. Ketika burung itu jatuh di atas pasir panas dia berkata, “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Ketika tidak bisa terbang,
dia berkata “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Ketika haus dan tidak ada air di sekitar, dia berkata “ TERIMA KASIH
TUHAN UNTUK SEMUANYA.”

Adik-adik…kehidupan memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Kadang kita menghadapi tantangan dan badai hidup yang dapat
menggoyahkan iman kita. Mungkin kita juga pernah mengalami kelaparan, orang tua kehilangan pekerjaan sehingga hidup terasa makin sulit.
Apalagi saat ini kita dilanda yang namanya covid 19. Ingatlah perkataan Tuhan Yesus di dalam bacaan kita hari ini. Semua itu dapat menjadi
sebuah jalan agar kita makin berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan.saat melewati hari-hari yang sulit, membaca firman Tuhan dapat
menguatkan kita untuk terus berjuang di dalam Dia. Seperti di dalam kisah burung yang malang di atas, apapun situasinya, burung itu terus
mengulang “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dan karena itu 7 tahun dibubarkan dalam 7 hari.

Sebagai anak-anak Tuhan, demikian pula seharusnya yang kita lakukan. Ketika kita lakukan hal ini, kita akan merasakan perubahan besar
dalam cara kita merasakan, berpikir, menerima dan melihat kehidupan. Apapun situasi yang kita hadapi, mari kita mulai mengucapkan ini “
TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah ketika dalam situasi buruk, ingatkah kita
mengucap syukur? Amin

d. Minggu, 26 September 2021


Tema: Hati Naaman (2 Raja-raja 5:13)

Tidak bisa dibayangkan betap gusar hati Naaman saat diabaikan oleh Nabi Elisa. Panglima tentara Aram itu datang ke rumah Elisa agar
disembuhkan dari penyakit kusta. Tetapi Elisa menyambutnya saja tidak, hanya seorang pelayan yang disuruh menemuinya dengan membawa
pesan: “pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”(ayat 10).

Tentu saja Naaman merasa diremehkan. Ia adalah seorang jenderal, pejabat kerajaan yang pantas dihormati. Ia berharap nabi itu
menumpangkan tangannya, memanggil nama Tuhan, dan sembuhlah kustanya. Naaman semakin meras terhina karena disuruh mandi di sungai
Yordan, yang tidak lebih bersih dari sungai- sungai di negerinya. Keangkuhan hati membuat Naaman menolak perintah Elisa. Namun anak
buahnya mengingatkan, bukankah kamu hanya diminta melakukan perbuatan yang sederhana yaitu mandi? Akhirnya Naaman membuka hatinya,
mandi tujuh kali di sungai Yordan, dan tahirlah ia.

Keangkuhan bisa merabunkan kita, sehingga tidak melihat jalan keluar yang terbentang di depan mata. Namun seperti Naaman, kita harus
bersyukur kalau orang-orang di sekitar kita, sahabat atau keluarga mengingatkan kesalahan kita dan menyarankan pilihan terbaik untuk kita. Kita
seharusnya membuka diri dan mau menyingkirkan sikap kita yang angkuh, agar kita bisa berhikmat dan bertindak benar. Marilah kita
merendahkan hati, belajar mengenali kebaikan dan kemurahan Ilahi yang mungkin tertutup oleh keangkuhan hati kita. Dan selalu mendekatkan
diri kepada Tuhan adalah cara terbaik merendahkan hati. Amin

a. Minggu, 03 Oktober 2021


Tema: Paulus dan Silas ( Kisah Para Rasul 16:19-40)

Syalom adik-adik, hari ini kita belajar firman Tuhan tentang Paulus dan silas. Siapakah mereka ini? Paulus dan Silas, mereka suka
mengabarkan firman Tuhan, mengabarkan injil. Tetapi ketika mereka berada di suatu Tempat bernama Filipi mereka ditangkap. Orang-orang
disitu tidak suka kepada mereka karena mereka mengabarkan injil supaya orang-orang selamat, mengenal Tuhan. Nah apa yang terjadi adik-adik?
Mereka di bawa ke pasar, mereka didera, disiksa sana. Nah…kasihan tidak adik- adik? Kasihan yah!... sampai akhirnya orang-orang itu
membawa mereka kepada penguasa,. Mereka mengatakan: bapak-bapak penguasa mereka ini mengacaukan tempat kita…padahalkan mereka
mengabarkan injil yah…nah para penguasa berkata: okey…bawa mereka ke dalam penjara. Kemudian kepala penjara diperintahkan untuk
menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Nah Paulus dan Silas dimasukkan ke dalam penjara adik-adik, kaki mereka dibelenggu dan mereka
dimasukkan ke dalam ruang penjara yang paling tengah. Wah… kasihan ya adik-adik, padahal Paulus dan Silas bukan orang jahat. Tetapi Paulus
dan Silas justru mengabarkan kabar keselamatan supaya orang-orang boleh percaya kepada Tuhan Yesus.

Nah….ketika Paulus dan Silas di penjara, apakah mereka berdiam diri? Tidak…mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada
Allah dan orang-orang hukuman lain yang di dalam penjara itu mendengarkan mereka. Wah… mereka menjadi berkat yah… Paulus dan Silas,
mereka berdoa, memuji Tuhan, mereka tidak menangis, mereka tidak bersungut-sungut, tidak mengomel. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang
hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah, dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Wah…
Tuhan menyelamatkan mereka, mujizat terjadi. Maka kepala penjara ketakutan dikira mereka semua pada kabur. Kepala penjara mau bunuh diri,
tetapiPaulus berseru dengan suara nyaring katanya, jangan celakakan dirimu sebab kami semua masih ada di sini. Wah… Paulus dan Silas juga
para tawanan tidsk melarikan diri. Mereka menjadi berkat di dalam penjara. Apa yang terjadi? Akhirnya kepala penjara bertobat, percaya kepada
Tuhan Yesus. Kepala penjara dan keluarganya boleh dibaptis, menerima Tuhan Yesus.

Para penguasa menghampiri Paulus dan Silas, meminta maaf dan akhirnya membebaskan mereka. Wah puji Tuhan… hari ini kita
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita bersukacita senantiasa, tetap berdoa, mengucap syukur dalam segala hal meskipun keadaan
belum normal seperti biasanya karena virus corona. Amin

b. Minggu. 10 Oktober 2021

Tema: Mulutmu, harimaumu! (Mazmur 71:8)

Adik-adik sekolah minggu yang kakak kasihi, Allah menciptakan tubuh kita dengan sangat sempurna. Mata untuk melihat, telinga
untuk mendengar, kaki untuk berjalan, tangan untuk memegang sesuatu dan anggota tubuh lainnya dengan fungsinya masing-masing. Salah satu
anggota tubuh kita adalah mulut. Pernahkah adik mendengar peribahasa:” mulutmu, harimaumu?” yang artinya kita harus bisa menjaga setiap
perkataan ysng keluar dari mulut kita. Karena tanpa kita sadari kita dapat menyakiti perasaan orang lain melalui perkataan kita adik-adik.

Melalui nats Firman ini kita diajarkan menggunakan mulut kita hanya untuk memuji nama Tuhan, jangan kita gunakan hal-hal yang
tidak baik ya adik-adik..misalnya menjelek-jelekkan orang lain, berbicara kotor dan kasar itu tidak boleh adik-adik. Allah menginginkan kita
menggunakan mulut kita untuk memuji nama Tuhan melalui nyanyian dan perkataan yang lemah lembut yang menyenangkan bagi orang yang
mendengarnya. Pasti adik-adik juga lebih suka mendengarkan perkataan yang lemah lembut kan? dari pada perkataan yang kasar. Ada sebuah
syair lagu yang bisa mengingatkan kita untuk menjaga perkataan yang keluar dari mulut kita. Pasti adik-adik sudah tahu lagunya kan?

Hati-hati gunakan mulutmu,


Hati-hati gunakan mulutmu
Karena Bapa di Sorga melihat semua
Hati-hati gunakan mulutmu.
Nah….adik-adik, jagalah perkataanmu dan jagalah mulutmu hanya untuk memuji Tuhan setiap hari. Amin

c. Minggu. 17 Oktober 2021

Tema: Orang Bijak (Amsal 1:5)

(Membaca Firman Tuhan secara bersama-sama). Nah adik-adik sekolah minggu, ada yang tahu tidak apa arti dari kata bijak. Orang
bijak sama artinya dengan orang pintar, orang cermat, teliti, cerdas, hati-hati. Dan menurut Alkitab yang tertulis dalam Amsal 1 ayat yang ke-5
orang yang bijak adalah orang yang mau mendengarkan dan mau menambah pengetahuannya setiap waktu sehingga ia terus bertumbuh dan
semakin bertambah bijak. Selanjutnya, apakah adik-adik tahu bagaimana contoh orang yang bijak?

Nah adik-adik ayo kita sama-sama melihat gambar berikut ini yah? (sambil menunjukkan gambar kepada anak-anak). Pada gambar
ini, menurut adik-adik manakah gambar anak atau orang yang bijak? Yah pasti adik-adik memilih gambar yang kedua. Nah selanjutnya pada
gambar yang kedua ini menurut adik-adik manakah gambar yang bijak? Ya…benar sekali kalian pasti memilih gambar yang pertama. Anak-anak
sekolah minggu yang dikasihi Tuhan Yesus, Firman Tuhan pada hari ini mengajarkan kita untuk menjadi anak-anak Tuhan yang bijak, anak-anak
yang selalu ingin menjadi lebih baik. Dengan cara apa? Dengan cara mendengarkan nasehat dari orang tua, rajin belajar di sekolah dan tidak lupa
rajin membaca Firman Tuhan.

Kakak yakin, semua anak-anak Tuhan yang mendengarkan Firman Tuhan saat ini adalah anak-anak yang bijak, anak-anak yang mau
belajar, anak-anak yang mau mendengarkan nasehat dari orang tua, dari guru dan anak-anak yang mau mengasihi orang lain. Baiklah anak-anak
sekolah minggu yang dikasihi Tuhan Yesus, demikianlah Firman Tuhan pada hari ini, semoga Tuhan memberikan kalian hikmat agar boleh
menjadi anak-anak Tuhan yang bijak. Amin.
d. Minggu. 24 Oktober 2021

Tema: Nasehat dan didikan (Amsal 19: 20)

(Membaca Firman Tuhan secara bersama-sama). Nasehat dan didikan, biasanya adik-adik terima dari kedua orang tua, guru-guru di
sekolah dan guru di sekolah minggu. Nasehat dan didikan tentang hal-hal yang baik yang harus adik-adik lakukan, misalnya nasehat untuk rajin
belajar, nasehat untuk disiplin di rumah dan juga nasehat untuk rajin berdoa dan membaca Alkitab.

Nah..ada tidak ya adik-adik sekolah minggu yang tidak mau menerima nasehat dari orang tua, maupun guru di sekolah dan di sekolah
minggu. Kalau dinasehati mama atau papanya…adik-adik bilang ah..! mama cerewet sekali! Atau ketika dinasehati guru untuk mengerjakan
tugas atau PR tidak pernh dikerjakan. Ketika dinasehati guru sekolah minggu untuk membaca alkitab setiap hari malah asyik bermain sampai
lupa memuji Tuhan. Nah….tidak boleh ya adik-adik… nasehat dan didikan adalah untuk kebaikan adik-adik di masa depan.

Firman Tuhan saat ini mengajak adik-adik sekolah minggu untuk menjadi anak-anak yang mau menerima didikan. Karena anak-anak
yang mau menerima didikan akan menjadi anak yang bijak, baik, dan tentunya menjadi anak-anak yang menjadi kesukaan bagi Tuhan. Nah..
bagaiman adik-adik? Maukah adik-adik menjadi anak-anak yang menjadi kesukaan bagi Tuhan? Jawablah dengan semangatt! Ya aku mau
menjadi anak-anak yang bijak. Amin

Minggu, 04 Juli 2021

Tema: Putra yang terhilang (lukas 15: 11-32)

Perumpamaan ini adalah perumpamaan yang paling terkenal di dalam Alkitab, kisahnya sebagai berikut. Dalam Alkitab dikisahkan
banyak cerita tentang perumpamaan. Salah satu di antaranya adalah anak yang terhilang. Diceritakan ada seorang bapak yang kaya raya memiliki
dua orang anak laki-laki. Pada suatu hari, si bungsu meminta harta warisan yang menjadi haknya dan ingin pergi dari rumah ayahnya. Ayahnya
merasa sangat sedih ketika mendengar keinginan si bungsu tetapi ia tidak dapat menahan keinginan anaknya untuk tetap pergi.

Akhirnya si bungsu tiba di suatu negeri yang jauh dan disana ia hidup berfoya-foya dengan hartanya. Sampai suatu ketika negeri itu
dilanda bencana kelaparan dan harta si bungsupun telah habis. Si bungsu mulai hidup menderita dan kelaparan, lalu ia teringat akan rumah
ayahnya yang penuh kesenangan dan berlimpah makanan. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah ayahnya dan memohon ampun kepadanya.
Saat ayahnya melihat si bungsu dating, ia pergi menyongsong anaknya kemudian memeluknya dengan penuh perasaan kasih dan pengampunan.
Kakanya yang sulung merasa iri karena ayah mereka mengadakan sebuah pesta besar untuk menyambut kepulangan anak bungsunya yang telah
lama pergi. Ayahnya menasihati anak sulungnya untuk menerima adiknya kembali dam memaafkan dia.

Cerita ini adalah sebuah teladan pengampunan dari seorang ayah yang hatinya penuh kasih kepada anak yang sangat dicintainya.
Pabila manusia bertobat dengan sungguh-sungguh, Yesus selalu mengampuni sebesar apapun dosa yang telah kita lakukan, tanpa syarat apapun.
Yesus memaafkan kita semata-mata karena kasihNya. Seperti Yesus telah memberi teladan pengampunan sehingga kita harus mengampuni,
bahkan terhadap orang yang memusuhi kita sekalipun karena sifat kasih lahir dari dalam hati yang suka mengampuni seperti hati Yesus. Ketika
Yesus di dunia ini hampir semua orang membenci dan menolak Dia . akan tetapi Dia tetap melakanakan rencana keselamatan untuk menebus
dosa seluruh umat manusia di atas kayu salib di bukit Golgota. Amin

a. Minggu, 11 Juli 2021

Tema: Satu dirham yang hilang (Lukas 15:8-10)

Perumpamaan ini singkat saja, yaitu tentang seorang wanita yang mempunyai sepuluh dirham (mata uang emas dari Persia, juga mata
uang perak dari Yunani) dan salah satunya hilang sehingga ia mencarinya dengan menyalakan pelita dan menyapu setiap sudut rumahnya. Setelah
ia menemukam dirham yang hilang itu maka diundangnya semua sahabat dan tetangganya untuk turut bersukacita dengannya.

Demikian juga dengan Yesus, betapa berbahagia dan bersukacitanya hati Yesus dan seisi dan seisi surga apabila ada satu orang yang
bertobat dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Bagaikan uang dirham yang telah ditemukan kembali. Amin

b. Minggu, 18 Juli 2021


Tema: Orang Upahan Di Kebun Anggur (Matius 20: 1-16)

Pada suatu hari, Yesus sedang bersama dengan murid-muridNya. Mereka berkata, “telah sekian lama kami bersamaMu dan melayani
Engkau. Upah apa yang kami terima di surga nanti?”

Yesus kemudian menjawab dengan mengatakan perumpamaan berikut. Kerajaan sorga itu seperti sebuah kebun anggur yang sedang dipanen.
Seorang kaya pemilik kebun anggur pergi mencari orang-orang untuk dipekerjakan di kebun anggurnya. Pagi-pagi benar Tuan itu pergi ke pasar.
Disana banyak orang yang menganggur, lalu disuruhnya bekerja di kebun anggurnya dengan upah sedinar sehari.(dinar adalah mata uang
Romawi, satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari).

Pada pukul Sembilan, tuan itu ke pasar dan melakukan hal yang sama, demikian pula pada pukul dua belas, pukul tiga sore dan pukul
lima petang, orang-orang dating ke kebun anggur itu untuk bekerja. Ketika hari telah malam, tuan pemilik kebun anggur itupun mengumpulkan
semua pekerjanya dan memberikan upah mereka untuk sehari itu. Para pekerja yang bekerja sejak pagi memprotes karena pekerja lain yang mulai
bekerja pada pukul lima petang juga menerima jumlah upah yang sama. Lalu kata tuan itu, bukankah kita telah sepakat dengan upah sedinar
sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah.

Melalui perumpamaan ini Yesus memberi nasehat supaya seseorang tidak merasa diri lebih baik atau lebih berjasa dibandingkan orang
lain, sebab dalam hal masuk kerajaan sorga itu, orang yang terdahulu dapat menjadi yang terakhir dan orang yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu. Amin

c. Minggu, 25 Juli 2021


Tema: Iman Makin Memuliakan Kristus (Efesus 3:20-21)

Dalam dunia ini ada dua macam orang. Yang pertama adalah yang mendapat anugerah lalu merasa layak mendapatkannya. Orang
kedua adaah orang yang mendapatkan anugerah dan merasa bahwa dirinya tidak layak. Rasul Paulus mengingatkan bahwa anugerah iman dan
bisa menikmati kasih Kristus adalah hal yang amat penting dan di luar kemampuan kita untuk mendapatkannya. Lalu setelah mendapatkannya,
bagaimana? Apakah kita menjadi sombong? Tentu tidak begitu.tetapi justru kita dituntun untuk terkagum-kagumpada Allah dan akhirnya hidup
di dalam iman dan anugerah itu untuk memuliakanNya.

Adik-adik coba kita pikirkan, jika kita bisa hidup di dalam iman dan keluarga yang mendidik kita dengan baik dalam Gereja Tuhan,
alangkah besarnya hak istimewa yang Allah berikan. Sudahkah kita berpikir untuk apakah Allah memberikan semuanya itu? Hendaknya supaya
kita gunakan untuk hidup dengan beres, bertanggung jawab dan pada akhirnya memuliakannya.marilah kita makin beriman maka kita makin
memuliakan Tuhan Yesus. Bukan makin beriman tapi makin sok tahu firman dan menyepelekan Tuhan. Amin
KOMISI KAR
e. Minggu, 05 September 2021

Tema: Yesus Sandaran Hidupku (Amsal 3: 25-26)

Adik-adik…seperti ayat yang baru saja kita baca, kadang-kadang kita khawatir, dan kadang kita harus bertahan dalam penderitaan
tanpa melihat sinar di ujung terowong yang gelap. Bila ini terjadi, penting untuk terus meyakini Allah yang mempunayi rencana yang melebihi
akal kita. Bagian kita adalah menyerahkan kekhawatiran kita kepadaNya, belajar hidup hari demi hari, dan berterima kasih kepada para penolong
yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup kita yaitu Roh kudus.

Soal bertahan hidup saat ini kita dapat belajar dari seekor binatang yaitu Jerapah. Mengapa harus jerapah, bukan kuda atau heawan
yang lainnya? Karean binatang yang satu ini sanagt unik dibandingkan dengan hewan lain yang berkeliaran di alam bebas. Postur tubuhnya yang
begitu tinggi, dengan kaki-kai yang panjang, leher yang tinggi tentu ini cukup merepotkannya bertahan di alam bebas. Tapi tahukah kalian, dari
semenjak dilahirkan sampai menjelang dewasa, jerapah banyak diajarkan bagaiman cara bertahan hidup dari serangan hewan buas lainnya.
Bahkan dari sat anak jerapah baru lahir sudah mendapatkan pelajaran cara bertahan hidup. Dari pertama lahir di dunia, semua anak jerapah pasti
merasakan bagaiman sakitnya jatuh dari ketinggian 3 meterdan mendarat langsung ke tanah pakai punggungnya. Inilah pelajaran sakit pertama
yang diajarkan sang induk jerapah, bahwa jatuh memang sakit tetapi bertahan dari sakit itu yang akan membuatnya lebih lama bertahan hidup.

Cara mendidik jerapah memang secara nyata bisa dibilang sangat kasar bahkan jauh dari kata sayang induk kepada anaknya. Karena
begitu anaknya lahir san induk jerapah akan langsung menempatkan tubuhnya di atas badan sang anak, kemudian menendangnya berkali-kali
sampai jerapah milai bangun dan mau belajar berdiri meski kaki-kakinya masih sangat lemah. Setelah mampu berdiri sang induk akan mulai
mengajari berjalan, bergerak bahkan berlari karena memang itulah satu-satunya cara bertahan dari serangan hewan buas lainnya di alam. Nah…
adik-adik bagaimana dengan kita? Seperti anak jerapah yang dididik bertahan dalam kerasnya alam, demikian juga hendaknya kita sebagai anak-
anak Tuhan. Kesulitan, tantangan, halangan, rintangan, dan kegagalan hidup tidak ada bedanya dengan tendangan dan sepakkan kakiinduk
jerapah saat mendidik anaknya. Belajar bertahan hidup dengan terus bersandar kepada pertolongan Tuhan dan jangan mengeluh. Datang kepada
Tuhan, selalu bersandar kepadaNya, bertekun dalam doa dan belajar FirmanNya, maka kita akan dididikNya cara bertahan hidup melewati segala
kekhawatiran kita. Amin

f. Minggu, 12 September 2021


Tema: Allah mengubah hati saya (Mazmur 139:23-24)

Adik-adik kita tahu dan kita sudah sudah melihat bahwa Allah memilih orang-orang yang akan dipakai dalam pekerjaanNya dan Allah
juga memilih umatNya. Mereka dipilih dan diubahkan oleh Allah. Tidak ada orang yang dipilih Allah dan dibiarkan tetap berada dosa dan
kemauannya sendiri. Hal yang sama berlaku juga di sepanjang sejarah umat Allah. Kita perlu mengenali hati kita dan mencocokkannya dengan
hati Allah karena kita diciptakan dan ditebus untuk menjalankan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Kita diberikan hidup dan semua kesempatan
dipelihara dan dituntun Allah untuk hidup kita berarti.

Apakah hidup yang paling berarti? Yaitu ketika hidup kita betul-betul cocok dengan rencana Allah. Oleh karena itu pemazmur
mengingatkan bahwa kita perlu senantiasa berdoa memohon Allah menyelidiki dan menguji hati kita, sehingga kita tahu apakah kita serong atau
tidak. Allah sudah menyediakan firmanNya untuk menuntun kita. Mari kita selalu berpegang pada firmanNya. Amin

g. Minggu, 19 September 2021


Tema: Jangan Bersedih (Filipi 4:6)

Adik-adik bagaimana perasaanmu ketika membaca atau mendengar kalimat di atas? Apa yang terlintas dalam pikiranmu? Dalam bacaan
kita hari ini Tuhan Yesus mengatakan:”janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginannmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Kakak ingin menceritakan sebuah ilustrasi tentang seekor burung yang sakit
dan tak berdaya.

Ada seekor burung yang hidup di padang pasir, sedang sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal. Suatu
hari seekor burung merpati lewat, jadi burung yang tidak bahagia itu menghentikan burung merpati dan bertanya “mau pergi ke mana?”Merpati
itu menjawab “ Aku akan pergi ke surga”. Maka burung yang sakit itu berkata, “Tolong cari tahu kapan penderitaanku akan berakhir?” Burung
merpati itu berkata, “tentu, aku akan melakukannya.” Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada burung yang sakit. Burung merpati
melanjutkan perjalanannya mencapai surge dan membagikan pesan burung yang sakit itu kepada malaikat di pintu surga. Malaikat itu berkata,
“selama 7 tahun ke depan hidup burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu.” Burung merpai
berkata,”ketika burung yang sakit mendengar ini, dia pasti berkecil hati. Bisakah menyarankan solusi apapu untuk ini?...”Tanya burung merpati
kepada malaikat. Sang Malaikat menjawab, “katakana padanya untuk selalu mendoakan ini,” TERIMA KASIH TUHAN UNTUK
SEMUANYA”.

Burung merpati itu bertemu dengan burung yang sakit lagi dan menyampaikan pesan malaikat itu kepadanya. Saat tujuh hari merpati itu
lewat lagi, dia melihat burung yang sakit itu sangat senang, bulunya tumbuh di tubuhnya, tanaman kecil tumbuh di daerah gurun, kolam kecil air
juga ada di sana, burung itu bernyanyi dan menari riang. Merpati itu tercengang . malaikat telah mengatakan bahwa tidak aka nada kebahagiaan
bagi burung itu selama tujuh tahun ke depan. Dengan keadaan ini, burung merpati pergi mengunjungi malaikat di gerbang surga. Burung merpati
itu mengajukan pertanyaan kepada Malaikat. Sang Malaikat menjawab, “ya memang benar tidak ada kebahagiaan untuk burung itu selama 7
tahun, tetapi karena burung itu selalu mengucapkan, “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dalam setiap situasi, hidupnya
berubah. Ketika burung itu jatuh di atas pasir panas dia berkata, “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Ketika tidak bisa terbang,
dia berkata “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Ketika haus dan tidak ada air di sekitar, dia berkata “ TERIMA KASIH
TUHAN UNTUK SEMUANYA.”

Adik-adik…kehidupan memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Kadang kita menghadapi tantangan dan badai hidup yang dapat
menggoyahkan iman kita. Mungkin kita juga pernah mengalami kelaparan, orang tua kehilangan pekerjaan sehingga hidup terasa makin sulit.
Apalagi saat ini kita dilanda yang namanya covid 19. Ingatlah perkataan Tuhan Yesus di dalam bacaan kita hari ini. Semua itu dapat menjadi
sebuah jalan agar kita makin berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan.saat melewati hari-hari yang sulit, membaca firman Tuhan dapat
menguatkan kita untuk terus berjuang di dalam Dia. Seperti di dalam kisah burung yang malang di atas, apapun situasinya, burung itu terus
mengulang “ TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dan karena itu 7 tahun dibubarkan dalam 7 hari.

Sebagai anak-anak Tuhan, demikian pula seharusnya yang kita lakukan. Ketika kita lakukan hal ini, kita akan merasakan perubahan besar
dalam cara kita merasakan, berpikir, menerima dan melihat kehidupan. Apapun situasi yang kita hadapi, mari kita mulai mengucapkan ini “
TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.” Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah ketika dalam situasi buruk, ingatkah kita
mengucap syukur? Amin.
h. Minggu, 26 September 2021

Tema: Hati Naaman (2 Raja-raja 5:13)

Tidak bisa dibayangkan betap gusar hati Naaman saat diabaikan oleh Nabi Elisa. Panglima tentara Aram itu datang ke rumah Elisa agar
disembuhkan dari penyakit kusta. Tetapi Elisa menyambutnya saja tidak, hanya seorang pelayan yang disuruh menemuinya dengan membawa
pesan: “pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”(ayat 10).

Tentu saja Naaman merasa diremehkan. Ia adalah seorang jenderal, pejabat kerajaan yang pantas dihormati. Ia berharap nabi itu
menumpangkan tangannya, memanggil nama Tuhan, dan sembuhlah kustanya. Naaman semakin meras terhina karena disuruh mandi di sungai
Yordan, yang tidak lebih bersih dari sungai- sungai di negerinya. Keangkuhan hati membuat Naaman menolak perintah Elisa. Namun anak
buahnya mengingatkan, bukankah kamu hanya diminta melakukan perbuatan yang sederhana yaitu mandi? Akhirnya Naaman membuka hatinya,
mandi tujuh kali di sungai Yordan, dan tahirlah ia.

Keangkuhan bisa merabunkan kita, sehingga tidak melihat jalan keluar yang terbentang di depan mata. Namun seperti Naaman, kita harus
bersyukur kalau orang-orang di sekitar kita, sahabat atau keluarga mengingatkan kesalahan kita dan menyarankan pilihan terbaik untuk kita. Kita
seharusnya membuka diri dan mau menyingkirkan sikap kita yang angkuh, agar kita bisa berhikmat dan bertindak benar. Marilah kita
merendahkan hati, belajar mengenali kebaikan dan kemurahan Ilahi yang mungkin tertutup oleh keangkuhan hati kita. Dan selalu mendekatkan
diri kepada Tuhan adalah cara terbaik merendahkan hati. Amin

KOMISI KAR

a. Minggu, 10 Januari 2021

Tema :Allah Menguji Kasih Abraham (Kejadian 22-24)

Syalom adik-adik, saat ini kita jumpa lagi di tahun yang baru yaitu tahun 2021. Masih ingatkah kalian ketika Allah menguji kasih
Abraham? Hari ini kita akan mendengarkan kembali kisahnya. Suatu malam Tuhan memberikan satu perintah yang aneh kepada Abraham.
Perintah itu merupakan ujian untuk untuk melihat apakah Abraham mencintai Ishak anaknya lebih dari cintanya kepada Tuhan. “ ambillah
anakmu Ishak, dan persembahkan dia sebagai korban bakaran,” Tuhan memerintahkan mempersembahkan Ishak? Mengorbankan anak laki-
lakinya? Perintah itu sangat berat bagi Abraham. Dia sangat mencintai anaknya. Tetapi Abraham belajar untuk percaya kepada Tuhan meskipun
pada saat itu dia tidak mengerti maksud Tuhan. Pagi harinya ia mempersiapkan diri untuk pergi ke gunung persembahan bersama dengan Ishak
dan dua orang bujangnya. Sebelum pergi Abraham membelah kayu untuk membakar korban persembahan. Abraham berencana untuk taat kepada
Tuhan.

Tiga hari kemudian mereka sudah sampai di dekat gunung itu.” Tinggallah di sini, Abraham berkata kepada bujangnya. Kami akan pergi
untuk sembahyang dan kami akan kembali kepadamu. Ishak membawa kayu-kayu bakar, sedangkan Abraham membawa api dan pisau.
“dimanakah domba untuk korban bakaran itu? Ishak bertanya.”Tuhan akan menyediakan domba anakku, Abraham menjawab. Mereka berdua
sampai di tempat yang dipilih oleh Allah sendiri. Di tempat itu, Abraham membangun sebuah altar dan mengatur kayu-kayu untuk membakar
korban bakaran kepada Tuhan.

Abraham sudah membangun banyak altar sebelumnya. Sesungguhnya altar yang satu ini menjadi satu altar yang dirasakan sangat berat
bagi Abraham untuk membangunnya. Abraham mengikat Ishak dan meletakkan anak kesayangannya di atas altar. Apakah Abraham sungguh taat
kepada Tuhan dan mengorbankan Ishak anak satu-satunya yang sangat dicintainya. Pisau belatinya berkilat saat Abraham mengangkatnya tinggi-
tinggi. Hatinya mungkin hancur tapi Abraham tahan, dia harus taat kepada Tuhan.”berhenti! malaikat Tuhan berseru” sekarang Aku tahu bahwa
engkau takut akan Tuhan. Engkau tidak harus mengembalikan satu-satunya anakmu kepada-Ku. Melihat seekor domba jantan di semak, Abraham
melepaskan ikatan Ishak dan mempersembahkan domba itu sebagai korban bakaran. Mungkin Ishak berpikir “Allah menyediakannya, seperti
yang dikatakan ayahku. Saat ayah dan anak sembahyang, malaikat Tuhan berbicara kepada Abraham” oleh keturunanmulah semua bangsa di
bumi akan mendapat berkat karena engkau mendengarkan Firman-Ku.

Suatu saat Yesus akan dilahirkan dari keturunan Abraham. Abraham dan Ishak kembali ke rumah. Beberapa waktu kemudian, kesedihan
datang. Sara meninggal. Abraham kehilangan istrinya dan Ishak kehilangan ibunya. Sesudah peguburan Abraham mengirimkan kepala
pelayannya untuk mencari seorang istri bagi Ishak. Pelayan ini pergi ke tempat kelahiran mereka untuk menemukan seorang di antara saudara-
saudara Abraham. Sang pelayan meminta satu tanda kepada Tuhan ” seorang yang memberikan minum unta-unta inilah yang kau tentukan bagi
Ishak. Segera datanglah Ribka memberikan mereka air minum. Dialah anak saudara Abraham. Pelayan itu tahu Tuhan menjawab doanya. Ribka
meninggalkan keluarganya untuk menikah dengan Ishak. Dia menghiburkan Ishak setelah kematian ibunya. Betapa cintanya Ishak kepada
Ribka.”

Sebagai anak Tuhan kita harus belajar untuk mencintai Tuhan lebih dari segala sesuatu yang kita miliki. Artinya bahwa kita harus
mencintai Tuhan dengan segenap hati. Amin

b. Minggu, 17 Januari 2021

Tema : Yakub si Penipu (Kejadian 25-33)

Pernahkah Tuhan mengirimkan seorang bayi dalam keluargamu? Betapa menariknya bukan? Ishak dan Ribka pasti sangat bahagia
karena Tuhan memberikan kepada mereka bayi kembar. Bayi-bayi itu bertolak-tolakan di dalam kandungan Ribka. Saat dia berdoa, Tuhan
berkata bahwa kedua anaknya akan memimpin dan yang muda akan menjadi lebih kuat dari yang lain. Biasanya yang sulung akan menjadi
terkuat.

Akhirnya bayi-bayi itu lahir. Si kembar itu tidak sama persis. Esau anak yang sulung, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu, dan
tumbuh sebagai seorang yang pandai berburu. Yakub mempunyai kulit yang lembut dan suka berada di sekitar rumah. Bapa Ishak sayang kepada
Esau. Ibu Ribka mengasihi Yakub.

Suatu hari Esau merasa lapar. “berikan kepadaku makanan”Katanya kepada Yakub. “Juallah dahulu hak kesulunganmu, ” pinta
Yakub. Esau tidak peduli dengan janji Tuhan untuk anak sulung. Dia membuat persetujuan dengan Yakub. Sekarang Yakub akan menjadi
pemimpin keluarga pada saat ayahnya mati.

Suatu malam Tuhan berbicara kepada Ishak. “ Akulah Tuhan ayahmu Abraham, Aku beserta dengan engkau, Aku akan memberkati
keturunanmu.” Walaupun Ishak memuji Tuhan, anaknya Esau menikahi dua isteri dari orang Het, orang yang tidak peduli kepada Tuhan. Ishak
menjadi tua. Dia berkata kepada Esau: “ Bawakan kepadaku makanan yang enak dari daging buruanmu, kemudian aku akan memberkati
engkau.” Ini adalah berkat yang istimewa dari ayah kepada anak sulungnya. Esau segera pergi berburu. Tetapi Ribka mendengarnya. Dia ingin
Yakub diberkati. Ribka punya satu rencana. Sementara dia memasakkan makanan yang disukai oleh Ishak, Yakub membalutkan kulit kambing
domba pada kedua tangan dan lehernya. Waktu itu Ishak sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Yakub membawa makanan kepada Ishak. “kalau
suara, suara Yakub tetapi kalau tangan, tangan Esau” kata Ishak. Sesudah dia makan makanan itu, Ishak memberkati anaknya yang berlutut di
depannya. Baru saja Yakub pergi, esau datang menemui Ishak. Katanya: “ Bapa makanlah daging ini.” Ishak tahu bahwa dia sudah ditipu. Tetapi
kata Esau: “aku tidak bisa mengubah berkat yang sudah kuberikan.” Dia menangis. Hati Esau dipenuhi dengan dendam. Ia berencana untuk
membunuh Yakub. Ribka mendengar Esau akan membalas dendam. “pergilah engkau ke rumah pamanmu sampai kakakmu lupa apa yang telah
engkau perbuat kepadanya” kata Ribka kepada Yakub. Ishak setuju Yakub mencari Isteri dari keluarga ibunya. Jadi pergilah Yakub dari
rumahnya.

Pada malam itu, Yakub berhenti untuk tidur, dia mengambil sebuah batu sebagai bantal. Mungkin dia merasa kesepian, mungkin dia
merasa takut, tetapi dia tidak sendirian. Tuhan berbicara kepadanya dalam satu mimpi yang luar biasa. “ Akulah Tuhan, Allah Abraham, dan
Allah Ishak. Aku menyertai engkau. Tanah tempat engkau berbaring ini akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Oleh karena
keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Sesudah Tuhan berfirman Yakub bangun. Dia sangat takut.

Sesampainya di rumah pamannya, Yakub diterima baik oleh pamannya yang bernama Laban. Yakub mencintai sepupunya Rahel dan
bekerja untuk Laban selama tujuh tahun supaya bisa menikahi Rahel. Tetapi di malam pernikahan, Laban menipu Yakub. Ini Lea, bukan Rahel.
Yakub protes.” Engkau menipuku.” Jawab Laban: “ gadis yang lebih tua harus menikah lebih dahulu”. “Sekarang engkau bisa menikahi Rahel
juga tetapi engkau harus bekerja tujuh tahun lagi kepadaku”. Yakub setuju. Mungkin dia ingat penipuan yang dilakukannya terhadap Ishak dan
Esau. Yakub mempunyai tujuh anak laki-laki. Setelah bertahun-tahun berlalu dia membawa keluarganya kembali ke kanaan. Di sanalah orang
tuanya tinggal. Tetapi Esau juga tinggal di sana dan dia pernah berniat untuk membunuh Yakub. Apakah itu akan aman baginya. Suatu hari
Tuhan berkata kepada Yakub untuk kembali ke tanah kelahirannya. Yakub mengumpulkan semua keluarganya dan kambing dombanya untuk
pulang ke rumah ayahnya. Perjalanan itu berakhir dengan sukacita. Esau datang untuk menemui Yakub bersama empat ratus orang. Tetapi dia
tidak melukai yakub. Dia berlari menemui Yakub dan memeluknya. Yakub dan Esau berteman kembali dan Yakub kembali dengan aman di
rumahnya. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus berlaku jujur agar kita dapat hidup dengan aman dimana pun kita berada. Kita tidak boelh menipu
agar suatu saat nanti kita jangan tertipu. Amin

c. Minggu, 24 Januari 2021

Tema : Simson orang kuat Tuhan (hakim – hakim 13-16)

Bertahun-tahun lalu, di tanah Israel, tinggallah seorang laki-laki bernama Manoah. Dia dan isterinya mempunyai anak. Suatu hari
malaikat Tuhan datang kepada ibu Manoah. “ Engkau akan mempunyai seorang anak yang istimewa,” dia berkata kepada suaminya tentang berita
yang hebat ini. Manoah berdoa, “Oh Tuhanku...datanglah pula kepada kami dan mengajari kami apa yang harus kami perbuat kepada anak kami
yang akan lahir itu. ” Malaikat berkata kepada Manoah bahwa anak yang akan lahir itu tidak boleh dicukur, tidak boleh minum muniman keras,
dan tidak boleh makan makanan yang diharamkan. Allah telah memilih dia untuk menjadi hakim. Dia harus memimpin Israel.

Sebenarnya umat Tuhan membutuhkan pertolongan. Mereka meninggalkan Tuhan, dan kemudian mereka diganggu oleh musuh-
musuh mereka orang Filistin. Tetapi ketika mereka berdoa Tuhan mendengar. Dia akan mengirimkan bayi ini yang akan menjadi manusi terkuat
di dunia. “Lalu perempuan itu melahirkan anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati
dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh roh Tuhan.” simson menjadi sangat kuat. Suatu hari dia berkelahi dengan singa muda dengan tangannya
dan membunuhnya! Kemudian simson memakan madu dari lebah yang bersarang di kerangka singa. Dia membuat teka-teki: “dari yang makan
keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.” Tidak ada seorangpun yang bisa menebaknya – tetapi isteri baru Simson, seorang Filistin,
mengatakan kepada teman- temannya. Hal ini membuat Simson sangat marah. Simson menjadi lebih marah lagi saat orang Filistin itu
memberikan isterinya kepada teman baiknya. Dia merencanakan pembalasan dendam. Tetapi bagaimana caranya? Pertama, Simson menangkap
300 anjing hutan. Kemudian dia mengikat ekor mereka bersama-sama, dua- dua, dan menaruh sebuah obor di antar mereka. Kemudian Simson
melepaskan anjing hutan itu ke ladang gandum milik orang Filistin! Sekarang orang Filistin ingin membalas dendam. Simson membiarkan
dirinya ditangkap, dia kemudian diikat dan diserahkan untuk dibunuh oleh orang Filistin. Tetapi Roh Tuhan berkuasa atas Simson. Dia
memutuskan talinya, mengambil rahang keledai yang masih baru dan membunuh 1000 musuh. Kelompok orang Filistin mencari Simson. Suatu
malam mereka menjebak dia di dalam kota dan mengunci gerbangnya, tetapi Simson berjalan keluar – memanggul gerbang kota itu di bahunya.
Tetapi Simson gagal menaati Tuhan. Tuhan memberikan kekuatan kepadanya selama dia taat. Suatu hari, Simson menceritakan rahasia
kekuatannya kepada Delila, seorang wanita cantik mata-mata orang Filistin. Delila meminta seseorang mencukur rambut Simson ketika dia tidur.
Kemudian tentara Filistin menyerang Simson di kamar Delila. Simson berjuang keras tetapi kekuatannya sudah hilang. Musuhnya mencungkil
matanya. Dalam keadaan buta dan lemah, Simson menjadi budak orang Filistin. Mereka menertawakan dan mempermainkan pelayan Tuhan itu.
Orang Filistin mengadakan pesta. Mereka memuji dewa ikan mereka, Dagon yang telah memberikan Simson ke dalam tangan mereka. Mereka
minum dan bersukaria dalam kemah Dagon. Kemudian mereka memanggil Simson untuk menghibur mereka. Seorang laki-laki membawa
Simson, dan membiarkan dia bersandar pada tiang yang menyangga gedung itu. Di dalam gedung itu ad 3000 orang Filistin di sotoh gedung dan
lebih banyak lagi yang ada di dalam gedung, mereka semua menertawakannya. Tetapi rambut Simson sudah mulai tumbuh selama dia di penjara.
Sekarang dia berdoa, “ Ya Tuhan, buatlah aku kuat sekali ini saja, ya Allah supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku.”
Akankah Tuhan memberikan kekuatan lagi kepada Simson? Bisakah Simson melakukan hal yang mustahil? Ya! Ya! Simson mendorong tiang
yang berat dan kuat itu sekuat tenaga. Gedung dagon berderak roboh, membunuh ribuan orang Filisin dan juga Simson sendiri.

Sebagai anak-anak Tuhan kita harus tetap kuat di dalam Tuhan dan waspada akan godaan-godaan/rayuan/tipuan yang mendatangkan
celaka bagi diri kita sendiri. Sekalipun dia adalah orang terdekat kita kita tidak pernah tahu apa yang ada dalam benaknya. Amin

d. Minggu, 31 Januari 2021

Tema : Kasih Terbesar (Lukas 22-24)

Seorang wanita yaitu Maria ibu Yesus berdiri di lereng gunung yang ramai, matanya sedih melihat pemandangan yang mengerikan.
Anaknya meninggal. Dia berdiri di tempat dimana Yesus dipakukan pada satu salib. Bagaim ana semua itu bisa terjadi? Bagaiman yesus
mengakhiri hidup-nya yang indah dalam hari yang mengerikan seperti itu? Bagaimana bisa Allah mengijinkan Anak-Nya dipakukan di salib
untuk mati disana? Apakah Yesus melakukan kesalahan karena siapa Dia sebenar-Nya? Apakah Tuhan gagal? Tidak! Tuhan tidak gagal. Yesus
tidak melakukan kesalahan apapun. Yesus selalu tahu Dia akan mati oleh karena orang-orang jahat. Bahkan ketika Yesus bayi, seorang tua
bernama Simeon mengatakan kepada Maria bahwa akan ada kesedihan di masa depan. Beberapa hari sebelum Yesus dibunuh seorang wanita
datang dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. “Dia membuang-buang uang,” murid-murid-Nya protes. Yesus menjawab. “Dia
melakukan pekerjaan yang baik,” Dia melakukan ini untuk penguburanku.” Kalimat yang sangat aneh.

Sesudah hal itu, Yudas salah satu dari dua belas murid Yesus, setuju untuk mengkhianati Yesus kepada imam kepala untuk uang sebesar 30
keping perak. Pada hari perjamuan paskah Yahudi, Yesus menikmati makanan terakhirnya dengan muridNya. Dia mengatakan hal-hal yang luar
biasa tentang Allah dan janji-janjiNya untuk mereka yang mengasihi Dia. Kemudia Yesus memberikan roti dan secangkir anggur kepada mereka
untuk dibagikan. Hal ini mengingatkan bahwa tubuh dan darah Yesus diberikan kepada mereka unutk membawa pengampuan dosa-
dosa.Kemudian Yesus berkata kepada teman-temanNya bahwa Dia akan diserahkan, dan mereka akan meninggalkanNya. “Aku tidak akan
pergi,” Petrus bersikeras. Yesus berkata:”sebelum ayam berkokok, kamu akan menyangkaliku sebanyak tiga kali,”Kemudian pada malam itu,
Yesus pergi untuk berdoa di taman Getsemani. Murid-muridNya yang bersama-sama dengan Dia tertidur. “oh bapaKu,” Yesus berdoa, “Biarkan
cawan ini lalu dari padaKu tetapi janganlah yang Aku kehendaki melainkan apa yang Engkau kehendaki.”

Tiba-tiba datanglah segerombolan orang banyak berbaris menuju kebun, yang dipimpin oleh Yudas. Yesus tidak melawan tetapi Petrus
memotong telinga salah satu orang itu. Tanpa suara Yesus menyentuh telinga orang itu dan menyembuhkannya. Yesus tahu bahwa penahanan itu
bagian dari kehendan Allah. Orang banyak itu membawa Yesus ke rumah imam besar. Disana pemimpin-pemimpin orang-orang Yahudi
mengatakan bahwa Yesus harus mati. Tidak jauh dari situ, Petrus berdiri di samping perapian pelayan dan melihat. Tiga kali orang melihat ke
arah Petrus dan berkata, kamu bersama dengan Yesus!” tiga kali petrus menyangkali hal itu, seperti yang dikatakan Yesus. Petrus mengutuk dan
bersumpah. Kokokkoookokok. Kemudian ayam berkokok. Itu seperti suara Allah untuk Petrus. Teringat perkataan Yesus Petrus menangis
dengan keras. Yudas juga menyesal, dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah dan tidak berbuat dosa atau kejahatan. Yudas mengembalikan 30
keping uang perak, tetapi para imam tidak mau menerimanya. Yudas melemparkan uang itu ke tanah dan pergi keluar lalu menggantung dirinya.
Imam-imam membawa Yesus kepada Pilatus gubernur Roma. Pilatus berkata, “ aku tidak menemuka kesalahan pada orang ini.” Tetapi orang
banyak itu tetap berteriak “salibkan Dia!”salibkan Dia! Akhirnya Pilatus mengabulkan permintaan itu, dan menjatuhkan hukuman Yesus untuk
mati di salib. Para prajurit memukul Yesus, meludahi wajahNya dan menendang Dia. Mereka membuat sebuah mahkota yang kejam dari duri
yang panjang dan tajam serta menekankannya ke kepala Yesus. Kemudian mereka memakukan Dia pada sebatang kayu salib agar Dia mati.

Yesus selalu tahu bahwa Dia akan mati dengan cara itu. Dia juga tahu bahwa kematiaNya akan membawa pengampunan dosa kepada
orang-orang yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Dua penjahat disalibkan di samping Yesus. Seorang percaya Yesus dan pergi ke surga yang
lainnya tidak. Setelah berjam-jam menderita, Yesus berkata, “sudah selesai,” dan mati. pekerjaanNya sudah lengkap. Teman-temanNya
menguburkan Dia dalam kuburan pribadi. Kemudian prajurit-prajurit Roma menyegel dan menjaga kuburan itu. Sekarang tidak ada seorang pun
yang bisa masuk atau keluar. Jika ini merupakan akhir dari cerita, betapa menyedihkan hal itu. Tetpai Allah melakukan sesuatu yang luar biasa.
Yesus tidak tinggal terus dalam kematian.

Pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, beberapa dari murid Yesus menemukan bahwa batu itu udah terguling dari kuburan. Saat mereka
melihat ke dalam Yesus tidak ada lagi. Seorang perempuan tinggal, menangis di dekat kuburan. Yesus menampakkan diri kepadanya. Dia cepat-
cepat kembali penuh dengan sukacita untuk mengatakan kepada murid-murid yang lain. Yesus hidup! Yesus kembali dari kematian! Segera
Yesus datang kepada murid-muridNya dan menunjukkan kepada mereka lubang paku yang menakutkan di tanganNya. Ini benar! Yesus hidup
lagi. Dia mengampuni petrus yang telah menyangkal Dia, dan berkata kepada murid-muridNya untuk mengatakan kepada setiap orang mengenai
Dia. Kemudian Dia kembali ke surga. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mengikuti teladan Yesus yang memiliki kasih kepada dunia, Dia
mengasihi kita lebih dari segalanya. Kita juga harus mengasihi Tuhan Yesus dengan cara mengorbankan waktu kita untuk Tuhan yaitu rajin
beribadah kepada-Nya dan melakukan perintah-Nya. Selain itu juga kita harus mengasihi sesama kita. Sesama kita yaitu orang tua, saudara,
teman kita di sekolah, gereja dan di lngkungan dimana kita berada. Amin

KOMISI KAR

a. Minggu, 07 Februari 2021

Tema: Berjalan bersama berkat Tuhan


Kejadian 12: 1-9
Syalom adik-adik…tema kita hari ini adalah berjalan bersama berkat Tuhan. Nas renungan kita yaitu ayat 1,2, dan 3. Kita akan
membahas mulai ayat 1 yaitu: Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu. Janji ini menggerakan langkah Abram untuk meninggalkan kehidupannya yang nyaman bersama ayahnya. Tanah Ur-Kasdim yang
makmur dan modern harus dia tinggalkan menuju tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.

Ayat 2: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkau
akan menjadi berkat. Nah Adik-adik di sini Abram menerima rencana Tuhan atas hidupnya yang walaupun hal itu masih jauh dari kenyataan.
Namun Abram menaruh imannya pada janji Tuhan atas hidupnya.

Ayat 3: Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Abram bergerak menuju janji Tuhan bukan dengan tangan kosong. Dia bukan sedang menuju
medan pertempuran tanpa senjata, melainkan Tuhan memperlengkapinya dengan berkat peyertaan Tuhan untuk membukajalan baginya walau
seberat apapun halangan yang ada di depan.

Adik-adik… Yesus kristus adalah berkat di atas segala berkat. Dari semua yang ada pada kita, hanya ada satu berkat yang terbesar dan
terindah dan juga yang akan kekal selamanya yaitu Yesus Kristus yang kita Imani. Yesus Kristus adalah rencana besar Tuhan pencipta
kehidupan. Dalam mewujudkan rencanaNya, Abram dipanggil oleh Tuhan memulai langkah awal mewujudkan bangsa yang besar, yaitu bangsa
yang diberkati oleh Tuhan sehingga patutlah kita bersyukur oleh iman kepada Yesus Kristus telah menjadi bagian dari orang-orang yang diberkati
oleh Tuhan sebagaimana janji berkat yang disampaikan kepada Abram.

Adik-adik….dalam iman kita kepada Tuhan Yesus, kita diperhadapkan pada panggilan Abram dan mengambil keputusan atas
panggilan Tuhan, yaitu: ``melangkah dengan iman``. Menjadi pengikut Yesus berarti mengambil keputusan berjalan dengan iman kepada
Yesus. Tidak ada yang harus diragukan akan apa akan terjadi di depan, tetapi mengimani janji Tuhan atas berkat penyertaan-Nya. Sehingga kita
diingatkan oleh Firman Tuhan untuk memandang kehidupan ini dengan iman. Orang percaya tidak asal hidup, tidak asal bekerja, tidak asal
berbuat dan bertindak. Hidup orang Kristen bukan hidup yang asal-asalan tetapi hidup yang didasari oleh kepastian: Tuhan yang memanggil,
Tuhan yang menyertai, Tuhan yang menggenapi janjiNya. Adik-adik… perjalanan hidup kita adalah perjalanan yang dituntun oleh Tuhan,
perjalanan hidup yang hanya mengandalkan berkat Tuhan. Saatnya kita meninggalkan Zona nyaman kita hidup yang hanya mengandalkan
kekuatan dan pikiran dan kita menerima panggilan Tuhan untuk menerima hidup yang hanya bergantung pada berkat dan petunjuk Tuhan. Amin

b. Minggu, 14 Februari 2021

Tema: Samuel dan panggilan Tuhan

1 Samuel 1 : 1 – 28

Hello adik – adik hari ini kita jumpa lagi dan kita akan mendengarkan cerita Firman Tuhan yang terambil dari kitab perjanjian lama 1 Samuel 1 :
1 – 28 .

Tema kita hari ini yaitu Samuel dan panggilan Tuhan, sebelum kita mulai kita belajar lagu tema yaitu ; Tuhan cinta anak – anak

Tuhan cinta anak – anak

Diseluruh dunia

Hitam putih kuning merah

Sama indah bagi – Nya

Tuhan cinta anak – anak semua

Nah kita sudah belajar lagu tema, sekarang kita tahu bahwa Tuhan tidak pilih kasih, Tuhan sayang semua anak – anak termasuk kita yang ada
saat ini.

Adik – adik ada seorang bapak namanya Elkana mempunyai dua orang istri , istri yang pertama nama Hana dan istri yang kedua
namanya Penina. Penina mempunyai anak laki – laki dan perempuan tetapi Hana tidak mempunyai anak [ Mandul ]. Bapak Elkana ini dari tahun
ketahun pergi ke rumah Tuhan ke silo. Bapak Elkana mempersembahkan kurban lalu ia memberikan kepada istrinya Penina dan kepada anak –
anaknya laki – laki dan perempuan masing – masing satu bagian. Sedangkan Hana hanya mendapatkan satu bagian oleh karena ia tidak
mempunyai anak. [ mandul ]. Setiap kali Hana pergi kerumah Tuhan Penina selalu mengolok – olok Hana dan menyakiti hatinya karena ia
mandul. Hana sangat sakit hati , sehingga ia menangis dan tidak mau makan.

Pada suatu kali setelah mereka habis makan dan minum, Hana berdiri dan berdoa kepada Tuhan dengan hati pedih sambil menangis
tersedu – sedu dan ia bernazar jika Tuhan memberinya seorang anak laki – laki maka ia akan memberikannya kepada Tuhan. Ketika Hana berdoa
imam Eli yang duduk di kursi dan tiang pintu bait suci mengamat – amati mulut Hana yang hanya komat kamit. Hana tidak mengeluarkan
suaranya ketika ia berdoa ; lalu imam Eli berkata; mengapa engkau berlaku seperti orang mabuk, lalu Hana berkata bukan tuan saya seorang
perempuan yang sangat bersusah hati, saya tidak mabuk, tapi saya berdoa kepada Tuhan, mencurahkan isi hati saya kepada Tuhan. Saya adalah
perempuan baik – baik ; lalu Imam Eli berkata pergilah dengan selamat Allah akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari padaNya.
Setelah mendengar perkataan Imam Eli hati Hana menjadi lega lalu ia mau makan dan tidak sedih lagi.

Satu tahun kemudian maka mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki – laki dan ia menamakan dia Samuel yang
artinya ; aku telah memintanya dari Tuhan. Pada saat Elkana pergi mempersembahkan kurban di rumah Tuhan Hana tidak ikut, nanti setelah
anaknya besar baru pergi mengantarkan anaknya Samuel menghadap hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya.

Mengingat janjinya Setelah Samuel bertumbuh besar Hana pergi mengantarkan Samuel kepada imam Eli ke rumah Tuhan di Silo.
Hana selalu berdoa untuk anaknya walaupun ia jauh dan setiap tahun Hana menjahitkan jubah untuk Samuel. Di sana Samuel menjadi pelayan
Tuhan dan ia menjadi anak yang taat , ia semakin besar dan semakin di sukai baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.

Nah adik – adik …. Kita sebagai anak Tuhan kita harus tekun berdoa dalam menghadapi masalah seperti Hana yang selalu berdoa di
hadapan Tuhan . Kita harus yakin bahwa pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. kita juga harus disiplin dan mempunyai karakter yang kuat
seperti Samuel. Bagaimana kita mempunyai karakter yang kuat? Kita harus melakukan pekerjaan yang kecil-kecil seperti membantu orang tua,
misalnya menyapu halaman, membersihkan tempat tidur dan sebagainya, seperti Samuel walaupun masih kecil dia menjadi pelayan Tuhan.
Jadilah anak –anak yang disenangi Tuhan maupun orang tua dan teman – teman . AMIN

c. Minggu, 21 Februari 2021


Tema: Samuel mendengar panggilan Tuhan
1 Samuel 3: 1-21

Syalom adik-adik! Coba pegang telinga kamu. Bias kamu merasakan bentuknya? Bisa tidak kamu melihatnya secara
langsung ?Mana bias ya? Musti ada cermin baru kita bias melihatnya. Bagaimana dengan telinga yang ada dalam hati kamu.Pasti
kamu bilang mana ada kak, kuping di dalam hati seperti kuping seperti kuping yang ada dikepala kamu, kamu tidak bias melihatnya
secara lagsung demikian juga dengan kuping di dalam hati kamu. Kak bilang ada kuping di dalam hati sebab Tuhan selalu berbicara
lewat hati kita namun memang terkadang Tuhan bisa berbicara secara langsung seperti kepada Samuel . Nah sekarang kakak akan
bercerita tentang Samuel , yuk… dengarkan cerita kakak.
Samuel yang masih kecil menjadi pelayan Tuhan di rumah Tuhan dia tinggal bersama imam Eli yang sudah tua dan
matanya mulai kabur – kabur . Ia tidak dapat melihat dengan baik. waktu malam hari ketika waktunya untuk tidur bersiap – siaplah
Samuel untuk tidur demikian juga dengan Imam Eli dan keluarganya Samuel membaringkan diri di tempat tidur dan menutup matanya
dan Tuhan memanggil ; Samuel …Samuel…dan Samuel menjawab ya bapa sambil berlari mendapatkan imam Eli dan berkata: ya
bapa bukankah bapa memanggil aku ? aku tidak memanggilmu nak, tidurlah kembali. Samuelpun tidur kembali. Saat Samuel tidur
kembali Tuhan memanggil Samuel; Samuel ! Samuel ! Samuel bangun dan pergi mendapatkan Imam Eli dan berkata, ya bapa
bukankah bapa yang memanggil aku? Eli berkata: aku tidak memanggil engkau anakku, tidurlah kembali. Samuelpun tidur kembali
lalu Tuhan memanggil Samuel untuk yang ketiga kalinya. Samuelpun bangun dan mendapatkan Imam Eli dan berkata ya bapa
bukankah bapa memanggil aku?Elipun mengerti bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Dia berkata kepada Samuel; pergilah dan
tidur apabila Ia memanggil engkau katakanlah; berbicaralah Tuhan sebab hambamu ini mendengar . maka Samuelpun tidur kembali ke
tempat tidurnya. Lalu Tuhan berbicara lagi kepada Samuel ; Samuel , Samuel ! dan Samuel menjawab berbicaralah Tuhan sebab
hambamu ini mendengar. Lalu Tuhan berbicara kepada Samuel , ketika bangun pagi Samuel membuka pintu rumah Tuhan Samuel
ingin memberitahukan penglihatan itu kepada imam Eli tetapi ia segan. Imam Eli memanggil Samuel dan bertanya kepada Samuel apa
yang disampaikan Tuhan kepadanya. Eli berkata janganlah engkau sembunyikan kepadaku sepatah katapun supaya Allah jangan
menghukum engkau. Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepada Eli dan tidak menyembunyikan sesuatupun.
Firman Tuhan kepada Samuel bahwa Tuhan akan menghukum keluarga Eli karena anak – anak melakukan kejahatan.
Mereka tidak mendengar ketika Eli menegur mereka. Lalu Eli berkata dia Tuhan biarlah diperbuatnya apa yang dipandang – Nya baik.
Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia dan Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Adik – adik kita sebagai anak Tuhan kita juga harus mendengarkan suara Tuhan. Bagaimana kita mendengarkan suara
Tuhan? Yaitu suara Tuhan dapat kita mendengarnya dari sekolah minggu, ibadah – ibadah dan kita mendengar suara Tuhan lewat
alkitab setiap hari. Lewat alkitab Tuhan berbicara kepada kita tentang apa yang harus kita lakukan. Marilah kita sebagai anak – anak
Tuhan kita rajin membaca Firman Tuhan setiap hari karena ketika kita membaca firman Tuhan dari situlah kita dapat bertumbuh di
dalam Tuhan. Amin…
d. Minggu,28 Februari 2021

Tema: Kejahatan anak – anak Eli


1 Samuel 2: 11-26

Syalom adik – adik ! hari ini kita mau belajar tentang kisah anak – anak imam Eli . Apakah adik – adik pernah mendegar cerita
tentang anak – anak imam Eli ?siapa yang tahu siapa saja nama anak – anak imam Eli ? ya namanya Hofni dan Pinehas. Adik – adik tahu apakah
Hofni dan Pinehas adalah imam? ya mereka menjadi imam sama seperti ayahnya imam Eli. Seorang imam melayani Tuhan dan mereka bertugas
menjadi pengantara manusia dengan Allah. Pada waktu itu ketika umat memberi korban persembahan kepada Allah maka seorang imam menjadi
pengantaranya. Nah Hofni dan Pinehas sebagai seorang imam seharusnya menjadi teladan dalam menaati perintah Allah. Tapi ternyata mereka
berdua berbuat jahat di hadapan Allah. Apa yang mereka lakukan? mereka tidak taat dan tidak hormat kepada Allah. Hofni dan Pinehas
menggunakan kedudukannya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Ketika ada umat yang memberikan persembahan korban kepada Allah
mereka mengambil daging korban sembelihan yang seharusnya diberikan kepada Allah tetapi mereka mengambil untuk diri mereka sendiri.
Mereka memandang rendah persembahan yang dibawa umat kepada Allah. Mereka juga memaksa dengan kekerasan hanya untuk mengambil dan
menyenangkan diri mereka sendiri. Oleh sebab itu perbuatan Hofni dan pineas sangat berdosa dihadapan Allah.

Adik – adik … kalian tahu pada waktu itu Hofni dan Pinehas berpikir bahwa tidak ada yang melihat mereka sehingga mereka tetap
melakukan kejahatan di hadapan Allah. Kalau begitu apa yang dilakukan Imam Eli sebagai ayah mereka ? Nah sebenarnya Imam Eli sudah
menasihati mereka karena imam Eli tahu bahwa perbuatan mereka sangat salah dan berdosa di hadapan Allah, tetapi kedua anak itu tidak
mendengar teguran dan nasehat ayahnya, mereka tidak taat kepada imam Eli.

Tuhan melihat semua perbuatan mereka. Karena mereka tidak mau taat dan melakukan kejahatan, Tuhanpun menghukum mereka.
Tapi adik – adik ada cerita yang lain lho,,,?yaitu keluarga ibu Hana dan bapak Elkana mereka mempunyai anak yang bernama Samuel. Kalian
masih ingatkah siapa itu Samuel? ia betul sekali, Samuel adalah seorang anak yang sangat diberkati karena dia taat kepada Tuhan. Samuel kecil
dan bertumbuh sebagai anak yang baik dan disukai banyak orang, Samuel hidup disiplin dan patuh, baik kepada orang tuanya maupun taat
kepada Tuhan. Berbeda dengan Hofni dan Pineas yang mengambil segala sesuatu untuk kepentingan mereka sendiri. Merekah hidup serakah dan
bersenang – senang . tetapi Samuel tidak seperti itu. Samuel tidak mau hidup serakah dan mementingkan diri sendiri . Samuel selalu hormat dan
taat kepada perintah Allah.Tuhan melihat perbuatan Samuel maka Tuhan juga memberkatinya.
Nah adik – adik mau kalian seperti siapa ? seperti Hofni dan Pinehas ?atau seperti Samuel !Semoga adik – adik bisa menjadi Samuel
ya ,,,? Amien

Tema: Saul dan Daud


1 samuel 8-15
Syalom adik-adik yang dikasihi Tuhan , kesempatan kali ini kakak akan bercerita tentang kisah raja Saul dan Daud. Pada waktu itu,
bangsa Israel dipimpin oleh seorang hakim yaitu nabi Samuel. Tetapi bangsa Israel tidak mau lagi dipimpin oleh seorang hakim tetapi mereka
ingin dipimpin oleh seorang raja. Lalu nabi Samuel berdoa kepada Tuhan dan Tuhan mengijinkan Israel mempunyai seorang raja. Tuhan memilih
Saul menjadi raja Israel pertama dan nabi Samuel mengurapi Saul dengan minyak. Tuhan berfirman kepada nabi Samuel agar raja Saul
mengalahkan musuhnya yaitu bangsa Amalek. Lalu nabi Samuel berpesan kepada raja Saul agar agar ia mengalahkan semuanya dari bangsa
Amalek. Raja Saul mengumpulkan sebanyak 210.000 orang pasukan . kemudian pasukan Israel berperang melawan pasukan Amalek. Akhirnya
pasukan Amalek kalah dan pasukan Israel menang. Pasukan Israel kembali pulang membawa raja Amalek, kambing, domba dan lembu dari
Amalek. Lalu raja Saul mempersembahkan korban kambing domba dan lembu dari Amalek kepada Tuhan. Tetapi Nabi Samuel marah kepada
raja Saul karena tidak mentaati perintah Tuhan. Sebagai hukuman, Saul tidak akan menjadi raja lagi.
Tuhan berbicara kepada nabi Samuel: ``carilah orang yang bernama Isai dan salah satu anak laki-lakinya akan menjadi raja Israel yang baru``.
Samuel bertemu Isai di Betlehem dan ia mengamati tujuh putra Isai, mereka tampak tampan dan kuat. Bukan mereka kata Tuhan. Aku tidak
peduli penampilan, yang penting bagiku adalah isi hati orang itu. Isai memanggil Daud putra bungsunya yang sedang menjaga domba di padang
belantara. Samuel melihat Daud dan Tuhan berkata dialah orangnya. Daudpun diurapi menjadi raja Israel yang baru. Raja Daud adalah raja yang
sangat terkenal dan diingat orang hingga kini. Dia adalah raja kedua di Israel setelah raja Saul. Kisah Daud sangat menarik untuk diikuti dan
diteladani. Seperti sikap beraninya dan selalu mengandalkan Tuhan.
Beberapa waktu kemudian Israel berperang dengan bangsa Filistin. Goliat prajurit raksasa Filistin menantang bangsa Israel agar
mengirim jagoannya melawan dia. Semua orang Israel berlari ketakutan. Saat itu Daud membawakan makanan untuk kakak-kakaknya yang ikut
perang. Daud tidak takut mendengar tantangan Goliat. Berani sekali ia menantang pasukan Tuhan kata Daud. Aku akan melawannya. Raja saul
terkejut dan menawarkan senjatanya kepada Daud. Tidak!!!kata Daud. Tuhan pernah menolongku membunuh binatang buas. Dia pasti akan
menolongku melawan Goliat. Daud mengambil lima butir batu dan ketapel.
Memangnya aku ini anjing!!! Goliat meraung galak. Kalian menyuruh anak cacing yang kurus kering ini untuk melawanku!!!!! Kau
punya tombak, kata Daud. Tetapi aku punya pertolongan Tuhannya Israel. Daud memasangkan batu di ketapel dan melemparkannya. Batu itu
mengenai dahi Goliat dan raksasa itu tumbang. Orang Israel mengalahkan orang Filistin. Dengan pertolongan Tuhan dan Daud menjadi
pahlawan.
Oke sekarang kakak akan memberikan kuis yah…
1.Daud dipilih Tuhan menjadi raja Israel yang ke berapa? Kedua setelah raja Saul
2. siapakah orang Filistin yang dikalahkan Daud dengang melontarkan ketapel. ? Goliat. Amin

Tema: Persahabatan

1 samuel 18-19

Syalom adik-adik…..slamat hari minggu….nah adik-adik hari ini kita akan mendengarkan sebuah cerita tentang persahabatan yang
sangat akrab dari dua tokoh alkitab. Sebelum kita mendengarkan kakak mau Tanya… disini siapa yang memiliki sahabat? Okey kita akan
mendengarkan ceritanya.

Pada jaman dahulu bangsa Israel sangat diberkati Tuhan. Meskipun banyak musuh dari bangsa lain tetapi Allah selalu memberi
kemenangan bagi bangsa Israel sehingga mereka dapat hidup dengan damai. Pada masa itu bangsa Israel dipimpin oleh seorang raja dan raja
pertama pertama mereka adalah raja Saul. Raja sangat kesal karena bangsa Filistin yang adalah musuh terbesar bangsa Israel mengirimkan
pasukan dan Goliat yang mengancam mereka. Seperti yang adik-adik tahu, Goliat akhirnya berhasil dikalahkan oleh Daud. Karena Daud berhasil
mengalahkan Goliat, raja sangat senang sehingga ia memanggil Daud ke istana. Daud adalah anak yang taat dan penurut maka ia pergi
menghadap raja. Saat Daud menghadap raja, Yonatan anak raja Saul ada bersama dengan sang raja. Saat Yonatan melihat Daud hatinya langsung
berpadu atau bersatu dengan hati Daud. Yonatan mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Ia memberikan jubahnya, baju perangnya, pedang,
panah, dan juga ikat pinggangnya kepada Daud. Dia juga mengajak Daud untuk tinggal di istana bersama dengannya. Daud dan Yonatan
kemudian mengikat perjanjian dan mereka menjadi sahabat yang saling mengasihi. Mulai saat ini kita akan menjadi sahabat sejati, apa yang aku
miliki boleh menjadi milikmu.

Saul kemudian mengangkat Daud menjadi kepala prajurit karena setiap kali perang Daud selalu membawa kemenangan. Tapi tahukah
adik-adik apa yang terjadi setelah ini? Suatu hari ketika daud di istana bermain kecapi seperti biasanya untuk menghibur raja, tiba-tiba…..tiba-
tiba raja Saul dihinggapi roh jahat. Raja Saul iri kepada Daud yang lebih dipuji oleh bangsa Israel. Katanya: aku benci sekali kepada Daud karena
rakyatku lebih memuja Daud daripada aku. Aku akan membunuhnya. Raja Saul berusaha membinasakan Daud. Ia melempar tombak kepada
Daud. Huk!!!! Untung Tuhan selalu menyertai Daud sehingga ia berhasil menghindar dari lemparan tombak. Dua kali Saul melempar tombaknya
ke Daud tapi Daud berhasil lolos. Saul kemudian mengusir Daud dan menyuruhnya pergi berperang, dan saul berharap Daud mati saat berperang.
Tetapi karena Daud disertai Tuhan maka ia selalu menang.

Yonatan menghadap ayahnya Saul. Ia sangat sedih karena raja Saul ingin membunuh Daud sahabatnya. Ia meminta kepada Saul
supaya membebaskan Daud, tetapi raja Saul bersikeras. Raja… mengapa engkau menyingkirkan Daud. Daud adalah sahabatku yang baik…
Yonatan kemudian menemui Daud dan menyampaikan bahwa ayahnya Raja Saul bermaksud untuk membunuhnya. Yonatan berusaha melindungi
Daud dan meminta Daud untuk pergi jauh meninggalkan istana jika Yonatan tidak berhasil membujuk ayahnya untuk mengampuni Daud.
Daud…. Sebaiknya kamu pergi menjauhi istana karena ayahku berencana untuk menyingkirkanmu. Aku akan berusaha menahannya dan
membujuk supaya raja berubah pikiran.

Nah….adik-adik seru kan??? Ayo…adik-adik siapa yang punya sahabat karib seperti Daud dan Yonatan????????? Kakak juga punya loh…

Nah…pelajaran apa sih yangdapat kita petik dari cerita persahabatan mereka? Yang pertama…Yonatan sangat mengasihi Daud. Tadi
adik-adik sudah mendengarkan bahwa Yonatan memberikan apapun yang dia punya untuk Daud sahabatnya. Wahhhh senang yah adik-adik kalau
punya sahabat seperti itu? Mereka berdua saling mengasihi seperti mengasihi dirinya sendiri. Yang kedua, Yonatan dan Daud bersahabat tanpa
memandang status yang satukan Yonatan anak raja, Daud adalah anak gembala tapi mereka sama-sama saling mengasihi tanpa memandang kaya
maupun miskin, tanpa memandang hitam maupun putih, juga tanpa memandang status kekayaan lainnya. Mereka bisa tetap bersahabat. Yang
ketiga Yonatan membela Daud di depan ayahnya raja Saul meskipun raja Saul benci kepada Daud. Yonatan tetap beruasaha membela dengan
maksimal. Adik-adik juga harus bisa seperti itu yah..

Bersahabat itu yang pertama harus bisa saling mengasihi seperti mengasihi diri adik-adik sendiri. Yang kedua adik-adik boleh bersahabat
tanpa memandang status. Adik-adik boleh bersahabat tanpa memandang wah… dia punya ini…wah dia punya itu…saya mau bersahabat dengan
dia….tidak boleh ya…kita harus bersahabat tanpa status kekayaan. Baik dia gemuk maupun kurus, kaya maupun miskin, hitam maupun putih
semuanya kita bisa bersahabat. Yang ketiga adik-adik…bisa membela sahabat kalian walaupun sahabat kalian sedang dibenci orang…tapi adik-
adik harus saling membela. Membela dalam kebenaran. Nah…adik-adik bisa juga melakukan ini dengan sahabat adik-adik di rumah, di sekolah,
di gereja. Pasti sahabat adik-adik sangat senang punya sahabat seperti kalian. Amin…

Tema: Perjanjian Daud dan Yonatan (1 samuel 20: 1- 43)


Syalom adik-adik! Hari ini kita belajar tentang perjanjian antara Daud dan Yonatan. Daud menghampiri Yonatan dan bertanya: apa
yang telah kubuat, apa salah dan dosaku kepada ayahmu sehingga ia mau membunuhku? Jawab Yonatan: mengapa engkau berkata demikian?
engkau takkan mati dibunuh! Tidak mungkin!! Ayah tidak pernah menyembunyikan suatu perkara besar maupun kecil terhadapku. Ayahmu tahu
benar bahwa engkau suka kepadaku sehingga ia tidak memberitahukannya kepadamu, nanti kamu sedih….kata Yonatan. Yonatan bersumpah
demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut. Apapun yang kamu mau saya akan perbuat. Lalu
Daud berkata : sebenarnya besok saya harus makan bersama-sama dengan raja, tetapi jika engkau ijinkan saya akan pergi bersembunyi di padang
samapi lusa petang. Jika ayahmu menanyakan aku engkau harus berkata bahwa saya telah pergi ke Betlehem untuk mengikuti acara tahunan dan
pasti saya akan selamat. Tetapi jika ayahmu marah, ketahuilah bahwa ia mengambil keputusan untuk mencelakaiku. Tunjukkanlah kesetiaanmu
kepadaku karena engkau telah mengikat perjanjian di hadapan Tuhan dengan aku. Mengapa engkau harus menyerahkan aku kepada ayahmu?
Daud… jauhkanlah pikiranmu itu. Jika aku tahu dengan pasti bahwa ayahku ingin membunuhmu masakan aku tidak memberitahumu ? jika
ayahmu marah siapa lagi yang memberitahukan kepadaku? Lalu Yonatan mengajak Daud ke padang dan ia bersumpah: demi Tuhan yang hidup
besok atau lusa saya akan mencaritahu perasaan ayahku. Jika baik keadaanya aku akan menyuruh orang untuk memberitahukan kepadamu. Tetapi
jika ayah tetap ingin mencelakaimu biarlah Yonatan yang menerima hukuman dari Tuhan. Jika aku masih hidup bukankah engkau menunjukkan
kasih setia tuhan kepadaku? Tetapi jika aku mati janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku? Jangan hapus nama
Yonatan dari keturunanmu.

Besok waktunya untuk mereka bersama dengan raja pasti tempat dudukmu kosong maka engkau akan ditanyakan. Lusa engkau akan
dicari engkau harus bersembunyi dekat bukit batu. Aku akan memanahkan tiga anak panah kesamping batu itu dan menyuruh bujangku untuk
mencari anak panah itu. Jika saya berkata lihat anak – anak panah itu lebih kesini ambillah. Maka datanglah engkau selamat dan tidak ada bahaya
apa – apa . Tetapi jika kukatakan : lihat anak – anak panah itu lebih kesana! Maka pergilah karena ada bahaya.

Setelah itu bersembunyilah Daud di padang ketika tiba saatnya untuk makan perjamuan bersama / bulan baru Saul melihat tempat
duduk Daud kosong Tapi tidak berkata apa- apa namun pada hari berikutnya raja masi melihat tempat duduk Daud kosong maka raja bertanya
kepada Yonatan; Dimanakah Daud ? Sejak hari kemarin tidak kelihatan lalu Yonatan menjawab ia telah meminta ijin untuk pergi ke Betlehem
karena disana ada upacara pengorbanan bagi kaumnya. Lalu Saul marah kepada Yonatan mengapa engkau melepas dia pergi? suruhlah orang
memanggilnya karena aku mau membunuhnya, ia harus mati. Lalu Yonatan menjawab: mengapa ia harus dibunuh? Apa salahnya? Saul
melempar tombak kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan bahwa ayahnya telah mengambil keputusan untuk membunuh
Daud. Lalu Yonatan bangun dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan perjamuan itu, ia tidak makan apa-apa, ia bersusah hati karena Daud.

Pada waktu pagi keluarlah Yonatan ke padang bersama dengan seorang budak kecil sesuai dengan janjinya kepada Daud. Kata
Yonatan: larilah! Carilah anak-anak panah yang kupanahkan. Ketika budak itu berlari, Yonatan melepaskan anak panah lewat kepala budak itu.
Setelah budak itu sampai ke tempat anak panah yang dilepaskan Yonatan, maka berserulah Yonatan : bukankah anak panah itu lebih ke sana?
Ayo cepat jangan berdiri saja. Lalu budak itu memungut anak panah itu kembali kepada Yonatan. Budak itu tidak tahu apa-apa, hanya Yonatan
dan Daud yang tahu hal itu. Lalu Yonatan memberikan senjatanya kepada budak itu dan menyuruhnya pulang. Maka keluarlah Daud dari sebelah
bukit batu, ia sujud ke tanah dan menyembah tiga kali. Daud dan Yonatan berciuman dan berpelukan sambil menangis. Kata Yonata kepada
Daud: pergilah dengan selamat. Kita berdua telah bersumpah demi nama Tuhan. Tuhan ada di antara aku dan engkau, antara keturunanku dan
keturunanmu sampai selamanya. Setelah itu daud pergi dan Yonatanpun pulang ke rumahnya.

Nah….. adik-adik…dari kisah ini kita dapat belajar bagaimana kita mengasihi dengan tulus. Kita harus mengasihi sesama kita seperti mengasihi
diri sendiri. Yang kedua jika orang lain membenci janganlah kita turut membenci. Amin

Tema : Ketaatan Menimbulkan Kasih


1 Samuel 16: 14-23
Syalom adik-adik! Hari ini kita belajar dari kisah seorang anak muda yang pandai main kecapi. Siapakah yang tahu nama
anak tersebut? Ya namanya adalah Daud. Daud ini adalah seorang prajurit, dia juga pandai berbicara dan Tuhan menyertai dia. Waktu
itu Raja Saul tidak taat kepada Tuhan, maka Roh Tuhan meninggalkannya. Karena itu raja Saul diganggu oleh roh jahat. Lalu ada
salah seorang hamba Saul berkata bahwa ada roh jahat mengganggu raja Saul. Hamba itu berkata agar raja Saul merasa nyaman
haruslah ia main kecapi. Raja Saul memerintahkan untuk mencari seorang yang dapat main kecapi dengan baik. Hamba itu menjawab
bahwa ada anak laki-laki di Betlehem yang pandai main kecapi. Anak itu adalah seorang prajurit dan pandai bicara dan Tuhan
menyertai dia.
Raja Saul memerintahkan kepada hambanya untuk membawa Daud ke istananya. Lalu Isai ayah Daud memerintahkan
Daud agar menemui raja Saul dengan membawa persembahan . persembahan itu berupa seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat
anggur dan seekor anak kambing. Daud pergi ke istana raja Saul dan menjadi pelayannya. Karena Daaud pintar main kecapi maka raja
Saul sangat mengasihinya. Dan setiap kali apabila roh Jahat itu hinggap pada raja saul, maka Daud mengambil kecapi dan
memainkannya. Raja saul merasa lega dan nyaman dan roh yang jahat itu pergi meninggalkan raja Saul.
Nah adik-adik…. Kita sebagai anak-anak Tuhan kita harus taat dan melakukan pekerjaan kita dengan baik dan tulus, kita
melayani dengan kasih seperti Daud melayani raja Saul maka kita akan dikasihi baik oleh orang tua, guru, saudara maupun keluarga.
Dan saat ini ada ayat hafalan untuk kita yaitu ``layanilah seorang akan yang lain oleh kasih ``(Galatia 5: 13c). Amin

Komisi Anak Dan Remaja

a. Minggu, 05-12-2021
Tema: Hidup Sebagai Anak-Anak Terang (Efesus 5:1-21)

Sesungguhnya menjadi orang Kristen, bukan sekedar hidup menurut kemauan kita sendiri, tetapi hidup untuk kemuliaan nama nama
Tuhan, dengan menjadikan diri berharga bagi sesama. Itu sebabnya Tuhan Yesus berbicara tentang bagaimana setiap orang Kristen dapat menjadi
anak-anak terang di dunia ini. Mengapa kita menjadi anak terang karena kita adalah anak-anak pilihan Tuhan, terang adalah materi yang dapat
pakai di dalam kegelapan kalau tanpa terang kita tidak akan tahu apa yang kita lakukan. Sesuatu yang kecil namun berdampak besar dan berguna
ganda. Itulah yang dinamakan terang, sekecil apapun terang itu, tetap cahayanya dapat menembusi kegelapan malam yang gelap sekalipun. Tanpa
cahaya, manusia tidak sanggup melangkah dalam kegelapan. Justru karena besar kegunaannya, walaupun kecil bendanya, namun sangat di
butuhkan dalam kehidupan kita.

Alkitab memerintahkan , hiduplah di dalam terang, sebagai mana Kristus Yesus juga telah menunjukan terang bagi kita, hiduplah
dengan penuh hikmat. Jika kita yang berteori tentang kekristenan telah menetapkan diri utnuk melakukan kehendak Tuhan Yesus, yang menjadi
objek pemberitaan Injil, maka kita dapat memengaruhi belahan dunia yang kita singgahi, sudahkah hidup kita berpengaruh bagi kehidupan orang-
orang di sekitar kita? Adakah orang lain melihat Yesus melalui perkataan dan perbuatan kita?

Tuhan ingin kita mempunyai sikap rendah hati terutama kita hidup di dalam terang. Kita mau membuka hati, mau diajar, mau mendengar,
mengijinkan Tuhan berbicara dalam hidup kita, dan melakukan semua yang diajarkan-Nya. Mungkin di awal-awal akan terasa berat untuk
mengikuti jalan terang bagi orang yang susah dekat dengan Tuhan. jika anda percaya pada Tuhan, patuh pada ajaran-Nya, anda akan sampai
kepada tahap dimana anda akan tersenyum sangat bahagia setelah anda berani hidup di dalam terang kasih Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati
kita semua. ~Amin~

b. Minggu, 12-12-2021
Thema: Memusatkan Perhatian Kepada Allah (Filipi 3:8-16)

Ada sebuah ilustrasi bahwa seorang anak suka bermain golf, maka kadang-kadang dia menonton
Vidio-vidio yang mengajarkan tentang bermain golf. Namun, ada satu vidio yang mengecewakan dia. Sedangkan pengajarnya
mengajarkan suatu teknik pukulan yang membutuhkan sedikitnya delapan langkah awal dan selusin gerakan untuk tiap langkah itu. Terlalu
banyak informasi yang harus dipelajari!
Walaupun dia bukan pemain golf yang hebat, pengalaman bermain selama bertahun-tahun telah mengajarkan tentang banyak hal
yaitu semakin banyak pertimbangan dalam benaknya ketika melakukan pukulan, dan semakin kecil kemungkinan dia berhasil. Dia
menyerderhanakan proses berpikir dan memusatkan perhatian kepada apa yang paling penting menciptakan sentuhan yang mantap dengan bola.
Tahapan yang terlalu banyak akan menghambat tujuan itu.
Dalam permainan golf dan dalam hidup ini, kita harus memusatkan perhatian kepada apa yang paling penting. Dalam Filipi 3, Paulus
menggambarkan bagaimana hal itu berkaitan dengan orang kristen. Ia ingin memusatkan perhatian kepada hal yang paling penting, bukan
teralihkan oleh hal-hal yang kurang penting. Ia berkata, “tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan
mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu penggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus”. Kita sebagai anak-anak Kristen hal-hal inilah yang bisa kita lakukan dalam dunia yang berusaha merebut perhatian, penting bagi
anak-anak Allah untuk tetap memusatkan perhatian, dan tidak ada fokus yang lebih baik selain Yesus Kristus sendiri. Yang terutama dalam hidup
kita adalah harus tertuju kepada Tuhan Yesus jangan berpaling dari hadapan Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita dengan firman-Nya.
AMIN.

c. Minggu, 19-12-2021

Tema:Doa Adalah Napas Hidup Orang Percaya (Mazmur 61:1-9)

Ada sebuah Ilustrasi praktis yang kita lalui sehari-hari sebagai orang kristen, kita memiliki kewajiban untuk belajar dan mengerjakan
semua tugas yang di embankan oleh guru. Dalam mengerjakannya kita perlu berada dalam suatu keadaan dimana mengerjakannya dengan
“tekun” agar hasilnya pun memuaskan. Tanpa kita sadari bahwa bahwa kita sering mengeluh namun mengeluh tidak membawakan hasil sama
sekali, mengeluh hanya menambah beban pikiran sehingga hidup ini dipenuhi dengan ketidakpuasan terhadap semua hal yang Tuhan ijinkan
terjadi dalam kehidupan kita. Saya ingin kita sama-sama belajar dari seorang tokoh yang bernama Ayub (Ayub 1:1-22; 42:10), Ayub berasal dari
tanah Us Alkitab mencatat bahwa ia adalah seorang yang saleh dimata Tuhan. Ia adalah seorang yang kaya, namun ada hal yang menarik dari
Ayub yang perlu kita tiru adalah ketika ia di cobai dengan ia harus kehilangan semua harta miliknya bahkan istri dan anak-anaknya sekalipun ia
tetap bertekun hidup dalam Tuhan ia tidak pernah meninggalkan Tuhan pada akhirnya Tuhan membuat hidupnya berhasil, Tuhan mengembalikan
apa yang menjadi miliknya.

Melalui Doa, kita dapat masuk hadirat Tuhan yang menyenangkan dan mendapat kekuatan untuk terus melangkah. Ketika kita
meyerahkan rasa sakit hati dan semua kebutuhan kepada Allah, Dia akan memenuhi dan memberikan damai-Nya. Dialah bantuan yang selalu
siap sedia, yang memedulikan kita dalam segala keadaan. Memberikan bantuan adalah panggilan yang mulia dan tugas yang sulit. Namun, ada
kekuatan dari Tuhan yang membantu kita untuk menolong mereka yang membutuhkan kita. Ketekunan adalah singkatan dari kata tekun, dalam
Bahasa Yunani ketekunan- Hopomene. Tekun itu sendiri mengandung arti giat atau teliti dalam mengerjakan sesuatu. Yang ingin saya tegaskan
pada kata ini adalah orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang yang hidup dalam ketekunan seperti yang dikatakan dalam kitab Yakobus
yang sudah kita baca tentunya.
Pertanyaannya bagi kita sekarang , Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah kita hanya mau hidup dalam bersungut-sungut dengan
semua yang terjadi dalam hidup ini. Atau berbalik hidup dalam ketekunan. Hiduplah dalam ketekunan maka Tuhan kita yang penuh dengan belas
kasihan akan memberkati kehidupan kita dan menjadikan kita berhasil dalam segala hal. AMIN

d. Minggu, 26-12-2021

Tema : Beranilah ! ( Daniel 6, Mazmur 37 : 5 )

Hari ini kita belajar tentang keberanian. Apa maksudnya berani? Berani artinya menghadapi tanpa rasa takut, menghadapi kesulitan
atau rasa sakit dengan kuat dan yakin. Sebagai anak Tuhan kita percaya bahwa Dia sangat berkuasa, Dia mengetahui masa depan. Dia tak
pernah salah, Dia mengasihi kita. Tuhan punya rencana untuk hidup kita, dan jika kita percaya pada – Nya, Dia akan memimpin jalan kita,
menunutn kita, memberikan keberanian, dan menyediakan segala yang kita perlukan, apapun yang kita hadapi. Kita bisa yakin karena Yesus
telah memperoleh kemenangan terbesar, dia mati untuk dosa – dosa kita dan bangkit dari kematian! Jika kita meminta – Nya masuk dalam hati
kita, Dia akan datang dalam hidup kita dan memberikan kekuatan dan keberanian – Nya.
Tuhan menolong kita memberikan keberanian untuk memperjuangkan kebenaran asal kita setia melakukan kehendak – Nya. Tuhan
akan membantu kita untuk mengambil keputusan yang tepat, memberikan keberanian dan hikmat dan menuntun setiap orang kepada jalan –
Nya . Mari kita ucapkan super kebenaran: “ Tuhan menolongku untuk memperjuangkan kebenaran”. Daniel sangat mempercayai Tuhan
sehingga ia melanjutkan doanya meskipun sudah mengetahui undang – undang baru raja. Menurutmu apakah dia takut? Apakah bisa tetap
memiliki keberanian melakukan kebenaran meskipun terancam? Ya. Nah, Daniel memilih mengikuti jalan Tuhan bukan hukum raja. Daniel
adalah seseorang yang memiliki sikap baik. Dia mendengarkan Tuhan dan orang di sekitarnya. Dia membuat keputusan yang baik.
Di beberapa bagian dunia, berdoa, membaca Alkitab, dan pergi ke gereja dianggap melawan hukum. Meskipun orang kristen tersebut
dianiaya dan dalam bahaya, secara sembunyi – sembunyi mereka tetap berdoa bersama. Mereka sangat mengasihi Tuhan, mereka sadar betapa
luar biasa dosanya sudah diampuni, mereka mereka akan ke surga kelak dan mereka mendapatkan kekuatan ketika mereka berdoa bersama.
Ketika kita bertahan untuk sesuatu yang benar di dunia yang penuh ujian dan pencobaan, kita seperti Daniel. Daniel adalah seorang yang
berintegritas. Dia bisa percaya, taat dan setia. Raja mengagumi Daniel dan sangat menyesal sudah mengeluarkan undang – undang tentang
penyembahannya. Raja Darius menjadi percaya kepada Tuhan yang hidup. Raja Darius mengakui karakter Daniel dan melihat betapa Tuhan
melindunginya, sehingga raja menempatkan Daniel agar bisa mempengaruhi orang banyak. Tuhan ingin kamu kuat dan dan berdiri teguh untuk
kebenaran. Amin.

A. Minggu, 02 Agustus 2020


Tema :Allah Menguji Kasih Abraham (Kejadian 22-24)

Suatu malam Tuhan memberikan satu perintah yang aneh kepada Abraham. Perintah itu merupakan ujian untuk untuk
melihat apakah Abraham mencintai Ishak anaknya lebih dari cintanya kepada Tuhan. “ ambillah anakmu Ishak, dan persembahkan dia
sebagai korban bakaran,” Tuhan memerintahkan mempersembahkan Ishak? Mengorbankan anak laki-lakinya? Perintah itu sangat berat
bagi Abraham. Dia sangat mencintai anaknya. Tetapi Abraham belajar untuk percaya kepada Tuhan meskipun pada saat itu dia tidak
mengerti maksud Tuhan. Pagi harinya ia mempersiapkan diri untuk pergi ke gunung persembahan bersama dengan Ishak dan dua orang
bujangnya. Sebelum pergi Abraham membelah kayu untuk membakar korban persembahan. Abraham berencana untuk taat kepada
Tuhan.

Tiga hari kemudian mereka sudah sampai di dekat gunung itu.” Tinggallah di sini, Abraham berkata kepada bujangnya.
Kami akan pergi untuk sembahyang dan kami akan kembali kepadamu. Ishak membawa kayu-kayu bakar, sedangkan Abraham
membawa api dan pisau. “dimanakah domba untuk korban bakaran itu? Ishak bertanya.”Tuhan akan menyediakan domba anakku,
Abraham menjawab. Mereka berdua sampai di tempat yang dipilih oleh Allah sendiri. Di tempat itu, Abraham membangun sebuah altar
dan mengatur kayu-kayu untuk membakar korban bakaran kepada Tuhan.

Abraham sudah membangun banyak altar sebelumnya. Sesungguhnya altar yang satu ini menjadi satu altar yang dirasakan
sangat berat bagi Abraham untuk membangunnya. Abraham mengikat Ishak dan meletakkan anak kesayangannya di atas altar. Apakah
Abraham sungguh taat kepada Tuhan dan mengorbankan Ishak anak satu-satunya yang sangat dicintainya. Pisau belatinya berkilat saat
Abraham mengangkatnya tinggi-tinggi. Hatinya mungkin hancur tapi Abraham tahan, dia harus taat kepada Tuhan.”berhenti! malaikat
Tuhan berseru” sekarang Aku tahu bahwa engkau takut akan Tuhan. Engkau tidak harus mengembalikan satu-satunya anakmu kepada-
Ku. Melihat seekor domba jantan di semak, Abraham melepaskan ikatan Ishak dan mempersembahkan domba itu sebagai korban
bakaran. Mungkin Ishak berpikir “Allah menyediakannya, seperti yang dikatakan ayahku. Saat ayah dan anak sembahyang, malaikat
Tuhan berbicara kepada Abraham” oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat karena engkau mendengarkan
Firman-Ku.

Suatu saat Yesus akan dilahirkan dari keturunan Abraham. Abraham dan Ishak kembali ke rumah. Beberapa waktu
kemudian, kesedihan datang. Sara meninggal. Abraham kehilangan istrinya dan Ishak kehilangan ibunya. Sesudah peguburan Abraham
mengirimkan kepala pelayannya untuk mencari seorang istri bagi Ishak. Pelayan ini pergi ke tempat kelahiran mereka untuk
menemukan seorang di antara saudara-saudara Abraham. Sang pelayan meminta satu tanda kepada Tuhan ” seorang yang memberikan
minum unta-unta inilah yang kau tentukan bagi Ishak. Segera datanglah Ribka memberikan mereka air minum. Dialah anak saudara
Abraham. Pelayan itu tahu Tuhan menjawab doanya. Ribka meninggalkan keluarganya untuk menikah dengan Ishak. Dia
menghiburkan Ishak setelah kematian ibunya. Betapa cintanya Ishak kepada Ribka.”

Sebagai anak Tuhan kita harus belajar untuk mencintai Tuhan lebih dari segala sesuatu yang kita miliki. Artinya bahwa
kita harus mencintai Tuhan dengan segenap hati. Amin

B. Minggu, 09 Agustus 2020

Tema : Yakub si Penipu (Kejadian 25-33)

Pernahkah Tuhan mengirimkan seorang bayi dalam keluargamu? Betapa menariknya bukan? Ishak dan Ribka pasti sangat
bahagia karena Tuhan memberikan kepada mereka bayi kembar. Bayi-bayi itu bertolak-tolakan di dalam kandungan Ribka. Saat dia
berdoa, Tuhan berkata bahwa kedua anaknya akan memimpin dan yang muda akan menjadi lebih kuat dari yang lain. Biasanya yang
sulung akan menjadi terkuat.

Akhirnya bayi-bayi itu lahir. Si kembar itu tidak sama persis. Esau anak yang sulung, seluruh tubuhnya seperti jubah
berbulu, dan tumbuh sebagai seorang yang pandai berburu. Yakub mempunyai kulit yang lembut dan suka berada di sekitar rumah.
Bapa Ishak sayang kepada Esau. Ibu Ribka mengasihi Yakub.

Suatu hari Esau merasa lapar. “berikan kepadaku makanan”Katanya kepada Yakub. “Juallah dahulu hak kesulunganmu, ”
pinta Yakub. Esau tidak peduli dengan janji Tuhan untuk anak sulung. Dia membuat persetujuan dengan Yakub. Sekarang Yakub akan
menjadi pemimpin keluarga pada saat ayahnya mati.

Suatu malam Tuhan berbicara kepada Ishak. “ Akulah Tuhan ayahmu Abraham, Aku beserta dengan engkau, Aku akan
memberkati keturunanmu.” Walaupun Ishak memuji Tuhan, anaknya Esau menikahi dua isteri dari orang Het, orang yang tidak peduli
kepada Tuhan. Ishak menjadi tua. Dia berkata kepada Esau: “ Bawakan kepadaku makanan yang enak dari daging buruanmu,
kemudian aku akan memberkati engkau.” Ini adalah berkat yang istimewa dari ayah kepada anak sulungnya. Esau segera pergi berburu.
Tetapi Ribka mendengarnya. Dia ingin Yakub diberkati. Ribka punya satu rencana. Sementara dia memasakkan makanan yang disukai
oleh Ishak, Yakub membalutkan kulit kambing domba pada kedua tangan dan lehernya. Waktu itu Ishak sudah tidak bisa melihat
dengan jelas. Yakub membawa makanan kepada Ishak. “kalau suara, suara Yakub tetapi kalau tangan, tangan Esau” kata Ishak.
Sesudah dia makan makanan itu, Ishak memberkati anaknya yang berlutut di depannya. Baru saja Yakub pergi, esau datang menemui
Ishak. Katanya: “ Bapa makanlah daging ini.” Ishak tahu bahwa dia sudah ditipu. Tetapi kata Esau: “aku tidak bisa mengubah berkat
yang sudah kuberikan.” Dia menangis. Hati Esau dipenuhi dengan dendam. Ia berencana untuk membunuh Yakub. Ribka mendengar
Esau akan membalas dendam. “pergilah engkau ke rumah pamanmu sampai kakakmu lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya”
kata Ribka kepada Yakub. Ishak setuju Yakub mencari Isteri dari keluarga ibunya. Jadi pergilah Yakub dari rumahnya.

Pada malam itu, Yakub berhenti untuk tidur, dia mengambil sebuah batu sebagai bantal. Mungkin dia merasa kesepian,
mungkin dia merasa takut, tetapi dia tidak sendirian. Tuhan berbicara kepadanya dalam satu mimpi yang luar biasa. “ Akulah Tuhan,
Allah Abraham, dan Allah Ishak. Aku menyertai engkau. Tanah tempat engkau berbaring ini akan kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu. Oleh karena keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Sesudah Tuhan berfirman Yakub bangun.
Dia sangat takut.

Sesampainya di rumah pamannya, Yakub diterima baik oleh pamannya yang bernama Laban. Yakub mencintai sepupunya
Rahel dan bekerja untuk Laban selama tujuh tahun supaya bisa menikahi Rahel. Tetapi di malam pernikahan, Laban menipu Yakub. Ini
Lea, bukan Rahel. Yakub protes.” Engkau menipuku.” Jawab Laban: “ gadis yang lebih tua harus menikah lebih dahulu”. “Sekarang
engkau bisa menikahi Rahel juga tetapi engkau harus bekerja tujuh tahun lagi kepadaku”. Yakub setuju. Mungkin dia ingat penipuan
yang dialkukannya terhadap Ishak dan Esau. Yakub mempunyai tujuh anak laki-laki. Setelah bertahun-tahun berlalu dia membawa
keluarganya kembali ke kanaan. Di sanalah orang tuanya tinggal. Tetapi Esau juga tinggal di sana dan dia pernah berniat untuk
membunuh Yakub. Apakah itu akan aman baginya. Suatu hari Tuhan berkata kepada Yakub untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Yakub mengumpulkan semua keluarganya dan kambing dombanya untuk pulang ke rumah ayahnya. Perjalanan itu berakhir dengan
sukacita. Esau datang untuk menemui Yakub bersama empat ratus orang. Tetapi dia tidak melukai yakub. Dia berlari menemui Yakub
dan memeluknya. Yakub dan Esau berteman kembali dan Yakub kembali dengan aman di rumahnya.

C. Minggu, 16 Agustus 2020

Tema : Simson orang kuat Tuhan (hakim – hakim 13-16)

Bertahun – tahun lalu, di tanah Israel, tinggallah seorang laki – laki bernama Manoah. Dia dan isterinya mempunyai anak.
Suatu hari malaikat Tuhan datang kepada ibu Manoah. “ Engkau akan mempunyai seorang anak yang istimewa,” dia berkata kepada
suaminya tentang berita yang hebat ini. Manoah berdoa, “Oh Tuhanku...datanglah pula kepada kami dan mengajari kami apa yang
harus kami perbuat kepada anak kami yang akan lahir itu. ” Malaikat berkata kepada Manoah bahwa anak yang akan lahir itu tidak
boleh dicukur, tidak boleh minum muniman keras, dan tidak boleh makan makanan yang diharamkan. Allah telah memilih dia untuk
menjadi hakim. Dia harus memimpin Israel.

Sebenarnya umat Tuhan membutuhkan pertolongan. Mereka meninggalkan Tuhan, dan kemudian mereka diganggu oleh
musuh-musuh mereka orang Filistin. Tetapi ketika mereka berdoa Tuhan mendengar. Dia akan mengirimkan bayi ini yang akan
menjadi manusi terkuat di dunia. “Lalu perempuan itu melahirkan anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu
menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh roh Tuhan.” simson menjadi sangat kuat. Suatu hari dia
berkelahi dengan singa muda dengan tangannya dan membunuhnya! Kemudian simson memakan madu dari lebah yang bersarang di
kerangka singa. Dia membuat teka-teki: “dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.” Tidak ada seorangpun yang
bisa menebaknya – tetapi isteri baru Simson, seorang Filistin, mengatakan kepada teman- temannya. Hal ini membuat Simson sangat
marah. Simson menjadi lebih marah lagi saat orang Filistin itu memberikan isterinya kepada teman baiknya. Dia merencanakan
pembalasan dendam. Tetapi bagaimana caranya? Pertama, Simson menangkap 300 anjing hutan. Kemudian dia mengikat ekor mereka
bersama-sama, dua- dua, dan menaruh sebuah obor di antar mereka. Kemudian Simson melepaskan anjing hutan itu ke ladang gandum
milik orang Filistin! Sekarang orang Filistin ingin membalas dendam. Simson membiarkan dirinya ditangkap, dia kemudian diikat dan
diserahkan untuk dibunuh oleh orang Filistin. Tetapi Roh Tuhan berkuasa atas Simson. Dia memutuskan talinya, mengambil rahang
keledai yang masih baru dan membunuh 1000 musuh. Kelompok orang Filistin mencari Simson. Suatu malam mereka menjebak dia di
dalam kota dan mengunci gerbangnya, tetapi Simson berjalan keluar – memanggul gerbang kota itu di bahunya. Tetapi Simson gagal
menaati Tuhan. Tuhan memberikan kekuatan kepadanya selama dia taat. Suatu hari, Simson menceritakan rahasia kekuatannya kepada
Delila, seorang wanita cantik mata-mata orang Filistin. Delila meminta seseorang mencukur rambut Simson ketika dia tidur. Kemudian
tentara Filistin menyerang Simson di kamar Delila. Simson berjuang keras tetapi kekuatannya sudah hilang. Musuhnya mencungkil
matanya. Dalam keadaan buta dan lemah, Simson menjadi budak orang Filistin. Mereka menertawakan dan mempermainkan pelayan
Tuhan itu. Orang Filistin mengadakan pesta. Mereka memuji dewa ikan mereka, Dagon yang telah memberikan Simson ke dalam
tangan mereka. Mereka minum dan bersukaria dalam kemah Dagon. Kemudian mereka memanggil Simson untuk menghibur mereka.
Seorang laki-laki membawa Simson, dan membiarkan dia bersandar pada tiang yang menyangga gedung itu. Di dalam gedung itu ad
3000 orang Filistin di sotoh gedung dan lebih banyak lagi yang ada di dalam gedung, mereka semua menertawakannya. Tetapi rambut
Simson sudah mulai tumbuh selama dia di penjara. Sekarang dia berdoa, “ Ya Tuhan, buatlah aku kuat sekali ini saja, ya Allah supaya
dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku.” Akankah Tuhan memberikan kekuatan lagi kepada Simson? Bisakah Simson
melakukan hal yang mustahil? Ya! Ya! Simson mendorong tiang yang berat dan kuat itu sekuat tenaga. Gedung dagon berderak roboh,
membunuh ribuan orang Filisin dan juga Simson sendiri.

D. Minggu, 23 Agustus 2020

Tema : Kasih Terbesar (Lukas 22-24)

Seorang wanita yaitu Maria ibu Yesus berdiri di lereng gunung yang ramai, matanya sedih melihat pemandangan yang
mengerikan. Anaknya meninggal. Dia berdiri di tempat dimana Yesus dipakukan pada satu salib. Bagaim ana semua itu bisa terjadi?
Bagaiman yesus mengakhiri hidup-nya yang indah dalam hari yang mengerikan seperti itu? Bagaimana bisa Allah mengijinkan Anak-
Nya dipakukan di salib untuk mati disana? Apakah Yesus melakukan kesalahan karena siapa Dia sebenar-Nya? Apakah Tuhan gagal?
Tidak! Tuhan tidak gagal. Yesus tidak melakukan kesalahan apapun. Yesus selalu tahu Dia akan mati oleh karena orang-orang jahat.
Bahkan ketika Yesus bayi, seorang tua bernama Simeon mengatakan kepada Maria bahwa akan ada kesedihan di masa depan. Beberapa
hari sebelum Yesus dibunuh seorang wanita datang dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. “Dia membuang-buang uang,”
murid-murid-Nya protes. Yesus menjawab. “Dia melakukan pekerjaan yang baik,” Dia melakukan ini untuk penguburanku.” Kalimat
yang sangat aneh.

Sesudah hal itu, Yudas salah satu dari dua belas murid Yesus, setuju untuk mengkhianati Yesus kepada imam kepala untuk
uang sebesar 30 keping perak. Pada hari perjamuan paskah Yahudi, Yesus menikmati makanan terakhirnya dengan muridNya. Dia
mengatakan hal-hal yang luar biasa tentang Allah dan janji-janjiNya untuk mereka yang mengasihi Dia. Kemudia Yesus memberikan
roti dan secangkir anggur kepada mereka untuk dibagikan. Hal ini mengingatkan bahwa tubuh dan darah Yesus diberikan kepada
mereka unutk membawa pengampuan dosa-dosa.Kemudian Yesus berkata kepada teman-temanNya bahwa Dia akan diserahkan, dan
mereka akan meninggalkanNya. “Aku tidak akan pergi,” Petrus bersikeras. Yesus berkata:”sebelum ayam berkokok, kamu akan
menyangkaliku sebanyak tiga kali,”Kemudian pada malam itu, Yesus pergi untuk berdoa di taman Getsemani. Murid-muridNya yang
bersama-sama dengan Dia tertidur. “oh bapaKu,” Yesus berdoa, “Biarkan cawan ini lalu dari padaKu tetapi janganlah yang Aku
kehendaki melainkan apa yang Engkau kehendaki.”

Tiba-tiba datanglah segerombolan orang banyak berbaris menuju kebun, yang dipimpin oleh Yudas. Yesus tidak melawan
tetapi Petrus memotong telinga salah satu orang itu. Tanpa suara Yesus menyentuh telinga orang itu dan menyembuhkannya. Yesus
tahu bahwa penahanan itu bagian dari kehendan Allah. Orang banyak itu membawa Yesus ke rumah imam besar. Disana pemimpin-
pemimpin orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Yesus harus mati. Tidak jauh dari situ, Petrus berdiri di samping perapian pelayan
dan melihat. Tiga kali orang melihat ke arah Petrus dan berkata, kamu bersama dengan Yesus!” tiga kali petrus menyangkali hal itu,
seperti yang dikatakan Yesus. Petrus mengutuk dan bersumpah. Kemudian ayam berkokok. Itu seperti suara Allah untuk Petrus.
Teringat perkataan Yesus Petrus menangis dengan keras. Yudas juga menyesal, dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah dan tidak berbuat
dosa atau kejahatan. Yudas mengembalikan 30 keping uang perak, tetapi para imam tidak mau menerimanya. Yudas melemparkan uang
itu ke tanah dan pergi keluar lalu menggantung dirinya. Imam-imam membawa Yesus kepada Pilatus gubernur Roma. Pilatus berkata, “
aku tidak menemuka kesalahan pada orang ini.” Tetapi orang banyak itu tetap berteriak “salibkan Dia!”salibkan Dia! Akhirnya Pilatus
mengabulkan permintaan itu, dan menjatuhkan hukuman Yesus untuk mati di salib. Para prajurit memukul Yesus, meludahi wajahNya
dan menendang Dia. Mereka membuat sebuah mahkota yang kejam dari duri yang panjang dan tajam serta menekankannya ke kepala
Yesus. Kemudian mereka memakukan Dia pada sebatang kayu salib agar Dia mati.

Yesus selalu tahu bahwa Dia akan mati dengan cara itu. Dia juga tahu bahwa kematiaNya akan membawa pengampunan
dosa kepada orang-orang yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Dua penjahat disalibkan di samping Yesus. Seorang percaya Yesus
dan pergi ke surga yang lainnya tidak. Setelah berjam-jam menderita, Yesus berkata, “sudah selesai,” dan mati. pekerjaanNya sudah
lengkap. Teman-temanNya menguburkan Dia dalam kuburan pribadi. Kemudian prajurit-prajurit Roma menyegel dan menjaga kuburan
itu. Sekarang tidak ada seorang pun yang bisa masuk atau keluar. Jika ini merupakan akhir dari cerita, betapa menyedihkan hal itu.
Tetpai Allah melakukan sesuatu yang luar biasa. Yesus tidak tinggal terus dalam kematian.

Pagi – pagi pada hari pertama minggu itu, beberapa dari murid Yesus menemukan bahwa batu itu udah terguling dari
kuburan. Saat mereka melihat ke dalam Yesus tidak ada lagi. Seorang perempuan tinggal, menangis di dekat kuburan. Yesus
menampakkan diri kepadanya. Dia cepat-cepat kembali penuh dengan sukacita untuk mengatakan kepada murid – murid yang lain.
Yesus hidup! Yesus kembali dari kematian! Segera Yesus datang kepada murid-muridNya dan menunjukkan kepada mereka lubang
paku yang menakutkan di tanganNya. Ini benar! Yesus hidup lagi. Dia mengampuni petrus yang telah menyangkal Dia, dan berkata
kepada murid - murid - Nya untuk mengatakan kepada setiap orang mengenai Dia. Kemudian Dia kembali ke surga. Amin

KOMISI REMAJA

Tema: Menjaga Hati (Yohanes 13: 36-38)

Pernahkah adik-adik menghitung berapa jumlah kata yang kita ucapkan setiap hari? Apakah setiap kata itu bermanfaat bagi kehidupan kita?
Tema kita hari ini yaitu, menjaga hati. Menjaga hati berarti kita menjga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita. Sejujurnya, banyak kata
terucap dari mulut kita tanpa kita sadari dampaknya. Kata-kata begitu saja meluncur dari mulut tanpa kita control. Cepat-cepat berkata-kata sudah
menjadi kecenderungan manusia. Demikianlah kita bercermin dari pernyataan Simon Petrus kepada Yesus. Keinginan Petrus untuk mengikut
Yesus terlihat begitu kuat . semangat Petrus untuk melayani memang luar biasa dan tentu saja itu baik.

Sebelum kata-kata Petrus terlontar, Yesus menyampaikan pernyataan bahwa Dia akan pergi, namun Ia tidak menyebutkan ke mana Ia akan
pergi. Petrus yang kritis dan berani, bertanya ke mana Yesus akan pergi. Jawaban Yesus menegaskan bahwa tempat tujuanNya tidak perlu para
murid ketahui, sebab para murid tidak mungkin mengikutinya sekarang. Ungkapan sekarang menunjuk soal waktu, bukan para murid sama sekali
tidak boleh mengikut Yesus. Petrus tampaknya kurang sabar, ia ingin mengikuti Yesus mulai dari sekarang. Petrus mengatakan akan mengikuti
ke mana pun Yesus pergi, bahkan dengan mengorbankan nyawa.
Sebenarnya Petrus tidak mendengarkan Yesus dengan sungguh-sungguh. Ia hanya mendengarkan keinginan dirinya sendiri. Itu sebabnya
Yesus menegur dengan keras dengan mengatakan akan penyangkalan yang tidak lama lagi justru akan dilakukan Petrus. Bahkan disebutkan
bahwa hal itu akan terjadi sebelum ayam berkokok, yang menunjukkan bahwa peristiwa akan terjadi segera setelah pernyatan Yesus.

Adik-adik yang terkasih….

Pengalaman Petrus mengingatkan kita bahwa bersemangat mengikut Tuhan sangat penting dan baik. Tetapi semangat itu tidak dilontarkan dalam
kata-kata yang cepat kita ucapkan tanpa pemahaman lebih dalam. Kata-kata yang kita sampaikan sepatutnya seturut dengan tindakan kita. Tanpa
kesesuaian dengan tindakan, perkataan justru kerap menghancurkan kita sendiri karena tidak dapat kita pertanggungjawabkan. Amin.

Tema: Orang Yang Berbahagia (Mazmur 1:1)

Adik-adik yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, semua orang pasti ingin berbahagia. Setiap orang pasti ingin hidupnya selalu diberkati oleh
Tuhan. Dan stiap orang juga ingin memiliki kehidupan yang berbahagia. Rahasia hidup yang diberkati Tuhan dan hidup yang berbahagia adalah
memperhatikan sikap, tingkah laku dan gaya hidupnya. Tentu saja seturut dengan Firman Tuhan. Menurut pemazmur ada beberapa cara agar
hidup kita berbahagia, yakni: pertama: jangan berjalan menurut nasihat orang fasik. Berjalan, berdiri, duduk, sama artinya berbicara tentang
sikap hidup manusia. Maksudnya janganlah kita duduk, berjalan dengan orang fasik. Orang fasik artinya orang yang tidak beriman; orang yang
tahu Firman namun tidak melakukannya. Orang fasik itu senang untuk berkata omong kosong, mereka suka menyimpan kemarahan di dalam hati
mereka.

Kedua, kita jangan berdiridi jalan orang berdosa. Orang berdosa artinya orang yang melakukan kejahatan; pelanggar hukum; jalan mereka
selalu menuju kebinasaan. Hidupnya menghendaki kekacauan, senang melihat orang lain susah menderita. Pikirannya selalu kotor dan negative,
serta melihat dirinyalahyang paling benar di dunia ini. Jalan orang berdosa ini juga adalah orang yang suka melawan aturan dan ketetapan yang
sudah disepakati bersama. Tampaknya baik di depan kita, tetapi berpikir jahat dan licik di belakang kita. Suka membuat tindakan yang melawan
aturan dan peraturan.

Ketiga, janganlah duduk bersama kumpulan pencemooh. Pencemooh secara aktif senantiasa mengejek dan menghina sesamanya, karena
menganggap dirinyalah yang paling benar. Ia akan mampu memutarbalikkan kata dan fakta tanpa merasa bersalah, hanya untuk memuaskan
keinginannya untuk mencemooh siapa saja yang berbeda pendapat atau pandangan dengan dirinya.ia kan menyebabkan pertengkaran dan
perbantahan yang hebat, karena dari mulutnya yang mengejek dan menghina itu akan muncul cerita yang berkembang menjadi gossip dan
melahirkan fitnah dan akhirnya memecah belah persatuan dengan pro dan kontra yang ia tanamkan atas seseorang. Ketika kelompok yang
disusupi manusia seperti ini sadar, biasanya sudah terlambat, karena kerusakan yang ia tinggalkan sudah menjadi kerusakan yang permanen dan
bahkan fatal. Itulah sebabnya pemazmur mengingatkan hal inidi awal kitab Mazmur 1:1 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik , yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Orang yang suka mencemooh
dikatakan juga pada ayat 5 bahwa mereka tidak akan berada dalam kerajaan Sorga sebagaiman orang fasik. Mengapa pencemooh tidak berada di
sorga? Dalam Amsal 13:1 berkata bahwa mereka ini tidak akan mendengar hardikan dan nasihat untuk bertobat dari kejahatnnya. Mereka tidak
suka ditegor oleh karena kejahatan yang mereka lakukan. (Amsal 15: 12). Karena itu jadilah orang yang berbahagia dengan menghindari ketiga
sikap tadi. Amin

Tema: Pohon dan Buahnya


Lukas 6:43 - 45
Syalom adik-adik….
Coba adik – adik sebutkan jenis – jenis pohon yang berbuah ( ada yang menjawab pohon manga, pohon pisang, pohon apel, pohon
kemiri, pohon jeruk, dll ), ada yang dirumah yang memiliki pohon buah ? Jika pohon sudah berbuah dan hasilnya bisa dipanen apa
perasan adik – adik ? pasti senang.
Supaya pohon buah berbuah dengan baik maka pohon tersebut harus dirawat dengan cara dibersihkan dari rumput liar,
pohon dibersihkan dari tumbuh-tumbuhan pengganggu. Jika pohon masih dalam pertumbuhan maka diberi pupuk agar pohon bisa
bertumbuh dan berbuah dengan baik.sama dengan kita agar kita sebagai anak-anak Tuhan bisa berbuah dengan baik maka diperlukan
Firman Tuhan dengan rajin baca Alkitab, diperlukan hubungan dengan Tuhan melalui doa setiap hari juga melalui hubungan dengan
sesama melalui persekutuan ibadah.
Tuhan mengharapkan agar kita bisa berbuah untuk menjadi terang bagi orang lain melalui buah-buah Roh yaitu: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Semoga adik-adik bisa berbuah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dapat menghasilkan buah-buah yang baik. Amin

Tema: “Generous” (Murah Hati)


Matuis 5:7

Adik-adik….ada yang tahu perbedaan antara kemurahan dan kebaikan. Kemurahan dan kebaikan ada dua kata yang hampir sama artinya.
“murah hati ”adalah karakter yang wajib dimiliki oleh kita sebagai anak-anak Allah. Murah hati tidaklah selalu berkaitan dengan masalah
memberi lewat harta karena murah hati punya bermacam-macam output. Dikisahkan ada seorang kakek yang sederhana hidup bersama isterinya
di sebuah desa. Suatu pagi ia mendapati pohon buah papaya di depan rumahnya mulai menguning dua buah. Si kakek berencana memetiknya
besok. Keesokan harinya tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang. Kakek itu begitu sedih hingga isterinya merasa
heran, “masa hanay sebuah papaya hilang, engkau begitu murung” gerutu istrinya. Kata si kakek: ‘bukan, bukan itu yang aku sedihkan’…. Aku
kepikiran karena betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus bersembunyi petak umpet di tengah malam.

Belum lagi ia dengan susah payah mengambil buah papaya, karena itu besok akan kutaruh tangga di bawah pohon pepaya kita, mudah-
mudaha ia dating kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil satunya. Setiap pagi si kakek mengamati pohon pepayanya, ia
mendapati pepaya itu tetap ada beserta tangganya. Ia terus sabar menunggu, tetapi tetap saja demikian. Suatu sore datanglah seorang anak muda
membawa dua buah pepaya besar. Anak muda itu memperkenalkan dirinya dan menunjukkan ekspresi penyesalannya dan berkata bahwa dialah
yang telah mencuri papaya itu. Kini dia kembalikan dua, sebagai gantinya. Iapun lanjut berkata” sebenarnya malam berikutnya saya ingin
mengambil yang tersisa, namun saya menemukan ada tangga di sana, saya tersentak sejenak dan tergugah, mulai saat ini saya bertekad untuk
tidak mencuri lagi. Terima kasih karena kakek telah mengubah saya”. Si kakek hanya mengangguk sambil berkata “baiklah anak muda, jangan
berbuat dosa lagi!”

Adik-adik yang terkasih…..dari kisah ilustrasi di atas kita belajar satu karakter tentang murah hati. Manusia patut bersikap murah
hati/berbelas kasih sebagaimana Allah mengajarkan bermurah hati, karena setiap orang yang bermurah hati akan dibalas dengan kemurahan yang
sama. Kemuraha adalah tindakan yang penuh kebaikan, khususnya hala yang bersifat social. Sikap ini akan selalu memberikan pengertian dan
perhatian yang wajar kepada yang lemah dari kepribadian yang manusiawi dan bagi kebutuhan manusia. Kemurahan adalah sikap yang
mencerminkan tindakan yang suka memberi dan tidak pelit. Tetapi ingat yah adik adik…..sikap tidak pelit tidaklah diartikan dalam hal-hal materi
saja melainkan juga hal-hal yang bersifat hikmat.

Adik-adik yang terkasih…..hari ini kita belajar kemurahan atau kebaikan dari sesuatu yang buruk atau jahat dan dosa, menentukan arti sebuah
perubahan dan karunia keselamatan dalam kehidupan kita. Ingatlah bagaiman di atas salib, kepada para algojo dan semua yang telah
menyalibkanNya, Yesus berdoa: “Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Jadilah seperti matahari yang
menerangi semua, baik itu untuk orang jahat maupun untuk orang baik. Mari kita belajar dari si kakek dalam kisah tadi dan terutama belajar dari
Kristus sendiri yang patut ditiru oleh kita semua. Ketika kita menggunakan kecukupan kita untuk memenuhi kebutuhan orang lain, kita
mencerminkan Yesus, yang menyerahkan diriNya yang kaya untuk memenuhi kemiskinan jiwa kita. Kemurahan kita memenuhi kebutuhan
sesama dan untuk memuliakan Yesus. Amin.

Tema : Pribadi Yang Terpilih ( Kolose 4 : 12 )

“Yang menjadi ayat perenungan kita saat ini adalah ayat 12 “ Salam dari Epafras kepada kamu, ia seorang dari antaramu, hamba
kristus Yesus yang selalu bergumul dalam doa supaya kamu berdiri teguh sebagai orang – orang yang dewasa dan berkeyakinan
penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.

Adik-adik yang terkasih dalam Kristus Yesus, tema renungan kita saat ini yaitu : Pribadi Yang Terpilih. Adalah sebuah kebanggaan
ketika kita menjadi orang yang terpilih. Misalnya, diantara banyakanak sekolah yang ada kita terpilih menjadi pengurus kelas apalagi dalam
lingkup yang lebih luas seperti pengurus dalam gereja tentuh lebih membanggakan. Namun kebanggaan itu satu paket dengan tanggung jawab,
semakin membanggakan karena terpilih di lingkup yang lebih luas, semakin besar tanggung jawabnya.

Epafras adalah pribadi yang terpilih. Menarik untuk memperhatikan pernyataan Paulus tentang Epafras, “ Ia seorang dari antaramu “
artinya seseorang dari kalian. Ada dua penekanan disini yaitu

 Seseorang yang merupakan bagian dari “kalian”.


 Didalam diri seseorang itu ada hal yang berbeda dari “ kalian “ yang dimaksud dengan kalian disini adalah jemaat di
Kolose karena Paulus menulis surat di jemaat di Kolose.

Dalam hal tertentu, Epafras sama dengan jemaat di Kolose pada umumnya, dimana mereka sesama orang yang percaya dan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, dalam hal yang lain Epafras berbeda dengan jemaat di Kolose pada umumnya yaitu bahwa
Epafras adalah seorang pelayan Tuhan.

Epafras adalah pribadi yang terpilih di antara jemaat yang ada untuk menjadi hamba Kristus. Tentu ini membanggakan, tetapi
tanggung jawab Epafras sangat besar untuk kemajuan jemaat yang dia layani. Epafras tidak sedang bersaing dengan hamba Tuhan yang lain
untuk menunjukan siapa yang lebih baik. Tetapi dia berjuang di hadapan Tuhan dan jemaatnya. Hal yang sama sekali tidak mudah, tetapi itulah
resikonya sabagai pribadi yang terpilih.

Dalam kitab 1 Petrus 2 : 9 mengatakan : kita ini adalah bangsa yang terpilih. Oleh sebab itu, mari kita memberitakan perbuatan Tuhan
yang besar yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang – Nya yang ajaib sebab itulah tangggung jawab bangsa terpilih.

Marilah sebagai remaja tunjukan diri sebagai orang yang bertanggung jawab dalam tugas dan pekerjaan kita dan biarlah kita menjadi
berkat melalui posisi kita. A M I N.

Tema : Pribadi Yang Menyenangkan ( Kolose 1 : 3 – 13 )

Yang menjadi ayat perenungan kita saat ini adalah ayat 7: “ semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami
kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.”

Adik-adik yang terkasih dalam Kristus Yesus, tema renungan kita saat ini yaitu : Pribadi Yang Menyenangkan. Ada orang yang
kehadirannya sangat diharapkan oleh orang lain, namun sebaliknya ada juga kehadirannya tidak diinginkan oleh orang lain. Orang yang
kehadirannya sangat diharapkan oleh orang lain biasanya adalah orang yang menyenangkan. Sepertinya Epafras juga menjadi orang yang
kehadirannya sangat diharapkan oleh orang lain karena dia adalah pribadi yang menyenangkan.

Nama Epafras artinya menyenangkan / bagus. Bukan secara kebetulan pribadi yang satu ini menyandang nama Epafras, sebab ternyata hidupnya
juga mencerminkan arti namanya.

Pertama – tama, pribadi yang menyenangkan Tuhan. Alkitab mencatat bahwa Epafras adalah seorang pelayan atau hamba kristus
Yesus. Ia adalah hamba sejati, apa yang dia lakukan hanyalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Itulah sebabnya, Epafras rela menderita dalam
melakukan pekerjaan Tuhan yaitu memberitakan kabar baik. Dia telah menunjukkan kesetiannya kepada Tuhan bahkan ini bisa disaksikan oleh
orang lain. Penjara adalah bukti bahwa Epafras mau mempersembahkan dirinya untuk menyelesaikan tanggung jawab yang diembankan
kepadanya oleh Tuhan.

Yang kedua Epafras adalah pribadi yang menyenangkan hamba Tuhan yaitu Paulus. Paulus tak segan memberikan kesaksian yang
baik tentang Epafras. Itu berarti bahwa kehidupan dan pelayanan Epafras sangat memuaskan yang membuat hati Paulus senang. Lebih dari itu
Paulus menyatakan bahwa dia sangat mengasihi Epafras, tentu saja karena Epafras layak dikasihi Paulus oleh sebab hidup dan pelayanannya
tersebut. Apalagi kemudia Epafras menjadi teman sepenjaranya Paulus, yang berarti apa yang dilakukannya adalah meneladini Paulus, yang
bermuara pada hati yang sama yaitu penjara.

Ketiga Epafras adalah pribadi yang menyenangkan hati orang lain, dalam hal ini adalah hati jemaat Tuhan. Paulus menjelaskan bahwa
jemaat Tuhan selalu ada di dalam hati Epafras, terbukti bahwa dia selalu berdoa untuk mereka. Bukan hanya berdoa tetapi Epafras pun selalu
berjuang untuk kemajuan iman jemaat Tuhan. dan jemaat Tuhan sendiri menyaksikan bahwa betapa setianya Epafras. Apa yang ia telah lakukan
ini tentu saja sangat menyenangkan hati jemaat Tuhan .

Pada saat ini kita sebagai anak Tuhan sudah seharusnya meneladani Epafras, yaitu menjadi pribadi yang menyenangkan Tuhan dan
sesama. Jagalah jangan sampai hidup kita justru menyusahkan orang lain, termasuk menyusahkan hamba Tuhan, terlebih lagi menyusahkan
Tuhan. kita bisa mengevaluasi diri kita setiap saat, apakah kita sudah menjadi pribadi yang menyenangkan atau belum ? Tandanya, apakah
kehadiran kita diharapkan oleh orang lain atau malah sebaliknya ditolak ? sebab, menjadi pribadi yang menyenangkan adalah penting, karena itu
menjadi sarana pemberitaan firman Tuhan. AMIN

KOMISI KAR
Tema : Daud dan Mefiboset
Syalom adik – adik …
Hari ini adalah lanjutan cerita dari cerita sebelumnya. Kita telah belajar dari Saul, dan keluarganya. Daud menjadi Raja atas bangsa
Israil, Saul dan Yonatan meninggal di dalam peperangan , kemudian keluarga Saul hamper semuanya habis. Ketika Daud memimpin bangsa israil
dia ingat janjinya kepada Yonatan bahwa dia akan menjaga memelihara dan menjaga kearga Yonatan. Dan dengan cara Tuhan dia di pertemukan
dengan salah satu anak Yonatan.
Setelah Saul dan Yonatan mati dalam peperangan kemudian Daud duduk di tahta kerajaan Israel. Lalu Daud bertanya masi adakah
keturunan Saul yang masi tinggal hidup? Aku akan menunjukkan kasih Allah kepadanya. Dan waktu itu di panggilah Ziba. Ziba adalah hamba
Saul kemudian raja bertanya kepada Ziba : Ziba hamba Saul, masih adakah keturunan dari tuanmu yang masih hidup ? Aku akan menunjukkan
kasih Allah kepadanya. Kemudian Ziba menjawab masih ada tuanku. Masih ada seorang anak Yonatan yang hidup tetapi kakinya timpang karena
ketika aku pergi dari sini dia terjatuh sehingga kakinya cacat. Dimanakah dia? Ada tuanku , ada ! dia ada di rumah maker bin Amiel di lodebar.
Kemudian raja Daud menyuruh Ziba memanggil Mefiboset . Mefibosetpun menghadap raja Daud dia sujud menyembah Daud. Mefiboset! kata
Daud inilah hamba tuanku jawab Mefiboset. Jangan takut Mefiboset. Aku pasti akan menunjukan kasih karena Yonatan ayahmu aku akan
mengembalikan semua harta semua milik ayah dan milik kakekmu dan engkau tetap makan sehidangan dengan aku. Lalu sujudlah mefiboset dan
berkata kepada Daud apakah aku ini, apakah hamba ini tuan sehingga engkau menghiraukan ajing mati seperti akau. Wah ….mefiboset merasa
sangat tidak percaya diri adik – adik … dia merasa sama seperti anjing yang mati. Mungkin karena keadaan kakinya yang timpang dan mungkin
keadaan sekarang yang bukan keturunan dari kerajaan ayahnya. Tapi Daud berkata jangan takut mefiboset. Aku akan menunjukan kasihku
kepadamu karena Yonatan. Adik – adik tahu kanapa ? karena Daud dan Yonatan adalah sahabat. Daud berjanji kalau nanti dia jadi raja dia akan
merawat seluruh keturunan dari Yonatan. Dan hari ini dia menempati janjinya ia akan merawat mefiboset. Lalu berkatalah Daud kepada Ziba
hamba Saul itu. Ziba kama harus mengelola semua harta milik tuanmu dan kamu harus berikan hasilnya kepada Mefiboset. Baik kamu anak –
anakmu atau hamba – hambamu kamu harus bekerja mengerjakan ladang, harta yang ditinggalkan oleh Saul
Ziba menjawab tepat seperti yang tuanku perintahkan aku akan melakukannya . dan sepanjang hidupnya Mefiboset diam di Yerusalem
dan duduk makan sehidangan dengan raja Dud. Nah adik – adik dari cerita tadi Mefiboset mendapat kesempatan hidup untuk yang kedua kalinya.
Satu peristiwa tidak mengenakan dia ketika kakinya timpang tetapi dia mendapat kesempatan untuk duduk makan sehidangan dengan raja.
Makna dari cerita ini adalah Tuhan punya anugerah yang besar bagi kita seperti Mefiboset merasakan anugerah yang besar, kesempatan hidup
yang kedua itupun Tuhan anugerahkan. Bukan karena Mefiboset yang layak, bukan karena dia yang berusaha tetapi dengan Cuma – Cuma dia
memperoleh berkat – berkat itu.
Demikian juga kita, bukan karena kita layak dan berbuat baik tetapi dengan cuma – cuma karena kemurahan Tuhan saja, karena
anugerah Tuhan saja setiap kita merasakan berkat Tuhan. Berkat yang terutama adalah setiap kita di anugerahi kehidupan yang kekal. Cerita
tentang Mefiboset menggambarkan bahwa keselamatan yang kita miliki bukan karena usaha kita tapi semata – mata pemberian dan anugerah
Tuhan.
Adik – adik mari belajar bersyukur dengan anugerah Tuhan dengan setiap berkat Tuhan, dengan keselamatan yang Tuhan
anugerahkan kepada kita . AMIN.

Tema :Yesus adalah Penyembuhku; Mazmur 103: 3

Adik-adik…Tuhan adalah sumber segala kesembuhan. Tuhan dapat memakai dokter , obat-obatan dan rumah sakit, tapi hanya Dia
yang dapat menyembuhkan kita.Mengapa tidak semua orang disembuhkan? Saat kita berdoa, terkadang kita merasa doa kita tidak dijawab seperti
yang kita mau. Bukan berarti Tuhan tidak mendengar doa kita atau Tuhan tidak mau menyembuhkan seseorang. Terkadang kita perlu bersabar
dan tetap meminta. Seperti Alkitab mengatakannya pada kita dalam injil Lukas 11:9. Terkadang kesembuhan bisa tetahan oleh ketidakpercayaan
dan dosa yang belum terampuni. Terkadang juga kita sekedar tidak tahu mengapa orang tidak sembuh. Namun kita harus tetap percaya kepada
Tuhan dengan segenap hati kita, karena Tuhan mengasihi kita dan mengasihi orang yang kita doakan. Alkitab menjamin Tuhan menyembuhkan
segala penyakit kita. dalam Mazmur 103: 3 mengatakan Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.
Alkitab juga berkata agar kita berdoa dengan iman untuk orang-orang agar disembuhkan. Yakobus 5:16 berkata: karena itu hendaklah kamu
saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.

Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Kita harus memiliki iman bahwa Tuhan berkuasa atas
segalanya, dan Dia sungguh mampu melakukan segalanya. Dia mengerti segalanya tentang kita dan mengerti apa yang terbaik bagi kita. dia bisa
melihat sesuatu di masa depan yang kita tidak bisa lihat.

Ketika kita percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat kita, kita bisa mengerti bahwa suatu saat Dia akan membawa kita untuk hidup
bersama-Nya di Surga, dimana disana tidak ada lagi sakit penyakit, penderitaan atau kesedihan. Alkitab berkata bahwa Yesus sudah membayar
lunas di atas kayu salib untuk kesembuhan kita. Amin

Tema : Nuh dan Air Bah (Kej 6-10)

Nuh adalah seorang yang mencintai dan memuji Tuhan. Setiap orang lain membenci dan tidak menaati Tuhan. Satu hari Tuhan
berfirman tentang sesuatu yang sangat mengejutkan. “ Aku menghancurkan dunia yang jahat ini,” Tuhan berfirman kepada Nuh. “Hanya engkau
dan keluargamu yang akan selamat.” Tuhan memperingatkan Nuh bahwa air bah akan datang dan menutupi bumi.Tuhan memberikan perintah
kepada Nuh: “Buatlah bagimu sebuah bahtera yang cukup besar untuk keluargamu dan banyak binatang ”. Nuh menjadi sangat sibuk. Orang-
orang mungkin mengejek Nuh ketika ia menjelaskan ketika membuat sebuah bahtera. Dia tetap membangun bahtera itu, dia juga tetap
menceritakan tentang Tuhan kepada orang-orang di sekitarnya. Tidak ada seorangpun yang mendengarkan ucapan Nuh.
Nuh mempunyai iman yang besar. Dia percaya Tuhan, meskipun hujan tidak pernah turun sebelumnya. Dengan segera bahtera itu siap
untuk diisi dengan persediaan. Sekarang binatang-binatang itu berdatangan. Tuhan membawa tujuh dari berbagai macam jenis, dua dari jenis
yang lainnya. Burung yang besar dan kecil. Binatang-binatang buas yang kurus dan tinggi membuat jalan mereka menuju bahtera.Mungkin
orang-orang bersorak-sorak menghina Nuh saat dia mengisi bahteranya dengan binatang-binatang. Mereka tidak berhenti berbuat dosa melawan
Tuhan. mereka tidak meminta untuk ikut masuk ke dalam bahtera. Akhirnya semua binatang dan burung-burung naik.
Tuhan memberi perintah kepada Nuh: ”Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu”. Nuh, istrinya, tiga orang anaknya
dan istri-istri mereka masuk ke dalam bahtera, kemudia Tuhan menutup pintunya. Turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat
puluh malam. ait bah meliputi kota-kota dan desa-desa. Saat hujan berhenti, termasuk gunung-gunung yang tinggi juga tertutup air. Segala
sesuatu yang bernapas mati. Ketika air bertambah-tambah, bahtera itu terapung-apung di atas permukaan air. Mungkin gelap di dalamnya,
mungkin bergelombang, dan mungkin menakutkan, tetapi bahtera itu melindungi dari air bah. Setelah lima bulan air bah itu, Tuham mengirimkan
angin kering .
Perlahan bahtera itu terdampar di sebuah gunung tinggi bernama Ararat. Nuh masih tinggal di dalam empat puluh hari lagi sampai air
menyusut. Nuh mengirimkan seekor burung gagak dan merpati keluar dari jendela bahtera. Karena tidak menemukan tanah yang untuk tumpuan
kakinya, burung merpati itu kembali kepada Nuh.
Satu minggu kemudian, Nuh mencoba lagi. Merpati itu kembali dengan setangkai daun zaitundi paruhnya. Minggu berikutnya Nuh
tahu bahwa bumi sudah kering sebab merpati itu tidak kembali. Tuhan berkata kepada Nuh inilah waktunya untuk meninggalkan bahtera.
Bersama-sama, Nuh dan keluarganya melepaskan binatang-binatang itu. Betapa senangnya perasaan Nuh pada saat itu. Dia membangun sebuah
altar dan memuji Tuhan yang sudah menyelamatkan dia dan keluarganya dari air bah yang mengerikan itu.
Tuhan memberikan satu janji yang luar biasa kepada Nuh. Tuhan tidak akan pernah lagi mengirim air bah untuk menghakimi dosa
manusia. Tuhan memberikan satu peringatan untuk janji-Nya yaitu pelangi sebagai tanda janji Tuhan. Nuh dan keluarganya menemukan
permulaan baru sesudah air bah. Pada waktu itu, keturunannya akan memenuhi seluruh bumi. Semua bangsa di dunia ini berasal dari keturunan
Nuh dan anak-anaknya. Amin

Tema: Janji Tuhan Untuk Abraham(Kej 11-21)

Bertahun-tahun sesudah air bah, orang-orang di bumi membuat satu rencana, mereka berkata: ” Marilah kita dirikan bagi kita sebuah
kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, marilah kita cari nama agar kita terserak ke seluruh bumi”. Setiap orang berbicara
dengan satu bahasa yang sama. Tuhan menginginkan orang-orang untuk hidup di seluruh bumi yang diciptakan-Nya. Jadi Dia melakukan sesuatu
yang istimewa. Dengan segera kelompok orang-orang itu berbicara dengan bahasa yang berbeda dan Tuhan memberikan kepada mereka bahasa-
bahasa yang baru. Mereka yang berbicara dalam bahasa yang sama pindah ke tempat lain bersama-sama. Mungkin orang-orang menjadi takut
mereka tidak bisa mengerti satu dengan yang lain. Dengan cara ini Tuhan menyebabkan manusia mengisi negara-negara yang berbeda. Kota yang
mereka tinggalkan bernama Babel, yang berarti kebingungan.

Bertahun-tahun kemudian, di satu tempat yang bernama Ur- Kasdim, Tuhan berbicara kepada seorang laki-laki yang bernama
Abram.” Pergilah dari tanahmu ke tanah yang akan kutunjukkan kepadamu”. Abram menaati Tuhan. Tuhan memimpin dia ke tanah Kanaan.
Istrinya Sara dan keponakannya Lot pergi bersama-sam dengan dia. Di Kanaan, Abram dan Lot keduanya menjadi kaya raya. Mereka mempunyai
banyak sekali kambing domba. Para gembala Lot dan para gembala Abram berkelahi. Lalu kata Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada
perkelahian antara engkau dan aku, pisahkanlah dirimu dari padaku. Lot engkau yang pertama memilih tanah yang engkau inginkan. Lot memilih
tanah-tanah berumput subur dengan kota-kota dan desa-desa di sekitarnya. Itu kelihatan sangat bagus”.

Setelah Lot pergi Tuhan berbicara lagi kepada Abram: “ Aku akan memberikan seluruh tanah Kanaan kepadamu dan kepada anak-
anakmuuntuk selama-lamanya”. Abram dan Sara tidak mempunyai anak, bagaimana bisa Tuhan memberikan janji yang luar biasa itu? Tiga orang
utusan Tuhan datang menemui Abram dan Sarai: ”engkau akan segera mempunyai bayi ”.

Dia tidak tidak memercayai pesan Tuhan, dia sudah berumur sembilan puluh tahun. Tuhan berfirman Abram akan dipanggil Abraham
(“bapa segala bangsa”)dan Sarai akan dipanggil Sara (“ratu”). Tuhan juga berkata kepada Abram, Dia akan menghancurkan dua kota yang jahat
yaitu Sodom dan Gomora. Keponakan Abraham yaitu Lot tinggal di kota Sodom bersama dengan keluarganya. Lot percaya ketika peringatan
Tuhan itu disampaikan, tetapi suami anak-anaknya menolak untuk meninggalkan Sodom. Betapa tragisnya! Mereka tidak percaya Firman Tuhan.
Hanya Lot dan kedua anak perempuannya yang selamat. Api dan belerang turun atas kota-kota yang jahat itu. Menyedihkan, istri Lot tidak
menaati peringatan Tuhan dan menoleh ke belakang saat di berlari. Dia berubaha menjadi sebuah tiang garam.

Tuhan menepati janji-Nya kepada Abraham dan Sara. Mereka mempunyai seorang anak pada usia tua mereka, seperti yang Tuhan
katakan. Betapa bahagianya ketika Ishak dilahirkan. Mungkin Abraham juga berpikir mengenai janjiNya Tuhan yaitu diberikan kepadanya dan
anak-anaknya tanah Kanaan. Tuhan akan menepati janji-Nya dan selalu menepati janji-Nya. Ami

KOMISI KAR

a. Minggu, Mei 2021

Tema: Yesus sahabat anak-anak (Markus 10 : 13 – 16)


Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Apa yang kita alami demi teman
kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering
menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat
menajamkan sahabatnya..
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan -dikecewakan, didengar -
diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian…Seorang sahabat tidak akan
menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.Sahabat tidak
pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. Proses dari
teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki
motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang
dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali
dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah
menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada
dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ???Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama
anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ?? MEREKALAH SAHABAT ANDA Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan
mereka.** Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita **

Illustrasi :

Yesus memiliki teman-teman, demikian pula dengan kita.


Dia punya beberapa teman dewasa yang juga adalah penolongnya (disebut : murid-murid Yesus)
Kemanapun Yesus dan para sahabatnya pergi, berbodong-bondong orang banyak selalu mengikuti mereka. Mereka ingin melihat Yesus,
mendengarkan sabdaNya dan menyentuh pakaianNya.
Yesus senang, sebab ia suka berhenti dan berbicara kepada orang banyak tentang Allah
Suatu hari sekelompok besar orang tua dan anak-anak datang untuk melihat Yesus
Mereka ingin Yesus menjadi sahabat bagi anak-anak mereka juga.
Mereka ingin anak-anak dapat melihat Yesus dan menjadi sahabatNya.
Ada seorang ibu yang memiliki seorang bayi mungil, berharap Yesus mau menggendongnya. Namun para muris Yesus berdiri tegak dihadapan
orang tua dan anak-anak itu
Mereka menghalangi dan tidak memperbolehkan anak-anak dan orang tua mendekati Yesus
Para muris berkata : " Pergilah !!, Yesus tidak punya waktu untuk menggendong dan bercakap cakap dengan anak-anak, Dia terlalu sibuk ".
Para orang tua berpikir : " Apakah Yesus terlalu sibuk untuk anak-anak, dan hanya punya waktu untuk orang tua saja".
(Menurutmu bagaimana perasaan anak-anak, ketika mendengar perkataan murid Yesus ??)
Yesus sangat sedih mendengar perkataan muridNya
Yesus mau melihat anak-anak, karena mereka juga teman-temanNya
Kata Yesus : " Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, janganlah menghalangi mereka. Mereka adalah teman kecilku, dan mereka adalah bagian
dari empunya kerajaan Tuhan. Aku mau kalian mengasihi Aku, sebagaimana teman-teman kecilKu mengasihi Aku ".
Lalu Yesus memeluk mereka sambil tersenyum dan memberkati setiap bayi kecil serta anak-anak.
Ia berjanji untuk menjadi teman bagi setiap anak dan mengasihi serta selalu perduli terhadap mereka.+
Tujuan :
Anak anak yakin bahwa Yesuslah sahabat sejati mereka

b. Minggu, Mei 2021

Tema : Tuhan menjawab doa kita ( 1 samuel 8 - 9 )

Samuel, hakim dan pemimpin Israel sudah tua. Dia menjadikan anak – anaknya sebagai hakim atas Israel, untuk menggantikan tempatnya
di dalam melayani Tuhan. Tetapi anak – anak Samuel jahat. Mereka mencintai uang dan menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan uang
dengan tidak jujur. Orang – orang Israel menderita karena kejahatan anak – anak Samuel. Pengadilan mereka tidak jujur. Orang – orang harus
membayar kepada anak – anak Samuel tiap kali mereka membutuhkan pertolongan. Sesuatu harus terjadi.

Suatu hari, tua – tua Israel berkumpul bersama dan meminta Samuel untuk menolong. “ Berikan kepada kami seorang raja untuk
memerintah, tua – tua itu meminta.” Mereka tidak ingin anak – anak Samuel yang jahat memerintah mereka. Mereka menginginkan seorang raja
seperti bangsa – bangsa lain di sekitar mereka. Samuel marah. Israel sudah mempunyai raja. Allah yang Maha Tinggi, yang Kekal, penguasa
Israel. Bertahun – tahun yang lalu Dia membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, membelah Laut Merah untuk membebaskan mereka.
Kemudian Dia memberikan kepada Israel tanah yang indah.
Saat Samuel berdoa, Tuhan menjawab, “ Bukan engkau yang mereka tolak tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi
raja atas atas mereka.” Mereka meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain. Dengarlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja
bagi mereka. Tuhan mengatakan kepada Samuel untuk memperingatkan orang – orang bahwa raja dunia mereka akan mengambil uang sebagai
pembayaran pajak, menolong dirinya sendiri, untuk membajak ladangnya, memerintahkan anak laki – laki mereka dalam pasukannya dan
memerintahkan anak – anak perempuan mereka untuk bekerja baginya. Tetapi orang – orang itu tetap menginginkan seorang raja. Tuhan
memimpin Samuel kepada seorang muda yang sangat tampan, dan sangat tinggi sampai sebahu lebih tinggi dari pada orang – orang lainnya.
Namanya Saul. Saat Samuel melihat Saul Tuhan berkata, “ orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umatKu.” Dengan taat Samuel
mengurapi Saul sebagai Raja atas Israel. Saat dia memperkenalkan Saul kepada orang – orang Israel, mereka bersorak “ hidup raja!

“Sebagai anak – anak Tuhan ketika kita berdoa dengan sungguh – sungguh, Tuhan akan menjawab doa – doa kita. Asal kita taat pada
perintah dan ketetapan – Nya. Amin

c. Minggu, Mei 2021


Tema : Mengandalkan Tuhan
Daud diurapi menjadi raja: 1 Samuel 16: 1 – 13, Roma 5 : 8

Bertahun – tahun yang lalu, pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, seorang anak laki – laki bernama Daud menolong ketujuh
orang kakaknya untuk menjaga kawanan domba ayah mereka. Walaupun dia yang termuda, Daud seorang yang kuat, seorang anak laki –
lakiyang berani yang mengasihi dan percaya kepada Tuhan. Dia tinggal di sebuah kota yang bernama Betlehem. Satu kali seekor singa
menyerang kawanan domba itu mencoba menangkap seekor anak domba untuk makan malam. Daud tahu Allah menolongnya. Daud melawan si
penyerang (singa) dan menarik dombaitu, dia menangkap singa itu dan membunuhnya. Samuel, nabi Tuhan masih merasa sedih karena Saul
gagal menaati Tuhan. “berapa lama lagi kamu akan berdukacita untuk Saul?”Tuhan memarahi Saul. “Aku mengirim kamu ke rumah Isai, Aku
telah mempersiapkan sendiri seorang raja dari antara anak-anaknya”. Isai adalah ayah Daud. Walaupun Samuel tahu bahwa Raja Saul mungkin
akan membunuh dia karena pergi untuk menemukan seorang raja yang lain, nabi itu menaati Tuhan.

Saat Samuel tiba, Isai menyuruh tujuh orang anaknya untuk lewat di depan samuel. Dan sanuel berkata kepada Isai, “tuhan tidak
memilih mereka semua”. Hanya tinggal Daud si bungsu, dia ada di ladang bersama domba – dombanya.Mereka membawa Daud Masuk, dan
Tuhan berkata”bangunlah, urapilah dia: inilah dia.” Daud artinya yang dikasihi. Tuhan memilih Daud menjadi raja atas Israel tanpa melihat
parasnya tetapi melihat hati. Demikian pula kita sebagai anak-anak sekolah minggu, Tuhan sangat mengasihi kita, Tuhan memilih kita menjadi
anak – anak – Nya. Tuhan tidak melihat paras kitatetapi Tuhan melihat hati kita yang tulus dan mau berserah kepadanya.Tuhan sangat
mengasihi anak-anak seperti Tuhan mengasihi Daud. Oleh karena itu sebagai anak kita juga wajib mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan
selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Amin.

d. Minggu, Mei 2021


Tema : Ketidaktaatan Mendatangkan Kegagalan (1 Samuel 15 )

Ketika Saul telah menjadi raja atas Israel, banyak orang yang menghinanya. Orang – orang Amon yang membenci Israel, mengepung
kota Israel dan mengancam akan mencungkil mata kanan setiap orang Israel. Itu adalah suatu rencana yang sangat jahat. Berita itu sampai kepada
raja Saul, lalu ia mempersiapkan pasukannya. Saat kedua pasukan itu bertemu, Saul mengalahkan orang – orang Amon dan menyelamatkan kota
– kota itu.Raja Saul memberikan pujian kepada Tuhan dengan berkata “ Hari ini Tuhan sudah mewujudkan keselamatan atas Israel”. Tuhan
memberikan kepada Saul kemenangan besar pada hari itu, tetapi Saul tidak selalu menghormati Tuhan. Suatu hari sebelum berperang melawan
orang Filistin, Saul memberikan persembahan kepada Tuhan padahal dia tahu itu adalah pekerjaan Samuel. Dia tahu bahwa dia harus menunggu
sampai Samuel datang untuk malakukannya, tetapi Saul tidak menaati Tuhan.

Saat Samuel tiba dia berkata kepada Samuel ,” perbuatanmu itu bodoh “ engkau tidak mengikuti perintah Tuhan Allahmu. Sekarang
kerajaanmu tidak akan tetap. Mungkin Saul berpikir itu hanyalah satu dosa kecil, tetapi tidak taat kepada Tuhan itu dosa yang serius. Di waktu
yang lain , Tuhan memerintahkan untuk menghancurkan orang – orang Amalek yang jahat tetapi Saul dan orang – orangnya membiarkan raja
Agag dari Amalek tetap hidup. Mereka juga menyimpan barang – barang yang berharga , domba dan lembu . Saul mengatakan bahwa dia
menyimpan semua itu untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Samuel berkata kepada Saul “Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada
korban sembelihan. Engkau telah menolak firman Tuhan , maka ia menolak engkau sebagai raja.” Saul sangat menyesal atas dosanya tetapi sudah
terlambat. Akhir dari hidupnya tidak bahagia karena dia tidak menaati Tuhan.

Dalam kehidupan sebagai anak Tuhan, ketika kita berada pada posisi yang enak kita sering melupakan Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai
anak – anak Tuhan kita harus mendengar dan mentaati perintah Tuhan, sehingga kita tidak menyesal pada akhirnya. Amin

Komisi Anak dan Remaja


e. Minggu, 06 Juni 2021

Tema: Yesus sandaran hidupku (Ayub 3:1-25)


Adik-adik….seperti ayat yang baru kita baca ini, kadang-kadang kita terus khawatir dan kadang kita harus bertahan dalam penderitaan
tanpa dapat melihat sinar di ujung terowongan yang gelap.bila ini terjadi, penting untuk terus meyakini Allah mempunyai rencana yang melebihi
akal kita. Bagian kita adalah menyerahkan kekhawatiran kita kepadaNya, belajar hidup hari demi hari dan berterima kasih kepada para penolong
yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup kita. Soal bertahan hidup di alam, banyak pelajaran yang dibentang luas di depan kita. Salah satu
contohnya yaitu cara bertahan hidup dari binatang Jerapah. Mengapa harus Jerapah?...karena binatang yang satu ini sangat unik dibandingkan
dengan hewan lain yang berkeliaran di alam bebas. Postur tubuhnya yang begitu tinggi, dengan kaki-kaki yang panjang, leher yang tinggi tentu
cukup merepotkannya bertahan di alam bebas. Tapi tahukah kalian, dari semenjak dilahirkan sampai menjelang dewasa banyak diajarkan
bagaimana cara bertahan hidup dari serangan hewan buas lainnya. Bahkan dari saat anak jerapah baru lahir sudah mendapatkan pelajaran cara
bertahan hidup. Menarik bukan?

Dari mulai pertama lahir ke dunia, semua anak jerapah pasti merasakan bagaimana sakitnya jatuh dari ketinggian 3 meter dan
mendarat langsung ke tanah pakai punggungnya. Inilah pelajaran sakit pertama yang diajarkan sang induk jerapah, bahwa jatuh memang sakit
tetapi bertahan dari sakit itu yang akan membuatnya lebih lama bertahan hidup. Cara mendidik jerapah memang secara nyata , bisa dibilang
sangat kasar bahkan jauh dari kata sayang induk kepada anaknya. Karena begitu anaknya lahir sang induk jerapah akan langsung menempatkan
tubuhnya di atas badan sang anak, kemudisn menendangnya berkali-kali sampai anak jerapah mulai bangun dan mau belajar berdiri meski kaki-
kakinya masih sangat lemah. Setelah mampu berdiri, sang induk akan mulai mampu berdiri, sang induk akan mulai mengajari berjalan, bergerak
bahkan berlari karena memang itulah satu-satunya cara bertahan dari serangan hewan buas lainnya di alam. Bagaiman dengan kita?

Ayub adalah seorang yang taat kepada Tuhan. Meski begitu Ayub tetap mengalami pencobaan dalam hidupnya. Tentu itu bukan hal
yang mudah baginya. Rasa marah, sedih, kecewa, diungkapkannya dengan kalimat kiasan, bahwa rotinya telah berubah menjadi keluh kesah dan
keluhannya tercurah seperti air. Nah…adik-adik… seperti jerapah yang dididik bertahan dalam kerasnya alam, demikian juga hendaknya kita
sebagai anak-anak Tuhan. Kesulitan, tantangan, halangan, rintangan dan kegagalan hidup tidak ada bedanya dengan tendangan dan sepakkan kaki
induk jerapah saat mendidik anaknya. Belajar bertahan hidup dengan terus bersandar kepada pertolongan Tuhan dan jangan mengeluh. Bertekun
dalam doa dan belajar FirmanNya, maka kita akan dididikNya cara bertahan hidup melewati segala kekhawatiran kita. Amin.

f. Minggu, 13 Juni 2021

Tema : Warna Biru ( bilangan 15: 37-41)

Adik-adik yang terkasih….coba sebutkan macam-macam warna…kita tahu ada beragam warna seperti warna merah, warna kuning ,
warna hijau, warna biru, warna hitam, warna merah, warna putih dan masih banyak lagi. Nah….hari ini kita belajar dari sebuah warna yaitu
warna biru. Allah menyuruh anak-anak Israel untuk membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka yang di dalamnya “dibubuh benang ungu
kebiru-biruan” (bilangan 15:38).jumbai-jumbai itu akan mengingatkan mereka untuk “melakukan segala perintahKu dan menjadi kudus bagi
AllahMu”( ayat 40). Benang biru seperti warna langit di atas berbicara tentang kuasa dan anugerah keselamatan Allah yang tak terukur.

Hari ini kita perlu diingatkan, di dalam kesibukan hidup yang hiruk pikuk dan meresahkan, kita dapat dengan mudah melupakan Allah
dan kasihNya bagi kita. Kitapun bisa lupa bahwa Dia hidup di dalam dan sekitar kita serta mengasihi kita dengan kasih sayang yang kekal. Warna
biru dapat mengingatkan kita akan kasih sayang Allah yang tak terukur. Warna biru dapat mengingatkan kita akan dunia yang tak terlihat di atas
dan di sekeliling kita, dunia yang tak terlihat namun nyata. Amin.

g. Minggu, 20 Juni 2021


Tema :orang Samaria yang murah hati ( lukas 10: 25-37)

Syalom adik-adik…apa kabar hari ini? Tentunya semua baik kan? Oke…Adik-adik yang terkasih….hari ini kita akan mendengarkan
cerita tentang orang samaria yang murah hati. Ada seorang Yahudi yang sedang berjalan dari Yerusalem ke Yerikho. Tiba-tiba datanglah para
penjahat yang merampoknya. Para penjahat itu memukulnya hingga hampir mati lalu meninggalkannya. Setelah itu ada seorang imam melewati
jalan itu dan ia melihat orang yahudi itu tergeletak. Tetapi seorang imam itu tidak menolongnya dan melewatinya. Setelah itu ada seorang lewi
melewati jalan itu dan dia melihat orang yahudi itu tergeletak. Tetapi orang lewi itu tidak menolongnya dan melewatinya.

Setelah itu datanglah seorang Samaria yang sedang melewati jalan itu. Orang samaria itu merasa kasihan melihat orang yahudi itu. Orang
samaria itu menghampirinya dan merawat luka-lukanya. Kemudia ia menaikkan orang itu ke atas keledainya. Orang samaria membawanya ke
penginapan untuk dirawat. Besoknya orang samaria itu membayar biaya penginapan dan biaya perawatannya.

Nah adik-adik…menurut kamu siapakah orang yang murah hati? Apakah seorang Imam atau seorang Lewi? Ataukah seorang Samaria?
Jawaban: orang Samaria.

Adik-adik…kita sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh pilih kasih…seperti orang lewi dan orang yahudi. Tetapi kita harus bersikap
seperti orang Samaria yang murah hati. Nah…sekarang kita punya ayat hafalan yaitu: hendaklah kamu murah hati sama seperti bapamu adalah
murah hati. Lukas 6:36. Amin.

h. Minggu, 27 Juni 2021


Tema : Abraham dipanggil Allah (kejadian 12:1-6)

Syalom adik-adik….siapa yang kalau dipanggil mama atau papanya biasanya menjawab dengan: ia.. nanti ma,…kebanyakan dari kita
begitu ya…jika orang tua kita memanggikm atau minta tolong untuk mengerjakan sesuatu maka kita bisa menjawab ia tapi menunda untuk
mengerjakannya dan kebanyakan akhirnya lupa untuk mengerjakan. Ini namanya ketaatan yang ditunda-tunda dan ketaatan yang ditunda adalah
sama dengan tidak taat.

Nah…adik-adik Panggilan Allah kepada Abraham adalah panggilan yang cukup sulit. Abraham harus pergi meninggalkan negerinya,
saudara-saudaranya dan pergi dari rumah bapanya. Tapi Allah yang memanggil Abraham adalah Allah yang menepati rencanaNya. Dari semua
keturunan Sem, Allah memilih dan memanggil Abraham yang masih bernama Abram waktu itu. Abram masih tinggal di Ur-Kasdim-
Mesopotamia di sebelah timur. Ketika Allah berfirman dan memanggil Abram, ia bisa mengenali siapa Allah yang berbicara kepadanya itu.
Bagaiman bisa seperti itu? Karena Allah sudah terlebih dahulu bekerja dalam hatinya. Umat pilihan Allah akan mendengar suaraNya. Dan Allah
adalah Allah yang menyatakan diri, maka ketika Ia berfirman kepada umatNya maka umatNya pasti akan mendengar. Ketika Allah berfirman
Abram bisa merespon dengan percaya kepada apa yang difirmankanNya. Inilah anugerah teramat besar, yaitu iman yang sejati. Iman yang sejati
adalah percaya kepada Allah yang sejati. Ketika Allah memanggil Abraham, ia mempercayai dan menganggap itu hal yang penting untuk segera
dilaksanakan dengan sepenuhnya.

Begitu pula kita sebagai anak-anak Tuhan…setiap perkataan/firman/perintah Allah itu penting adanya maka tidak bisa kita tunda-
tunda untuk melakukan hobi/kesukaan kita lebih dahulu. Karena Allah lebih utama dari segala sesuatu. Amin

PKS KAR

a. Rabu, 09 Juni 2021


Tema: Janji Keturunan (Kejadian 12:2)

Syalom adik-adik….ketika Abraham menaati panggilan Allah untuk keluar dari Ur-Kasdim, ia pergi dan sempat menetap di Haran .
saat itu ia berumur 75 tahun dan belum memiliki keturunan. Saat itu Allah selain menjanjikan tanah, Allah juga memberikan janji keturunan,
yaitu bahwa Abraham akan memiliki banyak keturunan, bahkan menjadi bangsa yang besar. Janji Allah sepertinya sangat indah, namun belum
menjadi kenyataan. Abraham terus berharap dan menunggu sangat lama. Ternyata Allah memberikan kepadanya Ishak, anak perjanjian itu.

Nah adik-adik…..Selain Ishak, Abraham ternyata memiliki anak-anak lain. Wah…ini dia janji Allah yang menjadi nyata. Apakah itu
maksudnya? Bukan seperti itu. Janji Allah bahkan lebih besar lagi. Abraham akhirnya menjadi nenek moyang sebuah bangsa yang besar yaitu
Israel dan dari Israel lahirlah Sang Mesias, yaitu Tuhan Yesus. Dan melalui iman di dalam Kristus itulah akan tergabung banyak orang dari segala
bangsa menjadi anak-anak Allah. Bahkan lebih besar dari sebuah bangsa yang besar. Amin

b. Rabu, 16 Juni 2021


Tema: Janji menjadi berkat bagi banyak orang (kejadian 12: 2c-3)

Syalom adik-adik….hari ini kita belajar lagi dari kisah Abraham yaitu tentang Janji Allah kepada Abraham untuk menjadi berkat bagi
banyak orang. Adik-adik….alangkah indahnya jika kita hidup menjadi berkatbagi banyak orang. Hidup paling indah bukan kita hidup ketika kita
senang sendiri, untuk sendiri, kenyang sendiri, punya banyak mainan sendiri, dan semua untuk diri sendiri. Hidup yang demikian adalah hidup
yang paling kasihan. Tetapi hidup bisa menjadi berkat bagi orang lain dan membuat banyak orang memuliakan Allah dari melihat hidup kita,
itulah hidup yang paling indah. Dan kepada Abraham Allah berjanji bahwa hidupnya akan menjadi berkat bagi banyak orang.

Adik-adik….Hidup yang mengenal Allah yang sejati dan menaati-Nya, akan menjadi berkat bagi banyak orang. Hidup yang memiliki
teladan iman, akan menguatkan banyak orang. Dan Abrahan bukan hanya sekedar punya banayk tapi ada anak keturunan yang diijinkan Allah
untuk kelak melahirkan Mesias, yaitu Tuhan Yesus yang betul-betul akan menjadi berkat bagi seluruh dunia, seluruh bangsa dan bahkan seluruh
jaman. Amin

c. Rabu, 23 Juni 2021


Tema: respon Abraham: Beribadah kepada Tuhan (kejadian 12: 6-8)
Syalom adik-adik….masih tentang Abraham….hari ini kita belajar tentang bagaiman respon Abraham terhadap panggilan Allah. Dalam
perjalanan Abraham melintasi Mesopotamia kemudian ke kota Haran dan akhirnya sampai ke daerah Tanah perjanjian, disitu Abraham langsung
mendirikan mezbah (tempat Ibadah). Ketika Allah berfirman di situ Abraham berespon dengan berbakti dan beribadah kepada Allah. Setiap
langkah selalu menunggu firman dan membawa semuanya di hadapan Allah.

Nah…adik-adik…bagaimana dengan kita sekarang? Seringkali kita mengabaikan ibadah, bahkan ibadah kepada Allah bisa digeser untuk
kesenangan atau kepentingan kita. Tapi Abraham tidak seperti itu. Dan banyak dari kita mau ini itu, tanpa mendoakan dan bertanya kepada Allah
apakah ia berkenan atau tidak. Kita putuskan sendiri. Tapi Abraham tidak seperti itu, ia berusaha menjalankan apa yang Allah firmankan. Yang
menjadi pertanyaan bagi kita saat ini adalah seberapa seriuskah kita menjalankan kehidupan ibadah kita, seukuran itulah kita menganggap serius
relasi dengan Allah. Jadi adik-adik…kita tidak boleh mengabaikan ibadah kepada Allah karena ibadah bukan main-main.. amin.

d. Rabu, 30 Juni 2021


Tema: Allah menegaskan janjiNya (kejadian 12:7)

Syalom adik-adik…hari ini kita belajar bagaimana Allah menegaskan janjiNya kepada Abraham. Setelah melalui perjalanan yang panjang dan
pemberhentian di kota Haran yang memakan waktu bertahun-tahun, Abraham sampai ke Tanah perjanjian itu.ketika sampai Abraham bukan
melihat tanah yang sudah siap huni dan semua ada. Tapi Abraham melihat Allah yang menuntunnya sampai ke tanah yang dijanjikan itu. Selama
Allah masih menyertainya, itu sudah sangat menenangkan dan menguatkan hati. Maka sesampainya di sana Allah mengulang kembali janjiNya,
Allah menegaskan kembali janjiNya bahwa itu akan terlaksana. Walaupun saat itu semua yang dijanjikan sepertinya belum ada dengan sempurna,
tapi janji Allah tidak mungkin batal. Dan Abraham mengucap syukur karena Allah menguatkannya.

Adik-adik….iman kita bukan iman pada keyakinan diri tapi iman kepada firman Allah. Allah tahu bahwa kita memerlukan
penegasanNya berkali-kali karena kita mudah goyah. Dan Allah terus menyatakan dengan jelas di dalam firmanNya bahwa di luar firman Allah,
engkau tidak akan menemukan kepastian yang sesungguhnya. Amin.
PKS KAR
a. Rabu, 01-12-2021
Tema : Yakub si Penipu (Kejadian 25-33)

Pernahkah Tuhan mengirimkan seorang bayi dalam keluargamu? Betapa menariknya bukan? Ishak dan Ribka pasti sangat bahagia
karena Tuhan memberikan kepada mereka bayi kembar. Bayi-bayi itu bertolak-tolakan di dalam kandungan Ribka. Saat dia berdoa, Tuhan
berkata bahwa kedua anaknya akan memimpin dan yang muda akan menjadi lebih kuat dari yang lain. Biasanya yang sulung akan menjadi
terkuat.

Akhirnya bayi-bayi itu lahir. Si kembar itu tidak sama persis. Esau anak yang sulung, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu, dan
tumbuh sebagai seorang yang pandai berburu. Yakub mempunyai kulit yang lembut dan suka berada di sekitar rumah. Bapa Ishak sayang kepada
Esau. Ibu Ribka mengasihi Yakub.

Suatu hari Esau merasa lapar. “berikan kepadaku makanan”Katanya kepada Yakub. “Juallah dahulu hak kesulunganmu, ” pinta
Yakub. Esau tidak peduli dengan janji Tuhan untuk anak sulung. Dia membuat persetujuan dengan Yakub. Sekarang Yakub akan menjadi
pemimpin keluarga pada saat ayahnya mati.

Suatu malam Tuhan berbicara kepada Ishak. “ Akulah Tuhan ayahmu Abraham, Aku beserta dengan engkau, Aku akan memberkati
keturunanmu.” Walaupun Ishak memuji Tuhan, anaknya Esau menikahi dua isteri dari orang Het, orang yang tidak peduli kepada Tuhan. Ishak
menjadi tua. Dia berkata kepada Esau: “ Bawakan kepadaku makanan yang enak dari daging buruanmu, kemudian aku akan memberkati
engkau.” Ini adalah berkat yang istimewa dari ayah kepada anak sulungnya. Esau segera pergi berburu. Tetapi Ribka mendengarnya. Dia ingin
Yakub diberkati. Ribka punya satu rencana. Sementara dia memasakkan makanan yang disukai oleh Ishak, Yakub membalutkan kulit kambing
domba pada kedua tangan dan lehernya. Waktu itu Ishak sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Yakub membawa makanan kepada Ishak. “kalau
suara, suara Yakub tetapi kalau tangan, tangan Esau” kata Ishak. Sesudah dia makan makanan itu, Ishak memberkati anaknya yang berlutut di
depannya. Baru saja Yakub pergi, esau datang menemui Ishak. Katanya: “ Bapa makanlah daging ini.” Ishak tahu bahwa dia sudah ditipu. Tetapi
kata Esau: “aku tidak bisa mengubah berkat yang sudah kuberikan.” Dia menangis. Hati Esau dipenuhi dengan dendam. Ia berencana untuk
membunuh Yakub. Ribka mendengar Esau akan membalas dendam. “pergilah engkau ke rumah pamanmu sampai kakakmu lupa apa yang telah
engkau perbuat kepadanya” kata Ribka kepada Yakub. Ishak setuju Yakub mencari Isteri dari keluarga ibunya. Jadi pergilah Yakub dari
rumahnya.

Pada malam itu, Yakub berhenti untuk tidur, dia mengambil sebuah batu sebagai bantal. Mungkin dia merasa kesepian, mungkin dia
merasa takut, tetapi dia tidak sendirian. Tuhan berbicara kepadanya dalam satu mimpi yang luar biasa. “ Akulah Tuhan, Allah Abraham, dan
Allah Ishak. Aku menyertai engkau. Tanah tempat engkau berbaring ini akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Oleh karena
keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Sesudah Tuhan berfirman Yakub bangun. Dia sangat takut.

Sesampainya di rumah pamannya, Yakub diterima baik oleh pamannya yang bernama Laban. Yakub mencintai sepupunya Rahel dan
bekerja untuk Laban selama tujuh tahun supaya bisa menikahi Rahel. Tetapi di malam pernikahan, Laban menipu Yakub. Ini Lea, bukan Rahel.
Yakub protes.” Engkau menipuku.” Jawab Laban: “ gadis yang lebih tua harus menikah lebih dahulu”. “Sekarang engkau bisa menikahi Rahel
juga tetapi engkau harus bekerja tujuh tahun lagi kepadaku”. Yakub setuju. Mungkin dia ingat penipuan yang dia lakukannya terhadap Ishak dan
Esau. Yakub mempunyai tujuh anak laki-laki. Setelah bertahun-tahun berlalu dia membawa keluarganya kembali ke kanaan. Di sanalah orang
tuanya tinggal. Tetapi Esau juga tinggal di sana dan dia pernah berniat untuk membunuh Yakub. Apakah itu akan aman baginya. Suatu hari
Tuhan berkata kepada Yakub untuk kembali ke tanah kelahirannya. Yakub mengumpulkan semua keluarganya dan kambing dombanya untuk
pulang ke rumah ayahnya. Perjalanan itu berakhir dengan sukacita. Esau datang untuk menemui Yakub bersama empat ratus orang. Tetapi dia
tidak melukai Yakub. Dia berlari menemui Yakub dan memeluknya. Yakub dan Esau berteman kembali dan Yakub kembali dengan aman di
rumahnya.

Nah..adik-adik begitu pula kita sebagai anak-anak Tuhan, kita, ketika kita melakukan kesalahan kepada orang-orang terdekat kita ,dan
kita benar-benar menyesali perbuatan kita dan memohon ampun kepada Tuhan maka Tuhan akan mengampuni kita. Ketakutan Tuhan ubahkan
menjadi sukacita sehingga kita dapat kembali hidup aman dan damai. Amin

b. Rabu, 08-12-2021
Tema: Yunus Dan Ikan Besar (Yunus 1:1-17)

Pada jaman dahulu kala, di Israel ada seorang lelaki bernama Yunus. Suatu hari, Tuhan berfirman kepadanya untuk pergi ke Niniwe, suatu
kota yang terbesar dan paling ramai di dunia pada saat itu. Yunus harus memperingatkan orang-orang di sana bahwa Tuhan mengetahui betapa
berdosanya mereka. Tetapi Yunus tidak mematuhi perintah Tuhan! Bukannya pergi ke Niniwe dia malah melarikan diri menumpang sebuah
kapal kearah yang menjauhi Niniwe menuju ke suatu tempat yang disebut Tarsus.
Tuhan mengirimkan angin taufan dan badai ke lautan. Para awak kapal di atas kapal yang dinaiki Yunus menjadi ketakutan, kalau-
kalau kapal akan hancur dan tenggelam. Badai dan angin semakin bertambah besar dan kencang. Karena ketakutan para awak kapal mulai
berdoa kepada dewa-dewa mereka dan membuang semua barang-barang dari atas kapal untuk meringankan kapal tetapi tidak berhasil meredakan
badai. Yunus memberitahu mereka bahwa memang dia lari dari perintah Tuhan, mereka menanyakan, “kalau begitu, apa yang harus mereka
lakukan terhadapnya untuk meredakan badai tersebut? Jawab Yunus,”Angkatlah saya dan buang ke laut! Karena saya yakin badai ini terjadi
karena kesalahan saya. Mereka menyedari bahwa hanya Tuhan yang sanggup melakukan itu. Dalam ketakutan dan takjub, mereka memuji-muji
Tuhan.

Setelah tiga hari Yunus akhirnya berjanji untuk mematuhi perintah Tuhan. Kemudian Tuhan memerintahkan ikan besar, utnuk
memuntahkan Yunus di tepi pantai. Kemudian Tuhan mendatangkan angin kencang dan panas yang menghantar Yunus sehingga Yunus berpikir
bahwa dia akan segera mati. Semua hal ini membuat Yunus semakin bertambah marah. Kemudian Tuhan berkata kepada Yunus, apakah engkau
punya hak untuk marah? Engkau peduli dengan pohon anggur yang tidak kau tanam dan tidak kau tumbuhkan. Itu akan ada dalam semalam.
Mengapa Aku tidak boleh menunjukan kemurahan-Ku kepada Niniwe. Dan pada akhirnya Yunus menyadari bahwa Tuhan tetap mengampuninya
sehingga taat kepada Tuhan dan kembali ke Niniwe untuk memberitakan injil Tuhan sehingga semua penduduk yang ada di kota Niniwe mereka
percaya kepada Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Adik-adik, kita sebagai anak sekolah minggu seringkali kita lari dari panggilan Tuhan, kita lebih memilih untuk mengikuti keinginan kita
sendiri dari pada apa yang Tuhan inginkan yang pada akhirnya kita sendiri yang dihukum. Marilah saat ini kita sebagai anak-anak sekolah
minggu kita menyadari akan panggilan kita. Walaupun kita masih kecil kita harus mengabarkan injil kepada sesama kita yaitu salah satu
contohnya kita menjadi contoh dan teladan bagi orang-orang di sekeliling kita. AMIN

c. Rabu, 15-12-2021

Tema: Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah (Kisah Para Rasul 8:1-40)

Tuhan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar melalui umat-Nya pada gereja mula-mula. Seorang laki-laki, bernama Filipus, Dia
sangat sibuk menceritakan kepada banyak orang di kota mengenai Yesus. Tetapi Tuhan mengirim dia ke padang Gurun, mangapa? karena Tuhan
tahu ada seorang yang sedang dalam perjalanan di padang gurun, seorang pembesar dibawah pemerintahan Ratu Kandake dari Etiopia. Dia dalam
perjalanan pulang dan sedang membaca sebuah buku yang istimewa. Filipus menaati Tuhan, Tuhan menaati dia langsung kepada pembesar yang
sedang membaca firman Tuhan tanpa mengerti artinya dia mengundang filipus untuk bergabung dengannya. “apakah artinya ini?” pembesar itu
bertanya kepada Filipus. Selama kereta itu tergoncang-goncang di sepanjang perjalanan di padang gurun.
Filipus mulai berbicara dari ayat-ayat Firman Tuhan itu, dia berkhotbah tentang Yesus kepadanya. Kemudian Filipus berkata,”jika
tuan percaya dengan segenap hati boleh.” Saat pembesar itu menjawab,”Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Tetapi beberapa
orang membenci orang-orang Kristen. Stefanus, salah satu teman Filipus, dibunuh oleh orang-orang yang marah yang tidak menginginkan dia
menceritakan tentang Yesus. Seorang anak laki-laki bernama Saulus dari Tarsus membantu Stefanus.
Saulus, berkobar-kobar hatinya untuk mengancam dan membunuh orang-orang Kristen, dia pergi kepada Imam Besar dan meminta surat
kuasa darinya untuk menahan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Yesus. Saulus dari Tarsus yang malang! Dia tidak tahu bahwa saat dia
melukai umat Tuhan, sesungguhnya dia menyakiti Tuhan Yesus sendiri.
Tuhan menahan Saulus! Sementara Saulus dalam perjalanan ke kota Damsyik, Tuhan memperlihatkan suatu sinar yang luar biasa dari
surga. Saulus jatuh ke tanah. Kemudian terdengarlah satu suara. Siapakah engkau Tuhan?”Saulus bertanya.”Akulah Yesus yang kau aniaya.”
Dengan gemetar dan keheranan, Saulus menjawab, Tuhan apa Engkau ingin untuk aku lakukan?” Tuhan berkata “bangunlah dan pergilah ke
dalam kota, disana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat.”dengan segera Saulus pergi dan disana ia berkhotbah tentang Kristus
di rumah-rumah ibadah, dengan mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Dan pada akhirnya Saulus si penganiaya orang Kristen hidup sebagai
pengikut yang beriman kepada Tuannya yang baru, Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua AMIN.

d. Rabu, 22-12-2021

Tema: Sahabat di masa krisis ( 1 samuel 20:30-42)

Yonatan adalah sahabat Daud. Ayah Yonatan, raja Saul begitu iri dengan popularitas Daud dan berkat Allah yang tercurah atas Daud
sehingga dia berusaha membunuh Daud.sehingga Daud melarikan diri dan menminta bantuan kepada sahabatnya. ketika Daud bersembunyi di
padang, Yonatan makan malam bersama ayahnya dan segera menyadari bahwa Saul sungguh-sungguh berniat membunuh Daud. Karena
persahabatan mereka yang sangat erat, Yonatan bersusah hati karna Daud. Yonatan memperingatkan Daud tentang rencana ayahnya dan
menyuruhnya pergi, dan Daud menyadari betapa Yonatan adalah seorang sahabat yang baik baginya.

Alkitab menyatakan bahwa keduanya menangis,’kesedihan Daud lebih besar daripada kesedihan Yonatan’’.jiwa mereka telah berpadu
apakah kita memiliki sahabat-sahabat kristen yang dapat kita andalkan di masa krisis ?dan marilah kita sebagai anak-anak sekolah minggu
bersahabat dengan orang yang tulus dan yang hidup takut akan Tuhan. Dan kita melihat teladan/contoh persahabatan Daud dan Yonatan yang
begitu erat. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah sahabat yang sejati Tuhan selalu menyertai dan memberkati kita semua. AMIN.

PKS KAR
a. Rabu, 07-07-2021
Tema: Iman Adalah Dasar (Ibrani 11:1-3)

Menurutmu apakah iman itu? Ada yang bilang iman itu adalah pokoknya percaya saja. Ada sebagian orang lagi yang bilang iman
tidak boleh sembarangan asal percaya saja, tidak boleh percaya buta tanpa pertimbangan. Lalu apakah iman itu? Mari kita kembali ke Alkitab.
Surat ibrani mengatakan bahwa iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.iman
menjadi dasar dorongan kita melakukan sesuatu.

Di sini surat Ibrani menjelaskan justru iman menjadi dorongan awal untuk melakukan segala sesuatu. Dan nanti kita akan melihat
contoh-contoh selanjutnya. Biasanya kan orang kalau tidak bisa berusaha lagi, maka mereka akan bilang: “ya sekarang beriman saja deh”.
Ternyata bukan itu yang betul. Surat ibrani justru mengajarkan bahwa karena kita beriman dulu, maka kita melakukan sesuatu. Ayat 3
menyatakan bahwa karena kita beriman, maka kita mengerti/menyelidiki bahwa alam semesta dijadikan oleh Firman Allah. Iman yang tidak
kelihatan mendorong kita melakukan penyelidikan / perbuatan yang kelihatan. Amin.

b. Rabu, 14-07-2021
Tema: Karena Iman, Abraham Taat (Ibrani 11:8)

Adik-adik…apa yang mendorong seseorang untuk bisa menaati Allah? Selama ini engkau taat karena apa? Karena takut hukuman ?
atau karena mau mendapat keuntungan? Atau karena beriman kepada Allah dan Firman-Nya? Nah ini salah satu hal penting yang diajarkan Surat
Ibrani, karena iman – maka Abraham taat. Nanti dalam ayat-ayat selanjutnya penulis surat Ibrani selalu menulis dalam bentuk seperti ini: karena
iman maka seseorang melakukan sesuatu. Sehingga kita betul-betul mengerti bahwa imanlah yang mendorong kita bisa melakukan sesuatu untuk
mentaati Allah.

Karena iman, maka Abraham taat ketika ia dipanggil keluar dari negerinya. Iman yang sejati kepada Allah yang mendorong Abraham
untuk mentaati Allah, bukan karena tergiur oleh iming-iming yang besar tapi justru ia tahu karena iman ia didorong untuk mentaati Allah
meskipun jalannya sulit. Manakah lebih mudah untuk Abraham : dia tetap tinggal di Ur Kasdim dengan semua kekayaannya atau pergi dari
rumahnya ke negeri yang ia tidak tahu kemana dan belum tahu seperti apa. Jaman dulu tidak ada internet sehingga Abraham tidak bisa lihat
gambar nanti seperti apa tanah perjanjian itu. Hanya iman kepada Allah yang mendorongnya taat. Amin.

c. Rabu, 21-07-2021
Tema: Karena Iman Abraham Melalui Pencobaan (Kejadian 22:7-9)
Anak-anak, sebagian orang mengajarkan bahwa jika kamu tertimpa pencobaan atau kemiskinan atau sakit, maka itu tandanya kamu
kurang beriman atau imanmu sedang lemah. Maka percaya saja kepada Tuhan maka ia akan memulihkan keadaanmu. Itu semua ajaran yang tidak
benar. Alkitab mencatat bahwa karena iman, Abraham malahan harus melalui pencobaan yang sulit ketika Allah berfirman dan meminta
Abraham mempersembahkan Ishak anaknya. Abraham tidak tunda lagi dan ia langsung bersiap dan berangkat.

Karena iman, Abraham tidak kecewa kepada Allah yang sudah berjanji memberikan anak dan anak itu ditunggu lama sekali dan waktu
sudah diberi, masakan Allah mengambilnya kembali? Apakah Allah hendak mempermainkan Abraham? Tentu tidak dan karena iman, pertanyaan
seperti itu tidak muncul dalam benak Abraham. Karena iman ia justru beroleh kekuatan melalui pencobaan itu. Karena ia juga percaya bahkan
Allah sanggup membangkitkan Ishak jika ia harus mati karena dikorbankan.

Ternyata orang beriman seperti Abraham tidak diluputkan dari ujian yang amat berat. Justru imannya menolongnya melalui
pencobaan yang berat sekalipun. Iman bukan membuat kita bebas dari pencobaan tapi iman membuat kita bisa melalui pencobaan di dalam
Kristus. Amin.

d. Rabu,28-07-2021
Tema: Iman Sejati Melahirkan Perbuatan (Yakobus 2: 14-17)

Adik-adik…selama ini kita sudah banyak belajar tentang iman. Iman adalah pemberian Allah. Allah memilih Abraham dan berjanji
padanya untuk memberikan keturunan yang akan menjadi berkat bagi banyak bangsa dan keturunan itu adalah puncaknya adalahKristus. Di
dalam kristus tidak ada lagi pemisahan antara keturunan Abraham secara fisik yaitu bangsa Israel maupun yang bukan yaitu bangsa kafir. Dan
kita justru beroleh kesempatan berbagian dalam iman yang sejati karena di dalam Kristus.

Lalu iman itu bukan hanya sekedar iman di dalam hati, iman itu akan melahirkan perbuatan. Jika seseorang mengaku sudah beriman
kepada Kristus tapi perbuatannya tidak ada pertumbuhan yang semakin cocok dengan pengakuan imannya, maka surat yakobus mengingatkan
kita sekali lagibahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Beriman kepada Kristus dan menyatakan perbuatan pada sesama adalah satu paket yang
tidak dapat dipisahkan.

Adik-adik jangan pernah kita memisahkan antara iman dan perbuatan. Atau antara iman dan tanggung jawab kita. Maka biarlah makin
kita beriman makin kita rajin lakukan apa yang kita bisa untuk Tuhan. Amin

PKS KAR
a. Rabu, 01 September 2021
Tema: Yesus Adalah Terang (yoh 8:12)

Selamat sore adik-adik semua, bagaimana rasanya kalau kita berada dalam kegelapan. Sangat tidak enak bukan? Bisa saling bertabrakan
dan tidak bisa melihat apapun. Ketka dituntun bagaimana? Kita jadi bisa berjalan dan tahu arah. juga ketika kita bangun pagi kita membuka mata
kita melihat terang. Tuhan menganugerahkan terang matahari agar kita bisa melihat dengan baik sebab jika dalam gelap tidak ada cahaya maka
kita tidak bisa melihat. Ketika lampu yang kita gunakan tiba-tiba padam dan gelap,pasti kita tidak bisa melihat apa-apa. Jika lampu kita nyalakan
maka akan menjadi terang dan kita bisa melihat kembali.

Yesus juga pernah mengatakan bahwa Ia adalah terang bagi dunia. Artinya Tuhan Yesus menuntun agar orang-orang bisa berbuat benar dan
tidak hidup dengan cara yang salah . Yesus adalah terang dunia. Yesus mengajarkan orang-orang bahkan kita untuk berbuat kasih karena dengan
kasih kehidupan kita akan menjadi lebih baik.

Adik-adik, jika rajin ke gereja, sering mendengar firman Tuhan dan di rumah sering membaca Alkitab bersama bapa dan mama kalian akan
menerima terang itu dari Tuhan Yesus. Jadi adik-adik marilah kita terus rajin datang ke gereja, ibadah sekolah minggu dan ibadah lainnya dan
melakukan ajaran Yesus maka artinya Tuhan Yesus sudah menerangi hidup kita. Seperti yang disampaikan dalam Yoh 8:12 “maka Yesus berkata
pula kepada orang banyak, kataNya: akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup.” Amin.

b. Rabu, 08 September 2021


Tema: Sikap Mendengar (Lukas 10:38-42)

Setiap kita pasti pernah mendengarkan,baik mendengarkan Firman Tuhan , mendengarkan pesan saat berbicara dengan orang lain,
mendengarkan music, mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar kita, mendengarkan cerita dongeng, mendengarkan suara-suara yang ada di
sekitar kita, cerita sejarah dan cerita lainnya. Sebenarnya apa sih arti mendengar? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, mendengar berarti dapat
menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Berarti ada kegiatan yang kita lakukan dalam upaya menangkap suara atau pesan yang disampaikan
kepada kita. Namun dalam hal mendengar, kita juga sering mengalami kesulitan atau hambatan. Kendala itu misalnya saja ad suara-suara lain
yang kita dengar di luar suara utama yang seharusnya kita dengar. Misalnya ketika kita mendengarkan cerita dari orang tua atau teman-teman kita
tiba-tiba ada hujan deras yang membuat pendengaran kita terganggu.

Kesempatan mendengarkan juga dilakukan oleh Maria saat Tuhan Yesus bersama dengan para murid berada dalam rumahnya. Maria dan
Marta begitu bersemangat menyambut kedatangan Tuhan tersebut. Walaupun mereka adalah saudara, namun mereka memiliki sikap yang
berbeda dalam menyambut kedatangan Tuhan dalam rumah mereka. Maria mengambil sikap untuk tetap berada dekat Tuhan dan mendengarkan
pengajaranNya. Sedangkan Marta memilih untuk menyambut Tuhan Yesus dengan mempersiapkan hidangan, ia tampak sibuk sekali dan terlihat
ingin menegor sikap diam Maria yang dianggap tidak membantunya. Tuhan Yesus tahu apa sebenarnya yang menjadi isi hati Marta yang ingin
menegor Maria dan menyalahkan sikapnya di hadapan Tuhan Yesus dan para murid. Namun Tuhan memberikan penjelasan kepada Marta bahwa
setiap orang berhak untuk merespon dan memilih caranya dalam menyambut seseorang dan memutuskan dalam bertindak.

Menjadi pendengar yang baik ternyata tidak mudah , ada banyak halangan yang bisa saja datang menghalangi, bisa dari factor diri sendiri,
orang di sekitar kita dan lain sebagainya. Namun ketika kita focus pada apa yang kita kerjakan maka kita akan mampu menyelesaikannya dengan
baik. Kita belajar dari Maria dan Marta yang sangat ramah dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus dalam rumah mereka. Kita juga harus
demikian, kita menyambut Tuhan yang menyapa setiap hidup kita. Amin.

c. Rabu, 15 September 2021


Tema: Allah mengubah hati saudara-saudara Yusuf (Kej 43:33-34)

Kisah tentang Yusuf dan saudara-saudaranya tentu saj tidak asing lagi bagi kita semua. Dalam perjalanan kisah ini, Allah mengubah hati
saudara-saudara Yusuf. Mereka yang tadinya begitu iri dengan yusuf dan hanya mementingkan diri sendiri ternyat mengalami perubahan. Mereka
yang tadinya iri, menjadi tidak ada iri hati. Mereka yang tadinya tega menjual Yusuf dan tidak berbelas kasihan, kini mereka bergantian berani
berkorban demi adik mereka Benyamin.

Perubahan ini datang dari mana? Dari perubahan yang Allah kerjakan melalui masa sulit yang mereka alami. Mereka jadi ingat dan sadar
akan kesalahan mereka dan tidak mengulangi cara hidup yang sama. Mereka tahu bahwa mereka sudah pernah bersepakat melakukan kesalahan
kepada Yusuf dan tidak akan mengulanginya lagi. Kadang Allah mengijinkan kesulitan yang kita alami untuk mengubah kekerasan hati kita dan
merobohkan kesombongan hati kita. Adik-adik, mari kita doakan teman/saudara/orang tua yang masih keras dan menolak Allah. Berdoalah agar
Allah mengubah dan melembutkan hati mereka.Amin
d. Rabu, 22 September 2021
Tema: Allah mengubah hati Musa (keluaran: 4: 1-17)

Ketika Musa sudah berusia 80 Tahun, Allah memanggilnya kembali untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka
keluar dari perbudakan Mesir. Dulu waktu Musa muda, ia rasa diri cukup hebat, cukup layak dan mampu membebaskan Israel dengan
kekuatannya sendiri. Tapi tentu saja Allah tidak berkenan akan hal itu. Maka karena suatu peristiwa, Musa melarikan diri ke Midian. Dan diam
menggembalakan kambing domba di sana selama 40 tahun. Semua ilmu dan kecakapannya seolah-olah sudah luntur dan Musa menjadi tidak
percaya diri lagi. Tetapi justru di saat itulah Allah memanggil Musa.

Musa yang sudah tua tidak bisa andalkan kemampuannya lagi, bahkan ia amat sadar akan kekurangannya. Maka Allah mengingatkan
bahwa Dialah pencipta Musa. Allah tidak akan membiarkan Musa sendirian melakukan tugas dari Allah. Allah akan memampukan Musa. Jika
Allah sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada, maka apakah susahnya bagi Allah untuk menyertai Musa?

Adik-adik, Allah yang menciptakan kita, akan memampukan kita untuk melakukan tugas yang Ia percayakan. Maukah engkau dengan
hati yang taat menjalankan tugas yang dipercayakan Allah? Engkau diciptakan untuk Allah, maka hendaknya seluruh hati, tubuh dan hidupmu
seharusnya untuk memuliakan Allah. Amin

PKS KAR
b. Rabu, 01 September 2021
Tema: Yesus Adalah Terang (yoh 8:12)

Selamat sore adik-adik semua, bagaimana rasanya kalau kita berada dalam kegelapan. Sangat tidak enak bukan? Bisa saling bertabrakan
dan tidak bisa melihat apapun. Ketka dituntun bagaimana? Kita jadi bisa berjalan dan tahu arah. juga ketika kita bangun pagi kita membuka mata
kita melihat terang. Tuhan menganugerahkan terang matahari agar kita bisa melihat dengan baik sebab jika dalam gelap tidak ada cahaya maka
kita tidak bisa melihat. Ketika lampu yang kita gunakan tiba-tiba padam dan gelap,pasti kita tidak bisa melihat apa-apa. Jika lampu kita nyalakan
maka akan menjadi terang dan kita bisa melihat kembali.

Yesus juga pernah mengatakan bahwa Ia adalah terang bagi dunia. Artinya Tuhan Yesus menuntun agar orang-orang bisa berbuat benar dan
tidak hidup dengan cara yang salah . Yesus adalah terang dunia. Yesus mengajarkan orang-orang bahkan kita untuk berbuat kasih karena dengan
kasih kehidupan kita akan menjadi lebih baik.

Adik-adik, jika rajin ke gereja, sering mendengar firman Tuhan dan di rumah sering membaca Alkitab bersama bapa dan mama kalian akan
menerima terang itu dari Tuhan Yesus. Jadi adik-adik marilah kita terus rajin datang ke gereja, ibadah sekolah minggu dan ibadah lainnya dan
melakukan ajaran Yesus maka artinya Tuhan Yesus sudah menerangi hidup kita. Seperti yang disampaikan dalam Yoh 8:12 “maka Yesus berkata
pula kepada orang banyak, kataNya: akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup.” Amin.

c. Rabu, 08 September 2021


Tema: Sikap Mendengar (Lukas 10:38-42)

Setiap kita pasti pernah mendengarkan,baik mendengarkan Firman Tuhan , mendengarkan pesan saat berbicara dengan orang lain,
mendengarkan music, mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar kita, mendengarkan cerita dongeng, mendengarkan suara-suara yang ada di
sekitar kita, cerita sejarah dan cerita lainnya. Sebenarnya apa sih arti mendengar? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, mendengar berarti dapat
menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Berarti ada kegiatan yang kita lakukan dalam upaya menangkap suara atau pesan yang disampaikan
kepada kita. Namun dalam hal mendengar, kita juga sering mengalami kesulitan atau hambatan. Kendala itu misalnya saja ad suara-suara lain
yang kita dengar di luar suara utama yang seharusnya kita dengar. Misalnya ketika kita mendengarkan cerita dari orang tua atau teman-teman kita
tiba-tiba ada hujan deras yang membuat pendengaran kita terganggu.

Kesempatan mendengarkan juga dilakukan oleh Maria saat Tuhan Yesus bersama dengan para murid berada dalam rumahnya. Maria dan
Marta begitu bersemangat menyambut kedatangan Tuhan tersebut. Walaupun mereka adalah saudara, namun mereka memiliki sikap yang
berbeda dalam menyambut kedatangan Tuhan dalam rumah mereka. Maria mengambil sikap untuk tetap berada dekat Tuhan dan mendengarkan
pengajaranNya. Sedangkan Marta memilih untuk menyambut Tuhan Yesus dengan mempersiapkan hidangan, ia tampak sibuk sekali dan terlihat
ingin menegor sikap diam Maria yang dianggap tidak membantunya. Tuhan Yesus tahu apa sebenarnya yang menjadi isi hati Marta yang ingin
menegor Maria dan menyalahkan sikapnya di hadapan Tuhan Yesus dan para murid. Namun Tuhan memberikan penjelasan kepada Marta bahwa
setiap orang berhak untuk merespon dan memilih caranya dalam menyambut seseorang dan memutuskan dalam bertindak.

Menjadi pendengar yang baik ternyata tidak mudah , ada banyak halangan yang bisa saja datang menghalangi, bisa dari factor diri sendiri,
orang di sekitar kita dan lain sebagainya. Namun ketika kita focus pada apa yang kita kerjakan maka kita akan mampu menyelesaikannya dengan
baik. Kita belajar dari Maria dan Marta yang sangat ramah dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus dalam rumah mereka. Kita juga harus
demikian, kita menyambut Tuhan yang menyapa setiap hidup kita. Amin.

e. Rabu, 15 September 2021


Tema: Allah mengubah hati saudara-saudara Yusuf (Kej 43:33-34)

Kisah tentang Yusuf dan saudara-saudaranya tentu saj tidak asing lagi bagi kita semua. Dalam perjalanan kisah ini, Allah mengubah hati
saudara-saudara Yusuf. Mereka yang tadinya begitu iri dengan yusuf dan hanya mementingkan diri sendiri ternyat mengalami perubahan. Mereka
yang tadinya iri, menjadi tidak ada iri hati. Mereka yang tadinya tega menjual Yusuf dan tidak berbelas kasihan, kini mereka bergantian berani
berkorban demi adik mereka Benyamin.

Perubahan ini datang dari mana? Dari perubahan yang Allah kerjakan melalui masa sulit yang mereka alami. Mereka jadi ingat dan sadar
akan kesalahan mereka dan tidak mengulangi cara hidup yang sama. Mereka tahu bahwa mereka sudah pernah bersepakat melakukan kesalahan
kepada Yusuf dan tidak akan mengulanginya lagi. Kadang Allah mengijinkan kesulitan yang kita alami untuk mengubah kekerasan hati kita dan
merobohkan kesombongan hati kita. Adik-adik, mari kita doakan teman/saudara/orang tua yang masih keras dan menolak Allah. Berdoalah agar
Allah mengubah dan melembutkan hati mereka.Amin

f. Rabu, 22 September 2021


Tema: Allah mengubah hati Musa (keluaran: 4: 1-17)

Ketika Musa sudah berusia 80 Tahun, Allah memanggilnya kembali untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka
keluar dari perbudakan Mesir. Dulu waktu Musa muda, ia rasa diri cukup hebat, cukup layak dan mampu membebaskan Israel dengan
kekuatannya sendiri. Tapi tentu saja Allah tidak berkenan akan hal itu. Maka karena suatu peristiwa, Musa melarikan diri ke Midian. Dan diam
menggembalakan kambing domba di sana selama 40 tahun. Semua ilmu dan kecakapannya seolah-olah sudah luntur dan Musa menjadi tidak
percaya diri lagi. Tetapi justru di saat itulah Allah memanggil Musa.

Musa yang sudah tua tidak bisa andalkan kemampuannya lagi, bahkan ia amat sadar akan kekurangannya. Maka Allah mengingatkan
bahwa Dialah pencipta Musa. Allah tidak akan membiarkan Musa sendirian melakukan tugas dari Allah. Allah akan memampukan Musa. Jika
Allah sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada, maka apakah susahnya bagi Allah untuk menyertai Musa?
Adik-adik, Allah yang menciptakan kita, akan memampukan kita untuk melakukan tugas yang Ia percayakan. Maukah engkau dengan
hati yang taat menjalankan tugas yang dipercayakan Allah? Engkau diciptakan untuk Allah, maka hendaknya seluruh hati, tubuh dan hidupmu
seharusnya untuk memuliakan Allah. Amin

PKS KAR
A. Rabu, 6 Januari 2021

Tema : Berapa Harga Sebuah Alkitab ? ( Yohanes 6 : 60 – 69 )


Nats renungan kita saat ini yaitu ayat 68 : “ Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? Engkau memiliki perkataan hidup
yang kekal.
Seorang misionaris yang bekerja pada penginjilan bawah tanah menceritakan kisah seorang beriman di Rusia sebelum
jatuhnya komunisme disana. Ketika ia tahu seorang temannya telah memperoleh Alkitab, iapun memohon untuk meminjam Alkitab itu.
Akan tetapi, si pemilik Alkitab membaca buku berharga itu setiap sore sampai pukul 10 malam. Oleh karena itu setiap malam , selama
delapan bulan, dari pukul 10 malam sampai pukul 2 pagi, orang beriman yang setia ini dengan rajin menyalin Alkitab temannya.
Akhirnya ketika beberapa teman kristiani mengunjunginya dengan membawa Alkitab, ia menukarkan karya kasih tulisan tangannya itu
dengan beberapa buah Alkitab.
Banyangkan bila kita tidak dapat memperoleh Alkitab. Berapa banyak uang yang rela kita bayarkan untuk
mendapatkannya ? Mari kita renungkan pertanyaan ini dengan lebih mendalam .
Ketika ajaran Yesus mulai mengganggu orang – orang yang mengikuti – Nya , banyak orang memilih untuk meninggalkan
– Nya ( Yohanes 6 : 60 – 66 ). Maka Diapun bertanya pada murid – murid – Nya, “ Apakah kamu tidak mau pergi juga ? “ ( ayat 67 ).
Petrus menjawab, “ Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal “ ( ayat 68 ). Petrus tahu
bahwa Yesus adalah Firman yang hidup, yaitu Allah yang menjelma sebagai manusia. Itu sebabnya, ia bersedia meninggalkan segalanya
dalam hidup ini untuk mengikuti Dia yang menjadi jalan, kebenaran dan hidup.
Apakah kita memiliki komitmen seperti Petrus ? apakah kita memiliki pengabdian seperti orang beriman di Rusia itu ?
Berapakah yang rela kita bayarkan untuk Alkitab ? Untuk Tuhan kita ?
Salah satu ukuran cinta kita kepada Allah berupa cinta kita kepada Firman yang tertulis dan kepada Firman yang hidup.
AMIN

B. Rabu, 13 Januari 2021

Tema: Marah atau bersyukur (Yunus 3:10-4:11)


Nats: Ketika Allah melihat perbuatan mereka, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah
Allah.(Yunus 3:10)
Apa reaksi yang kita lontarkan ketika Allah menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang menurut kita layak untuk dihukum?
Apabila kita tidak setuju, hal itu menunjukkan bahwa kitapun telah lupa betapa besar pengampunan Tuhan bagi kita.
Setelah Yunus mengikuti panggilan Allah yang kedua kalinya untuk menyerukan penghakiman-Nya terhadap Niniwe (Yunus 3:1-4),
penduduk kota itu berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, sehingga Tuhan tidak jadi menghukum mereka (ayat 10). Belas kasih Allah
membuat Yunus marah . ia kemudian berkata kepada Allah bahwa itulah yang ia takutkan akan terjadi, dan karena itulah ia semapat melarikan
diri ke Tarsis. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang....yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-
Nya.(4:2).
Akan tetapi Allah berfirman kepada Yunus, bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota besar itu, yang berpenduduk lebih
dari seratus dua puluh ribu orang?(4:11).
Kasih karunia Allah yang mengagumkan jauh lebih besar daripada dosa kita. sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Efesus 2:8). Karena kasih karunia-Nya kepada kita harus ramah seorang terhadap yang
lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaiman Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita.(4:32).
Daripada kita marah ketika Allah berbelas kasih kepada orang lain alangkah lebih baiknya apabila kita mengucap syukur. Kita boleh
berhenti berbelas kasih kepada sesama jika Kristus berhenti berbelas kasih kepada kita. Amin

C. Rabu, 20 Januari 2021


Tema: Langsung Tersambung (Mazmur 46)
Nats: Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya
dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. (Mazmur 85:9)
Pada zaman sekarang ini, kita jarang dapat berbicara dengan orang sungguhan di telepon. Kini seolah-olah kapanpun kita
“menghubungi dan berbicara kepada seseorang”, kita akan disambut suara mesin penjawab telepon.
Seorang penulis bernama Miles mengatakan: Saya lega karena ini tidak berlaku bagi Bapa surgawi. Dia selalu ada . Tak
ada suara mesin penjawab telepon, tak ada perintah “tekan dua untuk mendapat anugerah yang lebih besar”, dan tak ada “panggilan
tunggu” yang menyela percakapan kita. syukurlah perkataan “berserulah kepada-Ku”, maka Aku akan menjawab engkau” (Yeremia33:3)
tak digantikan dengan, “saat ini semua saluran sedang sibuk. Panggilanmu penting bagi-Ku. Silakan menunggu.”
Namun, saya tetap penasaran saluran macam apa yang disediakan bagi kita?
Komunikasi dengan Allah merupakan komunikasi dua arah. Dia berbicara kepada kita melalui firman-nya ketika kita
sungguh datang ke hadirat-Nya dalam doa dan melalui suara Roh kudus yang berdism di dalam diri kita. dia membayar mahal agar
semua saluran tetap terbuka, sehingga kita dapat mengalami sukacita saat berdiam diri cukup lama hingga kita merasakan bahwa Dia
adalah Allah. (Mazmur 46:11. Sukacita karena mendengar suara-Nya merupakan panggilan telepon yang tak ingin kita lewatkan.
Yang menjadi pertanyaan bagi kita saat ini ialah apakah Allah berhasil menghubungi kita? Jawabannya ada dalam hati kita. Amin

D. Rabu, 27 Januari 2021

Tema: Kerja Keras ( 2 Tesalonika3:7-13)


Nats: apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah denga segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia.kolose 2:23
Salah satu ironi hidup terjadi pada Hari Buruh di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu ketika sebagian besar pekerja diliburkan.tetapi itu
untuk alasan yang baik. Tak ada cara yang lebih baik untuk menghargai orang-orang yang bekerja keras selain memberi mereka hari libur.
Tampaknya Hari Buruh adalah waktu yang tepat untuk melihat lebih dekat apa yang diperlukan untuk memberi yang terbaik untuk
atasan kita.
1. Apapun tugas kita, kita bekerja bagi kemuliaan Allah.(kolose 2:23). Dalam hal ini tak ada pekerjaan yang lebih baik dari yang
lain. Masing-masing pekerjaan itu hasilnya harus menghormati Allah.
2. Cara kerja kita dapat menarik simpati bagi mereka yang belum mengikut kristus (1 Tesalonika 4:11-12). Seorang atasan tidak
perlu memberitahu seorang pekerja kristiani untuk memanfaatkan waktu dengan baik atau untuk bekerja keras.
3. Pekerjaan adalah sebuah cara untuk memenuhi tujuan ganda kita: mengasihi Allah dan sesama. Menunjukkan kasih kepada
rekan kerja adalah cara yang baikuntuk menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah (Matius 22:37-40).
4. Kita harus bekerja bagi mereka yang bergantung kepada kita . Orang yang tidak menjaga kelangsungan hidup keluarganya
layak dicela (1 Timotius 5:8)
Memiliki pekerjaan dapat berarti kerja keras. Bahkan bagi mereka yang benar-benar menikmati pekerjaannya tak ada salahnya
menikmati hari buruh. Tetapi sebelum hari di mana pekerjaan kita di dunia usai, tugas kita adalah menjadikan pekerjaan kita sebuah kesaksian
bagi kemuliaan Allah. Amin
PKS KAR

a. Rabu, 03 Februari 2021


Tema : Kejujuran
Kisah Para Rasul 5 : 1 – 11

Ananias dan Safira adalah sepasang suami istri yang menjual sebidang tanah. Mereka bersepakat menahan sebagian hasil
penjualan tanah itu dan sebagaiannya dibawa untuk diletakkan di depan kaki rasul – rasul . Rasul Petrus berkata kepada Ananias:
mengapa hatimu dikuasai iblis sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
Mendustai sama artinya dengan menipu. Sebelum tanah itu dijual bukankah menjadi milikmu dan hasilnya menjadi kepunyaanmu?
Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan saja menipu manusia tetapi menipu Allah. Ketika
Ananias mendengar perkataan itu ia rebah (jatuh) dan putuslah nyawanya (meninggal). Semua orang yang mendengar hal itu sangat
takut.
Lalu beberapa orang muda datang mengapani mayat Ananias, membawanya keluar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga
jam kemudian masuklah Safira, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Petrus bertanya kepadanya: dengan harga sekiankah kamu
menjual tanah itu? Ananias menjawa: Betul sekian. Lalu petrus mengatakan, mengapa kamu bersepakat untuk mendustai Roh Kudus?
Lihatlah orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung (membawa) engkau keluar.
Maka rebahlah Ananias di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu sangat
takut. Dari cerita di atas kita dapat belajar bahwa perbuatan mereka sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mereka bukan saja
menipu manusia tapi juga menipu Allah. Akibat dari perbuatan mereka itu mereka dihukum mati.
Oleh sebab itu sebagai anak Tuhan kita harus memiliki kejujuran dalam hal apa saja, karena kejujuran adalah hal yang
utama di dalam kehidupan manusia.misalnya ketika kita diberikan uang persembahan oleh orang tua jangan kita menggunakan
sebagiannya untuk membeli permen tetapi harus diberikan seluruhnya untuk Tuhan karena Tuhanlah yang selalu memberikan kita
berkatnya. Amin

b. Rabu, 10 Februari 2021


Tema : Akibat Tidak Bersedia Mengampuni
( Matius 18 : 21 – 35 )
Syalom…Adik-adik…saat ini kita akan mendengarkan cerita dengan tema: Akibat Tidak Bersedia Mengampuni. Ada
seorang hamba yang berutang sebesar sepuluh ribu talenta kepada raja. Oleh karena itu ia tidak mampu melunasinya maka raja
memerintahkan supaya hamba itu beserta harta istri dan anaknya dijual saja.Akan tetapi, hamba itu memohon ampun kepada raja.
Ketika mendengar permohonan hamba itu maka hati rajapun menjadi ibah, bahkan kemudian utang hamba itu dibebaskan dan di
anggap telah lunas. Ketika dalam perjalanan pulang dengan kawannya yang mempunyai hutang sebesar seratus diner kepadanya,
hamba itu marah kepada temannya serta meminta supaya hutangnya segera dilunasi. Kawannya memohon untuk bersabar tetapi ia
menolak dan memasukan temannya itu kedalam penjara sampai hutangnya dapat dilunasi. Lalu teman – temannya yang lain
menyampaikan hal tersebut kepada raja sehingga hamba itu di panggil, lalu berkata, “ Ternyata engkau hamba yang jahat, engkau
berutang lebih banyak kepadaku tetapi kuhapuskan sedangkan temanmu engkau masukan kedalam penjara, karena ia belum dapat
melunasi hutangnya kepadamu ! ‘’ Pada saat itu juga raja memerintahkan supaya hamba yang jahat tersebut di penjarakan. Sampai
hutangnya lunas.
Demikan Tuhan mengumpamakan seorang yang tidak bersedia mengampuni kesalahan orang lain maka dosanya juga tidak
akan diampuni . Pada waktu Yesus menceritakan tentang perumpamaan ini, Petrus bertanya, ‘’ Tuhan , berapa kali seseorang harus
mengampuni orang lain yang bersalah kepadanya? Apakah sebanyak tujuh kali ? lalu jawab Yesus, ‘’ kamu harus mengampuni orang
lain bukan sebanyak tujuh kali tetapi tujuh puluh kali tujuh kali . ‘’ artinya, kita tidak boleh terbatas dalam mengampuni orang lain
supaya bapa di sorga juga selalu mengampuni dosa dan kesalahan kita.
Dalam firman – nya melalui kitab matius 6 ; 14 dan 15 menyatakan bahwa’’ karena jikalau kamu mengampuni kesalahan
orang, Bapamu yang surga akan mengampuni kamu juga tetapi jaikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengamuni keslahanmu.’’
Melalui firman tersebut, kita mengetahui bahwa hukum Tuhan adalah berdasarkan kasih.oleh karena itu, mengampuni
orang lain merupakan salah satu cara menunjukan perasaan kasih kita terhadap sesama. Pengampunan kita terhadap kesalahan orang
lain juga merupakan ucapan syukur dan terima kasih kapada Yesus yang setiap waktu bersedia mengampuni setiap dosa – dosa kita.
Amin

c. Rabu, 17 Februari 2021


Tema: Pencobaan di padang gurun
Lukas 4:1-13
Syalom adik-adik…sebelum kita mulai mendengarkan cerita kakak mau tanya… adakah diantara adik-adik yang bisa
bertahan untuk tidak makan dan minum selama satu hari? Tetntu lapar ya…Nah…Pada suatu hari Yesus yang penuh dengan Roh
Kudus kembali dari sungai Yordan. Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang Gurun. Yesus tinggal di padang Gurun selama 40 hari.
Disana Ia tidak makan dan tidak minum (puasa). 40 hari tidak makan dan tidak minum lapar tidak adik-adik? Ya pasti lapar. Tidak
makan satu hari saja lapar apalagi sampai 40 hari…sangat lapar. Yesus waktu itu Ia lapar dan datanglah iblis mencobai Tuhan Yesus
karena iblis tahu selama Tuhan yesus di padang gurun pasti Ia lapar. Lalu iblis mencobai Tuhan Yesus untuk yang pertama kalinya:
jika Engkau Anak Allah suruhlah batu ini menjadi roti. Yesuspun menjawab manusia hidup bukan dari roti saja.
Yang kedua iblis membawa Yesus ke tempat yang tinggi dan memperlihatkan semua kerajaan dunia kepada-Nya. Iblis
berkata kepada Tuhan Yesus : jika Engkau sujud menyembah aku seluruh kerajaan dunia ini akan kuberikan kepadaMu. Tetapi Yesus
menjawab: ada tertulis engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia saja engkau berbakti. Kali yang ketiga iblis
membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan bait Allah dan berkata: jika Engkau Anak Allah jatuhkannlah
dirimu ke bawah dan malaikat-malaikat Allahakan melindungi dan menatang Engkaudi atas tangannya hingga kakimu tidak terantuk
pada batu. Yesuspun menjawab : ada Firman jangan engakau mencobai Tuhan Allahmu.
Nah… adik-adik, setelah iblis mencobai Tuhan Yesus tiga kali dan iblis tidak dapat menang karena kuasa Yesus lebih
besar. Yesus tidak dapat dicobai, oleh karena itu iblis mundur dan menunggu waktu yang baik. Kalau Tuhan Yesus saja yang anak
Allah dicobai oleh iblis apalagi kita sebagai manusia berdosa kitapun sering dicobai iblis. Oleh karena itu kita harus tekun membaca
Firman Tuhan sehingga hati kita, hidup kita diisi dengan kebenaran Tuhan. Tidak saja kita membacanya tetapi juga kita harus
melakukannya dalam hari-hari hidup kita, sehingga kita semakin kuat dalam menghadapi cobaan-cobaan hidup kita. Amin

d. Rabu, 24 Februari 2021


Tema: Tuhan melihat semua yang kita lakukan
1 Samuel 2: 11-26
Syalom adik – adik ! hari ini kita mau belajar tentang kisah anak – anak imam Eli . Apakah adik – adik pernah mendegar
cerita tentang anak – anak imam Eli ?siapa yang tahu siapa saja nama anak – anak imam Eli ? ya namanya Hofni dan Pinehas. Adik –
adik tahu apakah Hofni dan Pinehas adalah imam? ya mereka menjadi imam sama seperti ayahnya imam Eli. Seorang imam melayani
Tuhan dan mereka bertugas menjadi pengantara manusia dengan Allah. Pada waktu itu ketika umat memberi korban persembahan
kepada Allah maka seorang imam menjadi pengantaranya. Nah Hofni dan Pinehas sebagai seorang imam seharusnya menjadi teladan
dalam menaati perintah Allah. Tapi ternyata mereka berdua berbuat jahat di hadapan Allah. Apa yang mereka lakukan? mereka tidak
taat dan tidak hormat kepada Allah. Hofni dan Pinehas menggunakan kedudukannya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Ketika
ada umat yang memberikan persembahan korban kepada Allah mereka mengambil daging korban sembelihan yang seharusnya
diberikan kepada Allah tetapi mereka mengambil untuk diri mereka sendiri. Mereka memandang rendah persembahan yang dibawa
umat kepada Allah. Mereka juga memaksa dengan kekerasan hanya untuk mengambil dan menyenangkan diri mereka sendiri. Oleh
sebab itu perbuatan Hofni dan Pinehas sangat berdosa di hadapan Allah.
Adik – adik … kalian tahu pada waktu itu Hofni dan Pinehas berpikir bahwa tidak ada yang melihat mereka sehingga
mereka tetap melakukan kejahatan di hadapan Allah. Kalau begitu apa yang dilakukan Imam Eli sebagai ayah mereka ? Nah
sebenarnya Imam Eli sudah menasihati mereka karena imam Eli tahu bahwa perbuatan mereka sangat salah dan berdosa di hadapan
Allah, tetapi kedua anak itu tidak mendengar teguran dan nasehat ayahnya, mereka tidak taat kepada imam Eli. Tuhan melihat semua
perbuatan mereka. Karena mereka tidak mau taat dan melakukan kejahatan, Tuhanpun menghukum mereka.
Adik-adik, ketika kita melakukan sesuatu yang jahat, jangan kita berpikir tidak ada yang melihat kita. Walaupun orang tua
kita, teman kita, saudara kita tidak melihat perbuatan kita tetapi Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Amin

PKS KAR
c. Rabu, 01 September 2021
Tema: Yesus Adalah Terang (yoh 8:12)

Selamat sore adik-adik semua, bagaimana rasanya kalau kita berada dalam kegelapan. Sangat tidak enak bukan? Bisa saling bertabrakan
dan tidak bisa melihat apapun. Ketka dituntun bagaimana? Kita jadi bisa berjalan dan tahu arah. juga ketika kita bangun pagi kita membuka mata
kita melihat terang. Tuhan menganugerahkan terang matahari agar kita bisa melihat dengan baik sebab jika dalam gelap tidak ada cahaya maka
kita tidak bisa melihat. Ketika lampu yang kita gunakan tiba-tiba padam dan gelap,pasti kita tidak bisa melihat apa-apa. Jika lampu kita nyalakan
maka akan menjadi terang dan kita bisa melihat kembali.

Yesus juga pernah mengatakan bahwa Ia adalah terang bagi dunia. Artinya Tuhan Yesus menuntun agar orang-orang bisa berbuat benar dan
tidak hidup dengan cara yang salah . Yesus adalah terang dunia. Yesus mengajarkan orang-orang bahkan kita untuk berbuat kasih karena dengan
kasih kehidupan kita akan menjadi lebih baik.

Adik-adik, jika rajin ke gereja, sering mendengar firman Tuhan dan di rumah sering membaca Alkitab bersama bapa dan mama kalian akan
menerima terang itu dari Tuhan Yesus. Jadi adik-adik marilah kita terus rajin datang ke gereja, ibadah sekolah minggu dan ibadah lainnya dan
melakukan ajaran Yesus maka artinya Tuhan Yesus sudah menerangi hidup kita. Seperti yang disampaikan dalam Yoh 8:12 “maka Yesus berkata
pula kepada orang banyak, kataNya: akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup.” Amin.

d. Rabu, 08 September 2021


Tema: Sikap Mendengar (Lukas 10:38-42)

Setiap kita pasti pernah mendengarkan,baik mendengarkan Firman Tuhan , mendengarkan pesan saat berbicara dengan orang lain,
mendengarkan music, mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar kita, mendengarkan cerita dongeng, mendengarkan suara-suara yang ada di
sekitar kita, cerita sejarah dan cerita lainnya. Sebenarnya apa sih arti mendengar? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, mendengar berarti dapat
menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Berarti ada kegiatan yang kita lakukan dalam upaya menangkap suara atau pesan yang disampaikan
kepada kita. Namun dalam hal mendengar, kita juga sering mengalami kesulitan atau hambatan. Kendala itu misalnya saja ad suara-suara lain
yang kita dengar di luar suara utama yang seharusnya kita dengar. Misalnya ketika kita mendengarkan cerita dari orang tua atau teman-teman kita
tiba-tiba ada hujan deras yang membuat pendengaran kita terganggu.

Kesempatan mendengarkan juga dilakukan oleh Maria saat Tuhan Yesus bersama dengan para murid berada dalam rumahnya. Maria dan
Marta begitu bersemangat menyambut kedatangan Tuhan tersebut. Walaupun mereka adalah saudara, namun mereka memiliki sikap yang
berbeda dalam menyambut kedatangan Tuhan dalam rumah mereka. Maria mengambil sikap untuk tetap berada dekat Tuhan dan mendengarkan
pengajaranNya. Sedangkan Marta memilih untuk menyambut Tuhan Yesus dengan mempersiapkan hidangan, ia tampak sibuk sekali dan terlihat
ingin menegor sikap diam Maria yang dianggap tidak membantunya. Tuhan Yesus tahu apa sebenarnya yang menjadi isi hati Marta yang ingin
menegor Maria dan menyalahkan sikapnya di hadapan Tuhan Yesus dan para murid. Namun Tuhan memberikan penjelasan kepada Marta bahwa
setiap orang berhak untuk merespon dan memilih caranya dalam menyambut seseorang dan memutuskan dalam bertindak.

Menjadi pendengar yang baik ternyata tidak mudah , ada banyak halangan yang bisa saja datang menghalangi, bisa dari factor diri sendiri,
orang di sekitar kita dan lain sebagainya. Namun ketika kita focus pada apa yang kita kerjakan maka kita akan mampu menyelesaikannya dengan
baik. Kita belajar dari Maria dan Marta yang sangat ramah dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus dalam rumah mereka. Kita juga harus
demikian, kita menyambut Tuhan yang menyapa setiap hidup kita. Amin.

g. Rabu, 15 September 2021


Tema: Allah mengubah hati saudara-saudara Yusuf (Kej 43:33-34)

Kisah tentang Yusuf dan saudara-saudaranya tentu saj tidak asing lagi bagi kita semua. Dalam perjalanan kisah ini, Allah mengubah hati
saudara-saudara Yusuf. Mereka yang tadinya begitu iri dengan yusuf dan hanya mementingkan diri sendiri ternyat mengalami perubahan. Mereka
yang tadinya iri, menjadi tidak ada iri hati. Mereka yang tadinya tega menjual Yusuf dan tidak berbelas kasihan, kini mereka bergantian berani
berkorban demi adik mereka Benyamin.

Perubahan ini datang dari mana? Dari perubahan yang Allah kerjakan melalui masa sulit yang mereka alami. Mereka jadi ingat dan sadar
akan kesalahan mereka dan tidak mengulangi cara hidup yang sama. Mereka tahu bahwa mereka sudah pernah bersepakat melakukan kesalahan
kepada Yusuf dan tidak akan mengulanginya lagi. Kadang Allah mengijinkan kesulitan yang kita alami untuk mengubah kekerasan hati kita dan
merobohkan kesombongan hati kita. Adik-adik, mari kita doakan teman/saudara/orang tua yang masih keras dan menolak Allah. Berdoalah agar
Allah mengubah dan melembutkan hati mereka.Amin

h. Rabu, 22 September 2021


Tema: Allah mengubah hati Musa (keluaran: 4: 1-17)

Ketika Musa sudah berusia 80 Tahun, Allah memanggilnya kembali untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka
keluar dari perbudakan Mesir. Dulu waktu Musa muda, ia rasa diri cukup hebat, cukup layak dan mampu membebaskan Israel dengan
kekuatannya sendiri. Tapi tentu saja Allah tidak berkenan akan hal itu. Maka karena suatu peristiwa, Musa melarikan diri ke Midian. Dan diam
menggembalakan kambing domba di sana selama 40 tahun. Semua ilmu dan kecakapannya seolah-olah sudah luntur dan Musa menjadi tidak
percaya diri lagi. Tetapi justru di saat itulah Allah memanggil Musa.
Musa yang sudah tua tidak bisa andalkan kemampuannya lagi, bahkan ia amat sadar akan kekurangannya. Maka Allah mengingatkan
bahwa Dialah pencipta Musa. Allah tidak akan membiarkan Musa sendirian melakukan tugas dari Allah. Allah akan memampukan Musa. Jika
Allah sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada, maka apakah susahnya bagi Allah untuk menyertai Musa?

Adik-adik, Allah yang menciptakan kita, akan memampukan kita untuk melakukan tugas yang Ia percayakan. Maukah engkau dengan
hati yang taat menjalankan tugas yang dipercayakan Allah? Engkau diciptakan untuk Allah, maka hendaknya seluruh hati, tubuh dan hidupmu
seharusnya untuk memuliakan Allah. Amin

PKS KAR
a. Rabu, 06 Oktober 2021
Tema: Ratu Ester yang cantik dan pemberani (Ester 2:1-18)

Adik-adik sekolah minggu, Ester adalah ratu Persia. Raja Ahasyweros, suami Ester tidak tahu rahasia Ester. Ester itu orang Yahudi
dan mordekhai sepupu Ester, bekerja di istana dan menjaganya. Haman, penasihat Ahasyweros baru menerima penghargaan. Ia sangat bangga,
semau sujud kepada Haman, kecuali Mordekhai. Haman tersinggung, ia bersumpah akan membunuh Mordekhai dan semua orang Yahudi.
Haman memberitahu Ahasyweros bahwa orang-orang Yahudi berbahaya dan harus dibunuh. Ahasyweros setuju dan menetapkan hari untuk
membunuh mereka. Mordekhai ketakutan dan mengirim pesan kepada ratu Ester. “ubahlah rancangan baginda raja, pesan Mordekhai.” Jika aku
menghadap raja tanpa dipanggil aku bisa dihukum mati, Jawab Ester: mungkin justru untuk saat inilah kau dijadikan ratu, kata Mordekhai. Ester
dengan berani setuju untuk mencoba. Ia masuk ke ruang singgasana raja. Raja Ahasyweros kagum melihat kecantikan Ester dan memanggilnya
masuk. “bisakah kita makan malam dengan Haman? Tanya Ester”

Haman sedang membangun tiang gantungan besar di belakang rumahnya. Ia berencana menggantung Mordekhai di situ. Lalu
datanglah undangan raja. Hamanpun peri untuk makan malam di istana raja. Ada orang yang ingin membunuhku dan bangsaku Yahudi, kata
Ester pada Ahasyweros. Siapa yang tega berbuat begitu ? Tanya sang raja. Si jahat Haman, seru Ester. Haman? Pengawal…hukum mati dia.
Hamanpun digantung di tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Berkat Ester orang-orang Yahudi selamat. Mereka merayakannya dengan
pesta yang besar dan memperingatinya sampai sekarang.

Nah…adik-adik kita sudah mendengartkan cerita di atas…bahwa Haman merancangkan kejahatan terhadap Mordehkai dan semua
orang Yahudi. Haman mau membunuh mereka tapi sebaliknya bukan lagi Mordehkai dan semua orang Yahudi yang terbunuh malahan Haman
yang dibunuh oleh karena rancangannya yang jahat itu. Sebagai anak-anak sekolah minggu, kita tidak boleh merancangkan yang jahat terhadap
sesama kita. Amin

b. Minggu. 13 Oktober 2021


Tema: Kesalehan Ayub (Ayub 1:4-5)

Adik-adik sekolah minggu, nats atau ayat Alkitab kita pada hari ini, yaitu menceritakan tentang seseorang yang bernama Ayub. Nah..
siapakah Ayub itu? Kaka akan menceritakannya kepada adik-adik semua…di sebuah tempat yang bernama tanah Us ada seorang laki-laki yang
bernama Ayub. Ayub seorang yang sangat jujur, saleh, takut akan Tuhan dan selalu menjauhi kejahatan. Ayub adalah orang yang terkaya di
daerah itu, ia memiliki 7.000 ekor kambing domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina dan pekerja dalam jumlah yang
sa….ngat banyak. Ayub memiliki 7 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan. Ayub sangat…. menyayangi anak-anaknya. Akan tetapi
karena anak-anak merasa orang tuanya sangat kaya dan berkuasa, maka anak-anak Ayub sering menghabiskan harta ayahnya dengan berfoya-
foya dan berpesta pora. Karena Ayub adalah seorang yang saleh senantiasa menguduskan anak-anaknya setelah selesai berpesta. Ayub tidak mau
anaknya hidup di dalam dosa, sehingga setiap hari Ayub selalu mendoakan anak-anaknya dan mempersembahkan korban sebagai ucapan syukur
atas berkat Tuhan. Begitulah cara Ayub menjaga dirinya dan keluarganya untuk selalu hidup saleh.

Baiklah adik-adik sekolah minggu yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, seperti Ayub semua anak-anak sekolah minggu perlu
belajar untuk hidup saleh meskipun banyak sekali yang dapat membuat kita tergoda pada hal yang tidak baik. Misalnya percakapan yang kotor,
berbohong, mencuri, menyontek, dan masih banyak yang lainnya. Sebagai anak sekolah minggu kita tidak boleh terpengaruh kepada hal yang
tidak baik. Tapi kita harus tetap taat, rajin berdoa, rajin membaca Firman Tuhan dan beribadah. Selain itu kita juga perlu menolong apabila ada
teman kita, saudara kita, adik atau kakak kita agar terhindar juga dari hal yang tidak baik. Dengan cara bagaimana? Dengan cara mendoakan dan
menegor teman atau saudara kita yang melakukan kesalahan dan berbuat dosa.

Adik-adik sekolah minggu yang kakak kasihi, hari ini kita belajar untuk menjaga hidup kita dari perbuatan dosa dan hidup saleh
seperti Ayub. Memang tidak mudah tapi kakak yakin kalau kita memohon kekuatan dari Tuhan pasti semua anak-anak sekolah minggu yang
mendengarkan Firman pada hari ini bisa melakukannya. Nah… adik-adik sekolah minggu, demikianlah Firman Tuhan untuk hari ini semoga
Tuhan memberikan kekuatan dan hikmat kepada kita semua untuk selalu dapat melakukan Firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Jangan lupa
tetap menjadi anak yang saleh. Amin

c. Minggu. 20 Oktober 2021


Tema: Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-30)

Dalam kisah itu diceritakan ada tiga orang yang melewati orang yahudi ketika ia tergelak di pinggir jalan karena habis dirampok oleh
penyamun-penyamun. Orang yang pertama adalah seorang iman, yang kedua adalah seorang lewi dan yang ketiga adalah orang Samaria. Iama
adalah seorang yang sangat memahami tentang ajaran agama. Artinya dia tahu bahwa menolong orang itu adalah perbuatan yang baik. Tapi adik-
adik bukannya menolong, seorang imam tadi membiarkan saja. Ia tidak memiliki rasa iba dan kasihan. Begitu juga dengan yang kedua, yaitu
orang Lewi. Orang Lewi adalah yang terpelajar atau berpendidikan. Tapi walaupun dia pintar, walaupun dia pandai, ia tidak punya rasa iba juga
sama seperti seorang imam yang pertama tadi. Ia meninggalkan orang Yahudi yang membutuhkan pertolongan, dia tidak memiliki rasa ingin
membantu atau menolong sesama.

Tapi adik-adik berbeda dengan orang yang ketiga, yaitu orang Samaria. Pada masa itu orang Yahudi menganggap orang samaria itu
adalah orang yang tidak mengenal kasih, adalah orang yang tidak baik. Tapi ternyata justru orang Samaria itulah yang menolong orang Yahudi
itu. Nah adik-adik, banyak sekali yang dilakukan orang Samaria kepada orang Yahudi. Ketika orang Samaria melihat orang yahudi itu tergeletak
ia langsung menyiraminya dengan minyak dan anggur, membalut luka-lukanya, menaikkan ke atas keledai tunggangannya dan membawanya ke
tempat penginapan kemudian merawatnya bahkan ia mempercayakan perawatannya kepada pemilik penginapan dan membayar biaya yang
diperlukan.

Adik-adik… kita semua sudah merasakan kasih Tuhan, kita semua sudah merasakan kebaikan Tuhan. Tidak hanya mengorbankan
nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita, tapi Tuhan jugalah yang memelihara kehidupan kita bahkan sampai sekarang kita masih sehat dan bisa
bertumbuh dengan baik. Itu semua adalah atas pemeliharaan Tuhan. Nah adik-adik, melalui firman ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada adik-
adik untuk menjadi anak-anak yang murah hati dan suka menolong kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Tidak membeda-bedakan
agama ataupun suku. Anak-anak sekolah minggu harus menunjukkan kemurahhatian dengan tidak menjadi orang yang pelit tetapi mau berbagi
dengan sesama. Harus menjadi orang yang jujur dapat dipercaya, baik itu di rumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitar kita. Jangan lupa
jadilah anak-anak Tuhan yang murah hati, suka menolong dan dapat dipercaya. Amin.

d. Minggu. 27 Oktober 2021


Tema: Tuhan meluputkan orang yang berlindung kepadaNya (Mazmur 91:9-10)
Baiklah adik-adik sekolah minggu yang kakak kasihi..ayo adik-adik…coba perhatikan gambar ini ya..(sambil menunjukkan gambar
virus corona kepada anak-anak), ada yang tahu ini gambar apa? Anak-anak menjawab : gambar virus corona. Ia ini adalah gambar virus corona.
Sudah lebih dari satu tahun Negara kita, Negara Indonesia, bahkan Negara lain di dunia banyak terkena wabah virus corona. Adik-adik sangat
banyak kerugian yang dialami manusia karena wabah virus corona ini, anak-anak tidak bisa belajar ke sekolah, tidak bebas beribadah ke gereja.
Kita bahkan dilarang untuk bertemu orang lain ataupun berkumpul dengan orang lain bahkan untuk pergi ke tempat yang kita sukai misalnya ke
pasar, ke toko, ke daerah lain karena penularan virus corona ini sangat cepat adik-adik. Seseorang yang terkena virus corona akan mengalami
sakit misalnya batuk ataupun sesak napas. Namun jika seseorang itu tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik dia bisa kehilangan nyawanya.
Sangat berbahaya apabila virus corona ini terpapar pada orang tua ataupun anak yang masih kecil.
Nah..bagaimana dengan adik-adik sekolah minggu, apakah pernah adik-adik merasakan ketakutan atas wabah virus corona ini? Adik-
adik….Firman yang telah kita baca tadi memberikan kekuatan kepada kita semua untuk menghadapi virus corona yang berbahaya ini. Kita tidak
boleh takut dan menjauh dari Tuhan. Sebaliknya kita harus menjadikan Tuhan tempat perlindungan kita. Kita berdoa selalu kepada Tuhan
semakin taat kepada perintah Tuhan dan menjaga diri kita dari bahaya virus corona. Tidak cukup dengan berdoa saja, tapi melanggar aturan
pemerintah. Jangan kita beranggapan bahwa saat ini virus corona sudah hilang tapi kita harus tetap menjaga diri kita dari virus corona dengan
mentaati prokes yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak agar tidak terkena virus corona.
Adik-adik sekolah minggu harus yakin bahwa ada Allah yang besar, ada Allah yang penuh kuasa yang menjadi tempat perlindungan
kita dan senantiasa mejaga kita dari malapetaka dan sakit penyakit penyakit. Karena hal itulah yang diinginkan Allah kepada kita umatnya yaitu
umat manusia.
Nah, adik-adik demikianlah renungan Firman Tuhan yang boleh kita dengarkan pada saat ini, jaga diri dan jangan takut karena ada
Allah yang hebat yang menjadi tempat perlindungan bagi kita semua.

PKS KAR

a. Rabu, 03-11-2021

Tema: Kecil tapi bermanfaat (Matius 13:31-33)

Adik-adik, dahulu Tuhan Yesus seringkali memakai perumpamaan untuk mengajar orang banyak. Salah satunya yaitu tentang biji
sesawi dan tentang ragi. Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan biji sesawi dan ragi untuk menjelaskan hal kerajaan sorga. Nah adik-adik…
biji sesawi memang berukuran sangat kecil tapi ketika biji sesawi yang kecil itu bertumbuh menjadi besar dia menjadi berkat bagi manusia dan
hewan di sekitarnya. Demikianlah kerajaan Allah akan selalu bertumbuh dan menjadi berkat bagi banyak bangsa di dunia. Itulah maksud dari
perumpamaan yang pertama yaitu perumpamaan tentang biji sesawi.

Sedangkan perumpamaan yang kedua adalah perumpamaan tentang ragi. Nah adik-adik…sudah tahu belum ragi itu apa? Atau sudah
pernah melihat bentuknya bagaimana? Nah…seperti ini adik-adik..ini adalah sebuah ragi. Ukurannya sangat kecil ya adik-adik…tetapi walaupun
ukurannya sangat kecil manfaatnya sangat besar. Ayo.. siapa nih adik-adik yang suka makan donat atau suka makan roti? Adonan untuk membuat
donat dan roti adalah adonan tepung terigu dan bahan-bahan yang lain, salah satunya yang harus ada dalam adonan adalah ragi. Ragi yang
berwarna putih dan kecil. Adonan yang diberi ragi akan menghasilkan roti atau donat yang sangat lezat. Tapi sebaiknya kalau tidak diberi ragi dia
tidak akan mengembang dan tidak enak untuk dimakan.

Nah…adik-adik melalui kedua perumpamaan tadi, Tuhan Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa kerajaan Allah di bumi dimulai
dari hal kecil dan sederhana tapi, kemudian bertumbuh atau berproses berkat bagi banyak orang di seluruh dunia. Adik-adik sekolah minggu
bagaimana nih?? Masih semangatkan mendengarkan firman Tuhan? Ada yang tahu tidak arti pepatah kecil-kecil cabe rawit. Nah artinya kecil-
kecil cabe rawit itu, kecil tetapi cerdik, ampuh, berani, bermanafaat dan lain-lani. Ayo adik-adik selain ragi dan biji sesawi masih ada lagi kan
benda-benda kecil yang ada di sekitar kita tapi memiliki manfaat yang sangat besar. Salah satunya yaitu seperti obat-obatan. Ayo adik-adik,
pernah sakit dan minum obat kan? Obat walaupun ukurannya kecil tapi sangat besar manfaatnya. Nah.. begitu juga dengan adik-adik semua,
melalui firman ini, anak-anak sekolah minggu diingatkan meskipun masih anak-anak dan masih kecil ukuran tubuhnya tapi anak sekolah minggu
harus bisa menunjukkan manfaat bagi kehidupan orang lain dan kehidupan bersama. Baik itu di tengah-tengah keluarga, teman-teman di sekolah,
teman-teman sekolah minggu, ataupun orang-orang yang ada di sekitar kita. Untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain kita tidak harus langsung
melakukan hal-hal yang besar, tapi lakukanlah dengan hal-hal yang kecil dahulu.

Nah adik-adik, bagaimana caranya supaya kita menjadi bermanfaat dan menjadi berkat bagi orang lain? Ketika di rumah, adik-adik bisa
melakukn hal-hal kecil dalam mebantu orang tua, menyapu, mencuci piring ataupun menjaga adik. Ketika kita berada di luar rumah saat ini hal
kecil yang perlu kita lakukan adalah memakai masker dan rajin mencuci tangan atau membuang sampah pada tempatnya. Hal-hal yang kita
lakukan memang kecil tapi percayalah itu bermanfaat bagi orang lain. Anak-anak sekolah minggu harus berdampak positif bagi orang lain. Bukan
yang berdampak negatif. Yang berdampak negatif itu contohnya adalah, melawan orang tua, malas-malasan, tidak rajin membaca alkitab, tidak
mau berdoa, berkelahi, melawan guru, mencontek. Itu semua adalah perbuatan dosa. Perbuatan dosa tidak disukai oleh Allah. Tidak boleh ya
adik-adik.. Nah..adik-adik sekolah minggu, sampai disini dulu yah firman Tuhan pada hari ini, semoga adik-adik bisa melakukannya. Jangan lupa
untuk tetapa tekun dan rajin mempelajari firman Tuhan supaya firman Tuhan dapat membentuk adik-adik semua menjadi orang yang penuh
berkat, bermanfaat bagi orang lain yang berdampak positif bukannya yang negatif. Amin

b. Rabu, 10-11-2021

Tema: Jangan Serupa Dengan Kekuatiran Dunia Ini (Matius 6:25-34)

Adik-adik, biasanya orang tua, akan menyuruh kita belajar supaya pintar, lalu kalau pintar akan mudah cari kerja. Harap-harap dapat
pekerjaan yang bagus lalu gaji besar, maka tidak usah kuatir akan kecukupan uang untuk memenuhi semua kebutuhan hidup. Kira-kira begitulah
nasihat yang sering dikatakan orang pada umumnya.

Lalu bagaiman kata Alkitab? Apakah benar nasihat seperti itu? Adik-adik kita memang harus jawab kepada belajar dengan baik dan
rajin untuk bertanggung Allah atas semua kemampuan yang Allah sudah percayakan pada kita. Kita bekerja semaksimal mungkin untuk
mengembangkan potensi yang Allah berikan, terutama untuk memuliakan Allah, bukan untuk mendapat uang banyak.

Lalu jikalau ternyata dalam usah kita kelak, Allah memang memberikan jabatan tinggi dan uang banyak, maka kita bersyukur dan
lebih bertanggung jawab lagi karena Allah mempercayakan itu semua di tangan kita. Adik-adik kadang orang tua kita bisa mengalami kesulitan
keuangan. Namun biarlah kita berdoa minta hikmat dan kekuatan dari Allah untuk bisa melalui masa sulit itu. Biarlah dengan sabar kita
menantikan pertolongan Allah melalui tanggung jawab kita bekerja dan berusaha. Amin

c. Rabu, 17-11-2021

Tema: Jalan Yang Lebar Memuaskan Telinga Sendiri(1 Raja-raja 22:1-23)

Adik-adik sekolah minggu, kalau ada orang yang memuji kita, wah rasanya senang sekali ya… tapi kalau ada yang mengoreksi atau
mengkritik, rasanya kesal dan kita tidak terima kritik mereka. Kita lebih senang mendengar berita baik daripada menerima kenyataan yang
sebenarnya. Kita mungkin juga lebih senang mendengarkan pemberitaan firman yang lucu-lucu dan ringan dari pada belajar firman dengan tekun
dan memerlukan pikiran yang dalam.

Dalam bacaan kita, raja Israel yaitu Ahab yang tidak takut akan Allah, ia lebih senang mendengar berita dusta yang memuaskan
dirinya sendiri. Di sekelilingnya adalah nabi-nabi yang sudah bisa mengatakan yang menyenangkan hatinya. Bahkan mereka sudah siap
mengatakan dusta demi menyenangkan raja. Ini sebenarnya keadaan yang sangat membahayakan. Raja tidak akan pernah mendapatkan berita
yang benar dan raja tidak akan pernah tahu apa itu bahaya yang mengancam. Inilah jalan yang lebar, yaitu memuaskan telinga sendiri dan
menutupnya dari kebenaran firman Tuhan yang sejati. Nah, adik-adik sekolah minggu…bersyukurlah jika ada yang mengingatkan, mengoreksi
dan menasehatimu sehingga kamu tidak terperangkap dalam kesalahan dan dosa. Amin

d. Rabu, 24-11-2021

Tema: Taat Orang Tua (Efesus 6:1)

Adik-adik, kita dapat berada di dunia ini bukan karena turun dari langit, tapi Allah menetapkan kita untuk lahir di dunia melalui orang
tua kita masing-masing. Orang tua adalah wakil Allah di dunia untuk membimbing, membesarkan dan mendidik kita dalam iman kepada Allah.
Maka menaati orang tua memang bukan hal yang mudah. Kadang seperti membatasi semua hal yang ingin kita lakukan. Tapi apa jadinya nika
orang tua kita membiarkan semua hal boleh kita lakukan? Kita akan menjadi anak yang sembarangan. Dan Alkitab mengatakan bahwa kita harus
mendengarkan didikan ayah dan ibu kita, terutama didikan orang tua yang berada di dalam Tuhan.

Jika orang tua kita bukan orang percaya, ada anugerah umum dari Tuhan, yang diberikan kepada mereka. Sehingga dalam hal-hal
nasihat umum yang baik, kita harus taat. Dan ketika menjadi anak yang taat, kita bisa bersaksi tentang Kristus bagi mereka dan mendoakan
mereka supaya suatu saat sungguh menerima Tuhan Yesus di dalam hatinya. Jadi tidak ada alasan untuk kit sebagai anak untuk tidak melakukan
tugas dalam menaati orang tua.

Adik-adik orang tua adalah orang yang ditempatkan Allah untuk membimbing kita mengenal Dia. Banyak nasihat orang tua yang
menjauhkan kita dari tawaran-tawaran dunia yang menyesatkan. Mari doakan orang tuamu masing-masing agar Allah memberikan hikmat-Nya
kepada mereka. Amin

KOMISI REMAJA

a. Jumat, 19 Februari 2021


Tema: Dipanggil dan Diutus
Yeremia 1: 4-8
Syalom adik-adik….
Hari ini kita belajar daripada kisah nabi Yeremia. Nabi Yeremia adalah salah satu nabi perjanjian lama yang berkarya
sebelum bangsa Israel atau kerajaan Yehuda ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel. Yeremia artinya Tuhan itu tinggi,
Tuhan itu mulia. Yeremia dipanggil dan dipilih oleh Tuhan sebagai nabi untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada penduduk
Yerusalem oleh karena kejahatan mereka. Mereka menyembah allah lain buatan tangan mereka sendiri. Namun, saat diberi tugas ini
ternyata Yeremia merasa tidak pandai berbicara sebab ia merasa bahwa ia masih muda. Yeremia merasa ragu, takut dan tidak bisa
melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Umumnya seorang nabi dipanggil saat berumur 20-30 tahun ke atas. Namun menurut
analisa Yeremia dipanggil sebelum berusia 20 tahun. Tuhan meyakinkan nabi Yeremia bahwa sebelum Ia membentuk Yeremia dalam
Rahim ibunya, Tuhan telah mengenal Yeremia dan sebelum Yeremia keluar dari kandungan Allah telah menguduskannya. Allah telah
menetapkan Yeremia menjadi nabi bagi bangsa-bangsa (ayat4). Bahkan Allah mengatakan kepada Yeremia jangan berkata aku ini
masih muda tetapi kepada siapapun engkau kuutus haruslah engkau pergi dan apapun yang kuperintahkan kepadamu haruslah engkau
sampaikan. Ketika Yeremia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, Tuhan akan menyertai dia dan menaruh perkataanNya di
dalam mulut Yeremia.
Adik-adik remaja yang terkasih…Rasa takut bisa datang kapan saja…kita merasa ragu,dan bimbang ketika kita mendapat
tugas yang belum pernah kita kerjakan. Apalagi ketika kita diberi tugas seperti Yeremia untuk menyampaikan pesan Tuhan. Kita
merasa tidak pandai bicara oleh karena kita merasa orang-orang di sekeliling kita lebih pintar dan berpengalaman. Namun Tuhan
sudah terlebih dahulu mengetahui apa yang ada dalam hati kita, Tuhan tahu kehidupan kita. Bahkan Tuhan juga sudah terlebih dahulu
merancangkan
Masa depan yang penuh harapan bagi kita seperti Yeremia (ayat 18). Ketika kita ada saat ini, kita ada tidak secara kebetulan tetapi itu
semua ada dalam rencana dan rancangan Tuhan. Oleh sebab itu janganlah takut dan bimbang untuk melakukan perintah Tuhan karena
Tuhan selalu menyertai kita. Amin

b. Jumat, 26 Februari 2021


Tema: Musuh dalam selimut
Kejadian 37: 18-28

Adik-adik remaja yang terkasih…., sadar atau tidak sadar seringkali kita menerapkan standar ganda dalam hidup kita. Jika
kita melakukan kesalahan pada seseorang, kita tentu berharap agar kita dimaafkan secepatnya. Tapi di sisi lain, jika ada seorang yang
bersalah pada kita, masih banyak di antara kita yang sangat sulit memaafkan orang itu. Sulitnya memaafkan dapat berujung pada
sebuah kebencian.
Adik-adik… kebencian merupakan emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan atau antipasti
untuk seseorang, sebuah hal, barang atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan
atau menghilangkannya. Kadang kebencian diartikan sebagai lawan daripada cinta atau persahabatan. Tetapi banyak orang yang
menganggap bahwa lawan daripada cinta adalah ketidakpedulian.
Suatu hari seorang guru mengadakan permainan di kelas dengan menyuruh setiap anak membawa kantong plastic yang
berisi mangga matang. Masing-masing manga diberi nama berdasarkan NAMA ORANG YANG DIBENCI. Jadi setiap anak
membawa jumlah kantong yang berbeda sesuai jumlah orang yang mereka benci. Pada hari yang disepakati semua murid membawa
kantong plastic berisi mangga ke sekolah. Ada yang membawa dua mangga, ada yang membawa tiga manga bahkan ada yang
membawa lima buah. Selama satu minggu murid-murid harus membawa manga-mangga tersebut ke manapun mereka pergi. Hari
berganti hari, manga-mangga pun mulai membusuk. Murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa lima buah manga. Selain
berat, baunya juga tak sedap. Setelah satu minggu, murid-murid merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
BAGAIMANA RASANYA MEMBAWA MANGGA BUSUK SELAMA SATU MINGGU? Tanya seorang guru. Maka keluarlah
keluhan dari murid-murid tersebut. Pada umumnya mereka merasa tidak nyaman harus membawa manga-mangga busuk tersebut
kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari permainan yang mereka lakukan. Seperti itulah kebencian yang selalu
kita bawa-bawabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.
Yusuf juga memiliki alasan untuk benci dan dendam pada kakak-kakaknya yang telah mencelakai dan menjualnya sebagai
budak. Tetapi Yusuf adalah orang yang memilih mengampuni saat ia punya alas an untuk membenci. Yusuf justru menampung kakak-
kakaknya yang meminta pertolongannya pada masa kelaparan. Yusuf memilih mengasihi saat ia punya kesempatan untuk membalas
dendam. Tahukah kalian dari mana kekuatan Yusuf untuk melakukannya??? Ya dari kasih Allah!!! Dikatakan dalam kitab Amsal
10:12 bahwa kebencian menimbulkan pertengkaran tetapi kasih menutupu segala pelanggaran. Kebencia adalah dosa. Kita tidak bisa
menghampiri hadirat Tuhan jika hati kita dipenuhi kebencian. Kebencian merampas sukacita, mencuri damai sejahtera,
menghancurkan persahabatan, dan menceraiberaikan keluarga. Banyak hal baik yang hilang saat hati kita dipenuhi kebencian.
KEBENCIAN ITU SEPERTI MUSUH DALAM SELIMUT. Setiap hari kita hidup bersamanya dan akrab dengannya, namun diam-
diam dia akan menghancurkan kita dari dalam. Musuh dari luar lebih mudah diwaspadai dan diperangi tetapi musuh yang berasal dari
dalam sangat berbahaya. Oleh karena itu jangan memberi tempat pada kebencian.
Ingat yah adik-adik… pada saat kita merasakan kemarahan dan sakit hati segera berseru dan berserah pada Tuhan sebelum
kebencian menjadi semakin dalam dan menumbuhkan akar pahit. Jagalah hati kita supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari
kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang (Ibrani
12:15). Amin.

Komisi Ibu
a. Jumat , 01 Oktober 2021
Tema: Menyanyi bagi Tuhan (Mazmur 30:6)

Penderitaan adalah bagaikan orang asing yang mencurigakan yang mengetuk pintu rumah kita. Mau tidak mau harus kita mengijinkan
masuk karena ia terus menerus mengetuk pintu dan tidak mau pergi. Kita merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang melihat kesedihan kita
dan kita merasa kesepian. Tetapi Allah melihat kesedihan yang tengah kita rasa kan dan Dia mengerti.

Setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku, keluh Daud di dalam Mazmur 6:7.
Tuhan telah mendengar tangisku(ayat 9). Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh dalam kirbatMu. Bukankah
semuanya telah Kaudaftarkan? (56:9). Walaupun sepanjang malam ada tangisan, itu tidak akan berlangsung selamanya, karena menjelang pagi
terdengar sorak-sorai (30:6).

Seperti halnya Daud, kita ingat bahwa kasih dan kebaikan hati Allah akan berlangsung selama seumur hidup kita.dia telah berjanji
tidak akan meninggalkan maupun membiarkan kita. Manakala kasih Allah, masuk ke dalam pikiran kita, kepedihan hati dan ketakutan kita akan
lenyap. Ratapan kita akan diubah menjadi tarian, pakaian kabung dan derita kita akan dilepaskan, dan kitapun diikat dengan sukacita. Kita dapat
bangkit untuk menyambut hari sambil menyerukan puji-pujian karena belas kasihan, tuntunan dan perlindungan yang telah diberikanNya.
Bagimanapun keadaan kita, marilah kita menyanyi bagi Tuhan sekali lagi. Amin

b. Jumat , 08 Oktober 2021


Tema: mengasihi Musuh. Mungkinkah? (Lukas 6: 27-36)
Sebagai anak-anak Allah kita harus memiliki sifat-sifat Allah. Adapun salah satu sifat Allah adalah Maha pengampun, seperti kata
pemazmur, “sebab Engkau Tuhan, baik dan suka mengampuni …” (mazmur 86:5), bahkan “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan
menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yesaya 1:18).,
Seperti Yesus, agar Ia layak menjadi Putera Kerajaan Allah,Ia tidak membalas meskipun dicaci maki, dihujat, diejek, diludahi dan
dipermalukan; ia sanggup mengampuni dan mengasihi musuh-musuhnya. Ia berkata:”Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat,” (Lukas 23:34). Ia telah meninggalkan teladan hidup yang luar biasa. Menjadi Kristen berarti menjadi pengikut Kristus,
dan sudah sepatutnya kita mengikuti jejakNya dan meneladani kehidupanNya. Tuhan menghendaki agar kita mengasihi musuh-musuh kita. Kata-
kata Yesus dari atas salib bukan kata-kata kutuk atau keluhan atau tentang penghinaan atas kematianNya yang terkutuk, tetapi adalah doa untuk
mereka yang menyalibkan Dia, Putera Allah yang benar, tanpa dosa. Stefanus adalah contoh orang yang mengikuti teladan Yesus. Ketika ia
dilempari batu hampir menghembuskan napas terakhir, ia berdoa, “Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (kisah 7:60).
Kalau kita mengasihi dan berbuat baik kepada orang yang mengasihi kita, apakah jasa kita? Yang dikehendakiNya adalah: “Kasihilah
musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi mereka yang
mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28). Banyak orang Kristen meremehkan pengajaranNya ini. Mungkin ada kasih, tapi terhadap kawan sendiri,
kelompok sendiri atau denominasi sendiri. Terhadap saudara seiman yang yang tak dikenal secara pribadi saja kita sulit mengasihi apalagi
musuh..betapa sedih hati Yesus melihat orang Kristen tak dapat mengikuti teladanNya.
Marilah kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, kita saling mengasihi terlebih kita juga harus belajar mengasihi musuh
kita, dan mendoakan mereka. Walaupun terasa sulit, tapi firman Tuhan saat ini menegaskan kepada kita agar kita meneladani Yesus dalam hal
mengasihi Musuh. Amin

c. Jumat , 22 Oktober 2021


Tema: Anjuran untuk berbuat baik (Amsal 3: 27-35)
Ada sebuah kisah tentang seorang laki-laki yang terkenal pelit, ia hanya mau mengambil dari oran lain dan tidak mau memberi bagi
orang lain. Suatu ketika, dalam perjalanan dengan perahu, pria itu jatuh ke laut. Ia tidak bisa berenang sehingga ia berusaha berteriak minta
tolong karena hamper tenggelam. Orang-orang di perahu berteriak: “cepat, berikanlah tanganmu”. Tetapi si pria itu tidak mau memberikan
tangannya. Ketika situasi makin gawat, seorang temannya dari dalam perahu berteriak: “Mari, ambillah tanganku”, maka pria yang hamper
tenggelam itu mengambil tangan temannya sehingga ia selamat. Orang-orang di dalam perahu bertanya kepada teman si pria. Mengapa ketika
kami kami mau menolongnya ia tidak mau ditolong? Apakah karena kamu adalah temannya sehingga ia hanya mau ditolong olehmu? Teman si
pria ini menjawab:”bukan seperti itu, kawanku itu seorang yang pelit, ia tidak akan mau memberikan tangannya, ia hanya mau mengambil,
karena itu untuk menolongnya kitalah yang harus memberikan tangan kita”.
Dalam hidup ini, kita tidak hanya mengambil/menerima, kita mesti belajar untuk memberi. Memberi dan menerima adalah dua hal tak
terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam bacaan kita sore ini berisi tentang nasihat/anjuran untuk berbuat baik. Kitab amsal ini berisi
nasihat-nasihat hikmat agarorang beriman menjadi bijaksana bukan saja dalam hal berpikir tetapi juga dalam perilaku. Menurut Amsal hikmat
jauh lebih berharga dari emas dan perak. Karena itu baiklah tiap-tiap orang meminta hikmat dan mau belajar tentang hikmat Tuhan. Orang
berhikmat akan berbuat hal-hal yang baik. Sebagaimana anjuran berbuat baik dalam pembacaan kita ini, jangan menahan kebaikan, jangan
merencanakan yang jahat, jangan bertengkar dengan orang, jangan iri hati, jangan mengikuti jalan orang bebal.
Kita berbuat baik, menyatakan kasih bagi sesama karena kita mempunyai Allah yang baik. Allah mengaruniakan anakNya yang
tunggal Yesus Kristus, yang memberi diriNya sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita; kasih yang sempurna yang
menyelamatkan kita. Karena itu berbuat baik bukan sekedar beramal tetapi sebagai wujud ungkapan syukur kita karena kita sudah menerima
kebaikan Allah dan sudah menerima keselamatan dariNya. Marilah kita mewujudkan kasih dan kebaikan Allah yaitu dengan cara berbuat baik
terhadap sesama kita, anggota keluarga kita, tetangga kita, rekan kerja kita, rekan sepelayanan kita. Kita harus menjadi orang yang tidak hanya
mau menerima tetapi mau memberi dan berbagi kebaikan. Amin

Komisi Anak dan Remaja


a. Minggu, 07 November 2021

Tema: Tuhan Dan Firman-Nya: Air Kehidupan (Yesaya 44:1-8)

Adik-adik kita tidak menyangkal atau memungkiri bahwa air adalah kebuthan yang paling utama dalam hidup kita. Coba bayangkan
jika mata air di tempat kita ini kering, pasti semua orang akan panic, khwatir yang luar biasa. Begitu pula apabila terjadi musim kemarau (tidak
ada hujan) yang berkepanjangan, masalah berat pasti aka terjadi: sumber air surut, kita tidak bisa menanam, dan bisa gagal panen. Apalagi di
tempat kita jika musim kemarau maka kita akan mencari air sangat susah. Bersyukur kepada Tuhan pada hari kemarin air telah sampai di tempat
kita. Kita tidak jauh-jauh lagi untuk mengambil air seperti yang telah lalu. Itu semua karena pertolongan Tuhan lewat pemerintah air berdsih kita
dapat nikmati saat ini.

Adik-adik, menurut ilmu kesehatan, manusia bisa bertahan hidup tanpa air alias menahan haus maksimal 3-5 hari. Namun ia bisa
bertahan tidak makan sampai kurang lebih 8 minggu, dengan catatan masih mengonsumsi air. Ini menunjukkan bahwa manusia dan semua
makhluk tidak bisa hidup tanpa air. Jika manusia jasmani sangat membutuhkan air yang dapat memuaskan dahaga walau sifatnya hanya
sementara, terlebih-lebih manusia rohani kita sangat memerlukan ”Air hidup” yang dapat memberikan kelegaan dan kepuasan sejati. Kristus
adalah air kehidupan sejati. Ketika Air Hidup itu mengalir dan memenuhi hati kita maka kita akan mengalami kesegaran, kelegaan dan kepuasan
yang sejati, bahkan hati kitapun akan dibersihkan-Nya dari segala bentuk kecemaran dunia. Hanya Tuhan yang sanggup mengubah dan
memulihkan keadaan kita, karena Dia Air Kehidupan yang sejati. Amin

b. Minggu, 14 -11- 2021

Tema: Air Sebagai Kebutuhan Hidup (Mazmur 23:1-6)

Adik-adik, salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah air. Bahkan bukan hanya manusia saja
yang membutuhkan air, ciptaan Tuhan yang lain yaitu, hewan dan tumbuh-tumbuhanpun membutuhkan air. Tanpa air tidak ada kehidupan di
dunia ini. Semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup tanpa air. Karena itu bisa dikatakan bahwa air merupakan sumber kehidupan.
Menurut ilmu pengetahuan/ penilaian dinyatakan bahwa lebih dari 71% permukaan bumi ditutupi oleh air, sisanya 29% adalah daratan. Tahukah
pula bahwa kadar air di dalam tubuh manusia mencapai 70%? Jelas sekali bahwa manusia membutuhkan banyak air untuk kelangsungan
hidupnya sehari-hari.

Tubuh manusia akan mengalami masalah atau sakit bila kekurangan air. Kita disarankan untuk mengonsumsi air minum yang cukup
yaitu 8 gelas sehari atau setara 2 liter sehari. Mengapa? Karena kalau kita kurang mengonsumsi air bisa memengaruhi mood, kerja otak, dan juga
fungsi tubuh lainnya. Fungsi air bagi tubuh adalah untuk menyeterilkan dan membersihkan organ tubuh, mengedarkan sari makanan ke semua sel
tubuh, dan juga membuang sampah beracun dari tubuh.karena itulah sejak dari awal penciptaan Tuhan sudah memperhatikan apa yang manusia
butuhkan. Sebelum Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden, ia terlebih dahulu menyediakan sungai untuk menunjang
keberlangsungan hidup manusiadan ciptaan-Nya yang lain.

Alkitab mencatat bahwa, ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi
empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri
itu baik, disana ada damar bedolan dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua adalah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah
Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. (kejadian 2:10-
14)

Nah.. adik-adik tubuh jasmani menbutuhkan air, begitu pula tubuh rohani kita. Air bagi tubuh rohani kita adalah firman Tuhan. Kita
membutuhkan air agar kehidupan rohani kita tidak mengalami kekeringan dan kegersangan. Marilah kita senantiasa rajin membaca firman Tuhan
sehingg kita semakin kuat di dalam Tuhan. Amin

c. Minggu, 21-11-2021
Tema: Perumpamaan Sepuluh Gadis Pengiring (Matius 25:1-13)

Pada waktu itu akan ada pesta perkawinan bertemunya pengantin pria dan pengantin wanita. Pengantin wanita sedang bersiap-siap
menunggu kedatangan pengantin pria di istana. Ada sepulug gadis pengiring pengantin yang akan menyambut kedatangan pengantin pria.
Sepuluh gadis itu masing-masing membawa pelita atau lampu. Pelita itu digunakan untuk menyambut pengantin pria. Karena pengantin pria
belum datang , lalu mengantuklah sepuluh gadis itu dan tertidur semua.

Dari kejauhan, tiba-tiba pada waktu tengah malam, datanglah pengantin pria bersama rombongannya. Kemudian sepuluh gadisitu
bangun dari tidur dan menyiapkan pelitanya masing-masing. Ada lima gadis yang bijaksana karena pelitanya masih menyala dan membawa
cadangan minyak di botol. Tetapi ada lima gadis bodoh karena pelitanya hamper padam dan tidak membawa botol minyak. Lalu lima gadis
bodoh pergi keluar untuk membeli minyak agar pelitanya bisa menyala lagi.

Kemudian sampailah pengantin pria di istana disambut oleh lima gadis bijaksana. Karena pengantin sudah bertemu, dan pesta dimulai,
maka pintu istana ditutup. Lima gadis bodoh telah membeli minyak, lalu mereka kembali ke istana tetapi tidak diijinkan dan mereka sedih.

Nah, adik-adik…dari cerita di atas menggambarkan tentang akhir zaman.

 Dalam hal akhir zaman yang penting adalah kesiapan kita menghadapinya supaya kita diangkat bersama Tuhan Yesus.
 Hal kerajaan sorga adalah penting/utama untuk dipikirkan.
 Gadis yaitu umat Tuhan. Umat Tuhan ada yang acuh tetapi ada juga yang memberi perhatian kepada Tuhan.
 Fokuskan pikiran dan hidup kita pada Tuhan Yesus, karena kita adalah mempelai wanitaNya.
 Gadis yang bijaksana membawa minyak. Minyak = penuh dengan Roh Kudus. Sebagai mempelai, segala sesuatu yang
kurang baik dalam hidup ini harus diperbaiki.
 Di tengah kegelapan dunia ini Yesus akan datang. Kita harus siap untuk menyongsong Yesus pada saat kedatanganNya.
 Pelita = kondisi rohani yang harus terus menyala, caranya dengan beribadah, memuji Tuhan, membaca Alkitab setiap hari
 Sebelum Tuhan yesus datang siapkan diri kita dengan minyak, supaya tidak ketinggalan. Jangan meremehkan waktu yang
diberikan Tuhan untuk kita menyiapkan diri menyongsong kedatanganNya.

Adik-adik yang harus kita lakukan ada adalah sebagai berikut:

 menjadi orang yang setia (berjaga-jaga)


 menjadi 5 gadis yang bijaksana
selalu membawa minyak (penuh dengan Roh Kudus), berusaha sungguh-sungguh untuk siap sedia waktu Yesus datang.
Kita setiap hari berdoa, membaca Alkitab, memuji Tuhan, rajin,serta taat orang tua.
 Melipatgandakan talenta (matius 25:14-30)
Waktu Tuhan Yesus datang, Ia rinduuntuk menjemput ita yang rajin, bukan bermalas-malasan. Pakailah semua talenta
yang kamu punta untuk melayani Tuhan (menghibur teman yang susah, membantu orang tua, memberi semangat teman
yang malas dan sebagainya)
Biarlah kita menjadi anak-anak Tuhan yang selalu berjaga-jaga karena kita tidak tahu waktunya kapan Tuhan Yesus datang
menjemput kita. Amin

d. Minggu, 28-11-2021

Tema: Selalu Minta Koreksi Tuhan (Mazmur 134:1-24)

Siapakah orang yang paling kasihan di dunia ini? Apakah mereka yang miskin? Atau mereka yang sakit? Orang yang patut dikasihani
adalah orang yang selalu merasa dirinya bena.r dan tidak bisa lagi menerima koreksi / masukan dari orang lain. Orang seperti ini akan mudah
sekalitergelincir dan masuk dalam godaan tawaran dunia.

Lalu siapakah yang paling baik untuk mengoreksi kesalahan kita? Kadang Allah menggunakan orang tua, teman, saudara, atau orang
lain. Tapi yang paling baik adalah ketika Allah menggunakan Firman-Nya. Allah menyelidiki hati kita dengan Firman-Nya. Dan Firman-Nya
menjadi cermin untuk kita melihat mana saja yang menjadi kelemahan dan kesalahan kita. Kalau kita bercermin pada orang lain, maka kita
mungkin merasa lebih baik dari orang lain dan tidak sadar akan banyak kekurangan yang masih ada.

Adik-adik, lebih sering kita merasa diri benar ya..dan kalau ditegur, rasanya tidak enak sekali. Tapi Alkitab mengajarkan bahwa kita harus sering
minta Allah menyelidiki hati kita dan mengoreksinya, supaya kita tidak jatuh di jalan yang salah. Mulai hari ini mari kita bersyukur untuk semua
teguran dan didikan yang kita terima. Kalau kita ditegur, jangan malah marah terlebih dahulu, tapi kita menyelidiki hati kita dengan benar supaya
ada kemajuan yang baik melalui teguran itu. Amin

KOMISI ANAK DAN REMAJA

a. Minggu, 02Februari 2020

Tema : Kejujuran
Ananias dan Safira: Kisah Para Rasul 5 : 1 – 11
Ananias dan Safira adalah sepasang suami istri yang menjual sebidang tanah. Mereka bersepakat menahan sebagian hasil penjualan
tanah itu dan sebagaiannya dibawa untuk diletakkan di depan kaki rasul – rasul . Rasul Petrus berkata kepada Ananias: mengapa hatimu dikuasai
iblis sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Mendustai sama artinya dengan menipu.
Sebelum tanah itu dijual bukankah menjadi milikmu dan hasilnya menjadi kepunyaanmu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam
hatimu? Engkau bukan saja menipu manusia tetapi menipu Allah. Ketika Ananias mendengar perkataan itu ia rebah (jatuh) dan putuslah
nyawanya (meninggal). Semua orang yang mendengar hal itu sangat takut.
Lalu beberapa orang muda datang mengapani mayat Ananias, membawanya keluar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam
kemudian masuklah Safira, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Petrus bertanya kepadanya: dengan harga sekiankah kamu menjual tanah
itu? Ananias menjawa: Betul sekian. Lalu petrus mengatakan, mengapa kamu bersepakat untuk mendustai Roh Kudus? Lihatlah orang-orang
yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung (membawa) engkau keluar. Maka rebahlah Ananias di depan
kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu sangat takut. Dari cerita di atas kita dapat belajar
bahwa perbuatan mereka sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mereka bukan saja menipu manusia tapi juga menipu Allah. Akibat dari
perbuatan mereka itu mereka dihukum mati.
Oleh sebab itu sebagai anak Tuhan kita harus memiliki kejujuran dalam hal apa saja, karena kejujuran adalah hal yang utama di dalam
kehidupan manusia.misalnya ketika kita diberikan uang persembahan oleh orang tua jangan kita menggunakan sebagiannya untuk membeli
permen tetapi harus diberikan seluruhnya untuk Tuhan karena Tuhanlah yang selalu memberikan kita berkatnya. Ami

b. Minggu, 09Februari 2020


Tema : Mengandalkan Tuhan
Daud diurapi menjadi raja: 1 Samuel 16: 1 – 13, Roma 5 : 8

Bertahun – tahun yang lalu, pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, seorang anak laki – laki bernama Daud menolong ketujuh orang
kakaknya untuk menjaga kawanan domba ayah mereka. Walaupun dia yang termuda, Daud seorang yang kuat, seorang anak laki – lakiyang
berani yang mengasihi dan percaya kepada Tuhan. Dia tinggal di sebuah kota yang bernama Betlehem. Satu kali seekor singa menyerang
kawanan domba itu mencoba menangkap seekor anak domba untuk makan malam. Daud tahu Allah menolongnya. Daud melawan si penyerang
(singa) dan menarik dombaitu, dia menangkap singa itu dan membunuhnya. Samuel, nabi Tuhan masih merasa sedih karena Saul gagal menaati
Tuhan. “berapa lama lagi kamu akan berdukacita untuk Saul?”Tuhan memarahi Saul. “Aku mengirim kamu ke rumah Isai, Aku telah
mempersiapkan sendiri seorang raja dari antara anak-anaknya”. Isai adalah ayah Daud. Walaupun Samuel tahu bahwa Raja Saul mungkin akan
membunuh dia karena pergi untuk menemukan seorang raja yang lain, nabi itu menaati Tuhan. Saat Samuel tiba, Isai menyuruh tujuh orang
anaknya untuk lewat di depan samuel. Dan sanuel berkata kepada Isai, “tuhan tidak memilih mereka semua”. Hanya tinggal Daud si bungsu, dia
ada di ladang bersama domba – dombanya.Mereka membawa Daud Masuk, dan Tuhan berkata”bangunlah, urapilah dia: inilah dia.” Daud
artinya yang dikasihi. Tuhan memilih Daud menjadi raja atas Israel tanpa melihat parasnya tetapi melihat hati. Demikian pula kita sebagai anak-
anak sekolah minggu, Tuhan sangat mengasihi kita, Tuhan memilih kita menjadi anak – anak – Nya. Tuhan tidak melihat paras kitatetapi Tuhan
melihat hati kita yang tulus dan mau berserah kepadanya.Tuhan sangat mengasihi anak-anak seperti Tuhan mengasihi Daud. Oleh karena itu
sebagai anak kita juga wajib mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Amin.

c. Minggu, 16 Februari 2020


Tema: Tuhan Sanggup Melakukan Apapun
Goliat menantang tentara Israel: 1 Samuel :1 – 11

Goliat adalah seorang manusia raksasa Filistin yang yang sangat besar, ia berasal dari Gat. Tingginya 6 hasta
sejengkal (270 cm/-+ 3 meter).ketopong embaga ada di kepalanya, berbaju zirah yang bersisik dengan berat 5.000 syikal= 55 kg.
Ia mengenakan penutup kaki dari tembaga dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa
tukang tenun dan mata tombaknya 600 syikal besi beratnya. 600 syikal = 6,6 kg dan seorang pembawa perisai di depannya. Ia
membuat semua tentara Israel ketakutan. Goliat berseru “pilihlah seseorang dari antaramu yang bisa melawan aku!” jika ia dapat
berperang melawan aku dan membunuhku maka kami akan menjadi hambamu. Tetapi jika aku dapat membunuh dia maka kalian
harus menjadi hamba kami dan melayani kami. Semua orang Israel, saat mereka melihat si raksasa, berlari menjauhi dia dengan
sangat ketakutan. Kemudian Daud berkata kepada Saul,“janganlah ada seorangpun menjadi tawar hati karena dia hambamu ini
akan pergi melawan orang Filistin itu”. Saul ingin Daud memakai baju zirah dan membawa pedang, tetapi Daud tidak bisa
berjalan ketika memakai baju perang akhirnya ia menanggalkannya sebab ia belum pernah mencobanya.

Goliat mengandalkan kekuatannya dalam berperang dan mengaggap rendah lawannya. Namun Daud mengandalkan
Tuhan dan percaya bahwa Tuhan pasti menolongnya. Demikian pula kita sebagai anak Tuhan, ketika kita mengandalkan Tuhan
dalam hidup kita, di dalam setiap masalah kita,Tuhan mampu menolong kita, Dia sanggup melakukan apapun, apa yang tidak
mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah. Amin.

d. Minggu, 23 Februari 2020


Tema: Tuhan Melihat Hati
Perkelahian Daud dan Goliat: 1 Samuel 17 : 40 – 58
Daud adalah anak seorang dari Efrata dari Betlehem – Yehuda, ia adalah anak bungsu dari 8 bersaudara. Daud dipilih
untuk melawan tentara orang Filistin (Goliat).Goliat tertawa saat melihat Daud yang masih muda dan tidak memakai baju zirah,
dihinanya Daud dan berkata: Anjingkah aku maka engkau mendatangi aku dengan tongkat? Dengan lagaknya yang sombong,
Goliat berteriak “Aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di
padang.”Tetapi Daud mengambil ketapelnya dan memilih lima buah batu yang licin dari sungai. Daud menjawab ” aku
mendatangi engkau dengan nama Tuhan!” hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku, sebab di tangan
Tuhanlah pertempuran ini. Kemudian Daud berlari lurus ke arah Goliat. Saat berlari dia menembakkan sebuah batu dari
ketapelnya kena tepat di dahi Goliat dan goliat tejatuh. Dengan cepat daud menarik pedang Goliat dan memotong kepalanya.
Saat orang-orang Filistin melihat Goliat mati, mereka berlari menyelamatkan diri.

Dari cerita di atas kita dapat belajar, ketika menilai sesama, jangan menilai lewat penampilan tetapi menilai lewat
hati, karena hati setiap orang lebih penting dari pada penampilan. Amin

3. Komisi Ibu
a. Minggu, 01Februari 2020
Tema: Allah selalu memenuhi janji – Nya( Kejadian 15:1 – 6)

Di usia Abram yang sudah lanjut, Tuhan memberi janji kepadanya, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar”. Jika
dilihat dari fisik Abram yang sudah tua, siapapun orangnya pasti mengakui bahwa mustahil ia mendapatkan keturunan. Abram menanti selama 25
tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak. Ini adalah waktu yang cukup panjang dan membutuhkan kesabaran. Dalam masa penantiannya,
Abrammerasa ragu, hampir putus asa dan hilang harapan, namun Allah kembali meyakinkan Abram dengan cara memperlihatkan bintang-bintang
di langit dan menyuruhnya untuk menghitung bintang-bintang itu. Jika ia dapat menghitungnya maka keturunannya juga akan sebanyak itu. “Lalu
percayalah Abram kepada Tuhan”.Kata percaya pada ayat 6 berarti beriman yaitu memegang teguh janji – janjiAllah.Allah selalu memenuhi janji
– Nyapada waktu yang tepat.
Demikian pula kita sebagai orang percaya, kita memiliki keraguan dalam hidup ini, kita hampir putus asa dan hilang harapan dalam
menanti janji Tuhan. Allah mengingatkan kita lewat kisah Abram agar kita tetap percaya akan janji – Nya, karena Allah selalu memberikan
pengharapan di tengah-tengah tidak adanya pengharapan. Menanti pemenuhan janji – janji Allah merupakan bagian dari sikap percaya kepada –
Nya. Entah seberapa lama penundaan itu kita harus tetap menantikan Dia. Amin.

b. Minggu, 08 Februari 2020

Tema: Memberi sepenuhnya (Markus 12: 41-44: 44)

Dalam kehidupan kita sebagai wanita, ada banyak kesibukan baik dalam hidup berumah tangga, berkeluarga dan dalam pergaulan kita
sehari-hari. Dalam kesibukan kita, di dalam hidup berumah tangga ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan perkuliahan
anak, kebutuhan akan makanan dan pakaian. Ketika kita sibuk dengan hal – hal tersebut kita sering merasa kekurangan baik dalam hal keuangan
maupun kebutuhan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kita lupa untuk memberi kepada Tuhan. Kita sering memberi karna kita memiliki
kelebihan tetapi jarang kita memberi dari segala kekurangan kita.
Dalam kisah seorang janda yang miskin menggambarkan seberapa besar diri kita harus dipersembahkan kepada - Nya. Allah
menginginkan pengorbanan yang utuh, tak hanya pemberian sebanyak 10 persen.
Jika Yesus benar-benar Tuhan kita, maka kita harus memberikan seluruh keberadaan kita kepada – Nya, yaitu berupa kata –
kata,waktu dan berbagai pilihan kita. Yesus memuji janda yang memberi dari kekurangannya, semua yang dimilikinya. Bayangkan
pengaruh yang dapat kita miliki jika kita memberikan diri kita seluruhnya. Marilah kita sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus,
kita memberikan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan. Kita mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan sebagai persembahan
yang hidup dan berkenan kepada – Nya. Amin.

c. Minggu, 15 Februari 2020


Tema: Ibadah ( keluaran 23: 20-25)

Perikop dari pembacaan ayat firman Tuhan di atas adalah tentang janji dan teguran Allah kepada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah bangsa
pilihan dan umat pilihan Allah sendiri, namun bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Mereka seringkali memberontak kepada
Tuhan dan tidak mengindahkan teguran, padahal mereka sangat kenyang dengan pertolongan dan kebaikan Tuhan. Walaupun demikian, Tuhan
tidak pernah berhenti untuk memperingatkan mereka agar mau bertobat dan mau beribadah dengan sungguh kepada Tuhan. Seperti yang
dikatakan pada ayat 20,21: “ sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk
membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau
mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama - Ku ada di dalam dia”.
Teguran Tuhan kepada bangsa Israel mengandung janji yang sangat luar biasa yaitu apabila mereka benar – benar taat dan beribadah kepada
Tuhan dengan sungguh, maka “ ia akan memberkati roti dan makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah –
tengahmu.”(kel 20: 25)
Berbicara tentang “ibadah” , pasti dalam pikiran kita terbersit suatu suasana gedung gereja yang dipenuhi dengan jemaat yang menaikkan
pujian secara bersamaan, kemudian jemaat mendengarkan Firman Tuhan dari seorang pengkotbah. Akan tetapi, ibadah yang sejati bukanlah kita
berbicara tentang aktivitas rohani atau kesibukan di gereja semata, namun berbicara tentang bagaimana seorang kristen mempraktekkan nilai –
nilai yang terkandung di dalam firman Tuhan itu, dengan kata lain bagaimana kita menjadi pelaku – pelaku firman. Sudah sangat jelas firman
Tuhan berkata, “ supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.” ( Roma 12: 1)
Oleh sebab itu marilah kita sebagai orang yang percaya kepada Allah, kita harus taatdan beribadah dengan sungguh – sungguh kepada –
Nya. Kita harus menjadi pelaku – pelaku firman, sehingga Ia memberkati kita dan menjauhkan penyakit dari tengah - tengah kita. Amin

d. Minggu, 22Februari 2020

Tema: Indahnya penderitaan ( 1 Petrus 4: 1-3)

Penderitaan jika diterima dengan kerendahan hati, dapat memberikan arahan dan disiplin yang menuntun pada hidup yang lebih dalam
dan penuh. Pemazmur berkata:”Sebelum aku tertindas aku menyimpang tetapi sekarang aku berpegang pada janji – Mu” (Mazmur 119:67).
Petrus mengatakan hal yang senada: penderitaan membuat kita tidak hidup untuk diri sendiri, tetapi menurut kehendak Allah(1 Petrus 4:2)Tanpa
penderitaan kita tidak dapat menjadi seperti yang Allah inginkan. Penderitaan bukanlah rintangan bagi pertumbuhan kerohanian kita, sebaliknya
dapat menjadi alat untuk memacu pertumbuhan kita setelah kita dilatih oleh penderitaan tersebut. Penderitaan dapat mendorong kita menjadi
lebih dekat dengan Allah dan semakin dalam masuk dalam firman – Nya. Itu adalah alat yang Allah pakai untuk membentuk kita dengan indah
agar menjadi seperti Yesus. Allah senantiasa memberi kita belas kasihan, kepuasan, ketenangan dan semangat yang kita butuhkan serta
doakan.Tanpa penderitaan, kita tidak dapat menjadi seperti yang Allah inginkan. Kekuatan-Nya bersinar lebih terang melalui kelemahan manusia.

Hari ini, apakah Allah sedang memberi kita kesempatan untuk menerima arahan melalui penderitaan dan kesengsaraan? Marilah kita
menjalaninya dengan sabar. Dia dapat mengubah pencobaan menjadi berkat. Dia dapat memakai penderitaan itu untuk membawa kita lebih dekat
kepada hati dan firman – Nya, untuk menyatakan ajaran yang Dia ingin agar kita pahami, serta memanfaatkannya untuk melimpahkan anugerah –
Nyabagi hidup kita.

Allah sedang membuat hidup kita lebih baik, jauh lebih baik dari pada apa yang pernah kita pikirkan.Apapun yang diajarkan Allah
melalui penderitaan adalah suatu keuntungan dan melalui penderitaan kita dapat hidup lebih dekat dengan Allah. Amin.

1. Komisi Anak dan Remaja

a. Minggu, 07 Juni 2020

Tema : Tuhan menjawab doa kita ( 1 samuel 8 - 9 )

Samuel, hakim dan pemimpin Israel sudah tua. Dia menjadikan anak – anaknya sebagai hakim atas Israel, untuk menggantikan tempatnya
di dalam melayani Tuhan. Tetapi anak – anak Samuel jahat. Mereka mencintai uang dan menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan uang
dengan tidak jujur. Orang – orang Israel menderita karena kejahatan anak – anak Samuel. Pengadilan mereka tidak jujur. Orang – orang harus
membayar kepada anak – anak Samuel tiap kali mereka membutuhkan pertolongan. Sesuatu harus terjadi.

Suatu hari, tua – tua Israel berkumpul bersama dan meminta Samuel untuk menolong. “ Berikan kepada kami seorang raja untuk
memerintah, tua – tua itu meminta.” Mereka tidak ingin anak – anak Samuel yang jahat memerintah mereka. Mereka menginginkan seorang raja
seperti bangsa – bangsa lain di sekitar mereka. Samuel marah. Israel sudah mempunyai raja. Allah yang Maha Tinggi, yang Kekal, penguasa
Israel. Bertahun – tahun yang lalu Dia membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, membelah Laut Merah untuk membebaskan mereka.
Kemudian Dia memberikan kepada Israel tanah yang indah.

Saat Samuel berdoa, Tuhan menjawab, “ Bukan engkau yang mereka tolak tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi
raja atas atas mereka.” Mereka meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain. Dengarlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja
bagi mereka. Tuhan mengatakan kepada Samuel untuk memperingatkan orang – orang bahwa raja dunia mereka akan mengambil uang sebagai
pembayaran pajak, menolong dirinya sendiri, untuk membajak ladangnya, memerintahkan anak laki – laki mereka dalam pasukannya dan
memerintahkan anak – anak perempuan mereka untuk bekerja baginya. Tetapi orang – orang itu tetap menginginkan seorang raja. Tuhan
memimpin Samuel kepada seorang muda yang sangat tampan, dan sangat tinggi sampai sebahu lebih tinggi dari pada orang – orang lainnya.
Namanya Saul. Saat Samuel melihat Saul Tuhan berkata, “ orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umatKu.” Dengan taat Samuel
mengurapi Saul sebagai Raja atas Israel. Saat dia memperkenalkan Saul kepada orang – orang Israel, mereka bersorak “ hidup raja!

“Sebagai anak – anak Tuhan ketika kita berdoa dengan sungguh – sungguh, Tuhan akan menjawab doa – doa kita. Asal kita taat pada
perintah dan ketetapan – Nya. Amin

b. Minggu, 14 Juni 2020

Tema : Kejujuran
Ananias dan Safira: Kisah Para Rasul 5 : 1 – 11

Ananias dan Safira adalah sepasang suami istri yang menjual sebidang tanah. Mereka bersepakat menahan sebagian hasil penjualan
tanah itu dan sebagaiannya dibawa untuk diletakkan di depan kaki rasul – rasul . Rasul Petrus berkata kepada Ananias: mengapa hatimu dikuasai
iblis sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Mendustai sama artinya dengan menipu.
Sebelum tanah itu dijual bukankah menjadi milikmu dan hasilnya menjadi kepunyaanmu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam
hatimu? Engkau bukan saja menipu manusia tetapi menipu Allah. Ketika Ananias mendengar perkataan itu ia rebah (jatuh) dan putuslah
nyawanya (meninggal). Semua orang yang mendengar hal itu sangat takut.
Lalu beberapa orang muda datang mengapani mayat Ananias, membawanya keluar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam
kemudian masuklah Safira, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Petrus bertanya kepadanya: dengan harga sekiankah kamu menjual tanah
itu? Ananias menjawa: Betul sekian. Lalu petrus mengatakan, mengapa kamu bersepakat untuk mendustai Roh Kudus? Lihatlah orang-orang
yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung (membawa) engkau keluar. Maka rebahlah Ananias di depan
kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu sangat takut. Dari cerita di atas kita dapat belajar
bahwa perbuatan mereka sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mereka bukan saja menipu manusia tapi juga menipu Allah. Akibat dari
perbuatan mereka itu mereka dihukum mati.
Oleh sebab itu sebagai anak Tuhan kita harus memiliki kejujuran dalam hal apa saja, karena kejujuran adalah hal yang utama di dalam
kehidupan manusia.misalnya ketika kita diberikan uang persembahan oleh orang tua jangan kita menggunakan sebagiannya untuk membeli
permen tetapi harus diberikan seluruhnya untuk Tuhan karena Tuhanlah yang selalu memberikan kita berkatnya. Amin

c. Minggu, 21 Juni 2020


Tema : Mengandalkan Tuhan
Daud diurapi menjadi raja: 1 Samuel 16: 1 – 13, Roma 5 : 8

Bertahun – tahun yang lalu, pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, seorang anak laki – laki bernama Daud menolong ketujuh
orang kakaknya untuk menjaga kawanan domba ayah mereka. Walaupun dia yang termuda, Daud seorang yang kuat, seorang anak laki –
lakiyang berani yang mengasihi dan percaya kepada Tuhan. Dia tinggal di sebuah kota yang bernama Betlehem. Satu kali seekor singa
menyerang kawanan domba itu mencoba menangkap seekor anak domba untuk makan malam. Daud tahu Allah menolongnya. Daud melawan si
penyerang (singa) dan menarik dombaitu, dia menangkap singa itu dan membunuhnya. Samuel, nabi Tuhan masih merasa sedih karena Saul
gagal menaati Tuhan. “berapa lama lagi kamu akan berdukacita untuk Saul?”Tuhan memarahi Saul. “Aku mengirim kamu ke rumah Isai, Aku
telah mempersiapkan sendiri seorang raja dari antara anak-anaknya”. Isai adalah ayah Daud. Walaupun Samuel tahu bahwa Raja Saul mungkin
akan membunuh dia karena pergi untuk menemukan seorang raja yang lain, nabi itu menaati Tuhan.

Saat Samuel tiba, Isai menyuruh tujuh orang anaknya untuk lewat di depan samuel. Dan sanuel berkata kepada Isai, “tuhan tidak
memilih mereka semua”. Hanya tinggal Daud si bungsu, dia ada di ladang bersama domba – dombanya.Mereka membawa Daud Masuk, dan
Tuhan berkata”bangunlah, urapilah dia: inilah dia.” Daud artinya yang dikasihi. Tuhan memilih Daud menjadi raja atas Israel tanpa melihat
parasnya tetapi melihat hati. Demikian pula kita sebagai anak-anak sekolah minggu, Tuhan sangat mengasihi kita, Tuhan memilih kita menjadi
anak – anak – Nya. Tuhan tidak melihat paras kitatetapi Tuhan melihat hati kita yang tulus dan mau berserah kepadanya.Tuhan sangat
mengasihi anak-anak seperti Tuhan mengasihi Daud. Oleh karena itu sebagai anak kita juga wajib mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan
selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Amin.

d. Minggu, 28 Juni 2020


Tema : Ketidaktaatan Mendatangkan Kegagalan (1 Samuel 15 )

Ketika Saul telah menjadi raja atas Israel, banyak orang yang menghinanya. Orang – orang Amon yang membenci Israel, mengepung
kota Israel dan mengancam akan mencungkil mata kanan setiap orang Israel. Itu adalah suatu rencana yang sangat jahat. Berita itu sampai kepada
raja Saul, lalu ia mempersiapkan pasukannya. Saat kedua pasukan itu bertemu, Saul mengalahkan orang – orang Amon dan menyelamatkan kota
– kota itu.Raja Saul memberikan pujian kepada Tuhan dengan berkata “ Hari ini Tuhan sudah mewujudkan keselamatan atas Israel”. Tuhan
memberikan kepada Saul kemenangan besar pada hari itu, tetapi Saul tidak selalu menghormati Tuhan. Suatu hari sebelum berperang melawan
orang Filistin, Saul memberikan persembahan kepada Tuhan padahal dia tahu itu adalah pekerjaan Samuel. Dia tahu bahwa dia harus menunggu
sampai Samuel datang untuk malakukannya, tetapi Saul tidak menaati Tuhan.

Saat Samuel tiba dia berkata kepada Samuel ,” perbuatanmu itu bodoh “ engkau tidak mengikuti perintah Tuhan Allahmu. Sekarang
kerajaanmu tidak akan tetap. Mungkin Saul berpikir itu hanyalah satu dosa kecil, tetapi tidak taat kepada Tuhan itu dosa yang serius. Di waktu
yang lain , Tuhan memerintahkan untuk menghancurkan orang – orang Amalek yang jahat tetapi Saul dan orang – orangnya membiarkan raja
Agag dari Amalek tetap hidup. Mereka juga menyimpan barang – barang yang berharga , domba dan lembu . Saul mengatakan bahwa dia
menyimpan semua itu untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Samuel berkata kepada Saul “Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada
korban sembelihan. Engkau telah menolak firman Tuhan , maka ia menolak engkau sebagai raja.” Saul sangat menyesal atas dosanya tetapi sudah
terlambat. Akhir dari hidupnya tidak bahagia karena dia tidak menaati Tuhan.

Dalam kehidupan sebagai anak Tuhan, ketika kita berada pada posisi yang enak kita sering melupakan Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai
anak – anak Tuhan kita harus mendengar dan mentaati perintah Tuhan, sehingga kita tidak menyesal pada akhirnya. Amin .

KOMISI ANAK DAN REMAJA


a. Minggu, 07 Juli 2020

Tema :Yesus adalah Penyembuhku; Mazmur 103: 3

Tuhan adalah sumber segala kesembuhan. Tuhan dapat memakai dokter , obat-obatan dan rumah sakit, tapi hanya Dia yang dapat
menyembuhkan kita.Mengapa tidak semua orang disembuhkan? Saat kita berdoa, terkadang kita merasa doa kita tidak dijawab seperti yang kita
mau. Bukan berarti Tuhan tidak mendengar doa kita atau Tuhan tidak mau menyembuhkan seseorang. Terkadang kita perlu bersabar dan tetap
meminta. Seperti Alkitab mengatakannya pada kita dalam injil Lukas 11:9. Terkadang kesembuhan bisa tetahan oleh ketidakpercayaan dan dosa
yang belum terampuni. Terkadang juga kita sekedar tidak tahu mengapa orang tidak sembuh. Namun kita harus tetap percaya kepada Tuhan
dengan segenap hati kita, karena Tuhan mengasihi kita dan mengasihi orang yang kita doakan. Alkitab menjamin Tuhan menyembuhkan segala
penyakit kita. dalam Mazmur 103: 3 mengatakan Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu. Alkitab
juga berkata agar kita berdoa dengan iman untuk orang-orang agar disembuhkan. Yakobus 5:16 berkata: karena itu hendaklah kamu saling
mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.

Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Kita harus memiliki iman bahwa Tuhan berkuasa atas
segalanya, dan Dia sungguh mampu melakukan segalanya. Dia mengerti segalanya tentang kita dan mengerti apa yang terbaik bagi kita. dia bisa
melihat sesuatu di masa depan yang kita tidak bisa lihat.

Ketika kita percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat kita, kita bisa mengerti bahwa suatu saat Dia akan membawa kita untuk hidup
bersama-Nya di Surga, dimana disana tidak ada lagi sakit penyakit, penderitaan atau kesedihan. Alkitab berkata bahwa Yesus sudah membayar
lunas di atas kayu salib untuk kesembuhan kita.

b. Minggu, 14 Juli 2020


Tema : Awal Kesedihan Manusia(Kej 3-6)

Tuhan menciptakan segala sesuatu.Saat tuhan menciptakan manusia pertama, Adam dia tinggal di taman Eden dengan isterinya Hawa.
Mereka sangat bahagia dan sempurna dalam menaati Tuhan dan menikmati kehadiran Tuhan.”tentulah Allah berfirman semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya bukan?ular itu bertanya kepada Hawa”Adam seharusnya berkata “buah-buahan yang ad dalam taman ini
boleh kami makan kecuali satu ,dia menjawab, jika kami menyentuh atau memakannya kami akan mati.”kamu sekali-kali tidak akan mati kata
ular itu.kamu akan menjadi seperti Allah. Hawa menginginkan buah dari pohon itu, dia mendengarkan si ular dan memakan buah itu. Setelah
Hawa tidak menaati Tuhan dia meminta Adam untuk memakan buah itu juga.adam seharusnya berkata, “tidak! Saat Adam dan Hawa berbuat
dosa, mereka berdus mengetahui bahwa mereka telanjang.mereka menjahit daun ara dan membuat cawat.mereka menutup diri mereka dan
bersembunyi di dalam semak-semak dari kehadiran Tuhan.

Pada hari sejuk di suatu senja Tuhan berjalan-jalan di taman. Dia tahu apa yang sudah dilakukan oleh Adam dan Hawa. Adam
menyalahkan Hawa. Hawa menyalahkan ular. Tuhan berfirman,”ular itu dikutuk, perempuan itu akan kesakitan pada waktu melahirkan dan
kepada Adam, “karena engkau telah berbuat dosa, terkutuklah tanah dengan semak duri dan rumput duri. Dengan berpeluh engkau akan
mendapatkan makananmu setiap hari.” Karena dosa mereka, mereka diusir keluar dari taman itu. mereka terpisah dari Tuhan yang hidup. tuhan
menciptakan pedang yang menyala-nyala untuk menghalangi mereka masuk kembali. Tuhan membuat pakaian dari kulit untuk Adam dan Hawa.
Dari mana Tuhan mengambil kulit-kulit ini?.

Pada suatu waktu, seorang anggota keluarga baru lahir bagi Adam dan Hawa. Anak pertama mereka Kain adalah seorang petani. Anak
kedua yaitu Habel, seorang gembala. Suatu hari Kain membawa beberapa sayuran sebagai persembahan bagi Tuhan.Habel membawa beberapa
dari kambingnya yang terbaik sebagai persembahan kepada Tuhan. tuhan senang dengan persembahan Habel. Tuhan tidak senang dengan
persembahan Kain. Kain menjadi sangat marah. Tetapi Tuhan berfirman, jika engkau melakukan apa yang benar, akankah persembahanmu tiak
diterima?kemarahan Kain tidak hilang. Beberapa waktu kemudian di padang dia memukul Habel dan membunuhnya. Tuhan berfirman kepada
Kain. Dimana Habel adikmu itu? Aku tidak tahu, Kain berbohong. Apakah aku penjaga adikku? Tuhan menghukum Kain dengan mengambil
kemampuannya dalam mengolah tanah dan menjadikan dia seorang pelarian dan seorang pengembara. Kain keluar dari hadirat Tuhan. Dia
menikah dengan anak perempuan Adam dan Hawa. Mereka membangun satu keluarga. Segera cucu-cucu dan buyut-buyut Kain memenuhi tanah
yang mereka temukan. Sementara itu, keluarga Adam dan Hawa bertumbuh dengan cepat. Pada waktu itu, manusia hidup lebih lama
dibandingkan dengan hari ini. Saat anaknya Seth lahir. Hawa berkata, “Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel”.
Seth adalah seorang yang baik dan dia hidup selama 912 tahun dan mempunyai banyak anak.

Di bumi manusia menjadi jahat dan lebih jahat dari generasi yang satu diikuti generasi yang lain. Akhirnya Tuhan memutuskan untuk
menghancurkan semua umat manusia dan semua binatang dan burung - burung. Tuhan sangat menyesal telah menciptakan manusia. Tetapi ada
satu orang yang menyenangkan hati Tuhan. Orang itu bernama Nuh seorang dari keturunan Seth, Nuh seorang yang berbudiman yang tidak
bersalah. Dia berjalan bersama Tuhan dia juga mengajarkan tiga orang anak laki – lakinya untuk menaati Tuhan. Jadi saat ini kita sebagai anak
Tuhan kita harus hidup menaati Tuhan, berjalan bersama Tuhan serta hidup menyenangkan hati Tuhan. Amin

c. Minggu, 21 Juli 2020

Tema : Nuh dan Air Bah (Kej 6-10)


Nuh adalah seorang yang mencintai dan memuji Tuhan. Setiap orang lain membenci dan tidak menaati Tuhan. Satu hari Tuhan
berfirman tentang sesuatu yang sangat mengejutkan. “ Aku menghancurkan dunia yang jahat ini,” Tuhan berfirman kepada Nuh. “Hanya engkau
dan keluargamu yang akan selamat.” Tuhan memperingatkan Nuh bahwa air bah akan datang dan menutupi bumi.Tuhan memberikan perintah
kepada Nuh: “Buatlah bagimu sebuah bahtera yang cukup besar untuk keluargamu dan banyak binatang ”. Nuh menjadi sangat sibuk. Orang-
orang mungkin mengejek Nuh ketika ia menjelaskan ketika membuat sebuah bahtera. Dia tetap membangun bahtera itu, dia juga tetap
menceritakan tentang Tuhan kepada orang-orang di sekitarnya. Tidak ada seorangpun yang mendengarkan ucapan Nuh.
Nuh mempunyai iman yang besar. Dia percaya Tuhan, meskipun hujan tidak pernah turun sebelumnya. Dengan segera bahtera itu siap
untuk diisi dengan persediaan. Sekarang binatang-binatang itu berdatangan. Tuhan membawa tujuh dari berbagai macam jenis, dua dari jenis
yang lainnya. Burung yang besar dan kecil. Binatang-binatang buas yang kurus dan tinggi membuat jalan mereka menuju bahtera.Mungkin
orang-orang bersorak-sorak menghina Nuh saat dia mengisi bahteranya dengan binatang-binatang. Mereka tidak berhenti berbuat dosa melawan
Tuhan. mereka tidak meminta untuk ikut masuk ke dalam bahtera. Akhirnya semua binatang dan burung-burung naik.
Tuhan memberi perintah kepada Nuh: ”Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu”. Nuh, istrinya, tiga orang anaknya
dan istri-istri mereka masuk ke dalam bahtera, kemudia Tuhan menutup pintunya. Turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat
puluh malam. ait bah meliputi kota-kota dan desa-desa. Saat hujan berhenti, termasuk gunung-gunung yang tinggi juga tertutup air. Segala
sesuatu yang bernapas mati. Ketika air bertambah-tambah, bahtera itu terapung-apung di atas permukaan air. Mungkin gelap di dalamnya,
mungkin bergelombang, dan mungkin menakutkan, tetapi bahtera itu melindungi dari air bah. Setelah lima bulan air bah itu, Tuham mengirimkan
angin kering .
Perlahan bahtera itu terdampar di sebuah gunung tinggi bernama Ararat. Nuh masih tinggal di dalam empat puluh hari lagi sampai air
menyusut. Nuh mengirimkan seekor burung gagak dan merpati keluar dari jendela bahtera. Karena tidak menemukan tanah yang untuk tumpuan
kakinya, burung merpati itu kembali kepada Nuh.
Satu minggu kemudian, Nuh mencoba lagi. Merpati itu kembali dengan setangkai daun zaitundi paruhnya. Minggu berikutnya Nuh
tahu bahwa bumi sudah kering sebab merpati itu tidak kembali. Tuhan berkata kepada Nuh inilah waktunya untuk meninggalkan bahtera.
Bersama-sama, Nuh dan keluarganya melepaskan binatang-binatang itu. Betapa senangnya perasaan Nuh pada saat itu. Dia membangun sebuah
altar dan memuji Tuhan yang sudah menyelamatkan dia dan keluarganya dari air bah yang mengerikan itu.
Tuhan memberikan satu janji yang luar biasa kepada Nuh. Tuhan tidak akan pernah lagi mengirim air bah untuk menghakimi dosa
manusia. Tuhan memberikan satu peringatan untuk janji-Nya yaitu pelangi sebagai tanda janji Tuhan. Nuh dan keluarganya menemukan
permulaan baru sesudah air bah. Pada waktu itu, keturunannya akan memenuhi seluruh bumi. Semua bangsa di dunia ini berasal dari keturunan
Nuh dan anak-anaknya. Amin

d. Minggu,28 Juli 2020

Tema: Janji Tuhan Untuk Abraham(Kej 11-21)

Bertahun-tahun sesudah air bah, orang-orang di bumi membuat satu rencana, mereka berkata: ” Marilah kita dirikan bagi kita sebuah
kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, marilah kita cari nama agar kita terserak ke seluruh bumi”. Setiap orang berbicara
dengan satu bahasa yang sama. Tuhan menginginkan orang-orang untuk hidup di seluruh bumi yang diciptakan-Nya. Jadi Dia melakukan sesuatu
yang istimewa. Dengan segera kelompok orang-orang itu berbicara dengan bahasa yang berbeda dan Tuhan memberikan kepada mereka bahasa-
bahasa yang baru. Mereka yang berbicara dalam bahasa yang sama pindah ke tempat lain bersama-sama. Mungkin orang-orang menjadi takut
mereka tidak bisa mengerti satu dengan yang lain. Dengan cara ini Tuhan menyebabkan manusia mengisi negara-negara yang berbeda. Kota yang
mereka tinggalkan bernama Babel, yang berarti kebingungan.

Bertahun-tahun kemudian, di satu tempat yang bernama Ur- Kasdim, Tuhan berbicara kepada seorang laki-laki yang bernama
Abram.” Pergilah dari tanahmu ke tanah yang akan kutunjukkan kepadamu”. Abram menaati Tuhan. Tuhan memimpin dia ke tanah Kanaan.
Istrinya Sara dan keponakannya Lot pergi bersama-sam dengan dia. Di Kanaan, Abram dan Lot keduanya menjadi kaya raya. Mereka mempunyai
banyak sekali kambing domba. Para gembala Lot dan para gembala Abram berkelahi. Lalu kata Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada
perkelahian antara engkau dan aku, pisahkanlah dirimu dari padaku. Lot engkau yang pertama memilih tanah yang engkau inginkan. Lot memilih
tanah-tanah berumput subur dengan kota-kota dan desa-desa di sekitarnya. Itu kelihatan sangat bagus”.

Setelah Lot pergi Tuhan berbicara lagi kepada Abram: “ Aku akan memberikan seluruh tanah Kanaan kepadamu dan kepada anak-
anakmuuntuk selama-lamanya”. Abram dan Sara tidak mempunyai anak, bagaimana bisa Tuhan memberikan janji yang luar biasa itu? Tiga orang
utusan Tuhan datang menemui Abram dan Sarai: ”engkau akan segera mempunyai bayi ”.

Dia tidak tidak memercayai pesan Tuhan, dia sudah berumur sembilan puluh tahun. Tuhan berfirman Abram akan dipanggil Abraham
(“bapa segala bangsa”)dan Sarai akan dipanggil Sara (“ratu”). Tuhan juga berkata kepada Abram, Dia akan menghancurkan dua kota yang jahat
yaitu Sodom dan Gomora. Keponakan Abraham yaitu Lot tinggal di kota Sodom bersama dengan keluarganya. Lot percaya ketika peringatan
Tuhan itu disampaikan, tetapi suami anak-anaknya menolak untuk meninggalkan Sodom. Betapa tragisnya! Mereka tidak percaya Firman Tuhan.
Hanya Lot dan kedua anak perempuannya yang selamat. Api dan belerang turun atas kota-kota yang jahat itu. Menyedihkan, istri Lot tidak
menaati peringatan Tuhan dan menoleh ke belakang saat di berlari. Dia berubaha menjadi sebuah tiang garam.

Tuhan menepati janji-Nya kepada Abraham dan Sara. Mereka mempunyai seorang anak pada usia tua mereka, seperti yang Tuhan
katakan. Betapa bahagianya ketika Ishak dilahirkan. Mungkin Abraham juga berpikir mengenai janjin Tuhan yaitu diberikan kepadanya dan ank-
anaknya tanah Kanaan. Tuhan akan menepati janji-Nya dan selalu menepati janji-Nya.
KOMISI IBU
c. Jumat, 07 Agustus 2020
Tema : Berapa Harga Sebuah Alkitab ? ( Yohanes 6 : 60 – 69 )
Nats renungan kita saat ini yaitu ayat 68 : “ Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? Engkau
memiliki perkataan hidup yang kekal.
Seorang misionaris yang bekerja pada penginjilan bawah tanah menceritakan kisah seorang beriman
di Rusia sebelum jatuhnya komunisme disana. Ketika ia tahu seorang temannya telah memperoleh Alkitab, iapun memohon untuk
meminjam Alkitab itu. Akan tetapi, si pemilik Alkitab membaca buku berharga itu setiap sore sampai pukul 10 malam. Oleh karena itu
setiap malam , selama delapan bulan, dari pukul 10 malam sampai pukul 2 pagi, orang beriman yang setia ini dengan rajin menyalin
Alkitab temannya. Akhirnya ketika beberapa teman kristiani mengunjunginya dengan membawa Alkitab, ia menukarkan karya kasih
tulisan tangannya itu dengan beberapa buah Alkitab.
Banyangkan bila kita tidak dapat memperoleh Alkitab. Berapa banyak uang yang rela kita bayarkan untuk
mendapatkannya ? Mari kita renungkan pertanyaan ini dengan lebih mendalam .
Ketika ajaran Yesus mulai mengganggu orang – orang yang mengikuti – Nya , banyak orang memilih untuk meninggalkan
– Nya ( Yohanes 6 : 60 – 66 ). Maka Diapun bertanya pada murid – murid – Nya, “ Apakah kamu tidak mau pergi juga ? “ ( ayat 67 ).
Petrus menjawab, “ Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal “ ( ayat 68 ). Petrus tahu
bahwa Yesus adalah Firman yang hidup, yaitu Allah yang menjelma sebagai manusia. Itu sebabnya, ia bersedia meninggalkan
segalanya dalam hidup ini untuk mengikuti Dia yang menjadi jalan, kebenaran dan hidup.
Apakah kita memiliki komitmen seperti Petrus ? apakah kita memiliki pengabdian seperti orang beriman di Rusia itu ?
Berapakah yang rela kita bayarkan untuk Alkitab ? Untuk Tuhan kita ?
Salah satu ukuran cinta kita kepada Allah berupa cinta kita kepada Firman yang tertulis dan kepada Firman yang hidup.
AMIN

d. Jumat, 14 Agustus 2020


Tema: Marah atau bersyukur (Yunus 3:10-4:11)
Nats: Ketika Allah melihat perbuatan mereka, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka
menyesallah Allah.(Yunus 3:10)
Apa reaksi yang kita lontarkan ketika Allah menunjukkan belas kasihan kepada orang – orang yang menurut kita layak
untuk dihukum? Apabila kita tidak setuju, hal itu menunjukkan bahwa kitapun telah lupa betapa besar pengampunan Tuhan bagi kita.
Setelah Yunus mengikuti panggilan Allah yang kedua kalinya untuk menyerukan penghakiman-Nya terhadap Niniwe
(Yunus 3:1-4), penduduk kota itu berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, sehingga Tuhan tidak jadi menghukum mereka (ayat 10).
Belas kasih Allah membuat Yunus marah . ia kemudian berkata kepada Allah bahwa itulah yang ia takutkan akan terjadi, dan karena
itulah ia semapat melarikan diri ke Tarsis. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang....yang menyesal karena
malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.(4:2).
Akan tetapi Allah berfirman kepada Yunus, bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota besar itu, yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang?(4:11).
Kasih karunia Allah yang mengagumkan jauh lebih besar daripada dosa kita. sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Efesus 2:8). Karena kasih karunia-Nya kepada kita harus
ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaiman Allah di dalam Kristus telah mengampuni
kita.(4:32).
Daripada kita marah ketika Allah berbelas kasih kepada orang lain alangkah lebih baiknya apabila kita mengucap syukur.
Kita boleh berhenti berbelas kasih kepada sesama jika Kristus berhenti berbelas kasih kepada kita. Amin

e. Jumat, 21 Agustus 2020


Tema: Langsung Tersambung (Mazmur 46)
Nats: Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah ia hendak berbicara tentang damai
kepada umat – Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi – Nya . (Mazmur 85:9)
Pada zaman sekarang ini, kita jarang dapat berbicara dengan orang sungguhan di telepon. Kini seolah-olah kapanpun kita
“menghubungi dan berbicara kepada seseorang”, kita akan disambut suara mesin penjawab telepon.
Seorang penulis bernama Miles mengatakan: Saya lega karena ini tidak berlaku bagi Bapa surgawi. Dia selalu ada . Tak
ada suara mesin penjawab telepon, tak ada perintah “tekan dua untuk mendapat anugerah yang lebih besar”, dan tak ada “panggilan
tunggu” yang menyela percakapan kita. syukurlah perkataan “berserulah kepada – Ku ”, maka Aku akan menjawab engkau”
(Yeremia33:3) tak digantikan dengan, “saat ini semua saluran sedang sibuk. Panggilanmu penting bagi-Ku. Silakan menunggu.”
Namun, saya tetap penasaran saluran macam apa yang disediakan bagi kita?
Komunikasi dengan Allah merupakan komunikasi dua arah. Dia berbicara kepada kita melalui firman-nya ketika kita
sungguh datang ke hadirat-Nya dalam doa dan melalui suara Roh kudus yang berdism di dalam diri kita. dia membayar mahal agar
semua saluran tetap terbuka, sehingga kita dapat mengalami sukacita saat berdiam diri cukup lama hingga kita merasakan bahwa Dia
adalah Allah. (Mazmur 46:11)
Sukacita karena mendengar suara – Nya merupakan panggilan telepon yang tak ingin kita lewatkan. Yang menjadi
pertanyaan bagi kita saat ini ialah apakah Allah berhasil menghubungi kita?

f. Jumat, 28 Agustus 2020


Tema: Kerja Keras ( 2 Tesalonika3:7-13)
Nats: apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah denga segenap  
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.kolose 2:23
Salah satu ironi hidup terjadi pada Hari Buruh di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu ketika sebagian besar pekerja
diliburkan.tetapi itu untuk alasan yang baik. Tak ada cara yang lebih baik untuk menghargai orang-orang yang bekerja keras selain
memberi mereka hari libur.
Tampaknya Hari Buruh adalah waktu yang tepat untuk melihat lebih dekat apa yang diperlukan untuk memberi yang
terbaik untuk atasan kita.
5. Apapun tugas kita, kita bekerja bagi kemuliaan Allah.(kolose 2:23). Dalam hal ini tak ada pekerjaan yang lebih baik dari yang
lain. Masing – masing pekerjaan itu hasilnya harus menghormati Allah.
6. Cara kerja kita dapat menarik simpati bagi mereka yang belum mengikut kristus (1 Tesalonika 4:11-12). Seorang atasan tidak
perlu memberitahu seorang pekerja kristiani untuk memanfaatkan waktu dengan baik atau untuk bekerja keras.
7. Pekerjaan adalah sebuah cara untuk memenuhi tujuan ganda kita: mengasihi Allah dan sesama. Menunjukkan kasih kepada
rekan kerja adalah cara yang baikuntuk menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah (Matius 22:37-40).
8. Kita harus bekerja bagi mereka yang bergantung kepada kita . Orang yang tidak menjaga kelangsungan hidup keluarganya
layak dicela (1 Timotius 5:8)
Memiliki pekerjaan dapat berarti kerja keras. Bahkan bagi mereka yang benar-benar menikmati pekerjaannya tak ada
salahnya menikmati hari buruh. Tetapi sebelum hari di mana pekerjaan kita di dunia usai, tugas kita adalah menjadikan pekerjaan kita
sebuah kesaksian bagi kemuliaan Allah.

KOMISI IBU
g. Jumat, 04 September 2020
Tema: Allah selalu memenuhi janji – Nya( Kejadian 15:1 – 6)
Di usia Abram yang sudah lanjut, Tuhan memberi janji kepadanya, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar”. Jika
dilihat dari fisik Abram yang sudah tua, siapapun orangnya pasti mengakui bahwa mustahil ia mendapatkan keturunan. Abram menanti selama 25
tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak. Ini adalah waktu yang cukup panjang dan membutuhkan kesabaran. Dalam masa penantiannya,
Abrammerasa ragu, hampir putus asa dan hilang harapan, namun Allah kembali meyakinkan Abram dengan cara memperlihatkan bintang-bintang
di langit dan menyuruhnya untuk menghitung bintang-bintang itu. Jika ia dapat menghitungnya maka keturunannya juga akan sebanyak itu. “Lalu
percayalah Abram kepada Tuhan”.Kata percaya pada ayat 6 berarti beriman yaitu memegang teguh janji – janjiAllah.Allah selalu memenuhi janji
– Nyapada waktu yang tepat.
Demikian pula kita sebagai orang percaya, kita memiliki keraguan dalam hidup ini, kita hampir putus asa dan hilang harapan dalam
menanti janji Tuhan. Allah mengingatkan kita lewat kisah Abram agar kita tetap percaya akan janji – Nya, karena Allah selalu memberikan
pengharapan di tengah-tengah tidak adanya pengharapan. Menanti pemenuhan janji – janji Allah merupakan bagian dari sikap percaya kepada –
Nya. Entah seberapa lama penundaan itu kita harus tetap menantikan Dia. Amin.

h. Jumat, 11 September 2020


Tema: Memberi sepenuhnya (Markus 12: 41-44: 44)

Dalam kehidupan kita sebagai wanita, ada banyak kesibukan baik dalam hidup berumah tangga, berkeluarga dan dalam pergaulan kita
sehari-hari. Dalam kesibukan kita, di dalam hidup berumah tangga ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan perkuliahan
anak, kebutuhan akan makanan dan pakaian. Ketika kita sibuk dengan hal – hal tersebut kita sering merasa kekurangan baik dalam hal keuangan
maupun kebutuhan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kita lupa untuk memberi kepada Tuhan. Kita sering memberi karna kita memiliki
kelebihan tetapi jarang kita memberi dari segala kekurangan kita.
Dalam kisah seorang janda yang miskin menggambarkan seberapa besar diri kita harus dipersembahkan kepada - Nya. Allah
menginginkan pengorbanan yang utuh, tak hanya pemberian sebanyak 10 persen. Jika Yesus benar-benar Tuhan kita, maka kita harus
memberikan seluruh keberadaan kita kepada – Nya, yaitu berupa kata – kata,waktu dan berbagai pilihan kita. Yesus memuji janda yang memberi
dari kekurangannya, semua yang dimilikinya. Bayangkan pengaruh yang dapat kita miliki jika kita memberikan diri kita seluruhnya. Marilah kita
sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus, kita memberikan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan. Kita mempersembahkan seluruh hidup kita
kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada – Nya. Amin

a. Jumat, 18 September 2020


Tema: Ibadah ( keluaran 23: 20-25)

Perikop dari pembacaan ayat firman Tuhan di atas adalah tentang janji dan teguran Allah kepada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah
bangsa pilihan dan umat pilihan Allah sendiri, namun bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Mereka seringkali memberontak
kepada Tuhan dan tidak mengindahkan teguran, padahal mereka sangat kenyang dengan pertolongan dan kebaikan Tuhan. Walaupun demikian,
Tuhan tidak pernah berhenti untuk memperingatkan mereka agar mau bertobat dan mau beribadah dengan sungguh kepada Tuhan. Seperti yang
dikatakan pada ayat 20,21: “ sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk
membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau
mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama - Ku ada di dalam dia”.
Teguran Tuhan kepada bangsa Israel mengandung janji yang sangat luar biasa yaitu apabila mereka benar – benar taat dan beribadah
kepada Tuhan dengan sungguh, maka “ ia akan memberkati roti dan makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari
tengah – tengahmu.”(kel 20: 25)
Berbicara tentang “ibadah” , pasti dalam pikiran kita terbersit suatu suasana gedung gereja yang dipenuhi dengan jemaat yang
menaikkan pujian secara bersamaan, kemudian jemaat mendengarkan Firman Tuhan dari seorang pengkotbah. Akan tetapi, ibadah yang sejati
bukanlah kita berbicara tentang aktivitas rohani atau kesibukan di gereja semata, namun berbicara tentang bagaimana seorang kristen
mempraktekkan nilai – nilai yang terkandung di dalam firman Tuhan itu, dengan kata lain bagaimana kita menjadi pelaku – pelaku firman. Sudah
sangat jelas firman Tuhan berkata, “ supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” ( Roma 12: 1)
Oleh sebab itu marilah kita sebagai orang yang percaya kepada Allah, kita harus taatdan beribadah dengan sungguh – sungguh kepada
– Nya. Kita harus menjadi pelaku – pelaku firman, sehingga Ia memberkati kita dan menjauhkan penyakit dari tengah - tengah kita. Amin

d. Jumat, 25 September 2020


Tema: Indahnya penderitaan ( 1 Petrus 4: 1-3)

Penderitaan jika diterima dengan kerendahan hati, dapat memberikan arahan dan disiplin yang menuntun pada hidup yang lebih dalam
dan penuh. Pemazmur berkata:”Sebelum aku tertindas aku menyimpang tetapi sekarang aku berpegang pada janji – Mu” (Mazmur 119:67).
Petrus mengatakan hal yang senada: penderitaan membuat kita tidak hidup untuk diri sendiri, tetapi menurut kehendak Allah(1 Petrus 4:2)Tanpa
penderitaan kita tidak dapat menjadi seperti yang Allah inginkan. Penderitaan bukanlah rintangan bagi pertumbuhan kerohanian kita, sebaliknya
dapat menjadi alat untuk memacu pertumbuhan kita setelah kita dilatih oleh penderitaan tersebut. Penderitaan dapat mendorong kita menjadi
lebih dekat dengan Allah dan semakin dalam masuk dalam firman – Nya. Itu adalah alat yang Allah pakai untuk membentuk kita dengan indah
agar menjadi seperti Yesus. Allah senantiasa memberi kita belas kasihan, kepuasan, ketenangan dan semangat yang kita butuhkan serta
doakan.Tanpa penderitaan, kita tidak dapat menjadi seperti yang Allah inginkan. Kekuatan-Nya bersinar lebih terang melalui kelemahan manusia.

Hari ini, apakah Allah sedang memberi kita kesempatan untuk menerima arahan melalui penderitaan dan kesengsaraan? Marilah kita
menjalaninya dengan sabar. Dia dapat mengubah pencobaan menjadi berkat. Dia dapat memakai penderitaan itu untuk membawa kita lebih dekat
kepada hati dan firman – Nya, untuk menyatakan ajaran yang Dia ingin agar kita pahami, serta memanfaatkannya untuk melimpahkan anugerah –
Nya bagi hidup kita.

Allah sedang membuat hidup kita lebih baik, jauh lebih baik dari pada apa yang pernah kita pikirkan. Apapun yang diajarkan Allah melalui
penderitaan adalah suatu keuntungan dan melalui penderitaan kita dapat hidup lebih dekat dengan Allah. Amin.

a. Sabtu, 02 Oktober 2020


Tema: Dipanggil Untuk Menjadi Berkat (Kejadian 12: 1-9)

Nats: Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi
milik pusakanya (Ibrani 11:8)
Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kita dipisahkan dari benda-benda dan orang yang kita
cintai. Kerap kali sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah yang menyimpan banyak kenangan indah dan selalu berat bagi kita untuk
mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kita kasihi tatkala harus meninggalkan mereka.
Demikian pula tidak mudah bagi Abraham untuk menaati permintaan Allah supaya ia meninggalkan negeri, teman-teman dan
kerabatnya. Namun bila ia tidak taat pada perintah Allah, tidak akan ada berkat bagi dia dan keturunanya.
Allah memanggil Abraham untuk untuk menjalani kehidupan dengan pengabdian yang khusus ini, karena Dia telah memilihnya
menjadi saluran yang melaluinya Dia akan mengerjakan rencana penebusan. Umat manusia telah memberontak dan menjadi penyembah berhala,
sedangkan Abraham harus menyembah satu-satunya Allah yang sejati.
Tugas semua orang kristiani adalah memutuskan hubungan dengan segala yang menghalangi kemajuan dan efektivitas kerohanian.
Kita harus meninggalkan semua dosa, seluruh kekerasan hati, dan setiap kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah.
Jika kita melakukan hal ini, saat diuji dan dicobai, maka integritas rohani dalam hidup kita akan tetap bertahan melalui ujian
kehidupan itu. Kita dikuatkan dalam proses tersebut agar pada gilirannya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita. Amin
b. Sabtu, 09 Oktober 2020
Tema: Pelajaran Dari Yunus (Yunus2:2)
Nats: Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan dan ia menjawab aku
Kisah Yunus adalah salah satu cerita yang paling sering didiskusikan dan sangat menarik di Alkitab. Namun dari semua perdebatan
tersebut ada satu hal yang pasti: Yunus melakukan pencarian jati diri di hotel bawah air yang bau.
Kita semua tahu bahwa terkadang hidup berjalan dengan tidak baik. Ketika hal itu terjadi, seperti Yunus kita perlu mengajukan
beberapa pertanyaan sukar kepada diri kita sendiri.
Apakah ada dosa dalam hidup saya? Karena Yunus terang-terangan tidak taat, Allah harus melakukan sesuatu yang tegas untuk
mendapatkan perhatiannya dan memimpinnya agar bertobat.
Apa yang dapat saya pelajari dari situasi ini? Orang-orang Niniwe yang jahat adalah musuh umat Allah. Yunus berpikir bahwa mereka
seharusnya dihukum dan tak diberi kesempatan kedua. Ia perlu belajar membagikan belas kasih Allah bagi orang-orang yang terhilang.”Allah
melihat perbuatan mereka itu , yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka
yang telah dirancangkan-Nyaterhadap mereka” (yunus 3:10).
Dapatkah kita menunjukkan kemuliaan Allah dalam semuanya ini? Penderitaan kita sering tidak berkaitan dengan diri kita, tetapi
berkaitan dengan bagaimana orang-orang melihat kuasa Allah bekerja melalui kelemahan kita. Yunus berada dalam situasi tidak berdaya, tetapi
Allah menggunakannya untuk memimpin bangsa yang menyembah berhala itu menuju pertobatan. Amin

c. Sabtu, 16 Oktober 2020


Tema: Tanpa tahu tujuan, tempat tinggal kita (Ibrani 11:8-16, kejadian 12:1-8)
Nats:karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil ...., lalu ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ditujunya ibrani11:8
Salah satu ganjalan terbesar yang kita hadapi dalam mengikuti Kristus adalah ketakutan tentang hal-hal yang tidak diketahui, kita
ingin mengetahui lebih dahulu hasil dari ketaatan dan ke mana Dia sedang membawa kita. namun kita hanya diberi jaminan bahwa Dia beserta
kita dan bahwa Dia memegang kendali. Dan dengan jaminan itu, kita mengambil resiko untuk berjalan tanpa tahu tujuan bersama-Nya.
Abraham memberikan teladan mengenai respon seseorang yang bersedia berjalan bersama Allah ke masa depan yang tak pasti.
“karena iman Abraham taat. Ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat
tanpa mengetahui tempat yang ditujunya.”ibrani 11:8
Abraham tahu bahwa Allah telah memanggilnya dan telah memberi sebuah janji dan hal itu cukup. Ia bersedia memercayakan masa
depannya kepada Tuhan. kita dapat melakukan hal yang sama dengan memercayakan masa depan kita kepada Tuhan dan melangkah dengan
iman.
Ketika Abraham berusia 75 tahun Allah memanggilnya supaya ia meninggalkan tanah bapaknya.maka jadilah di usia lanjut, ia pergi
ke tanah Kanaan. Hidupnya tidak menentu, tak memiliki tempat tinggal “tanpa mengetahui tempat yang ditujunya”(Ibrani 11:8). Demikianlah
kisah Abraham.
Usia membawa perubahan dan ketidakpastian dalam hidup kita. usia merupakan transisi dari masa lalu yang pasti ke masa depan yang
tidak pasti. Usia dapat berarti pindah dari rumah keluarga menuju suatu tempa yang lebih kecil, ke rumah anak perempuan, ke lingkungan para
pensiunan, ke rumah jompo, “tempat peristirahatan terakhir”. Seperti halnya Abraham, sebagian dari kita berpindah dari satu lokasi lainnya,
selalu bepergian, dan tidak mengetahui tempat yang kita tuju.
Namun, kita dapat merasa nyaman di mana saja, karena perlindungan kita idak terletak pada tempat tinggal kita, tetapi pada Allah
sendiri. Kita dapat tinggal “dalam lindungan Yang Mahatinggi” dan “bermalam dalam naungan yang Mahakuasa”(Mazmur 91:1). Di sana di
hadirat-Nya kita akan menemukan tempat perlindungan (ayat 4). Allah yang kekal menjadi tempat perteduhan bagi kita (ayat 9).
Sekalipun tempat tinggal kita di dunia ini barangkali tidak pasti, Allah tetap akan menjadi teman dan sahabat kita sampai hari-hari
perjalanan kita berakhir dan kita sampai hati kita yang sejati, yaitu surga. Sebelum hari bahagia tersebut tiba, marilah kita memancarkan sinar
kasih Allah kepada para pengembara yang lain. Pergilah dengan iman kepada allah meskipun kita tidak mengetahui tujuannya. Amin

d. Sabtu, 23 Oktober 2020


Tema: Penantian (Kejadian 15:1-6)
Nats: percayalah Abraham kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.(kejadian 15:6)
Setiap ibu dapat mengatakan bahwa menunggu kelahiran adalah pengalaman yang membangun kesabaran dalam dirinya. Sungguh
malang induk gajah, karena ia membutuhkan waktu sekitar 22 bulan untuk mengandung janin gajah sampai janinnya itu siap dilahirkan. Sejenis
ikan hiu yang dikenal dengan nama ikan dogfish bersirip memiliki durasi kegamilan sampai 22-24 bulan. Dan pada ketinggian di atas 1.380
meter, salamander Alpen dapat menjalani masa kehamilan sampai 38 bulan.

Perasaan Abraham mungkin tidak jauh berbeda dengan contoh-contoh yang ada di alam ini. Di usianya yang sudah lanjut, Tuhan
memberi janji kepadanya, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur dan
engkau akan menjadi berkat” (kejadian 12:2). Namun setelah tahun-tahun berlalu, Abraham mempertanyakan bagaimana mungkin janji itu
terpenuhi tanpa adanya seorang anak laki-laki (kejadian 15:2). Maka kemudian Allah meyakinkan Abraham demikian,”Anak kandungmu....akan
menjadi ahli warismu”(ayat 4).

Sekalipun usianya semakin bertambah tua, Abraham tetap percaya kepada Allah, sehingga ia disebut orang benar. (ayat 6). Namun
demikian ia menanti selam 25 tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak.

Menanti pemenuhan janji-janji Allah bagian dari sikap percaya kepada-Nya. Entah seberapa lama penundaan itu, kita harus tetap
menantikan Dia. Karena Allah selalu memenuhi janji-Nya. Hal itu juga diperingatkan oleh penulis Ibrani kepada kita. “ marilah kita berpegang
teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” Ibrani 10: 23

KOMISI IBU
a. Jumat,04 Desember 2020
Tema:Mengucap syukur karena kasih Tuhan (Filipi 1:3-11)
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, doa dan ucapan syukur sesungguhnya adalah keharusan bagi setiap kita
sebagai yang percaya kepada Yesus Kristus. Makna dan tujuan dari doa dan mengucap syukur yaitu supaya kita tetap mempunyai hubungan
dengan Tuhan yang sudah mengasihi kita lewat Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan. Saat kita mempunyai hubungan dengan Tuhan iman
kita akan terus hidup. Yang menjadi pertanyaan bagi kita. apakah selama ini kita terus melakukan kewajiban kita yaitu berdoa dan bersyukur?
Jika tidak, marilah melalui kesempatan ini kita kembali merenung agar kita dapat menghidupkan kembali apa yang menjadi keharusan bagi kita
terutama dalam kita memaknai penantian akan kehadiran Yesus sebagai Tuhan dana hakim bagi kita.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, melalui Firman Tuhan pada saat ini, Paulus yang senantiasa berdoa dan
mengucap syukur atas persekutuan jemaat di Filipi di dalam berita injil atau di dalam Yesus Kristus (ayat 3-5). Persekutuan yang dimaksudkan
oleh Paulus di sini adalah persekutuan seperti sekarang yang kita lakukan, juga seperti ibadah rumah tangga, ibadah hari minggu, persekutuan doa
dan kegiatan rohani lainnya.
Selanjutnya Paulus mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh jemaat di Filipi adalah cara yang benar dalam menantikan
kedatangan Yesus Kristus, bahkan juga mereka akan diperkaya dalam kebenaran sertan akan membawa mereka hidup suci (ayat 6,9-11).
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, jika kita merenungkan apa yang dilakukan jemaat di Filipi saat itu dan kita
juga melakukannya sekarang di dalam hidup kita, tentu kita juga akan selalu diperkaya dalam kebenaran, hidup suci dan tentunya kita merasakan
ketenangan serta damai dalam hidup kita. Kita tentu bersyukur sejauh ini masih ada kesempatan untuk bersekutu bersama dalam ibadah kita
setiap hari minggu, ibadah pembacaan Kitab Suci Rumah Tangga, ibadah Komisi-komisi. Semuanya itu adalah suatu perbuatan untuk menantikan
kedatangan Tuhan.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, hal lain tentu persekutuan doa dan ucapan Syukur dalam rumah tangga juga
penting untuk terus menghidupkan iman kita kepada Tuhan. kita bersyukur atas napas hidup yang tuhan masih percayakan, kita mengucap syukur
atas makanan dan minuman serta berbagai berkat. Karena saat kita mengucap syukur kita yakin bahwa Tuhan selalu memberkati kita.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, Marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang senantiasa berdoa dan mengucap
syukur sehingga kita tetap mempunyai hubungan dengan Tuhan yang sudah mengasihi kita lewat Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan. Amin

b. Jumat, 11 Desember 2020


Tema: Allah Ingin Dikenal Oleh Manusia (Ibrani 1:1-4)
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, coba kita bayangkan saat kita berbicara dengan anak kecil yang baru belajar
berbicara. Apa yang ada di benak kita? tentunya sangat lucu dan menggemaskan, karean kita akan menanggapi anak itu dengan menggunakan
bahasa anak-anak juga. Tujuannya agar si anak bisa mengenal atau memahami apa yang ingin kita katakan atau yang sebenarnya. Sesuai
kebiasaan awalnya tentu kita memperkenalkan kata mama dan papa.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, demikian juga Allah Bapa kita selalu ingin memperkenalkan diri kepada kita
yang dianggapnya sebagai anak-Nya. Dikatakan bahwa sebelumnya Allah memperkenalkan diri-Nya melalui Nabi-nabi (Musa, Yesaya, Yeremia
dan lain-lain) ayat 1. Sampai sekarang kita diajak untuk mengenal Allah melalui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara khusus dan
alam semesta secara umum. Dalam artian saat ini kita bisa mengenal dan beribadah kepada Allah karena iman kita Yesus Kristus sebagai Tuhan
yang lahir sebagai Juruselamat, yang mati ungtuk penyucian dosa kita dan bangkit serta hidup dan ada di tempat yang Maha Tinggi sederajat
dengan atau sama dengan Allah (ayat 2-4).
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, penulis Ibrani ini mau mengatakan bahwa Allah memperkenalkan diri dengan
cara-cara yang ada di dunia. Seperti dahulu ia memperkenalkan diri melalui Nabi-nabi. Seperti dahulu Ia memperkenalkan diri melalui Nabi-nabi,
bahkan kelahiran Yesus juga seperti kebiasaan yang terjadi di dunia, lahir melalui seorang perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah
memperkenalkan diri dengan cara-cara yang sederhana.
Allah tidak memperkenalkan diri dengan cara di Sorga, tetapi dengan kebiasaan atau cara di dunia, dengan tujuan agar kita bisa
mengenal Allah dengan baik. Sehingga kita jangan terlalu merasa sulit untuk memahami apa yang menjadi kehendak Allah tetapi mari kita
berupaya dengan cara yang sederhana.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, memahami Allah dengan cara yang sederhana dipertegas oleh Yesus dalam
kitab injil Matius 11: 28-30: Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah
kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang
kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. Paulus dalam suratnya di Roma 12:3b mengatakan: janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih
tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan. Jadi yang paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengenal Tuhan yaitu memahami tubuh kita
adalah milik Tuhan dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, yang Yesus katakan belajarlah kepada-Ku Aku lemah lembut, bahwa hidup
untuk lemah lembut dan rendah hati tidak berat, kita hanya diajak untuk menggunakan kata-kata yang menghibur, yang membangun dan
memotivasi orang lain pada jalan yang benar. Selanjutnya rendah hati, kita hanya diajak memahami orang lain, diajak untuk mengalah,
mengindahkan orang lain, menghargai orang laindan lebih dari itu kita menghargai dan mengasihi Tuhan lewat ibadah bersama, bersyukur
bersama, bersekutu bersama, berdoa bersama. Semuanya ringa jika kita belajar untuk melakukannya dengan tulus.
Jadi saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, marilah kita terus berupaya mengenal Tuhan dengan cara yang sederhana
terutama kita merenungkan makna natal yang tidak lama lagi. Amin.

c. Jumat, 18 Desember 2020


Tema: Dua Betlehem (Lukas 1: 26-35)

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, yang menjadi ayat perenungan kita pada saat ini adalah ayat 35 yang berkata:
Kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau.

Kelahiran Yesus Kristus di dunia ini tidaklah sama seperti kelahiran bayi-bayi yang lain. Kehamilan Maria berasal dari dunia yang
lain. Malaikat telah berkata kepada kepadanya, “Roh kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau” (ayat
35). Bayi yang dikandung oleh Maria berasal luar dunia kita. Dan memang sudah seharusnya demikian karena bayi laki-laki yang dilahirMaria
adalah Imanuel, yang artinya “Allah menyertai kita”.

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, bayi yang lahir di kota Betlehem tersebut berasal dari surga. Allah telah
datang ke dunia dalam wujud dan keberadaan anak laki-laki Maria. Dia datang ke dunia dari atas. Sehingga inkarnasi-Nya membuat penebusan
kita menjadi suatu hal yang memungkinkan untuk dilakukan.

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, sekarang marilah kita merenungkan hal tersebut. Kelahiran baru kita-
regenerasi kita datang dari luar dunia. Yesus pernah mengatakan bahwa kita dilahirkan kembali “dari Roh” (Yoh 3:3,7,8). Keselamatan kita tidak
berasal dari sumber duniawi, namun berasal dari Alah sendiri melalui Yesus dengan pertolongan Roh-Nya. Maka dengan kata lain, hati kita
menjadi “”Kandang Betlehem”, tempat Yesus datang ke dalam dunia. Kita hendaknya membuka pintu kepada-Nya dengan iman, dan Dia akan
dilahirkan dalam diri kita oleh Roh Kudus.

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, kira memperkenalkan dia kepada oang lain dengan kuasanya yang ada di
dalam diri kita. Dia memengaruhi setiap aspek kehidupan kita. kita adalah “Betlehem” tempat Dia masuk ke dalam dunia masa kini. Amin.

d. Jumat, 25 Desember 2020


Tema: Pemberian kepada Allah ( Roma 12:1 – 8 )

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, yang menjadi ayat perenungan kita pada saat ini adalah (Roma 12 : 1) yang
berkata: aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah : itu adalah ibadahmu yang sejati.
Di sini Rasul Paulus menerapkan kebenaran yang telah ditulisnya kapada para pengikut Yesus di Roma. Ia mengatakan agar kita
mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup. Ia juga mengimbau kita agar menjauhkan tubuh kita dari dosa dan menghindari
keburukan dunia dengan memperbaharui pikiran. (Ayat 2). Kita sudah sering diberi tahu untuk memberikan hati atau hidup kita kepada Kristus.
Jadi, mengapa kali ini Paulus menyoroti tubuh kita?
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, jika kita akan melaksanakan kehendak Allah, maka tubuh kitalah yang akan
digunakan. Setiap pendeta memiliki jemaat berkata, “saya tidak akan menghadiri kebaktian pada hari Minggu yang akan datang, kami akan pergi
piknik ke danau. Namun saya akan hadir di dalam roh.” Sayangnya, “roh” yang ia maksudkan itu idak akan menyumbangkan apapun terhadap
atmosfir pujian dan penyembahan.
Kita mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai tanggapan terhadap kasih-Nya. Tubuh merupakan hadiah yang layak bagi
Allah. Renungkanlah nilai tangan manusia. Ahli bedah Dr. Paul Brand berkata tentang operasi tangan, “saya belum pernah mendengar tentang
satu operasi pun yang dilakukan untuk membuat sebuah tangan yang normal menjadi lebih baik. Tangan itu indah.”
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, pada perayaan Natal kali ini, berikanlah kepada Allah sesuatu yang indah.
Persembahkanlah kepada-Nya tidak hanya hati kita, namun juga tangan, tubuh, jiwa, pikiran dan keberadaan kita seluruhnya. Yesus memberi kita
segala yang dimiliki-Nya, kita juga harus memberi segala yang kita miliki kepada-Nya. Amin.

KOMISI IBU
e. Jumat, 05-11-2021
Tema:Berkat Dari Kesabaran (Yoh 5:1-5)
Yesus masuk ke Yerusalem. Di tepi kolam Betesda Ia melihat seseorang yang sudah 38 tahun menanti kesembuhan. Karena Yesus
mengetahui kesabaran si lumpuh maka Yesus menyembuhkannya. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari disini yaitu yang pertama, sabar
menanggung beban hidup.
Kelumpuhan menimbulkan penderitaan-penderitaan lain yang membuat beban hidup semakin berat, ayat 5. Yaitu:
 ia terbuang dari komunitas keluarganya, kesendirian dan kesepian.
 Ia menjadi miskin- menjadi pengemis.
 Hidupnya bergantung pada belas kasihan orang lain. Si lumpuh sabar menanggung semua beban itu demi kesembuhan.
Allah menuntut orang beriman untuk sabar memikul beban saat menanti pertolongan Tuhan
( 2 kor 6:4).
Hal yang kedua yaitu sabar menerima kegagalan. Si lumpuh telah berusaha keras mencari kesembuhan tetapi selalu gagal, ayat 6. Ia
berusaha mencari seseorang yang mau menolongnya saat air kolam bergoncang tetapi ia gagal menemukannya. Ia pernah berusaha sendiri dengan
merangkak tetapi gagal. Setiap kali ia berusaha untuk bangkit, ia selalu gagal. Seluruh usahanya selama 38 tahun gagal total. Meski semua
usahanya gagal, ia tetap sabar untuk mencobanya lagi. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tetap sabar walaupun keadaan kita semakin
memburuk. (Ayub 2: 9-10;2 kor 4:16).
Hal yang ketiga yaitu sabar menunggu. Menunggu adalah melintasi lorong waktu yang gelap dan tak berujung. Situasi-situasi gelap
dalam menunggu sebagai berikut:
 Ia tidak tahu berapa lama ia harus menunggu
 Tidak ada kepastian kapan ia sembuh,ayat 4-sewaktu-waktu
 Tidak ada jaminan, apakah pada akhirnya ia akan mendapat kesempatan untuk sembuh, ayat 3. Di sana ada sejumlah besar
orang sakit. Meskipun semuanya serba tidak jelas tetapi ia tetap sabar menunggu sampai akhirnya Yesus datang dan
membangkitkan dia.(ayat 8-9).
Orang-orang yang mengharapkan berkat Tuhan, harus bersabar menunggu(Ibrani 6:15). Ketika Yesus telah melihat seluruh aspek kesabaran si
lumpuh, Ia langsung membangkitkannya. Mujizat si lumpuh berjalan.
Kita dapa mengambil kesimpulan bahwa Yesus melakukan mujizat karena Ia mengetahui kesabaran orang itu. Ia sabar menanggung
bebab hidup seorang diri, ia sabar menerima kegagalan setiap kali berusaha. Ia sabar melihat orang lain berhasil sementara dirinya gagal dan ia
sabar menunggu dalsam ketidakpastian. Kesabarannya pada akhirnya menghasilkan mijizat kesembuhan. Amin

f. Jumat, 12-11-2021

Tema:Jadilah Garam Yang Bermanfaat (Matius 5:13).


Kamu adalah garam dunia. Jika Garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia ditawarkan ? Tidakl adalagi gunanya selain dibuang dan
di injak orang”. Bagian Firman Tuhan tersebut merupakan salah asatu dari rangkaian khotbah dan pengajaran Tuhan Yesus kepada para murid
dan para pendengar – Nya di bukit. Pengajaran Yesus berkaitan dengan satu benda yang sering di jumpai di hampir semua pusat pembelanjaan.
Benda ini murah dan digunakan di seluruh dunia. Benda ini telah menimbulkan banyak peperangan, mendorong rute – rute perdagangan dan
berguna untuk membayar gaji para tentara.
Kini benda itu lebih banyak digunakan sebagai bahan pengawet dan penyedap rasa untuk semua jenis makanan. Benda apakah itu ?
Benda itu itu adalah zat berbentuk kristal yang kita kenal dan sering disebut garam. Yesus merupakan seorang ahli dalam menggunakan hal – hal
biasa untuk menjelaskan realitas rohani. Berbicara sola garam ketika Dia sendang mengajar murid – murid – Nya tentang bagaimana melayani
sebagai wakil kerajaan – Nya. Dia berkata : “ Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” – Matius 5 : 13.
Garam yang hanya tersimpan dirak makanan, di letakkan diatas meja makan dan dilemari bumbu masakan tertentu tidak akan dapat
memenuhi fungsi dan perannya sebagaimana mestinya. Itulah yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus kalau garam itu menjadi tawar dengan
apakah ia diasinkan. Tidak bisa lagi dan hanya kan dibuang karena tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sama halnya jika kita tidak berusaha secara aktif untuk membagikan kebenaran Allah yang mengubah kehidupan, maka sebenarnya
kita tifdak melayani sebagai garam rohani. Kita gagal untuk hidup berguna atau bermanfaat bagi kehidupamn orang lain. Kita gagal memainkan
peran dan fungsi kita sebagai mana ditegaskan firman Tuhan.
Bagaimanapun tempat bagi garam adalah dalam “ rebusan “ masakan dan dalam jenis makan mentah dala lain sebagainya. Demikian
juga dengan kita adalah dalam “ Rebusan “aktivitas manusia. Daripada hanya mengeritik kemerosotan kebudayaan, moral,etika, kerohanian orang
lain serta datarnya kehidupan yang dijalani banyak orang, marilah kita masuk kedalam “ rebusan” kehidupan orang lain, karena hanya dengan
cara demikianlah kita dapat berfungsi, bermanfaat bagi kehidupan sesama. Inilah peran kita sebagai garam dunia, Seorang kristiani yang menjadi
garam membuat orang lain haus akan yesus sang air kehidupan. Amin.

g. Jumat, 26-11-2021

Tema: Nikmatnya hidup dalam ucapan syukur (1 Tesalonika 5: 8)

Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang kristen kepada orang kristen yang ada di
kota Tesalonika, yaitu : 1 Tesalonika 5 : 8:” Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah didalam kristus
Yesus bagi kamu”. Berdasarkan firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus tesebut kita sesungguhnya sedang dimotivasi untuk memandang
hidup da n semua yang ada di dalamnya dari perspektif Tuhan.
Mengucap syukur dalam situasi dan kondisi yang menyenangkan kita biasa. Dapat jodoh, mengucap syukur. Dapat menikah,
mengucap syukur. Dapat anak. Mengucap syukur. Dapat job, mengucap syukur. Dapat promosi baru, mengucap syukur. Berhasil dalam
dalam studi, mengucap syukur.Semua ucapan syukur tersebut biasa. Belum terlalu nikmat. Namun, kalau situasi dan kondisi hidup tidak
berjalan tidak sesuai harapan, masihkah kita bisa bersyukur? Kalau usaha atau bisnis merugi dan terancam gulung tikar atau tutup, adakah
syukur terucap dari mulut kita? Bila tiba-tiba divonis dokter menderita sakit kanker stadium terakhir, masih bisa mengucap syukur? Jika
orang yang kita kasihi secara tiba-tiba mendapat serangan jantung lalu meninggal, adakah rasa syukur yang bisa dinaikkan?
Kalau kita bisa mengucap syukur dalam keadaan dan situasi yang tidak kita inginkan dan yang tidak bisa kita prediksi dalam hidup
ini, maka sesungguhnya kita sedang menikmati nikmatnya ucapan syukur. Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa alasan kuat
sehingga kita berkata bahwa mengucap syukur itu suatu gaya hidup yang nikmat?” Ada beberapa hal yang menjadi alasan kuat bahwa hidup
mengucap syukur itu nikmat, yaitu:
o Rasa syukur mengubah apa yang kita miliki menjadi lebih berharga. Yesus dan semua yang Dia berikan kepada kita menjadi lebih
berharga dibandingkan dengan apapu juga di dunia ini. Apa saja yang kita miliki saat ini menjadi lebih nikmat kalau diterima
dengan rasa syukur.
o Rasa syukur mengubah masalah yang kita hadapi menjadi hikmat yang bernilai. Masalah bila disambut dengan sikap hati yang
bersyukur, memberi pengetahuan penting yang paling bernilai bagi hidup kita.
o Rasa syukur mengubah kegagalan menjadi pelajaran yang berharga. Gagal memang banyak orang tidak menyukainya. Kendati
demikian, kegagalan itu selalu ada di jalan hidup kita. Rasa syukur mengubah paradigma negatif terhadap kegagalan menjadi
poositif. Sehingga bukan berapa banyak kita gagal, yang penting ialah berapa kali bangkit dari kegagalan. Itulah nikmatnya
bersyukur.
o Rasa syukur adalah salah satu rahasia yang membuat hidup ini selalu indah di hadapan Tuhan Yesus. Hati yang penuh syukur
memberi wajah indah pada kehidupan. Rasa syukur itu berdampak, baik kepada diri, sesama dan juga Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
senang, sesama juga senang, kitapun senang. Nikmatnya bersyukur luar biasa. Amin

KOMISI IBU
h. Jumat, 03-12-2021

Tema : Perempuan yang takut Tuhan Patut dipuji (1 Timotius 2:8-15)

Mama-mama yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus ,cakap, baik, bijaksana dan takut Tuhan adalah harapan bagi semua orang.
Laki- laki mengharapkan istri yang demikian dan Perempuan juga mengharapkan Suami yang demikian. Melalui Firman Tuhan yang
diungkapkan Oleh Petuah- Petuah Salomo yaitu yang kita baca saat ini kita akan diberkan Pemahan bagaimana selayaknya Perempuan yang
dipuji.
Diawali dengan ungkapan Istri yang cakap lebih berharga dari pada Permata. Permata yang dimaksudkan disini adalah sejenis berlian
yang sangat berharga bisa sepuluh kali lipat daripada emas murni. Namun walaupun berlian begitu berharga Istri yang cakap( Perempuan) jauh
lebih berharga daripada permata. Kenapa lebih berharga? karena Permata bisa diperoleh dengan mudah jika ada kecakapan atau usaha manusia
(Usaha Perempuan).Bagi istri (Perempuan)Usaha itu bisa diawali dengan:
 berbuat baik dan menghindari kejahatan, untuk mendapatkan kepercayaan dari suami atau bisa atasan( ayat 11-12).
Hanya kebaikan yang bisa memudahkan untuk menghindari tantangan, kebanyakan orang- orang yang sukses dalam
usahanya adalah mereka yang berusaha dengan ketulusan, iklas dan selalu menjaga ketenangan dan perasaan orang lain. Walaupun
tidak dipungkiri bahwa ada juga orang-orang yang sukses dengan cara- cara yang jahat namun kejahatan itu seperti bara api yang
dibungkus dengan kertas, semakin dibungkus semakin terbakar. Dan jalan untuk bisa memadamkan bara kejahatan itu hanyalah
pertobatan.
 kerajinan dan kebijaksanaan;
Terus berusaha mencari dan bekerja dan selalu yakin akan usaha dan pekerjaan yang ditekuni bisa mendatangkan berkat
( ayat 13-18). Kita tidak hanya bisa berpikir dan membicarakan setiap hal yang kita rencanakan, tetapi membutuhkan kerja nyata,
membutuhkan gerakan dan kerajinan. Yakin dan percaya tidak ada yang terlalu berat untuk kita kerjakan kalau sudah ada usaha dan
berjalan.
 suka berbagi kasih terutama menolong yang miskin( ayat 19)
Membuka tangan untuk menolong orang lain adalah contoh untuk bisa menerima. Dalam artian kita tidak bisa menerima
dengan tangan tertutup pasti dengan tangan terbuka. Menolong orang lain mengajari kita untuk bekerja dengan tangan terbuka, karena
bekerja dengan tangan terbuka akan lebih memudahkan.
 tidak takut tantangan ( seperti Salju) karena sudah mempunyai kesiapan untuk menangkis tantangan. ( ayat 21-22).
Tantangan selalu ada disetiap usaha kita, tetapi harus yakin bahwa usaha kita lebih kuat daripada tantangan yang ada,
karena kitapun punya Tuhan yang lebih kuat dari semuanya. Kebanyakan kita gagal sebelum berusaha karena kita terlebih dahulu
memikirkan kegagalan atau tantangan.
 mendahulukan kepuasan orang lain daripada kepuasan diri ( ayat 23-29)
Kepuasan pada orang lain bukan karena kita memberi kepadanya, tetapi orang lain turut puas dengan apa yang kita
lakukan. Seperti halnya menonton pertandingan atau perlombaan pasti penonton yang memberikan suport kepada kita akan ikut
puas jika kita memperoleh kemenangan.
 tidak peduli dengan kemolekan dan kecantikan; kemolekan dan kecantikan bersifat sementara tetapi takut akan Tuhan akan
membawa pada keabadian ( ayat 30)adalah kunci dari semuanya.Amin
i. Jumat 10-12-2021
Tema : “Berbicara dan Mendengar” (Yakobus 1:19-27)

Mama-mama yang dikashi Tuhan.. Ada dua hal penting yang menjadi bagian dari perilaku kehidupan orang kristen setiap hari yaitu
berbicara dan mendengar. Hal berbicara dan mendengar adalah sebuah kebutuhan yang paling utama ketika orang kristen mengekspresikan
dirinya sebagai orang-orang yang mengenal akan kebenaran Tuhan. Dengan kata lain, hal berbicara dan mendengar menjadi bukti yang nyata
dalam perilaku manusia, apakah firman Allah itu sungguh-sungguh ada dalam kehidupannya atau tidak. karena hal berbicara dan mendengar
seseorang sadar atau tidak sadar akan sangat berdampak dalam tindakan kepada orang lain.

Dampak pembaruan dan pengaruh firman dalam kehidupan orang kristen harus menyangkut segala segi kehidupan. Tidak cukup
mengakui diri beriman, sudah lahir baru, atau rajin mempelajari alkitab. Itu semua harus diiringi dengan perilaku dan sikap yang sepadan dengan
firman Tuhan. Firman Tuhan saat ini, Yakobus tujukan kepada semua orang percaya yang tersebar di Asia kecil saat itu, yaitu kedua belas suku
diperantauan, agar mereka mempunyai kesungguhan untuk mendengarkan firman yang adalah bagian dari melakukan firman itu sendiri. Di mana
orang kristen di perantauan, ketika mereka menjalankan misi mereka, yaitu berdagang di lingkungan/tempat yang berbeda tentu mereka
berhadapan dengan cara hidup orang yang berbeda-beda. oleh karena itu, Yakobus mengingatkan kepada mereka, agar tetap menjaga identitas
mereka sebagai orang kristen dan harus menunjukkan cara hidup yang berbeda dengan orang lain. Seorang kristen menurut Yakobus adalah
orang yang di dalam dirinya tertanam firman Tuhan(1 Pet.1:23).

Firman Tuhan memperbarui hidup orang-orang saat itu sehingga bukan hanya pengenalan/ pengetahuan tentang firman, tetapi
penghayatan kebenaran yang terwujud dalam perilaku sehari-hari. Misalnya dalam penggunaan lidah, firman menghendaki orang untuk lambat
berbicara, namun cepat mendengar (ay.19). kata-kata bisa jadi berkat, bisa juga mencelakakan/kutukan. Perkataan yang tumpah ruah/bertele-tele
tidak akan berbuahkan kebenaran. Berkata-kata dengan benar adalah bentuk ibadah sejati (ay.26). pengendalian dalam berbicara terjadi bila orang
tidak mengikuti emosi, khususnya amarah (ay.20). menaati firman juga mengakibatkan pertobatan yang terus menerus dan membuang segala
dosa serta memberlakukan kebenaran harus terjadi di sepanjang hidup orang beriman (ay.21). menurut Yakobus firman itu disebut “hukum”,
maka firman perlu menguasai hidup orang percaya (ay.25). maksudnya, orang bukan sekedar tahu tentang firman tetapi menjadikan firman
sebagai prinsip hidup, norma mutlak yang sepenuhnya ditaati (ay.23-25).

Mama-mama yg dikasihi Tuhan........Firman Tuhan saat ini yang kita renungkan bersama-sama, menguraikan bagaimana kesungguhan
kita sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus tercermin saat firmanNya menjadi nyata dalam kehidupan kita ; tingkah laku dan tutur kata kita
yang menjadi berkat bagi sesama. Mendengar dan melakukan firman Tuhan, akan membawa kita semakin bertumbuh dalam iman dan kasih kita.
Karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati, sama halnya mendengarkan firman Tuhan tanpa dihayati/direnungkan dan tanpa
dilakukan pada hakekatnya juga adalah mati atau tidak berdampak apa-apa. Karena tujuan mendengar adalah memaknai dalam perbuatan kita
setiap hari. Peringatan Yakobus ini, juga mengingatkan kita, agar kita cepat mendengar, dan lambat untuk berbicara. Mendengar artinya kita
harus memusatkan pikiran kita kepada apa yang dikatakan atau yang disampaikan oleh orang lain , menelaah setiap kata-kata yang dilontarkan
dan kita memahaminya, bukannya kita menyiapkan jawaban yang akan kita berikan kepada orang lain. Cepat mendengar, artinya juga memberi
telinga untuk mendengarkan penjelasan. Kiranya perenungan firman Tuhan saat ini memampukan kita sebagai orang-orang yang dikasihi Allah
yang mampu mengontrol diri dan mampu mendengar setiap perkataan orang lain, agar tidak menimbulkan keresahan bagi sesama kita. Apalagi
mengenai kebenaran firman Tuhan, kita harus benar-benar menjadi pendengar yang setia serta meresapi setiap arti kebenaranNya, sehingga kita
mampu untuk melakukan dalam perbuatan kita. Tuhan memberkati kita melalui firmanNya. Amin

j. Jumat, 17-12-2021

Tema : “Orang Benar yang Kuat dan Kokoh” (Mazmur 92:8-12)

Mama-mama yang terkasih….pada masa kini harus diakui, bahwa semakin hari semakin sulit mencari ‘’Orang benar’’. Yang banyak
ditemukan justru bukan ‘orang benar/Orang Jahat’. Namun yang Cuma bisa membenarkan diri sendiri yang bisa saja baik. Karena itu melalui
PKS saat ini kita perlu belajar mengetahui seperti apa orang benar menurut Firman Tuhan ( Pemazmur ). Firman Tuhan saat ini akan mengantar
atau membantu kita untuk memahami siapa sesungguhnya orang benar. Apakah mereka yang tidak berbuat dosa dan salah? Ataukah mereka yang
selalu aktif menjalankan ritual keagamaan?

Orang benar menurut Pemazmur digambarkan sebagai pohon korma yang bertunas dan pohon aras. Pertama: Pohon Korma adalah
pohon yang tumbuh dipadang gurun, biji korma ditanam dilubang pasir dengan kedalaman 2-3 meter, lalu ditindih dengan batu- batu yang berat
agar tidak dihempaskan oleh angin badai. Ia akan berakar kebawah untuk mencari sumber air sampai berpuluh- puluh meter dalamnya. Hingga
pohon dari biji korma itu semakin besar dan kuat, yang pada akhirnya akan menggulingkan batu- batu yang menekannya. Proses ini terjadi
bertahun- tahun sampai pohon itu bertumbuh ke atas dan menghasilkan buah. Jadi kalau pohon korma sudah bertunas, menandakan bahwa ia
sudah teruji dari segala hal yang menekannya. Pohon korma tidak goyah dengan segala hal yang menekannya dan bahkan kesulitannya mencari
air ke bawah. Pohon korma yang berakar ke bawah juga menandakan adanya mata air yang memberi harapan kepada para musafir/ gembala, di
samping itu pohon korma juga merupakan tempat yang nyaman untuk berteduh, di tengah panasnya terik matahari di padang pasir. Kedua;....
Pemazmur juga menggambarkan orang benar sebagai pohon aras yang tumbuh subur.pohon aras dikenal sangat kuat, tidak muda lapuk, semakin
tua kayunya semakin kuat, bahkan Istana Salomo juga disangga tiang- tiang kayu aras yang kokoh.

Mama-mama yang terkasih….begitulah gambaran kehidupan orang benar, menurut Firman Tuhan saat ini/ Pemasmur. Bagaimana
dengan kita adakah gambaran atau kenyataan hidup kita seperti yang digambarkan oleh Firman Tuhan/ Pemazmur? Atau ada sesuatu yang lain
yang terjadi dengan hidup kita. Kehidupan orang percaya ( orang benar) semestinya menjadi serupa dengan pohon Kurma dan poho aras. Orang
yang bertahan di tengah pengaruh Zaman yang semakin menuntut banyak hal, semakin buruk dan bahkan semakin jahat pada masa kini, harus
semakin berakar kuat ke bawah,bertumbuh ke atas dan harus mampu berbuah serta membawa kesejukan, kedamaian ditengah- tengah kehidupan
manusia sekarang ini yang semakin gersang,panas karena perselisihan, dengki, dendam, iri hati dan berbagai macam tindak kejahatan lain seperti
miras, perjudian dan pencurian dan lain- lain. Orang percaya/ orang benar harus mampu menjadi tiang penyangga yang kuat dalam kehidupan
bersama sebagai persekutuan Jemaat dan keluarga Kristen. Bukan meruntuhkan persekutuan dan kesatuan Keluarga yang telah Tuhan berkati.
Jika kita menunjukan kualitas hidup kita sebagai orang benar kuncinya hanya satu yaitu memberi tempat seluas- luasnya bagi Roh Kudus Tuhan
untuk menanamkan Firmannya dalam diri kita. Maka kalau itu yang kita lakukan Percaya bahwa kita akan menjadi Orang benar seperti Pohon
Korma dan Pohon Aras yang selalu memberikan kesejukan dan penguatan bagi sesama kita. Marilah kita kembali dalam rumah tangga dan
panggilan kita masing- masing dan jadikan Pribadi, Keluarga dan persekutuan Jemaat sebagai tempat untuk memperlihatkan jati diri kita sebagai
orang benar di hadapan Tuhan. Amin

k. Jumat, 24 Desember 2021

Tema: Permohonan Dibenarkan Oleh Tuhan (Mazmur 26:1-12)


Dalam hidup ini, manusia seringkali memiliki keinginan untuk diutamakan. Contoh sederhana misalnya dalam hal mengantri. Selalu
saja kita menjumpai orang-orang yang menyerobot antrian karena ingin didahulukan. Dari hal sederhana itu kita dapat melihat sulitnya untuk
mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri. Firman Tuhan yang datang pada saat ini mengingatkan kita untuk bersedia rendah hati
mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri (FILIPI 2:1-11).
Surat Filipi yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di filipi adalah bentuk ucapan terimakasihnya kepada mereka. Selain itu
rasul Paulus juga hendak memperkuat akar iamn percaya mereka kepada Kristus. Rasul Paulus mengharapkan Jemaat Filipi memusatkan hidup
mereka pada kristus dan merasa puas dalam segala keadaan. Jemaat filipi juga mengharapkan untuk hidup dalam kesatuan ilahi, dalam kasih,
tekun dan doa, dan penuh sukacita megikuti teladan Tuhan Yesus.
Selanjutnya Paulus memberikan contoh sempurna dalam diri Yesus, melalui bagian ini rasul paulus menunujukkan bagaimana Yesus
yang adalah Allah bersedia menempuh jalan penderitaan demi manusia. Yesus yang adalah Allah menjadi hamba, mengambil rupa seorang
hamba sebagai manusia. Kemudian ia merendahkan diri lagi dengan ketaatanya sampai mati. Kematiannyapun adalah kematian yang
mengenaskan karena mati di kayu salib.
Kematian di kayu salib adalah gambaran kemqatian yang menyedihkan; kematian itu menyimbolkan bahwa Dia tidak diterima oleh bumi maupun
langit. Namjun karena ketaatannya kepada Bapa itulah yang justru membawa kemuliaan yang besar karena sang Bapa kemudian mengaruniakan
nama diatas segala nama dan Dia akan mendapat pengakuan dan menerima penyembahan dari semesta raya. Semuanya akan menyebut Yesus
Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Bapa.
Seringkali kita menghindar dari suatu hal yang sangat berat, karena harus banyak pengorbanan yang kita harus siapkan. Akan tetapi
itu bukan berarti kita harus menghindar namun kita sebagai pengikut-pengikut Kristus kita harus tetap siap untuk mengahadapi tantangan yang
diperhadapkan. Kita sebagai orang Kristiani patut meniru apa yang telah dilakukan Yesus Kristus. Sebagai Allah Sang Putra, Yesus hadir di
dunia sebagai manusia sejati yang sama dengan kita, tetapi Dia tidak berdosa (Ibrani 4:15).
Kesediaan Yesus yang mengorbankan dirinya bagi manusia menjadi teladan bagi jemaat Filipoi upaya hidup sehati sepikir dalam hidup bersama.
Mengikut Yesus, tidak selalu mudah, tetapi selalu benar, marilah kita sebagai anak-anak Tuhan tetap hidup merendahkan diri seperti Kristus.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. “Amin”

KOMISI IBU

Tema: memiliki Anak akan memiliki Hidup


1 Yoh 5: 6-12

Ibu-ibu yang terkasih dalam Kristus, Allah telah memberi kesaksian tentang Kristus, namun orang-orang pada zaman Yesus tidak
yakin bahwa Ia adalah anak Allah. Firman ini menegaskan bahwa Yesus, Ia memiliki hidup. Barang siapa tidak memiliki Yesus, ia tidak
memiliki hidup. Yesus memberi jaminan keselamatan dengan mencurahkan darahNya atau hidup-Nya, supaya orang yang percaya kepada-Nya
memperoleh hidup kekal. Siapakah orang-orang yang memiliki sang Anak? Mereka yang telah percaya kepada-Nya dan menerima Dia. Jika kita
memiliki Yesus kita memiliki hidup. Hidup yang dimaksudkan disini adalah hidup yang kekal bukan hidup yang sementara. Allah ingin kita
memiliki jaminan untuk keselamatan kita. Kita tidak dapat menghidupi kekristenan kita dengan meragukan dan kuatir apakah kita sudah betul-
betul diselamatkan atau tidak.

Dengan mempercayai firman Tuhan kita dapat menghilangkan segala keraguan tentang fakta dan realita keselamatan kita. Tentang
orang-orang yang percaya kepada-Nya, Yesus sendiri mengatakan, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpu tidak akan merebut mereka dari tanganKu. bapaKu yang memberikan mereka kepadaKu lebih
besar dari siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.(Yoh.10:28-29).

Ibu-ibu yang terkasih dalam Kristus, kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena Allah yang mengatakannya. Firman Allah
berkata bahwa kita memiliki hidup yang kekal jika kita menerima Kristus sebagai penyelamat kita. Kita tahu kita telah menerima hidup yang
kekal karena kita mau hidup beribadah. Karena itu milikilah Yesus selama kita hidup. Amin.

a. Sabtu, 13 Maret 2021

Tema: Teguran Yang Menyelamatkan


Yudas 1: 17-23
Ibu-ibu yang terkasih….Menegur orang lain yang telah berbuat dosa atau melakukan kesalahan adalah tanggung jawab kita sebagai orang
percaya. Apabila teguran itu membuat orang tersebut menyesali perbuatannya dan kemudian bertobat, itu sama artinya kita telah menyelamatkan
mereka dengan jalan merampas mereka dari api sebagaimana yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, jika ia mendengarkan masihatmu engkau
telah mendapanya kembali(Mat 18:15b). masalahnya: ada banyak orang Kristen yang bersikap cuek, masa bodoh dan berlagak pura-pura tidak
tahu ketika melihat orang lain jatuh dalam dosa. Mereka berkata dalam hati: bukan urusan saya, resiko biar ditanggung sendiri.

Ibu-ibu yang terkasih….menegur orang yang berbuat dosa atau kesalahan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra dan kitapun harus
peka terhadap situasi dan kondisinya, tidak boleh sembarangan. Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah sikap kita dalam menegur, yaitu
kita terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan agar Ia memberikan hikmat bagaiman kita harus berkat-kata. Sebab bila terlontar perkataan kasar,
pedas dan menyakitkan, orang yang kita tegur bukannya akan menyadari kesalahannya dan kemudian bertobat. Sebaliknya malah jadi
tersinggung, kecewa, sakit hati, dendam, kepahitan dan bisa-bisa ngambek lalu meninggalkan Tuhan. Amin

Tema:Aku Memelukmu dengan Doaku (Yohanes 17: 1-26)

Ibu-ibu yang terkasih….Ungkapan “Aku Memelukmu dengan Doaku” sering digunakan oleh orang-orang yang ingin memberikan
dukungan kepada orang lain, tetapi terhalang oleh jarak. Bayangkan, ketika kita mendengar sahabat kita mengalami musibah. Kita tahu bahwa
pelukan akan sangat berarti baginya. Namun sungguh disayangkan, kita tidak dapat hadir di sana. Satu-satunya cara adalah dengan
mendoakannya. Kita memeluknya dengan doa-doa yang kita panjatkan baginya. Yesus tahu bahawa Dia tidak akan ada lagi bersama murid-
muridNya (9-11). Yesus juga tahu, Dia tidak akan ada bersama dengan orang-orang yang kelak menjadi percaya kepadaNya karena pemberitaan
para murid secara fisik (20-21). Oleh karena itu, Dia berdoa kepada Bapa memohon bagi orang-orang yang Dia kasihi. Selama Yesus berada di
dunia Dia telah menjaga semua orang yang dipercayakan oleh Bapa kepadaNya. Dia memegang mereka dengan begitu kuat hingga tidak
membiarkan seorangpun binasa selain dia yang sudah ditentukan (12).

Kita adalah manusia yang memiliki keterbatasan, namun keterbatasan itu bukan alasan untuk merasa tidak berdayadan putus asa, lalu hidup
dalam ketidakpedulian terhadap sesama. Dalam keterbatasan, kita hidup karena Dia dan bersama dengan Dia yang tidak terbatas yaitu Tuhan.
Kalau kita percaya bahwa Dia yang menciptakan kita tidak terbatas, kita bisa meyakini bahwa Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak terbatas
pula. Doa kita mengungkapkan kepercayaan itu.

Ibu-ibu yang terkasih….Suatu saat karena keterbatasan jarak dan waktu, bahkan tidak berdaya karena kelemahan fisik dan hal lainnya, kita
tak bisa hadir bagi orang kita kasihi di tengah musibah yang dialaminya. Bisa jadi karena sebab tertentu, kita sungguh tak berdaya karena hanaya
bisa tergeletak di tempat tidur. Doa adalah cara kita tetap berdaya untuk peduli kepada mereka. Sebab doa adalah pernyataan iman bahwa Allah
yang tidak terbatas, yang penuh kuasa, menyertai mereka senantiasa. Amin

Tema: Menaruh Kepercayaan Kepada Tuhan (Mazmur 118:1-18)

Ibu-ibu yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, dalam banyak hal kita pasti menaruh kepercayaan pada sesuatu atau seseorang.
Contohnya, pilot menaruh kepercayaannya kepada pesawat. Pembeli menaruh kepercayaannya kepada penjual. Untuk dudukpun kita percaya
kursi yang akan kita duduki dapat menopang tubuh kita. Dalam nas firman Tuhan saat ini, pemazmur mengajar kita tentang bagaimana
seharusnya kita menaruh kepercayaan yang penuh kepada Tuhan. Pemazmur juga mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya yang penuh
dengan kesesakan. Namun di tengah kondisi yang demikian pemazmur berseru kepad Tuhan memohon pertolonganNya.

Pemazmur tidak mau meletakkan pengharapannya pada siapapun, meskipun orang itu memiliki kekuasaan dan kedudukan yang tinggi
atau memiliki banyak harta. Mengapa? Sebab bagi pemazmur sehebat apapun manusia ia tetap tidak dapat menyelamatkan dirinya. Hanya Tuhan
yang mampu menolong dan menyelamatkannya. Apabila Tuhan berada di pihakknya, manusia tidak dapat mencelakakannya. Sekalipun kesulitan
mungkin tidak berlalu begitu saja dari hidupnya, tetapi ia yakin tangan Tuhan tetap menopang dan memberi perlindungan. Hal ini terbukti ketika
pemazmur berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawabnya dengan memberi kelegaan.

Ibu-ibu yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, jika kita berani untuk memercayakan diri kepada yang sementara, yang bahkan
tidak memberikan jaminan apapun kepada kita, masakan kita mau menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan? Di tengah segala pergumulan
hidup, marilah kita belajar seperti pemazmur untuk menaruh kepercayaan secara penuh hanya kepada Tuhan sebab Dialah satu-satunya pribadi
yang dapat menolong dan menyelamatkan kita. Mungkin kesulitan itu tidak segera berlalu, tetapi yakinlah bahwa tangaNya akan selalu
menopang mereka yang berseru kepadaNya. Marilah kita berharap dan menaruh kepercayaan kita sepenuhnya kepada Tuhan, Ia pasti akan
memberikan pertolongan dan kelegaan kepada kita. Amin

Komisi ibu
a. Sabtu, 05 Juni 2021

Tema : perumpamaan tentang lalang di antara gandum(Matius 13:24-30)

Ibu – ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus, tema renungan kita saat ini yaitu perumpamaan tentang lalang di antara gandum.
Perumpamaan merupakan kebiasaan di timor tengah (Palestina) untuk berbicara memakai perumpamaan setiap hari. Dalam injil matius 32 x
Tuhan Yesus berbicara menggunakan perumpamaan. Ayat 24 disini Yesus berbicara tentang hal kerajaan Sorga seumpama orang yang menabur
benih yang baik di ladangnya. Menabur adalah tindakan seorang petani untuk menabur benih yang baik pada ladang yang telah dipersiapkan.
Benih yang baik adalah benih yang unggul, benih yang murni, tanpa campuran, benih yang telah dipilih dari sekian banyak benih.

Demikian halnya kita sebagai orang Kristen kita adalah persekutuan dari sebuah komunitas yang telah dipilih Tuhan. Kita adalah orang-
orang yang telah dipanggil keluar dari dunia ini untuk menjadi warga kerajaan sorga. Berarti ketika kita menjadi orang Kristen seharusnya kita
mengijinkan Tuhan untuk berperan dalam kehidupan kita, mengatur segala aspek kehidupan kita dan bukan kita yang mengatur Tuhan.

Lalang adalah dunia tempat kita tinggal dan dunia ini milik Tuhan. Lalang memiliki akar yang hampir sama dengan gandum tapi
perbedaannya akan Nampak pada saat menghasilkan buah. lalang dapat menghambat pertumbuhan gandum. Demikian kita sebagai orang Kristen
pada saat kita bertumbuh sulit membedakan manakah orang benar dan manakah orang fasik. Yang dinilai disini adalah tingkat kedewasaan kita
yaitu kita hidup dan menghasilkan buah. Dalam kehidupan kekristenan kita, kita harus menghasilkan buah. Perubahan seperti apakah yang terjadi
dalam hidup kita setelah bertahun-tahun kita menjadi Kristen. Apakah kita akan menjadi lalang yang tidak menghasilkan apa-apa ataukah kita
menjadi gandum yang mengahasilkan buah yang baik. Amin.

c. Sabtu, 12 Juni 2021


Tema : ketekunan adalah suatu kebahagiaan ( kis 14: 21-28)

Ibu – ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus, tema renungan kita saat ini yaitu ketekunan adalah suatu kebahagiaan. Paulus dan
Barnabas memberikan penguatan kepada mereka yang baru percaya agar mereka bertekun kepada Yesus Kristus dan mengingatkan kepada
mereka bahwa untuk masuk ke dalam kerajaan Allah harus mengalami banyak sengsara. Paulus dan barnabas menceritakan segala sesuatu yang
Allah lakukan dalam kehidupan kereka.
0leh karena itu kita sebagai orang Kristen yang harus kita lakukan adalah yang pertama, kita tetap kuat di dalam iman kepada Yesus
Kristus dalam segala situasi dan kondisi. Yang kedua untuk masuk ke dalam kerajaan Allah kita haris mengalami banyak sengsara.yang ketiga
jika kita bertekun kita akan bahagia dalam hidup ini dan yang kekempat yaitu jika kita bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kita
tidak akan sia-sia. Amin

KOMISI IBU

a. Sabtu, Mei 2021

TEMA :
BELAJAR DARI ESAU UNTUK MENGUBAH KEADAAN JADI LEBIH BAIK

TUJUAN : 1. Peserta sadari bahwa allah menghendaki setiapmanusia nikmati keselamatan.


2. Peserta tergerak untuk berjuang tanpa lelah sebagaimana dilakukan esau

SUMBER : Kejadian, 27 : 30 - 40

OLEH : Pdt. Yohanis woli, S.Th

LANGKAH - LANGKAH PENYAJIAN

I. DOA PEMBUKA

II. PENYAJIAN

PENGANTAR
Shalom., damai di hati.
Bagaimana perasaan kita, jika sesuatu yang seharusnya menjadi milik saudara, apakah itu harta benda, kedudukan, jabatan, atau
kesempatan kerja, dan saudara sangat menginginkannya, lalu pada saat saudara seharusnya sudah menikmatinya ternyata hal itu dialihkan
menjadi milik orang lain?, Pasti kita akan merasa kecewa, sedih, dan marah. Perasaan ini mungkin saja berakibat tidak baik pada hubungan kita
dengan orang lain yang menurut kita menjadi penyebab sehingga semuanya ini terjadi. Esau pernah mengalami kejadian dan peristiwa yang
sangat memilukan ini. Ketika dengan semangat berkobar-kobar dia mempersiapkan diri untuk menyambut berkat dari ayahnya yang memang
sudah seharusnya menjadi haknya sebagai anak sulung, ternyata ia menemukan kenyataan bahwa berkat itu telah dirampas oleh Yakub adiknya
sendiri.
Meskipun harus diakui, bahwa kejadian ini juga merupakan akibat dari perbuatan Esau sendiri yang sebelumnya telah menjual hak kesulungan
kepada Yakub adiknya hanya dengan semangkuk kacang merah (Kej 25:29-34). Tetapi tentu saja kenyataan ini tetap menjadi sebuah kenyataan
pahit dan menyedihkan.
Bayangkan saudara, peristiwa itu menyebabkan tidak ada lagi sesuatu kebaikan yang tersisa baginya. Semua berkat yang terbaik telah
menjadi milik Yakub, yang tersisa baginya hanyalah kutuk dan penderitaan yang berkepanjangan, yang lebih menyakitkan lagi, bahwa dia akan
menjadi hamba dari adiknya sendiri (ay 39-40a). Realitas ini benar-benar membuat Esau seakan-akan tidak memiliki harapan masa depan yang
cerah. Maka tidak berlebihan jika Esau menangis meraung-raung ketika mendengar bahwa berkat itu telah diberikan kepada adiknya. Yang
menarik dari peristiwa ini adalah bagian terakhir dari perkataan Ishak ayahnya “tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-
sungguh maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu” . Ini berarti bahwa kutuk yang melekat dalam diri Esau dan berlaku sepanjang
hidupnya bahkan mungkin juga akan dialami anak cucunya kelak, itu dapat dipatahkan Esau dengan satu cara yakni berusaha dengan sungguh-
sungguh.
Tanah yang gersang dan tidak subur dapat saja menghasilkan tanaman yang menghidupkan. Jika Esau mau berusaha dengan sungguh-
sungguh, maka masa depan yang suram, yang sudah di depan mata sesuai dengan isi kutuk itu, dapat saja berubah menjadi masa depan yang
cemerlang. Seberapa seringkah kita mengeluhkan keadaan hidup kita saat ini? Kita mengeluh dan menyesali pendidikan kita yang tidak memadai
karena sulitnya berkompetisi dalam mencari pekerjaan sebagai Pegawai? Wiraswasta dan di Lembaga masyarakat dll.
Bagi Jemaat yang hidup di pedesaan; kita mungkin sering mengeluhkan bahwa tanah dimana kita bercocok tanam begitu gersang. Kita
sering mengeluhkan masa depan yang suram hanya karena kita tinggal di pedesaan atau di tempat yang kita anggap kurang menguntungkan. Kita
sering mengeluhkan tingginya biaya hidup sementara kita tidak memiliki pendapatan yang cukup. Jika kenyataan-kenyataan ini menjadi realita
kehidupan kita saat ini, pertanyaannya: bagaimana sikap dan tanggapan kita terhadap kenyataan hidup seperti itu? Bukankah kita lebih sering
mengeluh, menyalahkan keadaan, pasrah pada kenyataan, dan berdiam diri tanpa mencoba melakukan perubahan?
Kita lebih sering berkata “Apa boleh buat, ini sudah kenyataan hidupku” dibandingkan memilih untuk bertanya “Apa yg harus saya lakukan
supaya keadaan ini bisa lebih baik?”. Apa yang saya harus lakukan hari ini untuk kebaikan di hari esok.
Banyak orang cenderung pasrah pada keadaan ketimbang berusaha untuk mengadakan perubahan. Banyak orang lebih sering memilih berdiam
diri dan menunggu pengasihan orang lain, bantuan pemerintah yang gratis itu,Raskin,dana PKH dll, dibanding berjuang dengan sedikit berlelah
dan mengandalkan usaha sendiri untuk mengusahakan perbaikan taraf kehidupan.
Akhir-akhir ini dimana-mana terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh sebagian orang yang mengkritik kinerja pemerintah yang
katanya tidak pro-rakyat,terbukti dengan masih banyaknya kaum miskin di Indonesia.
Memang pemerintah bertanggungjawab mengupayakan kesejahteraan rakyatnya, tetapi benarkah ini hanya tanggung jawab pemerintah semata?
Bukankah sebagai rakyat yang sering mengalami kesulitan hidup juga perlu berjuang? perlu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk keluar dari
persoalan kehidupan?

ADA BERKAT DI BALIK PENDERITAAN


Belajar dari Firman Tuhan ini, kita diajar untuk semakin dan semakin memahami bahwa kenyataan hidup sepahit apapun dapat
berubah menjadi lebih baik, asal kita mau membayar harga dari sebuah perubahan itu dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh.
Benar bahwa Tuhan menjanjikan berkat di tengah-tengah keberadaan hidup kita. Janji berkat itu diperuntukkan bagi setiap orang yang percaya,
tetapi berkat itu tidak datang dengan sendirinya seperti manna yang turun dari langit di zaman keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Tuhan tidak
pernah mendidik pengikutNya menjadi orang-orang yang hanya tahu bertadah tangan saja, yang kesukaannya menunggu dan meminta. Tuhan
mau agar setiap pengikutNya menjadi pribadi yang aktif, mau bekerja dengan tekun, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih berkat
Tuhan itu.
Firman Allah memberikan gambaran serta pengajaran yang jelas bagi kita, bahwa di tengah ancaman kesulitan, kutuk dan masa
depan yang suram, ternyata masih ada harapan. Di tengah kerasnya ancaman kutuk yang menimpa Esau dan keturunannya, Tuhan masih
menyediakan pintu yang terbuka bagi Esau untuk bisa menggapai serta meraih sebuah masa depan yang gemilang (Ayat 40b). Kata
“melemparkan Kuk” dalam teks firman Tuhan ini mengandung pengertian bahwa dengan upaya keras, tekun dan cerdas, maka Esau akan
sanggup keluar dari badai serta gelombang kesulitan dalam kehidupannya. Dengan upaya yang keras, tekun dan cerdas, meskipun ia jauh dari
tanah-tanah yang subur, meskipun berada dalam keadaan kritis, dapat dipastikan bahwa ia bisa meraih masa depan yang gemilang.
Menjadi catatan penting bagi kita terkait dengan Firman Allah ini adalah : bahwa tidak ada klasifikasi tempat yang menguntungkan
dan tidak menguntungkan dalam hidup kita. Tidak ada dinas basah dan kering. Di Kota, di Desa, di manapun kita berada, di tempat kita masing-
masing, Tuhan menyediakan dan menyatakan berkat bagi setiap orang yang mau berusaha untuk merubah keadaan yang kurang baik menjadi
lebih baik.( di tanah Israel sekarang padang pasir yang tidak punya tanah telah diusahakan dengan teknologi dan penghasil kacang terbesar )
Kutuk sekalipun, dapat berubah menjadi berkat, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengubahnya..banyak orang yang hanya
kagum dan puji orang lain yang sukses tapi mereka berdiam diri, jangan terlalu berharap banyak pada pengasihan orang lain, apalagi pemerintah,
padahal kita punya tanah yang kosong, dimana ada kerja keras dan sungguh2 disertai doa, Tuhan akan perintahkan berkatNya, setiap jengkal
tanah yang dikerjakan dengan sungguh dan dengan tetap berharap pada Tuhan pasti hasilnya tidak mengecewakan, setiap usaha yang
disertai air mata kelak akan mengalir seperti mata air, yang menghidupkan.

PENUTUP
Apa yang disampaikan oleh Firman Allah ternyata tidak diragukan. Karena sejarah mencatat bahwa ternyata Esau dan keturunannya
menjadi sebuah bangsa yang besar, bangsa yang benar-benar merdeka, bahkan Esau dan keturunanya yakni bangsa Edom bisa meraih masa depan
yang gemilang, sebab mereka berusaha dengan sungguh-sungguh mengubah kutuk menjadi berkat. Karena itu Berhentilah berkeluh-
kesah,,berhenti menyesali hidup ini harus bangga menjadi orang sumba. Berusahalah terus-menerus, yakinlah,Tuhan tidak berdiam diri. Seburuk
apapun keadaan kita saat ini, yakinlah bahwa semuanya akan berubah menjadi lebih baik, jika kita terus berusaha dengan sungguh-sungguh
sambil terus percaya pada janji Tuhan akan anugerah berkatNya. Amin.???

III. TANYA JAWAB

1. Apakah yang dilakukan Esau untuk menghilangkan kutukan atas dirinya?


2. Apakah peristiwa yang dialami Esau sering terjadi dalam kehidupan berjemaat?
3. Apa yang menyebabkan jemaat sering pasrah terhadap nasibnya?
IV. DOA PENUTUP

b. Sabtu, Mei 2021

 Tema: Kebiasaan Doa ( Daniel 6 : 1 – 11 )

Yang menjadi ayat perenungan kita yaitu ayat : 11”Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumanya. Dalam kamar atasnya ada tingkap – tingkap yang terbuka kearah Yerusalem; Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya,
seperti yang biasa dilakukannya. ”

Selama perang revolusi amerika, seorang prajurit yang merayap kesemak – semak tertangkap dan dituduh telah berkomunikasi dengan
musuh. Tentara itu membela diri kalau ia hanya pergi kesemak – semak untuk berdoa , Perwira yang garang itu berkata “ Hai prajurit, apakah
engkau kebiasaan berdoa secara pribadi ? “ “ Benar, Komandan, “ Jawab si prajurit . “Sekarang berlutut kamuh dan berdoalah ! “ Gemuruh si
perwira. Mengira kalau ia akan ditembak mati kalau – kalu tidak dipercaya ceritanya, si prajurit mengucapkan doa – doa yang sederhana dan
penuh ilham . Setelah selesai berdoa, sang perwira berkata, “ Kamu bebas .saya percaya ceritamu.kalau engkau tidak sering terbiasa berdoa
engkau pasti tidak bisa melakukanya dengan baik !”

Daniel sedang menghadapi krisis yang sama. Musuh – musuhnya telah meyakinkan raja Darius untuk menanda tangani surat titah
yang menyebutkan bahwa dalam 30 hari berdoa kepada alah lain selain kepada raja adalah sebuah kejahatan, Namun Daniel bukanlah orang
pemuladalam hal berdoa. Dia sudah membangun kebiasaan berdoa 3 kali sehari. Ketika titah raja menempatkan dia dalam bahaya, Daniel sudah
terbiasa berdoa. Karena doa ia menghadapi bahaya, tapi karena doa juga ia dapat keluar dari bahaya.

Banyak orang kristen yang berdoa pada saat krisis. Ada masalah baru berdoa, tidak ada masalah mereka tidak berdoa. Hanya orang –
orang yang telah mengembangkan sikap doa yang mampu berdoa dengan penuh kuasa dalam setiap krisis. Marilah kita sebaga orang yang
percaya kepada Tuhan , kita jangan tunggu krisis datang baru berdoa. Jadikan doa sebuah kebiasaan setiap hari dan biarlah suara kita dikenal
Allah sehingga Ia tidak perlu bertanya lagi,” Siapa disana ? ” ketika kita berdoa. Marilah kita membangun kebiasaan doa mulai hari ini. Kita
minta pertolongan Tuhan agar kita dapat melkukan semuanya ini. Doa adalah untuk setiap hari bukan sekedar untuk saat – saat khusus. Amin.

c. Sabtu, Mei 2021

Tema: Ketika Orang Membencimu ( Mazmur 52 : 1 - 11 )

Yang menjadi ayat perenungan kita pada saat ini yaitu ayat 10: tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah
Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. Abimelek adalah seorang imam yang membantu Daud. Karena ia
membantu Daud, ia di cap sebagai pengkhianat oleh Saul dan Saul yang membencinya, memerintahkan agar Abimelek dan keluarganya dibunuh.
Ketika Daud mendengar hal itu, ia begitu sedih sehingga ia menuliskan mazmur ini .

Mazmur 52 ini memberikan tiga gambaran yaitu yang pertama, Daud menyebutkan Doeg ( ayat 2 – 6 ). Doeg adalah keturunan Esau,
yang menggambarkan orang duniawi ( Ibrani 12 : 16 ) . Keturunan Esau adalah musuh bagi orang Yahudi. Doeg mungkin seorang beragama.
Walaupun dia berkuasa dan kaya, tapi ia tidak mengandalkan Allah dalam hidupnya. Ia memegahkan diri dengan kejahatan dan lebih mencintai
dusta. Seperti kasus Doeg ini dusta bisa menceritakan kebenaran dengan motif yang salah.

Kedua; Daud menyebuit Allah ( Ayat 7 ) yang akan merobohkan Doeg. Orang – orang mengandalkan dirinya suatu hari akan dicabut
akarnya dan dibinasakan . Ketiga Daud menyebut dirinya ( Ayat 10 ) yang menggambarkan orang yang menang. Daud telah menyaksikan pohon
Zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah. Karena itu Daud tahu bahwa Allah akan memeliharanya, sebagaimana Allah memelihara pohon
Zaitun itu.

Orang yang mengandalkan Tuhan adalah seperti pohon yang ditanam dan menghasilkan buah dan dapat memuji Tuhan. Saat ini jika
ada orang yag membenci kita, marilah kita berfokus pada kebaikan Allah, jangan pada kejahatan orang itu. Serahkanlah penghakiman hanya
kepada Allah, teruslah menghasilakn buah bagi Allah dan pujilah dia ditengah – tengah masalah kita. Kita akan tetap menjadi pemeneng
sekalipun orang menargetkan kebencian atas kita. Mari kita mengampuni orang – orang yang membenci kita sehingga Bapa di Sorga
mengampuni akan dosa – dosa kita, kita juga terus memuji nama Tuhan tanpa terganggu dengan hal – hal itu . Amin.

d. Sabtu, Mei 2021

Tema : Merendahkan Diri : Kunci Pemulihan ( 2 Tawarikh 12 : 1 - 16 )

Yang menjadi ayat perenungan kita saat ini adalah ayat 12a :”oleh sebab itu raja merendahkan diri , surutlah murka Tuhan dai
padanya, sehingga ia tidak di musnahkan – Nya sama sekali”

Saat berada dipuncak karir, sukses dan hidup dalam kelimpahan, banyak orang lupa diri , tidak ingat asal usulnya seperti istilah
‘kacang lupa kulit’ saat masih dalam keadaan minim atau pas – pasan orang rajin beribadah sehingga secara perlahan hidupnya mulai berubah,
dipulihkan dan diberkati Tuhan. Sayang, secepat kilat pula orang mulai berubah , Tuhan tidak lagi prioritas . hari – harinya dihabiskan untuk
bekerja dan mencari uang saja, sampai akhirnya Tuhan ijinkan terjadi dan menimpa hidupnya.
Hal ini terjadi pada Rehabeam, raja Yehuda ‘’ Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, ketika kerajannya
menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.’’ ( 2 Tawarikh 12 : 1 ) . Saat di puncak kerajaannya Reabeam merasa bahwa dirinya mampu
dengan kekuatannya sendiri.dia terlalu membanggakan apa yang dimiliki ; Kekayaan negerinya yang melimpah dan juga kekuatan pasukan
perangnya . Firman Tuhan memperingatkan , ‘’ celakalah orang – orang yang pergi kemesir inta pertolongan, yang mengandalkan kuda –
kuda , yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak , dan kepada pasuklan berkuda yang begitu besar jumlahnya tetapi tidak memandang
Maha Kudus Allah Israel dan tida mencarai Tuhan. ( Yesaya 31 : 1 ) . Namun ketika negerinya teracam karena musuh yang datang dari
kerajaan mesir, Rehabeam menjadi takut dan sadar bahwa tanpa campur tangan Tuhan ia tidak ada apa – apanya. Kemudian dia datang
merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengakui segala dosa – dosanya serta berjanji untuk melayani Tuhan.

Melihat kesungguhan hati dari Rehabeam untuk berubah, Tuhan mengurungkan niat – Nya untuk menghukum dan memusnahkan
bangsa Israel . ‘’ Oleh sebab raja merendahkan diri , surutlah murka Tuhan daripadanya, sehingga tidak dimusnahkan – Nya sama sekali.’’ ( 2
Tawarikh 12 : 12 ).

Sebagai orang kisten asal kita mau merendahkan diri dan bertobat dengan sungguh, Tuhan pasti akan mengampuni dan memulihkan
keadaan kita. Amin

KOMISI IBU

a. Jumat, 17 September 2021


Tema: Bahagia orang benar (Mazmur 112: 1-10)

Mazmur ini menyebut dua tipe orang, yaitu orang yang taku akan Tuhan (1-3) dan orang benar (4-10). Pada bagian tertentu tidak ada
perbedaan antara keduanya. Orang yang takut akan Tuhan dapat dikatakan sebagai orang benar juga. Menurut pemazmur, orang yang takut akan
Tuhan dan yang suka pada perintahNya adalah orang yang akan diberkati. Orang yang seperti itu akan memiliki keturunan perkasa, angkatannya
diberkati, harta miliknya akan tetap, dan kebajikannya akan dikenang(2-3).

Setiap orang percaya ingin menikmati berbagai hal yang dijanjikan, namun kita seringkali tidak memperhatikan atau bahkan menyepelekan
syarat dan ketentuan yang diminta oleh Tuhan, yaitu takut akan Tuhan. Disini pemazmur menekankan bahwa takut akan Tuhan adalah prinsip
utama dari semua kebijaksanaan dan sumber kebahagiaan sejati. Ketika seseorang hidup takut akan Tuhan, dapat dipastikan bahwa ia akan
membenci kejahatan, kesombongan , kecongkakan, tingkah laku jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Hal itu karna ia telah menghayati sikap
takut akan Tuhan sebagai sistem berpikir, cara hidup dan jalan kerohanian. Hidup yang demikian tidak hanya menyelamatkan kita, orang-orang di
sekitar kita juga akan merasakan dampak positif dari kehidupan kita. Sedangkan harta kekayaan dan nama baik akan mengikuti sebagai berkat
Tuhan. Amin

b. Jumat, 24 September 2021


Tema: Allah di balik semua peristiwa (Kej 50: 15-21)

Kita mungkin sulit mengampuni orang yang berbuat jahat, apalagi akibat perbuatannya itu, kita harus menderita untuk waktu yang
lama. Karena ulah saudara-saudaranya, Yusuf menderita menjadi budak dan di penjara selama tiga belas tahun. Namun Yusuf tidak mendendam,
bahkan ia memperlakukan saudara-saudaranya dengan sangat baik. Apa rahasianya? Mari kita melihat apa yang dikatakan Yusuf.

Setelah Yakub meninggal, saudara-saudaranya datang menyatakan, “kami datang untuk menjadi budakmu”(18) permintaan mereka
ini, kelihatannya mengikuti prinsip “mata ganti mata, gigi ganti gigi.” Dahulu, mereka menjual Yusuf sebagai budak. Jadi adil rasanya, jika
mereka sekarang balik menjadi budak Yusuf. Namun Yusuf menenangkan mereka, ia meminta mereka untuk tidak takut. Bahkan Yusuf
menyatakan akan menanggung makanan dan merawat anak-anak mereka (21). Mengapa yusuf dapat bersikap begitu pengertian dan murah hati
kepada saudara-saudaranya? Itu karena Yusuf sadar bahwa di balik rekaan rancangan yang jahat, terselip rencana baik Allah, yaitu untuk
memelihara suatu bangsa yang besar(20). Yusuf memahami bahwa saudara-saudaranya adalah alat Tuhan untuk membawanya datang ke Mesir.
Ini sebagai persiapan agar mereka semua dapat selamat, bahkan seluruh Mesir dan daerah sekitarnya.

Di balik semua peristiwa, kita harus menyadari bahwa ada rancangan Allah yang baik. Dengan memahami ini, kita dapat belajar
untuk menjadi orang yang dapat mengampuni mereka yang berbuat jahat kepada kita. Persis seperti Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Tuhan
mengajarkan kita untuk mengampuni, marilah kita menyadari satu prinsip penting: ketika orang lain berbuat jahat kepada kita, di balik itu ada
rancangan Allah yang baik. Sehingga kita dapat belajar untuk memberi pengampunan. Amin.

KOMISI IBU
a. Sabtu, 03-07-2021

Tema: Dipanggil Untuk Menjadi Berkat (kejadian 12:1-9)

Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kita dipisahkan dari benda-benda dan orang yang kita
cintai. Kerap kali sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah yang menyimpan banyak kenangan indah, dan selalu berat bagi kita untuk
mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kita kasihi tatkala harus meninggalkan mereka.

Demikian pula tidak mudah bagi Abraham untuk menaati permintaan Allah supaya ia meninggalkan negeri, teman-teman dan kerabatnya.
Namun, bila ia tidak taat pada perintah Allah, tidak akan ada berkat bagi dia dan keturunannya. Allah memanggil Abraham untuk menjalani
kehidupan dengan pengabdian yang khusus ini, karena Dia telah memilihnya menjadi saluran yang melaluinnya Dia akan mengerjakan rencana
penebusan. Umat manusia telah memberontak dan menjadi penyembah berhala, sedangkan Abraham harus menyembah satu-satunya Allah yang
sejati.

Tugas semua orang kristiani adalah memutuskan hubungan dengan segala yang menghalangi kemajuan dan efektifitas kerohanian. Kita
harus meninggalkan semua dosa, seluruh kekerasan hati, dan setiap kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah. Jika kita
melakukan hal ini, saat diuji dan dicobai, maka integritas rohani dalam hidup kita akan tetap bertahan melalui ujian kehidupan itu. Kita dikuatkan
dalam proses tersebut, agar pada gilirannya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita. Amin.

b. Sabtu, 10-07-2021
Tema: Doa Lima Jari (Yakobus 5:13-18)

Doa adalah percakapan dengan Allah, bukan formula. Namun, kita mungkin kadang perlu memakai suatu metode untuk menyegarkan
doa. Kita dapat berdoa dengan mengutip ayat kitab Mazmur atau dari ayat-ayat Kitab Suci lainnya. (seperti doa bapa kami), atau memakai
metode 4P (penyembahan, pengakuan dosa, pengucapan syukur, dan permohonan). Disini ada metode “doa lima jari” yang dapat dipakai sebagai
panduan saat mendoakan orang lain.

 Ketika anda melipat tangan, yang paling dekat dengan Anda adalah ibu jari. Jadi mulailah dengan mendoakan orang-orang yang dekat
dengan anda—orang-orang yang anda kasihi (Filipi 1:3-5)
 Jari telunjuk biasanya untuk menunjuk. Maka, berdoalah bagi pengajar—guru Alkitab dan pengkhotbah, dan para pengajar anak-anak.
(1 Tesalonika 5:25)
 Jari selanjutnya adalah jari yang tertinggi. Jari ini mengingatkan kita untuk berdoa bagi orang-orang yang memegang kekuasaan –
pemimpin Negara dan pemimpin setempat, serta pimpinan di tempat bekerja.(1 Timotius 2:1,2)
 Jari keempat biasanya jari terlemah. Berdoalah bagi mereka yang sedang menghadapi masalah atau yang sedang menderita.(yakobus
5:13-16)
 Lalu sampailah kita pada jari kelingking. Jari ini mengingatkan kita akan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan kebenara Allah.
Maka, mintalah agar Dia menyediakan kebutuhan kita (Filipi 4:6,19).

Metode apapun yang kita pakai, bercakap-cakaplah dengan Bapa. Dia ingin mendengar apa yang ada di dalam hati kita. Yang penting
bukan kata-kata yang kita sampaikan dalam doa melainkan kondisi hati kita. Amin

c. Sabtu, 17-07-2021
Tema:Ketika Matahari Tak Bersinar(mazmur 103:2)

Seringkali kita menyepelekan berkat-berkat Allah hingga akhirnya berkat-berkat itu diambil dari kita. Lalu kita menyadari betapa berartinya
anugerah Allah, bahkan untuk hal yang paling lazim sekalipun. Ada sebuah legenda mengenai hari ketika matahari tidak bersinar. Pada pukul
enam pagi, langit masih gelap. Pukul tujuh pagi masih tetap malam. Siang datang tetapi suasana masih seperti tengah malam. Akhirnya, pada
pukul empat sore, orang-orang berkumpul di beberapa gereja untuk memohon matahari kepada Allah. Pagi berikutnya, sekumpulan orang
berkumpul di luar rumah dan memandang ke langit sebelah timur. Ketika secercah cahaya matahari menyibak fajar, orang-orang tersebut
bersorak dan memuji Allah karena matahari itu.

Pemazmur mengerti ia tidak mungkin mengingat semua kebaikan yang telah dilakukan Allah baginya. Ia sedih karena ia mungkin saja
melupakan hal-hal tersebut. Lalu ia menggenggam jiwanya yang lembek, mengoncang-goncangkannya, dan memaksanya untuk memikirkan
beberapa karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.

Karena kebaikan Allah sepasti matahari, kita berada dalam bahaya jika melupakan apa yang dicurahkanNya bagi kita setiap hari. Jika kita
menghitung berkat satu per satu, kita tak akan pernah dapat menyelesaikannya. Tetapi jika kita mendaftar 10 atau 20 pemberian yang diberikan
Allah bagi kita setiap hari, akan terjadi sesuatu pada hati kita. Marilah kita coba dan kita akan mengetahui sendiri hasilnya. Amin

d. Sabtu, 24-07-2021
Tema: Disiplin Diri (Titus 1:1-9)

Ada sebuah peribahasa yang mengatakan: “Lain waktu jika anda menginginkan kue, makanlah wortel”. Peribahasa ini dapat menjadi
nasihat yang baik bagi orang yang menjalani diet. Namun, orang yang menyusun peribahasa ini mungkin hendak berbicara kepada kita. Dengan
mendisiplinkan keinginan kita saat tidak ada prinsip moral yang sedang dipertaruhkan, sebenarnya kita sedang mempersiapkan diri jika kelak
menghadapi godaan.

Disiplin semacam inilah yang dimaksudkan oleh Paulus ketika ia memakai istilah penguasaan diri dalam daftar persyaratannya bagi
pemimpin gereja (ayat 8). Kita perlu diingatkan tentang hal ini di zaman sekarang.banyak orang yang mengira mereka dapat hidup secara tidak
bermoral saat ini dan menghentikan ketidakbermoralan itu sekehendak hati mereka. Karena tidak memikirkan kekuatan dosa yang mampu
membuat orang ketagihan, mereka mendapati bahwa hidup dengan tujuan baik itu jauh lebih sulit daripada yang diperkirakan. Dalam Amsal
25:28 menyatakan bahwa apabila kita tidak dapat mngendalikan diri, maka kita akan menjadi tidak berdaya seperti kota yang roboh temboknya.
Disiplin diri yang terus menerus dilakukan akan dapat membangun sistem pertahanan rohani dalam melawan kekuatan jahat.

Tatkala mendisiplinkan diri untuk mengekang hasrat-hasrat kita pada umumnya, berarti kita menjalankan kebiasaan hidup yang baik
dan mempraktikkan realitas perkataan Paulus dalam Roma 6: 18, kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Amin

a. Jumat, 17 September 2021


Tema: Bahagia orang benar (Mazmur 112: 1-10)

Mazmur ini menyebut dua tipe orang, yaitu orang yang taku akan Tuhan (1-3) dan orang benar (4-10). Pada bagian tertentu tidak ada
perbedaan antara keduanya. Orang yang takut akan Tuhan dapat dikatakan sebagai orang benar juga. Menurut pemazmur, orang yang takut akan
Tuhan dan yang suka pada perintahNya adalah orang yang akan diberkati. Orang yang seperti itu akan memiliki keturunan perkasa, angkatannya
diberkati, harta miliknya akan tetap, dan kebajikannya akan dikenang(2-3).

Setiap orang percaya ingin menikmati berbagai hal yang dijanjikan, namun kita seringkali tidak memperhatikan atau bahkan menyepelekan
syarat dan ketentuan yang diminta oleh Tuhan, yaitu takut akan Tuhan. Disini pemazmur menekankan bahwa takut akan Tuhan adalah prinsip
utama dari semua kebijaksanaan dan sumber kebahagiaan sejati. Ketika seseorang hidup takut akan Tuhan, dapat dipastikan bahwa ia akan
membenci kejahatan, kesombongan , kecongkakan, tingkah laku jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Hal itu karna ia telah menghayati sikap
takut akan Tuhan sebagai sistem berpikir, cara hidup dan jalan kerohanian. Hidup yang demikian tidak hanya menyelamatkan kita, orang-orang di
sekitar kita juga akan merasakan dampak positif dari kehidupan kita. Sedangkan harta kekayaan dan nama baik akan mengikuti sebagai berkat
Tuhan. Amin

b. Jumat, 24 September 2021


Tema: Allah di balik semua peristiwa (Kej 50: 15-21)

Kita mungkin sulit mengampuni orang yang berbuat jahat, apalagi akibat perbuatannya itu, kita harus menderita untuk waktu yang
lama. Karena ulah saudara-saudaranya, Yusuf menderita menjadi budak dan di penjara selama tiga belas tahun. Namun Yusuf tidak mendendam,
bahkan ia memperlakukan saudara-saudaranya dengan sangat baik. Apa rahasianya? Mari kita melihat apa yang dikatakan Yusuf.

Setelah Yakub meninggal, saudara-saudaranya datang menyatakan, “kami datang untuk menjadi budakmu”(18) permintaan mereka
ini, kelihatannya mengikuti prinsip “mata ganti mata, gigi ganti gigi.” Dahulu, mereka menjual Yusuf sebagai budak. Jadi adil rasanya, jika
mereka sekarang balik menjadi budak Yusuf. Namun Yusuf menenangkan mereka, ia meminta mereka untuk tidak takut. Bahkan Yusuf
menyatakan akan menanggung makanan dan merawat anak-anak mereka (21). Mengapa yusuf dapat bersikap begitu pengertian dan murah hati
kepada saudara-saudaranya? Itu karena Yusuf sadar bahwa di balik rekaan rancangan yang jahat, terselip rencana baik Allah, yaitu untuk
memelihara suatu bangsa yang besar(20). Yusuf memahami bahwa saudara-saudaranya adalah alat Tuhan untuk membawanya datang ke Mesir.
Ini sebagai persiapan agar mereka semua dapat selamat, bahkan seluruh Mesir dan daerah sekitarnya.

Di balik semua peristiwa, kita harus menyadari bahwa ada rancangan Allah yang baik. Dengan memahami ini, kita dapat belajar
untuk menjadi orang yang dapat mengampuni mereka yang berbuat jahat kepada kita. Persis seperti Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Tuhan
mengajarkan kita untuk mengampuni, marilah kita menyadari satu prinsip penting: ketika orang lain berbuat jahat kepada kita, di balik itu ada
rancangan Allah yang baik. Sehingga kita dapat belajar untuk memberi pengampunan. Amin.

a. Jumat, 05 Juni 2020


 Tema: Kebiasaan Doa ( Daniel 6 : 1 – 11 )
Yang menjadi ayat perenungan kita yaitu ayat : 11”Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumanya. Dalam kamar atasnya ada tingkap – tingkap yang terbuka kearah Yerusalem; Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya,
seperti yang biasa dilakukannya. ”

Selama perang revolusi amerika, seorang prajurit yang merayap kesemak – semak tertangkap dan dituduh telah berkomunikasi dengan
musuh. Tentara itu membela diri kalau ia hanya pergi kesemak – semak untuk berdoa , Perwira yang garang itu berkata “ Hai prajurit, apakah
engkau kebiasaan berdoa secara pribadi ? “ “ Benar, Komandan, “ Jawab si prajurit . “Sekarang berlutut kamuh dan berdoalah ! “ Gemuruh si
perwira. Mengira kalau ia akan ditembak mati kalau – kalu tidak dipercaya ceritanya, si prajurit mengucapkan doa – doa yang sederhana dan
penuh ilham . Setelah selesai berdoa, sang perwira berkata, “ Kamu bebas .saya percaya ceritamu.kalau engkau tidak sering terbiasa berdoa
engkau pasti tidak bisa melakukanya dengan baik !”

Daniel sedang menghadapi krisis yang sama. Musuh – musuhnya telah meyakinkan raja Darius untuk menanda tangani surat titah
yang menyebutkan bahwa dalam 30 hari berdoa kepada alah lain selain kepada raja adalah sebuah kejahatan, Namun Daniel bukanlah orang
pemuladalam hal berdoa. Dia sudah membangun kebiasaan berdoa 3 kali sehari. Ketika titah raja menempatkan dia dalam bahaya, Daniel sudah
terbiasa berdoa. Karena doa ia menghadapi bahaya, tapi karena doa juga ia dapat keluar dari bahaya.

Banyak orang kristen yang berdoa pada saat krisis. Ada masalah baru berdoa, tidak ada masalah mereka tidak berdoa. Hanya orang –
orang yang telah mengembangkan sikap doa yang mampu berdoa dengan penuh kuasa dalam setiap krisis. Marilah kita sebaga orang yang
percaya kepada Tuhan , kita jangan tunggu krisis datang baru berdoa. Jadikan doa sebuah kebiasaan setiap hari dan biarlah suara kita dikenal
Allah sehingga Ia tidak perlu bertanya lagi,” Siapa disana ? ” ketika kita berdoa. Marilah kita membangun kebiasaan doa mulai hari ini. Kita
minta pertolongan Tuhan agar kita dapat melkukan semuanya ini. Doa adalah untuk setiap hari bukan sekedar untuk saat – saat khusus. Amin.

d. Jumat, 12 Juni 2020

Tema: Ketika Orang Membencimu ( Mazmur 52 : 1 - 11 )

Yang menjadi ayat perenungan kita pada saat ini yaitu ayat 10: tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah
Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. Abimelek adalah seorang imam yang membantu Daud. Karena ia
membantu Daud, ia di cap sebagai pengkhianat oleh Saul dan Saul yang membencinya, memerintahkan agar Abimelek dan keluarganya dibunuh.
Ketika Daud mendengar hal itu, ia begitu sedih sehingga ia menuliskan mazmur ini .

Mazmur 52 ini memberikan tiga gambaran yaitu yang pertama, Daud menyebutkan Doeg ( ayat 2 – 6 ). Doeg adalah keturunan Esau,
yang menggambarkan orang duniawi ( Ibrani 12 : 16 ) . Keturunan Esau adalah musuh bagi orang Yahudi. Doeg mungkin seorang beragama.
Walaupun dia berkuasa dan kaya, tapi ia tidak mengandalkan Allah dalam hidupnya. Ia memegahkan diri dengan kejahatan dan lebih mencintai
dusta. Seperti kasus Doeg ini dusta bisa menceritakan kebenaran dengan motif yang salah.

Kedua; Daud menyebuit Allah ( Ayat 7 ) yang akan merobohkan Doeg. Orang – orang mengandalkan dirinya suatu hari akan dicabut
akarnya dan dibinasakan . Ketiga Daud menyebut dirinya ( Ayat 10 ) yang menggambarkan orang yang menang. Daud telah menyaksikan pohon
Zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah. Karena itu Daud tahu bahwa Allah akan memeliharanya, sebagaimana Allah memelihara pohon
Zaitun itu.

Orang yang mengandalkan Tuhan adalah seperti pohon yang ditanam dan menghasilkan buah dan dapat memuji Tuhan. Saat ini jika
ada orang yag membenci kita, marilah kita berfokus pada kebaikan Allah, jangan pada kejahatan orang itu. Serahkanlah penghakiman hanya
kepada Allah, teruslah menghasilakn buah bagi Allah dan pujilah dia ditengah – tengah masalah kita. Kita akan tetap menjadi pemeneng
sekalipun orang menargetkan kebencian atas kita. Mari kita mengampuni orang – orang yang membenci kita sehingga Bapa di Sorga
mengampuni akan dosa – dosa kita, kita juga terus memuji nama Tuhan tanpa terganggu dengan hal – hal itu . Amin.

c. jumat, 19 Juni 2020


Tema : Akibat Tidak Bersedia Mengampuni ( Matius 18 : 21 – 35 )

Ada seorang hamba yang berutang sebesar sepuluh ribu talenta kepada raja. Oleh karena itu ia tidak mampu melunasinya maka raja
memerintahkan supaya hamba itu beserta harta istri dan anaknya dijual saja.Akan tetapi, hamba itu memohon ampun kepada raja. Ketika
mendengar permohonan hamba itu maka hati rajapun menjadi ibah, bahkan kemudian utang hamba itu dibebaskan dan di anggap telah lunas.
Ketika dalam perjalanan pulang dengan kawannya yang mempunyai hutang sebesar seratus diner kepadanya, hamba itu marah kepada temannya
serta meminta supaya hutangnya segera dilunasi. Kawannya memohon untuk bersabar tetapi ia menolak dan memasukan temannya itu kedalam
penjara sampai hutangnya dapat dilunasi. Lalu teman – temannya yang lain menyampaikan hal tersebut kepada raja sehingga hamba itu di
panggil, lalu berkata, “ Ternyata engkau hamba yang jahat, engkau berutang lebih banyak kepadaku tetapi kuhapuskan sedangkan temanmu
engkau masukan kedalam penjara, karena ia belum dapat melunasi hutangnya kepadamu ! ‘’ Pada saat itu juga raja memerintahkan supaya hamba
yang jahat tersebut di penjarakan. Sampai hutangnya lunas.

Demikan Tuhan mengumpamakan seorang yang tidak bersedia mengampuni kesalahan orang lain maka dosanya juga tidak akan
diampuni . Pada waktu Yesus menceritakan tentang perumpamaan ini, Petrus bertanya, ‘’ Tuhan , berapa kali seseorang harus mengampuni orang
lain yang bersalah kepadanya? Apakah sebanyak tujuh kali ? lalu jawab Yesus, ‘’ kamu harus mengampuni orang lain bukan sebanyak tujuh kali
tetapi tujuh puluh kali tujuh kali . ‘’ artinya, kita tidak boleh terbatas dalam mengampuni orang lain supaya bapa di sorga juga selalu mengampuni
dosa dan kesalahan kita.

Dalam firman – nya melalui kitab matius 6 ; 14 dan 15 menyatakan bahwa’’ karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang surga akan mengampuni kamu juga tetapi jaikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengamuni
keslahanmu.’’

Melalui firman tersebut, kita mengetahui bahwa hukum Tuhan adalah berdasarkan kasih.oleh karena itu, mengampuni orang lain
merupakan salah satu cara menunjukan perasaan kasih kita terhadap sesama. Pengampunan kita terhadap kesalahan orang lain juga merupakan
ucapak syukur dan terima kasih kapada Yesus yang setiap waktu bersedia mengampuni setiap dosa – dosa kita. Amin

d. Jumat, 26 Juni 2020

Tema : Merendahkan Diri : Kunci Pemulihan ( 2 Tawarikh 12 : 1 - 16 )

Yang menjadi ayat perenungan kita saat ini adalah ayat 12a :”oleh sebab itu raja merendahkan diri , surutlah murka Tuhan dai
padanya, sehingga ia tidak di musnahkan – Nya sama sekali”

Saat berada dipuncak karir, sukses dan hidup dalam kelimpahan, banyak orang lupa diri , tidak ingat asal usulnya seperti istilah
‘kacang lupa kulit’ saat masih dalam keadaan minim atau pas – pasan orang rajin beribadah sehingga secara perlahan hidupnya mulai berubah,
dipulihkan dan diberkati Tuhan. Sayang, secepat kilat pula orang mulai berubah , Tuhan tidak lagi prioritas . hari – harinya dihabiskan untuk
bekerja dan mencari uang saja, sampai akhirnya Tuhan ijinkan terjadi dan menimpa hidupnya.
Hal ini terjadi pada Rehabeam, raja Yehuda ‘’ Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, ketika kerajannya
menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.’’ ( 2 Tawarikh 12 : 1 ) . Saat di puncak kerajaannya Reabeam merasa bahwa dirinya mampu
dengan kekuatannya sendiri.dia terlalu membanggakan apa yang dimiliki ; Kekayaan negerinya yang melimpah dan juga kekuatan pasukan
perangnya . Firman Tuhan memperingatkan , ‘’ celakalah orang – orang yang pergi kemesir inta pertolongan, yang mengandalkan kuda –
kuda , yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak , dan kepada pasuklan berkuda yang begitu besar jumlahnya tetapi tidak memandang
Maha Kudus Allah Israel dan tida mencarai Tuhan. ( Yesaya 31 : 1 ) . Namun ketika negerinya teracam karena musuh yang datang dari
kerajaan mesir, Rehabeam menjadi takut dan sadar bahwa tanpa campur tangan Tuhan ia tidak ada apa – apanya. Kemudian dia datang
merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengakui segala dosa – dosanya serta berjanji untuk melayani Tuhan.

Melihat kesungguhan hati dari Rehabeam untuk berubah, Tuhan mengurungkan niat – Nya untuk menghukum dan memusnahkan
bangsa Israel . ‘’ Oleh sebab raja merendahkan diri , surutlah murka Tuhan daripadanya, sehingga tidak dimusnahkan – Nya sama sekali.’’ ( 2
Tawarikh 12 : 12 ).

Sebagai orang kisten asal kita mau merendahkan diri dan bertobat dengan sungguh, Tuhan pasti akan mengampuni dan memulihkan
keadaan kita. Amin

Tema: Allah selalu memenuhi janji – Nya( Kejadian 15:1 – 6)

Setiap ibu dapat mengatakan bahwa menunggu kelahiran adalah pengalaman yang membangun kesabaran dalam dirinya. Sungguh
malang induk gajah, karena ia membutuhkan waktu sekitar 22 bulan untuk mengandung janin gajah sampai janinnya itu siap dilahirkan. Sejenis
ikan hiu yang dikenal dengan nama ikan dogfish bersirip memiliki durasi kehamilan sampai 22-24 bulan. Dan pada ketinggian di atas 1.380
meter, salamander Alpen dapat menjalani masa kehamilan sampai 38 bulan.

Perasaan Abraham mungkin tidak jauh berbeda dengan contoh-contoh yang ada di alam ini. Di usianya yang sudah lanjut, Tuhan
memberi janji kepadanya, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur dan
engkau akan menjadi berkat” (kejadian 12:2). Namun setelah tahun-tahun berlalu, Abraham mempertanyakan bagaimana mungkin janji itu
terpenuhi tanpa adanya seorang anak laki-laki (kejadian 15:2). Maka kemudian Allah meyakinkan Abraham demikian,”Anak kandungmu....akan
menjadi ahli warismu”(ayat 4). Sekalipun usianya semakin bertambah tua, Abraham tetap percaya kepada Allah, sehingga ia disebut orang benar.
(ayat 6). Namun demikian ia menanti selama 25 tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak.

Jika dilihat dari fisik Abram yang sudah tua, siapapun orangnya pasti mengakui bahwa mustahil ia mendapatkan keturunan. Abram
menanti selama 25 tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak. Ini adalah waktu yang cukup panjang dan membutuhkan kesabaran. Dalam
masa penantiannya, Abram merasa ragu, hampir putus asa dan hilang harapan, namun Allah kembali meyakinkan Abram dengan cara
memperlihatkan bintang-bintang di langit dan menyuruhnya untuk menghitung bintang-bintang itu. Jika ia dapat menghitungnya maka
keturunannya juga akan sebanyak itu. “Lalu percayalah Abram kepada Tuhan”.Kata percaya pada ayat 6 berarti beriman yaitu memegang teguh
janji – janji Allah. Allah selalu memenuhi janji – Nyapada waktu yang tepat.
Demikian pula kita sebagai orang percaya, kita memiliki keraguan dalam hidup ini, kita hampir putus asa dan hilang harapan dalam
menanti janji Tuhan. Allah mengingatkan kita lewat kisah Abram agar kita tetap percaya akan janji – Nya, karena Allah selalu memberikan
pengharapan di tengah-tengah tidak adanya pengharapan. Menanti pemenuhan janji – janji Allah merupakan bagian dari sikap percaya kepada –
Nya. Entah seberapa lama penundaan itu kita harus tetap menantikan Dia. Amin. Nats: percayalah Abraham kepada Tuhan, maka Tuhan
memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.(kejadian 15:6)
Menanti pemenuhan janji-janji Allah bagian dari sikap percaya kepada-Nya. Entah seberapa lama penundaan itu, kita harus tetap
menantikan Dia. Karena Allah selalu memenuhi janji-Nya. Hal itu juga diperingatkan oleh penulis Ibrani kepada kita. “ marilah kita berpegang
teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” Ibrani 10: 23. Amin

Tema:Mengucap syukur karena kasih Tuhan (Filipi 1:3-11)

Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, doa dan ucapan syukur sesungguhnya adalah keharusan bagi setiap kita
sebagai yang percaya kepada Yesus Kristus. Makna dan tujuan dari doa dan mengucap syukur yaitu supaya kita tetap mempunyai hubungan
dengan Tuhan yang sudah mengasihi kita lewat Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan. Saat kita mempunyai hubungan dengan Tuhan iman
kita akan terus hidup. Yang menjadi pertanyaan bagi kita. apakah selama ini kita terus melakukan kewajiban kita yaitu berdoa dan bersyukur?
Jika tidak, marilah melalui kesempatan ini kita kembali merenung agar kita dapat menghidupkan kembali apa yang menjadi keharusan bagi kita
terutama dalam kita memaknai penantian akan kehadiran Yesus sebagai Tuhan dana hakim bagi kita.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, melalui Firman Tuhan pada saat ini, Paulus yang senantiasa berdoa dan
mengucap syukur atas persekutuan jemaat di Filipi di dalam berita injil atau di dalam Yesus Kristus (ayat 3-5). Persekutuan yang dimaksudkan
oleh Paulus di sini adalah persekutuan seperti sekarang yang kita lakukan, juga seperti ibadah rumah tangga, ibadah hari minggu, persekutuan doa
dan kegiatan rohani lainnya.
Selanjutnya Paulus mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh jemaat di Filipi adalah cara yang benar dalam menantikan
kedatangan Yesus Kristus, bahkan juga mereka akan diperkaya dalam kebenaran sertan akan membawa mereka hidup suci (ayat 6,9-11).
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, jika kita merenungkan apa yang dilakukan jemaat di Filipi saat itu dan kita
juga melakukannya sekarang di dalam hidup kita, tentu kita juga akan selalu diperkaya dalam kebenaran, hidup suci dan tentunya kita merasakan
ketenangan serta damai dalam hidup kita. Kita tentu bersyukur sejauh ini masih ada kesempatan untuk bersekutu bersama dalam ibadah kita
setiap hari minggu, ibadah pembacaan Kitab Suci Rumah Tangga, ibadah Komisi-komisi. Semuanya itu adalah suatu perbuatan untuk menantikan
kedatangan Tuhan.
Saudara - saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus, hal lain tentu persekutuan doa dan ucapan Syukur dalam rumah tangga juga
penting untuk terus menghidupkan iman kita kepada Tuhan. kita bersyukur atas napas hidup yang tuhan masih percayakan, kita mengucap syukur
atas makanan dan minuman serta berbagai berkat. Karena saat kita mengucap syukur kita yakin bahwa Tuhan selalu memberkati kita. Marilah
kita menjadi anak-anak Tuhan yang senantiasa berdoa dan mengucap syukur sehingga kita tetap mempunyai hubungan dengan Tuhan yang sudah
mengasihi kita lewat Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan. Amin

Tema: Batu Itu Akan Pindah (Markus 16: 1-14)

Para Wanita Yang Bermaksud meminyaki jenazah Yesus patut dipuji atas kelembutan kasih dan rasa hormat mereka bagi
Juruselamat.Namun saat mereka sudah hampir tiba di pemakaman, kesulitan memindahkan batu berat yang menyegel kuburNya membuat mereka
khawatir. Ketakutan mereka tidak berdasar, batu itu sudah dipindahkan.

Demikian pula kita kerap merasa perlu mengkhawatirkan kesulitan masa depan. Padahal Allah dengan murah hati akan
menyingkirkan atau menolong kita mengatasinya. Mari kita menerapkan iman yang lebih besar dalam menghadapi rintangan yang mungkin
menghadang di jalan.kita dapat yakin bahwa Tuhan akan membantu ketika menghadapi hal-hal tersebut jika kita terus maju dalam namaNya dan
bagi kemuliaanNya.

Puisi berikut memberi beberapa nasihat praktis yang sesuai dengan bacaan kita hari ini:
Di dalam kilauan sinar matahari hari ini

Tinggalkan kekhawatiran hari esok

Jangan merusak sukacita hari ini dengan bertanya:

Siapakah yang akan menggulingkan batu itu?

Kerap sebelum kita berhadapan dengan ujian itu

Kita telah datang dengan sukacita

Para malaikat telah turun dari sorga

Dan telah menggulingkan batu itu

Hari ni majulah di dalam pelayanan, tak gentar oleh rintangan yang akan dating. Biarlah hati kita bersorak oleh kepastian bahwa
apapun kesulitan yang mungkin kita hadapi, Allah akan memindahkan batu itu.

Tema: Berani Karena Tidak Sendiri (Yohanes 16: 1-15)

Sendirian kadang bisa sangat menakutkan. Apalagi jika ada kemungkinan bahwa bahaya sedang mengintai. Oleh karena itu, seringkali
orang sangat membutuhkan teman jika harus melewati jalan yang sepi dan gelap, apalagi berbahaya. Yesus tahu bahwa murid-muridNya akan
mengalami penganiayaan semata-mata karena mereka adalah pengikutNya. Yesus memberitahukan hal itu, supaya mereka siap jika tiba saatnya
(1-4a). Yesuspun memberitahukan bahwa Dia tidak akan ada lagi bersama mereka secara fisik (4b-5). Dua berita dalam dua perikop ini sungguh
mengejutkan dan menakutkan. Bagaimana para murid bisa menjalani hidup tanpa Yesus, terlebih lagi dalam penganiayaan?

Akan tetapi, Yesus tidak membiarkan mereka ketakutan. Yesus tahu bahwa murid-muridNya tidak akan bisa menjalani semua keadaan
itu sendirian. Dia memang tidak hadir secara fisik, tetapi ada teman yang akan menyertai murid-murid, yaitu penghibur (7). Sang penghibur
inilah yang akan menjadi teman seperjalanan para murid. Berita menakutkan di bagian awal ternyata diikuti dengan jaminan bahwa pengalaman
menakutkan itu tidak akan mereka jalani sendirian atau hanya dengan kekuatan mereka sendiri. Sungguh, Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup
yang serba mudah dan tanpa masalah. Dengan terus terang Tuhan menyebutkan bahwa kesulitan, bahkan penganiayaan, adalah bagian tak
terpisahkan dari kehidupan orang percaya. Sama seperti Yesus ditolak orang-orang, para pengikut Yesus pun berpotensi untuk ditolak. Namun
demikian, Tuhan tidak membiarkan manusia berjalan sendirian. Sebagaimana para murid menerima janji akan hadirnya penghibur, kalau kita
mau percaya, kita pun menerima janji yang sama. Amin

KOMISI IBU
a. Jumat, 03 Juli 2020
Tema: Itu Pilihan Anda ( Yosua 24: 1-15)
Ibu-ibu yang terkasih yang menjadi ayat perenungan kita saat ini ialah pada ayat yang ke 15 yang berbunyi demikian: ” Pilihlah pada
hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.”
Di dalam kehidupan kita sebagai manusia ciptaan Allah, kita diperhadapkan dengan dua pilihan, benar bukan? Kita dapat memilih percaya
kepada Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita atau tidak.
Ketika Yosua hampir mendekati akhir masa hidupnya, ia mengumpulkan suku bangsa Israel di Sikhem. Dan di sana dari bibir orang
yang hampir mendekati ajal, muncullah satu seruan yang telah menggerakkan hati banyak orang selama berabad-abad lamanya. Pada kesempatan
itu Yosua demikian” Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.”
Ibu-ibu yang terkasih, tantangan yang diucapkan oleh Yosua ini, apabila dilihat dari sudut pandang Perjanjian Baru, akan menyatakan
tiga pelajaran yang berkaitan dengan keselamatan kita. Pelajaran yang pertama adalah kita harus membuat pilihan antara antara Allah dan setan.
Apabila kita menolak Kristus maka otomatis kita akan berada di pihak setan. Yesus pernah berkata, “siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku” (
Matius 12:30).
Kedua, pilihan ini merupakan keputusan pribadi. Yosua mengatakan” Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah.”melalui iman kepada Yesus Kristus, kita bisa dilahirkan kembali dan menjadi anak Allah. Tetapi kita sendiri harus mengambil
keputusan secara pribadi untuk percaya.
Ketiga, terdapat desakan di dalam seruan ini. “ pilihlah pada hari ini”, bukan bulan depan, bukan seminggu dari hari ini, bukan besok,
tetapi hari ini.
Ibu-ibu yang terkasih, apakah saat ini kita sudah mengambil keputusan yang sangat penting ini?apakah kita tetap percaya Yesus
sebagai Tuhan dan juruselamat kita? ingat pilihan berada di tangan kita. sekarang waktunya untuk memilih Tuhan, besok mungkin sudah terlalu
terlambat. Amin

b. Jumat, 10 Juli 2020

Tema: Menabur Dan Menuai (2 Korintus 9: 6-15)


Nats renungan: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga (2
korintus 9:6).
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, saat ini saya akan membagikan sebuah ilustrasi yaitu: Di tanah pertanian seorang
petani terdapat beberapa petak lahan yang disebari benih secara langsung. Petani tersebut akan membawa wadah mirip kantung kangguru,
memenuhinya dengan benih dan keluar untuk menaburkannya. Ia menabur benih di mana-mana.
ketika seorang petani menebar benih di ladangnya, ia seakan-akan membuangnya. Benih itu seolah-olah hilang, tetapi tidak benar-
benar hilang. Dalam beberapa waktu ia akan memperolehnya kembali dengan lebih banyak tambahannya.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, saat kita menyerahkan diri kepada Kristus, kita seolah-olah menyia-nyiakan hidup.
Namun Dia bersabda bahwa jika kita kehilangan hidup demi Dia, kita akan memperoleh hidup sejati (Matius 10:39).
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, Yesus mengajar kita untuk mengukur hidup dengan kehilangan daripada perolehan,
dengan berkorban daripada menikmati kenyamanan bagi diri sendiri, dengan menghabiskan waktu bersama orang lain daripada untuk diri sendiri,
dengan menaburkan cinta daripada menikmati cinta.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, Inilah aturan hidup: Allah memberkati orang yang memberikan hidup dan harta
bendanya (2 Korintus 9:6).sampaikanlah kebenaran yang kita ketahui maka Ia akan memberi kita lebih banyak hal untuk kita bagikan lagi.
Berikanlah waktu kita maka kita kan memperoleh lebih banyak waktu untuk diberikan. Janganlah membatasi kasih kita, maka kita akan
memperoleh kasih yang lebih banyak untuk orang lain daripada sebelumnya.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, Seorang bijak Israel berkata: “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya”
(Amsal11:24). Ini adalah salah satu paradoks kuno di dunia ini, tetapi benar-benar terjadi. Amin

c. Jumat,17 Juli 2020


Tema: teruslah tertawa (Amsal 17: 22)
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Kristus, Nats Renungan kita saat ini yaitu: Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi
semangat yang patah mengeringkan tulang(Amsal 17: 22). Setiap kita pasti pernah tertawa bahkan sering tertawa ketika ada sesuatu yang lucu.
Kata orang bahwa dengan tertawa akan menjadi lebih awet muda. Kita dapat membayangkan jika dalam kehidupan kita, kita tidak pernah
tertawa. Wajah kita terlihat cemberut, maka orang-orang di sekitar kitapun akan takut dan pasti menjauh.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Kristus, ada sebuah ilustrasi “Seorang hakim memerintahkan seorang pria Jerman untuk
berhenti tertawa di hutan. Joachim Bahrenfeld seorang akuntan di tuntut ke pengadilan oleh salah seorang dari beberapa orang yang berjoging
dan berkata bahwa kegiatan joging mereka terganggu oleh ledakan tawa Bahrenfeld yang memekakkan telinga. Ia diancam akan dipenjara
selama 6 bulan jika tertangkap sedang tertawa lagi. Bahrenfeld 54 tahun, berkata bahwa hampir setiap hari ia pergi ke hutan untuk tertawa. Itu
dilakukannya untuk melepaskan stres. “Bagi saya tertawa adalah bagian dari hidup,” katanya, “seperti makan, minum, dan bernapas.” Ia merasa
bahwa hati yang gembira, yang diungkapkan melalui tawa yang terbahak-bahak, penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidupnya”.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Kristus, Hati yang gembira sangatlah penting dalam kehidupan kita. Hati yang gembira
adalah obat yang manjur. Hati yang gembira memengaruhi jiwa dan kesehatan tubuh kita.
Saudara- saudara yang terkasih di dalam Kristus,namun ada sukacita yang lebih dalam dan lebih bertahan lama bagi mereka yang
percaya kepada Tuhan. Sukacita bukan sekadar didasarkan atas perasaan senang dan keadaan di sekitar kita, melainkan atas keselamatan dari
Allah. Dia telah memberikan pengampunan dosa dan hubungan yang dipulihkan dengan-Nya melalui Yesus, putra-Nya. Itu memberikan
sukacita mendalam yang tidak dapat diusik oleh keadaan sekitar kita.
Kiranya hari ini kita mengalami sukacita karena telah mengenal Yesus. Sukacita datang dari Tuhan yang hidup dalam diri kita bukan
dari sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Amin

d. Jumat, 24 Juli 2020

Tema: Tiga Sahabat( Daniel 1: 1-21)

Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, tema renungan kita pada saat ini yaitu Tiga Sahabat. Tentu di dalam kehidupan kita,
kita punya sahabat. Entah itu sahabat waktu masih kecil, bahkan sahabat saat sekarang ini. Sahabat adalah temapat kita mencurahkan isi hati kita.
seorang sahabat yang baik ia bisa memberikan motivasi kepada kita ketika kita dalam kelemahan, sahabat dapat menguatkan kita saat berada
dalam masalah yang berat.bahkan seorang sahabat dapat menegur kita saat kita melakukan kesalahan.

Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, tokoh perjanjian lama yaitu Ayub dan Daniel mempunyai banyak kemiripan.
Keduanya mengalami berbagai pencobaan dan tantangan berat. Akan tetapi, keduanya juga memperoleh sukses besar berkat kehadiran Allah di
dalam hidup mereka. Keduanya dipandang sebagai raksasa-raksasa iman, yang seorang karena kesabarannya dalam menanggung penderitaan, dan
yang lain karena kesuciannya di tengah budaya yang najis.

Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, Ayub dan Daniel mempunyai persamaan yang lain,yaitu masing – masing
mempunyai tiga orang sahabat yang berarti. Akan tetapi persamaan mereka berakhir ketika teman – teman Ayub menjadi duri dalam daging.
Mereka justru menyalahkannya ketika ia membutuhkan belas kasih dan pendampingan. Pada saat Ayub bergumul dengan kehilangan dan
kesedihan,Elifas, Bildad, dan Zofar tampaknya cenderung menambah kesakitannya dari pada memberi pertolongan dalam kesengsaraannya.
Ketiga teman Daniel sangat berbeda. Ketika mereka bersama – sama ditangkap, Daniel dan sahabat – sahabatnya; Sadrakh, Mesakhdan
Abednego saling mendukung serta menguatkan dalam masa – masa sulit. Merek berdiri bersama – sama untuk menghormati Allah ( Daniel 1 )
dan berdoa ( Daniel 2 : 17, 18 ), serta menolak untuk menyembah patung raja ( Daniel 3 : 16 – 18 ). Sahabat – sahabat seperti inilah yang kita
butuhkan.

Saudara- saudara yang terkasih di dalam Tuhan, Jadi saat ini sahabat seperti apakah kita ? dalam Amsal 17 : 17 mengatakan demikian,
“ Seorang sahabat menaruh kasih dalam setiap waktu.” Yang menjadi pertanyaan bagi kita saat ini adalah siapakah yang membutuhkan kita untuk
menjadi sahabat kita? Sahabat sejati bagaikan penopang untuk dinding yang miring. AMIN

PAUD MANGGEWAR

a. Senin, 02 Maret 2021


Tema : Aku Dan Keluargaku ( Kejadian 21 : 1 – 7 )

Yang lalu kita telah mempelajari tema tentang “ diriku”. Saat ini kita masuk dalam tema yang lebih luas lagi yaitu:
“keluarga”. Allah mengasihi anak – anak PAUD melalui keluarga. Kasih Allah terwujud melalui sikap dan tindakan orang tua kita.
Orang tua atau orang yang mengasuh kita adalah wakil Allah di dunia. Dalam keluarga ada orang tua yaitu: ayah, ibu dan anak – anak.
Sebagai anak – anak PAUD kita harus mensyukuri keluarga kita sebagai pemberian Tuhan. Kita harus hidup rukun dalam keluarga,
saling mengasihi, rendah hati dan saling menolong.
Saat ini kita akan mendengarkan cerita tentang kisah kelahiran Ishak dalam keluarga Abraham dan Sara. Janji Allah
tentang keturunan Abraham digenapi dengan kelahiran Ishak saat usia Abraham dan sara lanjut. Tentu saja Abraham dan Sara sangat
bahagia menyambut kelahiran Ishak. Keluarga Abraham hidup dalam hubungan yang saling mengasihi. Kedekatan Abraham dan Sara
merupakan hal penting dalam keluarga mereka. Keluarga Abraham adalah keluarga yang taat pada Tuhan. Setiap hari sebelum bekerja
mereka berdoa. Bapak Abraham dan ibu Sara mendidik Ishak dengan penuh kasih sayang sehingga Ishak bertumbuh makin besar.
Tuhan melindungi Abraham sampai kepada anak cucunya. Bapak Abraham selanjutnya menjadi nenek moyang bangsa
Israel. Semua keluarga dilindungi dan diberkati Tuhan. Tuhan yang membentuk kehidupan setiap keluarga.
Dari cerita ini kita dapat belajar bahwa kedekatan dalam keluarga merupakan hal yang sangat penting. Dalam keluarga kita
harus menjadi keluarga yang taat kepada Tuhan. Kita belajar untuk berdoa setiap hari sebelum bekerja dan kita percaya bahwa Tuhan
tetap melindungi dan memberkati kita dan keluarga kita.

b. Senin, 09 Maret 2021

Tema : Aku Menyayangi Keluargaku ( 1 korintus 13 : 1 - 7 )

Hari ini kita belajar tema tentang “aku menyayangi keluargaku”. Menyayangi sama artinya dengan mengasihi. Mengasihi
adalah perbuatan yang menyenangkan hati orang tua, saudara, keluarga dan Tuhan Yesus. Mengasihi orang tua atau menyayangi
orang tua berarti menjadi anak yang taat, rajin belajar, tidak bertengkar dengan saudara, mendoakan orang tua, sabar terhadap sesama
anggota keluarga, saling memaafkan, murah hati, lemah lembutdan sebagainya.
Di dalam kitab perjanjian lama ada cerita tentang ibu Yokhebed. Ibu Yokhebed sangat menyayangi anaknya. Ada seorang
raja yang memerintah di Mesir. Pada masa pemerintahannya waktu itu bangsa Israel ditindas dengan cara kerja paksa dan juga
diperlakukan denga sangat kejam. Walaupun diperlakukan sangat kejam tetapi bangsa israel bertambah banyak. Oleh karena itu raja
Mesir sangat ketakutan. Raja Mesir kemudian berusaha semua bayi laki – laki yang lahir dari bangsa Israel. Lalu seoarang ibu yang
bernama yokhebed berusaha melindungi bayinya yaitu Musa. Dia membuatkan peti untuk bayi itu, dipakainya gala – gala dan ter agar
peti itu menjadi kuat. Bayi Musa disembunyikan dalam peti itu di sungai Nil. Untuk memastikan bayi Musa aman, Miryam kakak
Musa menjaga Musa. Keluarga ibu Yokhebed ini menunjukkan keluarga yang saling mengasihi.
Dari cerita ini kita dapat belajar untuk saling mengasihi dalam keluarga. Kasihilah orang tuamu, kakak atau adikmu atau
siapapun yang ada dalam keluargamu. Tuhan menyayangi setiap anak – anak yang mau mengasihi anggota keluarganya dengan
sepenuh hati. Tuhan juga akan melindungi dan memberkati kita apabila kita saling mengasihi keluarga kita. Ketika kita mengasihi
keluarga kita berarti kita mengasihi Tuhan. Kita mengasihi Tuhan dan sesama sebagai ucapan syukur atas kasih – Nya yang terlebih
dahulu mengasihi kita. ekspresi yang paling utama dari kasih Allah dikomunikasikan kepada kita dalam Yohanes 3: 16” Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak – Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada
– Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ” dan Roma 5: 8 “ Akan tetapi Allah menunjukkan kasih – Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
c. Senin, 16 Maret 2021

Tema : Keluargaku Hidup Rukun ( Mazmur 133: 1-3 )


Tema kita hari ini adalah “keluargaku hidup rukun”. Di dalam keluarga, selain ayah, ibu dan anak – anak biasanya ada
orang lain yang tinggal serumah dengan kita. misalnya kakek dan nenek ( orang tua dari ayah dan ibu), paman dan bibi ( saudara dari
ayah dan ibu ), atau saudara sepupu ( anak dari paman dan bibi ). Mereka semua adalah keluarga besar kita.
Keluarga yang harmonis dan rukun adalah impian semua orang. Tidak ada pertengkaran, semua diselesaikan dengan baik
dan damai. Tuhan menginginkan kita untuk mengasihi seluruh anggota keluarga agar dapat tercipta kerukunan. Kerukunan dalam
keluarga adalah hal yang berharga. Tanpa kerukunan maka kehidupan dalam keluarga kita akan kacau balau.
Saat ini marilah kita sebagai anak PAUD untuk selalu hidup rukun dengan keluarga, teman atau sahabat kita. Tidak boleh
bertengkar tetapi saling mengasihi. Di dalam keluarga ketika kita berbicara harus berbicara dengan lembut, saling menolong,
bekerjasama, yang muda menghormati yang lebih tua.

d. Senin, 23 Maret 2021

Tema : Indahnya Alamku ( Kejadian 1 : 1 - 31 )


Ketika kita memandang di sekeliling kita, kita melihat ada gunung, ada bukit, sawah, ladang, padang rumput yang luas,
pemandangan yang indah di pagi dan sore hari, menunjukkan indahnya alam ini. Alam yang indah itu adalah ciptaan Tuhan. Tema
kita hai ini adalah “ indahnya alamku”.
Allah adalah pencipta segala sesuatu. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. “ pada mulanya disini ” adalah
tegas dan mengarahkan perhatian kepada suatu permulaan yang nyata. Menciptakan artinya menjadikan sesuatu yang baru tidak
dengan bahan seperti Allah menciptakan langit dan bumi dengan firman. Allah menciptakan langit dan bumi: terang dan gelap, pagi
dan siang, tumbuh – tumbuhan, matahari, bulan dan bintang – bintang, binatang laut dan binatang darat, burung di udara dan ikan –
ikan di laut serta manusia. Semuanya saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai ciptaan Allah yang paling
sempurna.
Sebagai ciptaan yang paling sempurna yang Allah ciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka manusia diberi tugas
untuk menjaga dan memelihara ciptaan - Nya agar tetap indah dan baik. Tuhan menciptakan Tumbuhan, binatang dan manusia. Semua
ciptaan tuhan saling membutuhkan. Manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan, tumbuhan atau hewan juga membutuhkan manusia.
Berdasarkan cerita di atas kita dapat memandang keluar, kita melihat langit biru, awan, matahari. Dan pada malam hari kita
dapat melihat bintang – bintang di langit dan bulan. Selain itu di tanah ada tumbuhan dan hewan – hewan yang tinggal. Semuanya itu
menunjukkan betapa Allah sangat luar biasa dalam hidup kita.
Sebagai anak PAUD kita patut bersyukur atas ciptaan Tuhan dengan cara merawat dan memelihara semua ciptaan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai