Anda di halaman 1dari 13

CONTOH PERILAKU YANG

MENELADANI ASMAUL
HUSNA

KELOMPOK :
Zelena Intan Mardita
Pamela Ratu Dayinta
Nabila Samri Yulisa
Citra Komala Yarsi
Dinda Tiara Saptri
Lalu Ade Surya Negara
Muh. Yani
1.Kokoh pendirian

Kokoh pendirian adalahmemiliki pendirian yang tetap, atau teguh


pendirian, atau juga menjadi diri sendiri tidak mengikuti orang
lain misalnya orang lain A kita B kita harus tetap pada pendirian
kita. Tapi, kalau memang kita salah kita jangan tetap ingin yang
salah karena Gengsi kalau orang lain benar dan kita salah.
Contoh
Ada seorang laki-laki tinggal disebuah desa yang udaranya sangat sejuk. Dia sangat
baik sekali. Ia tidak pernah sekalipun melewatkan Jam sholatnya. Tiap jam ia
habiskan dengan mengapilikasikan apa yang sering ia baca di buku agama
peninggalan ayahnya. Ia sangat senang membantu orang tuanya juga orang orang
yang ada disekelilingnya. Dia sangat terkenal akan kesalehanya hingga sebagian
orang seumuran dia sangat tidak senang kepadanya.Perbuatan laki-laki yang baik
itu selalu diagung-agungkan masyarakat sekitar hingga membuat beberapa orang
temanya menjadi berang karenanya. Teman-teman yang tidak menyukai perbuatan
silaki-laki ini selalu berusaha supaya ia jatuh dalam jurang dosa.tapi lagi lagi semua
tindakan mereka gagal.Hingga pada suatu hari orang tua silaki-laki itu jatuh sakit.
Ia sangat bingung sekali mau dibawa kemana sang ibu. Ia tidak memiliki sanak
saudara. Tidak mungkin juga kalau ia meminta bantuan pada orang-orang
sekitarnya karena ia paham benar kondisi rang-orang di desa itu. Bila ibunya
dibiarkan terus menerus maka akan menjadi bahaya. Sementara ia tidak memiliki
uang untuk berobat kedokter. Situasi ini sangat membuatnya terjepit. Diwaktu yang
bersamaan orang-orang yang dulunya sering mengganggu dia tampil mengesankan
dengan membawa beberapa solusi yang menggiurkan.. setelah mendapat
penjelasan yang detail si laki-laki itu pun tanpa memikirkan terlebih dahulu
akhirnya berkomplot untuk melakukan sesuatu yang sangat ia benci sebelumnya.
Dengan kata lain situasi yang menghimpit membawa dia kejalan yang pada
dasarnya sangat benci. Ia sudah berubah 180 derajat. Ia tidak lagi punya pendirian
yang teguh yang akhirnya membawanya kejalan yang salah selama sisa hidupnya
Dari ilustrasi diatas sangat jelas kita melihat ada sebuah perubahan pada jiwa si laki-
laki tadi. Awalnya ia adalah pribadi yang baik sekali, rajin menolong sesama hingga
masalah dan hasutan dari teman-temanya membawa dia ke pribadi yang sangat ia
benci pada awalnya. Nah sebenarnya apa yang membuat si laki-laki itu berubah?
…masalah… saya kira kita semua punya masalah, punya beban hidup yang harus kita
tanggung. Tapi haruskah kita mengkambing hitamkan masalah, atau sebagai biang
kerok atas perubahan prilaku yang terjadi pada kita semua? bukankah seharusnya kita
berterima kasih pada masalah itu sendiri. Karena dengan eksistensi masalah pada diri
kita, keluarga kita kita ditempa menjadi lebih kuat dan tangguh, menaikkan level kita
kelevel yang lebih tinggi tentunya. Nah kalau bukan masalah penyebabnya, lalu
apa?Menurut pendapat saya, berdasarkan cerita diatas hal yang paling mendasar yang
membawa si laki-laki keperubahan yang negative adalah pendirian.silaki-laki tadi
memang anak yang saleh, rajin beribadah tapi itu ternyata bukan jaminan. Ia butuh
sebuah pendirian kuat. Dimana pada waktu keadaan memuncak ia tidak akan goyah
bagaikan batu karang yang diterpa ombak di tengah lautan. Masalah bukan apa-apa
bila kita memang sudah berkomitment kepada apa yang kita impikan dan percayai.
Tidak dipungkiri memang kehadiran orang lain dapat membawa perubahan pada diri
kita masing masing. Terkadang ide-ide brilian dari orang lain membuat kita masuk
kedalam dilemma. Mau pilih yang ini atau yang itu..Tapi haruskah kita mendengarkan
orang lain? Memang benar ada baiknya mendengarkan orang lain, tapi mendengar
tidak harus mengadopsi semuanya kan!!. Hanya diri kita yang tau yang terbaik untuk
kita bukan orang lain. Ambil yang baik menurut kita dan kombinasikan dengan apa yag
telah kita pegang teguh dan tinggalkan yang buruk.Bukankah hidup ini hidup kita? So
lakukan apa yang memang menurut anda benar, pegang teguh pendirian anda,
komitment anda. Jangan terombang-ambing oleh prahara.jadikan prahara itu menjadi
penyemangat untuk berdiri lebih kokoh.Hanya anda yang tau apa yang terbaik bagi diri
anda.sama dengan tulisan ini. Ambil baiknya dan buang buruknya. Kalau tidak ada
yang baik buang aja semuanya..
2.Pemberi rasa aman
Pemberi rasa aman bahwa Allah SWT merupakan Tuhan yang mengaruniakan rasa
aman kepada makhluk-Nya. Ia adalah tempat bersandar dan juga tempat makhluk
berlindung.

Di era modern, banyak orang bersedia mengeluarkan uang jutaan rupiah agar bisa
hidup secara aman. Di kantor, para pengusaha memagar tinggi-tinggi gedung dan
bangunan. Tak hanya itu, untuk menyimpan uang dan surat-surat berharga dibuat
brankas tahan api dan bersandi. Padahal di pintu masuk selalu bertengger satpam 24
jam. Kita (juga) sering mendengar cerita banyak orang yang berharta melimpah, tidak
bisa tidur karena selalu takut harta dan kekayaannya dikuasai orang lain. Rasa aman
dan keamanan tidak hadir dalam diri. Sebaliknya khawatir, takut, was-was, terus
menghantui diri. Akibatnya harta dan kekayaan bukan sebagai berkah tapi
memperbudak diri karena harus terus dijaga.
Allah sebagai al-Mu’min, pemberi rasa aman, tidak hanya memberi rasa aman kepada
mereka yang beriman saja. Karena sifat Rahman-Nya, mereka yang kafir pun diberikan
dan dianugerahi rasa aman. Hanya saja keamanan bagi mereka yang kafir lebih
sebagai keamanan yang bersifat temporer. Ia lebih berdimensi dunia, dan tak kekal.
Allah sebagai al-Mu’min sendiri mengatakan bahwa:
”Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanannya dengan
kezaliman/syirik, mereka itulah yang mendapatkan keamanan dan merekalah orang-
orang yang mendapat petunjuk”(QS al-An’aam [6] ayat 82).
Dalam Islam, seringkali diungkapkan bahwa bagi mereka yang beriman dan
bertakwa secara maksimal, maka tempat mereka adalah di kampung akhirat yang
penuh dengan keamanan atau Daar al-Amn. Daar al-Amn, dengan begitu, tidak
akan ditempati oleh mereka yang menjadikan harta, kekayaan, pangkat, jabatan,
sebagai ”tuhan-tuhan yang diagungkan.”
Kita menyadari bahwa iklim, musim, cuaca, keadaan alam dan lingkungan sangat
mempengaruhi hidup kita. Hujan yang selama ini kita pahami sebagai rahmat yang
turun membawa berkah dan menghidupkan tanah yang mati, tapi ternyata
menimbulkan ketakutan dan ancaman, seperti banjir, tanah longsor, dan wabah
penyakit. Di musim hujan kita takut La-Nina berkepanjangan. Seolah Allah tidak
pandai mengatur musim, sia-sia menurunkan hujan dan membahayakan. Di saat
musim kemarau muncul ketakutan akan terjadi El-Nino berkepanjangan. Kemarau
disambut duka. Orang berprasangka bahwa petani akan merugi. Peternak
menyesali ternak yang mati.
Padahal pada zaman kakek dan nenek kita musim panas atau kemarau jadi
pertanda bakal datangnya musim buah-buahan karena sinar matahari membantu
proses terjadinya fotosentesis dari bunga menjadi buah. Sementara itu bangsa
kumbang dan berbagai jenis burung bergembira ria semua. Sejatinya mereka
tengah membantu penyerbukan pada kembang di tengah udara cerah-ceria. Tapi
kini, kemarau dimaknai musim yang menakutkan. Kering-kerontang selalu ditujukan
3.Tawakkal
Tawakkal merupakan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau
menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.
contoh

Saya : Pak, berapa harga kerupuknya?

Penjual Krupuk : 3000 saja mas(Penjual kerupuk itu langsung berdiri dan meraba-raba letak
tas pinggangnya)

Astagfirullah.. Ternyata bapak ini buta (ucapan dalam hati).


Bapak itu pun hanya bengong menunggu

.Saya : Ini uangnya pak, beli tiga.

Penjual kerupuk : 3 ya, jadi 9000


.Saya : Iya Pak.

Penjual kerupuk : Uangnya berapa?

Saya : 10.000 pak.

Penjual kerupuk : sebentar ya kembaliannya.Bapak itu lalu sibuk membongkar uang di tasnya.
Uang itu nyaris keluar semua di tangannya

.Penjual kerupuk : Ambil saja mas kembaliannya.


Dalam hati saya terkejut mendengar perintah dari si bapak penjual
kerupuk ini. Sebenarnya saya tidak serius ingin mendapatkan
kembalian. Saya hanya ingin tahu bagaimana cara bapak ini
memberikan kembalian.

Penjual kerupuk : Gusti Allah enggak akan salah alamat ketika


kasih rezeki mas. Kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin Gusti
Allah pasti lagi nyiapin rezeki lainnya buat saya.

Subhanallah.. Gemetar hati saya mendengarnya #speechless

Penjual kerupuk : Udah ambil kembalinya?

Saya : Enggak usah Pak. Hari ini Allah kirim rezeki buat bapak.

Penjual kerupuk : Terima kasih mas (kata si bapak sambil


tersenyum).

Saya : Sama-sama. Bapak hati-hati ya.

Kita bisa belajar bagaimana seorang penjual kerupuk yang dengan


segala keterbatasannya memiliki keimanan yang kuat kepada Allah
swt. Hal tersebut ia tunjukan dengan sifat tawakalnya kepada Allah
swt. Ia selalu percaya bahwa rizki sudah ada yang mengaturnya.
4. Adil
Adil adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan
tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.

contoh
Suatu Sore ketika saya hendak pulang dari Kampus, baru beberapa ratus meter dari tempat saya
beranjak, Hujan yang sangat Lebat membasahi tubuh saya, kebetulan waktu itu saya tidak
membawa Jas Hujan. akhirnya saya putuskan untuk berteduh sejenak disebuah Warung Angkringan
berharap hujan ini akan segera reda. Diwarung kecil yang hanya beratapkan Terpal berwarna
Kuning itu saya duduk persis disamping seorang Bapak Tua yang memakai Jas hujan lengkap (Baju
dan Celana) berwarna Biru, ternyata Bapak tua tadi tidak lain adalah Penjual Warung Angkringan
yang terletak disamping jalan Raya itu. posisi kami yang begitu dekat dan wajahnya yang terlihat
begitu Ikhlas akirnya memaksa saya untuk memberanikan diri memulai perbincangan ringan
dengan Bapak Tua tersebut.

"Hujannya lebat sekali ya pak..?" Sapaku mengawali Perbincangan ini.

Pak Tua : "Iya Mas,,, Maklumlah masih Bulan Hujan mas,, Mas nya Mau kemana ? kok Musim Hujan
Begini kok ngak bawa Jas Hujan? "

Saya : "Ini Pak, saya ini mau pulang Kepondok Pesantren, saya baru selesai pulan Kuliah"

Pak Tua : "Ow,, begitu..? Musim Hujan Begini haru hati-hati mas Naik Motornya,,“

Hati saya berbisik, Bijak sekali bapak ini,, meski tampilan beliau sederhana Hatinya begitu Baik,,
bagaimana tidak Meski belum saling Mengenal Beliau menasehati saya Untuk berhati-hati dijalan
Saya : "Oh iya Pak Insyallah... Makasih ya pak,.."
Pak Tua : "Iya...." jawab Beliau dengan nada yang lirih.

beberapa saaat kemudian datanglah pelanggan lain, seorang laki-laki yang agak tua dengan
kumisnya yang tebal. pembeli ini nampaknya sudah saling kenal dengan Pak Tua si Penjual.
setelah memesan makanan yang diinginkannya pembeli itu bilang kepada pak tua dengan nada
yang Lelah

"Wah... Musim Kok Hujan terus begini, mau melakukan aktifitas jadi serba Males ya Pak,,,? "
Ucapnya sambil melihat kearah pak tua yang sedang membungkuskan makanan yang ia pesan.

Pak Tua : "iya pak.. tapi ya mau bagaimana lagi? emang sudah musimnya hujan kok.."

setelah Pak tua selesai melayani pembeli itu, seketika Beliau duduk disebelah saya lagi seperti
semula. kemudian beliau bertutur kepada saya.

Pak Tua : " Mas.... anda Lihat sendiri bukan? Begitu banyak orang yang mengeluh ketika Hujan
Turun, Padahal Hujan kan Rahmat Allah. Ya kan? Bagi Kami para pedagang kai lima seperti saya
ini, HUJAN MERUPAKAN KEBERKAHAN TERSENDIRI DARI ALLAH SWT. karena dengan turunnya
hujan banyak Penguna jalan yang datang kesini sekedar untuk Minum Teh dan Menanti Redanya
Hujan, Begitu juga Masyarakat di sejitar sini, mereka datang ketempat saya untuk membeli
beberapa makanan yang saya sediakan, seperti Gorengan, Jahe Angget, Teh Angget, Rokok dan
yang lainya. Dimusim Penghujan ini barang dagangan saya lebih cepat laku dari pada musim
lainnya, Mas lihatkan? Hanya tersisa beberapa Gorengan saja di Meja, Biasanya Jam segini
Dagangan saya Masih Banyak Mas.
Kalau bisa kita itu jangan suka merasa allah itu tidak Adil karena sebenarnya ada
kebahagiaan yang Allah sediakan ketika Kita sabar dalam menghadapi cobaan. seperti
saya ini? dulu waktu saya Buka Warung ini, saya sering merasa Allah itu tidak Adil,
Karena waktu dulu jualan saya masih belum begitu laku, terkadang saya berfikir,
Kenapa Ya kok saya yang mencari nafkah untuk keluarga dengan jalan yang Halal
Justru sedikit pemasukan, sedangkan di Tv-Tv banyak sekali Orang-orang kaya
beruang miliyaran walaupun dengan cara yang salah seperti Korupsi dan Suap.??. Tapi
itu dulu mas, setelah beberapa hari saya berusaha untuk tetap SABAR dan IKHLAS
akhirnya saya bisa berfikir lebih jernih, lambat laun banyak orang yang berkunjung
kesini sehingga firasat buruk saya kepada Allah-pun sedikit demi sedikit bisa hilang,,
Alhamdulillah
dan saya bahagia sekarang meskipun tak seberapa uang yang saya dapatkan,
saya tetap bahagia karena dagangan saya Laris, apalagi Musim Hujan Seperti
Ini,,, " Saya :"Iya ya pak , Bapak benar sekali. Allah memang tidak pernah Tidak
Adil dengan Taqdir-NYA, baik di DUnia ataupun Diakhirat... hehehe" jawabku
Sambil tersenyum kepada Pak Tua.

Tak terasa Hujan sudah reda, Jam menunjukan 15.30 WIB, saya harus segera
Pulang dan menunaikan Sholat Ashar. kemudian saya bergegas membayar
maknan yang saya makan dan langsung berpamitan dengan Pak Tua tadi.
seraya berjalan pelan saya menengok kebelakang menatap wajah penuh Syukur
bapak Tua itu dan berkata
"Terimakasih ya Pak.. Mari...?“

Pak Tua : "Iya Mas Silahkan....“


Subhanallah.. begitu besarnya pelajaran yang bisa saya ambil dari perbincangan tadi. benar
kata bapak Tua itu. Terkadang memang kita merasa tidak ikhlas dengan taqdir Allah.
Padahal Jika kita bersabar dan Ikhlas menghadapi nya kita juga pasti akan merasakan
kenikmatan dibalik semua itu. Namun syangnya kita terlalu banyak Menyerah dan Marah
dalam menghadapi cobaan dari Allah, hingga kitapun akhirnya tidak bisa mendapatkan
Hikmah dibalik segala kejadian yang sebenarnya sudah Allah SWT sediakan. kita sering
sekali merasa permintaan kita tidak dikabulkan oleh Allah, Loo.. Tapi yang saya mintakan
Baik? kenapa masih ngak dikabulkan..? hey... Baik itukan menurut kamu, Kalau Menurut
Allah ? Bagaimana? apakah permintaan itu baik? Belum tentukan? Janganlah Kita Lupa Bahwa
Allah Itu mengetahui Apa-Apa yang belum atau bahkan tidak kita ketahui.

Siapa yang Lebih Tau? Allah ? Atau Kita? Allah Berfirman : Terkadang sesuatu yang Kalian
Benci, sesunguhnya itu baik untuk kalian dan terkadang apa yang kalian senangi/cintai itu
Buruk untuk kalian. Dan ALlah Maha Mengetahui dan Kalian itu TIDAK... Semoga catatan
ini bisa menjadi Wahana bagi kita untuk lebih bisa melihat suatu perkara itu dengan Hati,,,
Karena tidak jarang, Justru Hati ini Bisa Melihat apa yang tidak dilihat Oleh Mata... Semoga
Allah Selalu Meridhoi Kita Semua... Amin Ya ALLah....... Aminn,,,, Wallahu 'Aalam
Bisshowab.!

Anda mungkin juga menyukai