Anda di halaman 1dari 3

Bismillahirrahmaanirahiiim

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatu.

Alhamdulillahi robil 'aalamiin washolaatu wassalaamu 'alaa Asyrofil anbiyaa i wal mursaliin,
ammaa ba'du)

Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kepada kita beberapa nikmat,diantaranya nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga kita dapat berkumpul diacara yang berbahagia ini, dan karena IA juga yang telah
mentakdirkan dan menciptakan makhluk penyayang, yang menyayangi dan mengurus kita dari
sejak kita membuka mata di alam dunia. Tiada lain makhluk itu adalah Ibu..

Shalawat dan salam marilah kita panjatkan kepada baginda Alam, yakni Nabi Muhammad Saw,
dimana yang telah rela mati-matian demi mempertahankan Kalimat “ Lailahaillah
Muhammadurrasulullah” sehingga pantas dan wajarlah kita mengucapkan sholawat “Allahumma
Sholli Wasallim Wabarik ‘Alaihi”

Yang saya hormati …………………………


Dan yang saya hormati …………………………………
Dan yang saya sayangi Ibundaku yang senantiasa selalu mendoakanku…………………
Dan umumnya yang saya hormati hadirin wal hadirot rohima kumullahh

KASIH SAYANG IBU

Itulah Judul yang akan saya bahas dan saya kupas, InsyaAllah sampai tuntas.

Hadirin wadiot Rohimakumullah calon Jenazah Yang saya Mulyakan

Setiap orang pasti memiliki seorang ibu. Ibu adalah orang yang paling banyak jasanya
kepada kita. Kita tidak akan sanggup menghitung jasa seorang ibu kepada kita. Jasa dan
pengorbanan yang dilakukannya sedemikian besar, sehingga mustahil bagi kita untuk membalas
jasanya.sebagai mana Firman Allah dalam ( Alquan Suah Lugman ayat :14)

(wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan 'alaa wahnin


wafishaaluhu fii 'aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)

Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-
Kulah kembalimu.

Hadirin wadiot Rohimakumullah

Mungkin bukan hanya saya, tapi para hadirin juga penah mendengar kisah ini, Jujur
Belinang air mata ku, mendengar kisah Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu.. karena apa?
karena ia tidak mengakui pada sesosok wanita tua dan miskin, yang pada kenyataanya ia adalah
ibu dari malin kundang.

Pada zaman sekarang ini, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu.. tapi
saya sedih, karena ternyata banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada Ibu, berkata
kasar, berbohong, dan bahkan tega berperilaku kasar pada orang tua. padahal ibu dengan ikhlas
melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.

Hadiin…….

Pengorbanan seorang ibu sudah dimulai sejak kita masih berada dalam kandungannya.
Kita lihat saja sekarang, apa yang dialami oleh seorang wanita yang sedang mengandung.
Denagn hati-hati seorang ibu akan berusaha untuk menjaga kandungannya supaya tetap sehat.
Belum lagi kesibukannya yang lain, yang dilakukannya sambil membawa kita dalam
rahimnya.Pengorbanan yang paling besar adalah saat kita mau lahir. Perjuangan yang berat
dilaluinya untuk melahirkan kita. Bahkan dia rela mengorbankan nyawanya agar kita dapat lahir
dengan selamat.

Saat kita masih bayi, kita dijaganya siang dan malam tanpa kenal lelah. Dua tahun kita
disusuinya, hingga kita tumbuh sehat. Kita selalu dibimbingnya dengan sabar, tanpa mengeluh
sedikitpun. Jika kita renungkan lebih jauh, besarnya jasa seorang ibu tidak akan pernah dapat kita
balas. Meskipun kita memberinya harta yang melimpah, memberikan perhatian yang banyak,
namun jasanya tidak akan terbalas, sampai akhir hayat.

Sayangnya, saat ini tidak sedikit anak-anak yang berani menentang orang tuannya. Jika
keinginan tidak dapat dipenuhi, bermacam cara dilakukannya. Dan yang lebih sering menerima
perlakuan yang tidak layak dari mereka adalah sang ibu. Bahkan ada yang tega menganiaya sang
ibu, yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada mereka.

Fenomena seperti ini sudah banyak terjadi di sekitar kita. Meskipun demikian, seorang ibu tetap
menunjukkan kasih sayangnya yang tiada terhingga. Layakkah kita membalas kasih sayang dan
kebaikan ibu kita dengan perilaku yang menyakiti hatinya? Tentu jawabanya Tidak.

Hadirin wadiot Rohimakumullah

Mari kita ambil kesimpulan


Begitu tingginya derajat seorang ibu di hadapan Allah “ALJANNATU TAHTA
AQDAMIL UMMAHAT…” Surga itu berada di bawah telapak kaki Ibu” oleh karena itu,
jangan lah sesekali kita menyakiti hati seorang ibu sebab Keridhoaan Allah Juga Keridhoaan Ibu
, Tanpa Seorang ibu Mungkin Kamu, Bahkan Saya Tidak akan Mungkin Ada Di dunia Dan
bediri disini untuk menyampaikan Betapa Aku Mencintai dan Menyayangi Ibuku, Ibuku, Ibuku.
Dan Maafkan Anakmu Ini, jika Masih sering membuatmu terluka Ibuku, sebab
perkataanku,tingkah ku , dan perbuatanku Ibu,Aku sayang padamu.

Sebagaimana sya’ir nya

Bersinar kau bagai cahaya

yang selalu beriku penerangan

Selembut sutra kasih mukan

selalu kujaga dalam suka daan duka

Kau lahsss ibuku, cinta kasihku,

pengorbanan mu sungguh takkan terganti

Kau bagai matahari yang selalu bersinar,

terangi hidupku dengan kasih sayangmu.

Wallahul muafik ila akwamittorik

Assalamu’alaaaiku warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai