Anda di halaman 1dari 2

Nama : Haswin Nuhung

Kelas : XI MIPA 2

Tugas : Bahasa Indonesia

Ceramah Tentang Ibu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alkhamdulillahiroobil ‘alamiin Wabihii Nasta’iinu ‘alaa ‘Umuriddunya waddiin, Wassholatu


Wassalamu ‘alaa Asyrofil ambiyaa iwal mursaliin wa’alaa alihii washohbihi ajma’iin ‘amma ba’du.

Yang saya hormati bapak/ibu Sekalian,

Yang saya hormati dan saya banggakan teman-temanku sekalian yang tidak sempat saya sebut satu
persatu

Pertama–tama dan paling utama marilah kita tingkatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT,
karna berkat Rahmat, Taufiq dan Hidayah–Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan
untuk berbuat baik, termasuk terhadap ibunda kita. Salam dan shalawat tak lupa kita kirimkan buat
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikut-pengikutnya
serta dia jugalah yang membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang
benderang.

Hadirin yang saya hormati!

Kita semua sudah tahu siapa itu ibu?! Ibu adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia ini.
Karena ibu, maka saya dan kalian ada. Karena ibu, kita tumbuh sehingga seperti sekarang ini.
Marilah sejenak kita lihat ke belakang, sebelum kita dilahirkan ke dunia ini, ibu kita mengandung kita
selama 9 bulan. Walaupun ada yang kurang dari itu atau mungkin lebih, tapi umumnya masa
kehamilan ibu yaitu 9 bulan. Setelah itu, ibu mempertaruhkan nyawanya sembari menahan rasa
sakit yang begitu dahsyat hanya demi untuk melahirkan kita. Kurang-lebih dua tahun ibu menyusui
kita tanpa kenal waktu. Siang beliau jadikan malam karena semalaman tak bisa nyenyak tidur.
Malampun dijadikan siang karena beliau terusik dengan suara rengekan dan tangisan kita (di kala
kecil).

Di masa kita anak-anak, tak jarang harus membuat ibu bingung mencari kita yang keasikan bermain
hingga ke tempat yang terlampau jauh. Tak jarang juga ibu harus menanggung malu karena ulah usil
kita terhadap anak tetangga, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, ibupun harus menanggung
berbagai beban selama kita sekolah. Seragam kita kotor, ibu yang mencucikan. Seragam kita hilang,
ibu yang mencarikan. Seragam kita sobek, ibu yang seterusnya Dan seterusnya.

Hadirin yang berbahagia!

Sungguh begitu besar jasa ibu kepada kita. Sehingga kalaupun kita membalas jasa-jasa itu dengan
menggendong ibu mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali, itu belum cukup. Maka cukuplah kiranya
kita membalas jasa ibu dengan cara mencukupkan keperluan hidupnya. Kita benahi rumahnya, kita
lengkapi perabotannya, kita tanggung belanjanya, dan kita perhatikan kesehatannya. Tapi
pertanyaannya…… Mampukah kita melakukannya? Semoga saja iya. Tapi…… jika tidak mampu
melakukan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya.
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh berupaya membahagiakan ibu kita dengan berbuat
yang terbaik kepada beliau, paling tidak, mendoakan beliau agar dimudahkan segala urusannya,
dimurahkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, dan diberkahkan hidupnya. Amin.

Dan janganlah sekali–kali kita menyakiti beliau karna surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu.
Maksudnya, kita tidak akan mungkin masuk surga apabila ibu tidak Meridhoi kita. Kita juga harus
mewaspadai do’a jelek (kutukan) dari ibu lantaran kelakuan kita, karena doa ibu itu betul-betul
mustajab. Cukuplah kutukan ibu terjadi pada yang namanya Si Malin Kundang dalam cerita
legendaris itu dan tidak terjadi pada anak cucunya atau anak cucu kita termasuk kita semua.

Hadirin yang berbahagia!

Hanya ini yang bisa saya sampaikan semoga ceramah singkat ini dapat memotivasi kita menjadi anak
yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tua terutama para ibunda kita. Terima kasih atas
segala perhatiannya mohon maaf jika ada salah kata saya selama menyampaikan ceramah ini
mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua lebih-lebih diri pribadi saya sendiri lebih dan
kurangnya mohon dimaafkan wabillahi Taufik walhidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai