Anda di halaman 1dari 8

Bacaan : Lukas 8:22-25

Bapa mama yang terkasih dalam Tuhan


Yesus….
Angka atau bilangan sering digunakan dalam
Alkitab. Salah satunya angka “40”. Penyebutan
angka ini sering ditemukan, seperti hujan 40
hari, 40 malam (air bah), 40 tahun lamanya
bangsa Israel mengembara di padang gurun,
serta peristiwa-peristiwa lainnya terkait dengan
angka 40 ini.
Angka 40, dalam Bahasa Ibrani disebut
Arba’im, sedangkan dalam bahasa Yunani
disebut Tessarakonta yang dalam Alkitab
merupakan simbol pencobaan, ujian,
pemurnian dan akhir dari kemenangan atau
penghakiman.

1
Artinya jika seseorang atau suatu bangsa
melewati angka 40, berarti telah melewati masa
pengujian, atau pemurnian.
Demikian halnya dengan Kel. Lalangsir, Ndolu,
Kelomi, dan semua rumpun yang terkait
didalamnya. Kita mensyukuri 40 hari
berpulangnya Opa Gama, bukan karena kita
berpikir bahwa selama 40 hari opa agama
menampakkan diri, dan hari ini, hari ke-40 opa
terangkat. Bukan!!
Tetapi, walaupun Opa Gama telah berpulang,
sejak 40 hari yang lalu, hari ini kita boleh
bersyukur, sebab sepanjang 40 hari ini juga
Tuhan masih tetap menyertai Istri, anak-anak,
menantu dan para cucu, sehingga sampai hari
ini mereka masih ada tanpa kurang suatu
apapun.

2
Bapa Mama yang terkasih dalam Tuhan
Yesus….
Melalui bacaan kita dalam perikop “Angin
ribut diredakan”, kita belajar bahwa dalam
kehidupan ini kita senantiasa diperhadapkan
pada badai hidup.
Sama seperti angin taufan yang hebat
mengguncang perahu para murid di Danau
Galilea, demikian juga kesulitan hidup,
dukacita, kegagalan dapat mengguncang hidup
kita. Namun dari pembacaan kita tadi ada 3 hal
yang menjadi pengajaran, ungkapan syukur
dan sukacita bagi kita, yaitu :
1. Segala sesuatu terjadi ada dalam rencana
Allah.
Pada Ayat 22, kita lihat Yesus sendiri yang
mengajak untuk berlayar. Walaupun
ditengah perjalanan terjadi badai, tetapi
3
Tuhan Yesus tidak meninggalkan para
murid. Hal ini mau menunjukkan bahwa
ketika Tuhan Yesus mengajak kita melewati
jalan yang dipilihnya, walaupun sukar, sulit
dimengerti tapi Dia tetap menyertai.
Sama halnya hari ini, Tuhan Yesus masih
tetap menyertai semua rumpun Kel.
Lalangsir, Ndolu, dan Kelomi.

2. Kehadiran Yesus menjamin kelangsungan


dan keselamatan hidup.
Pada ayat 23 dikatakan bahwa Yesus
tertidur ketika badai datang, dan para murid
menjadi takut.
Seringkali badai hidup membuat kita
kecewa, sedih dan berputus asa,
mengguncang iman kita. Sampai kita
bertanya kepada Tuhan “Kenapa hal ini
4
harus terjadi ?”. Kita mengira Tuhan
tertidur, padahal sikap Yesus yang tertidur
dalam perahu merupakan cara Tuhan agar
para murid belajar mempercayakan diri
secara total kepada Tuhan, belajar
bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Ia
mau kita bertumbuh dalam Iman dan harap
kepada-Nya.

3. Krisis kehidupan merupakan kesempatan


mengenal Yesus dan kasih-Nya.
Setelah badai berlalu, Yesus bertanya kepada
para murid “Dimanakah kepercayaan,u ?”
Pertanyaan ini bukan sekedar teguran, tetapi
lebih daripada itu, pertanyaan ini
mengandung pengajaran supaya para murid
mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh.

5
Mengenal Yesus bukan hanya sekedar tahu,
tetapi lebih dari itu mengenal Yesus yang
memiliki kuasa menghalau badai sebesar
apapun.
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:12,
dikatakan “Berbahagialah orang yang
bertahan dalam pencobaan, sebab apabila
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota
kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia”.
Melalui firman ini kita belajar bahwa
masalah dan penderitaan bisa saja menimpa
orang-orang Kristen. Penderitaan itu
dimaksudkan sebagai ujian bagi anugerah-
anugerah yang kita miliki. Emas,dimasukkan
ke dalam perapian supaya bisa dimurnikan.
Ujian yang dihadapi oleh Kel. Lalangsir,
Ndolu, Kelomi dan semua rumpun yang
6
terkait, terkait berpulangnya Saudara,
Suami, Bapa, Opa terkasih Opa Gama, pada
40 hari yang lalu, janganlah membuat
rumpun keluarga tenggelam dan berputus
asa. Sebaliknya Keluarga harus menyadari
dengan adanya ujian iman ini, keluarga
harus semakin tekun didalam Tuhan, tetap
berharap kepada Tuhan dan semakin
mengasihi Tuhan sebagai pemelihara
kehidupan ini.

Bapa mama yang terkasih…..


Hari ini, sesudah 40 hari, kita tetap bersyukur
bersama keluarga sebab di dalam krisis dan
dukacita keluarga, pertolongan Tuhan semakin
besar.Kasih-Nya tetap memeliharan keluarga.
Selama 40 hari lamanya Kel. Lalangsir, Ndolu,
Kelomi dan semua rumpun keluarga yang
7
terkait, telah melewati masa pemurnian dan
pengujian, sehingga hari ini kita bisa melihat
kebaikan Tuhan
Bersyukurlah senantiasa kepada Tuhan,
lanjutkan perjalanan hidup bersama Tuha.
Perjalanan hidup memang tidak mudah, penuh
resiko dan bahaya, ujian bisa datang silih
berganti, tetapi tetaplan berpegang pada firman
Tuhan dalam Surat Yakobus 1 : 3 - 4 “ Sebab
kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah
ketekunan itu memperoleh buah yang matang,
supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan
tak kekurangan suatu apapun”.
Tuhan Yesus memberkati kita dengan firman-
Nya…Amien....

Anda mungkin juga menyukai