Tahukah kamu bahwa burung rajawali bukan hanya simbol kebebasan, kukunya satu per satu. Proses ini, meskipun menyakitkan, memberinya
tetapi juga memiliki kisah hidup yang menakjubkan? Burung ini dapat kuku yang lebih tajam. Rajawali mengambil langkah berikutnya dengan
mencapai usia hingga 70 tahun, namun pada usia 40 tahun, mereka mencabut bulu sayapnya satu per satu. Meski rontok, dia tahu bahwa ini
dihadapkan pada pilihan yang menentukan nasib mereka. adalah bagian dari proses penting menuju transformasi lengkap.
Pada usia tersebut, paruh rajawali sudah bengkok dan cakar- Dan ketika rajawali melewati setiap tahapan ini, dia akhirnya bisa
cakarnya tumpul. Bulu sayapnya tebal, menghambat kemampuannya terbang kembali dengan kehidupan normalnya. Begitulah, dalam
untuk terbang tinggi. Seiring dengan pertimbangan hidupnya, rajawali setengah tahun yang penuh perjuangan, rajawali telah menjalani
harus memilih antara melanjutkan hidup yang singkat tanpa rasa sakit transformasi menyakitkan namun membebaskan. Ia kini memancarkan
atau melewati transformasi yang menyakitkan untuk mendapatkan 30 kekuatan, keindahan, dan ketahanan yang hanya bisa diperoleh melalui
tahun tambahan. perjalanan sulit yang dia pilih untuk lalui. Inilah keajaiban dari
Ketika rajawali membuat keputusan untuk mengubah dirinya, langkah transformasi yang sesungguhnya.
pertama adalah terbang tinggi menuju pegunungan. Di sana, dia Seperti burung rajawali, kita sebagai manusia juga dihadapkan
membangun sarang di puncak gunung. pada pilihan hidup sulit. Ketika masalah datang, kita dihadapkan pada
Namun, proses sebenarnya dimulai ketika rajawali memutuskan pilihan-pilihan sulit yang seringkali membutuhkan transformasi hidup
untuk melepaskan paruhnya yang bengkok. Dengan penuh tekad, dia yang menyakitkan. Meskipun sulit, kita harus ingat bahwa ada Tuhan
mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung, melepaskannya. yang menyertai kita dan masa depan yang telah disiapkanNya.
1
Dalam perjuangan kita, mungkin ada pemulihan hubungan, perlahan, membuatku menyadari betapa indahnya hidup. Suatu hal yang
kesembuhan, sukacita, atau impian lain yang telah lama kita idamkan. yang tidak bisa kualami jika berjalan sendirian dan cepat.
Jadi, meskipun kita dihadapkan pada tantangan yang sulit, ingatlah Keong ini berada disini bersamaku pasti karna sebuah alasan.
bahwa di balik setiap transformasi yang menyakitkan, ada harapan dan Kemudian, aku merenung tentang pertemuan dalam hidup, tentang
kehidupan yang lebih baik. orang-orang yang datang dan pergi. Saat orang yang kukasihi hadir, kita
Petualangan Bersama Keong yang Membuka Mata Hati kehilangan bagian dari diri kita.
Tuhan memberiku tugas yang aneh: membawa keong jalan-jalan di Bertemu dengan teman yang dapat dipercaya adalah anugerah,
sebuah taman. Ini benar-benar tidak masuk akal. Keong merangkak mereka adalah penopang. Penolong, cinta sejati, orang yang pernah kita
dengan susah payah dengan kekuatan maksimalnya, dan aku, dengan cintai, orang yang pernah mengkhianati, semua memberikan warna pada
kesabaran yang terbatas, mencoba memaksa dan menariknya. Anehnya, kisah hidup kita. Kita belajar, kita tumbuh, dan kita bersyukur.
langit sunyi-senyap, tak memberikan petunjuk mengapa aku harus Kita bersyukur pada mereka yang membuat kita menjadi lebih
melakukan ini. kuat, dan kita berterima kasih pada yang pernah salah paham karena
Namun, saat aku hampir menyerah dengan sikap kesal, tiba-tiba memberi kita kesempatan untuk menjelaskan.
aroma bunga memenuhi udara, angin malam menyapa lembut, dan alam Akhirnya, kita merayakan kebahagiaan dan cinta sejati dengan
sekitar mengungkapkan keindahan yang tak pernah terbayangkan. Aku orang yang saat ini bersama kita seumur hidup. Setiap pertemuan
menyadari bahwa Tuhan mungkin memiliki maksud yang dalam untuk membawa makna, dan kita harus bersyukur atas setiap detiknya. Karena,
semua ini: keong membawa aku menelusuri keindahan taman ini dengan dalam setiap cerita hidup, setiap karakter memiliki peran dan artinya
sendiri.
2
Menyikapi Cobaan: Belajar dari Wortel, Telur, dan Kopi. Lalu sang ibu menjelaskan: "Nak, masalah dalam hidup itu bagaikan air
Seorang wanita yang baru saja menikah datang kepada ibunya dan mendidih. Namun, bagaimana sikap kita lah yang akan menentukan
wanita akhirnya mengetahui karakter asli sang suami: keras kepala, suka
bermalas-malasan, boros, dan sebagainya. Wanita muda itu berharap Kita bisa menjadi:
orangtuanya akan ikut menyalahkan suaminya, namun ia terkejut karena Lembek seperti wortel.
ibunya diam saja. Bahkan, sang ibu kemudian masuk ke dapur, sementara Mengeras seperti telur.
Sang ibu lalu memasak air. Setelah beberapa saat, air mendidih,
dan sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam tiga gelas yang Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air; mereka malah berubah
telah disiapkan. Di gelas pertama, ia masukkan telur. Di gelas kedua, ia oleh air, sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi
Setelah beberapa waktu, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan Dalam setiap masalah, selalu tersimpan mutiara iman yang berharga.
hasilnya: Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi
Wortel yang keras menjadi lunak, apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak
3
Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang. Ada yang
menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri. Ada yang
mengeras, marah, dan berontak pada Tuhan. Ada juga yang justru
Agar kita belajar percaya dan setia! Karena tidak pernah ada masalah