Anda di halaman 1dari 147

DAFTAR ISI

1. IBADAT PENYERAHAN DIRI ------------------------------------- 2


2. IBADAT PEMBEBASAN --------------------------------------------- 8
3. IBADAT PANGGILAN ----------------------------------------------- 31
4. IBADAT TOBAT -------------------------------------------------------- 38
5. IBADAT PENYERAHAN (AKU YANG DIKASIHI) --------------------- 62
6. IBADAT PENGAMPUNAN (MENGASIHI ITU MENGAMPUNI) - 66
7. IBADAT POM ----------------------------------------------------------- 80
8. IBADAT PAGI 1 -------------------------------------------------------- 84
9. IBADAT PEMBEBASAN --------------------------------------------- 89
10. DOA PAGI II ----------------------------------------------------------- 103
I

IBADAT PENYERAHAN DIRI

1. NN…….

Sebelum kita memulai Ibadat ini, mari kita sekarang

mengheningkan diri agar hati dan budi kita menjadi

semakin tenang dan hening dalam menjawab panggilanNya.

Untuk itu saya persilakan mengambil sikap duduk yang baik

dan tenang, tidak tegang.

2. Tanda Salib

Nn…..

Perjalanan hidup ini seperti perjalanan seorang pengembara.

Kamu tahu siapakah itu pengembara ? Pengembara adalah

seorang yang mengadakan perjalanan yang jauh…. jauh tak

berujung. Dia tak memiliki tempat untuk menyandarkan

kepala… dia berjalan dan terus berjalan. Dia menjelajahi

kesukaran-kesukaran hidup. Dia jelajahi kegelisahan-

kegelisahan hidup manusia.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

2
Apa yang dicari sesungguhnya ? Yang dicarinya cuma satu:

“kedamaian hati”. Ya….. kedamaian hati.

Saat malam tiba, ketika kegelapan dan kesunyian malam

menguasai bumi, pengembara itu berhenti di tengah

padang-gurun yang luas. Dia menengadah ke langit dan

melihat bintang-bintang yang gemerlap. Dia pandang

rembulan yang memancarkan cahaya yang begitu indah, lalu

menyadari bahwa dirinya, sesungguhnya begitu kecil.

Dalam kesepian hatinya, dia bertanya dalam hati….

Siapakah aku ini ?…. Apa arti hidup ini ? Apa yang

sungguhnya kucari dalam hidup ini ?

Aku juga menyadari bahwa diriku seperti sebutir pasir di

padang yang luas, aku merasa sepi, aku merasa terasing

apabila hidup tanpa orang lain di sisiku. Aku tidak berarti

tanpa orang lain di sisiku. Allah berkarya lewat orang lain,

Allah minta tolong lewat orang lain, yakni: Orang tua,

saudara/i, teman dan sesama yang ada di sekitarku.

Aku sering menganggap bahwa seruanku tidak didengar

oleh Allah, padahal di sekitarku banyak orang mengulurkan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

3
tangan membantu aku. Dengan demikian, aku harus hidup

bersama orang lain untuk saling melengkapi, membantu,

memperhatikan, mengasihi, menghargai dan mnghormati,

karena mereka adalah bagian dari hidupku, dan tanpa orang

lain aku tak dapat hidup.


3. Lagu diperdengarkan musik 1 (The Lonely Shepherd)

Musik
1

Nn….

Tadi kalian sudah melihat dirimu, dan kita diajak untuk

menerima diri apa adanya dan berani menerima orang lain

sebagai sesama apa adanya. Aku menyadari bahwa aku

memiliki keterbatasan-keterbatasan dan juga memiliki

kelebihan-kelebihan. Ternyata, di hadapan Allah aku begitu

berharga, melebihi caraku memandang diriku sendiri. Tuhan

sangat mencintai manusia, segala sesuatu diciptakan demi

kebahagiaan manusia, demi kebahagiaan diriku. Bahkan

manusia dan juga aku diciptakan hampir setara dengan

Allah sendiri.
TIM PEMBINA RUMAH RETRET

4
4. Mazmur 8 dibacakan (sehidup dan sepuitis mungkin)
Ya Tuhan, Tuhan kami,

betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi !

Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.

Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu

telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,

untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu

bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan:

apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya ?

Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya ?

Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,

dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu;

segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

kambing domba dan lembu sapi sekalian,

juga binatang-binatang di padang;

burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,

dan apa yang melintasi arus lautan.

Ya TUHAN, Tuhan kami,

betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi !

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

5
5. Renungan

Nn…..

Dari apa yang tertulis dalam Mazmur tersebut, jelas sekali

bahwa di hadapan Tuhan, manusia adalah makhluk yang

sangat berharga. Aku, dia, kalian adalah manusia yang

diciptakan hampir setara dengan Allah sendiri. Malahan

manusia juga dimahkotai, diberi kemuliaan dan kekuasaan

atas makhluk/ciptaan lainnya. Kita sekarang adalah manusia

yang berharga di hadapan Tuhan.

Namun apakah kita selama ini juga telah menghargai diri

kita sendiri ? Ataukah justru sebaliknya, kita kurang

menghargai diri kita sendiri dan malah menjebloskan diri

kita ke dalam dosa dan menjauhkan diri dari Tuhan ? Kalau

kita mau jujur dengan diri kita sendiri, rupanya kita harus

malu pada Tuhan, sebab selama ini kita kurang

memperhatikan penilaian Tuhan terhadap diri kita. Kita

kurang sadar bahwa kita berharga di mata Tuhan, sehingga

dengan mudah kita membiarkan diri berbuat dosa.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

6
Nn…..

Kendati manusia berdosa, namun Tuhan tetap mencintainya

dan mau menolong kita, ingin merangkul manusia agar

tidak tersesat sehingga menjadi bahagia bersama-Nya.

Untuk itulah Tuhan mengutus Putera-Nya, yaitu Yesus Sang

Penyelamat. Inilah bukti cinta kasih Tuhan. Tuhan tidak

hanya memberikan seluruh isi ciptaan-Nya, tetapi

memberikan juga diri-Nya untuk kita semua. Kenyataan ini

akan sangat jelas dalam lagu yang kita dengar berikut ini.
Lagu: musik 2 “Who Am I”

Musik
2

Dibacakan teksnya sehidup dan sepuitis mungkin. Setelah lagu selesai, langsung lampu
dimatikan.

WHO AM I
When I think about Bila aku menyadari
He came so far from glory Ia datang meninggalkan
kemuliaan
Came and dwelled among the Datang dan tinggal di antara
lowly such as I yang rendah seperti aku
To suffer shame and such Untuk dihina dan direndahkan
disgrace
And on Calvary take my place Dan mengganti aku di Kalvari
Then I ask myself the question: Maka aku bertanya kepada
TIM PEMBINA RUMAH RETRET

7
Who Am I ? diriku sendiri: Siapakah aku ini ?
Who am I, that a king would Siapakah aku ini, sehingga
bleed and die for bagiku Raja meneteskan darah
dan mati
Who am I, that He would pray Siapakah aku ini, sehingga
bagiku Dia berdoa
“not my will, Thine” for “bukan kehendakku tetapi
kehendakMu”
The answer I may never know Mungkin aku tak pernah tahu
jawabannya
Why He ever loved me so Mengapa Dia mencintai aku
That to an old rugged cross Sehingga Dia rela memanggul
He’d go, who am I salib yang kasar, siapakah aku
ini !
When I’m reminded of His Bila aku teringat sabdaNya
words
“I’ll leave thee never, “tak pernah Aku akan
meninggalkan kamu,
Just be true, I’ll give to you a Percayalah, kamu akan
life forever” menerima hidup kekal”
I wonder what I could have Tak tahu aku apa yang telah
done kulakukan
To deserve God’s only Son Sehingga Putra Tunggal Allah
fight my battles sudi memperjuangkan diriku
Till they’re won, who am I Sampai terwujud perjuanganku,
siapakah aku ini

6. Komentar:

Nn…..

Inilah kegelapan malam… sebagian dari kegelapan dunia,

yang kadang kala juga menggelapkan hati dan diri kita. Bila

malam gelap seperti ini datang, dan kita mulai

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

8
membaringkan diri untuk beristirahat, kala itulah kita

dihadapkan kembali pada pertanyaan yang sama: “Siapakah

aku ini ?”

Kita adalah ciptaan Tuhan. Tuhanlah yang memanggil kita

untuk hidup. Apakah selama ini kita telah menjawab

panggilan-Nya ? Tuhan selalu memanggilmu…. Tuhan

selalu menunggu jawabanmu. Karena itu jawablah

panggilan-Nya.

7. Lagu diperdengarkan musik 3 (Anthem)

Musik
3
Sementara itu lilin mulai dinyalakan.

Transcend (Tuhan mengatasi segala sesuatu)

Purify (Tuhan itu memurnikan)

Glorious (Tuhan itu mulia/luhur)

8. Lagu: musik 4 “Amazing Grace” dan panggilan bagi setiap anak.

Musik
4
TIM PEMBINA RUMAH RETRET

9
Pertama lagu diperdengarkan dengan suara mantap dan keras,
kemudian lagu dipelankan/dikecilkan. Pada saat itulah anak mulai
dipanggil namanya satu persatu.
(….. Kuterima engkau apa adanya…..)

Kuterima engkau, apa adanya

Dengan masa lampau dan kegagalanmu

Dengan masa depan dan cita-citamu

Kucari engkau,

Dimanapun engkau berada

Mesti engkau berusaha menyembunyikan diri

Mesti engkau mencoba lari dari-Ku

Aku mau bersahabat denganmu

Kupandang engkau

Dengan segala kegelisahanmu

Dengan segala kesusahanmu,

Kekuatiran dan kekecewaanmu,

Dengan segala kesulitan hidupmu

Dengan segala cacat celamu,

Aku tidak pernah jemu padamu….

Hanya kuminta padamu

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

10
Bukalah gerbang hatimu bagi-Ku

Akan kucurahkan kata-kata yang menghibur,

Sabda-Ku yang menyembuhkan,

Api-Ku yang memurnikan,

Roh-Ku yang menghidupkan…..

Anak-anak-Ku,

Aku cinta padamu.

9. Doa penutup dan berkat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

11
II

IBADAT PEMBEBASAN

I. PENGANTAR

Siapakah yang tidak pernah berbuat dosa atau salah ? Tidak

ada seorangpun yang tidak terluput dari dosa dan

kesalahan. Kitapun dihadapkan pada kenyataan bahwa kita

pernah berbuat dosa dan salah. Hanya kitalah yang pandai

menyembunyikan dosa.

Dosalah yang memisahkan kita dari orang-orang yang kita

cintai dan kasihi. Bahkan dosalah yang membutakan hati

kita terhadap kasih Tuhan.

Sebaliknya, siapakan yang tidak berbahagia bila dosa dan

kesalahannya tidak diperhitungkan dan beban kesalahan

kita diringankan oleh Tuhan ? Setelah Tuhan membuka mata

hati kita melalui acara-acara dari kemarin sampai kini, kita

mengolah dan menggali bersama sejauh mana telah kita

jalankan kebebasan kita. Dan Tuhan mencintai kita melalui

kebersamaan retret ini, Tuhan kini menyediakan bagi kita

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

12
pengampunan atas dosa dan kesalahan kita. Hanya kini

tergantung dari pribadi kita masing-masing, apakah kita

mau memohon belaskasih dan kerahiman serta

pengampunan-Nya ? Maukah kita bertobat dan

diselamatkan ? Atau merasa gengsikah kita ? Uluran tangan

Tuhan membuat kita lengah dan damai.

Seperti dalam lagu “Dia Jamah”, tangan Tuhan meringankan

beban dan dosa yang menekan dan menindih hidup kita. Dia

akan mengubah hidup kita yang keliru.


( lagu 1: “Dia Jamah” )

Lagu
1

Saat ini pulalah Tuhan akan memberikan pengampunan atas

diri kita yang egoistis dan tersesat. Tuhan akan

membebaskan kita dari segala beban hidup kita, dari segala

dosa dan rasa bersalah kita, agar kita dapat menemukan

nilai kebebasan sejati (Hidup sosial/bersama) sehingga kita

menjadi anak-anak Tuhan dan menghantar kita ke jalan

hidup yang benar, bersama Dia dan sesama kita dengan

kebebasan yang penuh cinta.


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

13
(lagu 2 : instrumen dan lampu dimatikan)
Lagu
2

II. PEMERIKSAAN BATIN

Untuk merasakan kasih Allah yang mengampuni dosa dan

membebaskan kita, marilah kita memandang dan meneliti

diri kita dengan mengingat kasih Allah melalui orang yang

paling dekat di hati kita dan dengan menyadari jerat-jerat

dosa yang membelenggu hidup kita. Sejauh manakah kita

menolak kasih Allah kepada kita lewat mereka itu ?

A. HUBUNGANKU DENGAN ORANG TUAKU:

Tuhan mencintaiku dengan memberiku Papa-Mama, yang

telah melahirkan, membesarkan dan mendidikku dengan

penuh kasih sayang. Seandainya mereka tidak mencintaiku,

pasti aku tidak pernah akan lahir dan tak pernah merasakan

hidup dan indahnya dunia ini. Bahkan seandainya P-M tidak

mencintaiku, pasti aku sudah dibuang atau ditinggalkan

pada salah satu panti-asuhan. Namun P-M tetap

mencintaiku dengan segala keunikanku; sifat-sifatku yang


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

14
baik juga kekurangan-kekuranganku. Aku tetap merupakan

anak kesayangan P-M, buah hati mereka, mereka

membimbingku, mengarahkanku untuk hidup selayaknya

sebagai seorang anak yang baik.

Saat ini saya menyadari akan masa-laluku, betapa P-M

begitu berkorban untukku. Lihat saja pada Mama …. betapa

Mama telah menjaga dan memeliharaku dengan sangat hati-

hati sejak aku masih dalam kandungannya, selama 9 bulan

10 hari. Betapa Mama harus berpantang agar aku nanti lahir

dengan selamat tak kurang suatu apapun. Bahkan ketika

saat-saat yang sangat mendebarkan dan menggoncangkan

serata menakutkan antara hidup dan mati, saat dimana

Mama akan melahirkan aku, mungkin harus dengan

bantuan dokter atau perawat, pada saat itu Mama diminta

untuk memilih hidup atau mati. Maka Mama biasanya

memilih lebih baik dia mati yang penting aku hidup. Ya…

semuanya itu dilakukan Mama untuk menunjukkan betapa

sangat mencintaiku.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

15
Begitupun dengan Papa….. betapa saat-saat kelahiranku,

Papa menanti dengan penuh kecemasan. Kecemasan itu

begitu mencekam dia. Naman….. betapa bahagianya Papaku

saat mendengar tangisku yang pertama. Bahkan seluruh

keluarga bahagia menyambut kehadiranku.

Di saat aku bayi tanpa aku sadari ada tangan-tangan halus-

lembut membelaiku, ada usapan mesra dari tangan sang

bunda, lalu datanglah saudara-saudari tersenyum bangga

memandangku, sambil mengulurkan tangannya membelai

mesra aku, akupun mengulurkan tanganku menggapai-

gapai bahkan aku tertawa riang. Ya…. Semua keluarga

sangat bahagia oleh kehadiranku.

Papa mengatakan: “Anakku yang mungil dan lucu, aku

berjanji padamu. Apapun yang kau butuhkan akan

kupenuhi dengan sekuat tenagaku, walau untuk itu aku

perlu lebih keras bekerja dan bahkan lembur sampai jauh

malam. Namun jangan takut, aku melakukan semuanya

dengan senang hati dan perasaan gembira karena aku

mencintaimu.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

16
Hari berganti hari tanpa disadari usiapun berganti, akupun

bertumbuh perlahan menginjak usia mampu, mampu untuk

berbicara, mampudengan takut-takut untuk berdiri dan

berjalan.

Kemana aku pergi tangan-tangan halus selalu

melindungiku, menjagaku dan berada di dekatku. Aku

merasa tenteram saat kupeluk dirinya. Dalam dada Mama

tercinta, orang yang paling dekat dan sangat erat denganku,

aku merasa bahagia.

Mama berkata: “Anakku yang kucintai engkau mulai

bertumbuh dan engkau sangat lucu dan mungil, engkau

sudah mulai mampu berjalan dengan takut-takut dan aku

selalu berjaga di belakangmu, agar jangan menjadi cedera.

Tapi sekarang terkadang aku nakal, lalu jatuh dan menangis,

kuangkat dan kudekap engkau di dadaku. Kemudian

perlahan-lahan tangismu menghilang dan engkau mulai

tersenyum kembali. Anakku engkau kujaga, kutimang,

kupuaskan dengan kasih sayang, karena engkau adalah

buah hatiku, tumpuan harapanku.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

17
Nn… hari-hari masa kecil sungguh membahagiakan. P-M

kemudian mencari sekolah yang paling baik bagiku muali

dari TK, SD, SMP dan sekarang di SMU (kelas….), semua ini

demi masa depanku agar aku bahagia kelak, tidak hidup

terlantar. Bahkan kalau aku sakit, P-M membawa aku ke

dokter, merawatku dengan penuh kasih sayang.

Perlahan-lahan usia mudaku terbit laksana mentari pagi,

manampakkan senyum keceriaan, hari-hari kulalui tanpa

henti. Sekarang aku telah tumbuh menjadi remaja, remaja

dengan segala tenaga dan usaha, tanpa terasa semua

menjadi lain.

Sekarang aku mau kebebasan, lepas dari semua bantuan

bahkan perhatian yang muncul dalam hatiku: “Mama….

jangan banyak bicara lagi, aku muak dengan nasihat-

nasihatmu…. Aku tahu man yang baik dan mana yang

buruk, jangan terlalu cerewet Mama !

Papa… jangan ikut campur dan suka mengatur aku lagi, aku

ingin bebas dan melakukan apa saja yang kuinginkan… aku

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

18
juga sudah bisa berpikir sendiri, bisa menentukan mana

yang baik dan mana yang tidak baik.

Nn…. Mendengar perkatan itu, hembusan nafas kesabaran

dari sang bunda serasa mau berhenti. Harapan hatinya dan

buah hatinya yang dulu selalu berada dalam dekapan

dadanya, kini serasa jauh…. jauh sekali. Sekarang sepertinya

ada jurang yang begitu dalam yang memisahkan antara Ibu

dan buah hatinya.

Semuanya telah berlalu, aku hanyut dalam arus dunia yang

penuh kebebasan, di hati serta pikiranku hanya ada satu

kalimat ini: “Aku ingin bebas dari semua yang

membelengguku, ya bebas dari P-M yang kolot dan suka

mengatur, bebas untuk memilih teman belajar, bahkan bebas

memilih teman hidup, bebas dalam merencanakan masa

depanku.”

Sebaliknya, apakah pernah kuingat dan mengerti akan

pengorbanan dan penderitaan P-M selama ini ? Mungkin

juga P-M selama ini kecewa dengan sikap-sikapku yang

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

19
cuek, tidak jujur kepada mereka, juga dengan nilai-nilaiku

yang tidak memuaskan, dan lain sebagainya.

Mungkin semuanya ini menjadi beban penderitaan P-M

selama ini. Mungkin juga jarang pulang ke rumah dengan

alasan kebebasan. Misalnya: sering membohongi P-M….

minta ijin pergi belajar atau praktek di sekolah, ternyata aku

pergi ke tempat-tempat hiburan yang tidak layak untukku,

atau minta uang untuk keperluan sekolah ternyata aku

gunakan uang itu untuk membeli rokok, judi, beli buku-

buku porno, buku-buku yang tidak ada hubungannya

dengan pelajaran. Sadarkah aku akan semua tindakanku ini

yang sebenarnya justru menghancurkan masa depanku ?

B. HUBUNGANKU DENGAN SAUDARA/I KU:

Sebagai satu keluarga, apakah aku memiliki perhatian pada

keluargaku ? Ataukah di hadapan mereka aku begitu

egoistis, ingin menang sendiri, dan kehadiranku membawa

kesusahan bagi kakak/adikku ? Sudahkan aku bersikap adil,

mau menghargai dan menerima kekurangan kakak/adikku ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

20
Maukah dengan kebebasanku, aku mengalah untuk sekedar

membantu mereka ? Sulitkah aku memaafkan kesalahan

kakak/adikku ? Apakah aku merasa puas bila sudah melihat

kakak/adikku menderita ? Apakah aku mau mengusahakan

diri membangun hidup dan mau berkerja sama dengan

kakak/adikku ?

C. HUBUNGANKU DENGAN TEMAN-TEMAN:

Aku bebas bergaul dengan siapa saja. Apakah pergaulanku

selama ini merata ? Ataukah aku suka memojokkan teman-

temanku karena rasa iri hatiku ? Apakah aku telah bersikap

adil pada teman-temanku ? Apakah mereka yang lemah

secara ekonomi atau pikiran aku singkirkan dan aku

perolok, aku tak pernah mau tahu akan sakitnya perasaan

mereka karena sikapku ? Apakah aku punya hati pada

teman yang membutuhkan bantuanku ? Ataukah aku

menggunakan kelebihanku, kepandaianku untuk

memojokkan orang lain yang tidak kusukai ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

21
D. HUBUNGANKU DENGAN PARA PENDIDIKKU :

Apakah dengan keberadaanku dan kebebasan yang

kumiliki, aku telah bersikap hormat pada bapak ibu

guruku ? Ataukah aku lebih suka mencemooh usaha mereka

dalam membimbing dan mendidikku ? Maukah aku bekerja

sama untuk memajukan pendidikanku ? Adakah

penghargaan terhadap jerih payah dan pengorbanan yang

telah diberikan kepadaku ? Ataukah aku malah berbuat usil

di kelas saat pelajaran berlangsung ? Sadarkah aku bahwa

tanpa pengorbanan dan dedikasi para guruku, mungkin aku

masih menjadi manusia bodoh yang tidak tahu apa-apa ?

E. HUBUNGANKU DENGAN TUHAN:

Bagaimanakah selama ini hubunganku dengan Tuhan ?

Apakah aku telah memelihara dan menghargai hidup yang

dipercayakan Tuhan kepadaku ? Ataukah aku telah

menyalah-gunakan hidup yang Tuhan berikan kepadaku

dengan mencari hiburan/ kesenangan/ kenikmatan sesaat

saja ? Sampai Sekarang apakah aku masih percaya kepada

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

22
Tuhan ? Ataukah aku lebih percaya pada diriku sendiri saja,

lebih mengandalkan otak dan kemampuan pribadiku saja ?

Apakah aku memberi waktu dan perhatian untuk Tuhan ?

Seringkah aku berdoa ? Atau aku berdoa kalau butuh

sesuatu, kalau aku sedang mengalami kesulitan ? Apakah

aku pernah dan sering mengikut-sertakan Tuhan dalam

setiap langkah dan rencana hidupku ? Sadarkah aku bahwa

yang memberiku hidup, yang memberiku P-M, serta

saudara/saudari, yang memberiku teman-teman adalah

Tuhan sendiri ?

Nn ….. kesempatan yang baik ini, kita diajak untuk bertobat

dari segala dosa dan kesalahan kita, dan berbaliklah kepada

Tuhan, ke jalan yang benar.


(lagu 3 “BERTOBATLAH” dan ajakan untuk pengakuan dosa )
Lagu
3

a. KU TAK MAMPU MEMAHAMI:

Manusia tak mungkin dapat hidup tanpa cinta. Hidupku

adalah tanda kebesaran kasih Tuhan. Bahkan para bijak

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

23
melukiskan bahwa manusia hidup dalam lautan cinta.,

namun karena ketertutupan dan kekerasan hati yang

membentengi dirinya, membuatnya sulit mengerti akan

curahan kasih yang dialaminya dalam hidup ini.

Allah mengasihi kita melalui kehadiran orang-orang yang

kita jumpai setiap hari/ orang-orang yang berada di sekitar

kita. Namun kerap kali hatiku tertutup kepada sesama

bahkan berprasangka buruk kepada mereka yang kurang

berkenan dihatiku. Kalau hatiku tetap tertutup, bagaimana

aku dapat mengalami kasih itu ? meskipun aku menjalani

sisi gelap yang sangat mengecewakan aku dalam hidup ini

namun aku tetap mempunyai kebebasan dalam menentukan

sikapku. Apakah saya lalu menyerah begitu saja dengan

merusak keagungan hidupku, ataukah demi cinta kepada

Tuhan aku mau terus berjuang ? Kita renungkan betapa

besar kasih Tuhan yang tercurah untukku, bahkan Ia telah

memberikan DiriNya sendiri sehabis-habisnya untuk

menebus dosa-dosaku. Sungguh, aku tak mampu

memahami betapa besar kasih-Mu Tuhan………….

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

24
(lagu 4 “Ku Tak Mampu Memahami)

Lagu
4

b. DENGARKAN TUHAN:

Hidupku sungguh bernilai. Apakah selama ini, hidup yang

kumiliki kusia-siakan, kuhancurkan, lantaran aku

mengalami kekecewaan akibat tindakan bebasku dan

lingkunganku ? Apakah aku begitu mudah putus-asa karena

harapanku tak terpenuhi, lalu merusak hidupku dengan

mencari nilai-nilai hidup murahan ?

Dosa mengakibatkan kehancuran bagi hudupku dan orang-

orang yang mengasihiku. Dosa membuat manusia tidak

damai dalam menjalani hidup. Sikap yang menghambat

pertobatan adalah kesombongan diri dan egoisme, sikap

gengsi dan merasa diri benar. Karena sikap hatiku tertutup,

aku juga menutup hati kepada Tuhan bahkan mengejek

teman-teman yang mau berusaha hidup baik dan dekat pada

Tuhan.

Marilah merenungkan bagaimana hati kita di hadapan

Tuhan...…..? Ke mana saja aku pergi, Tuhan selalu mengetuk


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

25
hatiku, agar aku mau pulang kembali ke jalan-Nya, sungguh

aku merasa kecil di hadapan Tuhan…… Tuhan masihkah

Engkau mau mendengarkan doaku ?……


(lagu 5 “Dengar Tuhan”)

Lagu
5

III.RENUNGAN TAMBAHAN:

 MAMA I:

Nn …..Kita hadirkan orang yang paling dekat dengan

kita dalam menjalani hidup ini, yaitu mama. Kita

pandang wajah Mama, bagaimana senyum Mama di

tengah kepayahan perjuangan hidup ini. Sejak kecil,

mama sudah menjadi bagian dalam hidupku. Segala

yang dibuat mama menentukan hidupku, dan segala

masalah hidupku, juga menjadi beban mama. Mama

selalu mengalah untuk memberi yang terbaik untukku.

Namun betapa egoistisnya aku, sejak aku kecil mama

telah berjuang mengesampingkan segala kesenangan

hidupnya demi aku. Mengapa sampai sekarang aku tetap

egoistis ? Selalu menuntutnya sampai mama selalu


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

26
terpojok dan dianggap salah. Betapa setianya Mamaku,

ketika aku masih kecil, saat tubuhku begitu lemah dan

tak bisa berbuat apa-apa kecuali menangis, Mama

dengan penuh cinta memperhatikan segala kebutuhanku.

Kalau aku lapar, haus, digigit nyamuk aku hanya bisa

menangis saja. Meskipun Mama begitu capek, lelah,

tetapi mendengar aku menangis di malam hari, Mama

selalu bangun untuk menenangkan aku. Malah

istirahatnya tak ia perdulikan lagi demi aku. Tangisku

sungguh menjadi kekuatan yang menggugah hati

Mama.; kalau Mama melihatku menangis terus, Mama

pasti ikut sedih dan menangis. Kalau aku sakit, Mama

selalu cemas, apapun akan selalu diperjuangkan Mama

agar aku dapat sembuh. Cinta Mama sungguh nyata aku

rasakan terutama saat aku sakit, saat aku tak berdaya

apa-apa. Mamalah yang selalu menungguiku dengan

cemas, bahkan sampai tak dapat tidur semalaman.

Namun bagaimanakah dengan sikapku kepada Mama

sekarang ? Mungkin karena aku menganggap diriku

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

27
sudah besar dan kuat, dan Mama semakin lemah, dan

aku bisa mengatakan: aku tidak butuh Mama lagi, atau

Mama aku anggap tidak ada harganya lagi bagiku yang

sudah remaja ini. Pernahkah aku mendampingi

Mamaku pada saat-saat ia sangat membutuhkan aku ?

Misalnya pada saat Mama terbaring sakit seorang diri,

aku mencoba memberi harapan padanya, mendengarkan

keluhan-keluhannya ? Mengapa saya suka egoistis, hanya

memikirkan diri sendiri, sehingga saat Mama sakitpun

aku lebih senang pergi dari pada mendampingi Mamaku

untuk membantu meringankan beban hati dan sakitnya.

Akulah yang sebenarnya menjadi harapan Mamaku.

Betapa banyak kali aku telah mengecewakan dan

menolak perhatian Mama, membuat Mama sakit. Waktu

aku masih kecil, Mama dengan tekun mengajariku

berbicara kata demi kata. Kini aku sudah pandai

berbicara, kalau Mama memperhatikan dan menegurku,

aku katakan: Mama cerewet. (Mama sakit hati

mendengar tuduhan cerewet. Mengapa Mama yang telah

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

28
berjuang dan menderita sakit saat melahirkan aku, aku

katakan cerewet ?) apakah aku ingin hidup tanpa Mama

lagi ? Mama betapa besar kasih sayangmu …

Mama…..maafkan aku anakmu Mama karena aku belum

dapat membalas budimu Mama.


(lagu 6 ”Kasih Mama “ )
Lagu
6

 P A P A I:

Selain mama, aku juga punya PAPA. Marilah kita

hadirkan papa kita. Sesosok wajah yang begitu dekat,

yang menjadi pejuang dalam mencari nafkah bagi

keluarga. Lihatlah senyum papa di tengah kepayahan

karena beratnya beban yang harus ditanggung untuk

keluarga. Namun pernahkah muncul dalam hatiku

bahwa aku bangga punya papa seperti dia…. yang

begitu tabah dan ulet dalam mencari nafkah ?

Pernahkah muncul dalam hatiku berdoa untuk papaku,

agar kuat dalam menanggung beban hidup ? Ataukah

selama ini aku malah menjadi musuh bagi papaku


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

29
sendiri, selalu bersikap cemberut karena papa kurang

memperhatikan aku ?

Nn….sejenak, mari kita hadirkan……...kita pandang

wajah papa. Apakah yang terjadi padanya ?

Oh Papaku…… engkau dulu begitu gagah, namun kini

tubuhmu mulai melemah, jalanmu tidak selincah dulu

lagi. Di dahimu sudah kelihatan kerutan-kerutan dan

rambut putih sudah kelihatan di kepalamu. Namun

semangatmu tak pernah pudar. Papa, meski langkahmu

kadang gemetar, engkau tetap setia mencari nafkah

untuk keluarga.

Papa…….. mengapa aku tak pernah merasa bangga

padamu dan bersyukur punya papa. Aku telah lalai

menjalankan tanggung jawabku sebagai anak yang

nantinya akan meneruskan perjuangan papa. Aku

hanya seenaknya mengisi hidup ini, lupa pada

perjuanganmu Papa.

Papa maafkanlah aku anakmu yang kurang berbakti

ini……

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

30
(lagu 7 ”Titip Rindu Buat Ayah”)
Lagu
7

 M A M A II:

Nn……… sungguh penting mengenang masa kecilku.

Karena masa itu aku belum mampu berbuat apa-apa,

saat itu aku tergantung pada mama, dan pada saat

itulah aku sungguh merasakan arti sebuah cinta yang

dicurahkan tanpa tuntutan. Mama selalu mendampingi

dan memanjakanku sejak aku lahir. Aku lahir dari

rahim mama, dan setelah lahir aku selalu berada di

dalam pelukan dan dekapan mama. Makanan-

makananku selalu diperhatikan, agar aku dapat

bertumbuh menjadi anak yang sehat. Kalau aku tak

mau makan, mama menjadi sangat sedih. Dengan

segala cara mama memintaku untuk makan; dengan

memanjakan aku melalui masakan-masakan mama

yang lezat. Namun tak jarang aku malah merendahkan

masakan mama, dengan mengatakan: “Masakan Mama

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

31
tidak enak, enakan jajan di luar saja.” Meskipun begitu

mama tetap berusaha memahami anaknya.

Mama….. kini aku sudah besar, sudah pandai bicara.

Namun terkadang aku sering menyakiti hatimu. Mama

yang selalu berjuang mencintaiku, aku balas dengan

sikap egoistisku yang menyakitkan, membuat Mama

kecewa dan menangis, bahkan sampai menyesakkan

dada. Itukah balasan yang harus diterima oleh mama?

Betapa bahagianya mama kalau aku anakmu dapat

menghargai mama, mengakui bahwa mamalah harapan

hidupku, kasih sayang mama tidak dapat dibeli.

Dalam hatinya mama selalu berdoa, bahwa suatu saat

anaknya mau mengerti perjuangan mamanya. Mama

selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya,

namun kerap aku sudah berprasangka buruk. Suatu

malam aku bertanya dalam hati: ada apa dengan

mama? Betapa mengiris hati ini ketika secara diam-

diam aku melihat mama menangis seorang diri

sepanjang malam di tempat tidur, tanpa lelap sekejap

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

32
pun. Aku melihat mama begitu bingung dan gelisah,

lalu kuingat bagaimana dengan diriku. Mama merasa

sangat bersalah, merasa gagal membimbing anaknya,

merasa tak berguna lagi bagi anaknya sendiri.

Mama menahan tangis dengan menekan ujung selimut

untuk menutup mulut mama agar suara tangis tak

terdengar oleh aku anaknya. Mama tak ingin anaknya

mengetahui kepedihan hati mamanya meskipun mama

harus menanggung kepedihan karena ulah aku

anaknya.

Mama…… maafkanlah aku, anakmu. Anakmu memang

gagal dan sulit untuk diingatkan…… tetapi anakmu

masih membutuhkan Mama. Jangan menangis

Mama….. anakmu ingin memperbaiki hidup dan

berjanji tak akan mengecewakan Mama lagi. Sikapku

yang seenaknya menghancurkan hati orang yang

mencintaiku.

Karena memikirkan anaknya, sekarang mama demam

dan tak dapat bangun dari pembaringan. Aku sangat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

33
menyesal karena telah menjadi biang keladi penyakit

mama….. Aku menyesal karena membuat mama

terbaring sakit.

Mama…….. jangan tinggalkan aku anakmu. Cintamu

tak pernah kulupakan. Anakmu masih membutuhkan

kasihmu Mama. Dengarlah ungkapan hatiku Mama:

Jangan Mama pergi. Aku lebih suka dicubit, ditegur,

dimarahi daripada hidup tanpa kasihmu Mama. Betapa

malang hidup ini tanpa kasihmu Mama….. Katakan

Mama apa yang harus kuperbuat…..


(lagu 8 “Katakan Mama”)

Lagu
8

 P A P A II:

Aku merasa kurang dekat dengan papa. Papa terlalu

sibuk dengan pekerjaannya karena papa punya

tanggung jawab mencari nafkah bagi keluarga. Demi

cintanya pada keluarga, papa mau bekerja menghadapi

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

34
banyak bahaya untuk mencari nafkah, agar keluarga

dapat hidup dan aku dapat melanjutkan sekolah.

Pada suatu hari ada seorang bapak datang kepada

pastor dan bertanya:


“Pastor, saya tak tahu mengapa anakku selalu menjauhi diriku,

mereka sepertinya memusuhiku. Di rumah, saya merasa

kurang dihargai. Kewibawaanku sebagai bapak rasanya sudah

hilang. Kalau aku datang mereka pergi. Aku kurang dekat

dengan anak-anakku karena sibuk bekerja di luar rumah. Tapi

khan… ya … aku harus bekerja… bekerja…. dan bekerja. Itu

juga untuk mereka. Tapi mengapa mereka tak mau mengerti

keadaanku ?

Di tempat kerja, saya harus menghadapi banyak masalah. Saya

berjuang untuk masa depan anakku. Harapan saya, di rumah,

saya mendapatkan ketenangan. Tapi nyatanya…. anak-anakku

malah menjauhiku bahkan yang lebih menyakitkan lagi rasa-

rasanya mereka memusuhiku. Mereka menganggapku macam-

macam….. yang menganggapku kejamlah…. yang

menganggapku jahatlah. Ah…….”

Nn……. Marilah kita menghadirkan kembali wajah

papa kita…… mengenang kembali kebaikan-kebaikan

yang pernah kita alami dari papa….. bagaimana papa

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

35
telah berjuang di medan tugas demi aku, agar aku

berhasil dalam hidup. Betapa sedih dan kecewanya

papa kalau aku tak mau memahami perjuangan papa

untukku. Kalau aku bersikap seenaknya dalam

menjalani hidup ini, tentu membuat keringat

perjuangan papa sia-sia.

Papa…. saat dingin sepi malam ini, di saat kuterjaga

dari tidur nyenyak, kulihat tempat tidurmu Papa…..

engkau tidak ada di dalamnya. Meskipun beban yang

harus kaupikul untuk menghidupi keluarga terasa

begitu berat, namun engkau tak pernah mengeluh.

Walau sinar matamu lelah, semuanya engkau

perjuangkan demi aku anakmu. Setiap hari Papa harus

berjuang di medan tugas. Namun, mengapa aku tak

dapat memahami kasih dan perjuanganmu Papa…..?

Ada pengalaman seorang anak: pagi-pagi benar papa

sudah harus bangun dari tempat tidurnya yang hangat

dan berangkat kerja untuk mencari nafkah, sedangkan

anaknya masih di peraduan untuk menikmati

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

36
hangatnya selimut. Malamnya, anak sudah beranjak

keperaduan dan tidur, sedangkan papanya baru pulang

dari kerja. Mereka tidak pernah bertemu. Papa sangat

sibuk bekerja demi anaknya. Si anak tidak bisa

merasakan hangatnya kasih papa.

Nn… maukah kalian memahami dan maafkan

kesalahan papa yang tidak sengaja atau terpaksa

diperbuatnya ?
(lagu 9 “Untuk Papa”)

Lagu
9

 M A M A III:

Pernahkah kamu memperhatikan kesibukan dan

pentingnya peran mama dalam hidupmu ? Peranan

mama begitu penting, namun kurasakan begitu biasa

dalam hidupku. Mama adalah sesosok manusia yang

paling mengabdi. Mungkin mama tak pernah

mengatakan sayang padaku, tetapi mama

mengungkapkan cintanya melalui perbuatannya yang

sederhana setiap hari.


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

37
Cinta mama begitu tulus: anaknya boleh bodoh, cacat,

nakal bahkan jahat, tetapi hati seorang mama tetap

menyanyanginya. Mama sangat mencintai anaknya,

meskipun kadang cara penyampaiannya kurang

kuterima sebagai anak muda yang katanya ingin bebas,

menuntut segala yang disenanginya. Meskipun dengan

hati yang kecewa, mama selalu berusaha memahami

anaknya.

Kini aku sudah besar, mama tak bisa lagi banyak

mengaturku. Aku semakin menjauh dari mama.

Teringat mama akan masa kecilku, aku begitu dekat

dengan mama, tetapi kini mama sedih karena anaknya

semakin besar, semakin berani menentangnya bahkan

aku sudah berani melawan perhatiannya.

Malam ini mama tidak dapat tidur. Saya mendengar

keluhan-keluhan mama. Saya rasakan air matanya.

Banyak kesalahan yang telah kulakukan terhadap

mama. Kalau mama menasehati saja, sudah kulawan

dengan makian yang lebih keras: “Mama cerewet…..

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

38
kuno…. kolot….” Memang orang yang telah

melahirkanku, kini tak ada harganya lagi bagiku…..

Mama…. mengenang kasihmu membuat hatiku luluh

di hadapanmu…..
(lagu 10 “Mama……”)
Lagu
10

 P A P A III:

Dalam hal manjalani hidup ini, tentang masa depanku,

papa tidak mau berkompromi denganku. Papa begitu

keras terhadap aku, anaknya. Keinginan papa bertolak

belakang dengan keinginanku. Kurasakan papa tidak

mau mengerti dengan keinginan dan kehendakku. Papa

kurasakan sebagai seorang diktaktor yang menyetir

kehendakku. Aku sering kali berontak dari keinginan

papa. Bahkan kadang terjadi pertengkaran mulut

antara aku dengan papa karena aku tidak mau

mengikuti kehendak papa. Hal ini mungkin

membuatku menyimpan kebencian terhadap papa.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

39
Selama retret ini, aku merenungkan kembali semua

tindakanku. Aku menyesal karena telah menuduh papa

jahat….. papa kejam…. Papa yang membimbingku,

mencarikan nafkah bagi keluargaku, malah kubenci,

malah kuanggap sebagi musuhku.

Teringat aku pada papa yang dulu kusayangi, papa

yang begitu dekat dengan aku, namun semakin besar

aku semakin menjauh dari papa. Walau diri ini

membencimu Papa tapi hati tetap merindukanmu…..


( lagu 11 “Papa…..”)
Lagu
11

 M A M A IV:

Nn…….. begitu besar cinta dan kasih mama bahkan

mama selalu berdoa, agar suatu saat/kelak anaknya

bahagia. Di dalam doanya mama selalu menyebut

namaku.
(lagu 12 “Di Doa Ibuku”)

Lagu
12

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

40
 ANAK YATIM

Nn…….kita patut bersyukur karena kehadiran kita di

dunia ini atas cinta kasih dan cinta papa dan mama.

Seandainya papa dan mama tidak mencintai kita pasti

kita sudah dititipkan pada salah satu panti asuhan.

Seperti kisah seorang anak yang tidak pernah tahu

siapa papa dan mamanya dan dia tinggal di panti

asuhan. Anak ini mengungkapkan perasaan hatinya

lewat sebuah lagu dengan judul “Aku Anak Siapa”.


( lagu 13 “Aku Anak Siapa”)

Lagu
13

 PAPA – MAMA:

Nn…. setelah kita merenungkan betapa besar cinta dan

perhatian P-M, sejak kita dalam kandungan Mama

sampai sekarang, maka pada kesempatan ini, kami

mencoba mengajak adik-adik untuk merenungkan dan

mengingat kembali peristiwa hidup kita, secara khusus

pada masa remaja ini, dengan seluruh sikap dan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

41
tingkah laku kita sebagai anak muda yang mau hidup

bebas.

Memang, masa remaja yang dialami P-M dahulu sangat

berbeda dengan yang kita alami sekarang, sehingga P-

M selalu cemas, dan mereka sangat menjaga dan

melarang ini dan itu dengan kata lain P-M terlalu

melindungi. Ini semua dilakukan P-M agar anaknya

jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal yang

negatif. Apabila kalau sudah terlibat di dalamnya:

sepertiminuman keras, tawurn, ekstasi, obat-obat

terlarang, dsb…. Namun kita sendiri tidak mengerti

akan perasaan P-M, karena sikap kita yang egoistis dan

menuntut hidup sebebas-bebasnya dan mau menang

sendiri. Lalu muncul berbagai pertanyaan dalam diri

kita tentang orang tua, yakni: ……………..(KURANG)

 P E N U T U P:

Nn……Setelah kita menyadari akan dosa dan kesalahan

kita kepada Tuhan, pada papa dan mama, pada bapak

dan ibu guru kita, pada teman-teman dan saudara-

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

42
saudara kita dan kita telah mengakui itu di hadapan

Tuhan, kita telah memohon ampun kepada Tuhan.

Dalam kenyataan hidup sehari-hari, sering kita

mengalami ketidakadilan dalam perhatian dan kasih

sayang dari papa dan mama dan juga bapak dan ibu

guru di sekolah; maka pada kesempatan ini papa dan

mama yang diwakili oleh romo dan suster; bapak dan

ibu guru yang akan diwakili oleh bapak dan ibu guru

pendamping, akan mendatangi adik-adik untuk

meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah

mereka perbuat pada adik-adik.

Silahkan berdiri dan membentuk satu lingkaran untuk

menerima kedatangan papa dan mama dan juga bapak

dan ibu guru. Terimalah mereka…… maafkanlah

kesalahan mereka. Kita juga boleh minta maaf kepada

mereka atas dosa dan kesalahan yang telah kita buat

pada mereka selama ini.

Romo dan suster mendatangi anak-anak untuk meminta maaf, disusul


bapak dan ibu guru yang mewakili guru-guru. Selama acara ini

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

43
berlangsung diiringi dengan lagu “Kasih Papa dan Mama” dari Hana
Pertiwi. Setelah itu disusul dengan ajakan untuk saling mendatangi
meminta maaf dan memberi maaf kepada teman-teman dengan diiringi
lagu “Kasih” dari kaset Kuasa Kasih Yesus. Ibadat pengampunan
ditutup dengan doa Bapa Kami dan Salam Maria dan berkat yang akan
dibawakan oleh romo.

Lagu Lagu
14 15

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

44
III

IBADAT PANGGILAN

NN…….

Sebelum kita memulai Ibadat Panggilan ini, mari kita sekarang

mengheningkan diri agar hati dan budi kita menjadi semakin

tenang dan hening dalam menjawab pangilanNya. Untuk itu

saya persilakan mengambil sikap duduk yang baik dan tenang,

tidak tegang.

Tanda Salib

Nn…..

Perjalanan hidup ini seperti perjalanan seorang pengembara.

Kamu tahu siapakah itu pengembara ? Pengembara adalah

seorang yang mengadakan perjalanan yang jauh…. Jauh tak

berujung. Dia tak memiliki tempat untuk menyandarkan

kepala… Dia berjalan dan terus berjalan. Dia menjelajahi

kesukaran-kesukaran hidup. Dia jelajahi kegelisahan-

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

45
kegelisahan hidup manusia. Apa yang dicari sesungguhnya ?

Yang dicarinya cuma satu: “kedamaian hati”.

Ya….. kedamaian hati.

Saat malam tiba, ketika kegelapan dan kesunyian malam

menguasai bumi, pengembara itu berhenti di tengah padang

gurun yang luas. Dia menengadah ke langit dan melihat

bintang-bintang yang gemerlap. Dia pandang rembulan yang

bercahaya indah, lalu menyadari bahwa dirinya, sesungguhnya

begitu kecil. Dalam kesepian hatinya, dia bertanya dalam hati…

Siapakah aku ini?…. Apa arti hidup ini ? Apa yang sungguhnya

kucari dalam hidup ini ?


Lagu diperdengarkan (musik 1 : The Lonely Shepherd)

Musik
1

Nn….

Tadi sore kalian semua telah mencari lambang untuk dirimu.

Ada yang sudah menemukan lambang dirinya dan ada yang

belum. Ada yang puas dan ada juga yang belum merasa puas

dengan lambang dirinya. Namun yang jelas kalian telah

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

46
menemukan sebagian dari dirimu, baik yang positif maupun

yang negatif.

Dengan mencari lambang yang membuatmu sedikit dapat

melihat atau mengenali dirimu. Entah bagaimanapun juga,

itulah sebagian dari kenyataan dirimu. Dan karena hanya

sebagian, maka kalian memang tidak puas. Hanya kalau kita

bertanya pada Tuhan sendiri, maka kita akan mendapat jawaban

yang memuaskan. Kalau kalian ingin bertanya lebih lagi,

“Siapakah aku ini menurut Tuhan ?’ Pertanyaan ini telah

dijawab Tuhan lewat Mazmur 8 yang akan saya bacakan sebagai

berikut ini:

Mazmur 8 dibacakan (sehidup dan sepuitis mungkin)


Ya Tuhan, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi !
Keagungan-Mu yang mengatasi langit
dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu
telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-
Mu,

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

47
untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu
bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan:
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya ?
Apakah anak manusa, sehingga Engkau
mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama
seperti Allah,
dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan
hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-
Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah
kakinya:
kambing domba dan lembu sapi sekalian,
juga binatang-binatang di padang;
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,
dan apa yang melintasi arus lautan.
Ya TUHAN, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi !

Nn…..

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

48
Dari apa yang tertulis dalam Mazmur tersebut, jelas sekali

bahwa di hadapan Tuhan, manusia adalah makhluk yang sangat

berharga. Aku, dia, kalian adalah manusia yang diciptakan

hampir setara dengan Allah sendiri. Malahan manusia juga

dimahkotai, diberi kemuliaan dan kekuasaan atas

makhluk/ciptaan lainnya. Kita sekarang adalah manusia yang

berharga di hadapan Tuhan.

Namun apakah kita selama ini juga telah menghargai diri kita

sendiri ? Ataukah justru sebaliknya, kita kurang menghargai diri

kita sendiri dan malah menjebloskan diri kita ke dalam dosa

dan menjauhkan diri dari Tuhan ? Kalau kita mau jujur dengan

diri kita sendiri, rupanya kita harus malu pada Tuhan, sebab

selama ini kita kurang memperhatikan penilaian Tuhan

terhadap diri kita. Kita kurang sadar bahwa kita berharga di

mata Tuhan, sehingga dengan mudah kita membiarkan diri

berbuat dosa.

Nn…..

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

49
Kendati manusia berdosa, namun Tuhan tetap mencintainya

dan mau menolong kita, ingin merangkul manusia agar tidak

tersesat sehingga menjadi bahagia bersamaNya. Untuk itulah

Tuhan mengutus PuteraNya, yaitu Yesus Sang Penyelamat.

Inilah bukti cinta kasih Tuhan. Tuhan tidak hanya memberikan

seluruh isi ciptaanNya, tetapi memberikan juga diriNya untuk

kita semua. Kenyataan ini akan sangat jelas dalam lagu yang

kita dengar berikut ini.

Lagu: musik 2 : “Who am I”

Musik
2

Dibacakan teksnya sehidup dan sepuitis mungkin. Setelah lagu selesai,


langsung lampu dimatikan.
WHO AM I
When I think about Bila aku menyadari
He came so far from glory Ia datang meninggalkan kemuliaan
Came and dwelled among the lowly Datang dan tinggal di antara yang
such as I rendah seperti aku
To suffer shame and such disgrace Untuk dihina dan direndahkan
And on Calvary take my place Dan mengganti aku di Kalvari
Then I ask myself the question: Who Maka aku bertanya kepada diriku
Am I ? sendiri: Siapakah aku ini ?
Who am I, that a king would bleed Siapakah aku ini, sehingga bagiku Raja
and die for meneteskan darah dan mati
Who am I, that He would pray Siapakah aku ini, sehingga bagiku Dia
berdoa

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

50
“not my will, Thine” for “bukan kehendakku tetapi kehendakMu”
The answer I may never know Mungkin aku tak pernah tahu
jawabannya
Why He ever loved me so Mengapa Dia mencintai aku
That to an old rugged cross He’d go, Sehingga Dia rela memanggul salib
who am I yang kasar, siapakah aku ini !
When I’m reminded of His words Bila aku teringat sabdaNya
“I’ll leave thee never, “tak pernah Aku akan meninggalkan
kamu,
Just be true, I’ll give to you a life Percayalah, kamu akan menerima hidup
forever” kekal”
I wonder what I could have done Tak tahu aku apa yang telah kulakukan
To deserve God’s only Son fight my Sehingga Putra Tunggal Allah sudi
battles memperjuangkan diriku
Till they’re won, who am I Sampai terwujud perjuanganku,
siapakah aku ini
Komentar:

Nn…..

Inilah kegelapan malam… sebagian dari kegelapan dunia, yang

kadang kala juga menggelapkan hati dan diri kita. Bila malam

gelap seperti ini datang, dan kita mulai membaringkan diri

untuk beristirahat, kala itulah kita dihadapkan kembali pada

pertanyaan yang sama: “Siapakah aku ini ?”

Kita adalah ciptaan Tuhan. Tuhanlah yang memanggil kita

untuk hidup. Apakah selama ini kita telah menjawab

panggilanNya ? Tuhan selalu memanggilmu…. Tuhan selalu

menunggu jawabanmu. Karena itu jawablah panggilanNya.


Lagu diperdengarkan (musik 3 : Anthem)

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

51
Musik
3

Sementara itu lilin mulai dinyalahkan.

Transcend (Tuhan mengatasi segala sesuatu)

Purify (Tuhan itu memurnikan)

Glorious (Tuhan itu mulia/luhur)


Lagu: (musik 4 :“Amazing Grace” ) dan panggilan bagi setiap anak.

Musik
4
Pertama lagu diperdengarkan dengan suara mantap dan keras,
kemudian lagu dipelankan/dikecilkan. Pada saat itulah anak mulai
dipanggil namanya satu persatu.

Kuterima engkau, apa adanya

Dengan masa lampau dan kegagalanmu

Dengan masa depan dan cita-citamu

Kucari engkau,

Dimanapun engkau berada

Mesti engkau berusaha menyembunyikan diri

Mesti engkau mencoba lari dari-Ku

Aku mau bersahabat denganmu

Kupandang engkau

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

52
Dengan segala kegelisahanmu

Dengan segala kesusahanmu,

Kekuatiran dan kekecewaanmu,

Dengan segala kesulitan hidupmu

Dengan segala cacat celamu,

Aku tidak pernah jemu padamu….

Hanya kuminta padamu

Bukalah gerbang hatimu bagi-Ku

Akan kucurahkan kata-kata yang menghibur,

Sabda-Ku yang menyembuhkan,

Api-Ku yang memurnikan,

Roh-Ku yang menghidupkan…..

Anak-anak-Ku,

Aku cinta padamu.

Doa penutup dan berkat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

53
IV

IBADAT TOBAT

Pengantar Singkat

Siapakah yang tidak pernah berbuat dosa atau salah? Tidak

seorangpun yang terluput dari dosa dan kesalahan. Setiap orang

pernah berbuat dosa dan kesalahan. Kita pun dihadapkan pada

kenyataan bahwa kita pernah berbuat dosa dan salah. Hanya

kitalah yang pandai menyembunyikan dosa. Namun, tanpa

sadar kita mengakui perbuatan itu. Dosalah yang memisahkan

dan menjauhkan kita dari Papa-Mama (P-M), kakak-adik,

teman-teman, bapak-ibu guru dan Tuhan. Bahkan dosa

membutakan diri dan hati kita sendiri.

Siapakah yang tidak bahagia bila dosa dan kesalahannya tidak

diperhitungkan dan bila beban dan kesalahan kita diringankan?

Setelah Tuhan membuka mata hati kita melalui acara-acara yang

kita lalui sejak kemarin sampai saat ini, dan Tuhan mencintai

kita melalui kebersamaan pembinaan ini, Tuhan kini

menyediakan bagi kita pengampunan atas dosa dan kesalahan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

54
kita. Hanya kini tergantung dari kita. Apakah kita mau

memohon belas kasih dan pengampunan-Nya? Maukah kita

diampuni dan diselamatkan? Atau gengsikah kita? Uluran

tangan Tuhan membuat kita menjadi lega dan damai.

Seperti dalam lagu “Dia Jamah”, tangan Tuhan meringankan

beban dosa yang menekan dan menindih hidup dan diri kita.
(lagu “Dia Jamah”)
Musik 1

Saat ini pulalah Tuhan akan memberikan pengampunan atas

diri kita yang egoistis dan tersesat. Tuhan menemukan diri kita

kembali, diri kita bukan lagi sebagai anak yang hilang, tetapi

anak yang dicintai. Dialah yang melepaskan jerat-jerat dosa kita

dan menghantar kita kembali ke jalan hidup bersama Dia dan

sesama kita.
(lagu: “Amazing Grace”, “Ave Maria” (Gounod dan Scubert) dan lampu dimatikan)

Musik 2 Musik 3

Pemeriksaan Batin

Untuk merasakan kasih Allah yang mengampuni dosa kita,

marilah kita memandang dan meneliti diri kita dengan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

55
mengingat kasih Allah melalui orang yang paling dekat di hati

kita dan dengan menyadari jerat-jerat lilitan dosa yang

membelenggu hidup kita. Sejauh manakah kita telah menolak

kasih Allah kepada kita melalui mereka itu?

1) HUBUNGANKU DENGAN ORANG TUAKU

Aku telah diberi orang tua oleh Tuhan untuk melahirkan,

membesarkan dan memelihara jiwa ragaku. Apakah selama

ini aku pernah mensyukuri kehadiran orang-orang yang

telah membantu perkembangan hidupku ? Ataukah aku

hanya mengeluh dan kecewa terhadap mereka ? Apakah aku

menghargai orang tuaku ? Ataukah aku sama sekali

menganggap mereka tidak berharga di mataku, karena aku

merasa sudah besar dan sudah bisa mandiri ?

Pada awal mula, sebelum aku dilahirkan, kasih P-M telah

mempersiapkan kehadiranku. Aku dilahirkan karena rahmat

Tuhan yang tercurah melalui P-M. Waktu mama

mengandungku selama sembilan bulan di dalam rahimnya,

selama itu ternyata rahim mama menjadi segala-galanya

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

56
bagiku: tempat perlindunganku, sumber kehidupanku,

sembilan bulan pula mama harus menjaga dirinya, mama

harus mengurangi kesenangan-kesenangannya demi aku.

Mama tidak sembarangan makan. Mama tidak bebas berbuat

sesuatu. Mama harus selalu menjaga kesehatannya. Segala

yang diperbuat mama selalu diperhitungkan bagi

kandungannya. Kalau mama sakit, mama harus

memaksakan dirinya untuk makan, agar aku sehat waktu

dilahirkan. Mama menjadi tidak bebas lagi, mama harus

mengatur hidup dan makannya demi aku.

Papa juga berusaha mencari penghasilan tambahan untuk

menyambut kehadiranku. Kehadiranku sungguh menjadi

suatu peristiwa yang istimewa bagi orang tuaku. Karena itu,

P-M berusaha mempersiapkan segala sesuatu untuk

meyambut kehadiranku. Waktu aku lahir, aku menangis.

Mengapa aku menangis ? Ya, aku menangis karena: aku

mulai kehilangan rasa tentram selama sembilan bulan dalam

rahim mama. Aku mulai merasakan panas atau dinginnya

dunia ini dengan kulitku yang halus. Aku mulai bernafas

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

57
sendiri dengan hidungku. Aku menangis karena mungkin

aku mengucapkan selamat tinggal kepada mama, karena

selama sembilan bulan lamanya aku sangat terikat pada

mama.

Saat kelahiranku menjadi detik-detik perjuangan antara

hidup dan mati bagi mama, mama mengalami kesakitan dan

pendarahan. Tangisku memunculkan rasa haru dan memberi

harapan bagi mama di tengah kesakitan karena melahirkan

aku. Selanjutnya, aku dibimbing dan dibesarkan dalam

curahan dan dekapan kasih.

Kini aku sudah remaja, namun aku sering lupa akan kasih

yang pernah aku alami. Kalau keinginanku tidak terpenuhi

karena keterbatasan P-M, aku memusuhi dan mendiamkan

mereka.

P-M bersikap keras kepada anaknya, karena P-M tidak ingin

akan terjadi sesuatu yang tidak diingikan pada anaknya. P-

M sangat memperhatikan perkembangan hidupku. Kalau

hidupku gagal dan hancur, merekalah yang akan sangat

merasakannya. Apalagi mamaku. Dia pasti akan sangat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

58
sedih. Seorang mama menganggap anaknya belum banyak

tahu bahaya hidup, kamu tahunya mengikuti zaman.

Namun aku malah menganggap mama tak mengerti, mama

kolot.

Mama memandang anaknya sebagai sebuah biduk kecil

yang harus mengarungi samudra luas dan banyak bahaya,

salah sedikit saja sudah hilang. Atau sebagai ranting pohon

yang mudah patah, maka mama suka melarang ini dan itu.

Kalau pamitan, kita akan ditanya: “pergi kemana?….mau

apa ?…” Namun aku tidak mempercayakan diri kepada

orang tua, curiga, maka aku senang membohongi mereka,

bahkan menyimpan dendam dan kebencian kepada mereka,

dengan merusak barang-barang di rumah yang telah dibeli

dari hasil perjuangan dan keringat papa, menuduh papa

jahat, mama cerewet.

Aku maunya hanya menuntut dan menuntut. Semuanya

demi aku, demi kepuasanku sendiri. Meskipun P-M sakit,

aku selalu menuntut untuk dilayani dan diperhatikan.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

59
Apakah aku pernah memperhatikan keadaan dan keluhan P-

M ku? Mengapa aku lebih suka menyakitinya ?

Kalau P-M sakit apakah aku pernah mendengar keluhan-

keluhannya ? Ataukah aku tinggal pergi biar mereka

menanggung sakit dan mengurus diri mereka sendiri.

Mungkin juga karena cintanya, kalau P-M sakit, P-M tak

pernah mengatakan pada anaknya, karena P-M tak ingin

anaknya ikut bersedih hati. P-M selalu berusaha gembira,

agar anaknya selalu gembira. Meskipun P-M sakit keras dan

waktu hidupnya tidak lama lagi, P-M tetap diam saja karena

tak ingin anaknya sedih memikirkannya. Dalam

kenyataannya, aku selalu menyusahkan mereka. Di rumah

aku selalu menyuruh mama melayaniku. Meskipun mama

sudah capek, dan sakitnya semakin parah, namun mama

tetap memaksakan dirinya melayaniku. Karena kalau mama

tidak mau akan kumarahi.

Sedangkan aku, disuruh menyapu saja aku sudah marah-

marah, kenapa tidak kakak saja, atau mengatakan: “nanti…..

nanti….”. Akhirnya mama juga yang mengerjakannya.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

60
Bagaimana kalau mama sakit karena kelelahan, lalu harus

meninggalkan aku untuk selamanya ?

Papa pulang kerja capek-capek langsung aku todong dengan

berbagai permintaan. Papa mungkin kesal dan marah, tapi

aku langsung mengatakan: “Papa jahat….. Papa tidak ada

perhatian….” Padahal papa telah bekerja keras, menghadapi

banyak masalah di tempat kerja dalam mencari nafkah.

Dalam perjalanan pulang dari tempat kerja papa juga sudah

sangat lelah dan lapar, sehingga papa menahan lapar, tetapi

sampai di rumah, aku diminta ambil teh saja aku tidak mau.

Nn…..Marilah kita ingat dan hadirkan kembali orang tua

kita di rumah, apa yang sedang mereka lakukan ? Kita ingat

bagaimana sikap kita setiap hari ? Setiap hari aku bertemu

dengan orang tuaku hanya keburukannya yang kulihat,

sekarang aku jauh; benarkah orang tuaku tak berguna

bagiku ? Apakah aku malu pada orang tuaku karena

keterbatasan mereka? Apakah aku mau menerima

keterbatasan orang tuaku ataukah demi kebebasan yang

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

61
kuagungkan aku menekan kedua orang tuaku demi

keinginan dan kehendakku ?

2) HUBUNGAN DENGAN SAUDARA/IKU

Sebagai satu keluarga, apakah aku ada perhatian pada

kakak-adikku ? Ataukah di hadapan mereka aku begitu

egois, ingin menang sendiri, dan kehadiranku membawa

kesusahan bagi kakak-adikku ? Sudahkah aku bersikap adil,

mau menghargai dan menerima kekurangan kakak-adikku ?

Maukah dengan kebebasanku aku mengalah untuk sekedar

membantu mereka ?

Kalau aku sedang kesal apakah aku suka membenta-bentak

adikku yang sebenarnya tak tahu apa-apa dan aku

menganggap dia bersalah dan pengganggu hidupku.

Apakah aku rela bila adikku pergi meninggalkan aku untuk

selamanya ?

Sulitkah aku memaafkan kesalahan kakak-adikku ? Apakah

aku merasa puas bila sudah melihat kakak-adikku

menderita? Apakah aku mau mengusahakan diri

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

62
membangun hidup dengan bekerja sama dengan kakak-

adikku ?

3) HUBUNGANKU DENGAN TEMAN-TEMANKU

Aku bebas bergaul dengan siapa saja. Apakah selama ini

pergaulanku merata ? Ataukah aku suka memojokkan dan

menjatuhkan teman-temanku karena rasa iri hatiku ?

Apakah aku telah bersikap adil pada teman-temanku ?

Apakah mereka yang lemah secara ekonomi atau pikiran

aku singkirkan dan aku perolok, aku tak pernah mau tahu

akan penderitaan dan sakitnya perasaan mereka karena

sikapku ?

Apakah aku punya hati pada mereka yang kuanggap dan

kurasakan perlu bantuanku ? Apakah aku menggunakan

kelebihanku, kekayaan orang tuaku, kepandaian otakku

untuk memojokkan dan menindas orang lain yang tak

kusukai ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

63
4) HUBUNGANKU DENGAN PARA PENDIDIKKU

Apakah dengan kebebasan yang kumiliki, aku telah bersikap

hormat pada bapak-ibu guruku ? Ataukah aku lebih suka

mencemooh usaha mereka dalam membimbingku ? Apakah

aku mau diajak untuk bekerja sama memajukan

pendidikkanku, ataukah aku memandang rendah mereka ?

Adakah penghargaan terhadap jerih payah dan pengorbanan

yang telah diberikan kepadaku, ataukah mereka kuanggap

sebagai pegawai biasa karena aku telah membayar untuk

mereka ? Sadarkah aku bahwa tanpa pengorbanan dan

dedikasi guruku, mungkin aku masih menjadi manusia

bodoh yang tidak tahu apa-apa ?

5) HUBUNGANKU DENGAN TUHAN

Bagaimana selama ini hubunganku dengan Tuhan ? Apakah

aku telah menghargai dan memelihara hidup yang

dipercayakan Tuhan kepadaku ? Ataukah aku telah

menyalahgunakan dan merendahkan hidupku ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

64
Sampai sekarang, apakah aku masih percaya kepada Tuhan?

Ataukah aku lebih percaya pada diriku sendiri saja,

mengandalkan otak dan kemampuan pribadiku ? Apakah

aku memberi waktu dan perhatian untuk Tuhan ? Pernahkah

aku berdoa ? Ataukah aku berdoa kalau aku butuh sesuatu,

dan kalau aku sedang dalam kesulitan ? Apakah aku mau

mengucapkan terima kasih kepada Tuhan? Atau aku biasa

saja, dan aku merasa Tuhan tidak perlu campur tangan

dalam hidupku ? Sadarkah aku bahwa yang memberi

hidupku, yang memberi aku P-M, yang memberi teman

adalah Tuhan sendiri ? Apakah aku pernah dan sering ikut

sertakan Tuhan dalam setiap langkah dan rencana hidupku ?

Pada kesempatan yang baik ini, kita diajak untuk bertobat

dari segala dosa dan kesalahan kita. Dan berbalik kepada

Tuhan, ke jalan yang benar.


(lagu “Bertobatlah”)

Musik 3

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

65
a) AKU TAK MAMPU MEMAHAMI

Manusia tak mungkin hidup tanpa cinta. Hidupku

adalah tanda kebesaran kasih Allah. Bahkan para

bijak melukiskan bahwa sesungguhnya manusia

hidup dalam lautan cinta, namun karena sikap

ketertutupan dan kekerasan hati yang membentengi

dirinya, membuat sulit mengerti curahan kasih yang

dialami dalam hidup ini.

Allah mengasihi kita melalui kehadiran orang-orang

dalam hidup ini. Seperti ada sebuah kisah mengenai

seorang ibu yang saleh. Ia sangat percaya akan

menyenggaraan Tuhan.

Suatu hari, daerah yang didiami ibu ini mengalami

bencana banjir. Sebelum banjir besar, ada seorang

anak kecil datang ke tempat ibu itu dan mengajak ibu

itu untuk segera mengungsi, tetapi ibu itu tidak mau,

ia yakin tidak akan mati, Tuhan pasti menolongnya.

Banjir agak besar, ia naik ke atas meja, ada perahu

ingin menolongnya, tetapi ia tidak mau karena ia

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

66
yakin Tuhan akan menolongnya. Banjir semakin

besar, lalu ibu itu naik ke atas atap. Kemudian ada

helikopter hendak menolongnya, tetapi ia tidak mau

karena ia yakin Tuhan akan datang menolongnya.

Akhirnya banjir semakin besar, pertolongan tidak ada

lagi dan ibu itu mati tenggelam. Setelah mati ibu itu

bertemu dengan Tuhan, ia protes mengapa tidak

ditolong, dimana kebaikanMu ? Tuhan menjawab:

“Kamu yang bodoh, sudah tiga kali saya

menolongmu, tetapi kamu menolak.”

Nn…..Tuhan berpesan, dengarkanlah orang-orang

yang dikirim Tuhan untukmu. Kalau hatiku tetap

tertutup, bahkan berprasangka buruk, bagaimana aku

dapat mengalami kasih itu ? Meskipun mengalami

sisi gelap yang sangat mengecewakan didalam hidup

ini, aku tetap mempunyai kebebasan untuk

menentukan sikapku. Apakah aku lalu menyerah

begitu saja dengan merusak keagungan hidupku,

ataukah demi cinta Tuhan aku mau terus berjuang ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

67
Kita renungkan betapa besar kasih Tuhan yang

tercurah untukku, bahkan Ia telah memberikan

diriNya sehabis-habisnya untuk menebus dosa-

dosaku. Sungguh ….. aku tak mampu memahami

betapa besarnya kasih Tuhan……


(lagu “Ku tak mampu memahami”)

Musik 4

b) DENGARKAN TUHAN LEWAT SESAMA

Hidupku sungguh bernilai. Apakah selama ini, hidup

yang kumiliki kusia-siakan, kuhancurkan, lantaran

aku mengalami kekecewaan akibat tindakan bebasku

dan lingkungaku ? Apakah aku begitu mudah putus

asa karena harapanku tak terpenuhi, lalu merusak

hidupku dengan mencari nilai-nilai hidup murahan ?

Dosa mengakibatkan kehancuran bagi hudupku dan

orang-orang yang mengasihiku. Dosa membuat

manusia tidak damai dalam menjalani hidup. Sikap

yang menghambat pertobatan adalah kesombongan

diri dan keegoisan, sikap gengsi dan merasa diri


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

68
benar. Karena sikap hatiku tertutup, aku juga

menutup hati kepada Tuhan bahkan mengejek tema-

teman yang mau berusaha hidup baik dan dekat pada

Tuhan.

Marilah merenungkan bagaimana hati kita di

hadapan Tuhan...…..? Ke mana saja aku pergi, Tuhan

selalu mengetuk hatiku, agar aku mau pulang

kembali ke jalanNya, sungguh aku merasa kecil

dihadapan Tuhan…… Tuhan masihkah Engkau mau

mendengarkan doaku ?……


( lagu “Dengar Tuhan”)
Musik 4

TAMBAHAN RENUNGAN

1) M A M A I

Nn……. Kita hadirkan orang yang paling dekat dengan

kita dalam menjalani hidup ini, yaitu MAMA. Kita

pandang wajah mama, bagaimana senyum mama di

tengah kepayahan perjuangan hidup ini.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

69
Sejak kecil, mama sudah menjadi bagian dalam hidupku.

Segala yang dibuat mama menentukan hidupku, dan

dalam segala masalah hidupku, juga menjadi beban

mama. Mama selalu mengalah dan memberikan yang

terbaik untukku. Namun betapa egoistisnya aku, sejak

aku kecil, mama telah berjuang untuk mengesampingkan

segala kesenangan hidupnya demi aku. Mengapa sampai

sekarang aku tetap egoistis ? Selalu menuntutnya sampai

mama selalu terpojok dan dianggap salah.

Betapa setianya mamaku. Ketika aku masih kecil, saat

tubuhku begitu lemah dan tak bisa berbuat apa-apa

kecuali menangis, dengan penuh kasih mama

memperhatikan segala kebutuhanku. Kalau aku lapar,

haus, digigit nyamuk, aku hanya bisa menangis saja.

Meskipun mama begitu capek, lelah tetapi mendengar

aku menangis di malam hari, mama selalu bangun untuk

menenangkan aku. Malah istirahatnya tak pernah ia

pedulikan demi aku. Tangisku sungguh menjadi

kekuatan yang menggugah hati mama; kalau mama

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

70
melihatku menangis terus, mama pasti ikut sedih dan

menangis. Di kala aku sakit, mama selalu cemas; dan

apapun akan diperjuangkan agar aku menjadi sembuh.

Cinta mama sungguh nyata. Aku rasakan terutama saat

aku sakit, saat aku tak berdaya apa-apa. Mamalah yang

selalu menungguiku dengan cemas, bahkan sampai tak

dapat tidur semalaman.

Namun bagaimanakah sikapku kepada mama sekarang ?

Mungkin aku menganggap diriku sudah besar dan kuat,

dan mama semakin lemah, dan aku bisa mengatakan:

“aku tidak butuh Mama lagi…” atau aku anggap mama

tidak berharga lagi bagiku yang sudah remaja ini.

Pernahkah aku mendampingi mamaku pada saat-saat ia

sangat membutuhkan aku ? Misalnya, pada saat mama

berbaring sakit seorang diri, aku mencoba memberikan

harapan kepadanya, mendengarkan keluhan-keluhannya

? Mengapa aku suka egois, hanya memikirkan diri

sendiri, sehingga saat mama sakitpun aku masih lebih

senang pergi dari pada mendampingi mamaku untuk

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

71
membantu meringankan beban hati dan sakitnya. Akulah

yang sebenarnya menjadi harapan mamaku.

Betapa banyak kali aku telah mengecewakan dan

menolak perhatian mama, membuat mama sakit. Waktu

aku masih kecil, mama dengan tekun mengajariku

berbicara kata demi kata. Kini aku sudah pandai

berbicara. Kalau mama memperhatikan dan menegurku,

aku katakan: “Mama cerewet…..” Mama sakit hati

mendengar tuduhan cerewet. Mengapa mama yang telah

berjuang dan menderita sakit saat melahirkan aku, aku

katakan cerewet ? Apakah aku ingin hidup tanpa mama

lagi ?

Betapa besar kasih sayangmu Mama….. maafkanlah aku

anakmu Mama karena aku belum dapat membalas

budimu Mama…..
( lagu “Kasih Mama”)
Musik 5

2) P A P A I
TIM PEMBINA RUMAH RETRET

72
Selain mama, aku juga punya PAPA. Marilah kita

hadirkan papa kita. Sesosok wajah yang begitu dekat,

yang menjadi pejuang dalam mencari nafkah bagi

keluarga. Lihatlah senyum papa di tengah kepayahan

karena beratnya beban yang harus ditanggung untuk

keluarga. Namun pernakah muncul dalam hatiku bahwa

aku bangga punya papa seperti dia…. yang begitu tabah

dan ulet dalam mencari nafkah ? Pernahkah muncul

dalam hatiku berdoa untuk papaku, agar kuat dalam

menanggung beban hidup ? Ataukah selama ini aku

malah menjadi musuh bagi papaku sendiri, selalu

bersikap cemberut karena papa kurang memperhatikan

aku ?

Nn….sejenak, mari kita hadirkan……...kita pandang

wajah papa. Apakah yang terjadi padanya ?

Oh Papaku…… engkau dulu begitu gagah, namun kini

tubuhmu mulai melemah, jalanmu tidak selincah dulu

lagi. Di dahimu sudah kelihatan kerutan-kerutan dan

rambut putih sudah kelihatan di kepalamu. Namun

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

73
semangatmu tak pernah pudar. Papa, meski langkahmu

kadang gemetar, engkau tetap setia mencari nafkah

untuk keluarga.

Papa…….. mengapa aku tak pernah merasa bangga

padamu dan bersyukur punya papa. Aku telah lalai

menjalankan tanggung jawabku sebagai anak yang

nantinya akan meneruskan perjuangan papa. Aku hanya

seenaknya mengisi hidup ini, lupa pada perjuanganmu

Papa.

Papa maafkanlah aku anakmu yang kurang berbakti

ini……
( lagu ”Titip Rindu Buat Ayah”)
Musik 6

3) M A M A II

Nn……… sungguh penting mengenang masa kecilku.

Karena masa itu aku belum mampu berbuat apa-apa, saat

itu aku tergantung pada mama, dan pada saat itulah aku

sungguh merasakan arti sebuah cinta yang dicurahkan

tanpa tuntutan. Mama selalu mendampingi dan


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

74
memanjakanku sejak aku lahir. Aku lahir dari rahim

mama, dan setelah lahir aku selalu berada di dalam

pelukan dan dekapan mama. Makanan-makananku

selalu diperhatikan, agar aku dapat bertumbuh menjadi

anak yang sehat. Kalau aku tak mau makan, mama

menjadi sangat sedih. Dengan segala cara mama

memintaku untuk makan; dengan memanjakan aku

melalui masakan-masakan mama yang lezat. Namun tak

jarang aku malah merendahkan masakan mama, dengan

mengatakan: “Masakan Mama tidak enak, enakan jajan di

luar saja.” Meskipun begitu mama tetap berusaha

memahami anaknya.

Mama….. kini aku sudah besar, sudah pandai bicara.

Namun terkadang aku sering menyakiti hatimu. Mama

yang selalu berjuang mencintaiku, aku balas dengan

sikap egoistisku yang menyakitkan, membuat Mama

kecewa dan menangis, bahkan sampai menyesakkan

dada. Itukah balasan yang harus diterima oleh mama ?

Betapa bahagianya mama kalau aku anakmu dapat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

75
menghargai mama, mengakui bahwa mamalah harapan

hidupku, kasih sayang mama tidak dapat dibeli.

Dalam hatinya mama selalu berdoa, bahwa suatu saat

anaknya mau mengerti perjuangan mamanya. Mama

selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya,

namun kerap aku sudah berprasangka buruk. Suatu

malam aku bertanya dalam hati: ada apa dengan mama ?

Betapa mengiris hati ini ketika secara diam-diam aku

melihat mama menangis seorang diri sepanjang malam

di tempat tidur, tanpa lelap sekejap pun. Aku melihat

mama begitu bingung dan gelisah, lalu kuingat

bagaimana dengan diriku. Mama merasa sangat bersalah,

merasa gagal membimbing anaknya, merasa tak berguna

lagi bagi anaknya sendiri.

Mama menahan tangis dengan menekan ujung selimut

untuk menutup mulut mama agar suara tangis tak

terdengar oleh aku anaknya. Mama tak ingin anaknya

mengetahui kepedihan hati mamanya meskipun mama

harus menanggung kepedihan karena ulah aku anaknya.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

76
Mama…… maafkanlah aku, anakmu. Anakmu memang

gagal dan sulit untuk diingatkan…… tetapi anakmu

masih membutuhkan Mama. Jangan menangis Mama…..

anakmu ingin memperbaiki hidup dan berjanji tak akan

mengecewakan Mama lagi. Sikapku yang seenaknya

menghancurkan hati orang yang mencintaiku.

Karena memikirkan anaknya, sekarang mama demam

dan tak dapat bangun dari pembaringan. Aku sangat

menyesal karena telah menjadi biang keladi penyakit

mama….. Aku menyesal karena membuat mama

terbaring sakit.

Mama…….. jangan tinggalkan aku anakmu. Cintamu tak

pernah kulupakan. Anakmu masih membutuhkan

kasihmu Mama. Dengarlah ungkapan hatiku Mama:

Jangan Mama pergi. Aku lebih suka dicubit, ditegur,

dimarahi daripada hidup tanpa kasihmu Mama. Betapa

malang hidup ini tanpa kasihmu Mama….. Katakan

Mama apa yang harus kuperbuat…..


( lagu “Katakan Mama”)
Musik 7

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

77
1. P A P A II

Aku merasa kurang dekat dengan papa. Papa terlalu

sibuk dengan pekerjaannya karena papa punya tanggung

jawab mencari nafkah bagi keluarga. Demi cintanya pada

keluarga, papa mau bekerja menghadapi banyak bahaya

untuk mencari nafkah, agar keluarga dapat hidup dan

aku dapat melanjutkan sekolah.

Pada suatu hari ada seorang bapak datang kepada pastor

dan bertanya:
“Pastor, saya tak tahu mengapa anakku selalu menjauhi diriku,
mereka sepertinya memusuhiku. Di rumah, saya merasa kurang
dihargai. Kewibawaanku sebagai bapak rasanya sudah hilang.
Kalau aku datang mereka pergi. Aku kurang dekat dengan anak-
anakku karena sibuk bekerja di luar rumah. Tapi khan… ya …
aku harus bekerja… bekerja…. dan bekerja. Itu juga untuk
mereka. Tapi mengapa mereka tak mau mengerti keadaanku?
Di tempat kerja, saya harus menghadapi banyak masalah. Saya
berjuang untuk masa depan anakku. Harapan saya, di rumah,
saya mendapatkan ketenangan. Tapi nyatanya…. anak-anakku
malah menjauhiku bahkan yang lebih menyakitkan lagi rasa-
rasanya mereka memusuhiku. Mereka menganggapku macam-
macam….. yang menganggapku kejamlah…. yang
menganggapku jahatlah. Ah…….”

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

78
Nn……. Marilah kita menghadirkan kembali wajah papa

kita…… mengenang kembali kebaikan-kebaikan yang

pernah kita alami dari papa….. bagaimana papa telah

berjuang di medan tugas demi aku, agar aku berhasil

dalam hidup. Betapa sedih dan kecewanya papa kalau

aku tak mau memahami perjuangan papa untukku.

Kalau aku bersikap seenaknya dalam menjalani hidup

ini, tentu membuat keringat perjuangan papa sia-sia.

Papa…. saat dingin sepi malam ini, di saat kuterjaga dari

tidur nyenyak, kulihat tempat tidurmu Papa….. engkau

tidak ada di dalamnya. Meskipun beban yang harus

kaupikul untuk menghidupi keluarga terasa begitu berat,

namun engkau tak pernah mengeluh. Walau sinar

matamu lelah, semuanya engkau perjuangkan demi aku

anakmu. Setiap hari Papa harus berjuang di medan tugas.

Namun, mengapa aku tak dapat memahami kasih dan

perjuanganmu Papa…..?

Ada pengalaman seorang anak: pagi-pagi benar papa

sudah harus bangun dari tempat tidurnya yang hangat

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

79
dan berangkat kerja untuk mencari nafkah, sedangkan

anaknya masih di peraduan untuk menikmati hangatnya

selimut. Malamnya, anak sudah beranjak keperaduan

dan tidur, sedangkan papanya baru pulang dari kerja.

Mereka tidak pernah bertemu. Papa sangat sibuk bekerja

demi anaknya. Si anak tidak bisa merasakan hangatnya

kasih papa.

Nn… maukah kalian memahami dan maafkan kesalahan

papa yang tidak sengaja atau terpaksa diperbuatnya?


(lagu “Untuk Papa”)

2. M A M A III

Pernahkah kamu memperhatikan kesibukan dan

pentingnya peran mama dalam hidupmu ? Peranan

mama begitu penting, namun kurasakan begitu biasa

dalam hidupku. Mama adalah sesosok manusia yang

paling mengabdi. Mungkin mama tak pernah

mengatakan sayang padaku, tetapi mama

mengungkapkan cintanya melalui perbuatannya yang

sederhana setiap hari.


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

80
Cinta mama begitu tulus: anaknya boleh bodoh, cacat,

nakal bahkan jahat, tetapi hati seorang mama tetap

menyanyanginya. Mama sangat mencintai anaknya,

meskipun kadang cara penyampaiannya kurang

kuterima sebagai anak muda yang katanya ingin bebas,

menuntut segala yang disenanginya. Meskipun dengan

hati yang kecewa, mama selalu berusaha memahami

anaknya.

Kini aku sudah besar, mama tak bisa lagi banyak

mengaturku. Aku semakin menjauh dari mama. Teringat

mama akan masa kecilku, aku begitu dekat dengan

mama, tetapi kini mama sedih karena anaknya semakin

besar, semakin berani menentangnya bahkan aku sudah

berani melawan perhatiannya.

Malam ini mama tidak dapat tidur. Saya mendengar

keluhan-keluhan mama. Saya rasakan air matanya.

Banyak kesalahan yang telah kulakukan terhadap mama.

Kalau mama menasehati saja, sudah kulawan dengan

makian yang lebih keras: “Mama cerewet, kuno, kolot”

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

81
Memang orang yang telah melahirkanku, kini tak ada

harganya lagi bagiku. Mama… mengenang kasihmu

membuat hatiku luluh di hadapanmu…………….


(lagu Mama…….)

Musik 8

6. P A P A III

Dalam hal manjalani hidup ini, tentang masa depanku,

papa tidak mau berkompromi denganku. Papa begitu

keras terhadap aku, anaknya. Keinginan papa bertolak

belakang dengan keinginanku. Kurasakan papa tidak

mau mengerti dengan keinginan dan kehendakku. Papa

kurasakan sebagai seorang diktaktor yang menyetir

kehendakku. Aku sering kali berontak dari keinginan

papa. Bahkan kadang terjadi pertengkaran mulut antara

aku dengan papa karena aku tidak mau mengikuti

kehendak papa. Hal ini mungkin membuatku

menyimpan kebencian terhadap papa.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

82
Selama retret ini, aku merenungkan kembali semua

tindakanku. Aku menyesal karena telah menuduh papa

jahat….. papa kejam…. Papa yang membimbingku,

mencarikan nafkah bagi keluargaku, malah kubenci,

malah kuanggap sebagai musuhku.

Teringat aku pada papa yang dulu kusayangi, papa yang

begitu dekat dengan aku, namun semakin besar aku

semakin menjauh dari papa. Walau diri ini membencimu

Papa tapi hati tetap merindukanmu…..


(lagu Papa…..)

Musik 9

3. M A M A IV

Nn…….. begitu besar cinta dan kasih mama bahkan

mama selalu berdoa, agar suatu saat/kelak anaknya

bahagia. Di dalam doanya mama selalu menyebut

namaku.
(lagu “Di Doa Ibuku”)

Musik 10
TIM PEMBINA RUMAH RETRET

83
4. A N A K Y A T I M

Nn…….kita patut bersyukur karena kehadiran kita di

dunia ini atas cinta kasih dan cinta papa dan mama.

Seandainya papa dan mama tidak mencintai kita pasti

kita sudah dititipkan pada salah satu panti asuhan.

Seperti kisah seorang anak yang tidak pernah tahu siapa

papa dan mamanya dan dia tinggal di panti asuhan.

Anak ini mengungkapkan perasaan hatinya lewat sebuah

lagu dengan judul “Aku Anak Siapa”.


( lagu “Aku Anak Siapa”)
Musik 11

5. P A P A – M A M A

Apa kita menghormati orang tua ? Bagaimana kita

menghormati orang tua ? Kita menghormati orang tua

dengan memperlihatkan cinta melalui ungkapan

perhatian pada mereka. Kita tak selamanya berada dan

hidup bersama dengan orang tua. Akan tiba saatnya

dimana orang tua diambil dari dunia, meninggalkan kita


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

84
selamanya. Oleh karenanya selama mereka masih hidup

adalah saat membuktikan cinta kita pada mereka, bukan

menjadi musuh orang tua sendiri.

Umumnya orang mengatakan, sebagai tanda cinta, kita

bisa mengirim karangan bunga untuk pemakaman,

sebagai tanda hormat dan sayang untuk mengenang

cintanya. Sungguh kasihan….. dan perbuatan yang

terlambat. Suatu hadiah karangan bunga yang diberikan

kepada seseorang selagi orang itu hidup, jauh lebih

berharga daripada segerobak bunga yang diberikan

padanya setelah ia telah tiada.

Seperti dalam kisah seorang anak yang merindukan

kehadiran kedua orang tuanya yang ia cintai, namun itu

tidak mungkin, karena orang tuanya sudah tidak ada

lagi. Kini hanya tinggal kenangan bahwa dia papaku

yang dulu bagaikan matahari yang menyinari….. dan dia

mamaku yang dulu bagaikan rembulan yang

menghangatkan…. Tapi kini dia pergi dan takkan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

85
kembali. Tuhan…tolong kami, berikanlah hati yang

damai.
(lagu “Papa Mama Pergi”)

Musik 12

PENUTUP

Nn……Setelah kita menyadari akan dosa dan kesalahan

kita kepada Tuhan, pada papa dan mama, pada bapak

dan ibu guru kita, pada teman-teman dan saudara-

saudara kita dan kita telah mengakui itu di hadapan

Tuhan, kita telah memohon ampun kepada Tuhan.

Dalam kenyataan hidup sehari-hari, sering kita

mengalami ketidakadilan dalam perhatian dan kasih

sayang dari papa dan mama dan juga bapak dan ibu

guru di sekolah; maka pada kesempatan ini papa dan

mama yang diwakili oleh romo dan suster; bapak dan ibu

guru yang akan diwakili oleh bapak dan ibu guru

pendamping, akan mendatangi adik-adik untuk meminta

maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah mereka

perbuat pada adik-adik.


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

86
Silakan berdiri dan membentuk satu lingkaran untuk

menerima kedatangan papa dan mama dan juga bapak

dan ibu guru. Terimalah mereka…… maafkanlah

kesalahan mereka. Kita juga boleh minta maaf kepada

mereka atas dosa dan kesalahan yang telah kita buat

pada mereka selama ini.

Romo dan suster mendatangi anak-anak untuk meminta maaf,


disusul bapak dan ibu guru yang mewakili guru-guru. Selama
acara ini berlangsung diiringi dengan lagu “Kasih Papa dan
Mama” dari Hana Pertiwi. Setelah itu disusul dengan ajakan
untuk saling mendatangi meminta maaf dan memberi maaf kepada
teman-teman dengan diiringi lagu “Kasih” dari kaset Kuasa
Kasih Yesus. Ibadat pengampunan ditutup dengan doa Bapa Kami
dan Salam Maria dan berkat yang akan dibawakan oleh romo.

Musik 13 Musik 14

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

87
V

IBADAT PENYERAHAN
AKU YANG DIKASIHI

Pengantar

N.n. …….. Sebelum kita mulai Ibadat ini, marilah sekarang

kita mengheningkan diri, agar hati dan budi kita menjadi

makin tenang, untuk menyerahkan diri pada Tuhan. Untuk itu

dipersilakan anda ambil sikap duduk yang baik dan tenang,

tidak tegang.

Tanda salib …..

Membuat tanda Salib

N.n ……….. Pada kesempatan ini kami mengajak adik-adik

untuk mendengarkan sebuah kisah seorang anak gembala.

Seorang anak gembala ini dengan penuh setia dan cinta

menggembalakan dombanya setiap hari di padang rumput

yang luas. Suatu hari ia duduk dengan tenang, dia merasa

sepi, lalu menyadari bahwa ia seorang diri, tidak ada teman

disampingnya, hatinya terasa hampa. Dia tidak bisa

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

88
mengungkapkan dengan kata-kata situasi / perasaan hatinya,

lalu dia mengungkapkannya lewat sebuah seruling, dia

meniup seruling …

(Musik “Lonely Sheperd”).

Pembacaan Sabda Tuhan : (Mrk 10 : 13 –16)

- Penjabaran Sabda Tuhan I :

N.n ….. Dalam bacaan yang baru kita dengar, orang

membawa anak-anak kepada Yesus. Yang dimaksud dengan

orang adalah pasti ibu karena yang selalu bersama anak kecil

adalah ibu. Hati seorang ibu yang sangat sayang pada

anaknya dan ingin membawa anaknya kepada Yesus supaya

Yesus menjamah anak itu. Walaupun murid-murid Yesus

melarang bahkan memarahi ibu-ibu untuk membawa anak-

anak mereka kepada Yesus, namun mereka tetap berusaha.

Ketika Yesus melihat, Ia marah kepada murid-murid-Nya

dan berkata “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,

jangan menghalang-halangi mereka”. Ini menandakan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

89
betapa Yesus sayang pada anak-anak. Yesus melihat bahwa

anak-anak sebagai teladan jiwa murni, hati yang polos, jujur,

tanpa praduga, terbuka dan sederhana.

Demikian juga dengan adik-adik, Tuhan Yesus sangat

mengasihi kalian. Seperti dalam lagu yang akan kita dengar”

YESUS SAYANG PADAKU, DIA PANGGIL MARILAH”.

(Lagu 2 diperdengarkan : YESUS SAYANG PADAKU.)

- Penjabaran Sabda Tuhan II :

N.n ….. Yesus memuji anak kecil, Dia katakan “orang seperti

merekalah yang memiliki kerajaan Allah”. Yesus mencintai,

merangkul, melindungi dan menumpangkan tangan atas

mereka lalu memberkati mereka.

Adik-adik, malam ini / kesempatan ini, diminta oleh Yesus

untuk terbuka mengungkapkan apa yang kalian rasakan,

alami atau situasi hatimu akhir-akhir ini. Yesus dengan setia

mendengarkan semuanya itu. Tuhan mengetahui semua

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

90
yang ada dalam hati kita masing-masing. Tuhan dapat

memenuhi harapan-harapan kita serta menyelesaikan semua

masalah hidup kita asal kita ungkapkan dengan jujur dan

terbuka.

Lampu dimatikan :

Lagu 3 “Anthem” :

Transencend (Tuhan mengatasi segala sesuatu)

Purify (Tuhan itu memurnikan)

Gloriouns (Tuhan itu mulia/luhur)

Musik 4 (AMAZING GRACE) lilin dinyalakan

Catatan : Waktu smash volume agar dikeraskan, kemudian


dipelankan/dikecilkan. Pada saat itulah anak mulai dipanggil
namanya satu persatu.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

91
Akhir dari Ibadat penyerahan

Setelah semua peserta mengungkapkan hatinya kepada Tuhan,


diakhiri dengan doa spontan dan Bapa kami.
Pengumuman

Sebelum menuju ke kamar tidur, peserta diingatkan untuk


beristirahat: bahwa waktu tenang, mulai saat ini sampai besok
pagi setelah sarapan pagi. Bangun pagi: pkl 05.30

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

92
VI

IBADAT PENGAMPUNAN
MENGASIHI ITU MENGAMPUNI

Pengantar singkat :

Siapakah yang tidak pernah berbuat salah atau dosa ?

Tidak ada seorangpun yang terluput dari kesalahan dan

dosa. Kitapun dihadapkan pada kenyataan bahwa kita

pernah berbuat salah dan dosa. Dosa adalah penolakan

Kasih Allah dan orang yang kita kasihi. Karena merasa

bersalah, membuat kita menjauhkan diri dari Papa dan

Mama, Kakak-Adik, Teman-teman, Bapak-Ibu Guru dan

Tuhan sendiri.

Sebaliknya, siapakah yang tidak bahagia bila salah dan

dosanya tidak diperhitungkan, dan bila beban hatinya

diringankan ? Setelah Tuhan membuka mata hati kita

melalui acara-acara yang kita lalui sejak kemarin sampai

kini dengan tema “AKU YANG DIKASIHI”. Tuhan

mencintai dan mengasihi kita dalam kebersamaan disini.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

93
Tuhan kini menyediakan bagi kita pengampunan atas salah

dan dosa kita mau memohon belaskasih dan

pengampunan-Nya ? Maukah kita bertobat dan

diselamatkan ? Uluran tangan-Nya membuat kita lega dan

damai.

Seperti dalam lagu “DIA JAMAH”, tangan Tuhan

meringankan beban dosa yang menekan dan menindih

hidup dan diri kita.

Musik.....
Dia Jamah

Lagu 1 : “AMAZING GRACE” (lampu dimatikan) .... Lagu 2:” Ave Maria ...

LAGU 1 LAGU 2

Pemeriksaan batin :

Untuk merasakan kasih Allah yang mengampuni dosa kita,

marilah kita meneliti diri kita dengan mengingat kasih

Allah melalui orang-orang yang paling dekat dihati kita

dan dengan menyadari salah dan dosa yang membelenggu

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

94
hidup kita. Sejauh manakah kita telah menolak kasih Allah

kepada kita lewat mereka itu ?

A. HUBUNGANKU DENGAN ORANG TUAKU.

Aku telah diberi Papa-Mama oleh Tuhan untuk

melahirkan, memelihara, membesarkan jiwa ragaku.

Apakah selama ini aku pernah mensyukuri kehadiran

orang-orang yang telah membantu perkembangan

hidupku ? Awal sebelum aku dilahirkan, kasih Papa

dan Mama telah mempersiapkan kehadiranku. Aku

dilahirkan karena Rahmat Tuhan yang tercurah

melalui Papa dan Mama. Waktu Mama

mengandungku selama 9 bulan di dalam rahimnya,

selama itu ternyata rahim Mama menjadi segala-

galanya bagiku: Menjadi tempat perlindunganku,

Sumber kehidupanku, .... 9 bulan pula Mama harus

menjaga dirinya, Mama harus mengakui kesenangan-

kesenangannya demi aku. Mama tak sembarangan

makan, tak bebas berbuat sesuatu. Mama selalu

diperhitungkan bagi kandungannya. Kalau Mama

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

95
sakit, Mama harus memaksakan dirinya untuk

makan, agar aku sehat waktu dilahirkan. Papa juga

berusaha mencari penghasilan tambahan untuk

menyambut kehadiranku. Kehadiranku sungguh

menjadi suatu peristiwa yang istimewa bagi Bapa dan

Mama, karenanya Papa dan Mama berusaha

mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut

kehadiranku.

Waktu aku lahir, aku menangis. Mengapa aku

menangis ? Ya .... aku menangis karena aku mulai

kehilangan rasa tenteram selama 9 bulan di dalam

rahim Mama. Saat kelahiranku menjadi detik-detik

perjuangan antara hidup dan mati bagi Mama, Mama

sangat mengalami kesakitan dan pendarahan.

Tangisku memunculkan rasa haru dan memberi

harapan bagi Mama ditengah kesakitan karena

melahirkanku. Selanjutnya, aku dibimbing dan

dibesarkan dalam curahan dan dekapan kasih. Kini

aku sudah besar (kls VI SD), namun kerap aku lupa

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

96
kasih yang pernah aku alami. Kalau keinginanku tak

dipenuhi, aku berontak dan marah-marah kepada

Papa dan Mama. Papa dan Mama kadang bersikap

keras pada anaknya karena tak ingin terjadi sesuatu

yang tidak diinginkan pada anaknya. Misalnya:

membolos dari sekolah, suka berkelahi dengan

teman / nakal, nilai jelek, sulit diatur / berbuat

sesukanya sendiri. Papa dan Mama sangat

memperhatikan perkembangan hidupku. Seorang

Mama menganggap anaknya belum banyak

mengetahui bahaya hidup. Mama memandang

anaknya sebagai sebuah biduk kecil yang harus

mengarungi samodera yang luas dan banyak

bahayanya; atau sebagai ranting pohon yang mudah

patah. Maka Mama suka melarang ini atau itu dan

melarang aku untuk pergi bermain di rumah teman,

melarang pergi sendirian. Pokoknya banyak larangan

yang tidak boleh aku lakukan. Tapi kadang aku tetap

berbuat, tidak mendengarkan nasihat P-M.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

97
N.n .... Kalau Mama atau Papa sakit, apakah aku

pernah duduk disampingnya untuk menghiburnya

atau mendengarkan keluhan-keluhannya ? Ataukah

sebaliknya aku suka pergi bermain, membiarkan

mereka menanggung sakit dan mengurus diri sendiri.

Mungkin juga karena cintanya, kalau Papa dan Mama

sakit, mereka tak pernah mengatakan pada anaknya,

karena Papa-Mama tak ingin anaknya ikut bersedih

hati. Namun dalam kenyataannya aku selalu

menyusahkan mereka; di rumah aku selalu menyuruh

Mama untuk melayaniku, meskipun mama capek

Mama tetap memaksakan dirinya melayaniku, karena

kalau Mama tak mau aku marah bahkan menangis

juga dengan merusak barang-barang di rumah yang

telah dibeli dengan hasil perjuangan dan keringat

Papa dan Mama. Sedangkan aku disuruh untuk

mengambilkan tas Mama saja aku tidak mau, aku

terus bermain. Demikian juga dengan Papa, Papa

pulang kerja capek-capek langsung aku todong

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

98
dengan berbagai permintaan. Papa mungkin kesal

dan marah, aku langsung katakan Papa jahat. Pata

tidak ada perhatian padaku. Padahal Papa telah

bekerja keras dan menghadapi banyak masalah di

tempat kerja dalam mencari nafkah.

N.n.... Marilah kita ingat dan hadirkan kedua

orangtua kita; Apakah yang sedang mereka lakukan

sekarang ? Kita ingat bagaimana sikapku setiap hari

kepada mereka.

B. HUBUNGANKU DENGAN KAKAK-ADIKKU.

Sebagai satu keluarga, apakah aku ada perhatian,

mengasihi/mencintai kakak/adikku ? Ataukah di

hadapan mereka aku begitu egoistis, ingin menang

sendiri dan kehadiranku membawa kesusahan bagi

kakak/adikku ? Sudahkah aku bersikap adil, mau

menghargai dan menerima kekurangan

kakak/adikku ? Sulitkah aku memaafkan kesalahan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

99
kakak/adikku ? Ataukah malahan merasa puas bila

melihat kakak/adikku menderita ?

C. HUBUNGANKU DENGAN TEMAN-TEMANKU.

Aku pernah dicintai dan diperhatikan oleh teman-

temanku. Apakah selama ini pergaulanku dengan

teman-temanku merata ? Ataukah aku lebih suka

memojokkan dan menjelaskan nama teman karena

rasa iri hatiku ? Apakah aku telah bersikap adil pada

teman-temanku, mau membantu teman yang

susah/mengalami kesulitan dalam pelajaran ?

Ataukah aku hanya membantu teman yang pernah

membantu aku, sedangkan yang tidak pernah

membantu aku, aku cuek saja ?

D. HUBUNGANKU DENGAN PARA PENDIDIKKU.

Apakah selama ini aku sudah membalas kasih/cinta

dari bapak dan ibu guruku ? Apakah aku telah

bersikap hormat pada bapak-ibu guruku ? Maukah


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

100
aku diajak bekerja sama untuk memajukan

pendidikanku, ataukah aku lebih suka bermain pada

saat guru memberi penjelasan, diminta untuk diam

saya tetap membuat usil ? Dan pada saat ulangan:

apakah aku mengerjakan soal dengan jujur atau

ngerpek / nyontek ? Sadarkah aku, bahwa tanpa

pengorbanan dan dedikasi guruku, mungkin aku

masih menjadi manusia bodoh yang tidak tahu apa-

apa.

E. HUBUNGANKU DENGAN TUHAN.

Bagaimanakah selama ini hubunganku dengan

Tuhan? Apakah aku telah menghargai dan

memelihara hidup yang dipercayakan Tuhan

kepadaku ? Seringkah aku berdoa ? Atau aku berdoa

kalau aku butuh sesuatu, kalau aku sedang dalam

kesulitan ? Pernahkah aku berterimakasih kepada

Tuhan atas keberhasilan, atas hidupku ? Apakah aku

pernah dan sering ikut-sertakan Tuhan dalam setiap

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

101
langkah dan rencana hidupku ? Sadarkah aku bahwa

yang memberi hidupku, yang memberi papa dan

mama, kakak/adik, teman-teman dan bapa-ibu guru

adalah Tuhan sendiri ?

Kesempatan yang baik ini, kita diajak untuk bertobat

dari segala dosa dan kesalahan kita dan berbalik

kepada Tuhan, ke jalan yang benar.

Lagu 3: “BERTOBATLAH” ..... (pengakuan dosa).

LAGU 3

* KUTAK MAMPU MEMAHAMI.

Manusia tak mungkin dapat hidup tanpa cinta.

Hidupku adalah tanda kebesaran kasih Tuhan.

Bahkan para bijak melukiskan bahwa sesungguhnya

manusia hidup dalam lautan cinta. Namun karena

sikap ketertutupan dan kekerasan hati yang

membentengi dirinya, membuatnya sulit mengerti

curahan kasih yang dialami dalam hidup ini. Allah

mengasihi kita melalui kehadiran orang-orang dalam


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

102
hidup ini. Allah mengasihi kita melalui kehadiran

orang-orang dalam hidup ini; melalui senyuman,

sapaan, perhatian juga lewat teguran bila kita berbuat

salah/keliru, supaya kekeliruan itu diperbaiki/tidak

terulang kembali.

Kita merenungkan betapa besar kasih Tuhan untukku,

bahkan Ia telah memberikan diri-Nya untuk

disalibkan demi menebus dosa-dosaku. Sungguh aku

tak mampu memahami betapa besar kasih-Mu Tuhan.


Lagu 4: “KUTAK MAMPU MEMAHAMI” .....

LAGU 4

* MAMA I.

Kita diajak untuk membayangkan dan hadirkan orang

yang paling dekat denganku dalam jalani hidup ini,

yaitu mama. Kita pandang wajah mama, bagaimana

senyum mama di tengah kepayahan perjuangan

hidup ini. Sejak aku kecil, mama sudah menjadi

bagian dalam hidupku. Segala yang dibuat mama

menentukan hidupku dan segala masalah hidupku

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

103
juga menjadi beban mama. Mama selalu mengalah

untuk memberi yang terbaik bagiku.

Betapa setianya mamaku, ketika aku masih kecil, saat

tubuhku begitu lemah dan tak bisa berbuat apa-apa

kecuali menangis, mama dengan penuh cinta

memperhatikan segala kebutuhanku. Kalau aku lapar,

haus, digigit nyamuk, aku hanya bisa menangis saja.

Meskipun mama capek, lelah, tapi mendengar aku

menangis di malam hari, mama selalu bangun untuk

menenangkan aku, malah istirahatnya tak ia

pedulikan demi aku. Tangisku sungguh menjadi

kekuatan yang menggugah hati mama; kalau mama

melihat aku menangis terus, mama pasti sedih. Kalau

aku sakit mama selalu cemas, apapun akan

diperjuangkan mama agar aku dapat sembuh. Cinta

mama sungguh nyata aku rasakan terutama saat aku

sakit, saat aku tak berdaya.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

104
Mama, sungguh besar jasamu, kasih sayangmu tak

ternilai harta dan benda. Mama sungguh mulia

pengorbananmu. Dengarlah mama doaku ini.

Lagu 5: “KASIH MAMA” ....

LAGU 5

* PAPA I.

Selain mama aku juga punya papa. Marilah kita

menghadirkan juga papa kita, sesosok wajah yang

begitu dekat, menjadi pejuang nafkah keluarga.

Lihatlah senyum papa di tengah kepayahan karena

beratnya beban yang harus ditanggung untuk

keluarga. Namun pernahkah muncul dalam hatiku

bahwa aku bangga punya papa seperti dia, papa yang

begitu tabah dan ulet dalam mencari nafkah.

Pernahkah muncul dalam hatiku untuk berdoa bagi

papaku agar tetap sehat dan kuat dalam menanggung

beban hidup ? Ataukah selama ini aku malah selalu

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

105
bersikap cemberut karena papa kurang perhatian

padaku ?

Papa.... di malam yang hening ini aku ingat kembali

akan pengorbananmu, pada cintamu yang begitu

besar bagiku. Papa aku sayang padamu, saat ini kau

mau berdoa untukmu.

Lagu 6: “SAYANG PAPA” ....

LAGU 6

* MAMA II

Sungguh penting mengenang masa kecilku, karena

masa itu aku belum mampu berbuat apa-apa, saat itu

aku sangat bergantung pada mama dan pada saat

itulah aku sungguh merasakan arti sebuah cinta yang

dicurahkan tanpa tuntutan. Mama selalu

mendampingiku sejak aku lahir, aku selalu berada

dalam pelukan mama. Makananku selalu

diperhatikan agar aku dapat bertumbuh menjadi anak

yang sehat. Kalau aku tak mau makan, mama menjadi

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

106
sedih, dengan segala cara mama memintaku untuk

makan. Mama melatihku untuk berbicara, menyebut

pa..pa, ma..ma dan melatihku untuk berjalan.

Mama kini aku sudah besar, sudah pandai berbicara.

Namun terkadang aku sering menyakiti hatimu.

Mama yang selalu berjuang demi aku, aku balas

dengan sikap egoistisku yang menyakitkan, membuat

mama kecewa dan sakit hati. Itukah balasan yang

diterima mama? Mama.... maafkan aku anakmu, aku

belum dapat membalas budimu mama.

Lagu 7: “KASIH MAMA”....

LAGU 7

* PAPA II.

Kadang aku kurang dekat dengan Papa, papa terlalu

sibuk dengan pekerjaannya, karena Papa punya

tanggung jawab dalam mencari nafkah bagi keluarga.

Demi cintanya pada keluarga, papa mau bekerja

keras, walaupun menghadapi banyak

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

107
tantangan/kesulitan, agar keluarga dapat hidup dan

aku dapat melanjutkan sekolah.

N.n.... marilah, pada kesempatan ini, kita

mengenangkan kembali kebaikan-kebaikan yang

pernah kualami dari papa. Bagaimana papa telah

berjuang di medan tugas demi aku, agar aku berhasil

dalam menempuh cita-cita. Betapa sedih dan

kecewanya papa kalau aku tak mau memahami

perjuangan apa untukku. Kalau aku bersikap

seenaknya dalam menjalani hidup ini, tentu membuat

keringat dan perjuangan papa sia-sia. Setiap hari papa

harus berjuang di medan tugas. Seperti pengalaman

seorang anak; pagi-pagi papa sudah harus bangun,

sedangkan aku masih asyik tidur dan malamnya aku

sudah tidur pada baru pulang kerja.

Papa, dingin sepi malam ini, saat kuterjaga dari tidur

nyenyak, kulihat tempat tidurmu papa, engkau belum

ada di dalamnya. Beratnya beban yang dipikul untuk

menghidupi keluarga, engkau tak pernah mengeluh,

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

108
walau sinar matamu lelah, semunya engkau

perjuangkan demi aku anakmu.

Lagu 8: “UNTUK PAPA” ....

LAGU 8
* MAMA III

Nn .... Begitu besar cinta dan kasih mama, bahkan

mama selalu berdoa, agar suatu saat/kelak anaknya

bahagia. Di dalam doanya, mama selalu menyebut

namaku.

Lagu 9: “DIDOA IBUKU”

LAGU 9
* ANAK YATIM.

Nn .... kita patut bersyukur, karena kehadiran kita di

dunia ini atas kasih dan cinta Papa dan Mama.

Seandainya Papa dan Mama tidak mencintai kita,

pasti kita sudah dititipkan pada salah satu Panti

Asuhan.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

109
Seperti kisah seorang anak yang tidak pernah tahu

siapa Papa dan Mamanya dan dia tinggal di panti

asuhan. Anak ini mengungkapkan perasaan hatinya

lewat sebuah lagu dengan judul: “AKU ANAK

SIAPA”.

Lagu 10: “AKU ANAK SIAPA” ....

LAGU 10

* PENUTUP.

Nn.... Setelah kita menyadari akan dosa dan salah kita

pada Tuhan, pada Papa dan Mama, pada kakak dan

adik, pada bapak dan ibu guru, pada teman-teman,

dan kita telah mengakui itu dihadapan Tuhan, kita

telah memohon ampun kepada Tuhan.

Namun dalam kenyataan hidup setiap hari, sering

kita mengalami ketidak-adilan dalam perhatian dan

kasih sayang dari papa dan mama juga bapak dan ibu

guru kita. Maka pada kesempatan ini, Papa dan

Mama yang akan diwakili oleh Romo dan Suster;

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

110
Bapak dan Ibu Guru yang akan diwakili oleh

Pendampingmu, akan mendatangi adik-adik untuk

meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang telah

mereka buat pada adik-adik.

Silakan berdiri dan membentuk satu lingkaran untuk

menerima kedatangan Papa dan Mama juga Bapa dan

Ibu Gurumu, terimalah mereka.... maafkanlah

kesalahan mereka.

Kita juga boleh meminta maaf pada mereka atas dosa


dan kesalahan kita kepada mereka selama ini. (Romo
dan suster mendatangi anak-anak untuk meminta maaf, disusul Bapak
dan Ibu Guru mewakili guru-guru).
Lagu 11: “KASIH PAPA-MAMA” (Hana Pertiwi side B.1).

LAGU 11
Disusul dengan ajakan untuk saling mendatangi,
mengungkapkan maaf, dan memberi maaf kepada teman-
teman.
Lagu 12: “KASIH” (kuasa kasih Yesus side B.7).

Ibadat ditutup dengan berkat yang akan dibawakan oleh


Romo....
LAGU 12

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

111
VII

IBADAT POM

Pengantar singkat

Nn…..

Dalam diri kita ada sesuatu yang menguasai, sehingga

menimbulkan pertanyaan dalam diri kita. Pertanyaan itu

mungkin mengganjal diri kita karena sulit untuk dipecahkan

bahkan tidak dapat terpecahkan. Saat ini kita diberi kesempatan

untuk menyerahkan pertanyaan itu kepada Tuhan, agar Tuhan

menjawab pertanyaan itu. Apakah kita mau atau tidak

membebaskan diri kita dari beban pertanyaan hidup kita ?

Maka marilah kita mendengarkan pertanyaan hidup seorang

gembala pada Tuhan yang diungkapkan dalam lagu ini.

Musik 1: The lonely


shepherd
Bacaan : Yoh 3:1-8

Renungan Singkat

Nn……..

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

112
Suasana malam yang gelap menggambarkan suasana hati.

Nikodemus yang diliputi dengan pelbagai pertanyaan tentang

hidup. Seperti Nikodemus, kita mau bertanya pada Tuhan. Bagi

Tuhan tidak ada yang mungkin. Hidup berarti kalau kita lahir

dari padanya seperti Nikodemus dibebaskan dari beban hidup

dengan pertanyaannya; maukah kita dibebaskan ? Saat ini

Tuhan datang dan mengajak kita untuk datang kepada-Nya.

Kita semua akan diringankan dari beban hidup kita.

Musik 2: Instrumental

Setelah musik instrumental selesai, lampu dipadamkan.

Nn……

Kegelapan ini adalah lambang hati kita yang sering kali diliputi

oleh suasana gelap. Dalam kegelapan muncul rasa kesendirian

dan ketakutan. Kita ingin lari darinya. Semua ini sering kali

disebabkan oleh beban hidup kita yang sesungguhnya adalah

pertanyaan hidup kita.

Musik 3: Anthem

Sementara musik diperdengarkan, lilin dinyalakan.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

113
Transcend Tuhan mengatasi segala sesuatu

Purify Tuhan itu memurnikan

Glorious Tuhan itu mulia / luhur.

Musik 4: Amazing Grace

Sementara musik diperdengarkan, anak-anak dipanggil satu per satu


hingga semuanya. Kemudian ditutup dengan doa :

Kuterima engkau, apa adanya

Dengan masa lampau dan kegagalanmu

Dengan masa depan dan cita-citamu

Kucari engkau,

Dimanapun engkau berada

Mesti engkau berusaha menyembunyikan diri

Mesti engkau mencoba lari dari-Ku

Aku mau bersahabat denganmu

Kupandang engkau

Dengan segala kegelisahanmu

Dengan segala kesusahanmu,

Kekuatiran dan kekecewaanmu,

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

114
Dengan segala kesulitan hidupmu

Dengan segala cacat celamu,

Aku tidak pernah jemu padamu….

Hanya kuminta padamu

Bukalah gerbang hatimu bagi-Ku

Akan kucurahkan kata-kata yang menghibur,

Sabda-Ku yang menyembuhkan,

Api-Ku yang memurnikan,

Roh-Ku yang menghidupkan…..

Anak-anak-Ku,

Aku cinta padamu.

Setelah selesai lagu diatas, dilanjutkan dengan doa spontanitas.


Kemudian Pembimbing memberitahukan beberapa pengumuman
untuk tata tertib dari sesudah selesainya acara ibadat POM sampai
besok pagi.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

115
VIII

IBADAT PAGI 1

Langkah-langkah pelaksanaan praktis.

Di ruang pertemuan (+ 30 menit):

Awali renungan dengandoa singkat secara pribadi.

Buka Luk.9:57-62, baca secara perlahan-lahan dan


resapkan dalam hati ayat-ayat yang telah dibaca.
Kemudian jawablah pertanyaan dan kerjakan pada
selembar kertas. Jangan lupa kertas tersebut diberi nama.
a) Ayat manakah yang menyentuh hatimu, mengapa ?
b) Pengalaman manakah dalam hidupmu yang sesuai
dengan ayat tersebut ?
c) Sampai saat ini bagaimana sikapmu dalam mengikuti
Tuhan ?
d) Apa hambatan yang kamu temukan dalam mengikuti
Tuhan ?
e) Cara apa yang kamu tempuh untuk mengatasi
hambatan yang kamu temukan dalam mengikuti
Tuhan ? Ceritakanlah !
f) Ungkapkan isi hatimu pagi ini dalam bentuk puisi
atau doa dengan tema : Hidupku, Sabda-Mu,
Persembahanku, Kasih-Mu (pilihlah salah satu).
Hasil renungan dikumpulkan, lalu peserta diarahkan ke

kapel untuk berdoa pagi.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

116
Di ruang kapel ( + 30 menit):

o Evaluasi ketenangan :
Sebelum doa pagi dimulai, peserta lebih dahulu diajak
untuk melihat bagaimanakah dirinya telah menjalankan
ketenangan mulai dari tadi malam sampai pada pagi ini.
a. Apakah kamu bisa tidur ?

b. Siapa yang tidur sebelum / sesudah jam 23:00 ?

c. Apakah kamu bisa tenang ? atau malah ngobrol ?

d. Bagaimana ketenangan pagi, ketika mandi dan

renungan ?

e. Boss dan bossy, bagaimanakah anak buahmu tadi

malam ? bisakah tenang ?

f. Mari kita menilai bagaimanakah aku di hari

pertama ini ? apakah aku bisa mengendalikan

diriku sehingga aku bisa menjaga ketenganan ?

Pendamping kiranya perlu diminta penilaiannya.


Catatan : bila ketenangan sudah berjalan baik, maka perlu

diberikan apresiasi (dipuji), akan tetapi bila ternyata belum

maka perlulah ditantang untuk meningkatkan ketenangan.

o Latihan doa pembebasan :


Latihan ini dimaksudkan untuk mengantar para peserta
menyadari bahwa yang terpenting bukanlah kebebasan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

117
lahiriah melainkan kebebasan batin. Doa pagi ini
merupakan semacam pengantar pengolahan tema
kebebasan. Tidak hanya fisik melainkan juga hati, pikiran
dan perasaan.
a. Peserta diajak untuk tenang dan duduk bersila serta

tidak menyandarkan badan di tembok, posisi badan

mulai dari bagian pinggang keatas hingga pundak

tidak bengkok, melainkan dibiarkan tegak, santai dan

pundak tidak dikakukan, santai agar nafas tidak

terhalang dan seluruh tubuh menjadi terasa nyaman.

b. Peserta diajak memejamkan mata perlahan-lahan dan

meletakkan kedua telapak tangan perlahan-lahan

pula di atas kedua pahanya dengan telapak tangan

dalam keadaan terbuka.

c. Posisi badan, mata yang terpejam dan kedua telapak

tangan terbuka adalah tanda keterbukaan kepada

Tuhan. Sekarang marilah kita mulai membuka hati

kepada Tuhan sendiri. Biarkan seluruh diri kita

terbuka kepada Tuhan. Kita mau terbuka kepada

Tuhan dengan menerima Tuhan sendiri yang hadir.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

118
d. Sekarang mulailah menarik nafas secara perlahan dan

kemudian mulai menyadari tubuhmu sebagai

keseluruhan…….. dan perasaa-perasaanmu……

dalam bagian-bagian tubuhmu yang berbeda-

beda……. Kini ganti. Berpalinglah kepada dirimu

sendiri yang mengamati tubuhmu dan perasaanmu.

Ingatlah bahwa dirimu tidak sama dengan

perasaanmu. Kamu boleh jelas-jelas berkata bahwa

dirimu aku bukan sekedar perasaan-perasaan itu.

Aku bukan sekedar tubuh itu.

e. Sekarang sadarilah pernafasanmu…… kini

berpalinglah kepada dirimu sendiri yang mengamati

pernafasan. Ingatlah dirimu berbeda dengan

pernafasan yang sedang diamati. Kamu boleh jelas-

jelas berkata pada dirimu bahwa aku bukan sekedar

pernafasan itu. Aku bukan sekedar tubuh yang

melakukan pernafasan itu.

f. Sadari setiap pemikiran yang sedang kamu

pikirkan……. Berpalinglah kepada dirimu sendiri

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

119
yang mengamati pikiran-pikiran tadi atau yang

menimbulkan pikiran-pikiran itu. Kamu boleh jelas-

jelas berkata pada dirimu sendiri bahwa aku bukan

pikiran-pikiran itu……. Aku bukan daya pikirku.

g. Perhatikan perasaan yang ada padamu sekarang

(ingatlah satu rasa pada waktu silam) terutama

perasaan negatif seperti : gelisah, takut, marah dll.

Kini ganti berpalinglah pada dirmu sendiri yang

mengamati/mengingat perasaan itu……. Ingatlah

bahwa yang mengamati perasaan itu berbeda dengan

perasaan yang diamati….. kamu boleh jelas-jelas

mengatakan kepada dirimu bahwa aku bukan

perasaan itu.

h. Instrumental : let the birds sing diperdengarkan …..

sebagai tanda berakhirnya latihan doa.

Musik: let the


birds sing

i. Usai latihan doa ini, pembimbing mengajukan

beberapa pertanyaan kepada peserta sebagai follow up

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

120
latihan doa ini. Bagaimana pengalaman dan perasaan

ketika menjalankan latihan doa tersebut.

o Renungan singkat Luk. 9:57-62


Hal mengikut Yesus
Ketika Yesus dan murid-muridNya melanjutkan perjalanan mereka,
berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut
Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu Ia berkata
kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah
aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya:
“Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Dan seorang lain lagi berkata :
“Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu
dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk
membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untu Kerajaan Allah.”

a. Apa yang menarik bagimu dari renungan tadi ?

Apakah kamu masih ingat isi renungan tadi ? ada

berapa tokoh dalam bacaan tadi ? Menurutmu

siapakah dari ketiga orang itu yang akan mengikuti

Yesus ?

b. Pokok renungan :

Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya pada orang

lain untuk mengikuti-Nya, maka ikut atau tidaknya

adalah kehendak bebas setiap orang. Keputusan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

121
untuk mengikuti Yesus atau tidak mengikuti Yesus

memiliki konsekuensi. Kalau mau ikut maka

konsekuensinya adalah seorang harus meninggalkan

segala-galanya. Misalnya : kamu mengikuti Yesus

dalam retret ini maka konsekuensinya adalah kamu

meninggalkan kebiasaan berbicara, sibuk dengan diri

sendiri, tidak peduli terhadap orang lain, rasa malas,

keinginan sukses tetapi enggan berusaha, ingin umur

panjang tanpa meningkatkan mutu hidup.

o Lagu penutup:

Musik:
Instrumental

o Doa penutup : spontan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

122
IX

IBADAT PEMBEBASAN

Pengantar :

Teman-teman, hidup adalah suatu rahmat, ungkapan kasih

Allah. Banyak peristiwa telah kita alami dalam hidup ini.

Peristiwa-peristiwa itu meninggalkan berbagai perasaan-

perasaan yang tidak mengenakkan hati, kadang putus-asa dan

tanpa merasa menyeret kita berbuat hal-hal yang akhirnya

menghancurkan rahmat kehidupan ini. Kita masuk dalam

kehidupan dosa. Dosa adalah menolak kasih Allah dengan tidak

menghargai nilai-nilai kehidupan. Tuhan memberikan

kebebasan kepada kita, apakah kita akan membangun

kehidupan itu atau merusakkan begitu saja. Bagaimana kita

menggunakan kebebasan itu ? Kalau kita berani jujur dengan

diri sendiri, kita akan menemukan betapa banyak kita

selewengkan kebebasan sesuai dengan kemauan kita sendiri.

Kita bingung, merasa berada pada persimpangan jalan. Di satu

sisi, dunia ini menawarkan segala macam kebebasan yang

mengenakkan hidup kita. Disisi lain hati nurani kita mengajak


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

123
kita untuk menolak tawaran itu. Kita benar-benar dibuat

bingung. Semua telah terlanjur kita lakukan, apakah kita akan

tetap tinggal dalam kubangan dosa itu ? Tidak! kita harus

bertobat ! Ada ketakutan yang luar biasa untuk membalikkan

arah hidup yang sudah demikian yang sudah kita lakukan. Kita

harus kembali ingat sabda Tuhan : surga akan bersukacita bila

ada satu orang bertobat, daripada sembilan puluh sembilan

orang benar tidak memerlukan pertobatan. Tuhan menunggu

kita dengan setia, mengulurkan tangan untuk memeluk kita

apabila kita datang dan memohon ampun kepada-Nya. Tinggal

bagaimana sikap hati kita. Menerima uluran tangan-Nya ? Atau

bahkan berlari semakin menjauh dari-Nya.

Teman-teman, uluranNya membuat kita lega dan damai.


Lagu : Dia Jamah …. (selesai lagu lampu dipadamkan)

Musik 1 : Dia Jamah

Inilah kegelapan, inilah dosa. Bertahankah kita berlama-lama

dalam kegelapan ?
Musik 2 : Instrumental

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

124
Pemeriksaan batin

Teman-teman, kasih Allah tercurah kepada kita lewat orang-

orang yang kita jumpai dalam hidup kita. Menolak kasih Allah

yang tercurah lewat mereka akan melukai hati mereka. Juga

kalau kita berbuat dosa, mereka, orang-orang terdekat dengan

kitalah yang menanggung akibatnya. Mereka yang akan

menderita karena ulah kita. Maka marilah kita melihat dan

menelusuri kehidupan kita selama ini, perbuatan-perbuatan

yang sudah kita lakukan, sikap-sikap yang sudah kita

ungkapkan terhadap orang-orang yang dekat dengan kita.

A. SIKAPKU TERHADAP ORANGTUA

Aku telah diberi orangtua oleh Tuhan untuk melahirkan,

merawat, dan membesarkan aku. Apakah aku selama ini

pernah mensyukuri kehadiran mereka ? apakah aku lebih

banyak kecewa dan mengeluh karena keterbatasan mereka ?

Kuhadirkan sejarah hidupku. Awal sebelum aku dilahirkan,

kasih papa dan mama sudah mempersiapkan kehadiranku.

Mereka benar-benar menjadi bagian dalam hidupku. Selama

sembilan bulan aku ada di dalam kandungan mama. Selama


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

125
itu pula aku telah mengikat kebebasan mama. Mama harus

memperhitungkan apapun yang akan diperbuat karena

mengingat aku ada dalam kandungannya. Mama harus

mengesampingkan kesenangan-kesenangannya. Mama

harus berhati-hati. Karena mama ingin agar aku sehat

dilahirkan. Itulah awal pengorbanan mama untuk aku.

Begitu juga dengan papa. Papa berusaha mencari tambahan

penghasilan, mengurangi kesenangan-kesenangan untuk

menyambut kehadiranku. Semua dipersiapkan dengan

sebaik-baiknya. Kelahiranku menjadi detik-detik perjuangan

hidup mama. Mama menderita kesakitan yang luar biasa

bahkan sampai pendarahan hebat. Tetapi mendengar tangis

pertamaku, mama begitu bahagia, mama mampu mengatasi

rasa sakitnya. Mama tersenyum. Begitu juga dengan papa,

papa begitu bangga dan bahagia. Kelahiranku menjadi

peristiwa istimewa bagi papa dan mamaku.

B. SIKAPKU TERHADAP KAKAK DAN ADIKKU

Apakah aku selama ini mensyukuri keharan kakak dan

adikku sebagai saudara yang menemaniku dalam

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

126
mengarungi hadup ini ? Apakah aku selalu berusaha untuk

hidup rukun bersama mereka ? Atau kehadiran mereka

justru kuanggap mengganggu ? aku merasa lebih senang

hidup tanpa mereka ? Aku bisa berbuat semauku. Apakah

aku mudah memaafkan kesalahan kakak dan adikku karena

aku mencintai mereka ? Apakah aku mudah minta maaf

kepada kakak dan adikku bila aku berbuat salah terhadap

mereka ? Apakah aku mudah bekerjasama dengan mereka

yang mengusahakan agar kehidupan keluargaku lebih

harmonis lagi ? Sehingga membuat papa dan mama bahagia

dan bangga ?

C. SIKAPKU TERHADAP TEMAN-TEMANKU

Aku memang bebas bergaul dengan siapa saja. Aku punya

banyak teman. Tetapi apakah selama ini pergaulanku cukup

merata dan adil ? Apakah aku hanya mau berteman yang

kusukai saja ? apakah aku mempergunakan kelebihan

orangtuaku untuk menyombongkan diri, menindas dan

memojokkan teman-teman yang tidak kusukai ? apakah aku

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

127
menghasut, mempengaruhi, teman-temanku yang

memojokkan teman lain yang tidak disukai ? apakah aku

rela membantu teman yang kekurangan ? apakah aku

menjerumuskan teman-temanku untuk melakukan hal-hal

buruk yang seharusnya dihindari seperti : minum-minuman

keras, obat-obat terlarang? Apakah dengan mudah bisa

memaafkan kesalahan teman-temanku tanpa pandang bulu ?

D. SIKAPKU TERHADAP BAPAK/IBU GURUKU

Apakah selama ini aku dengan rela mau diajak bekerjasama

untuk kemajuan dan perkembanganku ? apakah aku

meremehkan pengorbanan para guruku dengan lebih

senang ribut sendiri saat mereka mengajar ? Apakah tidak

perlu menghormati mereka karena aku telah membayar

mereka ? Sadarkah aku, tanpa pengorbanan bapak dan ibu

guruku mungkin aku masih menjadi manusia bodoh yang

tidak tahu apa-apa ? apakah aku dengan rela menerima

keterbatasan mereka ? Apakah aku mudah meminta maaf

atas kesalahan-kesalahan kepada guru-guruku ?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

128
E. SIKAPKU TERHADAP TUHAN

Apakah selama ini aku memberi waktu untuk berdoa dan

memuji Tuhan? Apakah aku rajin ke gereja, atau ke tempat-

tempat ibadat / kebaktian sesuai dengan ajaran agamaku.

Apakah aku sungguh-sungguh menghormati Tuhan atau

justru menganggap Tuhan tidak ada dan aku bisa berbuat

semauku ? Apakah aku dengan rela memelihara alam

ciptaan ini ? Apakah aku mohon ampun pada-Nya dengan

tulus dan rendah hati?

F. SIKAPKU TERHADAP DIRIKU SENDIRI

Apakah aku mensyukuri hidup yang dianugerahkan Tuhan

bagiku ? Selama ini bagaimana aku mengisi hidupku ?

Sudahkan aku belajar dengan baik atau lebih senang

mengikuti godaan-godaan dalam hidupku ? Apakah selama

ini aku mensyukuri anugerah hidup dan mengusahakan

terus menerus agar hidupku semakin berkenan di hadapan

Tuhan ? Apakah aku selama ini merusak hidupku dengan

hal-hal yang tidak perlu, obat-obatan, minuman keras,

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

129
kepuasan-kepuasan seks semauku ? Apakah aku senantiasa

mengusahakan mengisi hidupku dengan hal-hal yang

bernilai lebih, daripada kesenangan semua saja ? Apakah

aku selalu menonjolkan kelebihanku, kecantikanku,

ketampananku, kepintaranku untuk kesenangan-

kesenanganku ? Apakah aku memuaskan diri dengan pamer

kekayaan orangtuaku ? Apakah aku lebih senang

memojokkan teman-temanku dengan kelebihan-

kelebihanku, dan puas bila teman-temanku menderita

karena ulahku ?

Teman-teman,

Kalau berani jujur begitu banyak kesalahan yang sudah kita

buat, begitu jauh, kita sudah tersesat. Tidak ada kata

terlambat, marilah kita bertobat ! Malam hari ini kita diberi

kesempatan untuk mengungkapkan tobat kita dengan

perantaraan Pastor.

Pembaca ….. menjelaskan cara-cara mengaku dosa ……. Dan


pengakuan dosa.
Lagu : Bertobatlah.

Musik 3 : Bertobatlah

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

130
Renungan :

Teman-teman, saat kita jauh dari kegiatan sehari-hari, menyepi

dan merenungi hidup kita, barulah kita merasakan bahwa

hidup sangatlah berharga, anugerah Tuhan yang tiada tara

tanpa kita meminta. Tetapi apa yang kita perbuat untuk

mengisinya ? Hidup kita sia-siakan, kita hancurkan. Mengapa

tidak bertobat ? sikap yang menghambat pertobatan adalah

kesombongan diri yang begitu tinggi. Merasa diri tidak punya

dosa, merasa diri selalu benar. Bahkan mengejek teman-teman

yang ingin bertobat. Kita merasa gengsi mengakui kesalahan-

kesalahan kita. Menutup diri terhadap uluran kasih Tuhan yang

ingin mengangkat kita dari kubangan dosa.


Lagu : Tobat….

Musik 4 : Tobat

PAPA – MAMA

Kelahiranku di dunia ini menjadi peristiwa yang istimewa bagi

papa dan mama. Begitu lama mereka cemas menantikan

kelahiranku sambil mempersiapkan segalanya bagiku. Saat aku

lahir, harapan-harapan baru munculk dalam diri papa mama.

Segala yang terbaik selalu diusahakan untuk aku. Ya mereka

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

131
senantiasa memberikan yang terbaik untuk aku. Mereka bahkan

mengesampingkan kepentingan-kepentingan mereka sendiri.

Aku diharapkan tumbuh menjadi anak yang baik.

Perkembanganku begitu diperhatikan, dari hal yang paling kecil

dan sepele sekalipun. Aku dinasihati dengan bermacam-macam

pesan yang sungguh berguna bagi perkembanganku. Papa

mama merasa begitu kuatir akan diriku. Kasih dan sayang

tertumpah semua untukku. Perhatian mereka begitu berlebihan.

Sampai aku merasakan terlalu dikekang. Pergi kemanapun

harus seijin dan sepengetahuan mereka. Bahkan ditanyai

sampai mendetail, pergi dengan siapa, kemana, untuk

keperluan apa, pulang jam berapa ……… kadang aku bisa

mengerti sikap mereka, tetapi kadang aku menjadi sebel. Aku

merasa dicurigai, tidak lagi dipercayai.


Lagu : Jalan Hidupmu …..
Musik 5 : Jalan Hidupmu

MAMA I

Sekali lagi kuingat, apapun keadaannya saat ini, mama adalah

bagian dari hidupku; aku bagian dari mama. Sembilan bulan


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

132
lamanya aku ada dalam rahim mama. Saat itu mama adalah

segala-galanya bagiku. Aku tidak mungkin hidup tanpa turun

tangan mama. Mama yang mengandung, melahirkan dan

merawat aku sampai aku menjadi seperti sekarang ini. Aku

tumbuh dalam dekapan kasih mama. Peristiwa demi peristiwa

dalam hidupku kulalui. Kehangatan kasih kualami,

kebahagiaan kulewati. Aku belajar mencinta lewat mama yang

mencintai aku dengan tulus sampai aku tumbuh seperti

sekarang ini. Aku mulai mempunyai pandangan-pandangan

sendiri, aku mulai mempunyai kebutuhan-kebutuhan sendiri,

aku mulai mempunyai pendapat-pendapat sendiri.

Karena keterbatasan mama dan keterbatasanku, maka terjadilah

perbedaan pendapat. Pada saat aku merasa benar aku tidak

akan pernah mau mengalah. Mamapun mempertahankan

pendapatnya. Aku merasa sudah yakin bahwa pendapatku

adalah yang terbaik bagiku. Aku tidak lagi membutuhkan

pendapat-pendapat mama. Akhirnya pertengkaran terjadi. Aku

merasa mama tidak mau mengerti aku anaknya. Mama mau

menang sendiri. Tetapi saat ini ketika kembali kurenungi

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

133
peristiwa itu, sudah benarkah apa yang kulakukan ? Sudahkah

aku mencoba memahami kemauan dan pendapat mama ?

Ataukah aku hanya menuntut dan menuntut mama terus-

menerus ? Menurutku, mamalah yang harus berusaha

memahamiku, mama yang harus mengerti aku. Apakah aku

sudah tidak membutuhkan mama lagi ? Apakah kehadiran

mama sudah kurasakan menggangguku ? Padahal mama sudah

rela berkorban begitu besar untuk aku.


Lagu : Ibu……
Musik 6 : Ibu

PAPA I

Apapun kenyataan saat ini, dahulu papa adalah sosok yang

menjadi tumpuan hidup keluargaku. Saat itu papa adalah

pahlawan bagi keluargaku. Pejuang perkasa yang rela banting

tulang untuk mencari nafkah bagi keluargaku. Dari pagi hingga

larut malam, papa rela bekerja untuk kelanjutan hidup dan

sekolahku. Aku tahu, begitu berat perjuangan papa. Papa

kehabisan waktu untuk memperhatikan aku. Papa sibuk dengan

tugas-tugasnya sampai aku tidak mengetahui lagi apakah papa

cukup punya waktu untuk istirahat ……


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

134
Sering aku melihat papa dengan wajah lelahnya duduk sendiri.

Pada saat seperti itu, apakah aku rela meluangkan waktu untuk

menanyakan keadaannya dan menyalami papa ? Mungkin

dengan mengambilkan minuman untuk papa. Atau justru aku

tidak peduli dengan keadaan papa …..

Kini aku merasa begitu asing dengan papa. Aku merasa begitu

jauh dengan papa. Baru kusadari bahwa selama ini aku jarang

berbicara dengan papa. Aku hanya berbicara hanya sebatas bila

ada kepentingan yang mendesak saja. Di luar itu aku sudah

tidak peduli lagi. Demikian juga dengan papa. Apa lagi saat ini

papa sendiri sudah begitu jarang berkumpul dengan kami

sekeluarga di rumah. Ya… papa sudah jarang pulang…..

Dan ketika aku melihat keluarga-keluarga lain begitu bahagia

berkumpul bersama, aku menjadi marah dan lalu aku

membenci papaku.

Aku tidak mau mencoba mengerti dan memahami apa yang

terjadi dengan papaku, sehingga sikapnya menjadi seperti itu.

Aku hanya mempersalahkan papaku. Begitu egoistisnya aku

…… tidak mau berusaha untuk mencoba mendekati papa dan

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

135
berusaha agar keadaan keluargaku kembali seperti dulu. Papa,

sedang apakah engkau papa ?


Lagu : Ayah

Musik 7: Ayah

MAMA II

Teman-teman,

Marilah mengenang kembali masa kecil kita. Kuingat lagi masa

kecilku, dimana aku merasakan dekapan kasih. Masa itu aku

belum bisa apa-apa. Aku tidak berdaya apa-apa. Aku

bergantung sepenuhnya kepada mama. Saat tidur malamku,

bila aku digigit nyamuk atau sakit, aku hanya bisa menangis.

Mendengar tangisanku, mama aka segera bangun dari tidurnya

untuk menenangkan aku. Kalau tangisku tidak juga reda, mama

akan mulai merasa cemas bahkan sampai ikut menangis.

Apalagi kalau mama mengetahui aku sedang sakit, mama akan

berusaha sekuat tenaga agar aku sembuh. Apapun akan

diupayakan oleh mama agar aku sehat kembali. Segala sesuatu

akan diperhatikan mama, karena mama ingin aku tumbuh dan

sehat. Mama selalu membuat makanan-makanan kesukaanku.


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

136
Tetapi seringkali aku lebih suka mengikuti kesenanganku

sendiri. Aku lebih suka jajan di luar dengan alasan masakan

mama tidak enak. Ahh… aku sudah menyakiti hati mama. Lalu

aku ingat juga saat-saat aku mengalami kegagalan, mama juga

ikut merasakannya. Saat itu aku sedih, mama bahkan ikut

menangis meskipun dengan diam-diam. Lalu mama akan

berusaha mencari jalan keluar bagiku. Apapun hasilnya akan

ditempuh mama untukku. Kalau aku berhasil, mama akan

tersenyum memujiku. Mama akan terus memberi semangat agar

aku semakin berhasil dalam belajar.

Mengapa sekarang semua menjadi berubah ? Aku tidak begitu

peduli lagi sama mama. Bahkan saat mama sakit aku lebih

senang pergi dan membiarkan mama mengurus dirinya sendiri.

Atau pernah suatu ketika saat mama bertengkar dengan papa,

aku tidak peduli padanya. Aku tidak berusaha memahami

perasaannya. Bahkan aku tidak mencoba menghiburnya. Aku

ikut-ikutan menyalahkan mama yang tidak mau menuruti

pendapat papa. Kupikir-pikir, apakah aku sudah tidak

membutuhkan mama lagi ???

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

137
Mama, maafkanlah anakmu ini, anakmu yang tidak peduli

kepadamu. Mama, betapa egoistisnya aku, aku bisa berbuat

banyak untukmu mama, namun aku tidak mau peduli.


Lagu : mama
Musik 7 : Mama

PAPA II

Kuingat saat aku kecil, aku begitu dekat dengan papa. Apapun

yang menjadi keputusanku papa untukku, semua kuterima

dengan ceria karena aku yakin bahwa itu untuk kebaikanku.

Sehingga aku begitu senang menceritakan semua

pengalamanku kepadanya. Aku bahagia bisa bertukar pendapat

dengannya. Waktu berlalu dengan segala peristiwa yang terjadi

antara aku dan papa.

Saat ini, saat dimana aku sudah tumbuh semakin besar,

kurasakan papa terlalu memaksakan kehendaknya, bahkan

untuk masa depanku. Sepertinya papa tidak mau kompromi

dengan aku. Aku merasa tidak dihargai lagi. Aku merasa

tertekan. Papa tidak mencintai aku lagi. Tidak ada gunanya lagi

aku di hadapan papa…..


TIM PEMBINA RUMAH RETRET

138
Apa yang sebenarnya sedang terjadi ?

Saat aku kecil, aku begitu bangga kepada papa. Kini kebanggan

itu sudah memudar. Aku semakin tidak peduli lagi dengan

keadaan papa. Bahkan aku mulai membencinya karena sikap-

sikapnya. Aku tidak mau berusaha memahami mengapa sikap

papa menjadi seperti itu. Aku tidak mau memahami apa yang

terjadi dengan diriku sendiri sehingga sikapku menjadi berubah

terhadap papa. Aku cenderung menyalahkan papa, dan

menuntut papa untuk kembali pada sikap-sikap seperti dahulu

yang pernah kurasakan. Aku tidak mau berusaha lebih keras

lagi untuk mencari jalan keluar agar sikap papa dan sikapku

berubah menjadi lebih baik.


Lagu : papa mama pergi

Musik 8 : papa mama pergi

Penutup:

Setiap kali kita berdosa, selalu yang menjadi korban adalah

mereka yang paling dekat dan paling sayang pada kita.

Konkretnya, mereka adalah papa dan mama kita. Sebagai

manusia biasa, papa dan mama pasti tidak mungkin memenuhi

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

139
setiap kerinduan dan keinginanmu, sehingga seringkali

mengecewakan hatimu. Sebentar lagi papa dan mamamu akan

datang padamu. Dengan segala kerendahan hati, papa dan

mamamu tidak meminta maaf kepadamu, sebab sebagai

manusia biasa, papa dan mama pasti tidak akan sanggup

memenuhi setiap harapan, keinginan dan kerinduan hatimu.

Karena itu, berikanlah maaf kepada papa dan mamamu dengan

ketulusan hati yang paling dalam. Juga berikanlah maaf kepada

bapak dan ibu gurumu yang akan diwakili oleh Romo dan

suster juga bapak ibu guru yang akan diwakili oleh bapak ibu

pendamping. Kita juga boleh meminta maaf kepada papa dan

mama serta bapak ibu guru atas dosa dan kesalahan yang telah

kita lakukan terhadap mereka. (Romo dan Suster juga Bapak dan Ibu Guru

mendatangi anak-anak untuk meminta maaf).

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

140
X

DOA PAGI II

Tujuan instruksional :
o Peserta menyadari tuntutan tanggungjawab atas kebebasan
yang diberikan Tuhan kepada dirinya.
o Peserta memilih nilai mana yang akan dikembangkan
sebagai dasar pertanggungjawaban atas penggunaan kebebasan dalam
hidup selanjutnya.

Langkah-langkah pelaksanaan praktis:

A. Di Ruang Pertemuan : (+ 30 menit)

 Awali renunganmu dengan

doa singkat secara pribadi.

 Buka Kitab Suci Mat 25:14-30,

dibaca secara perlahan dan resapkan dalam hati ayat-

ayat yang telah kamu baca. Kemudian jawablah

pertanyaan di bawah ini dalam selembar kertas serta

tuliskan namamu.

a) Ayat manakah yang

menyentuh hatimu ? Mengapa?

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

141
b) Pengalaman manakah dalam

hidupmu yang sesuai dengan ayat tersebut ?

c) Menurut pendapatmu, apa

yang dimaksudkan dengan talenta ? Sampai saat ini

apa saja talenta yang kamu miliki ? Bagaimana

kamu mengembangkan talenta itu ?

d) Dari pengalamanmu sampai

saat ini, hal-hal apakah yang mendukung

perkembangan talentamu ? Apa dan siapa yang

menghambat perkembangan talentamu ?

e) Ungakapkan isi hatimu dalam

bentuk puisi/doa dengan tema: tobatku, damaimu,

syukurku (pilihlah salah satu).

 Hasil renungan dikumpulkan

dan peserta menuju kapel.

B. Di Kapel : (+ 30 menit)

1. Evaluasi ketenangan :

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

142
Sebelum doa pagi dimulai peserta lebih dahulu diajak

untuk melihat bagaimanakah dirinya telah menjalankan

ketenangan mulai tadi malam sampai pagi ini.

a. Apakah kamu bisa tidur ?

b. Siapakah yang tidur sebelum dan sesudah

jam 23:00?

c. Apakah kamu bisa tenang atau malah

sebaliknya kamu terus ngobrol ?

d. Bagaimana ketenangan di pagi hari, waktu

mandi dan renungan?

e. Boss dan bossy : bagaimana anak buahmu

tadi malam ? Bisa tenangkah ?

f. Mari kita mencoba menilai bagaimanakah

aku di hari terakhir ini. Apakah aku bisa

mengendalikan diriku sehingga aku bisa menjaga

ketenangan ? Pendamping kiranya perlu diminta

penilaiannya. Apabila ketenangan sudah berjalan

baik, perlu dipuji, tetapi apabila belum maka perlu

ditantang.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

143
2. Latihan Doa

Latihan ini dimaksudkan untuk menhantar para peserta

untuk menyadari bahwa tuntutan tanggung jawab atas

kebebasan yang diberikan Tuhan. Peserta diajak untuk

memilih nilai mana yang akan dikembangkan sebagai

dasar tanggungjawab atas kebebasan dalam hidup.

a. Peserta diajak untuk tenang dan duduk bersila serta

tidak menyandarkan badannya ke tembok. Posisi

badan, mulai dari bagian pinggang ke atas hingga

pundak tidak dibengkokkan melainkan dibiarkan

tegak, santai, tidak kaku, pundak tidak dikakukan

dibiarkan santai agar nafas tidak terhalang dan

seluruh tubuh menjadi nyaman.

b. Peserta diajak memejamkan matanya perlahan dan

meletakkan kedua telapak tangan perlahan di atas

paha dengan telapak tangan terbuka.

c. Posisi badan, mata yang terpejam dan kedua telapak

tangan terletak di atas paha, telapak tangan terbuka

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

144
adalah tanda keterbukaan diri kepada Tuhan.

Sekarang marilah kita mulai membuka hati kita

kepada Tuhan sendiri. Biarkan seluruh diri kita

terbuka kepada Tuhan. Kita mau terbuka kepada

Tuhan dengan menerima Tuhan sendiri yang hadir.

d. Mulailah menarik nafas secara perlahan dan

kemudian mulai menyadari kepalamu, setiap

aktivitasmu, sadarlah betapa berharganya ……

e. Sadarilah badanmu, tempat segala organ-organ

tubuh yang berharga tersimpan, jantung, ginjal,

paru-paru ….. sadarilah betapa berharganya badan

itu …..

f. Sadarilah tangan dan kakimu, alat yang membuat

segala aktivitasmu menjadi nyata… sadarilah betapa

berharganya tangan dan kakimu.

g. Sadarilah dan perhatikan betapa bernilainya semua

bagian-bagian tubuhmu itu. Di lain pihak aku juga

memiliki kebebasan untuk bertindak dengan

bagian-bagian tubuhku itu. Namun apakah aku

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

145
sudah bertanggungjawab atas penggunaan bagian

tubuhku dalam kebebasanku ? Sadarilah sejauh

manakah aku telah bertanggungjawab atas

kebebasanku.

h. Instrumental : let the birds sing


Let the birds sing

Diperdengarkan sebagai tanda berakhirnya latihan

doa. Selesai doa ini, pembimbing mengajukan

beberapa pertanyaan kepada peserta sebagai follow

up latihan doa ini. Bagaimana perasaan ketika

menjalankan latihan doa ini.

3. Renungan Singkat: Mat 25:14-30

a. Apa yang menarik bagimu dari renungan

tadi di ruang Pertemuan ? apa itu talenta

menurutmu ? apakah selama ini kamu sudah

mengembangkan talenta yang sudah diberikan

Tuhan ?

b. Pokok-pokok Renungan :

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

146
Cinta Tuhan terbuka kepada setiap orang. Dalam

kebebasannya Tuhan mempercayakan bakat-bakat

hidup, talenta serta segala pengalaman untuk

dikembangkan dan dipertanggungjawabkan. Tuhan

mengharapkan agar manusia jangan sampai

menyalahgunakan segala pemberian Tuhan dengan

kebebasannya tanpa dasar nilai yang kokoh. Nilai

dasar itu adalah cinta. Dengan cinta orang mampu

bertanggungjawab.

4. Doa diakhiri dengan doa spontan

dan lagu.

TIM PEMBINA RUMAH RETRET

147

Anda mungkin juga menyukai