Anda di halaman 1dari 4

TATA IBADAH PELEPASAN DAN PEMAKAMAN

ALMARHUM PDT. AUGUST VIKTOR AISOKI


SENIN, 27 DESEMBER 2021

DI RUMAH DUKA
1. Pembukaan : (Jemaat berdiri)
Jemaat menyanyi : Ny. Dua Sahabat Lama no. 136 : 1
Jam sembahyang yang kudus bila engkau keluh
Pada Tuhan yang tahu kesusahanmu!
Dengan hati beriman biar pergi seg’ra
K’lak kau rasa sentosa, duduk disitulah
Koor : Bersembahyanglah, pada Bapanya
Dengan nama Yesus turut kehendakNya.
2. Votum dan Salam
Pelayan : Dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Damai sejahtera kiranya kepada kita dari Allah Bapa,
Tuhan Yesus Kristus dan dari Roh Kudus. Amin
Jemaat menyanyi : Ny. Rohani 117 : 1 (duduk)
Di gunung dan di lembah, kemana jalanku
di padang dan di rimba hadirlah Tuhanku
Di atas dalam surga, pun dalam dunia
di mana-mana juga Tuhanku adalah
3. Pelayan : “ Inilah firman Tuhan Yesus Kristus “
Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu.
Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabila Aku telah pergi kesitu dan telah menyediakan tempat bagimu,
Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat
dimana Aku berada, kamupun berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan
kesitu. Kata Thomas kepadaNya : Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau pergi,
jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu ? Kata Yesus kepadaNya : Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang yang datang kepada Bapa, jikalau tidak
melalui Aku.
4. Pemberitaan Firman :
5. Berdoa
6. Jemaat menyanyi : Ny. Kidung jemaat no. 410 : 1 Aku hidup sampai selama-lmanya dan Aku memegang kunci maut dan kerajan
Tenanglah kini hatiku, Tuhan memimpin langkahku maut. Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup
Di tiap saat dan kerja, tetap kurasa tanganNya kembali. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
Koor : Tuhanlah yang membimbingku, tanganku di pegang erat kepadamu mahkota kehidupan. Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita
Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh apa-apa oleh kematian yang kedua”
7. Penutup Ibadah di rumah Sidang jemaat sekalian yang berdukacita, meskipun dukacita kita amat dalam
Pelayan : Dunia yang sekarang ini memang bukan tempat kediaman yang kekal. Sebagai karena kematian telah merenggut orang yang sangat kita kasihi dari antara kita,
orang beriman kita menantikan tempat kediaman dan kehidupan yang kekal, firman Tuhan menjadi penghiburan yang mengarahkan mata dan hati kita
yang disediakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. kepada keselamatan Allah di balik kematian orang yang sangat kita kasihi;
Marilah kita berangkat dari sini dan melanjutkan ibadah ini di gedung gereja. bahwa ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh
sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Demikian pula halnya dengan
DI GEDUNG GEREJA
kebangkitan orang mati.
1. Jemaat menyanyi : Ny. Dua Sahabat Lama no. 173 : 1 & 3 Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan
1. Jangan kamu takut Aku adalah! dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan,
Itu Tuhan janji, biar ingatlah dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang
Itu pun bri hibur kalau tak senang, dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
lagi pun br’i kuat bila engkau masuk p’rang Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitan dalam
Koor : Hai tidak pernah, hai tidak pernah, keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang
K’lak Ia tinggalkan dikau; bahkan tiada pernah dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat
Hai tidak pernah, hai tidak pernah, mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat
k’lak Ia tinggalkan dikau bahkan tiada pernah binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini
3. Meskipun berlaku susah dan cela, mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang
meski angin ribut dengan sukarnya tertulis : Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah
Tapi janji Tuhan tinggallah tetap, kemenanganmu ? Hai maut dimanakah sengatmu ?
biarlah bernyanyi meski di malam yang g’lap. Koor .. 4. Pelayan : Jemaat Tuhan, marilah kita berdoa : Ya Maha Besar Tuhan; Engkau adalah
2. Pelayan : Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kita, dari Dia yang ada dan yang tempat kami berlindung turun-temurun. Tetapi kami manusia bagaikan rumput
sudah ada, dan yang akan datang, yaitu Yesus Kristus, saksi yang setia, yang saja, seperti bunga yang tumbuh dan berbunga, yang keadaannya rapuh. Telah
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja di bumi. menjadi nyata pada saat ini, bagaimana kami manusia dalam segala sesuatu
Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh bergantung kepadaMu ya Tuhan. Sekarang ini kami mengucap syukur atas
darahNya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin kebaikan dan kemurahan Tuhan yang sudah Tuhan nyatakan atas kekasih kami
3. Pelayan : Tuhan berfirman, adapun manusia hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di selama hidupnya sebagai hambaMu dan saksiMu, dan sebagai penyalur dari
padang demikianlah ia berbunga. Apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi kasiMu dan berkatMu kepada keluarga, jemaat dan sesama manusia selama
ia dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Tetapi kasih setia Tuhan dari selama- hidup dan kerjanya. Segala hormat bagiMu ya Allah oleh karena kemenangan
lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia. Tuhan Yesus Kristus, yang kebangkitanNya menjadi dasar pengharapan dan
Jemaat, kita arahkan hati kita kepada kuasa penghiburan Tuhan Yesus di atas penghiburan kami sekalian. Hiburkanlah kami yang ditinggalkan dan sadarkan
takhtaNya, di sebelah kanan Allah Bapa di surga, yang berfirman kepada kita kami akan singkatnya hidup ini supaya kami menjadi orang yang hidup dengan
yang bersedih dan berdukacita : “Aku adalah Alfa dan Omega, yang ada dan bijaksana. Pimpinlah kami supaya melakukan kehendaMu di dunia ini dengan
yang sudah ada, dan yang akan datang, yang Maha Kuasa. Jangan takut ! Aku yakin dan takut kepadaMu, sehingga setiap saat kamipun siap apabila Tuhan
adalah yang awal dan yang akhir dan yang hidup. Aku telah mati, namun lihatlah memanggil kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa, amin.
6. Jemaat menyanyi : Ny. Kidung jemaat no. 410 : 1 - 4 Pelayan : “Kepada Allah yang Maha Kuasa kita serahkan Bapak kekasih yang meninggal
1. Tenanglah kini hatiku, Tuhan memimpin langkahku Pdt. August Viktor Aisoki. Kita menyerahkan badannya kepada tanah, dengan
Di tiap saat dan kerja, tetap kurasa tanganNya pengharapan sungguh kepada kebangkitan dan hidup kekal oleh Tuhan Yesus
Koor : Tuhanlah yang membimbingku, tanganku di pegang erat Kristus. Kita yakin bahwa pada saat Tuhan Yesus datang kembali dengan
Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh kemuliaan, bumi dan laut akan mengembalikan orang mati yang didalamnya dan
2. Di malam yang gelap benar, di taman indah dan segar tubuh mereka yang fana akan diubahkan dan disamakan dengan tubuh Tuhan
Di taufan dan di laut tenang, tetap tanganku dipegang. Koor.. yang mulia oleh pekerjaan yang Maha Kuasa “
3. Tak ku sesalkan hidupku, betapa juga nasibku 5. Berkat
Sebab Engkau tetap dekat, tanganMu ku pegang erat. Koor.. Pelayan : “Dan Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
4. ‘Pabila tamat tugasku, Kau b’rikan kemenanganMu Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan,
Tak kutakuti maut seram, sebab tanganku kau genggam. Koor.. menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
7. Penutupan peti jenazah : lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya”.
Pelayan : Setelah Allah yang Maha Kuasa berkenan memanggil hambaNya Bapak Pdt. Jemaat : A...............min, a..........................min, a.....................................min
August Viktor Aisoki yang terkasih ini dari antara kita, maka kita serahkan dia ke
dalam tangan pengasihan Tuhan kembali. Kita menyerahkannya kepada Tuhan
dengan pengharapan teguh akan sabda Firman Tuhan yang berkata : “Akan
datang waktunya orang mati akan mendengar suara Anak Manusia, dan yang
mendengarnya akan hidup”. Kehidupan kita manusia terbatas, tetapi sabda
Tuhan Allah kita kekal sampai selama-lamanya. Biarlah sekarang kita menutup
peti jenazah Bapak kekasih ini dan mengantarkannya dengan sentosa ke tempat
peristirahatannya yang terakhir.
DI TEMPAT PEMAKAMAN
1. Jemaat menyanyi : Ny. Rohani no. 194 : 1 & 2
1. Jauh dari tanahku dagang di dunia, rindukan s’lamat yang tiada semunya,
Ku berseru Tuhan kapan genap, hari keluhku di jurang gelap
2. Di tepi sungai hayatlah tempatnya, kota baka yang beralaskan ratna tampaklah pintu
mutiara cerlang, jalan mas tulen bercaya terang
2. Pelayan : Tuhan telah memberi FirmanNya untuk menjadi penghiburan. Dengarkanlah
penghiburan Tuhan : Akulah kebangkitan dan hidup kata Yesus. Siapa yang
percaya kepadaKu, walaupun sudah mati, akan hidup dan siapa yang hidup serta
percaya kepadaKu, tiadalah akan mati. Aku tahu bahwa penebusku hidup,
meskipun kulit tubuhku binasa tetapi dari dagingku nanti kulihat Allah.
Kita masuk ke dunia dengan tidak membawa sesuatu dan kita tidak boleh
membawa sesuatu ketika keluar. Tuhan memberi, Tuhan mengambil, segala puji
bagi Tuhan.
3. Pengakuan Iman Rasuli
4. Penurunan Peti jenazah
TATA IBADAH
PELEPASAN DAN PEMAKAMAN
JENAZAH ALMARHUM
PDT. AUGUST VIKTOR AISOKI, Sm.Th

Senin 27 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai