a. Kini saudara kita mmeghadap pada Bapa, Allah Penciptanya. Mari kita hantarkan serta kita doakan, agar Bapa menyambutnya. b. Salibnya di dunia, dengan rela disangga penuh kesabaran. Kini saatnya tiba, pahala diterima dari Bapa Penciptanya. c. Iman dan harapannya akan menjadi nyata, bahagia padanya. Derita dan Saranya sembuh dengan sempurna kar’na wafat Allah Putra.
2. SIAPKAN HATI KAMI (MB. 211)
a. Bagi sabda-Mu Tuhan, arahkan pikiran kami, bagi warta bahagia, siapkanlah hati kami, agarlah terang karsa-Mu, hilangkan risau di hati. b. Tanpa Cahaya Roh-Mu, hati tiada terbuka. Cucilah hati kami, supaya jernih dan murni, agarlah karsa-Mu nyata, didalam tindak dan karsa. c. Dikau sinar mulia, Cahaya pancaran Allah. Luruskan arah jalan, bimbinglah dalam simpangan, supaya sampai tujuan, satu dalam Dikau Tuhan.
3. TUHAN DIKAU NAUNGAN HIDUPKU (MB. 378)
a. Tuhan Dikau naungan hidupku, indahkan doaku, bila hati mengarah pada-Mu, limpahkan rahmat-Mu, aku s’lalu diincar bahaya. -Refr. b. Tuhan, semoga Dikau mendengar tangisan hatiku, tangan kuangkat dihadapan- Mu, pandnaglah diriku, jangan sampai Kau tinggalkan daku -Refr. c. Jangan kau pandang noda di hati dan salah hidupku, namun pandanglah niatku ini di dalam karyaku, maka ulurkan tangan bagiku. -Rerf. Rerfren : Sampai akhir nanti Tuhanlah perisaiku.
4. TUHAN BERIKANLAH (MB. 90)
a. Tuhan berikanlah istirahat, abadi dan tenang bagi yang wafat. Beri pengampunan segala dosanya, karna mahamurah hati-Mu Allah. b. Kami berimankan sabda Putra, “Aku kebangkitan dan kehidupan. Barang siapalah percaya ‘kan Daku, ia akan hidup untuk ‘slamanya.” c. Kami menantikan saat itu, maut akan lenyap diganti hidup. Smoga kami kelak memandang wajah-Mu disinari terang dalam rumah-Mu.
“ Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan,
dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati kita adalah milik Tuhan.” (Roma 14 : 8)