Anda di halaman 1dari 9

When Finance Gets Tough

by ko Johny Herjawan (Chairman of JPCC Foundation)


Rabu, 13 Mei 2020 jam 19.00
Via Zoom

Topik Bahasan:
1. Sharing pengalaman hidup Bpk Jonny Herjawan saat melewati masa sulit dalam keuangan.
2.Bagaimana perspektif Firman Tuhan mengenai kesulitan keuangan?
3.Apa yang perlu kita lakukan ketika masa-masa sulit dalam keuangan?

(ga tercatat depannya karena telat join)

1. Bergumul dg Tuhan

Catatan dari Okke:


When finance gets tough, jadi takut adl hal yg wajar.

Identify > measure > control > improve

Yg saat ini muncul hanya memperbesar masalah yg uda sebelumnya. Harus bagaimana?

Stay in the game.

Klo masih bermain, ada harapan utk menang!

Lukas 22:41-44 (TB) Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu
jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan
kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi
seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Takut, wajar. Tp apa reaksi kita atas hal itu?

Bukan cawan tunggu pergi, tp kekuatan yg datang.

Kejadian 32:7-11
Yakub sang master marketing (Gmn ga master? Bs jual sup dpt hak sulung. Ide domba bisa
dikasih totol2), sedang bergumul.

Di kisah ini Yakub bergumul ketakutan sama Esau, dia ga cari Tuhan dulu. Dan dia lakukan risk
management disini. Setelah dirasa risk assestment-nya ga cukup, kemudian dia cari Tuhan. Dia
inget janji Tuhan baru dia minta ke Tuhan. Berharap cawan (Esau) berlalu

Yakub 32: 24-28

Yakub ditanya siapa namanya. Untuk mengingatkan siapakah dirinya. Lalu Tuhan ganti nama dia
jadi Israel. Tuhan ga singkirkan Esau, tapi dia singkirkan Yakub. Supaya Israel bisa muncul. Lalu
setelah Yakub bertransformasi, Esau didamaikan oleh Tuhan dg Yakub. Esau menghampiri dan
memeluk Yakub. Pergumulan Yakub dg Tuhan membuat Yakub jadi pincang. Pincang itu seperti
tugu peringatan buat hidupnya. Hari itu dia bergumul dg attitude “I will not let go of You.”
Namanya diubah jadi Israel. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang.

Untuk Yesus, moment di taman Getsmani dia berkeringat darah itu adalah turning poin.
Untuk Yakub, adalah saat dia bergumul dg Tuhan, itulah turning poinnya. Yg lama sudah berlalu
dan yg baru sdh datang, maka dia didamaikan dg Esau.

Inilah pelajaran yg bisa kita dpt dr Yakub dan Esau.

Untuk saat ini, takut itu wajar. Sungguh2 cari Tuhan. Jgn gumuli permasalahan tapi bergumullah
dg Tuhan, dan don’t let Him go spt Yakub smp solusinya ditemukan.
2. Identify what you have

2 Kor 9:10

Roti utk dimakan (enjoy)


Benih utk ditabur (invest)

Tiap kita terima sesuatu ada 3 hal yang dapat dilakukan:


- Nikmati,
- Simpan
- Buang (waste)

Benih kalau ga ditabur hanya jd benih, ga akan jd banyak. Ujung2nya busuk.

Saya sering ngajar ttg susu dan madu, jangka pendek dan panjang, tapi kali ini roti dan benih.
Roti utk dienjoy, benih utk diinvest.

1 Raja-raja 17:9-16

Kisah janda ketemu Elia. Janda diminta roti oleh Elia. Dia blg berkali2 ga ada. Pdhl ada bhn2 yg
cukup utk buat roti. Elia minta sebelum rotinya dimakan, bawalah sedikit benih (roti) utk
ditabur. Bentuk benih kecil ini sama2 roti. Tabur dulu benihmu, baru kau makan rotimu.

Tuhan kasih roti utk yg butuh makan, Tuhan kasih benih untuk penabur.

Elia ingatkan, km itu bukan hanya punya roti, tp jg benih. Pertanyaannya, maukah km tabur
benih?

2 Raja-raja 4:1-7

Kisah Janda ketemu Elisa. Cerita similar. Apa yg km punya di rumah? Jawabnya “Ga da apa2 di
rmh, makanya penagih utang da dtg.” Smp akhirnya ingat ada buli minyak.

This is the key.


Tiap kali ada yg cerita, bertukar pikiran. Setelah dilihat, apa buli2 di kehidupan kita.

Si Janda disarankan minta bejana ke tetangga. Your resource is your relationship. Kalau ga punya
relationship, ga bisa spt si Janda minta bejana kosong.
Bejana kosong biasanya ga ditaruh di dapur, biasanya di gudang. Bisa kotor, lumutan, dkk. Yg
penting jgn pecah, bisa kita cuci. Kita minta bejana kosong.
Si Janda tuang ke bejana kosong. Sejumlah itu yg Tuhan siapkan.
Dari cerita ini: Identify. Apakah ini roti atau benih? Digunakan atau di tabur? Apakah ini susu
atau ini madu? Jangka pendek atau jangka panjang?

Identify:
- Problem
- What we have
- Who is with us

Ingat. Yg ada di dalam kita lebih besar dari dunia.


Sering kita itu: We are present but not in His Present.

Yohanes 6:5-13

Kisah kasih makan ke 5000 org. Yesus tanya ke Filipus dimana kita bisa beli roti? Filipus dicobai
Yesus. Filipus lgsg bilang mana bisa, ga cukup.

Di dalam diri kita, tiap persoalan dtg. Filipus dlm diri kita lgsg berkata: Ga bisa, modalnya segini,
utang segini, yg hrs dibayar segini, dst. Filipus dlm diri kita sering berteriak. Mungkin Tuhan mau
Filipus dlm diri kita diam.

Di kisah. Andreas bersuara halus. Dia bilang ada sih 5 roti dan 2 ikan..

Bukan fokus di 5 roti dan 2 ikannya, tapi apa yg bisa terjadi berikutnya. Apa yang Tuhan lakukan
terhadap 5 roti dan 2 ikan tsb. Jika Tuhan di pihak kita siapa yg sanggup melawan kita.

Filipus dalam diri kita sering berteriak nyaring, Andreas dlm diri kita bersuara halus. Sering kita
lupa mengidentify apa yg ada.

Amsal 23:1-5

Makan di hadapan pembesar, apa yg ada di depanmu? Nasi goreng, kambing guling, atau
makanan-makanan mewah lainnya?
Ya PEMBESAR itu sendiri. Jangan lupa sama siapa km disana. Hidangan itu hanya hidangan
menipu. Saat dgn pembesar. Ingatkah km kalau km bersama dg Tuhan? Km cuma inget makanan
yg disiapkan tapi lupa sitting in from of HIM.

Bila 3 identify sdh bisa dilakukan (problem, what u hv, who’s with u). Maka km bs ukur
hubunganmu dg Tuhan. Lalu bisa perdalam hubungan tersebut. Deeper.

Once u can measure it, u can control. When u can control, u can improve.
I hope this can help you.
QnA:

1. How to make money saat no money?

Jawaban Ko JH: Kata Ps. AR Bernard, segala sesuatu ada patternnya dan ada prinsipnya.

Semua ada pola/patern. Misalnya kehamilan, utk manusia 9 bulan. Dari pola, identifikasi.
Identifikasi masalah. Identifikasi yg kita punya (bejana kah?). Nextnya itu kita hrs lakukan. Minta
bejana. Kalau ga minta ya ga bisa. Kalau kita minta resep bakmi (isi bejana) ke temen ya mgkn ga
dikasih. Contoh lain: 2 anak saya diliburkan di rumah, bosan, dan mrk demen berkuda. Peternak
kuda ini sedang kesusahan, mrk lihat apa yg bisa dilakukan 2 anak saya. Saya bangga sama mrk.
Mrk bikin ini itu dijual online. Skalanya kecil sih, tapi ini sesuatu. Untungnya bisa utk support ke
peternak kuda. Itu yg mrk lakukan. Bikin sesuatu (saya ga mau iklan disini) jual online, lalu liat
ada kenalan jualan frozen food dan mrk coba jd reseller.
Sering saat ada ide, FIlipus dlm kepala suaranya kencang banget. Andreas mau ngomong aja jadi
malu2. Kita lupa kita tuh jalan sama siapa. Firman Tuhan. Minta akan diberi, ketuk akan dibuka,
cari kau kan menemukannya.

Pendeta kami, Ps Jeffry, bilang. Minta. Istri saya pernah kesemutan tangannya berminggu2. Lalu
kata2 Ps Jef terngiang, dan kemudian dia minta. Lalu td pagi sembuh stlh berminggu2. Pikiran
FIlipus saya berfikir mana bisa. Kita perlu tau dg siapa kita berjalan. Jika dia di pihak kita
siapakah lawan? Tapi yang penting mulai. Benih harus di tabur. 1 benih bisa jadi pohon. 1 benih
lebih kecil dari buah, tapi benih bisa jadi pohon.

2. Bagaimana kelola keuangan di kondisi covid? Pemasukan lagi berkurang.

Mau ga mau kita akan dipaksa untuk menentukan prioritas dalam hidup kita. Salah satu poin of
mature adl kita ga bisa lakukan yang kita mau dan hrs lakukan yg ga mau. Kita hrs prioritaskan
mana yg harus, perlu, bs tunggu, nice to have, dst. Sering ini terbablas dgn kata “aku pengen” yg
membuat semua terbypass..

Saat “Harus dikurangi!”, mana yg harus dikeluarkan? Bingung? Keluarkan aja semua.

Perumpamaan ttg travel pakai koper. Saat harus ganti dr ukuran M ke S. Gmn caranya? Keluarin
semua. Ga ada pilihan, yg bisa cuma koper kecil. Mau ga mau. Tentukan yang bisa dibawa.

Jadi kita harus paksa diri kita. Tanpa kita sadar saat kita lewati ini, kita jadi a better person. What
doesn’t kill you make you stronger.
3. Kapan kita putuskan: bertahan di pekerjaan atau ke bisnis baru?

Tahan atau beralih? Gini.. Misalkan Indra Tanya saya krn merasa saya lebih ngerti. Saya ga bisa
bilang jawaban yes no. Cuma bisa kasih prinsipnya. Pertimbangan. Decission hrs dr km. Km lah
Musa di usaha yg km punya. Kalau km pikir saya lebih cakap, mgkn saya Harun. Tapi Tuhan ga
ngomong sama Harun, Tuhan ngomongnya sama Musa. Km Tanya ke Tuhan. “Should you go or
stay?”

Intinya semua yg dibutuhkan oleh benih utk tumbuh ada di benih itu sendiri. Cuma butuh good
soil, good surrounding, water, tapi ya intinya di diri benih itu sendiri.

4. Saat ini kita hrs nabung utk jangka panjang. Sementara saat ini kita perlu bantu org lain. Mana
yg baik jd benih dan mana jd roti Ko?

Kita itu dikasih benih dan roti. Kalau kita ga nabur benih, apa yg akan km tabur? Kalau kita sibuk
main preserving game….. Gini firman Tuhan: berilah maka kau akan diberi. Ask, maka km akan
diberi.

Kalau ngomong “tp kan yg saya ada cuma dikit, kalau ga dikasih lg gmn?”

Mari tanya diri sendiri: Kalau saya percaya Tuhan sbg juru selamat. Kalau meninggal masuk
surga, tapi ada yg bilang km ga masuk surga, gimana? Km akan bilang ini sudah tertulis, maka
pasti terjadi.

Semua sudah dijanjikan Tuhan. Da denger tapi ga percaya. Jgn spt org yg mendirikan rumah di
atas pasir. Yg bangun di atas pasir dan batu sama2 mendirikan. Sama2 berhikmat, tapi
dasarnya… Yg satu mendengar dan lakukan, sedangkan satunya lagi mendengar dan ga lakukan.

Buat saya, saat2 seperti ini justru… Berilah kau akan diberi. Ukuran yang kau pakai utk mengukur
akan dipakai ke kamu. Itulah ukuran yang akan dipakai Tuhan ke kamu.

Memang saat ini lebih susah. Betul. Ada yg ga bisa kita beli. Ada yg kategori NICE to HAVE.
Semua bisa disingkirkan. Tapi buat saya memberi adalah jadi kategori MUST.

Anda mungkin juga menyukai