Anda di halaman 1dari 1

Bahan PA Komisi

Mazmur 124:1-8
Oleh: Pdt Yusuf Haloro, S. Th

1. Pengantar
Penderitaan, sakit penyakit, dan hal-hal yang tidak menyenangkan Iainnya, pasti akan kita alami
di dunia ini. Ketika ada dalam keadaan itu, janganlah semua ini menjadi penghalang bagi kita untuk
datang kepada Tuhan. Dalam menghadapi segala kesulitan hidup ini, baiklah kita berdoa dengan
penuh imam mengaku dosa, dan sating mendoakan. Tuhan akan menjawab doa-doa umat-Nya
seturut kehendak dan waktu Tuhan. Apapun yang kita terima daripada-Nya, pastilah yang terbaik
bagi setiap anak- anak-Nya.

2. Isi Nas
Orang yang hidup dekat Tuhan, dan selalu berserah kepada-Nya, akan menerima kebaikan
Tuhan tanpa terhalang. Tuhan akan berpihak kepadanya, dan emberikan pertolongan yang tepat.
Selayaknyalah kita selalu memuji Dia, dan berseru: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan,
yang menjadikan langit dan bumi (Mzm124)
Kesadaran pemazmur akan pertolongan Tuhan dalam penderitaan kehidupan lahir dari
pemahaman bahwa: jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit
melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup. Ketika amarah mereka menyala-nyala
terhadap kita; maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
Dalam bacaan ini, pemazmur memberi kekuatan kepada kita bahwa Tuhan selalu berpihak pada
orang benar dan tidak pernah berpihak pada orang fasik atau orang jahat. Tuhan berpihak dan
menolong setiap orang yang melakukan Firman-Nya

3.Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dari bacaan ini, yakni:

1.Mungkin saja keadaan kita saat ini sedang menderita karena perbuatan orang lain yang menimpa
kita, tetapi hal ini janganlah menjadi penghalang untuk melihat dan merasakan kasih karunia Tuhan
dalam hidup kita

2.Di minggu sengsara ini, menjadi kekuatan dan penghiburan bagi kita bahwa penderitaan Yesus
berakhir dengan kemenangan. Salib memang hukuman yangmengerikan, namun itu semua diubah
menjadi sumber kasih karunia Allah. Melalui salib kita melihat Allah peduli dan berbelarasa dengan
kita, Allah menolong kita dan melepaskan kita dengan cara Allah sendiri.

3.Bagaimana dengan kita sebagai umat-Nya? Apakah kita juga bersedia berbelarasa, memberikan
diri untuk memperhatikan dan menolong sesama yang menderita? atau jangan sampai kita yang
membuat orang lain menderita. Renungkan pertanyaan ini dan berinstrospeksilah untuk ada dalam
pertobatan serta memiliki perubahan hidup yang penuh kasih.

Anda mungkin juga menyukai