Anda di halaman 1dari 3

Tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa

Sub tema : Sikap tolong menolong dalam perbuatan baik dan taqwa sebagai
implementasi pemahaman Q.S al-Maidah/5 :2

Air beriak tanda tak dalam


Air tenang menghanyutkan
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk anda dengan ucapan …
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin. Wash sholatu wassalamu ‘ala ashrofil anbiya-i


wal mursalin. Wa’ala alihi washohbihi ajma’in. ‘amma ba’du.

Dewan juri yang terhormat, hadirin pendengar dan pemirsa yang


dirahmati Allah,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan
perlindungan-Nya, sehingga kita masih bisa bersua dalam keadaan sehat di
masa pandemi ini.
Shalawat dan salam selalu kita haturkan pada junjungan kita, Nabiyullah
Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya pada yaumul akhir nanti.
Aamiin.
Dewan juri yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan khitobah dengan tema
tolong menolong. Dalam agama Islam, perilaku saling tolong menolong sangat
dianjurkan, alasannya ialah perilaku saling tolong menolong akan
meringankan beban orang lain. Yang dimaksud tolong menolong disini ialah
tolong menolong dalam kebaikan.
Dewan juri yang dirahmati Allah,
Dua tahun sudah pandemi menyelimuti negeri. Dua tahun sudah dunia
menanggung duka. Setiap hari angka terkonfirmasi positif COVID-19 beranjak
naik. Beberapa bahagia karena sembuh. Lebih banyak yang berduka karena
anggota keluarga meninggal dunia. Sampai kapan akan terus begini? Apa yang
sudah kita berikan sebagai kontribusi?
Kawan, inilah saatnya kita saling menolong. Sebagaimana perintah Allah SWT
yang tersurat dalam firman-Nya Q.S al Maidah ayat 2 :

ِ ‫اونُ ْوا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬


‫ان‬ َ ‫اونُ ْوا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َع‬
َ ‫َوتَ َع‬

Artinya : … dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. …
Dewan juri yang dirahmati Allah,
Menolong orang lain bukan berarti kita adalah orang yang lebih kaya, bukan
berarti kita lebih baik dari orang yang kita tolong. Seperti yang telah
disebutkan, bahwa tujuan menolong adalah untuk meringankan beban orang
lain, maka tidak perlu menjadi kaya untuk menolong. Kita hanya perlu
memiliki rasa empati untuk ikut merasakan penderitaan orang lain. Kita
hanya perlu menjadi ikhlas, agar apa yang kita berikan untuk menolong orang
lain bisa membuahkan pahala di sisi Allah SWT.
Lalu, apa untungnya untuk kita menolong orang lain? Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah
akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa
yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya
di dunia dan di akhirat. …”
Dewan juri yang dirahmati Allah,
Bukankah pertolongan dan kemudahan dari Allah yang kita harapkan di
dunia dan di akhirat? Maka dari itu, kita tidak perlu ragu untuk menolong
dan meringankan beban orang lain, karena sebaik-baik pembalasan adalah
yang telah Allah SWT janjikan.
Lalu, bagaimana cara kita menolong orang lain dalam situasi yang seperti ini?
Contoh hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menolong orang lain adalah
dengan memberi bantuan seperti berbagi makanan atau sembako, ikut
membeli barang jualan milik tetangga kita, menengok teman yang sakit,
berbagi masker, menolong orang yang jatuh, dan lain sebagainya serta bukan
tolong menolong dalam kejahatan.
Di akhir kata, saya mengajak kaum muslimin semuanya untuk bergandengan
tangan, saling membantu meringankan beban orang lain dan menebar
kebaikan di setiap langkah kita. Besar-kecil bantuan ikhlas yang kita berikan,
Allah sudah menyiapkan balasan yang terbaik untuk kita. Maka, jangan lelah
berbuat baik.
Jaga kesehatan dan hindari kerumunan, ya. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin.
Upin Ipin temannya Ihsan
Pergi ke rumah Abang Salih
Segala salah mohon dimaafkan
Cukup sekian, terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.


Catatan :

1. tolong dikoreksi subjeknya : mau pakai kata “saya” atau “kami” sebagai
penyaji khitobah;
2. potongan ayat Q.S al Maidah silakan ditambahkan;
3. silakan diringkas lagi agar anak lebih maksimal dalam menghafalkan materi
khitobahnya;
4. Silakan dikoreksi dan disempurnakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai