Anda di halaman 1dari 52

DAMPAK KALIMAT THOYYIBAH DALAM

KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Diajukan Sebagai Tugas Akhir dan Syarat kelulusan


Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 31 Jakarta

Disusun oleh:

PUTRI HAMIDAH

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 31 Jakarta

JALAN DR. KRT. RADJIMAN WIDYADININGRAT RT. 11/07


KEL. JATINEGARA, KEC. CAKUNG JAKARTA TIMUR
JAKARTA
2021

KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………….

Rasa syukur yang begitu dalam penulis

………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

Bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak mulai dari persiapan penelitian

sampai selesai penulisan ini, baik moral maupun spiritual, tak terhingga penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kami ucapkan kepada :

1. Bapak H. Zainul Ma’arif, MA Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 31 Jakarta

2. Triswi Widiastuti, S.Ag. M.Pd yang telah membimbing dari awal sampai akhir

penelitian ini, hingga karta tulis ilmiah ini selesai.


3. Ibu Walas tulis nama walasnya yang telah membantu penulis menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini.

4. Orang tua yang selalu memberikan dorongan moril maupun materiil bagi penulis

dalam menempuh pendidikan ini.

5. ……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

………………………

Akhirnya penulis

menyadari ............................................................................

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

…………………….

Semoga Allah SWT sentiasa memberikan perlindungan, taufik dan

hidayah Nya kepada kita semua. Aamiin.

Jakarta, April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sikap dan perilaku kehidupan bermasyarakat yang kurang baik dengan

perilaku masyarakat yang baik. Perilaku masyarakat yang kurang baik adalah

masyarakat yang bisa kita jumpai dilingkungan sekitar kita, banyak kasus

pembunuhan yang disebabkan karena adanya perselisihan, perampokan dimana-

mana, pencurian dan kasus pencurian karena mereka selalu merasa kekurangan

untuk makan sehari hari. Banyak bencana alam di berbagai daerah seperti Tanah
longsor, gempa bumi, banjir, dan gunung meletus, bencana tersebut adalah

perbuatan manusia yang tidak bisa menjaga dan melestarikan alam. Yang

membuat hutan menjadi gundul untuk dibuat pembangunan proyek, dan

mengakibatkan tanah longsor dan gempa bumi.

Dimasa yang sekarang kita alami ini kita harus banyak bersabar karena itu

semua perbuatan manusia dan ujian dari Allah SWT. Allah sedang menguji kita

seberapa mampu kita melewati dan menghadapi cobaan yang diberikan kepada

kita, harus selalu bersabar dalam menghadapi musibah. Menghadapi musibah

dengan bersabar dalam islam, karena jika kita lulus maka Allah akan

memberikan bonus dengan meningkatkan derajat kita dihadapan-Nya. Itu semua

tanda-tanda Allah SWT sayang sama kita dan adanya kesedihan, ujian dan

cobaan agar kita selalu mengingat Allah SWT agar tidak selalu mengingat dunia

tapi mengingat akhirat tempat istirahat terakhir.Kalimayt thoyyibah adalah

kalimat yang bisa kita ucapkan sehari-hari untuk mengingat kita kepada Allah

SWT, mengingatkan kita untuk beribadah, berdzikir mengucapkan kalimat-

kalmat yang baik. Bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita

dengan mengucapkan Alhamdulillah adalah salah satu kalimat tyoyyibah.

Nikmat Allah yang masih bisa kita rasakan saat ini kita masih bisa mendengar

yang baik-baik, melihat disekeliling kita, berjalan kearah yang kita tuju dan

masih banyak lagi.

Perilaku dan kehidupan bermasyarakat yang baik adalah masyarakat yang

selalu menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Sikap dan
perilaku yang baik terhadap lingkungan sekitar, terhadap sesama manusia

contohnya: Masyarakat yang selalu ramah terhadapat tetangga, suka memberi

kepada tetangga dan selalu membantu tetangga jika sedang kesusahan .Sesama

saudara, teman dan tetangga perlu menjalin hubungan yang baik (adab) dengan

saling menyayangi, menghormati, membantu dan menghargai agar tercapai

kehidupan yang rukun, damai, aman dan tenang. Masyarakat yang selalu

menajaga lingkungan seperti bergotong royong di wilayah RT setiap seminggu

sekali, membersihkan lorong- lorong supaya tidak banjir dan menjaga

lingkungannya agar bersih, sehat, aman dan nyaman.

Dzikir merupakan salah satu cara mengingat dan mendekatkan diri kepada

Allah SWT, ada banyak kalimat dzikir yang bisa diucapkan oleh umat islam,

salah satunya kalimat thayyibah. Kalimat thayyibah berasal dari dua kata, yaitu al

kalimah (‫ )ا ْل َكلِ َم ُة‬yang berarti kalimat dan at thayyibah (‫ )ال َّط ِّي َب ُة‬yang berarti baik.

Jadi, kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat kebaikan yang jika diucapkan

akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Dampak kalimat thoyyibah dalam kehidupan bermasyarakat dapat merubah

sikap kita menjadi lebih baik, setiap kita mengucapkan kalimat thoyyibah kita

dapat pahala dan kebaikan kebaikan. Saling membantu dan tolong menolong

antara sesama tanpa memandang ras, agama, budaya dan golongan, membantu

sesama teman, tetangga, dan saudara adalah perbuatan yang terpuji.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka

dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Adakah dampak yang mempengaruhi Kalimat Thayyibah bagi

kehidupan masyarakat?

2. Adakah hubungan antara dampak kalimat thayyibah dengan sikap

dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitar?

3. Adakah perbedaan sikap dan perilaku masyarakat yang baik dan

kurang baik?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas, maka diambil lingkup pembatasan masalah yaitu Itu semua

tanda-tanda Allah SWT sayang sama kita dan adanya kesedihan, ujian dan

cobaan agar kita selalu mengingat Allah SWT agar tidak selalu mengingat dunia

tapi mengingat akhirat tempat istirahat terakhir.Kalimat thoyyibah adalah kalimat

yang bisa kita ucapkan sehari-hari untuk mengingat kita kepada Allah SWT,

mengingatkan kita untuk beribadah, berdzikir mengucapkan kalimat- kalmat

yang baik.Nikmat Allah yang masih bisa kita rasakan saat ini kita masih bisa

mendengar yang baik-baik, melihat disekeliling kita, berjalan kearah yang kita

tuju dan masih banyak lagi.Sikap dan perilaku yang baik terhadap lingkungan

sekitar, terhadap sesama manusia contohnya: Masyarakat yang selalu ramah

terhadapat tetangga, suka memberi kepada tetangga dan selalu membantu

tetangga jika sedang kesusahan .Sesama saudara, teman dan tetangga perlu

menjalin hubungan yang baik (adab) dengan saling menyayangi, menghormati,

membantu dan menghargai agar tercapai kehidupan yang rukun, damai, aman

dan tenang......................................

……………………………………………………………………………………

………….

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa maksud dan

tujuan diadakan penelitian ini bertujuan untuk :


1. . Mengidentifikasi pengertian kalimat thayyibah

2. . Mendeskripsikan pengaruh kalimat thayyibah bagi kehidupan

bermasyarakat

3. . Mengidentifikasi hubungan antara dampak kalimat thayyibah dengan

sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitar

4. Membandingkan sikap dan perilaku masyarakat yang baik dengan

perilaku yang kurang baik

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitiannya adalah hipotetsis deskriptif:


Ho: Dampak kalimat thayyibah bagi kehidupan masyarakat
Ha: Dampak kalimat thayyibah yang mempengaruhi bagi kehidupan
masyarakat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kalimat Thoyyibah

1. seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima

kabar dukacita seseorang. Umat Islam meyakini bahwa Allah adalah Esa

yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil Pengertian kalimat

Thoyyibah disertai dalil

Kata “ Kalimat Thayyibah” berasal dari bahasa arab: kalimat = ‫; َكلِ َم ٌة‬

artinya perkataan Thayyibah = ‫ َط ِّي َب ٌة‬/ ٌ‫ ; َطيِّب‬artinya baik. Jadi, kalimat

thayiibah artinya perkataan yang baik. Bagi orang beriman, kalimat


Thayiibah sangat bermanfaat untuk dapat terus meningkatkan keimanan.

Karena kalimat thayyibah juga merupakan lafadz zikir, sehingga yang

mengucapkannya akan mendapat pahala dan semakin dekat dengan Allah

SWT. Rasulullah SAW menyukai umatnya berbuat baik. seseorang yang

terbiasa berkata baik berarti menunjukan ia mempunyai akhlak yang

terpuji atau akhlak mahmudah. Kalimat inilah yang dimaksud sebagai

Kalimah Thayibah pada firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,

ٌ ‫ب هَّللا ُ َم َثال َكلِ َم ًة َط ِّي َب ًة َك َش َج َر ٍة َط ِّي َب ٍة أَصْ لُ َها َث ِاب‬


‫) ُت ْؤتِي‬24( ‫ت َو َفرْ ُع َها فِي ال َّس َما ِء‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫أَلَ ْم َت َر َكي‬
َ ‫ْف‬
ُ
)25( ‫ُون‬ ِ ‫ِين ِبإِ ْذ ِن َر ِّب َها َو َيضْ ِربُ هَّللا ُ األ ْم َثا َل لِل َّن‬
َ ‫اس لَ َعلَّ ُه ْم َي َت َذ َّكر‬ ٍ ‫أ ُكلَ َها ُك َّل ح‬

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh

dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya

pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat

perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu

ingat.” (QS. Ibrahim: 24-25)

Apa itu kalimat thoyyibah?

Kalimat thayyibah ialah kata-kata yang mengandung arti mengagungkan

Allah. Secara harfiah kalimat thoyyibah berarti untaian yang indah,

kalimat thayyibah adalah puncak tauhid, puncak kemurnian iman.

Kalimat thayyibah secara bahasa adalah perkataan yang baik. Dalam

islam, kalimat thayyibah adalah setiap ucapan yang mengandung

kebenaran dan kebijakan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Serta mengandung aneka perbuatan ma’aruf dan pencegahan dari

perbuatan munkar( Tafsir Depag V/ 182-183 dan Tafsir Wa Bayan Al

Qur’an oleh Dr.M.Hasan Al-Hamsy hal 258

Kalimat thayyibah artinya kalimat yang baik Maksudnya kalimat yang

baik untuk

diucapkan dalam rangka dzikir dan ingat kepada Allah. Tujuan dari

mengucapkan kalimat thayyibah adalah untuk mendekatkan diri kepada

Allah. Kalimat-kalimat thayyibah berkaitan dengan dzikir kepada Allah.

Orang yang selalu berdzikir kepada Allah berarti selalu ingat kepada

Allah Orang yang selalu ingat Allah berarti imannya semakin kuat Orang

yang selalu ingat Allah akan memperoleh keutamaan yang banyak

Membaca kalimat thayyibah harus dibiasakan dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Macam – macam kalimat Thoyyibah

a) Kalimat Basmallah

Kata Bismillah yang umumnya diartikan “Dengan nama Allah”

selalu kita ucapkan dikala kita melakukan shalat atau sebelum kita

melakukan suatu pekerjaan. Basmalah adalah kata yang paling

baik yang harus kita ucapkan sebelum kita melakukan semua

kegiatan, mulai dari belajar, mau makan, bahkan mengerjakan soal

ujian.
Basmalah merupakan bacaan (dzikir) yang kerap kali kita

lantunkan. Basmalah adalah istilah dari penyebutan Bismillah, ia

merupakan penggalan salah satu ayat dalam surat An Naml dan

sebagai ayat pertama yang membuka surat Al Fatihah. Lebih dari

itu, basmalah sebagai pembuka dari seluruh surat-surat Al Qur’an

kecuali surat At Taubah (Al Bara’ah), namun bukan bagian dari

surat-surat tersebut kecuali pada surat Al Fatihah.

Membacanya pun akan mendapat balasan (pahala) sebagaimana

pahala membaca ayat-ayat yang lain dalam Al Qur’an. Setiap

hurufnya Allah SWT memberi pahala satu kebaikan yang dilipat

gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:

“ Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al

Qur’an) maka baginya satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi

sepuluh kebaikan. Aku ( Nabi Muhammad) tidaklah

mengatakan Alif Laam Miim adalah salah satu huruf, melainkan

alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” ( HR. At

Tirmidzi no.2910, Dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)


Basmallah termasuk kalimat thayyibah yang artinya bahwa

kalimat basmallah termasuk perkataan yang baik dan mengandung

amal ma’ruf (perbuatan baik) yang dapat mencegah dari hal yang

munkar (dilarang).Pada surat An-Naml lafazh basmallah ini

disebut 2 kali yaitu pada awal surat dan pada ayat ke-30, yaitu

tepatnya ayat yang berisi ketika ratu balqis menjelaskan isi surat

itu dengan berkata,

“ Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya ia

dibuka dengan tulisan ‘Bismillahirrahmanirrahim. Janganlah

kalian berlaku sombong dan bersikap congkak terhadap apa yang

aku seru kalian kepadanya. Datanglah kepadaku dengan patuh

kepada Allah dengan mengesakan dan ketaatan, lagi berserah diri

kepadaNya.”

(Tafsir al-Muyassar)

Referensi: https://tafsirweb.com/37726-quran-surat-an-naml-ayat-

30-31.html

Menurut penjelasan para ahli tafsir, setidaknya ada empat makna

yang terkandung dalam basmalah.

Pertama, kata bi kalau dikaitkan dengan ''kekuasaan dan

pertolongan'', maka si pengucap menyadari bahwa pekerjaan yang

dilakukannya terlaksana atas kekuasaan Allah. Dia memohon


pertolongan-Nya agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik

dan sempurna.

Kedua, rahasia penting mengapa basmalah didahulukan bagi

semua pekerjaan. Hal itu erat kaitannya dengan prinsip tauhid ''la

ilaha illa Allah''. Yakni, dengan menjadikan Allah sebagai sebab

utama dalam semua tindakan.

Ketiga, Allah adalah Zat yang wajib ada, satu-satunya yang

mempunyai hak segenap pujian, dan nama termulia yang pernah

ada. Tatkala seorang Muslim menyebut nama Allah dalam

basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan nama teragung di

semesta.

Keempat, ada dua sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam

basmalah, ar-Rahman dan ar-Rahim. Ar-Rahman adalah curahan

rahmat-Nya secara aktual yang diberikan di dunia ini kepada

semua makhluk-Nya. Sedangkan, ar-Rahim adalah curahan

rahmat-Nya di akhirat kelak kepada mereka yang beriman.

Keutamaan Bacaan Basmalah:

1. Untuk menjaga diri dri niat buruk.

2. Mengingatkan kita bahwa Allah selalu mengawasi kita,

sehingga menghindarkan kita dari perbuatan buruk.


3. Mmeberikan harapan bahwa pekerjaan yang akan kita lakukan

dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan keberkahan

dari Allah SWT.

4. Menumbuhkan ketakwaan, berserah diri pada yang mengatur

kehidupan, yakni Allah Ta’ala

b) , Kalimat Tasbih

Subhanallah disebut juga bacaan tasbih. Makna kalimat tasbih

adalah pensucian Allah dari semua sifat yang tidak layak

disandarkan kepada-Nya. Dalam sebuah Al Qur’an terdapat 8

surat yang dibuka dengan tasbih. Kata “subhan”( Maha Suci)

disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 25 kali dalam rangka

menetapkan sifat terpuji bagi Allah atau menafikan dari Allah

sifat tercela yang dituduhkan olrh orang-orang sesat. Hal ini

menunjukkan tingginya keutamaan kalimat tasbih

Lafadz kalimat tasbih adalah:

Artinya: “Maha Suci Allah”

Zat yang paling suci di alam semesta ini hanyalah Allah SWT,

maka sesuai dengan artinya, kalimat ini mengandung makna

penyucian nama dan zat Allah SWT. Nama Allah SWT harus

tetap suci dari segala bentuk kemusyrikan dan kekurangan.


Karena Allah SWT-lah pemilik segala kesempurnaan. Semua

yang ada di langit dan dibumi bertasbih kepada Allah SWT,

memuji kebesaran Allah SWT, firman Allah SWT:

Artinya: “ Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi

senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, yang maha suci,

yang Maha perkasa, Maha Bijaksana(QS. Al Jumuah:1)

Harus kita yakini dengan keyakinan yang kuat bahwasannya Allah

SWT tidak sama dengan makhluk-Nya. Kita tidak boleh

memikirkan bagaimana bentuk Allah SWT, apakah Allah SWT

mempunyai kaki, tangan, wajah dan lain lain. Yang harus kita

lakukan hanyalah meyakini Allah itu ada, melalui tanda-tanda

kebesaran-Nya yaitu seluruh alam semesta ini. Kita meyakini

nama-nama Allah SWT dan sifat-Nya yang terdapat di dalam Al

Qur’an dan Al Hadits. Dengan mengucapkan kalimat tasbih kita

akan selalu ingat kebesaran Allah SWT. Alam yang ada disekitar

kita seperti gunung yang menjulang tinggi, lautan yang luas dan

langit adalah sebuah tanda yang menunjukkan tanda kebesaran

Allah SWT. Seluruh makhluk di alam semesta ini bertasbih

mensucikan Allah SWT. Tasbih adalah bacaan yang mengandung


arti “Mensucikan Allah”. Kapan kita harus mengucapkan bacaan

tasbih?. Pada

suatu hari Aminah pergi ke puncak melihat gunung, gunung

menjulang tinggi udaranya terasa sejuk. SubhanAllah alangkah

indahnya gunung dan pemandangan alam di sekitarnya! Siapa

itu semua yang menciptakan? Allahlah yang meninggikan

gunung, membuat kupu beraneka warna, membuat air laut

asin, dan semua yang ada di jagad alam raya ini .

Diantara keutamaan Tasbih:

1. Barangsiapa membaca “ ‫ان هَّللا ِ َو ِب َح ْم ِد‬


َ ‫ ُسب َْح‬sebanyak 100 kali

dalam sehari maka diampuni dosanya meski dosanya seperti

buih dlautan

2. Barang siapa membaca ‫ان هَّللا ِ َو ِب َح ْمدِه‬


َ ‫ ُسب َْح‬sebanyak 100 kali

setiap pagi dan sore maka tidak ada orang membawa pahala

melebihi dia kecuali orang yang juga membaca seperti itu atau

lebih banyak lagi.

3. Barangsiapa bertasbih 100 kali maka akan ditulis baginya

1000 kebaikan atau dihapuskan darinya 1000 kesalahan.

4. Dua kalimat yang disukai oleh Allah, ringan di lisan akan

tetapi berat

ditimbangan subhanallahi wa bihamdihi subhanallahi al

adzim
5. Barang siapa mengucapkan “ ‫ان هَّللا ِ َو ِب َح ْم ِد ِه‬
َ ‫ ” ُسب َْح‬maka akan

ditanamkan 1 pohon kurma disurga.

6. Barangsiapa yang membaca doa kafaratul majlis yang ada

kalimat tasbihnya maka akan diampui kesalahan- kesalahan

yang terjadi di majlis tersebut.

c) ,Kalimat dan Makna Tahmid

Tahmid (Arab: ‫ َتحْ مِيد‬Taḥmudu) adalah istilah untuk frasa Arab al-
‫هَّٰلِل‬ ْ yang berarti "Pujian itu hanya untuk Allah",
Ḥamdu lillāh (ِ ‫)ٱل َح ْم ُد‬

merupakan ungkapan atas rasa syukur seorang muslim atas

karunia Allah. Tahmid berasl dari kata ‫( ْٱل َح ْم ُد‬al-hamd) yang

diambil dari kata hamd yang berarti pujian atau lawan dari kata

celaan.[ https://id.wikipedia.org/wiki/Tahmid]

Tahmid atau sering kita sebut hamdalah sudah menjadi suatu

kebiasaan yang kita ucapakan ketika kita mendapat nikmat sari

llah. Hamdalah merupakan kalimat thayyibah yang sangat baik,

karena kalimat ini menandakan kita selalu bersyukur terhadap

nikmat Allah SWT. Syukur kepada nikmat Allah yang tiada

terputus dan pemberian-Nya yang tak pernah berhenti memiliki

keutamaan dan kedudukan yang tinggi. Allah sendiri yang telah

memerintahkan syukur ini di dalam kitab-Nya dan melarang

perilaku kufur yang menjadi lawannya, memuji para pelakunya,


dan menyandingkannya kepada hamba- hamba pilihan-Nya. Allah

juga menjadikan syukur sebagai tujuan penciptaan makhluk dan

puncak dari perintah-Nya. Dia telah menjanjikan pahala yang

besar bagi yang melakukannya daan menjadikan sebagai sebab

bertambahnya nikmat dan karunia-Nya. Serta menjadikannya

sebagai penjaga dan pelanggeng nikmat. Allah telah

memerintahkan syukur di beberapa tempat dalam Al Qur’an.

Seperti dalam firman-Nya:

Artinya: “ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang

telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah,

jika kamu hanya menyembah kepada-Nya” (QS. An Nahl : 114)

[https://tafsirweb.com/4462-quran-surat-an-nahl-ayat-114.html]

Oleh karena itu, kita sebagai hamba yang beriman hendaknya kita

membiasakan mengucap kalimat tahmid ini. Lafadz kalimat

adalah:
Sebagai manusia kita sering mengucapkan kata terima kasih

ketika kta dibantu atau ditolong oleh seseorang, oleh karena itu

kalimat hamdalah juga wajib kita ucapkan karena semua yang kita

miliki didunia ini adalah pemberian dari Allah SWT. Itu sebabnya

kita harus sering mengucap syukur dengan mengucapkan kalimat

tahmid ini. Keutamaan Bacaan Basmalah:

1. Meyakini diri bahwa segala sesuatu terjadi karena pertolongan

Allah SWT

2. Jika sesuatu yang terjadi itu kurang baik namun tetap

disyukuri, maka akan tetap terasa nikmat, dibandingkan jika

sesuatu yang terjadi itu lebih buruk lagi.

3. Jika sesuatu yang terjadi itu lebih baik dan juga disyukuri,

maka kenikmatan yang dirasakan akan berlipat ganda.

d) Kalimat dan Makna Takbir

ٍ ‫ َت ْك ِب ْي َر‍‌ا‬, Takbīr) , yang memiliki arti "Perbesar",


Takbir (Arab: ‫ت‬
‫هَّٰلل‬
adalah istilah untuk frasa Arab Allahu Akbar (‫ٱ ُ أَ ْك َب ُر‬, diucapkan

[ʔaɫ.ɫaː.hu ʔak.baru] ( simak)), artinya ialah Allah Maha Besar.[1]

Seruan ini dikumandangkan oleh umat Muslim untuk memuliakan

nama Tuhan atau asma Allah. Sesuai dengan maknanya, Akbar-

Nya Allah sudah ada pada sifat Pencipta

Pemelihara/Pendidik dan Penghancur[a] juga pada Kekuasaan[b]

serta pada Ilahiyah--Yang Diabdi[c] Allah yang terlaksana.


[ [https://id.wikipedia.org/wiki/Takbir] Kalimat ini mengandung

arti ungkapan penetapan akan keagungan atau kebesaran Allah

Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesaran-Nya. Kalimat ini

diucapkan taktala kagum akan sesuatu dan untuk mengakui

kekuasaan Allah SWT yang tanpa batas, tidak ada yang mampu

mengalahkan-Nya. Merasa diri kecil, tidak apa-apanya, tidak

punya kuasa apapun dibandingkan kebesaran Allah SWT. Kalimat

takbir ini sering kita dengar setiap harinya. Bahkan di masjid atau

di mushala dekat rumah kita sangat sering kita mendengarnya,

terutama ketika memasuki waktu shalat. Takbir juga bentuk

pengagungan kita sebagai hamba kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena tuhan telah menciptakan alam semesta ini dengan begitu

indah sehingga kita bisa hidup didunia ini. Tidak ada satu pun

makhluk didunia ini yang bisa menciptakan alam beseta isinya

yang bisa menandingi ciptaan Allah SWT. Kalimat takbir juga

sering kita denger dan ucapkan ketika kita berada pada hari

kemenangan, yakni pada hari raya idul fitri ataupun idul adha,

kenapa disebut hari kemenangan?

Karena “ pada hari itu, kaum muslim yang telah menunaikan

ibadah puasa dibulan Ramadhan meraih kemenangan dengan

terlahir kembali kepada fitrah kemanusiaan yang suci dan kuat

hati,”pada hari itu juga shoimin dan shoimat dapat terlahir


kembali sebagai orang-orang menang dalam mengendalikan hawa

nafsu setelah sebulan penuh berpuasa. Pada Ramadhan itu, kaum

muslim melakukan jihad akbar mengendalikan hawa nafsunya.

e) Kalimat istighfar

Istighfar (Arab: ‫إستغفار‬, Istiġfār) atau Astaghfirullah (‫أستغفر هللا‬

ʾastaġfiru llāh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan

kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan

perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan

ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam

bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti "Saya memohon ampunan

kepada Allah".Seorang Muslim menyebut perkataan ini beberapa kali,

bukan saja ketika meminta ampun dari Allah sebagai doa, malah juga

ketika dia sedang berbicara dengan orang lain. Apabila seorang Muslim

hendak mencegah dari melakukan perbuatan yang salah, atau saat ia mau

membuktikan bahwa dia tidak bersalah pada satu peristiwa dia

menggunakan pernyataan ini. Setelah salat, seorang Muslim dianjurkan

melafalkan perkataan ini sebanyak tiga kali.[1]. Istighfar dalam filosofi

Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan

dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak

melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada

pengucapannya, tetapi pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar


memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang

lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk

melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka

istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi

perbuatannya. Dengan beristighfar kita dapat merasakan manfaat yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita akan terjaga dari

perbuatan dosa,karena Allah SWT senantiasa menjaga kita. Kemudian

kita akan selalu sabar dalam melakukan sesuatu, sabar dalam menghadapi

masalah, dan terhindar dari perbuatan yang buruk. Manfaat istighfar

dalam kehidupan sehari-hari dapat mengingatkan kita kepada Alaah SWT

untuk selalu beristighfar dimanapun kita berada. Istighfar mengingatkan

kita akan perbuatan yang salah, dosa yang pernah kita lakukan. Hal ini

merupakan perbuatan dianjurkan dan penting dalam ajaran Islam. Allah

memerintahkan kita untuk bertobat memohon ampun (Isrighfar) kepada-

Nya dari kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan, karena manusia

yang lemah dan lalai tidak tahu bahwa kita pernah berbuat salah entah

disengaja maupun tidak disengaja, besar atau kecil, kelihatan atau

sembunyi. Dan lebih penting dapat mendekatkan diri kita kepada Allah

SWT, sehingga kita menjadi hamba Allah yang dicintai tuhannya.

Membaca istighfar dapat mempermudah segala urursan kita yang sulit

ataupun yang mudah. Manusia adalah tempatnya salah, tempatnya dosa

dan sebaik- baiknya orang yang berbuat dosa adalah mereka yang mau
bertaubat. Istighfar adalah suatu kewajiban tetapi kebaikan yang jika ada

salah sama orang lain dia segera meminta maaf, Allah kasih kita hadiah

setiap kita mengucapkan 1 kalimat istighfar, Allah sudah menyiapkan kita

hadiah entah datangnya besok, minggu depan, atau nanti di akhirat.

f) Kalimat Tahlil

Tahlil (Arab: ‫ التهليل‬at-Tahliil) adalah bacaan kalimat tauhid, yaitu

kalimat Lā ilāha illa l-Lāh (‫ال إله إال هللا‬, Tiada tuhan selain Allah).

Kalimat tahlil ini bagian dari kalimat syahadat, yang merupakan

asas dari lima rukun Islam, juga sebagai inti dan seluruh landasan

ajaran Islam. Kalimat bacaan ini termasuk zikir dan menurut

syariat Islam memiliki nilai terbesar dan paling utama.

[1]Etimologi

Kalimat Laa Ilaaha Illallah tersusun dari 3 huruf, yaitu alif-lam-ha

(‫)ا – ل – ه‬, dan terdiri dari 4 kata, Laa, Ilaha, illa dan Allah [ ‫ال اله اال‬

‫]هللا‬, dan bisa uraikan sebagai berikut:

- Kata laa, disebut laa nafiyah lil jins (huruf lam yang berfungsi

meniadakan keberadaan semua jenis kata benda setelahnya).

Misalnya dalam kata “Laaraiba fiih” (tidak ada keraguan

apapu bentuknya di dalamnya), artinya meniadakan semua

jenis keraguan dalam al-Quran. Sehingga laa dalam kalimat

tauhid bermakna meniadakan semua jenis ilaah, dengan

bentuk apapun dan siapapun dia.


- Kata ilah, kata ini merupakan bentuk mashdar (kata dasar),

turunan dari kata aliha – ya’lahu (‫ )ألـه – يألـه‬yang artinya

beribadah. Sementara katailaahun (‫ )إلـه‬merupakan isim masdar

yang bermakna maf’ul (objek), sehingga artinya sesembahan

atau sesuatu yang menjadi sasaran ibadah. Jika digabungkan

dengan kata laa, menjadi laa ilaaha (‫)ال إلـه‬, maka artinya tidak

ada sesembahan atau sesuatu yang menjadi sasaran ibadah,

apapun bentuknya.

- Kata illa, artinya kecuali, disebut dengan huruf istitsna’

(pengecualian) yang bertugas untuk mengeluarkan kata yang

terletak setelah illa dari hukum yang telah dinafikan oleh laa.

Sebagai contoh, ‘Laa rajula fil Masjid illa Muhammad’, Tidak

ada lelaki apapun di masjid, selain Muhammad. Kata

Muhammad dikeluarkan dari hukum sebelum illa yaitu

peniadaan semua jenis laki-laki di masjid.

- Kata Allah, Dialah Sang Tuhan, dikenal oleh makhluk melalui

fitrah mereka, karena Dia Pencipta mereka. Sebagian ahli

bahasa mengatakan, nama Allah [‫ ]هللا‬berasal dari kata al-Ilah (

‫)اإللـه‬. Hamzahnya dihilangkan untuk mempermudah

membacanya, lalu huruf lam yang pertama diidhgamkan pada

lam yang kedua sehingga menjadi satu lam yang ditasydid,

lalu lam yang kedua dibaca tebal. Sehingga dibaca Allah,


demikian pendapat pakar bahasa Arab yaitu Sibawaih.

Seorang imam menjelaskan artinya bahwa, “Allah Dialah al-

Ma’bud (yang diibadahi), al-Ma’luh (yang disembah). Tidak

ada yang berhak diibadahi kecuali Dia”.[2] Dari keterangan

ini, ulama menyebutkan rukun kalimat laa ilaaha illallaah ada

g) Kalimat Istirja
‫هَّٰلِل‬
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (bahasa Arab: َ‫إِنَّا ِ َوإِنَّا إِلَ ْي ِه َرا ِجعُون‬,

ʾinnā li-llāhi wa-ʾinna ʾilayhi rājiʿūna) adalah potongan dari ayat

Al-Quran, dari Surah Al-Baqarah, ayat 156. Isi penuh ayat

tersebut adalah:

‫ٌ َ ُ ۟ هَّٰلِل‬
ِ ‫وا إِنَّا ِ َوإِ َّن إِلَ ْي ِه َر‬
َ‫اجعُون‬ ‫صيبَ ۭة قال‬ َ َ‫ٱلَّ ِذينَ إِ َذ أ‬
ِ ‫صابَ ْتهُم ُّم‬

“ (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka

mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"

(Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah

jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156) ”. Bacaan tersebut

dikenal dengan sebutan bacaan "istirja" atau "tarji". Istirja'

merupakan frasa umat Islam apabila, Dia menguji umat manusia.

Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan

bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada

masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini


saat menerima cobaan atau musibah. Kemudian dalam syariat

Islam, jika seorang Muslim ditimpa musibah, ia bersabar dan

mengucapkan kalimat istirja' maka Allah akan memberikan

pahala.

Dalam hadis dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, beliau

pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

]156 :‫ {إِنَّا هَّلِل ِ َوإِنَّا إِلَ ْي ِه َرا ِجعُونَ } [البقرة‬:ُ ‫صيبَةٌ فَيَقُو ُل َما أَ َم َرهُ هَّللا‬ ِ ُ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم ت‬
ِ ‫صيبُهُ ُم‬

‫ إِاَّل أَ ْخلَفَ هَّللا ُ لَهُ خَ ْيرًا ِم ْنهَا‬،‫ف لِي خَ ْيرًا ِم ْنهَا‬


ْ ُ‫صيبَتِي َوأَ ْخل‬
ِ ‫ اللَّهُ َّم أَ ِجرْ نِي فِي ُم‬،

Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah, lalu dia

mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan, ‘Inna

lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ ya Allah berikanlah pahala

untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang

lebih baik darinya. Maka Allah akan memberikan ganti untuknya

dengan yang lebih baik. (HR. Muslim 918)

h) Kalimat Hauqalah

Dalam islam dianjurkan memperbanyak dzikir untuk mengingat

Allah SWT, salah satunya kalimat hauqalah “ La haula wa la

quwwata illa billah”. Artinya “Tiada daya dan upaya kecuali

dengan kekuatan Allah”. Kalimat ini menyatakan kepasrahan

hamba kepada Allah yang menguasai seluruh alam, semua


kekuatan yang dimiliki manusia tidak lain berasal dari

pertolongan-Nya. Meskipun singkat kalimat ini memiliki banyak

keutamaan. Salah satunya memperoleh pertolongan disaat

mengahadapi kesulitan. “Perbanyaklah mengucapkan Lā haula wa

lā quwwata illā billāh, karena kalimat itu merupakan

perbendaharaan surga. Dan kalimat itu menolak (menutup) 99

pintu kemudharatan, yang paling rendah adalah kesedihan dan

kefakiran”.

Begitu dahsyatnya kalimat lā haula wa lā quwwata illā billāh

hingga Allah SWT akan mengampuni dosa orang-orang yang

dengan khusyu mengucapkannya. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah,

Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la

quwwata illah billah; melainkan dosa-dosanya akan diampuni,

walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan” (HR. Ahmad

dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh

al-Hakim dan adz-Dzahaby). Kalimat Hauqalah menegaskan

bahwa Allah itu maha kuat dan Maha Perkasa, setiap muslim

harus meyakini bahwa Allah itu Maha Kuat dan Maha Perkasa.

Orang yang mengucapkan dan memahami kalimat hauqalah dia

tidak akan sombong dan rendah hati seta senang berserah diri

kepada Allah.
Saat yang dianjurkan mengucap kalimat hauqalah:

1. Saat akan melakukan pekerjaan berat

2. Saat keluar rumah

3. Ketika mendapat amanah

4. Ketika akan menghadapu ulangan/ujian

5. dapat digunakan sebagai dzikir untuk menghadapi hati yang

gelisah

Perilaku yang mencerminkan pengamalan kalimat hauqalah

1. Taat kepada Allah

2. 2. Taat dan patuh kepada kedua orang tua

3. Taat kepada guru

4. Taat kepada peraturan dan tata tertib

5. Bersikap disiplin dan mandiri

6. Ramah dan tidak sombong

7. Menghargai pendapat dan karya orang lain

B. Kalimat thoyyibah di masyarakat

1. Pengertian masyarakat
Buku yang sama juga mengutip penjelasan sejumlah ahli antropologi dan

sosiologi soal pengertian masyarakat. Setidaknya, terdapat 6 definisi

masyarakat menurut par ahli antropologi dan sosiologi yang dicatat oleh

Gunsu Nurmansyah dkk (2019: 46-45), yakni sebagai berikut. 1. Menurut

ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat adalah

orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. 2.

Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian

masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh

suatu rasa identitas yang sama. 3. Menurut ahli antropologi AS Ralph

Linton, pengertian masyarakat ialah setiap kelompok manusia yang hidup

dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat

keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap

kelompoknya sebagai satu kesatuan sosial. 4. Menurut ahli sosiologi

modern paling berpengaruh, Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur

yang mengalami suatu ketegangan organisasi ataupun perkembangan

akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang dibedakan

kepentingannya secara ekonomi. 5. Menurut Emile Durkheim, salah satu

ahli pencetus sosiologi modern, definisi masyarakat ialah suatu kenyataan

objektif dari pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. 6. Menurut

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang juga ahli sosiologi, pengertian

masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup


bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah

tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar

kegiatan di dalam kelompok tersebut.

Unsur-unsur Masyarakat Kesatuan hidup manusia di lingkup desa, kota,

maupun negara merupakan konsep masyarakat. Di setiap kesatuan

masyarakat, selalu ada unsur-unsur yang membentuk kesatuannya.

Menurut Soerjono Soekanto, yang dikutip di dalam buku Pengantar

Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019: 52), sejumlah

unsur masyarakat adalah sebagaimana perincian di bawah ini:

Beranggotakan paling sedikit dua orang atau lebih. Seluruh anggota sadar

sebagai satu kesatuan. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama,

menghasilkan individu baru yang saling berkomunikasi dan membuat

aturan-aturan hubungan antaranggota masyarakat. Menjadi sistem hidup

berrsama yang memunculkan kebudayaan dan keterkaitan satu sama lain

sebagai anggota masyarakat. Berbagai pola tingkah laku yang khas

menjadi pengikat satu kesatuan manusia yang kemudian disebut

masyarakat. Pola-pola tersebut harus bersifat tetap dan berkelanjutan agar

menjadi kebudayaan. Kebudayaan dilahirkan dari proses berpikir

manusia, yang kemudian diyakini sebagai nilai-nilai hidup. Dengan

demikian, masyarakat dan kebudayaan tidak akan mungkin terpisahkan

karena masyarakat adalah wadah kebudayaan itu sendiri. Ciri-ciri

Masyarakat Untuk menentukan identitasnya, menurut Soerjono Soekanto,


buku Sosiologi: Suatu Pengantar (2003), masyarakat mempunyai ciri-ciri

yang khas. Adapun daftar ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut.

Hidup Berkelompok Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu

hidup sendiri. Ketidakmampuan itu mendorong manusia hidup

berkelompok. Sebab, manusia senantiasa membutuhkan bantuan orang

lain. Konsep tersebut mengantarkan masing-masing individu hidup

bermasyarakat.,

Ciri-ciri Masyarakat

Untuk menentukan identitasnya, menurut Soerjono Soekanto, buku

Sosiologi: Suatu Pengantar (2003), masyarakat mempunyai ciri-ciri yang

khas. Adapun daftar ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut.

1. Hidup Berkelompok

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup sendiri.

Ketidakmampuan itu mendorong manusia hidup berkelompok. Sebab,

manusia senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Konsep tersebut

mengantarkan masing-masing individu hidup bermasyarakat.

2. Melahirkan Kebudayaan

Ketika manusia membentuk kelompok, mereka selalu berusaha mencari

jalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan berupaya

menyatukan pikiran dan pengalaman bersama agar terbentuk suatu

rumusan yang dapat menjadi pedoman tingkah laku mereka, yakni


kebudayaan. Selanjutnya, budaya itu dipelihara dan diwariskan ke

generasi-generasi berikutnya.

3. Mengalami Perubahan

Beragam latar belakang yang menyatukan tiap-tiap individu menjadi

suatu masyarakat, membuat manusia mengalami perubahan. Perubahan

ini dianggap sebagai upaya masyarakat menyesuaikan diri dengan

keadaan zaman. Sebagai contoh, masyarakat beralih menggunakan surat

elektronik untuk menggantikan surat kertas, ketika menerima pengaruh

perkembangan teknologi.

4. Berinteraksi

Interaksi adalah hal yang mendasar dari terbentuknya masyarakat.

Interaksi ditempuh untuk mencapai keinginan, baik pribadi maupun

kolektif. Dengan berinteraksi, masyarakat membentuk suatu entitas sosial

yang hidup.

5. Terdapat Kepemimpinan

Masyarakat cenderung mengikuti peraturan yang diberlakukan di

wilayahnya. Contohnya, dalam lingkup keluarga, kepala keluarga

mempunyai wewenang tertinggi untuk mengayomi keluarganya. Istri dan

anak patuh kepada ayah atau suaminya. Hal itu menunjukkan bahwa

dalam masyarakat, ada peran pemimpin yang membantu menyatukan

individu-individu.

6. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial menempatkan seseorang pada kedudukan dan perannya

di dalam masyarakat. Ketidakseimbangan hak dan kewajiban masing-

masing individu atau kelompok menimbulkan adanya penggolongan

masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Dalam kehidupan bermasyarakat,

stratifikasi sosial didasari atas kasta sosial, usia, suku, pendidikan, dan

beberapa aspek lain yang memicu keberagaman.",(https://tirto.id/gbbv.)

Kita sebagai umat muslim wajib untuk beribadah kepada Allah SWT

salah satunya adalah berdzikir. Berdzikir dapat mengingatkan dan

mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Berdzikir dapat membuat hati

kita tenang dan selalu berprasangka baik( Husnuzhon) kepada Allah

SWT. Husnuzhan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia

merupakan sikap terpuji yang harus diwujudkan melalui sikap lahir,

ucapan dan perbuatan yang baik, diridhai Allah swt dan bermanfaat.

Menanamkan sikap terpuji dalam diri kita adalah salah satu untuk dapat

berbuat baik terhadapa sesama manusia dan lingkungan sekitar. Kalimat

thayyibah dalam kehidupan masyarkat dapat menanamkan kepedulian

kita terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis penelitian
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan

cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong,

2007:6).

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah

yang ada sekarang berdasarkan data-data. Penelitian deskriptif dalam

penelitian ini untuk memecahkan masalah dalam menerapkan kalimat

thayyibah dalam kehidupan masyarakat dan pengaruhnya bagi masyarakat.

2. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dampak kalimat thayyibah dalam kehidupan bermasyarakat

dilakukan di lingkungan sekitar rumah JL. PEJUANG VI RT 003/RW04

KELAPA GADING TIMUR, JAKARTA UTARA, waktu penelitian pada

bulan April 2021.


3. Metode pengolahan data

Metode pengumpulan data berupa suatu perntaan tentang sifat, keadaan,

kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk

mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan

penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian di lingkungan rumah Jl. Pejuang VI

Kelapa Gading, Jakarta Utara menggunakan 3 cara berikut merupakan

uraian yang digunakan:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu tektnik atau cara

mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung pada suatu

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi diar ahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Dari

pengamatan, akan mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga

diperoleh pamahaman atau sebagai alatre-checking atau pembuktian

terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. (Nana

Syaodih, 2013: 220). Observasi ini dilakukan oleh peneliti selama

penelitian untuk mengoptimalkan data mengenai hubungan kalimat

thayyibah dalam kehidupan bermasyarakat dengan media pengamatan,


kehidupan masyarakat, interaksi antara tetangga, dan keadaan

lingkungan tempat tinggal yang ada di jalan sekiran rumah.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan

dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara ( interviewer ) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai ( interviewee) yang

memberikan jawaban atau pertanyaan tersebut (Lexy Moloeng,

2005:186).Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara mendalam.Wawancara mendalam merupakan cara

mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka

dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap

tentang topik yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan

untuk memperoleh data dan informasi mengenai aktivitas masyarakat

dalam membiasakan mengucapkan kalimat thayyibah dan dampak bagi

lingkungan sekitar masyarakat.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengaqn menghimpun dan menganalisis

dokumen dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi


atau wawancara, akan lebih kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung

oleh dokumen dokumen dari narasumber (Nana Syaodih, 2013)

4. Prosedur penelitian

Langkah pertama adalah menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah

untuk penelitian adalah masalah yang dapat memotivasi keinginan

seseorang untuk segera melaksanakan penelitian. Data tentang masalah

tersebut cukup tersedia di lapangan.

Langkah kedua adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilakukan

untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya

menjadi jelas dan menjajaki kemungkinan diteruskan atau tidaknya

pekerjaan meneliti.

Langkah ketiga adalah merumuskan suatu masalah. Apabila informasi

tentang masalah yang akan diteliti cukup jelas dari studi pendahuluan

(studi eksploratoris), maka peneliti harus merumuskan masalahnya

sehingga jelas dari mana harus dimulai, ke mana harus pergi, dan sarana

apa yang harus digunakan.

Langkah keempat adalah memilih pendekatan. Pendekatan adalah metode

atau cara yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian

5. Analisis Data
Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana yang

perlu dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

( Sugiyono, 2007:333-345). Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis kualitatif yang digunakan peneliti

sebagaimana yang dikemukakan Mules dan Hukberrman( Sugiyono,

2007)

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman (1992:16)). Langkah-

langkah yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan

atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian

singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data

yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan

penelitian. Dampak kalimat thayyibah bagi kehidupan bermasyarakat

memberi dampak baik untuk menjadi lebih baik, membuat lebih bersabar,

dan bisa mengontrol diri dari berperilaku dan berkata.


2. Penyajian data

Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk

naratif. Penyajian-penyajian data berupa sekumpulan informasi yang

tersusun secara sistematis dan mudah dipahami.

Tabel 1.kegiatan masyarakat dalam menerapkan kalimat thayyibah

dalam kehidupan sehari-hari

Pertanyaan Iya tidak Kadang-kadang


Orang yang 20 0 1

senang membaca

kalimat thayyibah
19 1 2

Orang membaca

kalimat thayyibah

dalam kehidupan

sehari-hari
Orang yang 0 21 1

pernah jenuh

untuk membaca

kalimat thayyibah
Orang yang 1 17 4
mempunyai

masalah

cenderung untuk

putus asa

Jadi, dalam table diatas masyarakat yang senam dalam menerapkan

kalimat thayyibah lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari, masyarkat

yang mempunyai masalah cenderung untuk tidak putus asa dalam

masalah mereka dan masyarakat tidak pernah jenuh untuk membaca

kalimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang

dilakukan melihat hasil redaksi data tetap mengaju pada rumusan

masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun

dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan

sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

Jadi, kesimpulannya adalah Kalimat thayyibah dianjurkan karena

memiliki banyak kebaikan, yaitu: mengingat Allah SWT dalam setiap


saat, membuat hati menjadi tenang, ditambahkan nikmat dari Allah SWT,

membawa manfaat untuk diri kita.Dampak kalimat thayyibah bagi

lingkungan sekitar masyarakat dapat menjalin komunikasi hubungan yang

baik, jika hubungan sesama masyarakat sudah baik, maka terjalin pula

sifat saling percaya, sikap saling peduli diantara masyarakat, jika ucapan

dan perbuatan masyarakat telah baik maka hal ini bisa dijadikan sebagai

teladan bagi anak-anak generasi muda bangsa dan agama.

Bab IV
pembahasan
A. Dampak yang mempengaruhi kalimat thayyibah bagi kehidupan

masyarakat

Masyarakat akan lebih berhati-hati dalam perbuatan dan perkataan,

masyarakat bisa menjaga perkataanya kepada tetangga untuk berbicara

yag baik-baik, menjaga keharmonisan antara tetangga menjaga


kedamaian, jika antara tetangga sama-sama menjaga dalam berkata maka

akan terciptanya kedamaian dan tidak ada bertengkaran. Hati kita akan

terasa tenang dan damai selalu berfikir positif dan tidak tergesa-gesa

mengambil suatu keputusan. Menurut masyarakat akan lebih dekat dengan

Allah SWT, mengingatkan akan kematian menambahkan semangat untuk

menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta masyarakat

takut dalam berbuat dosa karena hidup di dunia tidak kekal. Dari Abu

Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam

bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan kalimat

yang disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya Allah akan

mengangkatnya beberapa derajat di surga. Sementara seorang hamba yang

berbicara dengan kalimat yang dibenci Allah, niscaya Allah akan

menjerumuskannya ke dalam neraka Jahanam.”Dalam hadits Nabi

tersebut terdapat anjuran dan peringatan, yaitu anjuran untuk berbicara

dengan ucapan baik dan peringatan terhadap perkataan yang buruk. Di

dalamnya juga terdapat “timbal balik” yang bijaksana antara anjuran dan

peringatan.Timbal balik tersebut menerangi jalan orang yang beriman dan

mendorong supaya ia memilih sesuatu yang memberatkan timbangan di

sisi Tuhan pada saat hari perhitungan.Tidak ada yang lebih utama dan

mulia di sisi Tuhan dan para dai daripada kalimat thayyibah (baik).

Dampak kalimat thayyibah bagi lingkungan sekitar masyarakat dapat

menjalin komunikasi hubungan yang baik, jika hubungan sesama


masyarakat sudah baik, maka terjalin pula sifat saling percaya, sikap

saling peduli diantara masyarakat, jika ucapan dan perbuatan masyarakat

telah baik maka hal ini bisa dijadikan sebagai teladan bagi anak-anak

generasi muda bangsa dan agama.

B. Pengaruh antara kalimat thayyibah dengan sikap dan perilaku

masyarakat dan manfaatnya.

Pengaruh saat membaca kalimat thayyibah terhadap sikap atau perilaku

dikehidupan sehari-hari yaitu: membuat masyarakat menjadi lebih baik

dalam bersikap dan bertutur kata, masyarakat lebih berhati- hati menjaga

lisan saat berbicara dengan, tetangga disekitar lingkungan rumah,

masyarakat tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan saat

musyawarah seperti dalam pemilihan ketua RT, musyawarah untuk

menata dan menjaga keamanan dan lain-lain. Perilaku lebih terarah dan

teratur, dalam sikap dan ucapan berusaha baik tidak menyakiti sesama

tetangga, menghapus dosa-dosa,masyarakat dapat mengatasi jika ada

kesusahan dalam suatu masalah dengan musyawarah, dapat mempercepat

datangnya rezeki, termasuk salah satu pintu syurga, dapat mensyukuri

nikmat Allah, dan untuk melatih kesabaran masyarakat jika ada tetangga

yang kurang suka dengan kita.


Sayyid Muhammad bin al-Alawy al- Maliki al- Hasani, dalam kitabnya

Abwab al- Faraj, mebeberkan beberapa diantara yaitu:

a. Kalimat ini salah satu brankas kekayaan syurga. Hal ini ditegaskan dalam

hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at- Tarmidzi, Ibnu Majah dan

an-Nasai melalui jalur Abu Musa al-Asy’ari.

b. Rasulullah mengunjurkan kita memperbanyak membaca kalimat ini. Sebab

sebagaimana yang dituturkan rasulullah kepada Abu Hurairah, karena manfaat

dari kalimat thayyibah adalah membuka 70 pintu cobaan, kefakiran dan,

malapetaka.

c. Membaca kalimat thayyibah ini akan membantu menjauhkan penyakit,

terutama yang berkaitan dengan kegundahan hati. Imam at-Thabrani dalam al-

Awsath, mejelaskan riwayat dari Abu Hurairah. Bahwa rasulullah pernah

mensabdakan membaca hauqalah adalah obat 99 penyakit paling ringan yaitu

menghilangkan kegundahan hati.. Sayyid Muhammad menjelaskan, makna

dari hauqalah.

Dia mengutip pernyataan Imam as-Syadzili bahwa, kalimat ini adalah bentuk

penolakan segala keburukan yang menimpa seorang hamba. Dengan

mengucpakan kalimat ini seakan hamba tersebut menyatakan jauhkan segala

keburukan dariku, dan aku alihkan daya dan upayaku kepada daya dan upaya

Allah SWT.
Dengan kepasrahan dan kesadaran penuh terhadap daya dan upaya sang

khaliq tersebut, maka Allah SWT akan mendatangkan pertolongan baik

langsung ataupun tak lansung kepada hambanya-Nya. Prinsip ini sesuai

dengan QS. at- Thalaq ayat ke-3 “ dan barangsiapa yang bertawakal kepada

Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” Manfaat menurut

masyarakat membantu menjauhkan penyakit kegundahan hati, membuat hati

dan fikiran kita terasa tenang dan damai, selalu dekat dengan Allah SWT,

membuat hati lebih sabar dan tidak mudah marah.

C. Perbedaan antara masyarakat baik dan kurang baik

A. Perilaku masyarakat yang baik

Masyarakat yang selalu membantu tetangga disaat kesulitan membantu

tetangga adalah perilaku yang baik menurut islam. Manusia memiliki

dua kedudukan, yaitu sebagai makhluk individu yang bersifat otonom

dan makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial juga tertulis

dalam buku Politics karya Aristoteles yang mengatakan bahwa

manusia adalah zoon politicon, yaitu manusia selalu hidup

berkelompok dalam masyarakat. Sudah merupakan kelaziman bahwa

dalam suatu masyarakat ada aturan yang berlaku. Sebagai makhluk

sosial, manusia dituntut untuk dapat mengikuti aturan atau norma

dalam berkehidupan di masyarakat. Contoh Perilaku Sesuai Norma

dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya,

malu datang terlambat hadir di sekolah malu ketika berbuat salah;

malu ketika tidak bisa menjaga rahasia teman; dan lain-lain.

b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun

kalian berada. Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor

antrian; mematuhi peraturan lalu lintas; dan lain-lain.

c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan

bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya, tidak menyontek ketika

ulangan atau ujian; tidak mencuri atau korupsi; selalu berbicara jujur;

tidak menjelek-jelekan orang lain; dan lain-lain.

d . Budaya sopan, yaitu sikap untuk selalu berlaku sopan di mana pun

dan kepada siapa pun. Misalnya, menghormati orang lain; berbicara

santun kepada orang yang lebih tua; membiasakan diri untuk

mengucap maaf, tolong, dan terima kasih; dan lain-lain.

e.upaya musyawarah untuk mufakat. Misalnya, pengambilan

keputusan oleh masyarakat berdasarkan kesepakatan bersama

(konsensus) baik melalui musyawarah atau pemungutan suara;

membicarakan permasalahan secara bersama untuk mencapai mufakat;

dan lain-lain.

B. Sikap dan perilaku masyarakat yang kurang baik

1. Meremehkan dan menjatuhkan karakter


Kita semua perlu kritik sebagai bahan pelajaran. Namun, kritik yang

baik adalah kritik yang membangun dan memotivasi agar bisa

berkembang jadi pribadi yang lebih baik lagi.Kritikan yang terkesan

meremehkan, mencemooh, bahkan menjatuhkan karakter dengan

omongan yang tidak mengenakkan bukanlah perilaku yang pantas

untuk dimaklumi.

Kritikan pedas biasanya dimulai dengan kalimat “Kamu tidak

pernah…” atau “Kamu tuh selalu…” tanpa penjelasan yang konkret.

Ujaran kata-kata negatif lama-lama bisa meremukkan kepercayaan dan

harga diri orang yang menerimanya.Sikap meremehkan juga bisa

ditunjukkan dengan tidak memenuhi janji atau tidak menggubris apa

yang Anda katakan.

2. Sikap manipulatif

Seseorang yang manipulatif akan mengendalikan orang-orang di

sekitarnya untuk memenuhi apa yang ia mau. Pelaku bisa melakukan

berbagai macam cara untuk membuat Anda sebagai korban merasa

bersalah dan mencurigai dirinya sendiri.Kondisi ini terjadi ketika

korban menyadari atau mengetahui suatu hal tentang pelaku yang tidak

mau diakuinya. Saat mencoba untuk mendiskusikannya, pelaku

bersikeras menyangkal kenyataan dan mengubah tuduhan tersebut

pada korban. Dalam hal ini pelaku mengubah persepsi korban bahwa
ia adalah korban yang sebenarnya dalam situasi tersebut. Kata-kata

“Ah, kamu ngada-ngada”, “Kayaknya kamu salah dengar deh”, “Kok

aku disalahin sih? Kan sudahku bilang” (padahal sebenarnya tidak

pernah).

3.Sikap tidak toleransi

Tidak menghargai sesama masyaakat ketika sedang beribadah ada

tetangga lain menyetel music terlalu keras, membuat kita tidak

konsentrasi dalam berbidah. Orang tidak toleran biasanya sangat sulit

untuk mendengar dan menerima pendapat orang lain. Sebaliknya

dirinya menganggap bahwa orang yang di sekitar dirinya lah yang

harus mendengarkan dirinya. Permasalahan dalam hubungan di

keluarga dapat menjadi menjadi pemicu munculnya sikap tidak toleran

4. Sikap saling mengejek

Arti: mengolok-olok (menertawakan, menyindir) untuk

menghinakan; (mempermainkan dengan tingkah laku

contoh: 'ia tidak disukai temannya karena suka mengejek

anak-anak lain'

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kalimat thayyibah secara bahasa perkataan yang baik, secara istilah perkataan

atau lafadz yang baik, yang berisi pengagungan Allah SWT. Serta

mengandung aneka perbuatan ma’aruf dan pencegahan dari perbuatan

munkar( Tafsir Depag V/ 182-183 dan Tafsir Wa Bayan Al Qur’an oleh

Dr.M.Hasan Al-Hamsy hal 258 Kalimat thayyibah artinya kalimat yang baik

Maksudnya kalimat yang baik untuk diucapkan dalam rangka dzikir dan ingat

kepada Allah. Orang yang selalu berdzikir kepada Allah berarti selalu ingat

kepada Allah Orang yang selalu ingat Allah berarti imannya semakin kuat

Orang yang selalu ingat Allah akan memperoleh keutamaan yang banyak

Membaca kalimat thayyibah harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

At Tirmidzi no.2910, Dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani) Basmallah

termasuk kalimat thayyibah yang artinya bahwa kalimat basmallah termasuk

perkataan yang baik dan mengandung amal ma’ruf (perbuatan baik) yang

dapat mencegah dari hal yang munkar (dilarang).Pada surat An-Naml lafazh

basmallah ini disebut 2 kali yaitu pada awal surat dan pada ayat ke-30, yaitu

tepatnya ayat yang berisi ketika ratu balqis menjelaskan isi surat itu dengan

berkata, “ Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya ia dibuka

dengan tulisan ‘Bismillahirrahmanirrahim. Alam yang ada disekitar kita

seperti gunung yang menjulang tinggi, lautan yang luas dan langit adalah

sebuah tanda yang menunjukkan tanda kebesaran Allah SWT. Dalam Islam,

makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, tetapi pada seberapa


dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia

ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan

di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah

melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak

mengulangi perbuatannya.Apabila ada seorang muslim yang mengalami

musibah, lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan, ‘Inna

lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ ya Allah berikanlah pahala untuk

musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya.

B. Saran

Pembentukan sikap dan perilaku di lingkungan masyarakat, tidak terlepas dari

perkembangan ilmu pengetahuan untuk mengetahui kalimat thayyibah dalam

kehidupan sehari-hari. Karakter masyarakat merupakan bagian yang pokok

dalam upayapembentukan dan sikap budaya yang positif di lingkungan

masyaakat.Hubungan antara masyarakat satu dengan yang lain harus sama-

sama baik agar terciptanya lingkungan masyarakat yang aman, damai dan

tentram. Oleh karena kita bisa menerapkan kalimat thayyibah ini dalam

kehidupan sehari hari agar bisa membaut hati kita menjadi tenang, damai dan

tidak ada pertentangan.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi: https://tafsirweb.com/37726-quran-surat-an-naml-ayat-30-31.html
.[ https://id.wikipedia.org/wiki/Tahmid]

https://id.wikipedia.org/wiki/Tahlil#

https://id.wikipedia.org/wiki/

https://tirto.id/definisi-masyarakat-menurut-para-ahli-serta-ciri-unsur-

unsurnya-gbbv

https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.htm

https://jagokata.com/arti-kata/mengejek.html

https://www.kompasiana.com/rrnoor/

Anda mungkin juga menyukai