Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Oleh:
Zulham Darmawan (105611107817)
Vani (105611111322)
Aura Rafika Yusuf (105611112222)
Nur Alfiana Aurial J. (105611113122)
Haswila (105611114022)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiyaai wal
mursalin. wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma
ba’du. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Rahmat dan keselamatan semoga
terlimpah atas paling mulianya nabi dan rasul, juga atas keluarga dan para sahabat, serta
kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat. Adapun setelahnya.
Tak lupa pula kami ucapkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, terlebih kepada dosen
pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial yakni Bapak D.r Jaelan Usman, M,Si. yang
telah membantu secara moril dan materil serta memberikan panduan sistematis kepada kami
hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Nasihat, kritik serta saran daripada pembaca sangat kami harapkan untuk kebaikan
kita semua serta evaluasi bagi kami selaku penulis daripada makalah ini agar dapat
memperbaiki makalah yang kami buat untuk kedepan nanti. Kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada khalayak umum. Aamiin Yaa Robbal
‘Alamin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia dan cinta kasih...............................................................................................
1. Pengertian manusia dan cinta kasih.......................................................................
2. Macam-macam cinta kasih....................................................................................
3. Cinta menurut ajaran agama Islam........................................................................
4. Hubungan manusia dan cinta kasih ......................................................................
5. Cara Mewujudkan cinta kasih ..............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt. yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan,
dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat
diri kita sendiri.
Keindahan daripada kehidupan manusia tak luput dari cinta kasih manusia
terhadap makhluk lain ciptaan Tuhan. Cinta kasih merupakan perasaan kasih sayang,
kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Bertanggung jawab disini diartikan sebagai akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, kebahagiaan, keseimbangan.
Dalam diri manusia pasti terdapat perasaan cinta dan kasih atau kasih sayang
entah itu untuk sang pencipta, orang tua, saudara serta sahabat. Manusia akan sulit
menjalani kehidupan tanpa diberi cinta dan kasih atau memberi cinta dan kasih pada
orang lain oleh karena itu manusia dan cinta kasih sangat sulit untuk dipisahkan karena
ada keterikatan antara manusia dan cinta kasih. Dengan menerapkan cinta kasih dalam
sehari-hari kita dapat merasakan kebahagiaan yang sangat indah, tenang, dan nyaman.
Rasa cinta kasih dalam diri manusia juga dapat memberikan motivasi dan semangat lebih
kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu sehari- hari dan menajalani kehidupan.
Hubungan manusia dan cinta kasih sangat berkaitan apalagi dalam kehidupan
sehari-hari kita bertemu sesama manusia lainnya seperti keluarga dan teman-teman yang
pasti perilaku dan berbicaranya atas dasar cinta kasih. Bayangkan jika tidak ada cinta
kasih di dunia ini, mungkin kehidupan manusia di dunia ini akan terasa sangat hampa dan
banyak kekerasan terhadap manusia.
Tentunya, cinta kasih manusia itu terkadang tidak datang dengan sendirinya.
Manusia selalu berharap kepada Allah agar mengasihi kehidupannya. Dan banyak doa
yang di ijabah Allah melalui perantara cinta kasih daripada manusia. Dijelaskan dalam
Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 24 yang artinya, “Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-
anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dam tempat tinggal yang kamu sukai,
adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian manusia dan cinta kasih
2. Bagaimana Macam-macam cinta kasih
3. Apa saja Cinta menurut ajaran agama Islam
4. Bagaiamana Hubungan manusia dan cinta kasih
5. Cara Mewujudkan cinta kasih
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian manusia dan cinta kasih


Manusia secara bahasa berasal dari kata “mens” yang dalam bahasa latin berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Pengertian manusia secara istilah
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok atau individu. Terbentuknya pribadi dari seorang manusia dapat dipengaruhi
oleh lingkungan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan setiap seorang manusia berasal
dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik,
fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, cinta kasih merupakan perasaan kasih sayang,
kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Bertanggung jawab disini diartikan sebagai akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, kebahagiaan, keseimbangan.
Ada pula pendapat lain yang mengatakan cinta merupakan sebuah nama yang
sangat simple dan mudah untuk diucapkan. Membuat seseorang yang sebelumnya sedih
menjadi ceria, jahat menjadi baik, peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi
persaudaraan, pahit menjadi manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sehat. Semua hal
tersebut terwujud karena cinta dan setiap manusia punya cara sendiri untuk mencitai suatu
hal. Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa cinta kasih merupakan
ungkapan yang didorong oleh suatu kehendak dan diwujudkan melalui tingkah laku yang
disertai dengan rasa tanggung jawab dan pertimbangan akal pikiran (rasional).
2. Macam-macam cinta kasih
a. Cinta Kasih Terhadap Diri Sendiri
Mencintai diri sendiri tidak sama dengan mementingkan diri sendiri, bahkan
kedua hal tersebut bertolak belakang. Freud beranggapan bahwa cinta ada manifestasi
dari nafsu seksual yang ditujukan kepada orang lain atau pada dirinya sendiri (self love).
Pribadi yang mementingkan dirinya sendiri itu bersifat “narsistis”, dia menganggap
seolah-olah ia menarik cintanya kepada orang lain dan mengalihkan pada dirinya sendiri.
Dalam mencapai keseimbangan pribadi, menerima diri dan mencintai diri
sangatlah menentukan. Setiap orang, laki-laki maupun perempuan ditantang untuk
menerima dirinya sendiri dengan segala konsekuensi dan kekhususannya.
b. Cinta Kasih antara Orang Tua dan Anak
Cinta yang dirasakan orang tua terhadap anaknya terbagi menjadi dua segi, yaitu
segi pengabdian dan segi kesukaan. Menurut cara pemberiannya, cinta kasih antara orang
tua dan anak dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1) Orang tua bersifat aktif dan anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa
moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak hanya menerima saja,
mengiyakan statement tanpa memberi respon.
2) Orang tua bersifat pasif dan anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya.
Kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si
anak, tidak memberi perhatian apa yang diperbuat si anak.
3) Orang tua dan anak bersifat pasif
Dalam hal ini terlihat jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah
lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin,
tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa
jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4) Orang tua dan anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan
sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan
mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
c. Cinta Kasih antara Pria dan Wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seseorang gadis dengan perilaku baik,
lemah, lembut sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta
kasih terhadap gadis itu.
d. Cinta Kasih antara Sesama Manusia
Cinta kasih kepada sesama manusia merupakan rasa simpati yang melibatkan
emosi mendalam pada seseorang. Misalnya seorang sahabat berkunjung kerumah
temannya yang sedang sakit dan membawakan obat kepadanya, berarti sahabat itu
menaruh rasa cinta kasih terhadap kawannya yang sedang sakit tersebut.
Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih terhadap
sesama manusia, diantaranya:
1) Knowledge (pengenalan);
2) Responsibility (tanggung jawab);
3) Care (perhatian);
4) Respect (saling menghormati).
Cinta antar manusia juga memiliki beberapa unsur tersirat
dalam cinta antar pribadi, antara lain:
1) Afeksi, yaitu menghargai orang lain.
2) Ikatan, memuaskan kebutuhan emosi dasar.
3) Altruisme, yaitu perhatian non egois kepada orang lain.
4) Reciprocation, yaitu cinta yang saling menguntungkan.
5) Commitment, yaitu keinginan untuk mengabadikan cinta.
6) Keintiman emosional, yaitu berbagi emosi dan rasa.
7) Kindship, yaitu ikatan keluarga.
8) Passion, yaitu nafsu seksual.
9) Physical intimacy, yaitu berbagi kehidupan erat satu sama lain.
10) Self-interest, yaitu inta yang mengharapkan imbalan pribadi.
11) Service, yaitu keinginan untuk membantu

e. Cinta Kasih antara Manusia dengan Tuhan.


Apabila seseorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan dan menjauhi
Larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
f. Cinta Kasih antara Manusia dengan Lingkungannya.
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah memelihara taman pekarangan,
tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak
berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih
atau menyayangi lingkungannya.
g. Cinta Kasih Erotis
Cinta yang erat hubungannya dengan dorongan seksual (sifat birahi) ini
merupakan sifat eksklusif yang biasa memperdayakan sifat dari cinta yang sebenarnya.
Hal ini disebabkan cinta dan nafsu itu letaknya tidak berbeda jauh. Di sisi lain, cinta
erotis jika didasari dengan cinta yang ideal, kasih sayang serta keserasian akan berfungsi
dalam melestarikan keturunan dalam ikatan pernikahan yang sah.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang
sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta
kasih mereka sebenarnya merupakan egoisme dua orang, mereka adalah dua orang yang
saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap
orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan dengan semua aspek
kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
3. Cinta menurut ajaran agama Islam
Dalam ajaran agama islam, terutama yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki
beberapa pengertian.
a) Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban, dan siap
melindungi. Hal ini sesuai dengan Q.S. Ar-Rum (30): 21 yang berbunyi:

Artinya:
21. Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-
pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya.
Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.

b) Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara. Orang yang
memiliki cinta jenis ini cenderung selalu ingin berdua, enggan berpisah dan selalu
ingin memenuhi hasrat dahaga cintanya. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Asy-Syura
(26): 23 yang berbunyi:

Artinya:
23. Itulah (karunia) yang (dengannya) Allah menggembirakanhamba-hamba-Nya
yang beriman dan beramal saleh. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta
kepadamu suatu imbalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan.” Siapa mengerjakan kebaikan, akan Kami tambahkan kebaikan
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

c) Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin
meminta perhatian dari banyak orang hingga hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang
lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi). Hal ini disebutkan dalam Q.S.
An-Nisa (4): 129

Artinya:
129. Kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu) walaupun
kamu sangat ingin berbuat demikian. Oleh karena itu, janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-
katung. Jika kamu mengadakan islah (perbaikan) dan memelihara diri (dari
kecurangan), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

d) Cinta Shobwah (Syahwat), cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa


sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidah tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta
jenis ini sering dikatakan cinta buta. Seperti yang dikatakan dalam Q.S. Yusuf (12):
33 yang berbunyi:

Artinya:
33. (Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi
ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya
aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk
orang-orang yang bodoh.”
e) Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positif, meski itu sulit untuk dijalani. Hal ini sesuai dengan Q.S. Al-Baqarah (2): 286
yang berbunyi:

Artinya:
286. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya
ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula)
sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan
kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah
kami dalam menghadapi kaum kafir.”

Dalam agama islam sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karna belum


muhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah.
Pacaran pun sebenarnya dilarang. Dalam agama islam, cinta yang dimaksudkan
adalah cinta terhadap Allah swt. cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama
manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya
1. Kasih sayang
Kasih sayang adalah cinta dan saling mencintai, dalam bahasa Turki, kasih sayang
disebut muhabbet, yang berasal dari kata hub. Adapun pengertian kasih sayang menurut
kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poewadarminta, kasih sayang adalah
perasaan sayang, cinta, atau suka kepada seseorang.Kasih sayang merupakan rasa cinta
dan saling mencintai yang tumbuh diantara dua orang manusia atau lebih. Pola hubungan
kasih sayang ditandai dengan perasaan sayang, saling mencintai, saling memperhatikan,
dan saling memberi. Dengan begitu, maka kasih sayang bisa dikatakan sebagai kebutuhan
hak asasi manusia, yang bisa mempengaruhi kehidupan. Adapun beberapa contoh kasih
sayang diantaranya:
a. Menyayangi dan tidak menyakiti hati orang tua, kakak atau adik kita dengan selalu
menjaga kerukunan di rumah.
b. Membantu pekerjaan orang tua.
c. Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.

2. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib. Kemesraan pada
dasarnya adalah perwujudan kasih sayang yang mendalam. Fisuf Rusia, Salovjev
mengatakan dalam buku karangannya yang berjudul "Makna Kasih" yang menyatakan
“seseorang pemuda apabila sudah jatuh cinta terhadap seorang gadis secara serius, ia akan
sangat menyayangi gadis tersebut, bahkan ia akan lupa dengan bagaimana hidupnya
sendiri.” Cinta yang berlanjut akan memunculkan mesra atau kemesraaan. Kemesraan
adalah perwujudan dari cinta. Dengan adanya kemesraan seseorang bisa memunculkan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan adalah
hubungan akrab yang ada pada pria dan wanita atau suami-istri. Kemesraan merupakan
salah satu bagian dari hidup manusia
3. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Tuhan adalah pencipta. Akan
tetapi, Tuhan juga penghancur segalanya bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya.
Dengan begitu, ketakutan manusia akan selalu mendampingi sepanjang hidupnya dan
untuk menghilangkan itu manusia memuja-Nya. Hal ini dinyatakan dalam Q.S. Al-
Mu’minun (23): 98.
Artinya:
98. dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku.” Jadi jelas bahwa pemujaan yang dilakukan kepada Tuhan adalah bagian
hidup daripada manusia, karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk juga manusia.
4. Hubungan manusia dan cinta kasih
Dalam diri manusia pasti terdapat perasaan cinta dan kasih atau kasih sayang
entah itu untuk sang pencipta, orang tua, saudara serta sahabat. Manusia akan sulit
menjalani kehidupan tanpa diberi cinta dan kasih atau memberi cinta dan kasih pada
orang lain oleh karena itu.manusia dan cinta kasih sangat sulit untuk dipisahkan
karena ada keterikatan antara manusia dan cinta kasih. Dengan menerapkan cinta
kasih dalam sehari-hari kita dapat merasakan kebahagiaan yang sangat indah, tenang,
dan nyaman. Rasa cinta kasih dalam diri manusia juga dapat memberikan motivasi
dan semangat lebih kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu sehari-hari dan
menajalani kehidupan.
Dalam sehari-hari kita selalu merasakan cinta dan kasih di lingkungan tanpa
kita sadari, cinta dan kasih dari orang tua yang tak akan pernah habis sepanjang masa.
Sejak kita masih di dalam kandungan orang tua selalu memberikan cinta dan kasih
dengan berbagai cara yang mereka lakukan, setelah kita lahir hingga kini sudah
menjadi dewasa cinta dan kasih orang tua tak pernah putus.
Hubungan manusia dan cinta kasih sangat berkaitan apalagi dalam kehidupan
sehari-hari kita bertemu sesama manusia lainnya seperti keluarga dan teman-teman
yang pasti perilaku dan berbicaranya atas dasar cinta kasih. Bayangkan jika tidak ada
cinta kasih di dunia ini, mungkin kehidupan manusia di dunia ini akan terasa sangat
hampa dan banyak kekerasan terhadap manusia. Jadi, betapa pentingnya kita sebagai
manusia menjaga dan melestarikan cinta kasih kita selama hidup agar kita nyaman
dan semangat menjalani kehidupan sehari-hari.
5. Mewujudkan cinta kasih
Ada beberapa cara untuk mewujudkan kasih dan sayang dalam kehidupan
damai dan bahagia, diantaranya:
a. Cara Mewujudkan Cinta Diri Sendiri
Dapat dilakukan dengan cara mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani
dan rohaninya dapat terpenuhi secara wajar.
b. Cara Mewujudkan Cinta Sesama Manusia atau Persaudaraan Dapat dilakukan
dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan.
c. Cara Mewujudkan Cinta Erotis dapat dilakukan apabila dilandasi atas dasar cinta
kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar norma atau adat yang ada.
d. Cara Mewujudkan Cinta Keibuan Dapat dilakukan dengan melandasi pikiran kita
bahwa kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandungan,
dilahirkan, dan bahkan mengurus sampai menikahkannya dengan tanpa pamrih
sedikitpun. Ibu selalu mendo’akan kita karena beliau meninginkan dan melihat
anaknya bahagia serta dijauhkan dari segala kesulitan.
e. Cara Mewujudkan Cinta Kepada Allah SWT. Dapat dilakukan dengan cara
melandasi diri dengan cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan lain selain
Allah SWT. dengan beraqidah yang kokoh dan bertakwa kepada-Nya.
f. Cara Mewujudkan Cinta Kepada Rasulullah SAW. Dapat dilakukan dengan cara
melandasi diri dengan mencontoh suri tauladan yang baik yang ada pada diri
Rasulullah SAW. seperti siddiq, tabligh, amanah, dan fathanah yang diamalkan setiap
saat, kapanpun dan dimanapun selama masih diberi kehidupan oleh Allah SWT.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau
sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu
sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan
kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta
itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-
angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang
pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri.
Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
2. Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya.
seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan
Tumbuhan.Contoh Sikap Positif yang harus dilakukan misalnya, kita lebih
mendekatkan diri dengan sang pencipta, lebih memerhatikan lingkungan sekitar kita
sebagai bukti cinta kasih kita terhadap sekitar.Contoh sikap Negatif yang harus
ditinggalkan misalnya, lebih baik kita mencurahkan rasa kasih sayang dengan porsi
yang seharusmya, tanpa harus melukai orang yang kita kasihi.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/57299954/MAKALAH_ILMU_BUDAYA_DASAR
https://dosen.stiealanwar.ac.id/file/content/
2019/03/01_MANUSIA_DAN_CINTA_KASIH_STIE_AL-ANWAR_dinda.pdf

Anda mungkin juga menyukai