Oleh:
Zulham Darmawan (105611107817)
Vani (105611111322)
Aura Rafika Yusuf (105611112222)
Nur Alfiana Aurial J. (105611113122)
Haswila (105611114022)
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiyaai wal
mursalin. wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma
ba’du. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Rahmat dan keselamatan semoga
terlimpah atas paling mulianya nabi dan rasul, juga atas keluarga dan para sahabat, serta
kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat. Adapun setelahnya.
Tak lupa pula kami ucapkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, terlebih kepada dosen
pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial yakni Bapak D.r Jaelan Usman, M,Si. yang
telah membantu secara moril dan materil serta memberikan panduan sistematis kepada kami
hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Nasihat, kritik serta saran daripada pembaca sangat kami harapkan untuk kebaikan
kita semua serta evaluasi bagi kami selaku penulis daripada makalah ini agar dapat
memperbaiki makalah yang kami buat untuk kedepan nanti. Kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada khalayak umum. Aamiin Yaa Robbal
‘Alamin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia dan cinta kasih...............................................................................................
1. Pengertian manusia dan cinta kasih.......................................................................
2. Macam-macam cinta kasih....................................................................................
3. Cinta menurut ajaran agama Islam........................................................................
4. Hubungan manusia dan cinta kasih ......................................................................
5. Cara Mewujudkan cinta kasih ..............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya:
21. Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-
pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya.
Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.
b) Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara. Orang yang
memiliki cinta jenis ini cenderung selalu ingin berdua, enggan berpisah dan selalu
ingin memenuhi hasrat dahaga cintanya. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Asy-Syura
(26): 23 yang berbunyi:
Artinya:
23. Itulah (karunia) yang (dengannya) Allah menggembirakanhamba-hamba-Nya
yang beriman dan beramal saleh. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta
kepadamu suatu imbalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan.” Siapa mengerjakan kebaikan, akan Kami tambahkan kebaikan
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
c) Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin
meminta perhatian dari banyak orang hingga hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang
lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi). Hal ini disebutkan dalam Q.S.
An-Nisa (4): 129
Artinya:
129. Kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu) walaupun
kamu sangat ingin berbuat demikian. Oleh karena itu, janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-
katung. Jika kamu mengadakan islah (perbaikan) dan memelihara diri (dari
kecurangan), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Artinya:
33. (Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi
ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya
aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk
orang-orang yang bodoh.”
e) Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positif, meski itu sulit untuk dijalani. Hal ini sesuai dengan Q.S. Al-Baqarah (2): 286
yang berbunyi:
Artinya:
286. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya
ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula)
sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan
kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah
kami dalam menghadapi kaum kafir.”
2. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib. Kemesraan pada
dasarnya adalah perwujudan kasih sayang yang mendalam. Fisuf Rusia, Salovjev
mengatakan dalam buku karangannya yang berjudul "Makna Kasih" yang menyatakan
“seseorang pemuda apabila sudah jatuh cinta terhadap seorang gadis secara serius, ia akan
sangat menyayangi gadis tersebut, bahkan ia akan lupa dengan bagaimana hidupnya
sendiri.” Cinta yang berlanjut akan memunculkan mesra atau kemesraaan. Kemesraan
adalah perwujudan dari cinta. Dengan adanya kemesraan seseorang bisa memunculkan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan adalah
hubungan akrab yang ada pada pria dan wanita atau suami-istri. Kemesraan merupakan
salah satu bagian dari hidup manusia
3. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Tuhan adalah pencipta. Akan
tetapi, Tuhan juga penghancur segalanya bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya.
Dengan begitu, ketakutan manusia akan selalu mendampingi sepanjang hidupnya dan
untuk menghilangkan itu manusia memuja-Nya. Hal ini dinyatakan dalam Q.S. Al-
Mu’minun (23): 98.
Artinya:
98. dan aku berlindung (pula) kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku.” Jadi jelas bahwa pemujaan yang dilakukan kepada Tuhan adalah bagian
hidup daripada manusia, karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk juga manusia.
4. Hubungan manusia dan cinta kasih
Dalam diri manusia pasti terdapat perasaan cinta dan kasih atau kasih sayang
entah itu untuk sang pencipta, orang tua, saudara serta sahabat. Manusia akan sulit
menjalani kehidupan tanpa diberi cinta dan kasih atau memberi cinta dan kasih pada
orang lain oleh karena itu.manusia dan cinta kasih sangat sulit untuk dipisahkan
karena ada keterikatan antara manusia dan cinta kasih. Dengan menerapkan cinta
kasih dalam sehari-hari kita dapat merasakan kebahagiaan yang sangat indah, tenang,
dan nyaman. Rasa cinta kasih dalam diri manusia juga dapat memberikan motivasi
dan semangat lebih kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu sehari-hari dan
menajalani kehidupan.
Dalam sehari-hari kita selalu merasakan cinta dan kasih di lingkungan tanpa
kita sadari, cinta dan kasih dari orang tua yang tak akan pernah habis sepanjang masa.
Sejak kita masih di dalam kandungan orang tua selalu memberikan cinta dan kasih
dengan berbagai cara yang mereka lakukan, setelah kita lahir hingga kini sudah
menjadi dewasa cinta dan kasih orang tua tak pernah putus.
Hubungan manusia dan cinta kasih sangat berkaitan apalagi dalam kehidupan
sehari-hari kita bertemu sesama manusia lainnya seperti keluarga dan teman-teman
yang pasti perilaku dan berbicaranya atas dasar cinta kasih. Bayangkan jika tidak ada
cinta kasih di dunia ini, mungkin kehidupan manusia di dunia ini akan terasa sangat
hampa dan banyak kekerasan terhadap manusia. Jadi, betapa pentingnya kita sebagai
manusia menjaga dan melestarikan cinta kasih kita selama hidup agar kita nyaman
dan semangat menjalani kehidupan sehari-hari.
5. Mewujudkan cinta kasih
Ada beberapa cara untuk mewujudkan kasih dan sayang dalam kehidupan
damai dan bahagia, diantaranya:
a. Cara Mewujudkan Cinta Diri Sendiri
Dapat dilakukan dengan cara mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani
dan rohaninya dapat terpenuhi secara wajar.
b. Cara Mewujudkan Cinta Sesama Manusia atau Persaudaraan Dapat dilakukan
dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan.
c. Cara Mewujudkan Cinta Erotis dapat dilakukan apabila dilandasi atas dasar cinta
kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar norma atau adat yang ada.
d. Cara Mewujudkan Cinta Keibuan Dapat dilakukan dengan melandasi pikiran kita
bahwa kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandungan,
dilahirkan, dan bahkan mengurus sampai menikahkannya dengan tanpa pamrih
sedikitpun. Ibu selalu mendo’akan kita karena beliau meninginkan dan melihat
anaknya bahagia serta dijauhkan dari segala kesulitan.
e. Cara Mewujudkan Cinta Kepada Allah SWT. Dapat dilakukan dengan cara
melandasi diri dengan cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan lain selain
Allah SWT. dengan beraqidah yang kokoh dan bertakwa kepada-Nya.
f. Cara Mewujudkan Cinta Kepada Rasulullah SAW. Dapat dilakukan dengan cara
melandasi diri dengan mencontoh suri tauladan yang baik yang ada pada diri
Rasulullah SAW. seperti siddiq, tabligh, amanah, dan fathanah yang diamalkan setiap
saat, kapanpun dan dimanapun selama masih diberi kehidupan oleh Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau
sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu
sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan
kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta
itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-
angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang
pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri.
Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
2. Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya.
seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan
Tumbuhan.Contoh Sikap Positif yang harus dilakukan misalnya, kita lebih
mendekatkan diri dengan sang pencipta, lebih memerhatikan lingkungan sekitar kita
sebagai bukti cinta kasih kita terhadap sekitar.Contoh sikap Negatif yang harus
ditinggalkan misalnya, lebih baik kita mencurahkan rasa kasih sayang dengan porsi
yang seharusmya, tanpa harus melukai orang yang kita kasihi.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/57299954/MAKALAH_ILMU_BUDAYA_DASAR
https://dosen.stiealanwar.ac.id/file/content/
2019/03/01_MANUSIA_DAN_CINTA_KASIH_STIE_AL-ANWAR_dinda.pdf