Anda di halaman 1dari 20

Makalah Ilmu Budaya Dasar

Manusia dan Cinta Kasih


Dosen Pengampu : Toni Sonjaya M. Pd.

Disusun Oleh :

Dikri Hardiyana
Anisa Hakiki
Mela Adista
Apriliana Dewi
Usep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT MADANI NUSANTARA
TAHUN 2021 – 2022
Kp. Situsaeur, Cibadak, Kec. Cibadak, Sukabumi Regency, Jawa Barat 43351
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
kehendak dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan menjadi
anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat berharap makalah sederhana ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Ilmu Budaya Dasar dengan judul Manusia dan Cinta Kasih.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun kepada
para pembaca. Terima kasih atas segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan. Mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi ..................................................................................................................1
BAB I Pendahuluan
I. Latar Belakang .........................................................................................................2
II. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
III. Tujuan Penulisan ......................................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Cinta Kasih ............................................................................................3
• Cinta Kasih...................................................................................................3
• Tiga Unsur Cinta ..........................................................................................3
• Tiga Unsur dalam Segitiga Cinta .................................................................4
• Tiga Tingkatan Cinta ...................................................................................4
B. Cinta menurut Ajaran Agama ..................................................................................6
• Berbagai Bentuk Cinta .................................................................................6
C. Kasih Sayang .........................................................................................................10
• Pengertian Kasih Sayang ...........................................................................10
• Cinta Kasih dari Orangtua .........................................................................10
• Contoh Kasih Sayang .................................................................................11
D. Kemesraan..............................................................................................................12
• Pengertian Kemesraan ...............................................................................12
E. Pemujaan ................................................................................................................14
F. Belas Kasihan.........................................................................................................15
• Pengertian Belas Kasihan ..........................................................................15
• Cara Menumpahkan Belas Kasih ...............................................................15
G. Cinta Kasih Erotis ..................................................................................................16
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................................17
Daftar Pustaka ........................................................................................................18

1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Di dalam kehidupan manusia, selain manusia mengetahui tentang kebudayaan dan
kesenian, manusia juga mengenal cinta kasih. Cinta kasih berkaitan dengan manusia
karena cinta kasih adalah perasaan yang timbul di dalam diri manusia namun cinta kasih
itu muncul tanpa diketahui oleh manusia.
Cinta memegang peran penting karena cinta adalah dasar untuk melakukan sebuah
pernikahan, pembentukan keluarga dan merawat anak, hubungan yang erat dengan
masyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta adalah pengikat antara manusia
dengan Tuhannya sehingga manusia akan menyembah Tuhannya dengan segala hatinya,
manusia akan mengikuti perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, dan berpegang
teguh kepada syariat-Nya. Yang utama dalam cinta adalah memberi bukan menerima.
Memberi berarti hal yang tinggi secara kemampuan. Dalam memberi, yang terpenting
adalah memberi hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta menyatakan
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat simpulkan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimna mengetahui arti dari cinta kasih?
2. Bagaimana memahami tingkatan cinta dalam hidup manusia?
3. Bagaimna mempelajari unsur-unsur dalam cinta kasih?
4. Bagaimana hubungan manusia dengan cinta kasih?
5. Bagaimana mengetahui arti dari cinta kasih erotis?
III. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Mengetahui arti dari cinta kasih
2. Memahami tingkatan cinta dalam hidup manusia
3. Mempelajari unsur-unsur dalam cinta kasih
4. Mempelajari hubungan manusia dengan cinta kasih
5. Mengetahui arti dari cinta kasih erotis

2
BAB II
PEMBAHASAN

B. Pengertian Cinta Kasih


• Cinta Kasih
Cinta kasih memiliki pengertiannya masing-masing. Cinta berarti rasa suka
atau rasa sayang, ataupun juga rasa kasih yang hatinya merasa sangat tertarik.
Sedangkan kasih berarti perasaan cinta atau sayang kepada sesuatu ataupun
menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih memiliki pengertian yang mirip namun
memiliki perbedaan. Pengertian cinta lebih kepada perasaan yang mendalam
sedangkan kasih berarti perasaan yang dapat dilakukan secara nyata.

• Tiga unsur cinta


Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga unsur.
Tiga unsur itu adalah keterikatan, keintiman, dan kemesraan.

Keterikatan berarti ada adanya sebuah perasaan yang menjadikan seseorang


sebagai prioritas, perasaan yang hanya ingin bersama dengan seseorang dan tidak
mau jika bukan dia seseorang yang dimaksud. Keterikatan berarti terikat dengan
seseorang.

Keintiman berarti kebiasaan atau perilaku yang menunjukkan kita dengan


seseorang yang dicintai sudah tidak memiliki jarak lagi. Sudah adanya panggilan
atau sebutan yang tidak formal. Contohnya adalah sudah saling memakai barang
satu sama lain, makan dan minum dengan peralatan makan yang sama, dan banyak
sekali contohnya.

Kemesraan berarti adanya perasaan ingin disayangi, rasa rindu ketika tidak
bertemu dalam jangka waktu yang lama, adanya perkataan untuk mengungkapan
rasa sayang tersebut, dan hal lainnya.

3
• Tiga Unsur dalam Segitiga Cinta
Untuk lebih jelas mengetahui tiga unsur cinta, maka terbentuklah segitiga
cinta. Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa ketiga unsur cinta tidak sama
kuatnya. Terkadang satu unsur lebih kuat dan dua unsur lainnya kurang kuat. Cinta
seperti itu mengandung kesetiaan yang kuat tetapi yang dirasakan oleh
pasangannya adalah hambar karena tidak adanya kehangatan. Contohnya adalah
cinta seorang sahabat atau saudara kandung yang dengan kita sudah akrab tapi
tidak ada gejolak mesra dan orang tersebut lebih setia kepada hal lain
dibandingkan partner-nya.

Adapun cinta yang pincang, yaitu cinta yang kemesraannya sangat


menggebu-gebu tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang. Cinta itu
disebut pincang karena unsur-unsurnya tidak membentuk segitiga sama sisi, salah
satu unsurnya lebih kuat dari dua unsur lainnya. Lebih berat lagi jika salah satu
unsur tidak ada, maka cinta itu tidak sempurna atau bisa juga bukan cinta.

• Tiga tingkatan cinta


Di dalam kitab suci Al-Qur’an ditemukan bahwa terdapat cinta yang
tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan yaitu tinggi,
menengah, dan rendah. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 24 yang
artinya, “Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dam tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik.”

Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad
di jalan Allah. Bagi setiap orang Islam sudah menjadi keharusan bahwa cinta
kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah merupakan cinta yang utama.
Itu adakah pendorong dalam menunjang tinggi agama. Seseorang memiliki iman di
dalam hatinya, ia akan mencurahkan cintanya kepada Allah atau Tuhannya karena

4
ia yakin Tuhan adalah Maha Sempurna, Maha Indah, dan Maha Agung. Karena
iman tersebut, maka seorang muslim akan berbuat kebaikan karena Tuhannya
memiliki sifat-sifat tersebut.

Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara,


suami/istri, dan kerabat. Cinta yang menengah adalah cinta yang datangnya dari
perasaan hati dan jiwa. Rasa itu timbul dari perasaan terhadap seseorang yang
dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Mereka akan
menjadi akrab satu sama lain karena cinta dan kasih sayang tersebut. Perasaan ini
diberikan oleh Tuhan di dalam hati dan jiwa seseorang dan akan terbentuk perasaan
kasih sayang dan cinta dari seseorang terhadap orang lain. Seperti rasa sayang anak
kepada orangtuanya atau sebaliknya, rasa sayang istri kepada suaminya atau
sebaliknya, rasa sayang seseorang kepada saudaranya, rasa sayang seseorang
kepada sahabatnya, dan lain-lain.

Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan keluarga,


kerabat, harta, dan tempat tinggal. Cinta terendah adalah cinta yang keji dan dapat
merusak rasa kemanusiaan dalam diri seseorang. Bentuknya misalnya cinta kepada
thagut atau sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surah Al Baqarah, Allah
berfirman, “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan Allah; mereka mencintai sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.”

Bentuk selanjutnya adalah cinta karena hawa nafsu dan cinta yang
mengutamakan cinta pada orangtua, anak, istri, perniagaan, dan tempat tinggal.
Namun, selain itu, cinta juga memiliki hikmah. Hanya orang yang diberi
kepahaman dan kecerdasan oleh Allah yang dapat memahaminya. Hikmahnya
antara lain:
1. Cinta adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan karena setiap cinta akan
mengalami berbagai macam rintangan. Seseorang akan mengetahuinya setelah
melewati rintangan tersebut.

5
2. Cinta dalam jiwa manusia adalah pendorong atau pembangkit paling besar untuk
melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau tidak ada cinta di dalam jiwa manusia,
maka manusia tidak akan pernah mewujudkan cita-citanya, tidak akan ada
pembangunan dan kemajuan. Cinta juga pengikat paling kuat di dalam hubungan
antar keluarga, sesama makhluk hidup, untuk menegakkan keamanan, dan
ketentraman serta keselamatan di segala penjuru bumi.

C. Cinta menurut Ajaran Agama


• Berbagai Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia, cinta tampak dalam berbagai bentuk. Ada
seseorang yang mencintai dirinya sendiri, ada yang mencintai orang lain juga
istri/suami dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Bentuk cinta tersebut
dapat kita lihat di kitab suci Al-Qur’an.

1. Cinta Diri
Cinta diri memiliki kaitan yang erat dengan dorongan untuk menjaga diri.
Manusia ingin tetap hidup, mengembangkan potensi diri, dan untuk melakukan
sesuatu agar tujuannya tercapai. Ia mencintai sesuatu yang memberikan kebaikan
padanya. Ia membenci hal-hal yang menghalangi untuk sesuatu yang dia inginkan,
dan membenci segala sesuatu yang mendatangkan sakit dan bahaya.

Al-Qur’an mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri


yang menuntut segala sesuatu untuk dirinya yang memberikan manfaat dan guna
dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan dirinya. Nabi Muhammad
SAW mengucapkan bahwa seandainya Beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu
Beliau akan memperbanyak hal-hal baik untuk dirinya dan menjauhkan diri dari
segala keburukan.

Gejala bahwa manusia mencintai dirinya sendiri adalah rasa cintanya yang
berlebih terhadap harta, yang dapat membuat seseorang memudahkan segala cara
untuk mendapatkan kesenangan dan kemewahan hidup. (QS Al-Adiyat, 100:8)

6
Lalu manusia itu akan membuat permohonan yang terus menerus agar
dirinya diberikan harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan hidup lainnya. Jika ia
mendapatkan keburukan, maka ia merasa putus asa. (QS Fushilat, 41:49)

Ada baiknya kita manusia mencintai diri sendiri dengan tidak berlebihan
dan melewati batas. Kita harus mengimbangi rasa cinta terhadap diri sendiri dan
rasa cinta terhadap orang lain.

2. Cinta kepada sesama manusia


Manusia ingin hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya. Ia harus membatasi cinta pada diri sendiri dan rasa egoisnya. Ia juga harus
menyeimbangkan cintanya dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain dan
bekerja sama dengan cara memberikan bantuan kepada orang lain.
Allah memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya, seperti yang
terlihat pada keluh kesahnya saat ia berusaha untuk memperoleh kebaikan, setelah
itu Allah akan memberi pujian kepada orang yang sedang berusaha untuk tidak
melebihkan cinta kepada dirinya sendiri dan melepas diri dengan memperbanyak
keimanan seperti sholat, memberikan zakat, bersedekah, dan menjauhi larangan
Allah.
Al-Qur’an mengatakan kepada orang-orang yang beriman agar saling
mencintai seperti cinta mereka kepada diri sendiri. Itu adalah pengarahan kepada
para mukmin agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.

3. Cinta Seksual
Cinta dan dorongan seksual saling berkaitan karena ia membantu
keserasian, kasih sayang, dan kerjasama antara pasangannya. Ia merupakan faktor
primer bagi hidup keluarga.
Seperti dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 21 yang artinya, “Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

7
Dorongan itu adalah fungsi penting yaitu untuk melahirkan keturunan untuk
kelangsungan jenis. Lalu, akan terbentuklah sebuah keluarga. Dari sebuah keluarga,
maka akan terbentuklah masyarakat dan bangsa dan mereka akan saling mengenal,
membuat kebudayaan lebih berkembang, dan ilmu pengetehuan serta industri akan
menjadi maju. Islam mengaku cinta seksual yang menyertai dorongan seksual
karena merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak ditentang dan
tidak iingkari. Islam menyerukan pengendalian dan penguasaan cinta ini harus
dengan cara yang sah yaitu pernikahan.

4. Cinta Kebapakan
Ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin ikatan fisiologis seperti ibu
dengan anak-anaknya. Para ahli ilmu jiwa modem berpendapat bahwa dorongan
kebapakan adalah dorongan psikis. Dorongan ini terdapat dalam cinta bapak
kepada anak-anaknya karena mereka adalah sumber kebahagiaan baginya, sumber
kekuataan dan kebanggan baginya, dan faktor penting bagi kelangsungan hidup
seorang ayah. Dalam doa Nabi Zakaria AS yang memohon kepada Allah semoga
dikarunia anak yang akan mewarisinya dan keluarga Ya’qub.
Terdapat dalam surah Maryam ayat 4 sampai 6 yang artinya, “Ia berkata
“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi
uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau ya Tuhanku.
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku
adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku di sisi Engkau seorang
putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub; dan
jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai””.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh AS.
Beliau sangat cinta kepada anaknya, ia memanggil anaknya dengan kasih sayang
untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam dalam ombak. Cinta itu tampak dalam
dia Nabi Nuh AS yang memohon kepada Allah agar anaknya selamat, terdapat
dalam surah Hud ayat 45 yang artinya, “Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil
berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan
sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang
seadil-adilnya.”

8
Seorang ayah menunjukkan rasa sayangnya kepada anak-anaknya dengan
cara asuhan, nasihat, dan pengarahan demi kebaikan dan kepentingan anak-
anaknya.

5. Cinta kepada Allah


Puncak cinta yang dimiliki manusia khususnya yang beragama Islam adalah
cintanya kepads Allah dan kerinduan kepada-Nya. Semua tindakan dan tingkah
lakunya juga, tidak hanya sholat, pujian, dan doa saja. Dalam surah Ali Imran ayat
31 yang artinya, “Katakanlah: “Jika kamu benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.””
Dalam surah itu dijelaskan bahwa tingkah laku umat-Nya dan tindakan
umat itu ditujukan kepada Allah dan mereka mengharapkan penerimaan dan ridha-
Nya.
Cinta seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi
pendorong atau kekuatan yang akan mengarahkan manusia itu ke kehidupan yang
lebih baik dan mengalahkan rasa cinta terhadap yang lainnya. Namun, manusia itu
tetap akan merasakan cinta kepada sesama manusia, hewan, dan semua makhluk
Allah dan seluruh alam semesta karena seluruhnya adalah ciptaan Allah.

6. Cinta kepada Rasul


Setelah cinta yang utama yaitu cinta kepada Allah, di peringkat kedua
adalah cinta kepada Rasul. Rasul merupakan sosok yang ideal dan sempurna bagi
manusia baik dalam berperilaku, moral, maupun sifat baik lainnya. Seorang Hamba
yang benar-benar beriman akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung
derita dakwah Islam, berjuang dengan semangat sehingga agama Islam tersebar di
seluruh dunia dan membawa kemanusiaan dari masa kelam menuju cahaya
petunjuk.

9
D. Kasih Sayang
• Pengertian Kasih Sayang
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poewadarminta,
kasih sayang adalah perasaan sayang, cinta, atau suka kepada seseorang.

Kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan di dalam kehidupan rumah


tangga. Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Jika sebuah pasangan
memutuskan untuk menikah, maka rumah tangga yang mereka jalani sudah bersifat
saling mengasihi dan menumpahkan kasih sayang.

Kasih sayang yang dirasakan manusia sadar atau tidak sadar akan menuntut
mereka untuk bertanggung jawab, memberikan kejujuran, pengorbanan,
kepercayaan, pengertian, dan saling terbuka sehingga manusia menjadi kesatuan
utuh. Bila ada unsur kasih sayang yang hilang maka keutuhan rumah tangga akan
retak.

Kasih sayang tidak hanya dapat dirasakan pada manusia dewasa saja tetapi
bayi yang baru lahir pun merasakan kasih sayang dari orangtuanya. Bayi dapat
merasakan sentuhan dan mengenal suara orangtuanya. Bayi memiliki kepribadian
yang dapat mengenali bagaimana sifat orangtuanya.

• Cinta Kasih dari Orangtua


Kasih sayang dalam sebuah keluarga adalah dasar komunikasi seperti
komunikasi antara anak dan orangtua. Sifat dan watak anak didapatkan dari kasih
sayang dan perhatian orangtua. Hubungan antara orangtua dan anak akan harmonis.
Kasih sayang itu akan mempengaruhi kehidupan anak dalam bermasyarakat.
Orangtua memberikan cinta kasih kepada anaknya dapat dibedakan menjadi:
1. Orangtua bersifat aktif, anak bersifat pasif
Hal ini berarti orangtua memberikan kasih sayang berupa moral-materil
dengan banyak dan anak menerima tanpa memberikan respon. Ini akan
membuat anak menjadi takut dan kurang berani dalam bermasyarakat.

10
2. Orangtua bersifat pasif, anak bersifat aktif
Hal ini berarti anak belebihan dalam memberikan kasih sayangnya kepada
orangtua namun orangtuanya membiarkan tingkah laku anaknya bahkan tidak
memberikan perhatian.

3. Orangtua bersifat pasif, anak bersifat pasif


Orangtua maupun anak sudah jelas tidak saling memperhatikan. Mereka
menjalani kehidupannya masing-masing. Orangtua hanya memenuhi materi si
anak tanpa memberikan perhatian dan si anak juga tidak memberikan perhatian
kepada orangtua.

4. Orangtua bersifat aktif, anak bersifat aktif


Dalam hal ini antara orangtua dan anak saling memberikan kasih sayang
dan hubungan antara orangtua dan anak saling mencintai, saling menghargai,
dan saling membutuhkan. Salah satu contohnya adalah kasih sayang seorang Ibu
kepada bayinya saat sedang menyusui, menggendong, bahkan sampai
menyanyikan anaknya meskipun bayi itu tidak paham.

• Contoh Kasih Sayang


Ada macam-macam kasih sayang dalam kehidupan dan semua orangtua
mengharapkan hidup anaknya bahagia. Dalam memberikan rasa kasih sayang
kepada anaknya, orangtua mempunyai caranya masing-masing sesuai kemampuan
dan pendapatnya. Cara yang dilakukan orangtua dalam memberikan kasih
sayangnya ada yang berhasil tetapi banyak juga yang gagal.

Salah satu contohnya adalah bila orangtua menumpahkan kasih sayang


secara berlebihan kepada anaknya, maka anak yang diberikan kasih sayang akan
menjadi manja. Dikutip dalam sebuah cerita yang berjudul ‘Salah Asuhan’
karangan Abdul Muis. Dalam cerita tersebut dalam disimpulkan bahwa anak yang
dimanjakan tidak akan menjadi anak yang baik, saleh, dan berbakti kepada
orangtua. Walaupun ada beberapa anak yang masih bersifat baik namun anak yang
dimanjakan cenderung tidak memiliki sifat yang baik.

11
Contohnya lainnya adalah jika orangtua tidak memberikan kasih sayangnya
kepada sang anak, seperti pada hal orangtua pasif, anak akan merasa bahwa
orangtuanya tidak peduli dengan kehadirannya dan anak tersebut jadi terbengkalai.
Ia melakukan segala sesuatunya tanpa pengarahan dan tanpa pengawasan dari
orangtua. Karena itu, kadang anak melakukan hal apa saja agar mendapatkan
perhatian orangtuanya.

E. Kemesraan
• Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya adalah perasaan simpati
yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab antara pria dan wanita yang
sedang menjalin suatu hubungan maupun yang sudah menikah atau berumah
tangga. Kemesraan adalah wujud dari rasa kasih sayang yang mendalam.

Seorang filsuf asal Rusia, Salovjef, dalam bukunya mengatakan “Jika


seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar
dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan dalam buku ini di
dipaparkan oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet” dengan
indah. Indonesia memiliki “Romeo dan Juliet” dengan judul “Roro Mendut-
Pronocitro”.

Dalam novel “On Love” karya Yose Ortage Y. Gasset dikatakan


“Dikedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya”. Yose juga mengatakan pecinta itu tidak
kehilangan pribadinya malah pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan, menjadi
pintu untuk mengenal dirinya sendiri. Cinta merupakan sesuatu yang memberi nilai
dalam hidup kita, bila seseorang mengobralnya maka ia merusak nilai cinta.

Kemesraan membuat manusia memiliki daya kreativitas. Karena adanya


kemesraan itu, manusia dapat menciptakan karya seni sesuai dengan bakatnya.

12
Salah satu karya seni itu adalah puisi karya WS Rendra yang berjudul
“Episode”. Puisi itu menjelaskan kemesraan telah masuk ke dalam sebuah
pasangan. Berikut adalah puisi karya WS Rendra tersebut.

Kami duduk berdua

di bangku halaman rumahnya

pohon jambu di halaman itu

berbuah dengan lebatnya

dan kami senang memandangnya.

Angin yang lewat

memainkan daun yang berguguran.

Tiba-tiba ia bertanya:

“Mengapa sebuah kancing bajumu

lepas terbuka?”

Aku hanya tertawa.

lalu ia sematkan dengan mesra

sebuah peniti menutup bajuku.

Sementara itu

aku bersihkan

guguran bunga jambu

yang mengotori rambutnya.

Kemesraan tidak hanya muncul dari dalam lubuk hati individu tetapi dapat
terlihat dari sinar kedua mata dan sentuhan dari mereka.

13
Karya seni lainnya yang berisi tentang kemesraan adalah seni tari dari
berbagai daerah di Indonesia. Contohnya seperti Tari Karonsih dan Tari Gatotkaca
Gandrung dari Jawa Tengah, Tari Merak dari Jawa Barat, dan seni tari lainnya yang
sering dipentaskan di sebuah pernikahan.

Selain itu, di dalam sebuah cerpen karangan Umar Nur Zain yang berjudul
“Transaksi” menceritakan bahwa tokoh ‘aku’ seorang pejabat yang berlagak
derwaman, yang seringkali menyuruh bawahannya berterima kasih dengan macam
bentuk.

Cerpen itu mengingatkan kita tentang soladaritas nasional dan mempunyai


identitas Indonesia. Penulis mempunyai maksud agar kita dapat memahami pesan
moral yang terkandung dalam cerpen.

F. Pemujaan
Pemujaan berarti salah satu bentuk cinta manusia kepada Tuhannya yang dilakukan
dalam bentuk ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan
karena Tuhanlah yang menciptakan alam semesta. Seperti dalam surah Al-Furqon ayat 59
sampai 60 yang artinya, “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang
Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui
(Muhammad) tentang-Nya. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu
sekalian kepada yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha
Penyayang itu? Apakah kamiakan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami
(bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).”

Tuhan adalah pencipta, manusia haruslah mengikuti perintah-Nya. Bila manusia


tidak menaati perintah dari-Nya maka Tuhan akan memberikan hukumannya tapi Tuhan
adalah Maha Pemaaf. Cinta manusia kepada Tuhannya dikarenakan Tuhan Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Hal itu menjelaskan bahwa pemujaan adalah bagian dari hidup
manusia. Pemujaan itu sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Pemujaan

14
adalah cara agar seorang hamba dapat berkomunikasi dengan Tuhannya. Manusia dapat
memohon ampun atas dosa yang ia perbuat, meminta perlindungan, meminta agar
diberikan jalan yang baik, dan doa-doa yang lain. Tuhan akan senang bila kita memuja
kebesaran-Nya dan rendah diri, Ia dan akan mengabulkan permintaan hamba-Nya, maka
dari itu cinta seorang Hamba terhadap Tuhan-Nya adalah cinta mutlak.

G. Belas Kasih
• Pengertian Belas Kasihan
Dalam cinta ada istilah yang dinamakan belas kasihan. Kasihan sendiri
berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan orang lain. Kasihan atau rahmah
berarti kita menaruh perhatian kepada situasi yang dialami dengan seseorang dan
membantu mereka dalam menyelesaikan masalah mereka. Dalam surah Al-Qolam
ayat 4 dijelaskan bahwa manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain karena
belas kasihan adalah perbuatan orang berbudi dan orang berbudi dipuji oleh Allah
SWT. Manusia yang memiliki rasa belas kasihan adalah manusia yang hatinya
tergugah dan Allah akan memuji orang yang memiliki budi yang baik.

• Cara menumpahkan belas kasih


Manusia memiliki berbagai macam cara untuk memberikan belas kasihnya
bergantung kepada situasi dan kondisi orang yang dikasihaninya. Pangeran
Sidharta menyatakan belas kasihan kepada rakyat dengan cara meninggalkan istana
untuk menjadi biksu. Dalam kehidupan ini banyak hal yang harus kita kasihani
seperti misalnya seseorang yang yatim piatu, orang-orang tua yang tidak
mempunyai ahli waris, pengemis yang sudah tidak bisa bekerja, orang disabilitas,
dan sebagainya. Kita sebagai makhluk sosial dapat membantu masalah mereka
sesuai dengan kemampuan kita. Walaupun apa yang kita bantu dan kita berikan
terhadap mereka hanyalah bantuan kecil, tetapi di mata Allah kita adalah manusia
yang berbudi dan beriman.

15
H. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan adalah cinta antara orang yang sebanding. Cinta kasih ibu
adalah cinta terhadap orang yang lemah. Kedua hal tersebut jelas perbedaannya namun
kedua cinta tersebut sama-sama memiliki hakekat bahwa cinta kasih tidak terbatas kepada
seseorang saja. Lainnya halnya dengan cinta kasih erotis.

Cinta kasih erotis adalah ketuntutan akan penyatuan yang sempurna dengan
seorang lainnya. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif dan dapat merupakan bentuk cinta yang
paling tidak bisa dipercaya. Cinta kasih erotis sering dicampur dengan pengalaman ekslosif
jatuh cinta yang maksudnya tembok yang sudah dibangun oleh sebuah pasangan akan runtuh
karena mereka akan menjadi orang asing satu sama lain. Kemesraannya bersifat sementara
saja karena tidak ada rintangan dihadapi oleh seseorang untuk menggapai cintanya dan tidak
ada orang yang diperjuangkan. Apabila seorang individu memiliki perasaan terhadap individu
lain maka pribadi orang lain tidak pernah begitu biasa untuknya.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau
sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang
satu sama lain.

Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada
yang dicintai.

Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala
cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-
angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa

17
DAFTAR PUSTAKA

1. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-
manusia_dan_cinta_kasih.pdf

2. http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-
puisi-ws-rendra

3. https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-ilmu-budaya-dasar.html

4. https://portalsulut.pikiran-rakyat.com/khasanah/pr-853720900/ternyata-ini-makna-cinta-
dan-kasih-sayang-dalam-agama-islam-menurut-ustadz-abdul-somad

5. https://www.kompasiana.com/depi.ariyanto/552b22cbf17e613f75d623a7/manusia-dan-
cinta-kasih

18

Anda mungkin juga menyukai