Tentang
CINTA DI KALANGAN REMAJA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. AGUNG TRIANDA
2. ALYA SANDRINA
3. BARUNA BAGUS S.
4. CINDY KLARIN
5. FAKHIRAH SAFFA KAMILA
SMAN 1 PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran tentang CINTA DIKALANGAN REMAJA.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT
sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda.
Dan penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Makna Cinta Kasih ......................................................................................
B. Faktor Pembentuk Cinta .............................................................................
C. Remaja, Cinta dan Seks .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup tanpa cinta akan sia-sia, tanpa cinta berart kematian dan kematian
tanpa cinta adalah kerugian besar, bahkan seorang penyair kondang
mengungkapkan bahwa jika tidak ada cinta agama dan segala aturannya ibarat
kumpulan bayangan bisu. Namun sebaliknya, jika diperkuat dengan cinta, ia akan
menjelma menjadi pengatur di dunia semesta. Cinta tidak mengenal cepat atau
lambat, tidak mengenal jauh atau dekat, cinta membuat gunung selembut salju dan
membuat jantung berdebar cepat.
Ada cinta maka manusia ada. Cinta itu manis bagai gula. Karena cinta, dunia
begitu indah. Hujan dengan dinginnya dan matahari dengan panasnya akan menjadi
sahabat atas nama cinta. Dalamnya lautan dan luasnya samudra menjadi tak berarti
karena cinta. Cinta membuat manusia membuat gedung pencakar langit dan terbang
menggapai bintang serta mampu menembus bumi. Karenanya cinta mampu
membuat karya spektakuler yang dikenang sepanjang masa. Cinta juga yang
mempengaruhi manusia membangun sebuah peradaban dan menciptakan karya-
karya (penemuan-penemuan) monumental. Cinta membuat semuanya menjadi
mungkin. Itulah cinta yang menjadi rebutan manusia sepanjang masa.
Cinta merubah pribadi seseorang dalam sekejap mata. Cinta membuat muka
masam jadi berseri, kantong tipis jadi serasa tebal, dan penakut menjadi pemberani.
Cinta yang menyebabkan seseorang tidak merasakan sakit, derita menjadi jalan
keluar bahkan yang membuat seseorang menjadi kuat ditengah himpitan hidup yang
menderita. Itulah cinta, ibarat bensin yang mampu menggerakan mesin. Ibarat
angina yang mampu bergerak super elastis. Ibarat matahari yang mampu menerangi
alam semesta. Cinta adalah nafas kehidupan.
Tapi karena cinta, manusia merintih dan menangisi hidup sepanjang masa.
Atas nama cinta seseorang tega mengakhiri hidup secara tragis; terlentan di rel
kereta api, minum racun dan menjerat lehernya sendiri. Cinta meledakkan
peperangan dimana-mana. Atas nama cinta seseorang tega membunuh sesama
dan memicu kerusuhan yang menghanguskan ribuan rumah . itulah cinta yang
menjadi kambing hitam.
Sepanjang sejarah mansia, cerita-cerita yang menggambarkan tentang cinta
menghiasi lembaran sejarah bahkan tak jarang menjadi sebuah cerita yang
melegenda. Hal ini membuktikan betapa kedudukan cinta memiliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia.
Cinta memang mengandung seribu satu misteri. Terkadang kita bertanya-
tanya, Apa sesungguhnya cinya itu? Bagaimana proses mencari cinta? Seberapa
besar pentingnya cinta dalam kehidupan? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari
cinta? Dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu kiranya
membahas dan mengupas tuntas segala hal yang menyangkut cinta terutama bagi
para remaja, supaya kita tida salah mempersepsikannya dalam kehidupan. Oleh
karena itu sengaja penulis mengambil judul “MANUSIA DAN CINTA KASIH’ dengan
harapan dapat memberi seberkas sinar bagi khazanah pengetahuan kita tentang
cinta, baik dalam pengertian umum maupun pengertan khusus.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian Latar belakang diatas, maka untuk memperjelas orientasi
pembahasan masalah yang dibahas dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah makna cinta kasih yang sebenarnya ditinjau dari makna secara umum
maupun secara khusus.
2. Apasajakah faktor-faktor yang dapat membentuk cinta dan dampak –dampaknya.
3. Bagaimanakah pandangan remaja baik terhadap cinta maupun terhadap seks
yang sering ditimbulkan akibat reaksi dari proses cinta remaja termasuk aplikasi
sebenarnya dari pengertian cinta yang mereka ketahui.
4. Bagaimana dan apasajakah problem yang sering muncul akibat cinta, termasuk
dampak positif dan negatifnya.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Makna dari cinta kasih yang sebenarnya ditinjau dari makna secara umum
maupun secara khusus.
2. Faktor-faktor yang dapat membentuk cinta dan dampak – dampaknya.
3. Pandangan remaja baik terhadap cinta maupun terhadap seks yang sering
ditimbulkan akibat reaksi dari proses cinta remaja termasuk aplikasi sebenarnya
dari pengertian cinta yang mereka ketahui.
4. Problem yang sering muncul akibat cinta, termasuk dampak positif dan
negatifnya.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Problematika Cinta
“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis; dengan cinta, kekeruhan menjadi
jernih; dengan cinta, yang mati menjadi hidup; dengan cinta, raja mejadi budak; dari
ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan orang diatas takhta
begini?”
Cinta adalah kata penuh makna yang tak lekang ditelan zaman dan tak luput
digenggam banyak orang. Mungkin cinta adalah kata yang terus menjadi bahan
perbincangan yang tak habis-habisnya. Dalam perjalanan hidup, tentu tiap pribadi
menemukan pengalaman cinta, dari balita sampai orang tua, pria dan wanita.
Namun cinta ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi menawarkan keindahan,
kegembiraan dan keabadian, namun di sisi lain berbalut duka nestapa. Begitulah
misteri cinta, hingga banyak orang yang keliru memahaminya, apalagi muda-mudi
yang sedang dilanda asmara. Setiap manusia normal memiliki cinta, karena ia
adalah karunia Tuhan yang amat berharga.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan
hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.
Ada tiga faktor yang menyebabkan tumbuhnya cinta:
1. Sifat atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang atau sesuatu sehingga ia
kagum dan jatuh cinta padanya.
2. Perhatian sang kekasih terhadap sifat-sifat tersebut.
3. Pertautan antara seseorang yang sedang jatuh cinta dengan orang yang
dicintainya.
Pernahkah anda melihat cinta pada binatang? Pasti tidak. Cinta ada pada
manusia. Burung tidak bercinta, harimau tidak pernah bermesraan. Kambing tidak
pernah romantis. Binatang hanya memiliki naluri mempertahankan mata rantai
kehidupan (hubungan intim). Sementara cinta bukan seks, bukan pula hubungan
intim. Tapi tidak sedikit manusia seperti binatang, menganggap cinta adalah seks.
Tidak heran jika muncul prilaku binatang; kumpul kebo, pelacuran, dan pacaran
yang jauh dari hakekat cinta itu sendiri.
Oleh karena itu tidak sembarangan manusia bisa memiliki cinta. Manusia
yang sehat dan berakal saja yang dapat merasakan cinta. Manusia gila (dalam arti
sebenarnya) tidak akan pernah merasakan cinta. Begitu pula manusia yang gila
harta, kedudukan dan gila seks tidak akan pernah merasakan cinta. Hanya manusia
yang sehat akalnya yang mampu untuk mencintai. Artinya cinta bukan milik orang
gila, melainkan yang sehat akalnya.
Cinta tidak selamanya harus memiliki. Meniti cinta tidak selalu mencapai
puncak. Berbagai masalah menghantui bahkan hingga menggagalkan cita-cita cinta.
Hidup bersama akhirnya hanya tinggal mimpi. Seperti itulah jeritan mereka yang
gagal meniti cinta karena terbentur keinginan orang tua dan terhalang benteng adapt
istiadat yang teramat kokoh.
Kisah Siti Nurbaya yang gagal menikah dengan kekasih pujaannya (Syamsul
Bahri) karena direnggut jutawan Datuk Maringgih , atau persetujuan orang tuanya,
menjadi justifikasi hingga kini untuk selalu menentang peran-serta orang tua dalam
penentuan jodoh. Kisah ini awet hingga kini sebagai kisah klasik paling popoler
bahkan sudah menjadi pameo di kalangan anak-anak muda.
Kisah pembunuhan pertama yang dilakukan Qabil terhadap Habil
sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an disebabkan urusan jodoh. Qabil tidak
setuju dengan aturan yang mengharuskan kawin silang, ia tetap ingin menikahi
iklima dan menolak menikan dengan kakaknya Labuda.
Masih banyak lagi kisah-kisah petualangan cinta yang hakikatnya bermuara
pada kepentingan manusia terhadap cinta sehingga dengan bercermin pada cerita
diatas, kita dapat menarik benang merah bahwa cinta merupakan sesuatu yang
sangat penting dan memiliki kekuatan yang dahsyat.
Kehebatan cinta, Julius Caesar yang gagah perkasa, tak berdaya dibawah
tekanan cintanya terhadap Cleopatra. Napoleon Bonaparte yang dijuluki “Singa
Eropa”, rela mengorbankan popularitasnya demi cintanya kepada Margareth
Yosephian. Senator Garry Hart dari partai Demokrat, terpental dari pencalonan kursi
presiden karena cintanya kepada Dona Rice. Bahkan dari negara Jiran, Malaysia,
terkenal cerita runtuhnya perdana mentri dari partai UMNO dikarenakan cinta fairnya
dengan seorang Geisa. Pelacur papan atas Jepang.
Sepintas cengeng, tapi itulah kenyataan cinta yang menggebu. Hal ini
menunjukan bahwa manusia dilepaskan dari pasangannya. Terlepas sebagian cerita
diatas benar atau tidak, yang jelas realitas dimasyarakat nampaknya ada
kesesuaian dengan cerita-cerita diatas. Konflik antara orang tua dan anak yang
hubungannya dengan jodoh akan terus berlanjut hingga akhir zaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dikaitkan dengan rumusan masalah serta dengan
tujuan yang dikemukakan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Cinta itu adalah anugrah Tuhan yang sangat istimewa, karena cinta yang mendasari
segala sesuatu untuk tercipta di muka bumi ini. Cinta itu sulit apabila digeneralisir
maknanya, karena akan mempersempit ruang lingkup (cakupan) cinta itu sendiri.
Cinta itu sifatnya universal, oleh karena itu bentuknyapun bermacam-macam sesuai
dengan kondisi siapa yang mencintai dan siapa atau apa yang dicintai. Cinta dapat
digolongkan ke dalam dua macam, ada cinta khusus yaitu cinta yang dirasakan oleh
orang tertentu, dan juga ada cinta umum yakni cinta yang dimiliki atau dirasakan
oleh hamper setiap manusia. Namun yang derajatnya paling tinggi adalah cinta
Kepada Allah SWT. Apabila seseorang telah mencintai Tuhan dengan sepenuh hati
maka ia akan selalu menemukan kebahagiaannya.
Cinta juga dapat dibentuk lewat :
1. Kedekatan/Keakraban
2. Kemesraan
3. Pemujaan
4. Kerinduan
5. Kecemburuan Dan
6. Erotisme
Yang tidak kalah menariknya, yang sekarang sedang masa-masanya untuk
bercinta adalah para remaja. Remaja merupakan suatu masa transisi dimana ia
harus menentukan pilihan penempatan diri yaitu antara menuruti otoritas orang tua
atau menerima hal-hal yang dianggapnya baru dari lingkungan barunya.
Remaja biasanya kurang memiliki control diri, sehingga banyak diantaranya yang
sering kena depresi akibat berbagai masalah termasuk masalah cinta. Hal ini
disebabkan karena kematangan hormone-hormon reproduksi (hormone kelamin).
Cinta yang dialami para remaja masa kini memang sangat mengkhawatirkan.mereka
tengah menjurus kepada tindakan seksual akibat dari terlalu bebasnya berpacaran.
terbukti dari sekian banyak berita yang di tayangkan oleh media masa baik cetak
maupu elektronik lebih dari dua puluh persen remaja (mahasiswa bahkan siswa)
melakukan pelanggaran etika dalam berpacaran.
Cinta ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi menawarkan keindahan,
kegembiraan dan keabadian, namun di sisi lain berbalut duka nestapa. Begitulah
misteri cinta, hingga banyak orang yang keliru memahaminya, apalagi muda-mudi
yang sedang dilanda asmara. Setiap manusia normal memiliki cinta, karena ia
adalah karunia Tuhan yang amat berharga.
Cinta tidak selamanya harus memiliki. Meniti cinta tidak selalu mencapai
puncak. Berbagai masalah menghantui bahkan hingga menggagalkan cita-cita cinta.
Hidup bersama akhirnya hanya tinggal mimpi. Seperti itulah jeritan mereka yang
gagal meniti cinta karena terbentur keinginan orang tua dan terhalang benteng adapt
istiadat yang teramat kokoh.
B. Saran
Cinta adalah suatu anugrah yang suci dan fitrah. Alam dunia ini tidak akan
tercipta dan terwujud seandainya tidak ada cinta. Oleh karena itu cinta merupakan
suatu hal yang besar yang dimana perlu penerapan dengan benar. Banyak cara
mengaplikasikan cinta, diantaranya dengan menghormati, menjaga, memperhatikan,
menghargai, melindungi, memberi dan sebagainya.
Dalam bercinta hendaknya kita (terutama para remaja) selalu memperhatikan
etika atau norma yang ada baik norma sosial, norma kesusilaan, adat istiadat,
norma hukum dan juga norma agama. Jangan pernah menodai cinta, karena cinta
merupakan sesuatu yang teramat suci dan berharga.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/pacaran
http://chariz-tyo.blogspot.com
https://fauzanppssi.blogspot.com
http://muhammadqhadripsyc.blogspot.com
http://kbbi.web.id/pacar/
http://www.academia.edu/4052364/Dampak_Positif_dan_Negatif_Pacaran_Bagi_Remaja