Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Tentang
CINTA DI KALANGAN REMAJA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. AGUNG TRIANDA
2. ALYA SANDRINA
3. BARUNA BAGUS S.
4. CINDY KLARIN
5. FAKHIRAH SAFFA KAMILA

SMAN 1 PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2021/ 2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran tentang CINTA DIKALANGAN REMAJA.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT
sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda.
Dan penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada
umumnya.

Payakumbuh, Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Makna Cinta Kasih ......................................................................................
B. Faktor Pembentuk Cinta .............................................................................
C. Remaja, Cinta dan Seks .............................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................


A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidup tanpa cinta akan sia-sia, tanpa cinta berart kematian dan kematian
tanpa cinta adalah kerugian besar, bahkan seorang penyair kondang
mengungkapkan bahwa jika tidak ada cinta agama dan segala aturannya ibarat
kumpulan bayangan bisu. Namun sebaliknya, jika diperkuat dengan cinta, ia akan
menjelma menjadi pengatur di dunia semesta. Cinta tidak mengenal cepat atau
lambat, tidak mengenal jauh atau dekat, cinta membuat gunung selembut salju dan
membuat jantung berdebar cepat.
Ada cinta maka manusia ada. Cinta itu manis bagai gula. Karena cinta, dunia
begitu indah. Hujan dengan dinginnya dan matahari dengan panasnya akan menjadi
sahabat atas nama cinta. Dalamnya lautan dan luasnya samudra menjadi tak berarti
karena cinta. Cinta membuat manusia membuat gedung pencakar langit dan terbang
menggapai bintang serta mampu menembus bumi. Karenanya cinta mampu
membuat karya spektakuler yang dikenang sepanjang masa. Cinta juga yang
mempengaruhi manusia membangun sebuah peradaban dan menciptakan karya-
karya (penemuan-penemuan) monumental. Cinta membuat semuanya menjadi
mungkin. Itulah cinta yang menjadi rebutan manusia sepanjang masa.
Cinta merubah pribadi seseorang dalam sekejap mata. Cinta membuat muka
masam jadi berseri, kantong tipis jadi serasa tebal, dan penakut menjadi pemberani.
Cinta yang menyebabkan seseorang tidak merasakan sakit, derita menjadi jalan
keluar bahkan yang membuat seseorang menjadi kuat ditengah himpitan hidup yang
menderita. Itulah cinta, ibarat bensin yang mampu menggerakan mesin. Ibarat
angina yang mampu bergerak super elastis. Ibarat matahari yang mampu menerangi
alam semesta. Cinta adalah nafas kehidupan.
Tapi karena cinta, manusia merintih dan menangisi hidup sepanjang masa.
Atas nama cinta seseorang tega mengakhiri hidup secara tragis; terlentan di rel
kereta api, minum racun dan menjerat lehernya sendiri. Cinta meledakkan
peperangan dimana-mana. Atas nama cinta seseorang tega membunuh sesama
dan memicu kerusuhan yang menghanguskan ribuan rumah . itulah cinta yang
menjadi kambing hitam.
Sepanjang sejarah mansia, cerita-cerita yang menggambarkan tentang cinta
menghiasi lembaran sejarah bahkan tak jarang menjadi sebuah cerita yang
melegenda. Hal ini membuktikan betapa kedudukan cinta memiliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia.
Cinta memang mengandung seribu satu misteri. Terkadang kita bertanya-
tanya, Apa sesungguhnya cinya itu? Bagaimana proses mencari cinta? Seberapa
besar pentingnya cinta dalam kehidupan? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari
cinta? Dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu kiranya
membahas dan mengupas tuntas segala hal yang menyangkut cinta terutama bagi
para remaja, supaya kita tida salah mempersepsikannya dalam kehidupan. Oleh
karena itu sengaja penulis mengambil judul “MANUSIA DAN CINTA KASIH’ dengan
harapan dapat memberi seberkas sinar bagi khazanah pengetahuan kita tentang
cinta, baik dalam pengertian umum maupun pengertan khusus.

B. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian Latar belakang diatas, maka untuk memperjelas orientasi
pembahasan masalah yang dibahas dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah makna cinta kasih yang sebenarnya ditinjau dari makna secara umum
maupun secara khusus.
2. Apasajakah faktor-faktor yang dapat membentuk cinta dan dampak –dampaknya.
3. Bagaimanakah pandangan remaja baik terhadap cinta maupun terhadap seks
yang sering ditimbulkan akibat reaksi dari proses cinta remaja termasuk aplikasi
sebenarnya dari pengertian cinta yang mereka ketahui.
4. Bagaimana dan apasajakah problem yang sering muncul akibat cinta, termasuk
dampak positif dan negatifnya.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Makna dari cinta kasih yang sebenarnya ditinjau dari makna secara umum
maupun secara khusus.
2. Faktor-faktor yang dapat membentuk cinta dan dampak – dampaknya.
3. Pandangan remaja baik terhadap cinta maupun terhadap seks yang sering
ditimbulkan akibat reaksi dari proses cinta remaja termasuk aplikasi sebenarnya
dari pengertian cinta yang mereka ketahui.
4. Problem yang sering muncul akibat cinta, termasuk dampak positif dan
negatifnya.
BAB II
PEMBAHASAN

D. Makna Cinta Kasih


Cinta dapat diartikan sebagai kasih-sayang, rasa kasih dan asmara. Kasih
sayang diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Sedangkan Para ahli tasawuf berpendapat bahwa cinta itu meliputi ilham,
pancaran, dan luapan hati. Cinta itu sebenarnya tidak dapat diberi batasan dan tidak
dapat didefinisikan bahkan tidak dapat dijelaskan hakekat dan rahasianya. Menurut
mereka cinta dapat didefinisikan hanya dengan kata-kata saja, tidak lebih. Tapi
menurut kebanyakan orang, cinta itu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Adapun untuk mengetahui makna dan hakikatnya secara lengkap dan menyeluruh,
maka hal itu diluar kemampuan manusia, karena cinta itu hanya dapat dirasakan tapi
tidak bisa disifati, dapat dimengerti tapi tidak dapat didefinisikan.
Jika seorang laki-laki membedakan seorang wanita dari wanita lain, itulah
cinta. Dan jika wanita tidak mempengaruhi seorang laki-laki seperti seorang wanita
mempengeruhinya, itulah cinta. Jika seorang laki-laki membedakan wanita bukan
karena paling cantik, paling cerdas, paling tepat, dan bukan karena lebih utama
untuk dicintai, itulah cinta.
Menurut Khalil Gibran cinta adalah keindahan sejati yang terletak pada
keserasian spiritual. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia ini karena ia
begitu tinggi mengangkat jiwa, dimana hukum-hukum kemanusiaan dan kenyataan
alam tidak mampu menemukan jejaknya.
Cinta berarti memberi bukan menerima. Cinta jauh dari memaksakan
kehendak. Cinta tidak menuntut tetapi menegaskan dan menghargai. Cinta tidak
akan pernah tercipta selagi kita belum bisa menerima perbedaan.
Cinta adalah penyatuan rasa rindu di hati. Cinta merupakan perkara mulia
yang menguasai jiwa dan perasaan, tidak berdasarkan kesenangan syahwat
manusia. Cinta tidak untuk bersenang-senang secara fisik.
Menurut para psikolog, cinta adalah himpunan nilai-nilai kemanusiaan yang
menjelma didalamnya makna hakiki dari kata “manusia”. Manusia yang tidak mampu
mencintai akan kehilangan makna sebagai manusia. Karenanya, hilangnya cinta
adalah kehancuran bagi manusia.
Cinta itu sifatnya universal. Oleh karena itu bentuknya pun bermacam-
macam. Bentuk itu sesuai dengan kondisi siapa yang menyayangi dan siapa atau
apa yang disayangi. Cinta juga dapat dikategorikan kedalam cinta umum dan cinta
khusus. Orang tua mencintai anak dan/atau sebaliknya, itu yang sudah baku dan
umum (sudah biasa). Mencintai kebaikan juga cinta yang umum. Mencintai hewan
atau tumbuhan termasuk cinta yang khusus, karena tidak semua orang cinta
binatang atau tumbuhan tertentu. Namun mencintai Sang Khalik (Allah SWT), bukan
termasuk cinta umum dan bukan juga termasuk cinta khusus, melainkan harus
menjadi cinta sejati. Cinta Sejati adalah cinta yang tak luntur (sejati). Mencintai
manusia, hewan atau tumbuhan ada batasnya. Suatu saat akan hilang. Sementara
Allah SWT Maha Kekal, maka cinta kita kepadanya harus kekal (sejati).
Yang termasuk cinta khusus dan paling popular adalah cinta seorang laki-laki
terhadap seorang wanita. Dikatakan cinta husus karena tidak semua wanita dicintai
dan sebaliknya. Hanya lawan jenis tertentu yang menjadi kekasih. Jika laki-laki A
cinta pada wanita B, maka belum tentu laki-laki C mencintai wanita B. itulah cinta
khusus yang sangat popular dan menjadi bumbu kehidupan yang tak henti-hentinya
menjadi bahan pembicaraan
Cinta dalam tatarannya dengan kehidupan sering berimplikasi kepada rasa
kasih sayang. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak, dari masing-masing pihak
dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Dalam kehidupan rumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Bila
salah satu unsur kasih sayang hilang, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami, istri atau anak-anak yang
sudah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih
sayang dari ayah atau ibunya.
Dengan kata lain cinta dan kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena
cinta dan kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Kasih sayang dan cinta
yang berlebihan cenderung merupakan pemanjaan dan pemanjaan akan membawa
dampak negative dalam kehidupan.
E. Faktor Pembentuk Cinta
Cinta merupakan sebuah sifat atau perasaan yang tidak dapat berdiri sendiri.
Ia hadir karena ditopang oleh beberapa aspek diantaranya: kedekatan, kemesraan,
pemujaan, kerinduan, kecemburuan, dan erotisme.
1. Kedekatan/keakraban
Manusia tidak bisa hidup menyendiri, karena pada fitrahnya manusia berperan
ganda yakni sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial tentunya manusia berinteraksi antara satu sama lainnya. Tua-
muda, besar-kecil, wanita-pria, terkadang seperti yang tanpa sekat mereka
semua berbaur. Dalam perbauran tersebut terkadang ada sebagian orang yang
saling membutuhkan dan tidak bisa dipisahkan. Secara tidak sadar mereka telah
terikat cinta dalam pengertian umum. Tidak salah jika ada pribahasa mengatakan
Tak kenal makanya tak sayang, Tak sayang makanya tak cinta:. Bukan hanya
itu, orang yang sedang dilanda cinta seakan tidak mau dipisahkan apalagi di
tinggalkan. Mereka seakan ingin terus dan selalu berdekatan.
2. Kemesraan
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan cinta yang telah mendalam.
Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria-wanita atau suami-istri.
Kemesraan merupakan bagian hidup manusia. Didalam kehidupan manusia
terdapat berbagai kasus kemesraan. Kemesraan juga dapat membangkitkan
daya kreativitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya.
3. Pemujaan
Cinta itu tidak lepas dari unsur pemujaan. Orang yang sedang bercinta biasanya
banyak mengingat, menyebut dan memuja. Namun pada hakikatnya pemujaan
itu merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhannya.
4. Kerinduan
Kerinduan itu adalah keinginan atau harapan untuk bertemu dengan seseorang
atau sesuatu. Kerinduan datangnya apabila kita telah lama ditinggalkan atau
meninggalkan seseorang atau sesuatu. Namun bagi sang pencinta kerinduan itu
datang apabila ia teringat akan kekasihnya walaupun belum lama ditinggalkan
atau meninggalkannya.
5. Kecemburuan
Merasa kurang atau tidak senang, merasa risih, curiga dan kurang percaya,
merasa di saingi atau merasa di saingi. Cemburu adalah bumbunya cinta, tetapi
jika cemburu sudah menjurus pada ketidak-percayaan dan sangat curiga akan
mengakibatkan kehancuran.
6. Erotisme
Erotisme berhubungan dengan nafsu syahwat yang sering menjurus kepada
keinginan seksual baik dalam arti yang umum maupun dalam atri yang khusus
atau arti sebenarnya.

F. Remaja, Cinta dan Seks


1. Tentang Remaja
Usia remaja adalah usia yang labil, yaitu periode yang berada dalam dua situasi;
antara kegoncangan, penderitaan, asmara dan pemberontakan dengan otoritas
orang dewasa, sehingga biasanya banyak remaja yang mudah frustasi atau
mengalami goncangan jiwa yang dahsyat. Disamping itu masa remaja adalah
masa ketika manusia mulai mengenal minatnya untuk berhubungan dengan lwan
jenis. Hal ini di tandai dengan perubahan fisik dan psikis yang sangat cepat,
ketertarikan terhadap lawan jenis dan keinginan untuk memberontak. Pantas jika
diusia remaja hal-hal yang berbau cinta paling hangat dibicarakan.
2. Pandangan Remaja Terhadap Cinta Dan Seks
Cinta dan seks adalah dua hal yang berbeda. Cinta aplikasinya saling
melindungi, menghargai dan toleransi dari berbagai perbedaan. Sementara seks
cenderung kearah hubungan badan dan segala hal yang terkait dengan
hubungan badan itu. Cinta dan seks tidak bisa dicampuradukkan. Jika ada yang
mengatakan cinta tapi aplikasinya seks, itu cinta palsu. Namun demikian, diusia
remaja sangat mungkin pencampuradukkan antara cinta dan seks. Hal itu
bergantung latar belakang keluarga dan pendidikan agama. Remaja yang
pendidikan agamanya minim sehingga bekal keimanannya kurang, dimungkinkan
akan terjadi penyimpangan.
Disamping itu, pada usia ini keinginan seks yang tinggi mendorong
terjadinya penyimpangan. Tingginya dorongan seks ini mengingat produksi
hormon seks mulai berjalan akibatnya alat kelamin mulai dapat difungsikan.
Secara garis besar perubahan pada laki-laki adalah kecenderungan untuk
menarik lawan jenis (aktif) dan kecenderungan untuk hubungan seksual,
sedangkan pada perempuan sebaliknya, ia cenderung pasif dan ingin
diperhatikan lawan jenisnya.
3. Aplikasi Cinta (Antara Cinta Dan Pacaran)
Cinta adalah suatu anugrah yang suci dan fitrah. Alam dunia ini tidak akan
tercipta dan terwujud seandainya tidak ada cinta. Oleh karena itu cinta
merupakan suatu hal yang besar yang dimana perlu penerapan dengan benar.
Banyak cara mengaplikasikan cinta, diantaranya dengan menghormati, menjaga,
memperhatikan, menghargai, melindungi, memberi dan sebagainya.
Selain itu, sudah hampir menjadi tradisi (mudah-mudahan tidak semua) bahwa
kebanyakan remaja pasti akan, sedang atau bahkan sudah sering berpacaran.
Pacaran dapat diartikan sebagai ajang saling mengenal agar mengetahui
karakter masing-masing. Tetapi dalam prakteknya, pacaran sering digunakan
remaja sebagai ajang saling mentransfer nafsu birahi dan dengan tidak langsung
mengadakan kontak fisik yang sudah mengandung unsure seks, sehingga
pacaran (apalagi masa kini) sering merusak hakikat kesucian makna cinta.
Terhadap pacaran masih banyak perbedaan pendapat, ada yng membolehkan
dan ada yang melarang. Pendapat yang memperbolehkan, asalkan masih dalam
tahap–tahap kewajaran. Tetapi menurut agama tidak ada kata wajar dalam
pacaran, sehingga pacaran itu merupakan perbuatan yang dilarang karena
banyak mengandung dosa.

4. Problematika Cinta
“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis; dengan cinta, kekeruhan menjadi
jernih; dengan cinta, yang mati menjadi hidup; dengan cinta, raja mejadi budak; dari
ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan orang diatas takhta
begini?”
Cinta adalah kata penuh makna yang tak lekang ditelan zaman dan tak luput
digenggam banyak orang. Mungkin cinta adalah kata yang terus menjadi bahan
perbincangan yang tak habis-habisnya. Dalam perjalanan hidup, tentu tiap pribadi
menemukan pengalaman cinta, dari balita sampai orang tua, pria dan wanita.
Namun cinta ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi menawarkan keindahan,
kegembiraan dan keabadian, namun di sisi lain berbalut duka nestapa. Begitulah
misteri cinta, hingga banyak orang yang keliru memahaminya, apalagi muda-mudi
yang sedang dilanda asmara. Setiap manusia normal memiliki cinta, karena ia
adalah karunia Tuhan yang amat berharga.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan
hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.
Ada tiga faktor yang menyebabkan tumbuhnya cinta:
1. Sifat atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang atau sesuatu sehingga ia
kagum dan jatuh cinta padanya.
2. Perhatian sang kekasih terhadap sifat-sifat tersebut.
3. Pertautan antara seseorang yang sedang jatuh cinta dengan orang yang
dicintainya.
Pernahkah anda melihat cinta pada binatang? Pasti tidak. Cinta ada pada
manusia. Burung tidak bercinta, harimau tidak pernah bermesraan. Kambing tidak
pernah romantis. Binatang hanya memiliki naluri mempertahankan mata rantai
kehidupan (hubungan intim). Sementara cinta bukan seks, bukan pula hubungan
intim. Tapi tidak sedikit manusia seperti binatang, menganggap cinta adalah seks.
Tidak heran jika muncul prilaku binatang; kumpul kebo, pelacuran, dan pacaran
yang jauh dari hakekat cinta itu sendiri.
Oleh karena itu tidak sembarangan manusia bisa memiliki cinta. Manusia
yang sehat dan berakal saja yang dapat merasakan cinta. Manusia gila (dalam arti
sebenarnya) tidak akan pernah merasakan cinta. Begitu pula manusia yang gila
harta, kedudukan dan gila seks tidak akan pernah merasakan cinta. Hanya manusia
yang sehat akalnya yang mampu untuk mencintai. Artinya cinta bukan milik orang
gila, melainkan yang sehat akalnya.
Cinta tidak selamanya harus memiliki. Meniti cinta tidak selalu mencapai
puncak. Berbagai masalah menghantui bahkan hingga menggagalkan cita-cita cinta.
Hidup bersama akhirnya hanya tinggal mimpi. Seperti itulah jeritan mereka yang
gagal meniti cinta karena terbentur keinginan orang tua dan terhalang benteng adapt
istiadat yang teramat kokoh.
Kisah Siti Nurbaya yang gagal menikah dengan kekasih pujaannya (Syamsul
Bahri) karena direnggut jutawan Datuk Maringgih , atau persetujuan orang tuanya,
menjadi justifikasi hingga kini untuk selalu menentang peran-serta orang tua dalam
penentuan jodoh. Kisah ini awet hingga kini sebagai kisah klasik paling popoler
bahkan sudah menjadi pameo di kalangan anak-anak muda.
Kisah pembunuhan pertama yang dilakukan Qabil terhadap Habil
sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an disebabkan urusan jodoh. Qabil tidak
setuju dengan aturan yang mengharuskan kawin silang, ia tetap ingin menikahi
iklima dan menolak menikan dengan kakaknya Labuda.
Masih banyak lagi kisah-kisah petualangan cinta yang hakikatnya bermuara
pada kepentingan manusia terhadap cinta sehingga dengan bercermin pada cerita
diatas, kita dapat menarik benang merah bahwa cinta merupakan sesuatu yang
sangat penting dan memiliki kekuatan yang dahsyat.
Kehebatan cinta, Julius Caesar yang gagah perkasa, tak berdaya dibawah
tekanan cintanya terhadap Cleopatra. Napoleon Bonaparte yang dijuluki “Singa
Eropa”, rela mengorbankan popularitasnya demi cintanya kepada Margareth
Yosephian. Senator Garry Hart dari partai Demokrat, terpental dari pencalonan kursi
presiden karena cintanya kepada Dona Rice. Bahkan dari negara Jiran, Malaysia,
terkenal cerita runtuhnya perdana mentri dari partai UMNO dikarenakan cinta fairnya
dengan seorang Geisa. Pelacur papan atas Jepang.
Sepintas cengeng, tapi itulah kenyataan cinta yang menggebu. Hal ini
menunjukan bahwa manusia dilepaskan dari pasangannya. Terlepas sebagian cerita
diatas benar atau tidak, yang jelas realitas dimasyarakat nampaknya ada
kesesuaian dengan cerita-cerita diatas. Konflik antara orang tua dan anak yang
hubungannya dengan jodoh akan terus berlanjut hingga akhir zaman.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dikaitkan dengan rumusan masalah serta dengan
tujuan yang dikemukakan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Cinta itu adalah anugrah Tuhan yang sangat istimewa, karena cinta yang mendasari
segala sesuatu untuk tercipta di muka bumi ini. Cinta itu sulit apabila digeneralisir
maknanya, karena akan mempersempit ruang lingkup (cakupan) cinta itu sendiri.
Cinta itu sifatnya universal, oleh karena itu bentuknyapun bermacam-macam sesuai
dengan kondisi siapa yang mencintai dan siapa atau apa yang dicintai. Cinta dapat
digolongkan ke dalam dua macam, ada cinta khusus yaitu cinta yang dirasakan oleh
orang tertentu, dan juga ada cinta umum yakni cinta yang dimiliki atau dirasakan
oleh hamper setiap manusia. Namun yang derajatnya paling tinggi adalah cinta
Kepada Allah SWT. Apabila seseorang telah mencintai Tuhan dengan sepenuh hati
maka ia akan selalu menemukan kebahagiaannya.
Cinta juga dapat dibentuk lewat :
1. Kedekatan/Keakraban
2. Kemesraan
3. Pemujaan
4. Kerinduan
5. Kecemburuan Dan
6. Erotisme
Yang tidak kalah menariknya, yang sekarang sedang masa-masanya untuk
bercinta adalah para remaja. Remaja merupakan suatu masa transisi dimana ia
harus menentukan pilihan penempatan diri yaitu antara menuruti otoritas orang tua
atau menerima hal-hal yang dianggapnya baru dari lingkungan barunya.
Remaja biasanya kurang memiliki control diri, sehingga banyak diantaranya yang
sering kena depresi akibat berbagai masalah termasuk masalah cinta. Hal ini
disebabkan karena kematangan hormone-hormon reproduksi (hormone kelamin).
Cinta yang dialami para remaja masa kini memang sangat mengkhawatirkan.mereka
tengah menjurus kepada tindakan seksual akibat dari terlalu bebasnya berpacaran.
terbukti dari sekian banyak berita yang di tayangkan oleh media masa baik cetak
maupu elektronik lebih dari dua puluh persen remaja (mahasiswa bahkan siswa)
melakukan pelanggaran etika dalam berpacaran.
Cinta ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi menawarkan keindahan,
kegembiraan dan keabadian, namun di sisi lain berbalut duka nestapa. Begitulah
misteri cinta, hingga banyak orang yang keliru memahaminya, apalagi muda-mudi
yang sedang dilanda asmara. Setiap manusia normal memiliki cinta, karena ia
adalah karunia Tuhan yang amat berharga.
Cinta tidak selamanya harus memiliki. Meniti cinta tidak selalu mencapai
puncak. Berbagai masalah menghantui bahkan hingga menggagalkan cita-cita cinta.
Hidup bersama akhirnya hanya tinggal mimpi. Seperti itulah jeritan mereka yang
gagal meniti cinta karena terbentur keinginan orang tua dan terhalang benteng adapt
istiadat yang teramat kokoh.

B. Saran
Cinta adalah suatu anugrah yang suci dan fitrah. Alam dunia ini tidak akan
tercipta dan terwujud seandainya tidak ada cinta. Oleh karena itu cinta merupakan
suatu hal yang besar yang dimana perlu penerapan dengan benar. Banyak cara
mengaplikasikan cinta, diantaranya dengan menghormati, menjaga, memperhatikan,
menghargai, melindungi, memberi dan sebagainya.
Dalam bercinta hendaknya kita (terutama para remaja) selalu memperhatikan
etika atau norma yang ada baik norma sosial, norma kesusilaan, adat istiadat,
norma hukum dan juga norma agama. Jangan pernah menodai cinta, karena cinta
merupakan sesuatu yang teramat suci dan berharga.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/pacaran
http://chariz-tyo.blogspot.com
https://fauzanppssi.blogspot.com
http://muhammadqhadripsyc.blogspot.com
http://kbbi.web.id/pacar/
http://www.academia.edu/4052364/Dampak_Positif_dan_Negatif_Pacaran_Bagi_Remaja

Anda mungkin juga menyukai