Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PSIKOLOGI CINTA”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

PSIKOLOGI UMUM

Dosen Pengampuh : Drs. Rokibah Hasibuan,MA

Disusun Oleh : 1. Sekar Harum Npm 20.02.0031

2. Nur Fitrah T Sirait Npm 20.02.0137

3. Adji Surya Sadewa Npm 20.02.0138

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANG SIANTAR

TAHUN AJARAN 2021

KATA PENGANTAR
i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Psikologi Cinta” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Psikologi umum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Psikologi Cinta” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Asal Usul Cinta ………………………………………………………………2


B. Macam-macam Cinta ………………………………………………………………3
C. Hormon – Hormon Saat Jatuh Cinta ………………………………………………7
D. Cinta dan Kecanduan Seks Serupa Tapi Tak Sama ………………………………8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang memiliki emosi, dimana emosi selalu ada disetiap waktu yang telah
dilalui oleh seseorang. Seperti ketika merasa bahagia saat mendapatkan hadiah, ketika kita
merasa sedih karena akan ditinggal orang yang kita sayang, atau ketika kita marah saat teman
kita tidak menepati janjinya kepada kita. Semua itu merupakan emosi kita. Lalu sebenarnya,
apa emosi itu? Menurut saya emosi adalah perasaan yang timbul ketika kita berada di suatu
keadaan.

Emosi itu berbagai macam, seperti sedih, senang, marah, takut dan cinta. Di makalah
ini saya akan membahas tentang cinta. Lalu darimana cinta itu?, ada yang mengatakan cinta
itu dari mata turun kehati. Berbiacara tentang cinta, Cinta adalah suatu hal yang tak kan
pernah bosan dibahas oleh manusia, karena kenapa? Karena setiap jiwa manusia memiliki
cinta. Cinta kepada tuhan, cinta kepada keluarga, cinta kepada tanah air, cinta kepada lawan
jenis. Begitu banyak cinta, maka cinta menjadi topik yang sangat menarik dibicarakan oleh
masyarakat terutama kalangan remaja. Cinta adalah suatu emosi yang identik dengan
kesenangan. Lalu apakah cinta sama dengan seks?. Dan bagaimana bisa manusia merasakan
cinta?.

B. Rumusan Masalah

1. Darimana asal usul cinta?


2. Apa macam – macam cinta?
3. Apa saja hormon – hormon saat jatuh cinta?
4. Benarkah cinta dan kecanduan seks serupa tapi tak sama?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui asal usul cinta


2. Untuk mengetahui macam – macam cinta
3. Untuk mengetahui hormon – hormon saat jatuh cinta
4. Untuk mengetahui kebeneran cinta dan kecanduan seks serupa tapi tak sama

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Cinta

Teori perilaku mengatakan bahwa cinta muncul akibat adanya penguatan positif yang
kita rasakan di dalam diri. Kita jatuh cinta kepada seseorang karena orang tersebut selalu
memerhatikan atau menghargai diri kita. Dengan teori ini juga dapat dijelaskan alasan seorang
anak begitu menyukai seorang guru yang selalu memberikan sang anak permen setiap mereka
bertemu. Hubungan cinta akan muncul ketika ada sepasang manusia yang saling memberikan
perasaan positif satu sama lain.

Teori kognitif menjelaskan bahwa cinta muncul karena kita berpikir bahwa kita
mencintai. Jika kita melakukan sesuatu tanpa diberikan apapun dan kita masih melakukannya,
maka kita jatuh cinta. Sebagai contoh, seorang laki-laki berpikir, “Saya selalu menemani dia
berbelanja, padahal saya tidak mendapatkan apa-apa dari kegiatan ini. Kenapa saya mau
menjemput dia? Kenapa saya mau menemani dirinya hingga larut malam? Saya pasti sedang
jatuh cinta kepada dirinya!” Beginilah teori kognitif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
saat kita mengira seseorang menyukai kita, maka kita akan semakin mudah tertarik
kepadanya.

Teori evolusi menyatakan bahwa cinta muncul karena pada dasarnya kita
membutuhkan perlindungan. Dengan cinta, kita mendapatkan pemenuhan atas perlindungan,
dan kita dapat bereproduksi serta mewariskan genetika kepada generasi selanjutnya.

Teori biologi menjelaskan cinta muncul karena adanya feromon. Feromon adalah zat
kimia yang dikeluarkan oleh manusia dan hewan. Zat ini diproses di dalam hipotalamus, dan
feromon memengaruhi pilihan kita terhadap pasangan. Dengan kata lain, kita tertarik pada
lawan jenis karena tertarik terhadap feromon yang ia keluarkan.

Lalu bagaimana islam memandangnya?. Islam memandang cinta sebagai sesuatu yang
biasa dan sederhana. Islam adalah agama yang fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah
kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam
tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan
agar cinta tersebut diutarakan.

“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberitahu dia


bahwa dia mencintainya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Seorang muslim dan muslimah tidak dilarang untuk saling mencintai. Mereka juga
tidak dilaarang untuk jatuh cinta. Hanya saja, Islam menyediakan penyaluran untuk itu
melalui lembaga pernikahan. Di mana sepasang manusia diberikan kebebasan untuk bercinta.
Seorang laki – laki menjadi seorang suami dan seorang perempuan menjadi seorang istri. Hal
ini menjadi sebuah tuntunan dalam menjalankan agama. Bahwa ketika hamba Allah jatuh
cinta hanyalah pernikahan solusinya. Karena tidak ada hal yang menentramkan hati bagi
seorang kekasih yang merindukan kekasihnya, kecuali dengan bisa bersamanya setiap saat.
2
3

Kebersamaan itu bisa terwujud. Bila sudah diikat oleh tali pernikahan. Sehingga tentramlah
hati, sempurnalah keinginan, menjemput kekasih yang sudah ditunggu sejak lama.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri


dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-rum 30:21).

Ayat diatas merupakan jaminan bahwa cinta dan kasih sayang akan Allah tumbuhkan
dalam hati pasangan yang bersatu karena Allah (setelah menikah). Allah akan menyemai
benih rasa suka, rasa cinta kepada pria atau wanit yang menjadi psangan hidup kita. Sejak
awal mula kita mengenalnya boleh jadi perasaan itu biasa – biasa saja. Namun, saat dia
menjadi pasangan hidup kita. Perasaan cinta itu semakin kuat.

B. Macam – Macam Cinta

Seorang Psikolog, Kelly. Membagi cinta menjadi tiga yaitu:

1. Cinta karena nafsu

Cinta jenis ini cenderung tak terkontrol karena hubungan antara dua orang yang atas
nama cinta ini dikuasai oleh emosi yang berlebihan. Di sini istilah cinta buta berlaku.

2. Cinta Paragmatis

Pada cinta jenis ini ada keseimbangan antara rasa suka dan duka, atau ada hubungan
timbal balik. Sepasang insan ini cenderung dapat mengontrol perasaannya.

3. Cinta Altruistik

Cinta yang ini biasanya dimiliki oleh ibu untuk anaknya. Biasanya disertai kasih sayang
tak terbatas.

Sedangkan menurut Erich Fromm, seorang psikonalisis, cinta hanyalah memberi.


Memberi adalah ungkapan kemampuan atau potensi yang paling tinggi. Dengan melihat orang
yang dicintai bahagia tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis, dan spiritual, maka kita
pun akan bahagia. Bahagia semacam ini muncul karena kita merasa mampu dan berarti bagi
orag lain. Menurut Fromm. Cinta yang berprinsip take and give bukanlah cinta sejati, tetapi
cinta dagang.

Pengorbanan waktu dan energi menjadi ciri cinta rasional. Fromm menjelaskan bahwa ada
beberapa unsur cinta:

a. Care atau peduli, kalau kita mencintai seseorang, kita harus menaruh perhatian serius
pada kebahagiaan dan perkembangan pribadinya.
b. Bertanggung jawab, artinya, siap memenuhi kebutuhan psikis orang yang dicintai dan
membuatnya bahagia.
c. Respect atau hormat. Maksudnya, kita mampu memandang dan menerima orang yang
kita cintai dengan apa adanya, kebaikan maupun keburukannya. Kebanyakan orang
beranggapan bahwa mencintai seseorang berarti meminta orang itu memiliki
4

kepribadian dan perilaku seperti yang kita inginkan dan menuruti segala keinginan
kita. Hubungan cinta yang ideal itu tidak saling bergantung dan tidak saling
mengeksploitasi. Masing – masing mandiri. Namun pada saat yang sama dapat saling
memberi, saling mendukung, dan saling memperkembangkan.[2]

Sedangkan menurut John Alan Lee, seorang psikolog, menyatakan teori tentang cinta yang
disebut sebagai warna cinta. Warna-warna cinta tersebut adalah:

a. Eros atau romantic lover: cinta dalam bentuk eros adalah cinta yang muncul semata-
mata karena ketertarikan fisik. Cinta seperti ini adalah cinta yang mementingkan
nafsu, dan tidak dapat bertahan lama.
b. Ludus atau game-playing lover: sesuai dengan namanya, cinta ini semata-mata seperti
sebuah permainan. Orang yang ludus menyukai rayuan gombal. Cinta ini biasanya
ditemukan pada kasus cinta monyet.
c. Storge atau quiet and calm lover: cinta ini adalah cinta yang “diam”. Rasa cinta ini
tidak muncul dengan tiba-tiba dan tidak mengharapkan cinta yang ideal, romantis,
pernikahan, atau sebagainya. Jika cinta ini berakhir, pasangan manusia tetap bisa
berteman.
d. Mania atau crazy lover: cinta ini disebut gila karena penuh dengan posesivitas dan
ketergantungan. Orang dengan cinta jenis ini akan begitu gelisah ketika pasangan
tidak di sampingnya, namun di satu sisi akan langsung mengalami peningkatan mood
ketika pasangan sudah di sampingnya.
e. Pragma atau practical lover: cinta ini penuh dengan daftar kualitas yang mereka
harapkan dalam sebuah hubungan. Orang yang pragma mengharapkan cinta yang
dalam dan berakhir pada pernikahan, bahkan mereka sudah merencanakan masa depan
dari cinta mereka.
f. Agape atau selfless lover: cinta yang tidak mengharapkan apapun. Cinta yang tulus.
Tidak mengharapkan balas, tidak cemburu, dan tidak meminta apapun.

Menurut Robert Sternberg, seorang profesor psikologi, menggolongkan cinta dengan cara
yang berbeda. Cinta adalah kombinasi dari hasrat (passion), keintiman atau kedekatan
(intimacy), dan komitmen. Macam-macam cinta berdasarkan kombinasi tiga hal tersebut
adalah:

a. Suka (liking): adanya keintiman atau kedekatan tetapi tidak ada hasrat dan komitmen.
Liking biasanya muncul pada sepasang teman atau sahabat.
b. Infatuation: hanya ada hasrat tanpa ada kedekatan dan komitmen. Cinta jenis ini dapat
dengan mudah hilang dan berganti kepada pasangan yang lain.
c. Empty love atau cinta kosong: hanya ada komitmen, tanpa ada kedekatan dan hasrat.
Meskipun cinta jenis ini tidak melibatkan perasaan, tetapi perlu dikembangkan hingga
terciptanya kedekatan dan hasrat.
d. Romantic love atau cinta romantis: ada hasrat dan ada kedekatan, tetapi tidak ada
komitmen. Cinta ini biasanya hanya untuk sekedar kesenangan saja, umumnya pada
kasus cinta monyet.
e. Companionate love: adanya kedekatan dan komitmen, namun tanpa hasrat. Cinta ini
dapat muncul pada sepasang sahabat atau pasangan menikah yang mengalami
penurunan hubungan.
5

f. Fatuous love: cinta yang memiliki hasrat dan komitmen, tetapi tidak memiliki
kedekatan. Cinta ini bisa dikatakan cinta yang bodoh karena muncul meskipun belum
mengenal pasangan dengan baik (tidak adanya kedekatan). Cinta pada pandangan
pertama dapat menjadi contoh dari cinta jenis ini.
g. Consummate love: cinta yang memiliki baik kedekatan, hasrat, dan komitmen. Cinta
ini adalah cinta yang ideal dan jenis cinta yang terbaik. Pasangan dengan cinta jenis ini
saling memahami satu sama lain, saling memiliki ketertarikan satu sama lain, dan
memiliki komitmen untuk mempertahankan hubungan.

Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama diabad ke- 7, terdapat 6 peringkat cinta.Yaitu:

Peringkat – 1

dan yang paling tinggi adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata.“dan
diantara manusia ada orang – orang yang menyembah tandingan – tandingan selain Allah,
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang – orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang – orang yang berbuat zhalim
itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat). Bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka akan
menyesal). (QS Al-Baqarah 2: 165)

Allahlah yang paling utama, tak ada tandingan tak ada bandingan. Allah yang pertama
dan selalu akan menjadi yang pertama. Posisinya tidak boleh digeser menjadi nomor dua. Jadi
ungkapan – ungkapan, seperti “ Kau selalu dihatiku, bersemi dalam qalbu,” atau “ Ku sebut
namanu disetiap detak jantungku,” “Cintaku hanya untukmu.” Selayaknya ditujukan kepada
Allah. Karena Dialah yang memberi kita nikmat dan kebaikan sejak dalam kandungan ibu
hingga saat ini. Sayangnya terkadang kita lupa dengan cinta ini. Bahkan malahan kita
mendahulukan cinta kepada manusia daripada cinta kepada Allah.

Bila cinta ini salah sasaran, maka akibatnya akan fatal. Adalah sebuah kesalahan besar
bila kita menyebut “ Aku tak bisa hidup tanpamu, hidup dan matiku untukmu,” tapi ditujukan
untuk kekasih, suami, istri, atau bahkan negara kita. Cinta yang tertinggi hanya untuk Allah
bukan yang lain.

Peringkat ke – 2

‘Isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah SAW. Cinta yang melahirkan sikap
hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya, dll. Namun,
bukan untuk menghambakan diri kepadanya. Kita mencintai Rasulullah dengan segenap
konsekuensinya. Kita akan dengan bangga menjalankan sunnah – sunnahnya dan mengikuti
petunjuknya dalam mengamalkan agama ini. Kita juga akan mencintai kehidupannya yang
luhur dan penuh amal shalih. Kita rindu berjumpa dengannya karena kemuliaan yang ada
pada diri beliau. Namun, kecintaan kita bukanlah menuntut sebuah penghambaan. Kecintaan
menuntut sebuah amal yang bisa meneladani akhlaknya. Cinta kita kepada Rasulullah
mendorong kita untuk membela agama ini dengan kekuatan yang kita miliki. Demikian juga
membela sunnahnya bila sunnahnya diinjak – injak oleh orang lain.
6

“Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (nabi) maka Allah mencintai
kalian dan mengampuni dosa – dosa kalian.”(Ali Imran 3:31)

Peringkat ke-3

Syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami istri, antara
orang tua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah. Seorang suami harus
mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Demikian pula si istri harus memberi cintanya kepada
suaminya. Cinta yang tumbuh pada diri mereka akan menambah ketenteraman hati dan
ketenangan jiwa. Hidup akan menjadi lengkap, karena saling mengerti dan memahami.
Manakala terjadi konflik atau perbedaan pendapat, akan mudah diselesaikan karena aspek
cinta mereka yang begitu besar. Kadang boleh saja emosi meninggi, namun ia akan menjadi
redam ketika cinta menjadi pertimbangan utama. Seorang ayah yang begitu perhatian kepada
anaknya, mencurahkan cintanya kepada buah hatinya. Dia menyayanginya dan rela bekerja
siang dan malam untuk anak – ankanya. Selain karena ibadah kepada – Nya, dia
melakukannya juga karena cinta.

Peringkat ke – 4

Shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah islamiyah. Cinta ini
menuntut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah
hikmah yang berharga. Seperti kita ketahui bahwa saat ini sedikit perbedaan saja seringkali
menimbulkan perpecahan. Berbeda takbiratul ihram, berbeda gerakan shalat, berbeda hari Idul
Adha atau Idul Fitri kadang disikapi secara dewasa. Sehingga masalah pun muncul dan
membuat jurang pemisah yang teramat dalam antar pengikutnya.belum lagi kalau kita lihat
betapa banyaknya kelompok harakah islamiyah yang bermunculan. Bila cinta ini ada, insya
Allah segala perbedaan bisa disinergiskan. Tidak semua perbedaan harus dipaksa sama, tapi
kadang hanya membutuhkan sedikit pengertian saja. Cinta ini harus dimunculkan sebagai
sebentuk upaya untuk menciptakan kenyamanan hubungan dalam tubuh umat islam.

Peringkat ke – 5

‘ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan
kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, termasuk pula di dalamnya adalah berdakwah.
Rasa ini seringkali muncul bila sisi kemnusiaan kita tersentuh. Di saat melihat seorang anak
kecil yang memelas membutuhkan bantuan, duduk di sebuah gubuk dengan wajah penuh
penderitaan, atau saat melihat korban musibah alam berjatuhan, tentu saja mengetuk
kepedulian kita yang terdalam. Sisi kemanusiaan kita menjadi tersentuh dan ingin menitikan
air mata. Hati kita tidak tega melihat sebuah penderitaan yang tak kunjung berakhir. Inilah
bentuk simpati yang muncul dari hati yang paling dalam.

Peringkat ke – 6

cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta atau keinginan kepada selain
manusia: harta benda. Namu, keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/ pemanfaatan).
Cinta jenis ini pula yang seringkali menggelincirkan manusia. Karena sifat harta memang
selalu melenakan. Namun, bila kita cerdas, banyaknya harta benda seharusnya tidak
7

menjadikan kita terlena. Sebaliknya, ia hanya menjadi sarana untuk meraih cinta yang
sebenarnya yaitu cinta keada Allah ta’ala.[4]

C. Hormon – Hormon Saat Jatuh Cinta

1. Pheromones

Sama persis dengan yang diproduksi oleh ratu lebah untuk mengenali jenis lebah dari
kawanannya. Kalau kamu naksir seseorang. Maka tubuh akan secara otomatis
mengeluarkan wewangian khusus. Dan jika yang ditaksir merasa cocok dengan wangi
tersebut, maka cinta pun akan berbalas.

2. Vasopressin

Hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual seseorang, dan tingkat kesetiaannya.
Semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia pada
pasangannya.[5]

3. Dopamin

Bertugas untuk meningkatkan performa fisik seseorang untuk tampil lebih cantik atau
ganteng agar tampak lebih menawan dan mempesona. Neuron – neuron yang dihasilkan
oleh dopamin akan bisa mempengaruhi pandangan seseorang terhadap keadaan sekitar
dan memunculkan perasaan kagum. Makanya, orang yang sedang dilanda asmara akan
selalu merasa pasangannya terlihat cantik atau ganteng.

4. Neuropinephrine

Bertugas memicu semangat orang yang sedang jatuh cinta. Ketika hormon ini bekerja,
tubuh kita akan merasakan kebahagiaan yang mendalam, sehingga aliran jantung
menjadi lebih cepat. Efeknya aliran darah dalam tubuh juga akan semakin cepat, dan
secara otomatis semangat tiba – tiba akan muncul alias menggebu – gebu.

5. Adrenalin

Hormon pemicu keringat dan pemacu detak atau debaran jantung. Mekanismenya,
ketika rasa cinta itu datang, maka ia akan mengaktifkan respon stres, lalu merangsang
peningkatan kadar adrenalin dan kortisol. Efeknya, tanpa disadari detak jantung
berdebar semakin kencang. Keringat tiba – tiba bercucuran, wajah menjadi merah
padam, dan rasa gugup begitu menyelimuti.

6. Endorfin

Hormon ini adalah hormon pengurang rasa sakit dan penenang. Hormon penenang ini
dihasilkan oleh otak dan susunan saraf tulang belakang. Hormon inilah yang berguna
mengurangi rasa sakit hati, mengatasi depresi, dan menimbulkan rasa tenang.

7. Oksitosin
8

Hormon pemicu rasa bahagia dan cemburu. Rasa senang, perhatian, sayang, dan hal
lainnya yang menumbuhkan kebahagiaan merupakan wujudnya. Sebaliknya, rasa
cemburu akan bisa muncul bila hormon ini bekerja secara over alias berlebihan.
Munculnya rasa cemburu ini sebagai tanggapan atas rasa takut kehilangan kebahagiaan
tersebut, makanya ada istilah bahwa cemburu itu tandanya sayang.

D. Cinta dan Kecanduan Seks Serupa Tapi Tak Sama

Cinta antara dua sejoli diyakini sebagai ikatan yang suci. Tapi cinta saja tak cukup
kuat untuk membina hubungan agar tetap langgeng, seringkali nafsu dan seks ikut terlibat di
dalamnya. Bahkan, cinta dan nafsu seringkali terbolak-balik, susah dibedakan.

Ketika sesorang mengungkapkan rasa cinta kepada kekasih, pada dasarnya dia sedang
mengatakan bahwa dia tidak ingin rasa yang menyenangkan tersebut sirna. Sensasi
menyenangkan tersebut juga dirasakan ketika bercinta, sebab tubuh mengeluarkan hormon
yang sama, yaitu dopamin.

"Sulit untuk menyebut banyak bahan kimia otak yang tidak terlibat ketika terjadi
ketertarikan fisik dan emosional pada 2 orang. Namun, pemain terbesarnya adalah senyawa
neurokimia yang disebut dopamin, yang memicu munculnya gairah," kata dr David Moore,
psikolog dan profesional ketergantungan kimia Argosy University’s Seattle Campus seperti
dilansir New York Daily News, Senin (10/6/2013).

Efek dari pengeluaran hormon dopamin ini akan menimbulkan sensasi senang,
sehingga perasaan yang muncul saat memenangkan lotre serupa dengan perasaan saat
mencapai klimaks dalam hubungan seksual. Namun pada aktifitas seksual, tak hanya dopamin
saja yang dikeluarkan, tetapi juga mekanisme endorphine yang membuat ketergantungan.

Menurut dr Moore, semakin besar imbalan atau reward yang diperoleh secara fisik
ataupun emosional, maka semakin cepat pula dopamin dikeluarkan dan memunculkan
perasaan cinta. Hal serupa juga berlaku pada kecanduan minuman keras dan obat bius. Namun
bagaimana membedakannya dalam hubungan asmara?

"Dopamin membuat pria berulang kali mencari imbalan (reward). Semakin lama
mereka tidak mendapat imbalan, semakin mereka mengulang upaya untuk mendapatkannya
dan pengulangan tersebut akan membangun hubungan yang kuat," kata Susan Kuchinskas,
penulis buku 'The Chemistry Of Connection'.

Sedangkan bagi wanita, selain dopamin, hormon oksitosin juga merupakan perekat
cinta. Pengeluaran hormon ini dirangsang oleh sentuhan, kepercayaan dan perasaan
terlindungi. Semakin lama menahan diri dari hubungan seksual, maka semakin besar pula
kepercayaan yang dapat terbangun.
BAB III

PENUTUP

A . KESIMPULAN

Cinta memiliki asal usul, yang terbagi menjadi 4 yaitu, teori perilaku, teori kognitif,
teori evolusi, dan teori biologi.

Lalu bagaimana islam memandangnya?. Islam memandang cinta sebagai sesuatu yang
biasa dan sederhana. Islam adalah agama yang fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah
kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam
tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan
agar cinta tersebut diutarakan.Beberapa seseorang psikolog dan seorang ulama telah
menggolongkan macam – macam cinta. Sehingga cinta sangat terlihat sebagai hal yang benar
– benar sulit untuk didefinisikan. Namun setiap individu pastilah merasakan cinta.

Cinta pada kenyataannya selalu identik dengan seks, dimana cinta antara dua sejoli
diyakini sebagai ikatan yang suci. Tapi cinta saja tak cukup kuat untuk membina hubungan
agar tetap langgeng, seringkali nafsu dan seks ikut terlibat di dalamnya. Bahkan, cinta dan
nafsu seringkali terbolak-balik, susah dibedakan.Seorang muslim dan muslimah tidak dilarang
untuk saling mencintai. Mereka juga tidak dilaarang untuk jatuh cinta. Hanya saja, Islam
menyediakan penyaluran untuk itu melalui lembaga pernikahan. Di mana sepasang manusia
diberikan kebebasan untuk bercinta. Seorang laki – laki menjadi seorang suami dan seorang
perempuan menjadi seorang istri. Hal ini menjadi sebuah tuntunan dalam menjalankan agama.
Bahwa ketika hamba Allah jatuh cinta hanyalah pernikahan solusinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rendra Maramis, “Cinta Dalam Pandangan Ilmu Psikolog,” Artikel diakses pada 23
November 2013 dari

Burhan Sodiq, “Ya Allah Aku Jatuh Cinta!,” (Cet.VI; Solo : Samudera, 2007), h.35 – 36

Rendra Maramis, “Cinta Dalam Pandangan Ilmu Psikolog,” Artikel diakses pada 23
November 2013

Burhan Sodiq, “Ya Allah Aku Jatuh Cinta!,” (Cet.VI; Solo : Samudera, 2007), h.62 – 66Ibid ,
h.48

Mohammad Irsyad, “Cantiknya Akhlaqmu Inginku Memilikimu,” (Cet.I ; Yogyakarta :


Fadilatama, 2013), h.10 – 11

Putro Agus Harnowo, “Cinta dan Kecanduan Seks, Serupa Tapi Tak Sama,” Artikel diakses
pada 23 November 2013

10

Anda mungkin juga menyukai