Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

“MEMANUSIAKAN MANUSIA ”

Disusun Oleh :
1. NOVITA SARI (23562010088)
2. JUNENAH (23562010087)
3. IQBAL FAJRI (23562010089)
4. DINDA WUNA (23562010086)

TEHNIK REKAYASA KOMPUTER


DOSEN : IBU RIZKI FITIRANI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah “Ilmu Budaya Sosial dan Budaya Dasar” Ibu RIZKI FITRIANI yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah yang bersangkutan. Dalam tugas ini kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ” MEMANUSIAKAN MANUSIA ”. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini. Semoga karya
tulis yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua pembaca. Demikian kata
pengantar ini kami buat. kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan makalah ini,
kami harap kritik dan saran pembaca yang membangun dapat membuat makalah ini lebih
baik. Terima Kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap manusia di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang
berbeda-beda, entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak hanya
manusia, mahluk lain pun dapat merasakan cinta. Cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka (kaming) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan
kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang
dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan.
Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan
cinta, mereka butuh akan cinta. Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana
cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya
sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya. Begitupun dengan
kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih,
agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu
menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manusia dengan Cinta Kasih


Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau rasa kaming (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan kaming atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih
dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (kaming) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih kaming yang dibarengi unsur terikatan,
keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan,
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab
yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

Macam-macam Cinta Menurut Ajaran Agama

Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta
dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan dengan lagu dan organisasi perdamaian
dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Berbagai bentuk
cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

 Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan mengaktualisasikan dirinya dan ia pun
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup.

 Cinta kepada Sesama Manusia

Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan
usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam
memberikan sebagian karunia yang diperolehnya.

 Cinta Keibuan

Kasih kaming itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada
diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi.
Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih kaming dan
naluri alami seorang ibu.

 Cinta Kebapaan

Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya
dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.

 Cinta Kepada Allah


Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih kaming yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta menjadi
kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua
bentuk cinta yang lain.

 Cinta Kepada Rasul

Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,
menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.

B. MANUSIA DENGAN KEINDAHAN


Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsaYunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan, plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, Sedangkan Aritoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain
baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah.
Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adab kebiasaan yang
indah.

 Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
 Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian
yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Yang indah
hanyalah yang baik
 Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan. Yang indah memiliki proporsi yang
harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat di samakan
dengan kebaikan.

C. MANUSIA DENGAN PENDERITAAN


a. Pengertian Penderitaan

Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan
yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik
secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun,
peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan.

b. Hubungan Manusia dan Penderitaan

Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa
atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak
bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan. Mahluk bernyawa
memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup
selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk
kelangsungan hidup, membutuh air dan udara.

1. Siksaan

penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:


 Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
 Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
 Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
 Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
 Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan.

Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu
problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum
phobianya akan hilang.
 Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku
secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
b. Nampak pada Kejiwanya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, Cemburu, mudah
marah
c. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia
menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri
dan bunuh diri.
d. Komunikasi sosial putus dan ada yang sidorientasi social
e. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
 Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani
maupun rohani.
 Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
 Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan
 Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
 Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah
 Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa,
misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :


 Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
 Terjadinya konflik sosial budaya.

Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial. Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah
positif dan negatif.
 Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif
setelah kejatuhan dalam hidupnya.
 Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan

Bentuk frustrasi antara lain :


 Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara
fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitarnya.
 Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan.
 Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu.
 Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-
sikap sendiri yang negatif kepada orang lain
 Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
 Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya
lebih superior dari pada orang lain.
 Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :


 Kota – kota besar
 Anak-anak muda usia
 Wanita
 Orang yang tidak beragama
 Orang yang terlalu mengejar materi

 Sebab-Sebab Terjadi Penderitaan

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,


maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia


2. Penderitaan timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.

D. MANUSIA DENGAN KEADILAN


Manusia dengan Keadilan adalah yang dimana pada kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang yang ditempatkan sesuai tempatnya.
Keadilan dalam menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda

Menurut keadilan sosial, setiap orang berhak atas “kebutuhan manusia yang mendasar” tanpa
memandang perbedaan “buatan manusia” seperti ekonomi, kelas, ras, etnis, agama, umur, dan
sebagainya. Untuk mencapai itu antara lain harus dilakukan penghapusan kemiskinan secara
mendasar, pemberantasan buta huruf, pembuatan kebijakan lingkungan yang baik, dan
kesamaan kesempatan bagi perkembangan pribadi dan sosial. Inilah tugas yang harus
dilaksanakan pemerintah.
Dan di Indonesia terdapat pada sila “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan
menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah yang menentukan untuk melaksanakan
Indonesia yang adil dan makmur “Dalam mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan
dan sikap yang perlu di pupuk yakni:
 Perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyong
 Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
 Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
 Sikap suka bekerja keras
 Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermamfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesehjatraan bersama

Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah
dan kegiatan , antara lain memalui delapan jalur pemerataan sebagai berikut ;
 Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khusus nya pangan , sandang dan
papan.
 Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
 Pemerataan pembagian pendapatan
 Pemerataan kesempatan kerja
 Pemerataan kesempatan berusaha
 Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan khusunya bagi generasi muda
dan kaum wanita.
 Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
 Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Berbagai Macam Keadilan :


 Keadilan legal atau keadilan moral Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum
merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi
kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut
sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut
keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
 Keadilan distributive Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-
hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak
sama (justice is done when equels are treated equally).
 Keadilan komutatif Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan
ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan kaming.Cinta
kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga
di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu
tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan
bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka
cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai