“MEMANUSIAKAN MANUSIA ”
Disusun Oleh :
1. NOVITA SARI (23562010088)
2. JUNENAH (23562010087)
3. IQBAL FAJRI (23562010089)
4. DINDA WUNA (23562010086)
Alhamdulillah Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Sosial dan Budaya Dasar” Ibu RIZKI
FITRIANI yang telah membimbing kami dalam mata kuliah yang bersangkutan. Dalam
tugas ini kami dapat menyelesaikan makalah tentang ” MEMANUSIAKAN MANUSIA
”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar ini. Semoga karya tulis yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua
pembaca. Demikian kata pengantar ini kami buat. kami menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mohon maaf bila ada kesalahan kata
dalam pembuatan makalah ini, kami harap kritik dan saran pembaca yang membangun
dapat membuat makalah ini lebih baik. Terima Kasih.
BAB I PENDAHULUAN
Setiap manusia di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang
berbeda-beda, entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak
hanya manusia, mahluk lain pun dapat merasakan cinta. Cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (kaming) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan. Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak
bisa di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta
itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta. Kendati pun demikian,
hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang
sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa
menggapainya. Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil
judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas
dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang
tidak pernah ada akhirnya.
BAB II PEMBAHASAN
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk
tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
membenci segala sesuatuyang menghalanginya untuk hidup.
Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara
bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya,
melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib,
tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan. “Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya
sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8) “Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan
manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai
harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa
bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa
memperoleh karunia lagi,”
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh
karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri,
seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya
yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan
sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya
sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman,
menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak
punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih kaming, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor
yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan kaming. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
Cinta Keibuan
Kasih kaming itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi.
Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih kaming dan
naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Cinta Kebapaan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu jiwa
modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak
jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan,
kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia meninggal
dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as. Betapa cintanya ia
kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta,kasih
kaming, belas kasihan, untuk naik perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil –
: “Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama
orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih kaming yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan
menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya
Pengertian kasih kaming menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S
Poerwadaminta yaitu perasaan kaming, perasaan cinta atau perasaan suka pada
seseorang. Dalam berumah tangga kasih kaming merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
kaming ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih kaming sadar atau tidak
dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja
menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan
perhatian dan kasih kaming dalam kehidupan keluarga.
Kasih kaming, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang
tuanya pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih kaming orang
tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih kaming
dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
· Makna Keindahan
Mejawab pertanyaan sekitar apa itu keindahan, boleh jadi merupakan pekerjaan yang sulit. Ini
kalau yang di tuntut jawaban yang bisa memuaskan semua pihak. Kesulitan semacam
itu memang bisa di mengerti oleh karena sampai sekarang ini kita bisa temukan berbagai
batasan atau pengertian tentang keindahan yang celakanya, berada satu sama
lain.Sekedar penguat konstatasi di atas, baik juga di lihat beberapa persepsi tentang
keindahan berikut ini:
Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-
bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Yang
indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaanya itu belum indah. Keindahan
harus bisa memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa
dikatakan indah,karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan. Yang indah memiliki proporsi
yang harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat di
samakan dengan kebaikan. Jadi yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang
baik.Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang. Yang indah
adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu
sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan.
Dengan melihat demikian beragamnya pengertian keindahan, dan kita harus percaya
bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan mengecewakan kita yang
menuntut adanya suatu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. namun
demikian, dari pengertian yang ada, sebenarnya,kita bisa menempatkannya dalam
kelompok-kelompok pengertian sendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah atau
kecenderungan dari suatu pengertian yang di kemukakan seseorang sesuai dengan
pengelompokan-pengelompokan yang ada.
Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.Dalam hal
ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek.
Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang
ada pada obyeknya sementara kita sebagai pengamat harus menerima sebagai
semestinya. Sedang yang kedua, yang disebut keindahan subyektif adalah keindahan
yang biasanya di tinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya.
Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasarkan pada cakupanya. Bertitik tolak
dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahansebagai kualitas abstrak dan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas sempitnya. Dalam pengelompokan ini
kita bisa membedakan antara pengertiankeindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni,
dan dalam arti yangterbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang
Gie, mengandunggagasan tentang kebaikan. Dari apa yang di kemukakan di atas, dua hal
bisa kita petik, yaitu : pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga
jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua,
keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat
tergantung pada subyeknya.
a. Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami
penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga
yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan
dan kebahagiaan. Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih
terdapat banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang
merasa prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia
yang tidak saja prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya,
bahkan juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta
manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan
mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan alamiah
manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang
terkandung dalam kemanusiaannya.
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa
atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak
bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan. Mahluk
bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami
mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan
pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran
rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan
bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat
menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada
penderitaan kekal di akhirat. Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak
hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya
naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun
manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu
mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan
dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat
memenuhi penghidupanya. Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhindar dari
penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa
sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi
kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi
kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan
didalam neraka. Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada
penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit
rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan
menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin
menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat. Banyak yang
salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati
rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan
memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang
terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak
mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring
manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.
• Cara Manusia Menghadapi Penderitaan
Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami
manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan nya,
sedangkan penderitaan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita
dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa
sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai
suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa jasmani
dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu
problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan
sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya
bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya
supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat
keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku
secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia
menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan
bunuh diri.
Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.
Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis ). Terjadinya konflik sosial –
budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan
masyarakat.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan
terhadap kehidupan sosial. Proses kekalutan mental yang dialami seseorang
mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap
survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan
mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan disiksa oleh majikannya, sudah
pantas jika majikannya yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh
pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus
merasakan penderitaan yang telah diberikan kepada orang lain. Sedangkan pembantu
yang telah menderita itu dipulihkan.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri
sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh
pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus
merasakan penderitaan anaknya.
Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dituliskan oleh seniman
Rendra dalam puisinya “bersatulah pelacur-pelacur kota Jakarta,” perbuatan buruk
yang merendahkan derajat kaum wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya
Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu
dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat termasuk pelacur ibu kota itu.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai
langkah dan kegiatan , antara lain memalui delapan jalur pemerataan sebagai berikut ;
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khusus nya pangan , sandang dan
papan.
Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
Pemerataan pembagian pendapatan
Pemerataan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan berusaha
Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan khusunya bagi generasi muda
dan kaum wanita.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan
kaming.Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan
atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang
satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta
itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam
angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar
biasa.