AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN V
DI SUSUN OLEH :
KELAS AK 18B
KELOMPOK 6
HAERUNNISA : 105731105918
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB………………………………………………………………………………I.
PENDAHULUAN……………………………………………………………….I
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………..1
B. TUJUAN………………………………………………………………………2
BAB………………………………………………………………………………II.
PEMBAHASAN………………………………………………………………….3
PENGERTIAN CINTA KASIH DALAM KELUARGA………………………..3
A. SALING MENCINTAI & MENYAYANGI………………………………….4
B. SALING MENASEHATI & MENEPATI JANJI……………………………..5
C. SALING MENGENAL (TA’ARUF), MEMAHAMI (TAFAHUM),
MENOLONG (TA’AWUN) & MENJAMIN (TAKAAFUL)…………………6
D. SALING MENGUATKAN AGAMA UNTUK MEMBENTENGI
KELUARGA…………………………………………………………………..7
BAB……………………………………………………………………………III.
PENUTUP…………………………………………………………………………8
A. KESIMPULAN………………………………………………………………..8
B. SARAN…………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang perlu cinta dan kasih sayang
dalam menjalani kehidupannya. Cinta adalah sesuatu perasaan yang hadir di
dalam diri seseorang. Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi
semua manusia. Makna Cinta dan Kasih dapat menghasilkan makna yang tiada
batas. Cinta dapat menjadi sumber kekuatan bagi segalanya, kita tidak akan dapat
meraih impian kita tanpa cinta. Karena, cinta dapat menjadi dorongan maupun
motivasi untuk diri kita sendiri dalam meraih impian kita.
Semua manusia pasti memliki rasa cinta. Rasa perasaan cinta pun
bermacam-macam. Cinta bukanlah terutama dengan hubungan dengan seseorang
tertentu. Cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan
pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu obyek cinta. Jika
seorang pribadi hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap
sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme
yang diperluas. Tetapi, menyatakan cinta adalah sesuatu yang menunjukkan pada
segalanya dan bukan kepada salah satu hal saja. Hal itu tidak berarti bahwa tidak
ada perbedaan diantara tipe-tipe cinta berdasarkan obyeknya.
B. TUJUAN PENULISAN
1 Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan
2. Untuk mengetahui perbedaan cinta dan kasih
3. Untuk mengetahui arti sebuah keluarga
4. Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk menumbuhkan rasa cinta dan
kasih kepada keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN CINTA KASIH DALAM KELUARGA
Berbicara tentang janji terutama jika ditinjau dari ajaran Islam, maka akan
banyak sekali aspek-aspek yang terkait di dalamnya. Di antara aspek-aspek
tersebut adalah perintah menepati janji, yang termuat didalam Al-Qur’an. Antara
lain di qur’an suratAl Isra' ayat34 - “ ... dan tepatilah janji, sesungguhnya janji itu
nanti pasti akan dimintai pertanggungjawabannya”, di qur’an suratAn-Nahl
ayat91 - “Tepatilah perjanjian dengan Allah bila kamu sekalian berjanji”, dan di
qur’an suratAl Maidah ayat1 - “Wahai orang-orang yang beriman, tepatilah janji-
janjimu itu”.
Dalam ayat lain juga disebutkan tentang perintah menepati janji, bahkan dalam
qur’an surat Al Baqarah ayat 177, lebih jelas dan lebih detail tentang perintah itu,
Allah Subhanahu wa ta'ala, berfirman “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan
itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukanpertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang
yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa”Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Rasululah SAW bersabda: “Tanda
orang munafik itu ada tiga, yaitu: bila berkata ia dusta, apabila berjanji ia
melanggar dan bila dipercaya ia berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari beberapa ayat dan dalil diatas, menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat
menekankan betapa pentingnya seseorang untuk menepati suatu janji. Bahkan
para ulama telah sepakat bahwa menepati janji hukumnya wajib, yangjika
diingkari maka seseorang akan berdosa.
Dalam khazanah intelektual Islam, kajian tentang hukum menepati janji
sebetulnya tidak hanya terdapat dalam kitab-kitab tentang akhlaq al-karimah atau
etika menurut Islam. Dalam kitab-kitab fiqh, terutama dalam bab-bab tentang
mu’amalah, para ulama juga selalu membahas tentang hukum menepati janji,
terutama yang berkaitan dengan akad-akad mu’amalah. Dengan demikian,
menepati janji juga termasuk dalam wilayah kajian fiqh atau hukum Islam. Jadi,
menepati janji tidak hanya merupakan sikap dan perilaku yang terpuji
(mahmudah), melainkan juga merupakan pelaksanaan dari hukum wajib, yang
oleh karenanya akan mendapat pahala dari Allah SWT.Wallahu A'lam Bishawab
NASIHAT UNTUK SUAMI ISTERI
Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
1. Bertaqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam keadaan bersama maupun sendiri
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ َوأَ ْتبِ ِع ال َّسيِّئَة، َْث َما ُك ْنت
ُ ق هللاَ َحي
ِ َّاِت
ٍ ُاس بِ ُخل
ق َح َس ٍن َ َّق الن ْ “Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu
ِ ِ َو َخال،ال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا.
berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan amal kebaikan, niscaya kebaikan
tersebut akan menghapuskannya, dan bergaullah bersama manusia dengan
akhlak yang baik.”Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan untuk bertaqwa kepada Allah di mana saja; apakah di rumah,
di jalan, di pasar, atau di kantor. Di mana saja seorang hamba berada, ia harus
bertaqwa dengan melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, serta
menjauhkan larangan-larangannya. Dan seorang hamba harus senantiasa
merasa diawasi oleh Allah ‘Azza wa Jalla, baik dalam keadaan sendiri maupun
dalam keadaan bersama orang lain.
2. Wajib menegakkan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan menjaga batas-
batas Allah ‘Azza wa Jalla di dalam keluarga. Setiap muslim harus berusaha
menegakkan syari’at Islam dalam rumah tangganya, karena setiap kepala
rumah tangga wajib menjaga diri dan keluarganya dari api Neraka, menjaga
batas-batas Allah, dan menjauhkan perbuatan syirik dan bid’ah. Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ك ْ َاِحْ فَ ِظ هللاَ يَحْ ف. “Jagalah (batas-batas)
َ ظ
Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”
3. Melaksanakan kewajiban terhadap Allah ‘Azza wa Jalla dan minta tolong
kepada Allah ‘Azza wa Jalla Setiap keluarga wajib melaksanakan tauhid
kepada Allah, menjauhkan kesyirikan, melaksanakan Sunnah dan menjauhkan
bid’ah. Setiap suami wajib mengajak isteri dan anaknya untuk mentauhidkan
Allah, karena dasar kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan tauhid
kepada Allah, kemudian melaksanakan shalat yang lima waktu, juga
melaksanakan sunnah-sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Laki-laki
wajib mengerjakan shalat lima waktu di masjid secara berjama’ah. Dan
seorang isteri wajib melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Suami dan isteri
harus berlomba-lomba dalam melakukan amal shalih, berbuat kebajikan yang
di-syari’atkan Allah dan Rasul-Nya -baik yang wajib maupun sunnah- dan
melaksanakannya dengan ikhlas semata-mata karena Allah serta mengikuti
contoh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Apabila hal ini dilaksanakan
dengan ikhlas dan mengikuti Sunnah, maka Allah akan menghidupkan
keluarganya dengan kehidupan yang baik dan bahagia. Allah Ta’ala berfirman:
صالِحًا ِم ْن َذ َك ٍر أَوْ أُ ْنثَ ٰى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم أَجْ َرهُ ْم بِأَحْ َس ِن َما َكانُوا
َ َم ْن َع ِم َل
َ“ يَ ْع َملُونBarangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.” [An-Nahl : 97]
4. Menegakkan shalat-shalat sunnah terutama shalat malam Sebagaimana sabda
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam: ْصلَّيَا –أَو َ َإِ َذا أَ ْيقَظَ ال َّر ُج ُل أَ ْهلَهُ ِمنَ اللَّي ِْل ف
ِ ب ِمنَ ال َّذا ِك ِر ْينَ هللاَ َوال َّذا ِك َرا
ت َ ِصلَّى َر ْك َعتَ ْي ِن َج ِم ْيعًا– ُكت
َ . “Apabila seorang suami
membangunkan isterinya di malam hari, lalu keduanya shalat -atau masing-
masing melakukan shalat dua raka’at- maka keduanya dicatat sebagai laki-laki
dan wanita yang banyak mengingat Allah.” Juga sabda beliau ‘alaihish shalaatu
was salaam, .ت َرشَّ فِي َوجْ ِههَا ْال َما َء ْ َت فَإ ِ ْن أَب َ َصلَّى َوأَ ْيقَظَ ا ْم َرأَتَهُ ف
ْ َّصل َ ََر ِح َم هللاُ َر ُجالً قَا َم ِمنَ اللَّ ْي ِل ف
ت فِ ْي َوجْ ِه ِه ْال َما َء
ْ ت َزوْ َجهَا فَإ ِ ْن أَبَى َر َّش
ْ َت َوأَ ْيقَظ ْ َّصل
َ َت ِمنَ اللَّ ْي ِل فْ ر ِح َم هللاُ ا ْم َرأَةٌ قَا َم.
َ “Semoga
Allah merahmati seorang suami yang bangun di tengah malam lalu shalat dan
membangunkan isterinya lalu isterinya pun shalat. Jika isterinya enggan, maka
ia memercikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang isteri
yang bangun di tengah malam lalu shalat dan membangunkan suaminya lalu
suaminya pun shalat. Jika suaminya enggan, maka ia memercikkan air ke
wajahnya.”
5. Perbanyak berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla Bacalah Al-Qur-an setiap
hari di rumah terutama surat al-Baqarah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: َ اَ ْلبَقَ َرة: اِ ْق َرؤُوا ال َّز ْه َرا َو ْي ِن،اِ ْق َر ُؤوْ ا ْالقُرْ آنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِ ْيعًا ِألَصْ َحابِ ِه
ان ِم ْن طَي ٍْر ِ ََان أَوْ َكأَنَّهُ َما فِرْ ق ِ فَإِنَّهُ َما تَأْتِيَا ِن يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َكأَنَّهُ َما َغ َما َمت، َآل ِع ْم َران
ِ َان أَوْ َكأَنَّهُ َما َغيَايَت ِ ََوسُوْ َرة
َوالَ تَ ْستَ ِط ْي ُعهَا،ٌ اِ ْق َر ُؤوْ ا سُوْ َرةَ ْالبَقَ َر ِة فَإ ِ َّن أَ ْخ َذهَا بَ َر َكةٌ َوتَرْ َكهَا َحس َْرة.اف تُ َحاجَّا ِن ع َْن أَصْ َحابِ ِه َما َّ ص َو
َ
ْ “Bacalah Al-Qur-an, sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat
ُالبَطَلَة.
sebagai pemberi syafa’at kepada para pembacanya. Bacalah az-Zahrawain (dua
bunga): surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran, karena keduanya akan datang pada
hari Kiamat seperti dua naungan atau keduanya seperti kelompok burung yang
mem-bentangkan sayapnya untuk membela pembacanya. Bacalah surat al-
Baqarah, karena mengambilnya adalah kebaikan dan meninggalkannya adalah
kerugian, juga tukang-tukang sihir tidak mampu mengalahkannya.” Bacalah
pula do’a-do’a dan dzikir-dzikir yang telah diajarkan oleh Rasululah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Seperti membaca dzikir-dzikir seusai shalat
wajib lima waktu, juga membaca dzikir pagi dan petang agar kita mendapatkan
ketenangan dan terhindar dari gangguan syaitan. Ingatlah bahwa syaitan tidak
akan senang kepada keutuhan rumah tangga dan syaitan selalu berusaha
mencerai-beraikan suami isteri.
6. Bersabar atas musibah yang menimpa dan bersyukur kepada Allah atas segala
nikmat-Nya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َع َجبًا ِألَ ْم ِر ْال ُم ْؤ ِم ِن
َ َصابَ ْتهُ َسرَّا ُء َش َك َر فَ َكانَ خَ ْيرًا لَهُ َوإِ ْن أ
َ ُصابَ ْته
ضرَّا ُء َ َ إِ ْن أ،ك ِألَ َح ٍد إِالَّ لِ ْل ُم ْؤ ِم ِن َ إِ َّن أَ ْم َرهُ ُكلَّهُ خَ ْي ٌر َولَي
َ ْس َذا
ُصبَ َر فَ َكانَ خَ ْيرًا لَه
َ . “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin.
Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya dan hal itu tidak
diberikan melainkan kepada seorang mukmin. Apabila ia diberi kese-nangan,
ia bersyukur dan itu baik baginya dan apabila ditimpa musibah ia bersabar dan
itu pun baik baginya.”
7. Terus-menerus berintropeksi antara suami isteri, saling menasehati, tolong-
menolong dan saling memaafkan serta mendo’akan. Jangan egois dan gengsi.
ِ ْ“ ُخ ِذ ْال َع ْف َو َو ْأ ُمرْ بِ ْالعُرJadilah pemaaf
Allah Ta’ala berfirman: َف َوأَ ْع ِرضْ ع َِن ْال َجا ِهلِين
dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta jangan pedulikan orang-
orang yang bodoh.” [Al-A’raaf : 199] Juga firman-Nya: ْر ٍ َو ْال َعصْ ِر إِ َّن اإْل ِ ْن َسانَ لَفِي ُخس
َّ اصوْ ا بِال
صب ِْر ِّ اصوْ ا بِ ْال َح
َ ق َوت ََو ِ “ إِاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحاDemi masa. Sungguh,
َ ت َوتَ َو
manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran.” [Al-‘Ashr : 1-3]
8. Banyak bershadaqah/berinfaq. Setiap suami dan isteri dianjurkan untuk banyak
shadaqah, karena shadaqah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan.
ْ ُص َدقَةُ ت
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda. … طفِى ُء ْال َخ ِط ْيئَةَ َك َما َّ َوال
ْ …“ …يShadaqah dapat menghapus kesalahan sebagai-mana air
َ َُّطفِى ُء ْال َما ُء الن
ار
dapat memadamkan api…” Shadaqah yang dimaksudkan di sini adalah harta
yang dikeluarkan selain zakat. Ketahuilah bahwa sha-daqah banyak sekali
manfaatnya, seperti membersihkan harta, melapangkan dada, menambah rizki,
meng-hapuskan dosa dan lainnya. Ketika Allah Ta’ala menyebutkan tentang
orang-orang yang bahagia, yang pertama disebutkan adalah orang-orang yang
bershadaqah. Allah Ta’ala berfirman: ت َوأَ ْق َرضُوا هَّللا َ قَرْ ضًا َح َسنًا َّ ص ِّدقِينَ َو ْال ُم
ِ ص ِّدقَا َّ إِ َّن ْال ُم
ضا َعفُ لَهُ ْم َولَهُ ْم أَجْ ٌر َك ِري ٌم
َ ُ“ يSesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-
laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman
yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan
mendapat pahala yang mulia.” [Al-Hadiid : 18] Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam sangat menganjurkan bagi wanita untuk banyak shadaqah, karena kaum
wanita paling banyak menjadi penghuni Neraka. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda. فَإِنَّ ُك َّن أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل َجهَنَّ َم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة،ص َّد ْقنَ َولَوْ ِم ْن ُحلِيِّ ُك َّن
َ َيَا َم ْع َش َر النِّ َسا ِء ت.
“Wahai kaum wanita, bershadaqahlah! Meskipun dengan perhiasan kalian.
Sesungguhnya pada hari Kiamat kalian adalah penghuni Neraka yang paling
banyak.” Juga sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam. َص َّد ْقن َ َيَا َم ْع َش َر النِّ َسا ِء ت
ُ ار إِ َّن ُك َّن تُ ْكثِرْ نَ اللَّ ْعنَ َوتَ ْكفُرْ نَ ْال َع ِش ْي َر َو َما َرأَي
ْت ِم ْن ِ ََّوأَ ْكثِرْ نَ ْا ِال ْستِ ْغفَا َر فَإِنِّي َرأَ ْيتُ ُك َّن أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل الن
صانُ ْال َع ْق ِل َوال ِّدي ِْن فَ َشهَا َدةُ ا ْم َرأَتَي ِْن تَ ْع ِد ُل َشهَا َدةَ َر ُج ٍل فَهَ َذا
َ أَ َّما نُ ْق.ب لِ ِذي لُبٍّ ِم ْن ُك َّن
َ َت َع ْق ٍل َو ِد ْي ٍن أَ ْغل
ِ صا
َ ِنَاق
َ ضانَ فَهَ َذا نُ ْق
صانُ ال ِّد ْي ِن َ صلِّى َوتُ ْف ِط ُر فِي َر َم ُ صانُ ْال َع ْق ِل َوتَ ْم ُك
َ ُث اللَّيَالِي َما ت َ نُ ْق. “Wahai wanita,
bersedekahlah dan perbanyaklah beristighfar (minta ampun kepada Allah)
karena sungguh aku melihat kalian sebagai penghuni Neraka yang paling
banyak. Sesungguhnya kalian banyak melaknat dan banyak mengingkari
kebaikan. Belum pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama dapat
mengalahkan laki-laki yang ber-akal daripada kalian. Adapun kurangnya akal
karena persaksian dua orang wanita setara dengan persaksian seorang laki-laki,
inilah kekurangan akalnya. Dan seorang wanita berdiam diri selama beberapa
malam dengan tidak shalat serta tidak berpuasa di bulan Ramadhan (karena
haidh), inilah kekurangan dalam agamanya.” Akan tetapi yang perlu diingat
apabila seorang isteri hendak bershadaqah haruslah dengan izin suaminya. Hal
ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. الَ يَجُوْ ُز ِال ْم َرأَ ٍة
َطيَّةٌ إِالَّ بِإ ِ ْذ ِن َزوْ ِجهَا
ِ ع. “Seorang isteri tidak boleh bershadaqah kecuali dengan izin
suaminya.”
9. Jauhkanlah perbuatan dosa dan maksiat, karena dosa dan maksiat akan merusak
hati, akal, tubuh, hingga rumah tangga. Jauhkanlah perbuatan dosa dan
maksiat, seperti berbuat kesyirikan, mengamalkan bid’ah, meninggalkan shalat,
mendengar atau memainkan musik, meminum khamr, mengisap rokok, berbuat
ghibah, membuka aurat, dan lain-lainnya. Jangan sekali-kali menganggap
remeh perbuatan dosa dan maksiat, karena keduanya akan mendatangkan
bencana dalam rumah tangga. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullaah
telah menyebutkan banyak sekali akibat dari per-buatan dosa dan maksiat,
dalam kitabnya “Ad-Daa’ wad Dawaa” (Penyakit dan Obatnya).
B. SARAN
Dalam menyalurkan dan memberikan rasa cinta dan kasih sayang
kepada individu lain, harus tepat dan benar. Dan jangan pernah menyepelekan
bagaimana cara pemberian rasa cinta dan kasih sayang tersebut. Karena apabila
perasaan itu tidak tersampaikan dengan jelas maka efek yang akan diterima
pun akan lebih sedikit dibanding seharusnya. Oleh karena itu komunikasi yang
lancar antara anggota keluarga, serta sifat perhatian antara anggota keluarga
sangat membantu menumbuhan rasa cinta dan kasih di dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
( http://anggipay.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-cinta-kasih.html )
( https://msriaa10.wordpress.com/2013/11/23/cinta-kasih-dalam-keluarga/ )
( http://vanessanes.blogspot.co.id/2013/11/tugas-ilmu-budaya-dasar-2.html )
( http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-
keluarga.html )
( http://galihpermanaworks.blogspot.co.id/2015/05/cinta-kasih-sayang-dan-
keluarga.html )
( http://www.kompasiana.com/pakcah/upaya-menumbuhkan-cinta-dan-kasih-
sayang-suami-istri_54f353717455139f2b6c70fd )
https://almanhaj.or.id/1363-nasihat-untuk-suami-isteri.html