Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keluarga Sakinah, Mawaddah dan
WarRohmah” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Keluarga. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang cara atau ciri dalam membina
keluarga agar menjadi keluarga yang harmonis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Neneng Ratnasari selaku dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Keluarga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ...............................................................................................................................I
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................................................9
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Keluarga sakinah berasal dari dua kata yaitu keluarga dan sakinah. Keluarga berasal
dari kata kawuladan warga, sebagai kawula di lingkungan warga ia harus mengabdikan
segenap kemampuan untuk keluarganya. Sebagai warga, ia mempunyai hak untuk ikut
mengurus dan mendidik segenap kebutuhan di lingkungan keluarganya. Secara
umum keluarga didefinisikan sebagai masyarakat terkecil sekurang-kurangnya terdiri
dari pasangan suami istri dan anak-anak yang lahir dari mereka.Keluarga dalam
terminologi sosial dapat dipahami sebagai kelompok orang-orang yang dipersatukan
oleh ikatan perkawinan, dara, atau adopsi yang membentuk suatu rumah tangga, yang
berinteraksi satu sama lain dengan melalui peran-perannya sendiri sebagai anggota
keluarga, dan mempertahankan atau bahkan menciptakan kebudayaannya sendiri.Keluarga
dalam arti sempit merupakan unit sosial terkecil yang terdiri dari suami dan istri, atau
dengan kata lain keluarga adalah ikatan hubungan sah untuk berkumpul antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan dimana yang satu merasa tentram dengan yang
lainnya. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa keluarga dalam arti sempit itu
terdiri suami dan istri yang diikat dalam sebuah perkawinan. Kemudian jika suami istri
tersebut dikaruniai seorang anak maka anak-anak itu menjadi unsur ketiga dalam
keluarga tersebut disamping dua unsur sebelumnya.
Pengertian lain juga diungkapkan oleh Jalaluddin Rahmat dan Muhtar Gandaamatja
yang menyebutkan bahwa keluarga dalam arti sempit adalah keluarga yang meliputi
orang tua dan anak-anaknya yang kemudian disebut dengan keluarga kandung
(biologis) yang hubungannya bersifat tetap.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian keluarga sakinah mawaddah dan warrahmah?
2. Bagaimana ciri-ciri keluarga saikinah?
3. Bagaimana cara menjadi keluaga sakinah mawaddah dan warahmah?
4. Faktor apa saja yang menjadi pendukung terbentuknya keluarga saknah mawadah
warahmah?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari keluarga sakinah itu sendiri
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari keluarga sakinah mawaddah dan warahmah
3. Untuk mengetahui cara menjadikan keluarga yang saknnah mawaddah dan
warrahmah
4. Untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung terbentuknya keluarga saknah dan
mawaddah
BAB II
PEMBAHASAN
Keluarga adalah komponen masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anak. Atau bisa juga suami dan istri saja (sekiranya pasangan masih belum
mmpunyai anak baik anak kandung atau anak angakat). Keluarga dapat diartikan juga
sebagai kelompok paling kcil dalam masyarakat, sekurang kurangnya dianggotai oleh
suami dan istri atau ibu bapak dan anak. Ia adalah asas pembentukan sebuah
masyarakat kebahagiaan masyarakat adalah bergantung setiap keluarga yang
menganggotai masyarakat.
Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya
merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan,
terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT. Mengetahui jejak para
nabi dan orang-orang yang beriman termasuk salah satu jalan menjadi keluarga
sakinah. Hadirnya para nabi di tengah-tengah kehidupan umat manusia antara lain
adalah mengemban misi sebagai uswatun ḥasanahbagi kehidupan umat manusia pada
saat itu dan sesudahnya. Para nabi memberikan keteladanan dalam realitas
kehidupan sehari-hari sehingga umat manusia dapat memahami bagaimana
semestinya kehidupan ini disikapi dan dijalankan. Dengan mengikuti jiwa para
nabi untuk sekuat tenaga membangunketahanan baik jasmani maupun rohani
keluarga agar tidak rapuh dalam menghadapi permasalahan yang muncul.
Wa artinya dan sedangkan Rahmah (dari Allah SWT) yang berarti ampunan,
anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, rejeki. (lihat : Kamus Arab, kitab ta’riifat,
Hisnul Muslim (Perisai Muslim) Jadi, Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang
lembut, siap berkorban untuk menafkahi dan melayani dan siap melindungi kepada
yang dicintai. Rahmah lebih condong pada sifat qolbiyah atau suasana batin yang
terimplementasikan pada wujud kasih sayang, seperti cinta tulus, kasih sayang, rasa
memiliki, membantu, menghargai, rasa rela berkorban, yang terpancar dari cahaya
iman. Sifat rahmah ini akan muncul manakala niatan pertama saat melangsungkan
pernikahan adalah karena mengikuti perintah Allah dan sunnah Rasulullah serta
bertujuan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Pada dasarnya, keluarga sakinah sukar diukur karena merupakan satu perkara
yang abstrak dan hanya boleh ditentukan oleh pasangan yang berumahtangga. Namun,
terdapat beberapa ciri-ciri keluarga sakinah, diantaranya :
a. Hubungan akan rasa saling membutuhkan antar kedua pihak (suami dan istri) yang
dalam Al-Quran diibaratkan dengan pakaian.
b. Bergaul secara wajar dengan tetap memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan.
c. Memiliki pribadi sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi, seperti menghormati yang
lebih tua, menyayangi yang lebih kecil atau muda, mengedepankan intropeksi diri,
tetap berhemat dan tidak boros, serta tetap santun dalam bergaul dengan sesama.
d. Dalam hadits Nabi juga diterangkan bahwa terdapat empat faktor dapat mendatangkan
kebahgaiaan dalam sebuah keluarga yakni: suami/isteri yang setia, lingkungan sosial
yang baik, rezeki yang dekat, dan hadirnya anak-anak yang berbakti. Dalam sebuah
keluarga kehadiran anak dipandang juga sebagai perhiasan kehdupan dunia,
sebagaimana firman Allah SWT “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan
dunia” (Q.S Al-Kahfi :46)
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Keluarga adalah komponen masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anak. Atau bisa juga suami dan istri saja (sekiranya pasangan masih belum
mmpunyai anak baik anak kandung atau anak angakat). Keluarga dapat diartikan juga
sebagai kelompok paling kcil dalam masyarakat, sekurang kurangnya dianggotai oleh
suami dan istri atau ibu bapak dan anak. Ia adalah asas pembentukan sebuah
masyarakat kebahagiaan masyarakat adalah bergantung setiap keluarga yang
menganggotai masyarakat.
sakinna mawaddah dan warahmah ini sendiri merupakan kondisi keluarga
yang sangat ideal yang berdasarkan al quran dan sunnah untuk mencapai kebahagiaan
didunia dan di akirat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga sakinah dibangun di atas kasih
sayang yangmengedepankan aspek komunikasi dan musyawarah sebagai bentuk dari
pola hubungandemokratis yang menjadi sarana bagi terwujudnya komunikasi
dialogis. Sehingga dengan adanyakomunikasi tersebut tercapailah ketenangan,
kedamaian, dan ketentraman dalam rumah tangga.Sedangkan musyawarah yang
dipakai adalah musyawarah yang dihiasi dengan sikap lemah lembut, pemberi maaf,
serta mengedepankan aspek keadilan dan persamaan. Faktor yangmembuat rumah
tangga menjadi indah dan damai adalah Jangan ada perselingkuhan, ekonomi juga
harus menunjang, mengikuti bimbingan untuk masalah rumah tangga dan
selalumendekatkan diri kepada Allah SWT.
B .Saran
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih penuh dengan
kekurangan dan masih banyak lagi harus belajar dalam membuat makalah untuk
selanjutnya. Maka apabila ada kritik dan saran yang membangun kami sangat
membutuhkannya dalam mengevaluasi tulisan kami ini. Karena kritik dan saran dari
para pembaca sangat membantu kami untuk lebih baik lagi kedepannya.
Karena pengetahuan kami yang masih kurang, kami memohon maaf atas
segala kesalahan dan kekurangan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
orang
DAFTAR PUSTAKA