Anda di halaman 1dari 12

“TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 1
KETUA KELOMPOK :

 AIZSYAH RAMADHANI SANDI

WAKIL KETUA KELOMPOK :

 AMELIA DWI CAHYA

ANGGOTA :

 AKMAL RIFKI AMIRUDDIN


 ANNIZA FITRI LAILATUL S
 FAUZIA RAHMADANI R
 NURMADINA FAUSIAH
 MUHAMMAD DZAKY

Guru Mapel : ST. Zuhra, S.Ag. M.Pd.I


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang MahaPengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt, kami dapat menyelesikan makalah “Tanggung
Jawab Manusia terhadap Keluarga dan Masyarakat” ini sebagaimana tugas yang telah diberikan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampailan ucapan terima kasih kepada Ibu ST. Zuhra, S.Ag.
M.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Al-Quran dan Hadis, yang senantiasa membimbing dan
menyumbangkan ilmunya kepada kami. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
dan juga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran atas penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Makassar, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

I. HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………….


KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2

C. TUJUAN PEMBAHASAN ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. DEFINISI KELUARGA...................................................................................................3

B. DEFINISI TANGGUNG JAWAB..........................................................................4

C. PENJELASAN SURAH AT-TAHRIM AYAT 6........................................................6

D. PENJELASAN SURAH AN-NISA AYAT 36...........................................................6

E. PENJELASAN SURAH TAHA AYAT 132..............................................................7

F. PENJELASAN HADIS TENTANG TANGGUNG JAWAB MANUSIA.......................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9

A. KESIMPULAN....................................................................................................9

B. SARAN..............................................................................................................9

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keluarga merupakan sebuah pondasi dan institusi yang paling dicintai dalam Islam. Masyarakat
terbentuk dari unit-unit yang lebih kecil dan keluarga merupakan unit yang paling kuno dan
alami serta titik diawalinya kehidupan manusia. Keluarga adalah pusat perkumpulan dan poros
untuk melestarikan tradisi-tradisi serta tempat untuk menyemai kasih sayang dan emosional.
Unit ini ibarat landasan sebuah komunitas dan ketahanannya akan mendorong ketangguhan
sebuah masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait
erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas.

 Keluarga memiliki peran fundamental dalam menjaga bangsa-bangsa dari dekadensi dan
kehancuran. Karena itu, undang-undang juga harus disusun untuk mempermudah terbentuknya
keluarga, memelihara kesuciannya, dan memperkuat hubungan kekeluargaan berdasarkan hak-
hak dan etika Islam. Dari segi psikologi, keluarga juga punya peranan penting dalam meredam
emosi, mencegah depresi, dan memberi dampak-dampak psikis lain bagi seseorang. Anak-anak
yang kehilangan orang tuanya akan larut dalam kesedihan, diliputi rasa takut, bersikap emosi,
dan kehilangan rasa tenang. Dari sini terlihat kontribusi positif keluarga dalam menjaga
kesehatan mental dan memberi ketahanan terhadap tekanan-tekanan jiwa dan depresi.

Tulisan ini mencoba meneliti dan mengkaji kedudukan keluarga dalam kitab suci al-Quran dan
riwayat. Kitab wahyu ini dalam berbagai ayatnya menyinggung sejumlah masalah seputar
keluarga antara lain, prinsip kesucian keluarga dan prinsip pernikahan. Ini adalah bukti bahwa
prinsip pernikahan memiliki berbagai aspek dan juga punya dampak multi dimensi.

B. RUMUSAN MASALAH
Setelah jelaskan secara singkat latar belakang itu maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
 Apa Yang Dimaksud Dengan Keluarga?
 Apa Yang Dimaksud Dengan Tanggung Jawab?
 Adakah Surah Didalam Al-Quran yang Menjelaskan Tentang Tanggung Jawab
Terhadap Keluarga Dan Masyarakat?
 Apakah Ada Didalam Hadis Di Jelaskan Tentang Tanggung Jawab Terhadap
Keluarga Dan Masyarakat?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan ini yaitu untuk dapat menjelasakan pertanyaan yang sudah di berikan di rumusan
masalah, yaitu :

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keluarga dan tanggung jawab
2. Dapat mengetahui ayat ayat apa saja yang menjadi dasar Tanggung Jawab Manusia Terhadap
Keluarga Dan Masyarakat
3. Dapat mengetahui hadis yang menjadi dasar Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarga
Dan Masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan / hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi
dan lain sebagainya.  Keluarga dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu:

 Keluarga Inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
kandung, anak angkat maupun adopsi yang belum kawin, atau ayah dengan anak-anak
yang belum kawin, atau ibu dengan anak-anak yang belum kawin.
 Keluarga luas (extended family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak
(baik yang sudah kawin atau belum), cucu, orang tua, mertua maupun kerabat-kerabat
lain yang menjadi tanggungan kepala keluarga.

Adapun pengertian keluarga menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

1. Duvall dan Logan (1986)


Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

2. Departeman Kesehatan RI (1988)


Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdirir dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan yinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

3. Barwoko dan Suryanto (2004)


Keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua lembaga atau pranata sosial lainnya
berkembang. Di masyarakat manapun di dunia keluarga merupupakan kebutuhan manusia
yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.
4. BKKBN (1999)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan,
memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungan.

5. WHO (1969)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi atau perkawinan.

6. Bergess (1962)
Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan, atau
hubungan sedarah atau hasil adposi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota
berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan
yang berasala dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.

7. Jhonson R-Leng R (2010)


Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang masih memiliki hubungan darah.

8. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dan atribut yang dimiliki tetapi
terdiri dari beberapa momponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu.

B.DEFINISI TANGGUNG JAWAB


Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan untuk
wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah
kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang
telah diperbuatnya.

Dikutip dari buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud berjudul "Pendidikan Orang Tua:
Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak" (2016), menerangkan bahwa sikap tanggung
jawab akan terbentuk, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang berasal
dari dalam hati dan kemauan sendiri untuk melakukan suatu kewajiban.

Bentuk-bentuk Tanggung Jawab:


Seperti yang dikutip dari buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud berjudul "Pendidikan
Orang Tua: Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak" (2016) tanggung jawab terbagi
menjadi kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.

1. Tanggung Jawab kepada Tuhan


Manusia merupakan salah satu dari banyaknya bukti makhluk ciptaan Tuhan YME. Rasa
tanggung jawab manusia sebagai ciptaan kepada Tuhan adalah dengan selalu bersyukur dan
menjaga semua nikmat yang telah diberikan-Nya, serta senantiasa untuk mentaati segala
perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan.

2. Tanggung Jawab kepada Diri Sendiri


Menanamkan sikap tanggung jawab pada diri sendiri dapat mencerminkan karakter diri kita.
Tanggung jawab dengan diri sendiri, yaitu:

-Menjaga diri sendiri dari hal-hal yang membahayakan.


-Menjaga kebersihan diri
-Menjaga kesehatan dan gizi seimbang.
-Menjaga keamanan.
-Melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.
-Bertanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan.
-Bertanggung jawab terhadap keputusan yang menjadi pilihannya.

3. Tanggung Jawab kepada Keluarga


Bertanggung jawab dalam keluarga adalah dengan selalu menjaga nama baik keluarga,
dengan cara:
-Memelihara kebersihan, kenyamanan, keamanan dalam keluarga.
-Mematuhi aturan yang telah ditetapkan bersama-sama.
-Bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku dalam keluarga.
-Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi, menghormati, dan
menghargai
4. Tanggung Jawab kepada Lingkungan dan Masyarakat
Sebagai makhluk sosial, tentunya kita memiliki tanggung jawab dalam lingkungan
bermasyarakat, yang dapat dilakukan di antaranya dengan:

-Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, misalnya menjaga


kebersihkan lingkungan, menjaga keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat.
-Tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan/norma yang berlaku.
-Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang.
-Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya.

5. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara


-Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
-Mencintai tanah air dengan melestarikan bahasa dan seni budayanya.
-Menghargai keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
-Selalu mencintai semua produk-produk buatan dalam negeri.

Ciri-ciri dari Sikap Bertanggung Jawab:


-Selalu berhati-hati.
-Disiplin untuk menepati janji yang telah dibuatnya.
-Berusaha melakukan tugas dengan semaksimal mungkin.
-Mampu menangung risiko atas ucapan dan perbuatannya.
-Memiliki komitmen yang tinggi terhadap sesuatu.
-Rela berkorban.
-Jujur dalam melakukan sesuatu.
-Berani menangung risiko.
-Peduli dengan kondisi lingkungan sekitarnya.

Dari penjelasan yang sudah dibahas di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap
bertangung jawab akan mengajarkan seseorang agar lebih kuat menghadapi segala
permasalahan yang didapatkannya dan lebih berhati-hati untuk bertindak dan selalu
merencanakan segala sesuatu yang ingin dilakukanya dengan matang.

Tak hanya itu, memiliki sikap tanggung jawab, juga akan membuat seseorang akan
mudah untuk dipercaya, dihormati, dan dihargai serta disenangi oleh orang lain

C.PEMBAHASAN SURAH AT-TAHRIM AYAT 6

ۤ
‫ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُوْ نَ هّٰللا َ َمٓا اَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُوْ نَ َما‬Hِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا قُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا َّوقُوْ ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰل ِٕٕى‬

َ‫ي ُْؤ َمرُوْ ن‬


Terjemahan
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras,
yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
PEMBAHASAN AYAT:
Ayat ini menjelaskan peringatan kepada orang yang beriman bahwa mengaku beriman saja
tidaklah cukup. Iman harus diikuti dengan memelihara diri dan keluarga dari perbuatan-
perbuatan yang membawa pada siksa api neraka. Dari rumah tangga (keluarga), kita mulai
menanamkan iman dan memupuk islam. Dari sinilah akan terbentuk tegaknya masyarakat
islam. Masyarakat islam adalah masyarakat yang memiliki kesamaan pandangan hidup yang
didasarkan pada nilai-nilai keimanan dan keislaman.

D.PENJELASAN SURAH AN-NISA AYAT 36


‫هّٰللا‬
ِ ُ‫ار ْال ُجن‬
‫ب‬ ِ ‫ار ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َج‬
ِ ‫ا َّوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ َسانًا َّوبِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َج‬Hًًٔ‫۞ َوا ْعبُدُوا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َش ْئـ‬
‫هّٰللا‬
‫ت اَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ اِ َّن َ اَل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخوْ ر ًۙا‬ ۢ
ْ ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِ ْي ۙ ِل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ْن‬
ِ ‫َّاح‬
ِ ‫َوالص‬
36. Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang
kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri

PEMBAHASAN SURAH:

Ayat ini secara umum menjelaskan tentang kewajiban manusia kepada allah swt. Dan kepada
sesamanya. Kewajiban manusia kepada Allah SWT. Adalah menyembah dan menghambakan
diri kepadanya dengan penuh ketaatan, baik secara terang-terangan maupun sembunyi.

Perintah ibadah pada ayat ini bukan hanya ibadah ritual dan disebut ibada mahdah.
Maksudnya, ibadah yang cara, kadar, dan waktunya ditetapkan Allah SWT. Atau Nabi
Muhammad SAW., seperti salat, zakat, puasa dan haji. Akan tetapi, ibadah itu mencakup segala
aktivitas yang hendak dilakukannya karena Allah SWT. Dalam suatu hadis di nyatakan bahwa
Allah swt. Terhadap hambanya adalah disembah dan tidak disekutukan dengan yang lain.

D. PEMBAHASAN SURAH TAHA AYAT 132

َ Hََُٔ‫و َْأ ُمرْ اَ ْهلَكَ بِالص َّٰلو ِة َواصْ طَبِرْ َعلَ ْيهَ ۗا اَل نَسْٔـل‬
َ ۗ ُ‫ك ِر ْزقً ۗا نَحْ نُ نَرْ ُزق‬
‫ك َو ْال َعاقِبَةُ لِلتَّ ْق ٰوى‬
Terjemahan
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami
tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang
baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
PEMBAHASAN SURAH:
Pada ayat ini, Allah swt. Memerintah nabi Muhammad SAW. Agar menyeru kepada keluarganya
untuk melaksanakan salat dan bersabar. Maksudnya, nabi Muhammad SAW disuruh
menyelamatkan keluarganya dari azab Allah SWT. Dengan melaksanakan salat yang diikuti
kesabaran dalam menjalankannya
Allah SWT. Adalah yang memberi kita rezeki. Jika kita menjalankan salat, rezeki pun akan
datang tanpa diduga-duga. Adapun yang dimaksud akibat dalam ayat itu adalah bagi orang yang
bertakwa akan mendapat surga. Surga merupakan balasan terbaik yang akan diterima orang
yang bertakwa kepada Allah SWT.

F. PENJELASAN HADIS TENTANG TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP


KELUARGA DAN MASYARAKAT
Hadis riwayat al-Bukhari : 844 menjelaskan kepada kita bahwa setiap manusia diberi tugas
memimpin atau menjaga, baik kaitannya dengan dirinya sendiri, maupun dengan orang lain.
Tugas ini adalah amanat. Apapun jabatan yang ada pada diri seseorang, dia harus
mempertanggung jawabkannya, dihadapan yang dipimpin dan didepan pengadilan allah swt.
Kelak di akhirat. Tak seorang pun mampu melepaskan diri dari tanggung jawabnya itu. Oleh
karena itu, dia harus benar benar waspada dan hati-hati dalam menjalankan tugasnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah salah satu ajaran
pokok dari agama. Bahwa tuhan maha adil, maka setiap orang pasti akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan
balasan yang setimpal. Balasan bisa diterima kelak diakhirat, atau sekarang di dunia,
atau bahkan dua-duanya, di balas didunia dan akhirat. Pada hakikatnya semua manusia
itu adalah pemimpin. Dengan demikian, semua orang harus mempertanggung jawabkan
segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.

B. SARAN
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sesaui dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial karna membutuhkan manusia lain. Maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.sehingga dengan demikian manusia disini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Saling
membantu,memberi,menasehati siorang tua bertanggung jawab kepada anaknya,dan
anaknya bertanggung jawab atas orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai