Kelompok 5: 1. Alfa Bram Lawa 2. Novita Sari Toamnanu 3. Yusmiar Satya dewa 4. Wandy Tudenga 5. Muhammad Fibrianto
Politeknik Negeri Kupang 2013/2014
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk homososius ,yaitu makhluk berteman. Manusia tidak dapat hidup sendirian ia selalu bersama sama dengan orang lain. Sulit dibayangkan, jika ada manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia akan dapat berkembang dengan wajar bila mereka hidup dengan orang lain. Manusia dalam hidupnya selalu ketergantungan dan hidup bersama sama dengan yang lainnya. Manusia memerlukan bantuan dari orang lain, bahkan mulai dari dalam kandungan sampai meninggal dunia. Dalam mempertahankan hidup dan usaha mengejar kehidupan yang lebih baik, kiranya tidak mungkin hal itu dilakukan sendiri tanpa bekerja sama dengan orang lain. Kekuatan manusia pada hakekatnya tidak hanya terletak pada kemampuan fisiknya atau pada kemampuan jiwanya saja,melainkan kekuatan manusia terletak pada kemampuannya untuk bekerja sama dengan orang lain. Masyarakat merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya manusia menuju kedewasaan. Dalam masyarakatlah manusia dapat memenuhi berbagai keperluan hidup. Agar dalam memenuhi keperluannya manusia tidak saling berbenturan maka hidup masyarakat ada aturannya, sehingga terjadi kehidupan yang harmonis dan saling hormat menghormati. Agar keharmonisan hidup terwujud maka tindakan anggota masyarakat patut dilandasi dengan norma hidup yang meliputi norma susila norma kesopanan dalam bentuk norma hukum dan norma agama. Akan tetapi, di zaman era globalisasi ini, hubungan antarmasyarakat semakin memburuk.Banyak terjadi bentrok antar warga maupun tawuran antar siswa yang telah membuktikan bahwa hubungan keharmonisan antarmasyarakat telah berkurang. Mereka yang sering melakukan kerusuhan hanya dikarenakan hal yang sepele merupakan contoh pribadi yang tidak bermoral, yaitu pribadi yang tidak taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya.Selain nilai moral, nilai kasih sayang juga sangatlah penting .Karena dengan rasa sayang itu setiap insan dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki. Apabila sifat kasih sayang mulai luntur dan sifat dendam lebih besar, maka akan menjanjikan kehancuran kepada sesuatu bangsa atau masyarakat. Kasih sayang merupakan sesuatu paling mendasar, yang harus di terima oleh setiap manusia, kasih sayang bisa di sebut juga sabagai suatu hak yang harus kita terima, karena peran kasih sayang secara psikologi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya seorang individu. Tentu seorang individu yang di didik dengan kasih sayang, bisa menjadi individu yang lebih baik di bandingkan mereka yang kekurangan kasih sayang. Karena dewasa ini, banyak sekali orang yang berpandangan bahwa uang adalah segala-galanya sehingga banyak orang tua yang lebih mementingkan mencari uang untuk anak, dan menomor dua kan kasih sayang. Sehingga tidak sedikit anak yang bertindak negative, melakukan hal negative yang biasa disebut sebagai kenakalan remaja, umumnya hal itu terjadi di karenakan si anak merasa kurang di perhatikan oleh orang tuanya, dan dia melakukan hal-hal negative agar orang tuanya terganggu dan mulai memperhatikan anak tersebut. Tentu kurangnya kasih sayang harus di hindari oleh setiap orang tua, mulai memberikan kasih sayang yang lebih, dan menomor satukan kasih sayang.Tanpa kasih sayang seorang anak bisa berubah menjadi individu yang brutal, kurang perduli dengan lingkungan sekitar, dan bertindak sesuai dengan kemauan dirinya sendiri.Hal ini, terbukti dari banyaknya penelitian, bahwa kenakalan remaja, paling banyak di karenakan factor didikan dan kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua tersebut.Oleh karena itu penanaman nilai moral dan kasih sayang di setiap individu amatlah penting.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kasih sayang? 2. Apa saja macam macam bentuk hubungan kasih sayang? 3. Apa yang dimaksud dengan kebencian? 4. Hubungan Kasih Sayang dan Kebencian?
C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Masalah 1. Tujuan Penulisan Selain sebagai tugas mata kuliah ISBD, juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, sbb: 1. Untuk mengetahui pengertian Nilai Moral dan Kasih Sayang. 2. Untuk mengetahui pentingnya penerapan Nilai Moral dan Kasih Sayang. 3. Untuk mengetahui cara penerapan Nilai Moral dan Kasih Sayang. 2. Manfaat Penulisan Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan pembaca mengenai Nilai Moral, Kasih Sayang dan Kebencian. Dalam makalah ini juga disajikan mengenai pentingnya Nilai Moral dan Kasih Sayang dalam kehidupan sehari hari dan manfaat dari penerapan Nilai Moral dan Kasih Sayang itu sendiri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Menurut Kamus besar Indonesia Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminto, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama, sehingga rasa kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
B. Sathya Say/ Sang Baba. stary the day with love Fill the day with love End the day with love That is the way to God. Mengutip pernyataan diatas, awali hari dengan cinta dan kasih, isi hari dengan cinta dan kasih, ahiri hari dengan cinta dan kasih, itulah jalan menuju Tuhan.(satu kata muatiara setiap hari) . Ini dapat ditarik kesimpulan kembali bahwa cinta yang dianugrahkan kepada kita nantinya akan kembali kepada Tuhan kita, sebagai cinta yang hakiki (abadi). Kenapa cinta hakiki ?, Seperti dapat kita ketahui cinta kita kepada sesama mahluk Tuhan hanya bersifat sementara di dunia sedangkan cinta kita kepada Tuhan kita adalah cinta abadi yang akan kita bawa sampai mati (dunia akhirat). Karena itu tak hayal lahir dalam beberapa agama. Cinta dan kasih sayang adalah dua hal yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan, dimana ada cinta disitu pasti ada kasih sayang dan sebaliknya dimana ada kasih sayang disitu ada cinta. Keduanya jika diibaratkan seperti sepasang kekasih (dua sejoli). Karena cinta dan kasih sayang adalah anugrah yang diberikan tuhan kepada setiap mahluknya, ini menyimpulkan bahwa dalam diri setiap orang terdapat perasaan cinta dan kasih sayang tersebut. Namun jika kita pilah memiliki kadar yang berbeda-beda. C. Van Gouh (salah satu seniman ternama asal Belanda) memandang cinta dengan bahasa sinar dan keteduhan. Lalu seorang pelukis dari Belanda dalam karyanya yang diberi judul Pelita Penerang, menegaskan bahwa jalan utama untuk mengetahui kehidupan adalah dengan mencintai banyak hal. Ia mengatakan bahwa sebenarnya cinta adalah sesuatu yang bersifat langgeng. Namun seringkali perubahan emosi membuat perubahan sudut pandang dan menyebabkan yang langgeng menjadi tidak langgeng, namun esensinya tetap pada kondisi semula. Selalu ada perbedaan pada diri seseorang, ketika sebelum mencintai dan sesudah mencintai. Perbedaan tersebut bagai sebuah lampu yang menyala dan lampu yang belum menyala. Lampu akan ditempatnya sebelum kita nyalakan. Akan tetapi, sekarang ia menerangi dan menyinari tempat tersebut. Inilah tugas hati manusia. D. Lao Tse seorang filosof dari China memandang cinta dari sisi kelembutan. Ia mengatakan, kelembutan kata dapat membuat kepercayaan diri, d an kelembutan pemikiran menciptakan kedalaman, sedangkan kelembutan emosi akan melahirkan cinta.
BAB III PEMBAHASAN
A. Kasih Sayang 1. Pengertian Kasih Sayang Kasih sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik. Kasih adalah sebuah kata yang sering terdengar di telinga kita. Kasih akan membuat kita merasa nyaman, damai dan tentram.Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, perasaan ini akan timbul apabila manusia tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Dan dengan adanya rasa kasih tersebut membuat manusia mempunyai tujuan hidup yang akan diperjuangkan.Makna kasih yang sesungguhnya adalah bagaimana kita memberi yang terbaik terhadap orang lain, baik itu membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain dan membuka pintu hati untuk sebuah kasih. Lalu apakah pengertian kasih itu sebenarnya?Kasih mempunyai makna yang beragam.Kasih berarti menyayangi, Kasih berarti mencintai, Kasih berarti membahagiakan orang yang kita kasihi. Kasih kepada Tuhan berarti mencintai Tuhan dengan cara menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya . Kasih kepada orang tua berarti menyangi mereka dengan setulus hati dan berusaha untuk tidak menyakiti hatinya. Kasih kepada sahabat berarti menjaga mereka dengan kasih sayang dan tidak mengkhianati.Kasih kepada pasangan berarti menjaga kepercayaan dengan setulus hati.Kasih mempunyai sejuta makna yang berbeda bagi tiap orang.Secara umum kasih berarti menyayangi dengan setulus hati.Kasih tidak mewajibkan kita untuk selalu mengalah. Kasih akan menyatukan satu orang, dua orang, atau bahkan sejuta orang dalam ruang lingkup kedamaian. Dan tujuan dari makna Kasih itu adalah menciptakan suasana yang membuat kita saling mengasihi karena dengan Kasih kita akan selalu berbuat yang terbaik baik itu hubungan antara kita dengan Tuhan, manusia, alam dan makhluk hidup lainnya di dunia ini.
Menurut arti kata kasih sayang adalah perasaan sayang kepada sesuatu, yang diungkapkan secara nyata, dengan penuh tanggung jawab serta pengabdian dan pengorbanan. Dalam rumusan tersebut dapat uraikan 5 (lima) unsur kasih sayang, yaitu: Perasaan sayang yang meliputi cinta, senang, suka, dan kasih. Kepada sesuatu, yaitu objek yang disayangi meliputi Tuhan sang pencipta, manusia dan alam lingkungan. Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan nyata yang dapat diamati. Penuh tanggung jawab, yaitu segala akibat yang timbul atau adalah baik, berguna, menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan. Pengabdian dan pengorbanan, yaitu keikhlasan atau kerelaan semata-mata, beban pengeluaran maupun perbuatan tindakan memperoleh pengembalian ataupun imbalan.
Kasih sayang dalam diri pribadi seseorang, antara lain : a. Pemurah , yaitu rela membelanjakan harta bagi kepentingan. keluarga dan amal social. b. Tolong menolong yaitu sikap gotong royong. c. Pemaaf, yaitu berlapang dada, memafkan sahabat sahabatnya yang pernah bersalah. d. Damai yaitu cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya. e. Persaudaraan yaitu rasa kasih sayang kepada sesama makhluk.
Kasih sayang dapat digunakan kepada objeknya dengan menggunakan istilah istilah khusus seperti berikut :
a. Cinta,digunakan untuk ungkapan kasih sayang kepada Tuhan dan manusia. Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia. Makna cinta dan kasih yaitu sama, semua menghasilkan makna yang tiada batas. Akan tetapi kasih dan cinta ini berbeda. Kasih lebih bersifat rasa kepedulian seorang insan tanpa ingin meminta imbalan atas apa yang telah dilakukan untuk yang dikasihinya.walah sejauh ini terlihat berbeda antara cinta dan kasih, tetapi makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki rasa sayang terhadap seseorang. Tanpa kasih, cinta tidak akan muncul begitu saja sebaliknya. dan bukan hanya manusia yang mempunyai cinta dan kasih tetapi seluruh mahluk hidup di dunia memilikinya. Cinta kasih tidak selalu ditujukan kepada pasangan kita tetapi pada dasarnya cinta kasih adalah anugerah yang dianugerahkan Tuhan kepada seluruh makhluk-mahluknya, misalnya , ketika seekor hewan yang hidup sendirian,sudah pasti nantinya akan mati dan tak tau arah,sama dengan manusia yang butuh akan mahluk lainnya untuk saling melengkapi. seperti hewan dengan anaknya, ketika anaknya diganggu oleh hewan lainya dengan sendirinya induk dari anak hewan terebut melindungi anaknya.Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari cinta kasih orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, ketidaksukaan dan lainnya. b. Senang dan suka, digunakan untuk ungkapankasih sayang kepada selain Tuhan dan manusia. Contohnya : senang pada baju berwarna biru, atau suka pada barang antik. c. Belas kasihan, digunakan untuk ungkapan kasih sayang kepada makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuh - tumbuhan). Contohnya : belas kasihan kepada anak yatim piatu, belas kasihan kepada anjing yang dtabrak, dan belas kasihan terhadap pohon yang ditebang sembarangan.
Adapun makna yang terkandung dalam kasih sayang yaitu menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik makhluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur.Kita sebagai warga Negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara, suku, agama, suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan social jenis kelamin dan tua atau muda.
Berdasarkan konsep tersebut, kasih sayang dalam arti perasaan sayang kepada suatu dapat diartikan: Cinta kepada Tuhan atau manusia. Senang atau suka pada alam lingkungan, Belas kasih kepada makhluk Tuhan (manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan).
Perasaan sayang harus di dalam bentuk sikap, perilaku, dan perbuatan nyata disertai tanggung jawab yang penuh pengabdian dan pengorbanan. Kasih sayang tanpa tanggung jawab dan pengabdian serta pengorbanan adalah kepalsuan yang penuh kebencian.
2. Macam- macam Kasih Sayang
Ungkapan Kasih Sayang Hubungan Kasih Sayang Hubungan kasih sayang terjadi antara manusia dan manusia, antara manusia dan alam lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan. Hubungan kasih sayang antara manusia dan manusia digolongkan lagi menjadi: kasih sayang orang tua dengan anak, kasih sayang pria dengan wanita, dari kasih sayang sesama manusia karena hal tertentu.
a. Kasih Sayang Orang Tua Dengan Anak Antara orang tua dan anak terpadat hubungan keluarga yang sangat erat. Hubungan tersebut menjadi dasar timbulnya hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak. Orang tua mempunyai rasa sayang mendalam kepada anak sebagai penerus generasi. Sedangkan akan berhak memperoleh kasih sayang secara wajar dari orang tua. Orang tua berkewajiban memberi nafkah kepada anak, memelihara dan mendidik anak, serta mengarahkan anak agar mulai menghayati nilai-nilai kehidupan mulai dari lingkungan keluarga hingga ke lingkungan masyarakat. Orang tua selalu memperhatikan dan mengikuti perkembangan anak sampai dia menjadi dewasa, memenuhi kebutuhan secara wajar, mengawasi dan melindunginya dari ancaman bahaya dan penyakit, serta menjaga dan melindunginya agar selalu keadaan sehat. Inilah serentetan fakta ungkapan kasih sayang orang tua terhadap anak dengan harapan agar anak menjadi manusia berguna di kemudian hari. Apakah ungkapan kasih sayang seperti terhadap anak pasti ada, namun kadarnya sangat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Kadar kasih sayang yang rendah adalah titik awal menuju kebencian dan kehancuran.
b. Kasih Sayang Pria dan Wanita Setelah pria dan wanita menginjak dewasa, wajarlah apabila mereka sama-sama mencari pasangan hidup masing-masing karena perkawinan merupakan kebutuhan primer bagi manusia normal. Baik pria maupun, wanita yang sudah dewasa saling mencari jodoh menurut strategi masing-masing. Seseorang pria perjaka yang menaruh perhatian istimewa kepada seorang gadis mulai menunjukkan tanda-tanda kasih sayang yang didasari rasa cinta dengan tanda-tanda kasih sayang yang didasari rasa cinta dengan pendekatan perkenalan, perilaku sopan, lemah lembut, suka menolong, mengantar pulang ke rumah, dan melindungi si gadis dengan penuh rasa tanggung jawab. Kasih sayang yang mulai bersemi di hati dan si gadis maklum dengan penuh harapan, menjadi titik awal menuju hari esok yang bahagia. Sedangkan kasih sayang pria dengan wanita tanpa diikuti tanggung jawab, tidak lebih dari cinta palsu yang membangkitkan kebencian.
c. Kasih sayang sesama manusia Seorang sahabat berkunjung ke rumah kost temannya yang sedang sakit membawa makanan yang diinginkannya, serta obat yang diperlukannya. Sahabat itu ikut menjaga dan melayani kebutuhan temannya yang sakit membantu menguruskan makanan dan pakaiaannya, serta menghubungi orang temannya itu guna memberitahukan tentang sakitnya. Sahabat tersebut dikatakan menaruh kasih sayang yang didasari belas kasihan kepada temannya yang sakit itu. Seorang pejabat menyerahkan sejumlah uang setiap bulan kepada sekelompok anak yatim/yatim piatu yang menjadi asuhannya. Ini merupakan ungkapan kasih sayang yang didasari belas kasihan kepada akan yatim/yatim piatu tersebut. Seorang bidang yang bersedia datang karena memenuhi panggilan. Seorang Ibu yang akan melahirkan, merupakan ungkapan kasih sayang yang didasari pengabdian kepada Ibu yang melahirkan itu.
Dalam hal kadar kasih sayang rendah atau bahkan tidak ada, Anda dapat membayangkan bagaimana nasib orang sakit, anak yatim/yatim piatu, dan Ibu yang akan melahirkan? Akan adakan kebencian sesama manusia.
d. Kasih Sayang Terhadap Lingkungan Seorang menciptakan taman bunga yang indah, dipelihara dan dirawat dengan teliti dan hati- hati. Taman bunga tersebut diberi pupuk dan disiram setiap hari, sehingga tubuh dengan suburnya. Bunga warna-warni mulai mekar dengan tertata rapi menurut tempat panjangnya masing-masing. Orang pencipta tanaman bunga tersebut menaruh kasih sayang yang didasari senang pada alam lingkungannya yang indah. Di samping taman bunganya itu, dibuat sebuah kolam kecil yang ditanami dengan teratai kuning, putih, dan merah jambu. Sebulan kemudian bermekarlah aneka warna kembang teratai yang sangat indah dan menarik, seolah menandang orang lalu lalang sambil berkata lihat kami yang tumbuh bebas dan indah ini dengan perasaan senang, semoga Anda juga menaruh kasih sayang terhadap lingkungan Anda. Orang yang dalam dirinya dominan kasih sayang, kehidupannya penuh gairah, banyak inisiatif, dan selalu kreatif. Bagi seniman, kasih sayang dituangkan dalam bentuk karya cipta, sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap dalam karya cipta. Kasih sayang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. tanpa kasih sayang kehidupan itu menjadi gersang. Kasih sayang ikut menentukan perkembangan kepribadian dan cara berpikir seseorang, membangkitkan gairah hidup dan daya kreatif untuk kebahagiaan manusia. Jika demikian halnya, bagaimana cara mengungkapkan kasih sayang dan apa saja bentuk-bentuk ungkapan kasih sayang itu? Kasih sayang dapat diungkapkan dalam bentuk kata-kata atau pernyataan, bentuk tulisan, bentuk gerakan, atau media lainnya. a. Bentuk kata atau pertanyaan b. Bentuk tulisan, telegram, faksimile c. Bentuk gerakan d. Bentuk media
Kasih Sayang dan Karya Cipta 1. Kasih Sayang Orang Tua dan Anak Kasih sayang seorang Ibu terhadap anak dimulai sejak anak diwujudkan mulai bentuk perbuatan Ibu menyusui anaknya. Seorang Ibu yang sedang menyusui anaknya adalah gambaran kasih sayang yang tulus. Tugas curahan hatinya yang tulus berlangsung lama, wajar, dan penuh pengorbanan. Dengan asuhan seperti ini, Ibu telah menanamkan pendidikan di dalam diri anaknya. Di sini peran Ibu cukup besar, tetapi mulia dan wajar. Namun, apabila anak kurang mendapat kasih sayang ibunya karena kesibukan lain dan akan diasuh oleh pembantunya, hal ini secara berangsur-angsur menuju ketidakwajaran. Janganlah orang tua menyesal jika mental akan adalah duplikat mental pembantu yang mengasuhnya tidak wajar, dan setelah anak itu besar menjadi anak nakal dan boomerang bagi orangtuanya. Anak yang seharusnya berterima kasih atas kasih sayang dan kebaikan orangtua, malah membalas dengan keburukan dan kebencian. Ibarat air susu dibalas dengan air tuba. Orang tua mengasuh dan mendidik anak dengan harapan supaya kelak dia berhasil dan menjadi orang berguna. Akan tetapi, apabila akan diberi kasih sayang berlebihan atau dimanjakan, segala kehendaknya diikuti tanpa pertimbangan wajar. Kegagalan yang sombong, anak yang dimanjakan cenderung berjiwa kerdil, sombong, tidak menghargai orang, tidak menghormati orang, dan tidak bersifat saleh. Banyak kasus yang terjadi dalam masyarakat mengenai ketidakberhasilan orang tua mengasuh dan mendidik anaknya, justru karena itu dimanjakan, yang akhirnya tidak membahagiakan orang tua. Bukannya kasih sayang yang berkembang dihati, melainkan kebencian dan keputus asaan. 2. Kasih Sayang Pria dan Wanita Kasih sayang pria dan wanita merupakan titik awal terjadinya keluarga sebagai unit masyarakat terkecil dan berkembang baik umat manusia di muka bumi. Kasih sayang pria dan wanita yang sudah dewasa (akal balig) merupakan kodrat yang tidak dapat dipungkiri. Atas dasar kasih sayang timbul perpaduan hidup pria dan wanita dalam bentuk perkawinan harmonis yang diakui dan dihargai oleh agama, hukum, dan masyarakat. Kasih sayang yang tulus antara satu sama lain dalam ikatan perkawinan harmonis dilandasi oleh perasaan sayang dan kemesraan akan menjadi kunci kebahagiaan keluarga. Keluarga akan tumbuh subur dan berkembang sempurna menuju keluarga bahgia. Dalam kasih sayang pria dan wanita, keduanya dituntut tanggung jawab. Pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan keterbukaan, sehingga keduanya sebagai suami isteri merupakan kesatuan yang utuh. 3. Kasih Sayang Sesama Manusia Kasih sayang sesama manusia dilandasi oleh rasa belas kasihan. Belas kasihan timbul karena ada penderitaan yang dialami manusia. penderitaan itu mengandung pengertian yang luas, misalnya penderitaan karena bencana alam, bencana perang, karena sakit, karena sudah tua, karena yatim/yatim piatu, dan lain-lain. Dalam kasih sayang yang berlandaskan belas kasihan tidak dikenal unsur sesama dan belas kasihan ini adalah sifat orang-orang berakhlak mulai atau berbudi luhur. Adakah kasih sayang penguasa kepada rakyatnya yang kini sebagian besar hidup dalam kemiskinan? Adakah kasih sayang majikan kepada tenaga kerjanya (TKI, TKW)? Mengapa justru kasih sayang cenderung berubah menjadi kebencian? Kasih Sayang yang dilandasi belas kasihan merupakan dasar untuk menciptakan kebersamaan, perdamaian, dan saling menghargai. Kebersamaan yang dimaksud adalah kebersamaan kodrati, yaitu manusia diciptakan Tuhan sama dan dibekali dengan hak asasi yang sama pula. Dalam kebersamaan itu ada kesediaan dan kerelaan membantu, menyelamatkan manusia yang sedang dalam penderitaan. Apabila Kasih Sayang dihayati sungguh-sungguh oleh setiap insan, terutama mereka yang berkuasa di muka bumi ini, tidak akan ada perang, kemelaratan, dan kemiskinan. Perwujudan Kasih Sayang sesama manusia dapat diketahui, antara lain dari kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat internasional atau nasional berikut ini: Palang Merah untuk menyelamatkan manusia korban perang; Dana kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam; Kesediaan suatu negara/bangsa menampung pengungsi akibat peperangan; Yayasan rumah sakit untuk membantu orang sakit; Yayasan yatim piatu untuk menyantuni anak-anak yatim/yatim piatu; Gerakan orangtua asuh untuk membantu biaya sekolah anak-anak yang tidak mampu.
Perwujudan belas kasihan berupa pertolongan sesama manusia bergantung juga pada situasi dan kondisi yang unik dalam arti pertolongan hanya diberikan kepada penderita yang bukan dibuat-buat atau yang di-ada-adakan. Orang malas kerja tidak perlu dibantu karena yang demikian itu justru merendahkan martabat manusia dan tidak manusiawi. Pemberian pertolongan disesuaikan dengan tingkat kemampuan, dapat berupa sejumlah uang, pakaian, makanan, perlengkapan, dan sebagainya. Dalam kehidupan manusia, apabila Kasih Sayang sudah memudar atau menghilang dari lubuk hati, akan timbul kekejaman, kekuasan yang tiada tara, nafsu setan merajalela, perkosaan dan pelecehan, serta nilai-nilai kemanusiaan diinjak-injak. Lihat saja banyak contoh yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, seperti yang diungkapkan dalam pemberitaan media massa: pelanggaran hak asasi manusia, perkosaan terhadap wanita, diskriminasi rasial dan agama, teror dan pengeboman manusia, ataupun perang dan pemberontakan tiada hentinya. Ini menunjukkan pengorbanan tiada tara bagi manusia beradab di abad moderen ini. Inikah perbuatan manusia berbudaya yang dibekali dengan perasaan Kasih Sayang sesama manusia oleh Tuhan Sang Pencipta? Manusia itu sendiri yang akan menjawab dan mengetahui jawabannya.
4. Kasih Sayang Manusia kepada Lingkungan Kasih Sayang manusia pada alam lingkungan didasari oleh perasaan senang, suka, dan sayang terhadap alam lingkungan. Dengan adanya perasaan senang, suka, dan sayang, lalu timbullah kehendak untuk menata, memelihara, dan menjaga alam lingkungan, sehingga tercipta keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya serta perasaan aman, damai, sehat, dan segar. Dalam pengertian alam lingkungan yang dimaksudkan tercakup kehidupan tumbuh- tumbuhan, kehidupan hewan, benda tidak bernyawa, dan suasana perpaduan ketiga-tiganya itu. Apabila manusia merasa senang, suka, dan sayang pada kehidupan. tumbuh-tumbuhan, manusia akan berusaha agar setiap tanah di sekitarnya dijadikan taman kebun, tanah gundul direboisasikan, dan dia enggan membabat hutan semaunya karena dia tahu akibatnya jika itu dilakukan. Apabila manusia merasa senang, suka, dan sayang kepada hewan, manusia akan berusaha agar burung-burung tetap hidup ceria di pohon-pohon sekitar, ikan-ikan di sungai dan di laut bebas berkembang biak dan dapat diolah secara teratur, ataupun binatang-binatang liar tidak diganggu, sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Dengan demikian, manusia maupun hewan dapat menikmati kehidupannya masing-masing dalam suasana aman dan tenteram. Taman satwa ataupun cagar alam, dapat dijadikan objek rekreasi untuk kesehatan dan kesenangan manusia. Apabila manusia merasa senang, suka, dan sayang pada benda-benda hasil karya manusia, manusia akan berusaha agar gedung-gedung terawat rapi, bersih, dan segar; benda- benda peninggalan sejarah dipelihara baik; selokan, sungai, danau, dan laut tidak tercemar limbah, baik limbah industri ataupun limbah manusia. Dengan demikian, manusia dapat menikmati benda-benda lingkungan dan lingkungannya sendiri, baik sebagai tempat bekerja yang nyaman maupun sebagai objek rekreasi atau objek ilmu pengetahuan. Borobudur yang megah itu selain sebagai objek rekreasi, juga sebagai sumber devisa karena dapat menarik turis begitu banyak. Museum selain tempat penyimpanan hasil karya budaya manusia pada masa lampau, juga sebagai objek ilmu pengetahuan. Dapat dibayangkan bahkan dapat dirasakan apa akibatnya jika manusia tidak senang, suka, ataupun sayang pada lingkungannya. Bencana banjir melanda manusia, amukan gajah di ladang penduduk, udara kotor dan bau karena polusi, semuanya membuat manusia tidak sehat jasmani maupun rohani, tidak ada ketenteraman kerja, mengurangi bahkan menghilangkan gairah hidup. Oleh karena itu, manusialah yang perlu menyadari betapa pentingnya hubungan manusia dengan alam lingkungannya. Kasih Sayang manusia pada alam lingkungan merupakan faktor pembangkit daya kreativitas untuk mencipta, baik berupa karya teknik, misalnya tata kota yang rapi, bendungan pencegah banjir, sistem jaringan listrik, telepon, dan air bersih, ataupun karya cipta bidang seni, seperti lagu "Burung Nuri", "Ambon Manise", "Nyiur Melambai", serta karya cipta di bidang-bidang lainnya.
5. Kasih Sayang Manusia dan Tuhan Kasih Sayang manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Sebagai makhluk yang paling sempurna, sudah wajar jika manusia bersyukur atas kejadiannya dan taat kepada Tuhan, sehingga wajib mengabdi, menyembah, dan memuja Tuhannya. Pengabdian, penyembahan, dan pemujaan adalah wujud Kasih Sayang manusia kepada Tuhan. Dalam Kasih Sayang kepada Tuhan tersimpul kepasrahan dan keikhlasan berserah diri bahwa pengabdian, penyembahan, dan pemujaan adalah semata-mata karena Tuhan Sang Pencipta dan Maha Kuasa atas segalanya. Kasih Sayang kepada Tuhan menurut ajaran agama adalah takwa dan mengabdi kepada Tuhan. Takwa artinya menuruti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang paling mulia di sisi Tuhan adalah orang yang takwa kepada-Nya. Takwa kepada Tuhan dilakukan menurut ajaran agama yang dianut manusia, dimanifestasikan dengan penyembahan, pemujaan, dan doa, disertai perbuatan saleh (baik) yang dikehendaki Tuhan.
Ungkapan Kasih Sayang Ungkapan kasih sayang bisa berupa apa saja antara lain dengan:
a) Bentuk kata kata atau pernyataan ungkapan kasih sayang dalam bentuk kata kata atau pernyataan, antara lain: aku cinta padamu.,jauh dimata dekat dihati. cintaku bersemi di kampus biru dan lain sebagainya itu adalah bentuk kasih sayang dengan bentuk kata kata. b) bentuk tulisan,telegram,facsimile ungkapan kasih sayang dalam bentuk tulisan,telegram,dan facsimile antara lain : surat cinta dan surat sayang anak terhadap orangtua. Ungkapan kasih sayang ini selalu dilakukan apabila mereka sedang berjauhan atau sulit mngucapkan kata kata diakibatkan adanya rasa malu. c) Bentuk gerakan ungkapan kasih sayang dalam bentuk gerakan adalah yang paling banyak merajalela, dapat ditemui di mana sajam terjadi pertemuan, dirumah,dikantor,perayaan ulang tahun,upacara perkawinan dan lain lain. Antara lain: 1. Bersalaman 2. Pelukan ungkapan kasih sayang dalam bentuk media, antara lain: setangkai bunga, suvernir, kado dan oleh-oleh. Ungkapan ini umum di berikan kepada siapa saja.
B. KEBENCIAN 1. pengertian Kebencian Menurut kamus Oxford, benci sering terhasil daripada perasaan takut dan keinginan untuk melenyapkan mereka yang dianggap tidak sehaluan atau yang dilihat sebagai ancaman kepada kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Menurut seorang psikologis Jerman, Erich Fromm. Perasaan benci dalam diri manusia dibagi menjadi dua jenis. 1. kebencian yang bersebab atau rasional. Ia tercetus apabila seseorang itu merasakan dirinya, kebebasannya atau idea-ideanya terancam. Kebencian jenis ini bertindak untuk melindungi diri kita. Ia akan reda sebaik saja ancaman tadi ditiadakan. 2. kebencian yang tidak rasional. Ia bukan merupakan tindak balas kepada sesuatu ancaman khusus tetapi lahir daripada perwatakan seseorang itu yang bersifat sentiasa ingin memusuhi orang lain. Mereka yang tergolong di dalam kumpulan ini sering menganggap bahwa hanya diri mereka serta buah fikiran mereka yang betul.
C. HUBUNGAN KASIH SAYANG DAN KEBENCIAN Kehidupan manusia selalu diliputi oleh dua hal yang saling bergantian yaitu suka-duka, untung-rugi, dipuji-dicela, memperoleh pangkat-dipecat, begitu pula dengan cinta dan benci. Salah satu kondisi kehidupan yang perlu disoroti dalam kesempatan ini adalah timbulnya rasa cinta dan benci. Sebenarnya timbulnya rasa cinta dan benci ini sering membuat masalah dalam hidup seseorang. Dengan adanya cinta, misalnya, seseorang akan menjadi tidak enak makan, tidak enak tidur, kerja tidak dapat berkonsentrasi. Ia selalu terpikir orang yang dicintainya. Hal seperti ini sebenarnya menjadi masalah yang cukup serius. Meskipun demikian, biasanya orang masih dapat mengabaikannya. Malahan ada orang yang mengatakan : Untung masih ada yang dicintai. Mereka beranggapan bahwa dengan mempunyai orang yang dicintai, otomatis, ia pun mempunyai orang yang dirindukan. Ia merasa mempunyai kesibukan tambahan dalam kehidupan sehari-harinya. Apabila hendak tidur, ia kini dapat sibuk memikirkan pacarnya. Jika sedang bekerja, ia pun dapat memikirkan orang yang dicintainya sehingga pekerjaannya tidak lagi membosankannya. Inilah kebahagiaan menurut orang yang sedang jatuh cinta. Ia mempunyai orang yang dirindukannya sepanjang waktu. Padahal, dalam pandangan Dhamma, kondisi pikiran semacam ini termasuk sebagai penderitaan. Dari yang dicintai akan timbul permasalahan. Meskipun demikian, tidak jarang orang melupakan kenyataan ini. Akibatnya, apabila obyek yang dicintainya itu mempunyai masalah, kondisi ini akan membuatnya tidak bahagia. Misalnya, seseorang menyayangi anjing. Ketika mengetahui bahwa anjingnya banyak kutu, maka akan timbul perasaan tidak suka dalam dirinya. Ia mungkin stress. Begitu pula jika anjing tersebut sakit. Ia mungkin akan menangis sedih untuknya. Kondisi seperti ini sebenarnya adalah permasalahan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, persoalan semacam ini sering dianggap sepele atau bahkan diabaikan sama sekali. Permasalahan yang timbul karena obyek yang dicintai tersebut sebenarnya juga akan sama halnya dengan obyek yang dibenci. Apabila perasaan cinta membuat seseorang selalu memikirkan orang yang dicintainya sewaktu ia makan, akan tidur maupun melakukan berbagai kegiatan lainnya, demikian pula dengan rasa benci. Kebencian membuat seseorang menjadi tidak nyenyak tidur, tidak enak makan dan tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja. Kebencian membuat seseorang selalu memikirkan obyek yang dibencinya. Agar proses timbul dan tenggelamnya perasaan cinta maupun benci ini tidak menjadi permasalahan batin, diperlukan adanya pola pikir yang tepat. Pola pikir yang tepat ini dimulai dengan sebuah pertanyaan: Kenapa saya bertemu dengan orang ini bukan orang yang lain ? Kenapa orang inilah yang saya cintai bukan orang yang lain? Semua permasalahan ini tentu ada sebabnya. Hukum kharma adalah hukum sebab dan akibat. Seseorang timbul perasaan senang kepada orang tertentu pasti ada sebabnya. Demikian pula seballiknya, pada saat ia membenci seseorang lainnya. Penyebab timbulnya rasa suka maupun tidak suka ini adalah karena adanya ikatan kharma dari berbagai kehidupan yang lalu. Kebencian tidak akan berakhir dengan kebencian. Kebencian hanya akan berakhir dengan cinta kasih.. Pepatah ini dapat dijadikan contoh untuk direnungkan dalam kehidupan sehari- hari saat ini. Apabila timbul rasa tidak suka terhadap seseorang, apalagi tanpa alasan yang jelas, maka mungkin saja kebencian tersebut sudah dimiliki sejak waktu yang lama. Oleh karena itu, setelah menyadari bahwa kebencian tidak akan berakhir dengan kebencian, seseorang hendaknya tidak memberikan bahan bakar pada perasaan benci yang ia miliki. Ia hendaknya berusaha mengembangkan pikiran cinta kasih kepadanya. Dengan demkkian, diharapkan ikatan akibat kebencian yang terjadi pada keduanya dapat segera diselesaikan. Kadang, seseorang menjalin hubungan sebagai suami istri dengan pihak lain juga terjadi karena adanya ikatan perasaan cinta atau benci. Hal ini akan mudah dilihat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ada suami istri yang selalu cekcok dan tidak pernah harmonis kondisi rumah tangga mereka, namun, mereka tidak pernah bisa berpisah atau bercerai sampai salah satu dari mereka meninggal dunia. Dalam hal ini, kondisi suami istri yang penuh dengan pertengkaran sampai akhir hayatnya ini disebabkan karena adanya ikatan kebencian yang harus diselesaikannya. Oleh karena itu, mereka yang sudah menyadari hal ini hendaknya justru membangun kembali rumah tangganya dengan dasar cinta kasih. Jadikanlah kesempatan hidup sebagai suami istri ini untuk menyelesaikan ikatan kebencian yang mungkin telah dimiliki dari banyak kehidupan yang lampau dengan kesabaran dan cinta kasih. Sebaliknya, menjadi suami istri mungkin saja karena adanya ikatan berdasarkan cinta kasih. Hal ini tampak dalam kehidupan sehari-hari mereka yang sangat harmonis, sedikit pertengkaran dan hidup bahagia sampai akhirnya kematian memisahkan mereka. Menyadari adanya ikatan yang penuh cinta kasih ini, pasangan hendaknya terus mengembangkan pikiran baik dan penuh kasih sayang agar hidup di dunia ini bahagia, ketika meninggal juga mungkin akan terlahir di alam bahagia secara bersama-sama pula. Menyadari uraian ini, maka jika dalam kehidupan seseorang sering berjumpa dengan pihak yang selalu mempersulit hidup atau menjengkelkan perasaan, maka tidak ada tindakan lain yang lebih penting untuk mengatasi ini yaitu dengan mengembangkan pikiran cinta kasih. Dengan terus dan terus mengembangkan pikiran cinta kasih diharapkan pertemuan dengannya di kehidupan ini menjadi pertemuan yang terakhir. Artinya, dalam kelahiran mendatang biarlah tidak bertemu lagi dengan mereka yang dibenci sehingga hidup akan damai, tentram, harmonis dan bahagia. Pengembangan pikiran cinta kasih ini secara sederhana dapat dilakukan dengan sering mengucapkan dalam batin kalimat Semoga semua mahluk berbahagia. Ucapkan selalu kalimat ini jika timbul dalam pikiran kebencian maupun rasa tidak suka terhadap seseorang. Oleh karena itu, sekarang pikirkanlah untung dan ruginya jika memelihara kebencian dalam waktu sehari, seminggu, sebulan, setahun, bahkan untuk waktu yang lebih lama lagi. Apakah hal ini akan bermanfaat? Menyimpan kebencian akan sama halnya dengan menyimpan barang busuk dalam diri sendiri. Kondisi tersebut justru akan merugikan mereka yang menyimpannya. Pada tahap selanjutnya, sikap buruk ini juga akan merugikan lingkungannya. Jadi, mulailah sekarang juga untuk selalu berusaha mengembangkan pikiran cinta kasih kepada orang yang dibenci. Jika membenci si A, maka berusahalah untuk sering mengucapkan dalam batin kalimat Semoga si A bahagia. Semoga semua mahluk berbahagia. Pada mulanya, tentu agak sulit untuk mengendalikan perasaan benci dan jengkel yang timbul bersamaan dengan pengucapan kalimat tersebut. Namun, terus dan terus usahakan untuk mengucapkan kalimat itu, maka secara bertahap batin akan menjadi lebih tenang dan lebih mampu menerima kenyataan. Apabila akhirnya seseorang mampu mengucapkan kalimat cinta kasih itu dengan tulus, maka pada saat itulah ia sudah dapat disebut orang yang mampu memutuskan ikatan rantai kebencian yang mungkin sudah Rantai kebencian yang berbentuk bermacam ikatan keluarga, teman, kenalan dsb. akhirnya dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan kebahagiaan kepada semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, sesungguhnya :KEBENCIAN TIDAK AKAN BERAKHIR DENGAN KEBENCIAN. KEBENCIAN JUSTRU AKAN BERAKHIR, SELESAI, DENGAN CINTA KASIH. Pancarkanlah cinta kasih kepada siapa pun juga. Kepada semua makhluk, baik yang tampak maupun tidak tampak. Para leluhur, musuh dari kehidupan lampau yang mungkin masih mengikuti terus menerus sehingga membuat sakit-sakitan dan sebagainya. Pancarkan cinta kasih, sehingga hubungan karena kebencian dengan mereka dapat dilenyapkan dan diselesaikan. Dengan demikian, hidup di dunia akan menjadi bahagia. Tentram dan damai. Terbebas dari berbagai permusuhan serta kebencian.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kasih Sayang manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Sebagai makhluk yang paling sempurna, sudah wajar jika manusia bersyukur atas kejadiannya dan taat kepada Tuhan, sehingga wajib mengabdi, menyembah, dan memuja Tuhannya. Pengabdian, penyembahan, dan pemujaan adalah wujud Kasih Sayang manusia kepada Tuhan. Dalam Kasih Sayang kepada Tuhan tersimpul kepasrahan dan keikhlasan berserah diri bahwa pengabdian, penyembahan, dan pemujaan adalah semata-mata karena Tuhan Sang Pencipta dan Maha Kuasa atas segalanya. Jadi, mulailah sekarang juga untuk selalu berusaha mengembangkan pikiran cinta kasih kepada orang yang dibenci. Jika membenci si A, maka berusahalah untuk sering mengucapkan dalam batin kalimat Semoga si A bahagia. Semoga semua mahluk berbahagia. Pada mulanya, tentu agak sulit untuk mengendalikan perasaan benci dan jengkel yang timbul bersamaan dengan pengucapan kalimat tersebut. Namun, terus dan terus usahakan untuk mengucapkan kalimat itu, maka secara bertahap batin akan menjadi lebih tenang dan lebih mampu menerima kenyataan. Apabila akhirnya seseorang mampu mengucapkan kalimat cinta kasih itu dengan tulus, maka pada saat itulah ia sudah dapat disebut orang yang mampu memutuskan ikatan rantai kebencian yang mungkin sudah terbawa sejak banyak kehidupan yang lampau. Rantai kebencian yang berbentuk bermacam ikatan keluarga, teman, kenalan dsb. akhirnya dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan kebahagiaan kepada semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, sesungguhnya : KEBENCIAN TIDAK AKAN BERAKHIR DENGAN KEBENCIAN. KEBENCIAN JUSTRU AKAN BERAKHIR, SELESAI, DENGAN CINTA KASIH. Pancarkanlah cinta kasih kepada siapa pun juga. Kepada semua makhluk, baik yang tampak maupun tidak tampak. Para leluhur, musuh dari kehidupan lampau yang mungkin masih mengikuti terus menerus sehingga membuat sakit-sakitan dan sebagainya. Pancarkan cinta kasih, sehingga hubungan karena kebencian dengan mereka dapat dilenyapkan dan diselesaikan. Dengan demikian, hidup di dunia akan menjadi bahagia. Tentram dan damai. Terbebas dari berbagai permusuhan serta kebencian. B. Saran Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hati dan pikiran, maka kita seharusnya perasaan cinta dan kasih sayang harus ditanamkan dalam hati dan sanubari kita; Hendaklah kita senantiasa saling mengasihi antara makhluk ciptaan Tuhan baik itu kepada sesama manusia, hewan dan tumbuhan; Kebencian, iri hati, tamak, dan penyakit-penyakit hati lainnya harus kita redam dan kalau bisa dihilangkan dalam diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly, Dra. M.Si. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana.
Agus Wiyono, Drs. Dkk. Integrasi dalam PPKN ,jilid 3 untuk SLTP Kelas III, Jakarta, Januari 2002
Drs. I.B. Puniatmaja, Silakrama Tahun 1976 Sumber lain