Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cinta, boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara
jelas, kendati pun demikian sulit juga untuk diingkari bahwa cinta adalah salah
satu kebutuhan hidup manusia. Hal ini membawa Victor Hango, seorang pujangga
terkenal kepada satu kesimpulan bahwa mati tanpa cinta sama hal nya dengan
mati penuh dosa.
Secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara
dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang diantara pria dan wanita,
akan tetapi bisa juga diantara pria dengan pria ataupun wanita dengan wanita.
Contoh yang mudah dimengerti dan terkadang tanpa kita sadari yaitu bentuk cinta
kasih antara ayah terhadap putranya, seorang ibu terhadap putrinya, dan
sebaliknya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
1. Hakikat cinta kasih
2. Cinta kasih dalam berbagai dimensi
3. Kasih sayang
4. Kemesraan
5. Manusia dan cinta kasih

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Menjelaskan hakikat cinta kasih
2. Menjelaskan cinta kasih dalam berbagai dimensi
3. Menjelaskan kasih sayang
4. Menjelaskan kemesraan
5. Menjelaskan manusia dan cinta kasih

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Cinta Kasih
Cinta memang sangat terpaut dengan kehidupan manusia. Tidak pernah
selintas pun orang berfikir bahwa cinta itu tidak penting, mereka haus akan cinta,
banyak orang tidak henti-hentinya menonton film tentang kisah cinta, baik yang
berakhir bahagia maupun sebaliknya. Banyak orang suka mendengarkan lagu-lagu
yang bermotif tentang cinta. Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak
pernah berfikir tentang apa dan bagaimana cinta itu.
Sampai dengan sekarang ini masih banyak orang beranggapan bahwa cinta
itu tidak lebih dari sekedar perasaaan yang menyenangkan untuk mengalaminya
orang harus jatuh ke dalam nya.
Banyak orang melihat masalah cinta ini sebagai masalah dicintai bukan
masalah mencintai, yaitu masalah orang untuk mencintai. Pendapat semacam ini
akan mendorong orang untuk selalu mempermasalahkan supaya bagaimana ia
dicintai, dengan melakukan berbagai hal-hal atau cara agar bagaimana bisa
dicintai. Begitu juga sebaliknya, bahwasanya mencintai dan dicintai merupakan
sikap manusiawi yang sudah saling berkaitan erat.
Cinta adalah suatu kegiatan,dan bukan merupakan pengaruh yang pasif.
Secara demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah
adanya kreativitas dalam diri seseorang.atau lebih tegas lagi bisa dikatakan,
bahwa cinta itu terletak pada aspek memberi dan bukan menerima.

B. Cinta Kasih Dalam Berbagai Dimensi


Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang,
perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang . Dari pengertian yang sangat
sederhana tersebut, tampak bahwa kasih sayang paling tidak menuntut adanya dua
pihak yang terlibat didalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan
sayang, cinta atau suka, dan seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang ,
cinta dan suka itu sendiri.
3

Pengalaman hidup sehari-hari memaksa kita untuk mengakui, bahwa


bagaimanapun hidup kita akan memperoleh arti apabila telah bisa kita peroleh
perhatian dari orang lain. Sementara ini kita sudah mengetahui pula yang
namanya perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dari cinta kasih.
Perhatian tersebut bisa datang dari orang tua, saudara, suami, istri, kawan, atau
kelompok orang yang cakupanya lebih luas lagi. Singkat nya, sebagai manusia
normal kita kita sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup kita.
Hidup kita akan terasa lebih indah, bahagia dan mengesankan apabila kita telah
mampu memahami berbagai perhatian orang lain.

C. Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarmito,
kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Ada berbagai macam bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai
dengan kondisi penyayang dan disayangi.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan
muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan maka didalam berumah
tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cinta,melainkan sudah bersifat
mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang .
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan
saling terbuka, sehingga keduanya seakan-akan merupakan suatu kesatuan yang
bulat dan utuh. Namun apabila salah satu unsur di atas hilang, boleh jadi akan
retaklah keutuhan rumah tangga tersebut. Karena sudah banyak kasus
membuktikan kebenaran semacam itu. Yang dapat merasakan kasih sayang bukan
hanya suami atau isteri atau anak-anaknya yang telah dewasa, melainkan bayi
yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari orang tua nya,
terutama ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau
sentuhan tangan ayah dan ibunya. Bagaimana sikap ibunya
4

memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini ialah karena sang bayi


mempunyai kepribadian terhadap ibu nya.
Semua itu sebenarnya wajar, karena tugas seorang ibu adalah menyusui
anaknya dengan kasih sayang yang tulus. Gambaran seorang ibu yang sedang
menyusui anaknya dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kemesraan
Kemesraaan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

E. Manusia dan Cinta Kasih


Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan
manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang itu jika dalam hidupnya tidak
pernah dihampiri atau dihinggapi rasa cinta. Karena hidup manusia di dunia ini
tidak hanya seorang diri, melainkan selalu melibatkan orang lain.
Karena cinta itulah maka kehidupan ini ada. Bukankah manusia berbuat
sesuatu karena dorongan perasaan cinta tersebut. Bukan hanya manusia, bahkan
binatang-binatang pun sesungguhnya berbuat sesuatu karena dorongan perasaan
cinta. Hanya bedanya, manusia berbuat karena kesadaran dan akalnya, sedangkan
binatang berbuat karena nalurinya. Pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada
asal mula dari hidup, sekurang-kurangnya rasa cinta akan diri sendiri.
5

BAB III
PENUTUP

Kasih sayang dialami oleh tiap manusia, karena kasih sayang merupakan
bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun
ada pula kelahiran anak itu tidak diharapkan, umumnya bukan lahir pada kasih
sayang. Sehingga pada hakekatnya, manusia tidak bisa hidup tanpa cinta, karena
manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan kasih sayang, agar hidup
lebih berarti.
6

DAFTAR PUSTAKA

Erich fromm. 1983. Seni Mencinta. Jakarta: Sinar Harapan.


Djoko Widagdho. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haricahyono, Cheppy. 1989. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Usaha Nasional.

Anda mungkin juga menyukai