Anda di halaman 1dari 13

Cinta Dan Pengaruhnya Terhadap Psikologi Remaja

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT. Karena dengan taufik dan
hidayah-NYA, sehingga karya ilmiah ini dapat selesai tepat waktu. Salam sejahtra buat
Rasulullah SAW. Beserta sahabat dan keluarganya.

Karaya ilmiah ini mencoba menjelaskan beberapa teori dan masalah percintaan di
kalangan remaja yang dilanjutnya dengan pengaruhnya terhadap psikologis remaja, baik
dari segi prilaku maupun kelainan-kelainan yang ditimbulkan dan serta bagaiman
menanamkannilai-nilai sosial kepada remaja serta membentuknya dengan pribadi yang
ideal. Inti permasalahan selanjutnya adalah mengemukakan beberapa hal yang ada
sangkut pautnya dengan pengaruh cinta atau brpacaran, lalu beberapa macam gangguan
pskogisnya serta upaya-upaya penyelesaiaan, terapi pencegahannya .
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ..

B. Rumusan masalah

C. Tujuan dan manfaat penelitian.

D. Metodologi penelitian..

BAB II pembahasan ..

A. Defenisi cinta dan remaja.

B. Macam-macam gaya pacaran remaja

BAB III Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran-saran.

Daftar pusataka .

Riwayat hidup
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

CINTA bukan perkara hati, rupanya. Asmara itu murni urusan otak, ternyata. Cinta bukan
soal perasaan, tapi masalah logika. Sebab cinta (tidak) buta, maka ia bisa dipahami
melalui proses berpikir, reaksi-reaksi hormonal, dan pengaruh genetika.Maka, agaknya
keliru bila ekspresi cinta kerap disimbolkan dengan sebentuk hati. Tapi, biarkan sajalah
dulu kesalahkaprahan itu, usah buru-buru pula mengubah kebiasaan itu. Simpulan para
peneliti cinta itu sekadar mengingatkan, bahwa magma asmara itu di kepala
adanya.Bianca Acevedo, misalnya, pada valentine baru lewat masih bertukar hati dengan
kekasihnya. Padahal ahli syaraf asal New York ini, adalah salah satu peneliti yang terlibat
aktif menyibak rahasia asmara. Bersama koleganya, Bianca menyimpulkan pengaruh otak
ditemukan dalam setiap jenis hubungan cinta.

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep
cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep cinta sedemikian abstraknya
sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Dalam tulisan ini dipilih teori seorang
psikolog, Robert Sternberg. Yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam konteks
hubungan antara dua orang.

Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan


(trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan
merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang
lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu. Gairah adalah elemen motivasional yang
didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen
kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu
kehidupan bersama.
B. Rumusan masalah

1. Pengertian dan defenisi cinta dikalangan remaja

2. Dampak apa saja yang ditibulkan akibat salah mendefinisikan tentang cinta

3. Pengaruh psikologisnya terhadap kehidupan para remaja

4. Akibat-akibat yang mempengaruhi perubahan pada psikologis remaja

5. Bagaiman setiap orang tua seharusnya menyikapi tentang masalah cinta dikalangan
remaja ini

6. Dan bagaimna kita memberikan cara atau solusi psikologis terhadap para remaja
yang telah tertular viris cinta ataupun yang masi dalam proseses puberitasnya.

C. Tujuan dan manfaaat penelitian

a. Tujuan penelitian ini sebenarnya lebih ditekankan kepada remaja, kerena merujuk
dari beberapa kasus percintaan yang dapat berdampak pada kondisi psikologi para remaja
baik dari segi tinggkah laku maupun perubahan- perubahan yang ditimbulkannya, maka
dengan ini saya berinisiatif untuk menelitinya secara mendalam, sehingga kita dapat
mengambil kesimpulan dari hasil penelitian kita tersebut sesuai yang yang terjadi
dilapangan.

b. Problema cinta seperti patah hati, naksir dan perselingkuhan bisa menjadi sebuah
pengalaman yang mendukung kita menjadi lebih dewasa dan matang.

c. Pacar bisa memberikan motivasi kepada kita agar dapat berpikir kedepan.

d. Dengan cinta dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih progresif.


Misalnyaseseorang yang tadinya malas belajar mendadak jadi rajin belajar karena
dorongan darisang pacar.d.Belajar mengenal dan menerima orang lain dalam kehidupan
pribadi.
e. Agar ita bisa lebi memahami cinta itu dan damapak-dampak apa saja yang akan
ditimbulkannya.

f. Dan agar kita lebi peduli dan tanggap terlebi kepada orang tua untuk lebih tanggap
dan terbuka dengan menyikapi masalah cinta dikalangan remaja

D. Metodologi penenlitian

Metodologi penelitian yang digunakan disini ada beberapa macam diantaranya:

1. Dengan terjun langsung atau mengopservasi secara langsung aktivitas dan tingkah
laku para remaja,SMA,Mahasiswa dan Masayarakat secara umum.

2. Memfasilitasi media curhat atau sharing para remaja baik dari via televon maupun
via dejaring sosial facabook, twiter dan lain-lain dimana dejaring sosial ini kalangan
remaja sangat menjadi konsumen nomor satu.

3. Dengan mencari sebanyak-banyaknya sumber referensi baik dari buku, majalah


remaja, dan internet

4. Dan juga memamfaatkan pengalaman atau secara empiris tantang cinta dan
pengaruhnya terhadap psikologis saya pribadi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi cinta dan remaja

Banyak pendapat yang mengatakan, remaja adalah peralihan antara anak-anak dan masa
dewasa, karena itu, pada masa remaja inilah identitas pertama kali dibentuk, menjadi
seperti apakah dirinya, sedikit banyak bergantung pada masa remajanya.

Menurut Sternberg, setiap komponen itu pada tiap-tiap orang berbeda derajatnya. Ada
yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal
adalah apabila ketiga komitmen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu
tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen
keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa
budaya) harus disertai dengan komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, pada hubungn cinta seseorang sangat ditentukan oleh
pengalamannya sendiri mulai dari masa kanak-kanak. Bagaimana orang tuanya saling
mengekspresikan perasaan cinta mereka (atau malah bertengkar melulu..). Hubungan
awal denga n teman-teman dekat, kisah-kisah romantis sampai yang horor, dsb. akan
membekas dan mempengaruhi seseorang dalam berhubungan. Karenanya setiap orang
disarankan untuk menyadari kisah cinta yang ditulis untuk dirinya sendiri.

Memang teori Sternberg tentang cinta ini belumlah lengkap dan memuaskan semua orang
misalnya bagaimana teori ini dapat menjelaskan cinta ibu terhadap anak-anaknya?

Atau bagaimana cinta dapat dipertentangkan dengan perang dan kebencian?


Hanya saja, sebagai sebuah deskripsi ilmiah terhadap fenomena cinta, teori ini dapat
dikatakan cukup membantu dalam memetakan pola-pola hubungan cinta antar individu..
Cinta, Kita memang mengharapkan dia menjadi milik kita. Segala apa yang kita buat,
kalau buleh nak dia tahu.. dan kita sebuleh mungkin tak nak sakitkan hati dia. kita akan
sentiasa berfikir tentang dirinya. (dalam erti lain : cinta di tujukan kepada seseorang yg
kita selalu ingat dan mimpi.. Tanpanya kita akan rasa sunyi dan kita cintakan sepenuh
jiwa dengan hati yg ikhlas kepadanya walaupun dia buat tak tau je)

Sayang, Kita memerlukan dia di masa kita mahukan seseorang untuk berkongsi rahsia
dan kisah duka kita. selalunya kita akan sayangkan seseorang yang menjadi TELINGA
kepada masalah kita. (dalam erti lain : sayang di tujukan kepada seseorang yang boleh
membuangkan masa dia untuk mendengar dan memeningkan kepalanya dgn masalah kita
dan kita jugak boleh menyakitkan hati dia kerana kita bukannya cinta kepadanya)

Suka,Kita sukakan dia kerana dia kelakar. Dia happy-go-lucky. Bila bersama dengan dia,
kita rasa nak tergelak sampai nak pecah perut. Tapi, kita taklah rindu sangat kat dia bila
tak berjumpa seminggu(dalam erti lain : suka di tujukan kepada seseorang yang boleh
menjadi pelawak kepada kita. Kita akan suruh dia diam sekirangnya keng kita dah nak
pecah)

Minat, Apa sesuatu pada dirinya yang menarik kita untuk mendekatinya.(dalam erti lain :
minat ditujukan kepada seseorang yang ada sifat, peribadi atau barang yang kita
mahukan )

B. Macam-macam gaya pacaran remaja

Masa-masa remaja bisa juga disebut sebagai masa dimana kita mulai mengenal lawan
jenis dan mulai kenal dengan istilah pacaran. Namun sayang, karena kurangnya perhatian
orang tua dan pengaruh tren pergaulan masa kini, akhirnya remaja terpaksa harus
menjalani gaya berpacaran yang cenderung negatif, apa saja itu?
1. Suka berpacaran berduaan di area yang gelap

Berpacaran di tempat yang gelap, apapun alasannya sudah barang pasti negatif, karena
pacaran ditempat yang gelap ketika tak ada seorang pun yang memantau mereka
berduaan, bisa jadi menimbulkan perbuatan lain yang menjurus kearah yang terlarang.

Banyak muda-mudi yang menikmati aktifitas ini karena terpengaruh dengan hawa nafsu
mereka, terdengar klasik memang, namun hal ini sangat berbahaya jika dilihat dari segi
moralitas, sosial, psikologi, bahkan kesehatan. Karena apabila perbuatan pacaran di
tempat gelap itu telah terlalu jauh menjurus ke hubungan intim pra-nikah, maka tinggal
pilih, mau hamil dan buat malu keluarga, terserang penyakit menular seksual, atau rusak
secara moral?

Sebuah hal yang bisa dibilang romantis, tetapi coba dipikirkan lagi, se-efektif apakah
adegan itu di kehidupan nyata dalam menjamin utuhnya hubungan anda dan seberapa
amankah anda dari penyakit yang menular melalui cairan tubuh seperti aids, hepatitis, dll
karena melakukan adegan kurang bermanfaat itu?

3. Cewek Lukai tangannya untuk mengukir nama pacarnya di Tangan

menggunakan benda tajam

Yang ini lebih ngeri lagi dibanding poin ke-2, cewek lukai tangannya untuk mengukir
nama pacarnya demi menunjukkan kesetiaan dan rasa cinta abadi? well beruntung
kalau nama cowoknya hanya Budi, Aep, atau Parjo. Nah kalau nama cowoknya
itu: Teguh budi aep parjo ingin bersamanya celalu dalam duka dan suka walau badai
menghadang ? nah lho!

Cara ini juga tak efektif menjamin pasangan untuk setia. Bisa dibayangkan ketika anda
sudah susah payah melukai tubuh anda demi mengukir namanya di tubuh anda, namun
ternyata ia selingkuh dan hubungan anda kandas? please girl, be smarter!!
4. Berpacaran di kamar

Well. ini tak usah dideskripsikan lagi apa sisi negatifnya mungkin ga sih dua insan
yang lagi kasmaran berbeda jenis kelamin, berduaan di kamar hanya main catur atau
playstasion?? hmm

5. Memasang foto mesra berlebihan di jejaring sosial

Memasang foto mesra dengan pasangan boleh-boleh saja, misalnya foto anda berdua di
foto box atau tempat lainnya yang terlihat normal.

Namun kalau foto anda (sorry agak vulgar) kissing atau bahkan melakukan hal yang lebih
dari itu anda publish juga di media sosial? atau tak usah jauh-jauh, foto remaja yang
masih berpakaian lengkap namun sang wanita tiduran dibawah pria yang juga masih
berpakaian lengkap berpose mencium kening ceweknya seraya menindih tubuh si wanita.
foto seperti itu pernah penulis dapati di media sosial facebook yang lantas dikomentari
oleh banyak pengguna facebook saat itu.

6. Memasang status hubungan yang berlebihan di facebook

Tidak salah memang jika memasang status marriage atau menikah di facebook, padahal
anda belum menikah dengannya secara resmi. Namun, sesungguhnya hal itu bisa
menimbulkan judge negatif dari masyarakat, opini bisa berkembang menjadi anda sudah
ngapa-ngapain dengan kekasih anda.

Selain itu status palsu ini akan membuat anda malu ketika tiba-tiba putus dari sang
kekasih, tentunya ini akan menimbulkan cemoohan publik facebook.

yang wajar dan jujur sajalah, status masih pacaran ya tulis saja berpacaran.

7. Wanita Menyerahkan keperawanannya sebagai tanda cinta dan percaya kepada


pasangannya.

Ini merupakan puncak dari tren gaya berpacaran yang negatif. Memang terdengar cukup
tak bisa dipercaya, namun inilah realita yang terjadi di masyarakat yang juga pernah
dibuktikan oleh beberapa survey ilmiah.

Banyak wanita yang terkecoh oleh rayuan gombal cowoknya bahwa jika ia memang
percaya dan cinta kepada cowoknya itu, maka ia harusnya tak ragu lagi menghadiahkan
mahkotanya itu kepada sang pacar.

Wanita haruslah lebih kritis dalam hal ini, come on girls, be smarter! masa iya hal yang
paling istimewa yang harusnya diserahkan hanya untuk suaminya kelak yang menempuh
berbagai persyaratan dan pengorbanan untuk mendapatkan cintanya itu harus lebih dulu
diserahkan kepada cowok yang belum jelas asal-usulnya kelak?

selain itu hubungan merekapun juga tanpa ikatan apapun, dengan kata lain wanita yang
menyerahkan keperawanan pra-nikah adalah wanita yang lugu(bahasa halusnya) karena
menyerahkan harta berharganya kepada orang lain secara cuma-cuma. duuuh.

Karena itu, diharapkan peran orang tua harus lebih maksimal, bukan dengan melarang ini
dan itu, tetapi merangkul dan menjalin komunikasi dengan baik kepada sang anak,
niscaya anak yang menginjak usia remaja akan terhindar dari perilaku berpacaran negatif
ini.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pacaran dan cinta adalah sesuatu yang khas dengan dunia remaja. Mereka mulai
mengenal cinta setelah pubertas. Tetapi pacaran pada anak remaja harus bersifat sehat dan
positif, karena dengan pacaran yang sehat mereka tidak akan tersesat dalam gaya hidup
bebas.cinta dapat memberikan dampak yang positif bagi remaja, akan tetapi dilain pihak
sisinegatifnya juga banyak. Maka untuk itu kita harus mengkondisikan agar remaja
berpacaran yang positif.Untuk itu diperlukan kerja sama dari berbagai pihak terutama
kepada setiap orang tua untuk lebi memperhatiakan dan lebi terbuka menangani tentang
problem dan masalah cinta pada masa puberitas setiap anak-anaknya agar remaja tidak
terjerumus kedalam pacaran yang tidak sehat yang mengarah pada freeseks, dan banyak
memberikan sosialisasi dan memberikan pengertian tentang berpacaran yang sehat.

B. SARAN-SARAN
Semoga para remaja dapat lebi memahami tentang cinta dan pacaran yang baik dan benar
, dan terutamanya para orang tua agar lebi terbuka dan berhati-hati untuk lebih
mengawasi para anak asuhnya, begitupula kepada setiap guru setiap matapelajaran agar
mampu memberikan nasehat maupun pembelajaran tentang masalah-masalah yang
menyangkut para remaja, agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang makna dan arti cinta
itu yang sesungguhnya. Sehingga tidak terjadi penyimpangan dan gangguan pada remaja
itu sendiri, berupa perubahan psikologis dari tingkah laku sampai dengan pengaruhnya
terhadap lingkungan keluarga,lingkungan masyarakat,lingkungan belajar, bahkan sampai
dengan mengakibatkan timbulnya penyimpangan free seks . (seks bebas) dikalangan
remaja.

DAFTAR PUSATAKA

Hasil penelitian kepada para remaja ..

Buku manajemen cinta karaya, Iip Wijayanto .

Internet dan dejaring sosial facebook, twiter dll ..

RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah mahasiswa psikologi universitas indonersia timur Makassar , lahir di kota
Masamba study SD-SMA di tamatkan dikota masamba, anak ke-8 dari 10 bersaudara.
aktif di berbagai kegiatan organisasi intrakampus maupun ekstrakampus diantaranya
PMII (pergerakan mahasiswa islam Indonesia), UKM LS UIT (Lingkar Seni UIT) Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas psikologi UIT (BEM PSIKOLOGI UIT), dan juga aktif
dalam kegiatan sosial pendidikan rakyat kecil menegah di Forum Kampung Bahasa
Sulawesi (FKBS) , dan para anak- anak yang memiliki keterbelakangan mental,
pemerhati para remaja dan kaum hawa dan serta aktifis HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai