OLEH
ULFA ZULIANTIKA
16030085
MATEMATIKA (NK)
DOSEN PEMBIMBING
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Model Dinamika Cinta dengan Memperhatikan Daya Tarik
Pasangan ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Dan
juga penulis berterima kasih kepada Ibuk Dra. Media Rosha, M.Si, selaku Dosen
mata kuliah Pemodelan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai model matematika. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di waktu
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dan berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan sarana berfikir untuk
menumbuhkembangkan pola fikir yang logis, sistematis, objektik, kritis dan
rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar.
Cinta juga berarti menyukai atau rasa suka terhadap suatu objek baik itu
objek nyata, mau pun tidak nyata. Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan
diberikan kepada manusia atau benda lainnya dan bisa dialami semua makhluk.
Penggunaan kata cinta juga dipengaruhi oleh perkembangan. Kata cinta senantiasa
berubah arti menurut pemahaman, tanggapan dan penggunaan di dalam keadaan,
1
kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian
abad ke-21 mungkin berbeda dari abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin
digunakan untuk meluapkan perasaan seperti sebagai berikut :
2
dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang
membedakan antara tiga atau lebih konsep yaitu: eros, philia, dan agape.
Seperti jenis-jenis kekasih, ada banyak juga jenis cinta. Cinta berada pada
seluruh kebudayaan manusia. Karena perbedaan kebudayaan ini, maka
pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan dengan jelas.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta
hukum dan organisasi, cinta alam, cinta badan, cinta belajar, cinta makanan, cinta
uang, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dan lain-lain. Cinta lebih berarah ke konsep
abstrak, sehingga lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga dan dipelihara agar dapat
dipertahankan keadaannya. Cinta antarpribadi merujuk kepada cinta antarmanusia.
Bentuk ini lebih dari sekedar rasa suka terhadap orang lain. Cinta antarpribadi
bisa mencakup hubungan orangtua dengan anak, hubungan kekasih, dan juga
persahabatan yang sangat erat.
3
h. Kepentingan pribadi : cinta yang mengharapkan imbalan,
cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
i. Pelayanan : keinginan untuk membantu atau melayani.
Banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta, kasih dan sayang. Afeksi,
keintiman emosi dan hobi yang sama sangat umum dalam berteman dan saudara
di seluruh manusia.
Definisi Cinta
Secara umum cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan
ketertarikan pribadi antara manusia atau pun objek lainnya.
Beberapa ahli mendefinisikan cinta sebagai berikut :
1. Jalaluddin Rumi
Cinta merupakan sumber segala sesuatu. Dunia dan kehidupan muncul
karena kekuatan yang bernama cinta. Cinta adalah inti dari segala bentuk
kehidupan di dunia.
2. Kahlil Gibran
Cinta merupakan satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu
membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala
alami pun tak bisa mengubah perjalanannya. Cinta ibarat seekor burung
yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
3. Quraish Shihab
Cinta merupakan kecenderungan hati kepada sesuatu karena kenikmatan
atau manfaat yang dapat diproleh dari yang dicintainya.
4. Hamka
Cinta merupakan perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana
setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah
yang berlainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,
tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, perkara
tercela lainnya. Tetapi jika cinta jatuh ke tanah yang subur, disana akan
4
tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi, dan lain-
lain yang terpuji.
Pada psiklog yang meneliti perasaan cinta (ini adalah suatu pekerjaan yang
sulit, namun seseorang harus melakukan pekerjaan tersebut) membedakan
passionate love (cinta romantic), yang dicarikan oleh adanya emosi keintiman
yang kuat dan ketertarikan seksual yang tinggi, dengan companionate love (cinta
persahabatan), yang dicirikan oleh adanya afeksi, rasa percaya, dan perasaan
5
tentram kala bersama orang yang dicintai (Hatfield dan Rapson, 1996). Passionate
love merupakan situasi saat seseorang mengalami hasrat yang sangat kuat dan
tidak bisa dijelaskan logika, “jatuh cinta pada pandangan pertama”, serta
merupakan tahap awal dari hubungan cinta. Passionate love dapat menghilang,
atau berevolusi menjadi companionate love (Tavris, Carol dan Carole Wade,
2007)
6
Dopamine adalah hormone yang bertanggung jawab menciptakan perasaan
bahagia bahkan sering membuat kita terlihat lebih cantik saat jatuh cinta.
Dopamine juga dapat mengakibatkan jantung berdetak tiga kali lebih cepat,
mengalirkan darah lebih banyak ke daerah pipi dan organ seksual. Pengalihan
aliran darah ini mengakibatkan perut kita terasa kosong sehingga seringkali saat
kita jatuh cinta, kita merasakan seperti ada kupu-kupu berterbangan dalam perut
kita.
7
Jatuh cinta bisa diawali dengan perasaan tertarik dan mengagumi
seseorang, entah itu dari penampilan fisik, materi, sifat, ataupun
kemampuan yang dimilikinya. Hal apa yang menjadikan orang tertarik
pada orang lainnya memang bisa berbeda-beda.
2. Teringat terus dalam ingatan
Perasaan cinta di dalam hati bisa membuat bayangan dari orang yang
dicintai akan selalu berada dalam ingatan. Sehingga tak heran jika sedang
jatuh cinta maka kita akan selalu terbayang dengan wajah orang yang
sedang disukai.
3. Ada pengorbanan
Perasaan cinta terkadang bisa menimbulkan perasaan untuk ingin berbuat
apapun yang bisa menyenangkan serta membahagiakan orang yang
dicintai. Sehingga tak heran saat sedang jatuh cinta yang akan muncul
sikap untuk rela berkorban demiorang yang dicintainya tersebut.
4. Ada ketertarikan seksual
Biasanya hal ini muncul dalam hal selalu ingin bertemu dan berkeinginan
memiliki kontak fisik dengan orang yang dicintainya seperti berpegangan
tangan.
Jenis-jenis cinta
Banyak pertanyaan seputar cinta. Mulai dari yang tidak memiliki pasangan
bahkan yang sudah memiliki pasangan. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis
cinta berdasarkan psikologi.
1. Eros
Eros adalah jenis cinta yang muncul karena ketertarikan fisik. Jadi,
seseorang mencoba menjalin hubungan dengan orang lain karena menarik.
Entah tampan, cantik, atau secara fisik membuat anda suka pada orang
tersebut. Contohnya cinta pada pandangan pertama.
2. Lodus
8
Cinta yang biasanya tanpa komitmen atau cinta yang sifatnya hanya main-
main. Contohnya cinta orang dewasa yang kekanak-kanakan atau cinta
monyet.
3. Storge
Cinta yang melindungi, cinta ini biasanya dapat berkembang dari
hubungan persahabatan.
4. Pragma
Cinta yang logis yaitu didasarkan pada sesuatu yang realistis, terukur dan
beralasan.
5. Mania
Cinta yang posesif bahkan juga obsesif.
6. Agape
Cinta yang tulus. Cinta diam-diam atau cinta yang bertepuk sebelah tangan.
1. Merasakan kebahagiaan
Pada awal masa jatuh cinta terkadang seseorang bisa merasakan euforia.
Bahkan terdapat penelitian yang menunjukkan hubungan perasaan cinta
dengan peningkatan kadar neurotransmitter dopamine yang terdapat pada
otak. Zat tersebutlah yang memicu kita dapat merasakan sebuah
kenikmatan.
2. Mengurangi depresi
Terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jika saat sedang
jatuh cinta tubuh akan memproduksi hormon kebahagiaan. Hal inilah yang
akhirnya mendorong tingkat stress dan depresi menjadi berkurang.
3. Meningkatkan konsentrasi
Orang yang sedang mengalami jatuh cinta tentu akan menunjukkan
kepeduliannya. Pada hal inilah mengapa seseorang yang sedang jatuh cinta
9
dapat mudah terlihat dari tatapan, sikap, obrolan, serta perhatiannya.
Secara langsung, sikap tersebutlah bisa memicu kinerja dari seseorang
dapat menjadi lebih baik lagi.
Daya tarik
Cinta akan selalu menjadi topik yang sangat digandrungi oleh berbagai kalangan,
baik yang muda maupun yang tua, terbukti dari lirik lagu, teater, drama, puisi, sajak,
novel, komik , bahkan gosip tentang cinta (Wisnuwardhani, 2012).
Ketertarikan pribadi itu sendiri adalah kesukaan pada orang yang menimbulkan
rasa suka pada seseorang, ketertarikan pribadi memiliki arti bahwa seseorang
mempunyai ketertarikan tersendiri kepada orang lain, pada umumnya orang
menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi
yang dimilikinya. Penilaian daya tarik pribadi adalah penilaian utama sebelum
memutuskan mencintai. Daya tarik pribadi terdiri dari daya tarik fisik, kepribadian,
kecerdasan, prestasi, dan daya tarik sosial (Faturochman, 2006). Penelitian yang
dilakukan oleh Faturochman (1988) menujukkan bahwa pada umumnya orang
lebih mengukur psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, prestasi, kecerdasan, dan
keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan
dan kedekatan fisik. Pernyataan ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan pada mahasiswa bahwa ketertarikan pribadi memiliki jumlah responden
yang lebih tinggi daripada yang lainnya.
10
dan saling berbagi asal-usul, minat, maupun pengalaman yang sama. Semakin
banyak persamaan antar keduanya, maka seseorang akan semakin merasa saling
menyukai. Seseorang cenderung menyukai orang yang mirip dalam hal sikap,
nilai, personality ataupun latar belakang (Taylor, 2009).
1. Penguatan
Kita menyukai orang yang memberikan respon positif dari sikap dan
tindakan kita. Artinya apabila sikap dan tindakan kita mendapatkan pujian
dari seseorang maka kita akan cenderung untuk semakin menyukai orang
tersebut.
2. Asosiasi
Kita cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal baik.
Oleh karenanya jauhilah hal-hal yang dilabeli buruk untuk mendapatkan
cinta dari seseorang.
3. Pertukaran yang seimbang
Setiap orang pasti akan selalu memperhitungkan keuntungan dan kerugian
dari suatu hubungan.
1. Kesamaan
Kita cenderung membuat bentuk hubungan cinta dengan orang yang kita
rasa sama dengan diri kita dalam hal daya tarik fisik.
2. Keakraban
Semakin akrab kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin
menyukainya.
3. Kedekatan fisik
faktornya berupa tempat tinggal, kampus , atau tempat kerja.
11
4. Daya tarik pribadi
Terdiri dari nilai-nilai kepribadian, keberhasilan, kecerdasan, dan prestasi.
5. Daya tarik fisik
Persepsi adanya daya tarik yang lebih tinggi dari pasangan dapat membuat
harga diri kita menjadi lebih positif.
6. Daya tarik kepribadian
Seseorang yang tidak terlalu tampan tetapi memiliki kepribadian yang
menyenangkan akan lebih besar daya tariknya dibandingkan seseorang
yang tidak cukup tampan tetapi memiliki kepribadian yang kurang
menyenangkan.
7. Daya tarik sosial
Bisa berupa kekuasaan, ekonomi, rasa hormat, dll.
Pasangan
Dalam hal ini, definisi pasangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah yang selalu menemani dalam kehidupan dalam berkeluarga, jodoh, partner,
pasangan.
Sedangkan menurut bahasa, pasangan itu berasal dari dua kata yaitu: pas
dan angan. Pas diartikan sebagai sesuatu yang tepat pada tempatnya atau tepat
posisinya, sesuatu yang dirasa cocok karena merasa nyaman, sesuatu yang lebih
dari cukup. Sedangkan angan diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi
bayangan atau sesuatu yang dipikirkan mengenai nasib masa depan. Angan
biasanya akan memunculkan sikap yaitu ingin mengejar kebahagiaan. Dengan
adanya angan maka akan ada strategi atau siasat untuk menemukan kebahagiaan
yang dicari itu.
12
mengarungi hidup ini dari lawan jenis. Dalam artian wanita itu untuk pria
begitupun sebaliknya, akan ada perasaan saling membutuhkan satu sama lain.
Kajian tentang dinamika cinta digagasi pertama kali oleh Strogatz dengan
tujuan untuk menarik minat mahasiswa dalam mempelajari kuliah sistem
persamaan diferensial biasa. Strogatz menghubungkan sifat-sifat dinamik suatu
sistem dengan suatu topik yang sudah ada pada pikiran banyak mahasiswa, yaitu
kisah cinta antara sepasang kekasih. Dengan pendekatan pembelajaran yang
seperti ini suasana perkuliahan menjadi lebih menarik, bahkan lebih lanjut
mahasiswa menjadi mampu berperan aktif dalam membentuk model, menemukan
solusi dan menginterpretasikan hasil yang diperolehnya.
Meskipun model dinamika cinta ini pada awalnya berasal dari ‘keisengan’
Strogatz saja, namun banyak peneliti lain yang kemudian mencoba
mengembangkan model tersebut untuk kasus-kasus yang lebih nyata. Salah satu
pengembangan model tersebut dilakukan oleh Rinaldi yang mana beliau
memperhitungkan perihal daya tarik pasangan. Ada tiga hal penting yang
diperhatikan dalam model ini, yaitu oblivion, return dan instict. Oblivion adalah
suatu keadaan yang dapat mengakibatkan berkurangnya rasa ketertarikan atau
perasaan cinta seseorang terhadap pasangannya. Oblivion berarti pelupaan atau
disebut juga proses melupakan. Contohnya, perasaan cinta seseorang yang
ditinggal mati oleh pasangannya lama kelamaan akan menurun seiring
berjalannya waktu. Berbeda dengan oblivion, return dan instict justru menjadi
sumber dari ketertarikan seseorang terhadap pasangannya. Return berkaitan
dengan perasaan cinta yang tumbuh dikarenakan pasangannya mencintainya.
Semakin besar cinta yang dimiliki pasangannya terhadap dirinya maka akan
semakin besar pula perasaan cintanya kepada pasangannya. Sedangkan instict
berkaitan dengan perasaan cinta yang disebabkan oleh daya tarik yang dimiliki
oleh pasangannya, seperti fisik, kepribadian, kecerdasan, kekayaan, dan lain-lain.
13
Model ini beliau kembangkan untuk menjelaskan mengapa dua orang
yang awalnya sangat berbeda dan tidak saling kenal dapat menjalin sebuah
hubungan yang dinamakan cinta.
1.1 Tujuan
14
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Persamaan diferensial linear adalah jika memenuhi dua hal yaitu variabel-
variabel terikat dan turunannya paling tinggi berpangkat satu dan tidak
mengandung bentuk perkalian antara sebuah variabel terikat dengan variabel
15
terikat lainnya atau turunan yang satu dengan turunan lainnya atau variabel
terikat dengan sebuah turunan.
2.2 Matriks
16
dari matriks. Ukuran matriks dinyatakan dalam jumlah baris (arah horizontal) dan
jumlah kolom (arah vertikal) yang dimilikinya. Jadi suatu matriks yang
mempunyai m baris dan n kolom disebut juga matriks berukuran m X n. Jika aij є
R menyatakan entri-entri dari matriks A, maka dapat ditulis A = [aij].
Definisi 2.2.1. Suatu matriks yang berukuran n x n yang mana semua entri di luar
diagonal utamanya bernilai nol disebut matriks diagonal.
Definisi 2.2.3. Jika A adalah sebuah matrik n x n, maka sebuah vektor taknol x
pada Rn disebut juga vektor eigen dari A jika Ax adalah sebuah kelipatan skalar
dari x, yaitu
Ax = λx (2.2.2)
Skalar λ disebut nilai eigen dari A.
17
Persamaan (2.2.5) disebut persamaan karakteristik dari A dan akar-akarnya
merupakan nilai-nilai eigen dari matriks A.
Definisi 2.2.4. Jika v = (v1, v2, v3) adalah vektor di Rn, maka normal dari v,
dinotasikan dengan ‖𝑣‖, didefenisikan sebagai
18
Gambar beberapa kurva atau lintasan solusi dari suatu sistem (dalam hal
ini pada bidang (x1,x2)) disebut potret fasa sitem tersebut. Bidang (x1,x2) yang
berisi potret fasa tersebut disebut bidang fasa.
19
Perhatikan bahwa kurva x2 / x1 yang membentuk potret fasa dari sistem (2.3.1)
tergantung dari nilai-nilai eigen dari matriks A. Terdapat pula beberapa kasus nilai
eigen yang ditentukan oleh nilai entri-entri matriks A, yaitu a, b, c, dan d.
Teorema 2.3.7. jika b,c >0 pada sistem (2.3.4). maka nilai eigen λ 1 dan λ 2 pada
persamaan (2.3.5) bernilai riil dengan λ 2 < λ 1.
Bukti. Pandang p dan q pada persamaan (2.3.4). karena b,c > 0, maka
p2 – 4q = ( – (a + d))2 – 4 (ad – bc)
= a2 + d2 + 2ad – 4ad + 4bc
= a2 + d2 – 2ad + 4bc
= (a – d)2 + 4bc
>0
Karena p2 – 4q > 0, maka nilai eigen λ 1 dan λ 2 pada persamaan (2.3.5) mestilah
bernilai riil dengan λ 2 < λ 1.
20
(b) Jika l = 0 , maka
𝑥2 𝑠1
= (2.3.13)
𝑥1 𝑟1
Kasus (b) dan (c) di atas memberikan dua lintasan solusi berupa garis lurus.
Berdasarkan analisis di atas, maka potret fasa untuk kasus p2 > 4q dan p, q > 0
diberikan oleh Gambar 2.3.1. potret fasa tersebut dinamakan simpul stabil karena
bentuknya yang seperti simpul dengan semua lintasannya menuju ke titik asal.
21
𝑑𝑥2 𝑑𝑥2 /𝑑𝑡 𝑐𝑥1
= = (2.3.18)
𝑑𝑥1 𝑑𝑥1 /𝑑𝑡 𝑏𝑥2
22
Definisi 2.4.10. Suatu sistem linier dikatakan stabil apabila setiap vektor keadaan
dari sistem tersebut selalu menuju ke titik kesetimbangan atau setidaknya tidak
terus bergerak menjauh. Jika tidak demikian, sistem tersebut dikatakan tak-stabil.
Definisi 2.4.11. Jika setiap vektor keadaan dari suatu sistem linier selalu menuju
ke titik kesetimbangan, maka sistem tersebut dapat dikatakan stabil asimtotik.
Teorema 2.4.12. sistem (2.4.1) stabil asimtotik jika dan hanya jika semua nilai
eigen dari A mempunyai bagian riil negatif. Sistem tidak stabil jika dan hanya jika
terdapat nilai eigen yang bagian riilnya positif.
𝑥̇ = 𝐴𝑥 + 𝑏 ⇔ 𝑧̇ = 𝐴(𝑧 + 𝑥̅ ) + 𝑏 (2.4.2)
⇔ 𝑧̇ = 𝐴𝑧 + 𝐴𝑥̅ + 𝑏 (2.4.3)
Karena 𝑥̅ adalah titik kesetimbangan, maka berlaku 𝐴𝑥̅ + 𝑏 = 0, sehingga (2.4.3)
menjadi
𝑧̇ = Az (2.4.4)
Solusi sistem (2.4.4.) dapat ditulis
z = veλ t
dimana λ adalah nilai eigen dari A dan v adalah vektor eigen yang bersesuaian
dengan nilai eigen λ . Secara umum nilai eigen λ ditulis dengan
λ = μ + iω
dimana i = √−1 dan μ dan ω bernilai rill. Jelas bahwa z = veμ eiω t = v(eμ teiω t) → 0
untuk t→ ∞ jika dan hanya jika μ < 0, atau bagian riil dari nilai eigen λ bernilai
negatif. Karena 𝑧 = 𝑥 − 𝑥̅ dan 𝑧̅ = 0, maka pernyataan terakhir setara dengan
mengatakan bahwa x→ 𝑥̅ jika dan hanya jika semua nilai eigen A mempunyai
bagian riil yang negatif. Untuk suatu nilai eigen λ , ‖𝑧‖ = ‖𝑣𝑒 𝜆𝑡 ‖ = ‖𝑣‖𝑒 𝜆𝑡 → ∞
23
untuk 𝑡 → ∞ jika dan hanya jika μ > 0. Karena ‖𝑧‖ = ‖𝑥 − 𝑥̅ ‖ ≤ ‖𝑥‖ +
‖𝑥̅ ‖,maka berlaku ‖𝑥‖ → ∞ untuk 𝑡 → ∞ jika dan hanya jika terdapat nilai eigen
yang mempunyai bagian riil positif.
Definisi 2.4.13. Sistem linier positif adalah sistem linier yang seluruh vektor
keadaannya selalu bernilai non negatif untuk setiap xi(0) ≥ 0.
Teorema 2.4.14. Sistem (2.4.1) adalah positif jika dan hanya jika A adalah suatu
matriks Metzler dan b adalah vektor yang memiliki entri positif.
Juliet jatuh cinta kepada Romeo. Tetapi pada cerita ini, Romeo adalah
kekasih yang perasaan cintanya selalu bertolak belakang dengan Juliet;
s e h i n g g a semakin Juliet mencintainya, semakin tidak suka ia kepada Juliet,
tetapi ketika Juliet membencinya, perasaan cintanya kepada Juliet tumbuh
kembali. Di sisi lain, cinta Juliet cenderung ”mengikuti” cinta Romeo; dimana
cintanya akan tumbuh saat Romeo mencintainya, dan akan berubah menjadi
benci ketika Romeo m e m b e n c i n y a .
𝑑𝑟(𝑡) 𝑑𝑗(𝑡)
= −𝑎𝑗 = 𝑏𝑟 (2.1.1)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
24
dimana r(t) menyatakan besaran cinta atau benci Romeo terhadap
Juliet pada waktu t, sedangkan j(t) menyatakan besaran cinta atau benci
Juliet pada Romeo pada waktu t. Nilai positif dari r(t) dan j(t)
menyatakan cinta, sedangkan nilai negatifnya menandakan p e r a s a a n benci.
Agar sesuai dengan skenario cinta di atas, nilai parameter dari a dan b
haruslah positif.
25
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Asumsi
Variabel
x1 : ukuran perasaan individu yang pertama terhadap individu kedua
x2 : ukuran perasaan individu yang kedua terhadap individu pertama
26
Parameter
Model yang dikembangkan adalah suatu sistem dinamik yang terdiri dari
dua variabel keadaan x1 dan x2 dimana x1 menyatakan ukuran perasaan individu
yang pertama terhadap individu yang kedua dan x2 menyatakan ukuran perasaan
individu yang kedua terhadap individu yang pertama. Nilai positif pada xi
menandakan bahwa perasaan positif (mulai dari perasaan persahabatan hingga
cinta berat), sedangkan nilai negatif menandakan perasaan yang negatif (mulai
dari perasaan bertentangan hingga benci sekali). Apabila tidak memiliki perasaan
apa-apa, maka hal itu ditandai dengan xi = 0.
Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam model ini, yaitu
oblivion, return dan instict. Oblivion adalah suatu keadaan dimana yang dapat
mengakibatkan berkurangnya ketertarikan atau perasaan cinta seseorang terhadap
pasangannya. Oblivion ini disebut juga sebagai proses melupakan. Contohnya,
perasaan cinta seseorang yang ditinggal mati oleh pasangannya lama kelamaan
akan menurun seiring berjalannya waktu. Berbeda dengan oblivion, return dan
instict justru menjadi sumber ketertarikan dari seseorang terhadap pasangannya.
Return berkaitan dengan perasaan cinta yang dapat tumbuh karena pasangannya
mencintainya. Semakin besar cinta yang dimiliki pasangannya terhadap dirinya
maka akan semakin besar pula perasaan cintanya kepada pasangannya. Sedangkan
instict berkaitan dengan perasaan cinta yang disebabkan oleh daya tarik yang
dimiliki oleh pasangannya, seperti fisik, kepribadian, kecerdasan, kekayaan, dan
lain-lain.
27
ẋ1 (t) = - α1 x1 (t) + β1 x2 (t) + γ1 A2
3.4 Analisis
dimana αi , βi, γi, Ai adalah konstanta positif. Adapun αi xi (t), βi xi (t), γi Ai pada
sistem di atas berturut-turut menjelaskan aspek oblivion, return dan instict. Jadi
masing-masing individu diidentifikasikan oleh empat parameter, yaitu besarnya
proses melupakan ( αi ), besarnya reaksi terhadap rasa cinta pasangannya ( βi ),
besarnya reaksi terhadap daya tarik pada pasangannnya ( γi ), dan besarnya daya
tarik pasangan yang diasumsikan konstan ( Ai ).
Model (3.1.1) bisa ditulis ulang dalam bentuk matriks sebagai berikut :
ẋ = Ax +b (3.1.2)
dimana
−𝛼 𝛽1 𝛾1 𝐴2
𝐴=[ 1 ] , 𝑏= [ ]
𝛽2 −𝛼2 𝛾2 𝐴1
28
Perhatikan bahwa matriks A merupakan matriks Metzler dan vektor b
mempunyai komponen positif. Dengan demikian berdasarkan Teorema 2.4.14,
bahwa sistem (3.1.2) positif.
Sifat-Sifat Model
Subbab ini akan membahas empat sifat sederhana, namun menarik, dari
model (3.1.1) [atau sistem (3.1.2)].
Bukti. Karena αi, βi > 0, maka menurut Teorema 2.3.7 nilai eigen λ1 dan λ2 dari
matriks A bernilai riil atau tidak bernilai imajiner murni. Karena hal ini bukan
kasus (ii) pada Subbab 2.3, maka sistem (3.1.2) tidak mungkin memiliki potret
fasa pusat.
Sifat 2.
(i) Jika α1α2 - β1β2 > 0, maka sistem (3.1.2) stabil asimtotik,
(ii) Jika α1α2 - β1β2 < 0, maka sistem (3.1.2) tidak stabil.
Bukti. Perhatikan bahwa nilai eigen λ1 dan λ2 dari matriks A pada sistem (3.1.2)
diberikan oleh
29
(ii) Jika 𝑞 = 𝛼1 𝛼2 − 𝛽1 𝛽2 < 0 , maka
− 4𝑞 > 0 ⇔ 𝑝2 − 4𝑞 > 𝑝2
−𝑝 + √𝑝2 − 4𝑞
⇔ >0
2
⇔ 𝜆1 > 0
Karena nilai eigen λ1 > 0, maka menurut Teorema 2.4.12, sistem (3.1.2) tidak
stabil.
Sifat 3. Titik keseimbangan 𝑥̅ = (𝑥̅1 , 𝑥̅2 ) dari sistem (3.1.2) memiliki nilai positif,
yaitu 𝑥̅𝑖 > 0 untuk i = 1,2.
Bukti. Titik keseimbangan 𝑥̅ = (𝑥̅1 , 𝑥̅2 ) dari sistem (3.1.2) bisa dihitung dari
sistem persamaan.
- α1 x1 (t) + β1 x2 (t) + γ1 A2 = 0
- α2 x2 (t) + β2 x1 (t) + γ2 A1 = 0
Karena semua konstanta memiliki nilai positif dan dari syarat (3.2.1), maka nilai
𝑥̅1 dan 𝑥̅2 tentu juga positif.
Sifat 4. Fungsi xi (t), dengan syarat awal xi (0) = 0, monoton naik yang kuat, yaitu
𝑥̇ 𝑖 (𝑡) > 0 ∀ 𝑡 , untuk i = 1,2.
30
Bukti. Perhatikan sistem (3.1.2) bahwa pada dasarnya sama dengan sistem (2.3.2)
tetapi dengan menggeser semua titik sejauh 𝑥̅ positif. Dengan demikian potret fasa
sistem (3.1.2) sama dengan potret fasa sistem (2.3.2) namun dengan cara
menggeser titik kesetimbangannya ke suatu titik positif (katakanlah titik E) [lihat
gambar 3.2.1]
Selanjutnya perhatikan bahwa 𝑥̇ 1 = 0 dan 𝑥̇ 2 = 0 berturut-turut
membentuk garis lurus
𝛼1 𝑥1 𝛾1 𝐴2
𝑙1 ≡ 𝑥2 = −
𝛽1 𝛽1
dan
𝛽2 𝑥1 𝛾2 𝐴1
𝑙2 ≡ 𝑥2 = −
𝛼2 𝛼2
Kedua garis ini membagi daerah potret fasa menjadi 4 bagian [lihat Gambar 3.2.1].
Perhatikan daerah I, yang dibatasi oleh
𝛼1 𝑥1 𝛾1 𝐴2 𝛽2 𝑥1 𝛾2 𝐴1
− < 𝑥2 < + (3.2.3)
𝛽1 𝛽1 𝛼2 𝛼2
dan
0 ≤ 𝑥1 < 𝐸 (3.2.4)
Dari interval (3.2.3) berlaku
𝛼1 𝑥1 𝛾1 𝐴2 𝛽2 𝑥1 𝛾2 𝐴1
− < 𝑥2 dan x2 < +
𝛽1 𝛽1 𝛼2 𝛼2
𝛼1 𝑥1 𝛾1 𝐴2 𝛽2 𝑥1 𝛾2 𝐴1
⇔ 0 < 𝑥2 − − dan 0 < −𝑥2 + +
𝛽1 𝛽1 𝛼2 𝛼2
Jelas bahwa semua lintasan di daerah I memenuhi 𝑥̇ 1 > 0 dan 𝑥̇ 2 > 0 . Jadi
lintasan solusi yang dimulai dari xi(0) = 0 selalu monoton naik dengan kuat.
31
Gambar 3.2.1: Potret fasa dari sistem (3.1.2)
3.5 Interpretasi
Sifat 1. Kisah cinta yang dimodelkan oleh sistem (3.1.2) tidak mengalami
proses siklik, artinya perasaan cinta yang dimiliki oleh setiap pasangan akan naik
atau turun menuju ke suatu nilai (hingga atau takhingga).
Tentu saja kasus dengan perasaan yang tidak terbatas menjadi tidak
realistik. Dengan demikian pembahasan selanjutnya dapat diasumsikan memenuhi
syarat berikut :
𝛽1 𝛽2 < 𝛼1 𝛼2 (3.2.1)
Sifat 3. Jika dua individu bertemu untuk pertama kalinya pada saat t = 0,
artinya mereka belum mempunyai perasaan apa-apa terhadap satu sama lain (yaitu
xi(0) = 0), maka seiring berjalannya waktu kedua individu yang awalnya tidak
32
saling kenal ini akan saling membentuk perasaan yang positif (yaitu xi(t) > 0)
yang menuju ke suatu nilai kesetimbangan positif.
Sifat 4. Misalkan terdapat dua individu pada awalnya tidak saling kenal
sehingga belum mempunyai perasaan apa-apa antara satu sama lainnya (dalam hal
ini xi(0) = 0). Sifat ini menjelaskan seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta
antara dua individu ini muncul dan akan terus tumbuh bersemi menuju ke suatu
titik kesetimbangan yang positif. Jika syarat awalnya tidak nol, maka artinya salah
satu atau kedua individu tersebut pada awalnya memiliki perasaan tertentu kepada
pasangannya, maka salah satu dari mereka bisa jadi pertama-tama mengalami
penurunan rasa cinta, namun lama kelamaan rasa cinta itu bisa tumbuh kembali
hingga mencapai titik kesetimbangan, atau sebaliknya. Sebagai contoh, misalkan
pada awalnya individu 1 berada di titik kesetimbangan, namun di lain pihak untuk
suatu alasan, individu 2 kehilangan ketertarikan terhadap individu 1. Akibatnya,
individu 1 akan ‘menderita’ (galau) dalam selang waktu tertentu terlebih dahulu
hingga pasangan tersebut mencapai titik kesetimbangan. Sebaliknya, jika
ketertarikan individu 2 terhadap individu 1 pada mulanya melebihi titik
kesetimbangan, maka hal itu akan membuat ketertarikan individu 1 terhadap
individu 2 semakin menigkat pula. Namun ketertarikan tersebut akan turun
kembali hingga mencapai titik kesetimbangan.
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
34
4.2 Saran
Model dinamika cinta pada makalah ini mengasumsikan bahwa daya tarik
pasangan yang bernilai konstan. Untuk pembahasan selanjutnya, pembaca dapat
membentuk model lain dengan memperhatikan daya tarik pasangan yang tidak
konstan dan mengkaji sifat-sifat dinamik yang muncul dari model tersebut.
4.3 Rekomendasi
Model ini menunjukkan bahwa rasa cinta antara dua individu bisa diukur
besarannya. Dijelaskan juga bahwa rasa cinta dari individu tersebut terbatas.
Model ini juga menjelaskan bahwa rasa cinta itu pada awalnya tidak ada. Cinta itu
dapat tumbuh seiring berjalannya waktu.
Makalah ini juga beguna agar kita bisa mengukur rasa cinta dengan faktor
daya tarik pasangan. Pembaca juga bisa menambahkan faktor lain dari sumber
berbeda pula.
35
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard dan Chris Rorres. 2014. Aljabar Linier Elementer Edisi ke-11.
Jakarta: Erlangga.
Farina, Lorenzo dan Sergio Rinaldi. 1963. Positive Linear Systems Theory
and Applications. New York: John Wiley and Sons Inc.
Rinaldi, Sergio. 1996. Love Dynamics: The Case of Linear Couples. Autria:
International Institiute for Applid System Analysis.
Tavris, Carol dan Carole Wade. 2007. Psikologi Edisi Kesembilan. Jakarta :
Erlagga
Taylor E, Shelley, Dkk. Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta : Kencana.
36